http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/laa
Jurusan Bahasa Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6994
Gedung B4 Lantai 1 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: ita_hidayah10@yahoo.com
17
Miftakhul Hidayah / Journal of Arabic Learning and Teaching 2 (1) (2013)
dengan abjad latin. Perbedaan lain adalah sistem menggunakan dukungan data kuantitatif akan
penulisan bahasa Arab yang dimulai dari kanan tetapi penekanannya tidak pada pengujian
ke kiri, tidak dikenalnya huruf besar dengan hipotesis melainkan pada usaha menjawab
bentuk tertentu untuk memulai kalimat baru, pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir
menulis nama orang atau tempat, dan formal dan argumentatif (Azwar, 2011:5).
perbedaan bentuk huruf-huruf Arab ketika Sedangkan desain yang dipakai dalam
berdiri sendiri, di awal, di tengah, dan di akhir. penelitian ini adalah dengan menggunakan
2) Aspek memahami makna bacaan. Ada tiga penelitian tindakan kelas (classroom action research),
unsur yang harus diperhatikan dan yaitu penelitian yang dilakukan di dalam kelas.
dikembangkan dalam pelajaran membaca untuk Penelitian tindakan kelas dapat memperoleh
pemahaman ini, yaitu unsur kata, kalimat, dan manfaat praktis berupa perbaikan dalam
paragraf. Ketiga unsur ini bersama-sama permasalahan belajar peserta didik dan kesulitan
mendukung makna dari suatu bahan bacaan. guru dalam pembelajaran. Penelitian tindakan
Dalam makna yang lebih kompleks, hakikat kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan
dari pembelajaran adalah usaha sadar dari terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
seorang guru untuk membelajarkan peserta yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
didiknya (mengarahkan interaksi peserta didik sebuah kelas secara bersama (Arikunto, dkk,
dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka 2009:3).
mencapai tujuan yang diharapkan. secara formal Subjek dalam penelitian ini adalah peserta
bahasa Arab merupakan bahasa asing. Karena didik kelas VII H MTs Negeri Kendal tahun
sebagai bahasa asing, mulai dari tujuan, materi, ajaran 2012/2013. Jumlah peserta didik kelas VII
sampai kepada metode. Dengan demikian jika H adalah 38 peserta didik, yang terdiri dari 18
ada kalangan tertentu di Indonesia yang peserta didik laki-laki dan 20 peserta didik
menganggap bahasa Arab bukan bahasa Asing, perempuan. Lokasi penelitian tindakan kelas yang
maka itu tidak resmi karena di luar patokan dilakukan peneliti adalah MTs Negeri Kendal
yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia yang beralamatkan di Jl. Islamic Centre,
(Hermawan, 57). Bugangin, Kendal.
Program tutorial pada dasarnya sama Variabel adalah objek penelitian, atau apa
dengan program bimbingan, yang bertujuan yang menjadi titik perhatian suatu penelitian
memberikan bantuan kepada peserta didik agar (Arikunto, 2006:118) variabel dalam penelitian ini
dapat mencapai hasil belajar optimal. Hamalik meliputi variabel bebas dan variabel terikat.
(1994:73) menyatakan tutorial adalah bimbingan Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pembelajaran dalam bentuk pemberian keterampilan membaca dengan model
bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan pembelajaran tutor sebaya.
motivasi agar para peserta didik belajar secara Variabel terikat pada penelitian ini adalah
efisien dan efektif. Subyek atau tenaga yang keterampilan membaca berbahasa Arab, yaitu
memberikan bimbingan dalam kegiatan tutorial keterampilan membaca bacaan teks bahasa Arab
dikenal sebagai tutor. yang disajikan dengan tujuan agar peserta didik
Metode ini dilakukan dengan cara dapat terampil dalam membaca bahasa Arab.
memberdayakan kemampuan peserta didik yang Instrumen yang digunakan untuk
memiliki daya serap tinggi. Metode ini banyak mengumpulkan data penelitian adalah tes dan
sekali manfaatnya baik dari sisi peserta didik nontes. Dengan menggunakan tes, peneliti dapat
yang berperan sebagai tutor maupun sebaliknya. mengetahui kemampuan membaca bahasa Arab
Peran guru adalah mengawasi kelancaran peserta didik, sedangkan bentuk instrumen
pelaksanaan metode ini dengan memberi nontes dalam penelitian ini adalah observasi,
pengarahan dan lain-lain. wawancara, dan dokumentasi foto yang
digunakan untuk mengetahui perubahan tingkah
METODE laku peserta didik.
Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah melalui teknik tes
Jenis penelitian ini adalah penelitian
dan non tes. Pengumpulan data dengan tes
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian
digunakan untuk mengungkapkan kemampuan
yang lebih menekankan analisisnya pada proses
penyimpulan deduktif dan induktif serta pada peserta didik dalam melafalkan dan memahami
analisis terhadap dinamika hubungan antar makna bacaan dengan mengungkapkan kembali
isi materi yang telah disampaikan. Tes yang
fenomena yang diamati, dengan menggunakan
diberikan berupa tes lisan dan tes tulis.
logika ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa
pendekatan kualitatif sama sekali tidak
19
Miftakhul Hidayah / Journal of Arabic Learning and Teaching 2 (1) (2013)
Dalam tes lisan, aspek yang dinilai berupa: model pembelajaran tutor sebaya. Hal ini dapat
1) ketepatan bacaan, 2) kelancaran, dan 3) diketahui berdasarkan nilai rata-rata dari siklus I
intonasi. Sedangkan aspek yang dinilai dalam dan siklus II, yaitu: pertemuan pertama siklus I
tes tertulis adalah terhadap isi bacaan, baik itu 56,3, pertemuan kedua siklus I 65,5. Dan
menyusun kembali kata kata yang tersedia pertemuan pertama siklus II 77,5 dan pertemuan
secara benar sesuai dengan urutannya, kedua siklus II 84,1. Dari hasil tersebut
menjawab pertanyaan sesuai dengan isi bacaan, diperoleh prosentase kenaikan dari pertemuan I
dan menerjemahkan kedalam bahasa Indonesia. ke pertemuan II sebesar 16,3%, pertemuan II ke
Dalam menganalisis data dalam penelitian pertemuan III 18,3%, dan dari pertemuan III ke
ini, digunakan analisis data kualitatif dan pertemuan IV sebesar 8,5%.
kuantitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
Analisi kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa prosentase peningkatan
digunakan untuk menganalisi data kuantitatif keterampilan membaca bahasa Arab dengan
yang diperoleh dari tes keterampilan membaca. model pembelajaran tutor sebaya dari siklus I ke
Keseluruhan nilai pada setiap pertemuan siklus II adalah sebesar 32,67%.
dihitung jumlahnya, kemudian jumlah tersebut Selama penelitian juga dilakukan
dihitung rata-ratanya dengan rumus sebagai pengamatan dan wawancara untuk mengetahui
berikut (Hadi 2004:40): adanya perubahan perilaku yang dialami semua
peserta didik, baik yang menjadi tutor maupun
yang ditutori.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
pada siklus II dapat diketahui adanya perubahan
perilaku tutor sebaya dan peserta didik dari
Keterangan : siklus I. Poin 3 dan 4 pada siklus I mendapat
Mean : Nilai rata- rata nilai kurang, pada siklus II mengalami
∑n : Jumlah nilai peningkatan menjadi lebih baik. Poin 3
∑p : Jumlah pertemuan mendapat nilai 81,25 yang berarti baik dan poin
4 mendapat nilai 78,125 yang berarti baik.
Selanjutnya menghitung kenaikan hasil Pada siklus II ini, poin yang sebelumnya
belajar tiap pertemuan. Dan kenaikan tersebut pada siklus I mendapat jumlah terendah
akan pula disajikan dalam bentuk prosentase data meningkat menjadi lebih baik yaitu poin 1 yang
kenaikan. Kenaikan hasil belajar tersebut sebelumnya kesiapan peserta didik dalam
diprosentasekan dan diketahui melalui rumus di menerima materi itu masih kurang pada siklus II
bawah ini (Hadi 2004:156): ini peserta didik lebih siap dan tertib dalam
menerima materi. Poin 5 yang sebelumnya
kurang adanya interaksi antara peserta didik
R₂−R₁
Prosentase (%) = x100% dengan tutor sebaya sekarang peserta didik
R₁
sudah lebih baik bisa berinteraksi dengan peserta
didik, mereka tidak malu untuk bertanya kepada
Keterangan: tutor sebaya. Poin selanjutnya yaitu poin 7
R1 = nilai rata-rata sebelum dimana pada siklus I kurangnya kerjasama
R2 = nilai rata-rata sesudah kelompok dalam belajar membaca. Pada siklus
N = Jumlah frekuensi pertemuan - 1 II ini antara peserta didik dan tutor sebaya bisa
bekerjasama dalam membaca dengan sangat
HASIL DAN PEMBAHASAN baik. Peserta didik yang kurang benar dalam
membaca langsung dibenarkan oleh tutor sebaya
Sebelum proses pembelajaran dimulai, guru dan peserta didik lainnya yang sudah benar cara
memberi penjelasan kepada seluruh peserta membacanya. Hal itu menjadikan peserta didik
didik yang ada dikelas tentang model yang belum lancar atau masih butuh bimbingan
pembelajaran yang akan digunakan. Kemudian dari tutor sebaya menjadi termotivasi dan
guru memilih tutor sesuai dengan kriteria, yaitu bersemangat untuk belajar membaca bacaan
peserta didik yang mempunyai kemampuan berbahasa Arab. Poin terakhir yaitu poin 9
membaca bahasa Arab dengan baik. Setelah itu dimana pada siklus I peserta didik kurang serius
guru mulai memberikan arahan kepada peserta dalam menjawab soal. Pada siklus II ini peserta
didik yang telah dipilih menjadi tutor. didik tidak ada yang bermain, keluar kelas
Dalam penelitian ini, terjadi pengoptimalan ataupun mengganggu kelompok lain ketika
keterampilan membaca bahasa Arab dengan sedang mengerjakan soal.
20
Miftakhul Hidayah / Journal of Arabic Learning and Teaching 2 (1) (2013)