Pelaksanaan Pendampingan
1. Alur pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013
Tahun 2017
Sebagaimana disebutkan di atas, pendampingan pelaksanaan kurikulum adalah pemberian bantuan
teknis operasional perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan kurikulum kepada sekolah,
terutama guru dan kepala sekolah dengan Instruktur Kabupaten/Kota datang langsung ke sekolah.
Bantuan teknis operasional ini diberikan pada bagian akhir dari serangkaian kegiatan fasilitasi
pelaksanaan kurikulum oleh pemerintah. Pendampingan diberikan setelah sekolah sasaran memperoleh
bimbingan teknis kurikulum dan (mulai) melaksanakannya.
Pelaksanaan pendampingan pelaksanaan kurikulum 2013 tahun 2017 ini dilaksanakan setelah
Bimbingan Teknis Kurikulum (Pusat), Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum Kabupaten/Kota dan
Bimbingan Teknis Guru Sasaran diselenggarakan. Untuk persiapan pelaksanaan pendampingan, sekolah
induk atau sekolah sasaran memperoleh asistensi pelaksanaan Bantuan Pemerintah melalui sebuah
workshop dan telah menerima dana Bantuan Pemerintah untuk pendampingan kurikulum.
Selanjutnya LPMP menyalurkan Bantuan Pemerintah untuk sekolah sasaran melalui sekolah induk
kluster dalam satu tahap sebesar 100% dari jumlah dana Bantuan Pemerintah setelah kepala sekolah
SMP induk kluster dan LPMP menandatangani Surat Perjanjian dan kuitansi penerimaan bantuanm serta
melengkapi seluruh persyaratan administrasi.
Secara ringkas tentang empat tahapan dalam penyelengggaraan Lesson Study sebagai
berikut:
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah disusun
bersama.
2) Proses pembelajaran dilakukan dalam setting yang wajar dan natural.
3) Pengamat tidak mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran dan tidak menintervensi guru maupun
siswa.
4) Pengamat melakukan pengamatan secara teliti terhadap proses belajar siswa, bagaimana siswa
berfikir atau bagaimana jalannya siswa berfikir dalam memahami konsep, bagaimana siswa
berkomunikasi dalam memahami konsep, serta bagaimana pemahaman konsep oleh siswa.
5) Pengamat harus belajar dari pembelajaran yang berlangsung dan bukan untuk menilai bagus atau
kurangnya pembelajaran.
6) Pengamat dapat melakukan perekaman melalui video camera atau photo digital untuk keperluan
dokumentasi atau bahan analisis pembelajaran. Kegiatan perekaman tidak menggunakan blitz agar
mengganggu jalannya proses pembelajaran.
7) Pengamat mencatat semua hasil pengamatan bagaimana siswa belajar selama
pembelajaran berlangsung.
c. Tahapan Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang dimulai dari penyampaian kesan-kesan guru yang
telah melaksanakan pembelajaran (guru model), dengan menyampaikan komentar atau kesan umum
maupun kesan khusus atas proses pembelajaran yang dilakukannya, misalnya mengenai kesulitan dan
permasalahan yang dirasakan dalam merealisasikan rancangan pembelajaran yang
telah disusun.
Melalui kegiatan Lesson Study perbaikan proses pembelajaran akan terjadi pada tataran individual
maupun menajerial. Pada tataran individual, berbagai temuan dan masukan berharga yang disampaikan
pada saat diskusi dalam tahapan refleksi menjadi modal bagi para guru, baik yang bertindak sebagai
pengajar maupun observer untuk mengembangkan proses pembelajaran ke arah lebih baik.
Pada tataran manajerial, dengan keikutsertaan langsung kepala sekolah maupun pengawas dalam
kegiatan Lesson Study, sebagai peserta dalam merancang pembelajaran maupun melakukan
pengamatan, tentunya akan memperoleh sejumlah masukan yang berharga bagi kepentingan
pengembangan manajemen pendidikan di sekolahnya secara keseluruhan. Kalau selama ini kepala
sekolah banyak disibukkan dengan hal-hal di luar pendidikan, dengan keterlibatannya secara langsung
dalam kegiatan Lesson Study sebagai manager dalam peningkatan mutu proses pembelajaran, maka dia
akan lebih dapat memahami apa yang sesungguhnya dialami oleh guru dan siswanya dalam proses
pembelajaran, sehingga diharapkan kepala sekolah dapat semakin lebih fokus lagi dalam mewujudkan
dirinya sebagai pemimpin pendidikan di sekolah.
4. Pendampingan In
a. Pengertian
Pendampingan In adalah asistensi implementasi Kurikulum 2013 yang diberikan kepada guru dan kepala
sekolah (sebagai wakil guru mata pelajaran yang diampunya) pada semua sekolah dalam satu kluster
secara klasikal di induk kluster.
Salah satu dari 11 peserta tersebut adalah kepala sekolah yang mewakili guru mata pelajaran yang
diampu sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
c. Instruktur
Instruktur pendampingan In adalah Instruktur Kabupaten/Kota (IK) yang telah mengikuti Bimbingan
Teknis Instruktur Kabupaten/Kota.
5. Pendampingan On
a. Pengertian Pendampingan On
Pendampingan On adalah asistensi pelaksanaan kurikulum yang diberikan guru secara individual di
sekolah yang bersangkutan.
b. Peserta Pendampingan On
Peserta pendampingan On sekurang-kurangnya sama dengan peserta pendampingan In. Jumlah peserta
pendampingan On dari setiap sekolah minimal 11 orang yang terdiri dari guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia, PPKn, Matematika, IPA, Bahasa Inggris, IPS, Seni Budaya, Penjasorkes, Prakarya,
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (@ 1 orang) dan 1 (satu) orang atau lebih guru Pendidikan
Agama Kristen dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Hindu
dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti, atau Pendidikan Agama Konghucu dan
Budi Pekerti. Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti selain Islam yang mengikuti adalah yang peserta
didiknya paling banyak di sekolah yang bersangkutan.
Salah satu dari 11 peserta tersebut adalah kepala sekolah yang mewakili guru mata pelajaran yang
diampun sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
c. Instruktur Pendampingan On
Instruktur pendampingan On adalah Instruktur Kabupaten/Kota yang telah mengikuti Bimbingan Teknis
Instruktur Kabupaten/Kota.
a. Tujuan
Tujuan dilakukannya monitoring adalah untuk:
1) mengetahui apakah pendampingan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan; dan
2) membantu memecahkan masalah/hambatan pelaksanaan pendampingan (bila ada).
b. Cakupan/aspek
Monitoring dilakukan untuk pelaksanaan pendampingan In maupun On dengan cakupan/aspek
monitoring minimal meliputi:
1) fokus pendampingan;
2) metode/aktivitas pendampingan;
3) waktu pelaksanaan dan durasi pendampingan;
4) instruktur;
5) kinerja peserta;
6) pendanaan;
7) konsumsi; dan
8) manajemen.
d. Pelaksana
Pelaksana monitoring pelaksanaan pendampingan adalah:
1) Direktorat Pembinaan SMP untuk monitoring pengelolaan pendampingan oleh LPMP dan pelaksanaan
pendampingan di sekolah induk dan sekolah imbas;
2) LPMP untuk monitoring pelaksanaan pendampingan di sekolah induk dan sekolah imbas; dan
3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk monitoring pelaksanaan pendampingan di sekolah induk dan
sekolah imbas.
c. Waktu pelaksanaan
Monitoring dilaksanakan pada saat pendampingan sedang berlangsung.
a. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya evaluasi pelaksanaan pendampingan adalah:
b. Cakupan/aspek
Aspek-aspek yang dicakup dalam evaluasi pelaksanaan pendampingan sekurang-kurangnya meliputi:
d. Pelaksana
Pelaksana evaluasi adalah panitia pelaksana pendampingan.
e. Waktu pelaksanaan
Evaluasi pelaksanaan pendampingan dilaksanakan pada setiap akhir pelaksanaan setiap pendampingan.
3. Pelaporan
Sebagai salah satu bentuk akuntabilitas, pelaksana pendampingan menyusun laporan,
yaitu:
4. Sanksi
Sanksi terhadap penyelenggaraan pendampingan yang tidak sesuai dengan ketentuan akan
dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran
dapat diberikan dalam berbagai bentuk sesuai tingkat keseriusan pelanggaran. Berikut adalah beberapa
contoh sanksi yang dapat diberikan:
5. Layanan informasi
Layanan informasi dan aduan tentang bimbingan teknis dan Pendampingan dapat menghubungi
:
a. Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dengan alamat: Subdit Kurikulum, Dit.PSMP, Telp. 021 5725685, 57900083, 57900342
b. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) setempat; dan
c. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.
Demikian saya informasikan mengenai Pelaksanaan Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2017. Terima
kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat.
Sumber: Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Teknis dan Pendampingan Kurikulum SMP Tahun 2017