BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh:
iii
1
BAB 1. PENDAHULUIAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persoalan yang menjadi latar belakang karya ini berdasarkan riset yang
dilakukan oleh Slamet Thohari, Alies Poetri Lintangsari, Unita Werdi Rahajeng,
Mahalli dan Ulfa Fatmala Rizky yang tertuang dalam laporan penelitian Pemetaan
Kesenian dan Disabilitas di Indonesia. Penelitian ini memperlihatkan sebuah
fakta sosial dimana penyandang disabilitas mengalami tingkat kepercayaan diri
yang sangat kurang. Ini semua disebabkan oleh pengaruh lingkungan sosialnya,
seperti dibully, diremehkan, dan dipandang sebelah mata, bahkan tersingkirkan
dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Padahal menurut penelitian tersebut,
populasi penyandang disabilitas sangat tinggi, berdasarkan data dari WHO, sesuai
yang di langsir dari laporan penelitian Pemetaan Kesenian dan Disabilitas di
Indonesia yang menyatakan bahwa, jumlah penyandang disabilitas setiap negara
mencapai 15 %, jika penduduk Indonesia menacapai 250 juta, maka populasi
penyandang disabilitas akan mencapai 36 juta lebih.
Dipaparkan dari hasil riset tersebut bahwa pandangan medis atas disabilitas
digeser oleh modernitas yang dibawa oleh kolonial. Kolonial memperkenalkan
pandangan medis yang meletakkan difabel sebagai “orang sakit”, sehingga
disabilitas adalah “personal tragedy”. Pandangan medis ini pun tersebar luas hingga
kekinian. Inti dari pemahaman medis adalah bahwa “disabilitas” merupakan
tragedi, manakala hadir dalam tubuh seseorang. Disabilitas adalah penyakit yang
harus disembuhkan, karena standard tubuh yang baik adalah tubuh yang sehat dan
bentuk tubuh yang baik adalah tubuh yang sebagaimana umumnya dimiliki oleh
orang banyak. Namun kenyataanya ada banyak penyandang disabilitas yang
mengalami cacat fisik yang sudah tidak bisa di sembuhkan oleh alat medis alias
cacat permanen. Bagi penyandang disabilitas ini, tidak penting lagi memikirkan
penyembuhan fisik mereka, melainkan yang harus diperhatikan adalah kepercayaan
diri mereka.
Berdasarkan hasil riset serta permasalahan di atas kemudian dijadikan sebagai
landasan dalam menciptakan karya seni teater yang di khususkan bagi penyandang
disabilitas sebagai alat kesetaraan dan anti diskriminasi. Kaum disabilitas harus bisa
menatap mata dunia, mereka tidak boleh terus berada pada zona nyaman yang
artinya mereka tidak boleh hanya ada di lingkungan sesama mereka dan hidup
secara khusus. Mereka juga harus tahu bagaimana bersosialisasi di kehidupan yang
umum dan mendapat hak yang sama seperti orang-orang normal pada umumnya.
Kecacatan seharusnya tidak menjadi halangan bagi penyandang disabilitas
untuk memperoleh hak hidup dan hak mempertahankan kehidupannya. Landasan
bagi perlindungan penyandang disabilitas di Indonesia, dapat dilihat dalam
ketentuan Pasal 28 A UUD 1945, yakni : "Setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya". Hak untuk hidup adalah hak
asasi yang paling dasar bagi seluruh manusia. Apa yang dunia tidak berikan kepada
mereka, mereka harus merebutnya dengan cara berusaha, memang tidak mudah.
2
Namun, yang paling sulit adalah bagaimana cara memotivasi mereka sehingga
kepercayaan diri mereka timbul dan sadar bahwa sangat penting mengenal
kehidupan normal, karena tidak selamanya dunia ini dapat menyediakan fasilitas
untuk para penyandang disabilitas butuhkan. Adakalanya, “kami” harus keluar dan
belajar menyesuaikan diri. Penulis mengganti kata mereka menggunakan kata
“kami”, karena penulis sendiri adalah penyandang disabilitas.
Seni teater adalah kegiatan pementasan yang menunjukkan bakat acting atau
kata kasarnya kebohongan-kebohongan yang di lakukan oleh para aktor di atas
panggung melalui alur cerita yang di bawakan. Namun, teater yang diciptakan di
sini adalah teater yang mengungkapkan tentang kebenaran melalui cerita dari
pengalaman pribadi dari kami yang memiliki kekurangan secara fisik.
Pengalaman pribadi yang selama ini menjadi proses dari hidup kami.
Kebanyakan orang-orang di luar sana, terkadang hanya melihat seorang difabel dari
hasil pencapaian yang ia buat, tapi kurang sekali yang memperhatikan proses usaha
yang dilakukan oleh seorang difabel untuk mencapai pencapaian yang tinggi, itu
bukanlah hal yang mudah, ada banyak sekali lika-liku yang harus kami alami untuk
bisa dikatakan berhasil, dan hal yang paling sulit dari itu adalah ketika kami
mengalami yang namanya “konflik batin”. Dimana kami harus melawan diri kami
sendiri dan melupakan ego kami, perasaan malu, perasaan asing saat berada di
keramaian, dan perasaan iri kepada mereka yang lebih sempurna.
Lewat PKM-KC ini kami menampilkan penyandang disabilitas dengan kisah
hidupnya melalui penciptaan seni teater, agar dunia paham bahwa seorang
disabilitas adalah juga mahluk hidup, seorang manusia yang setara dengan manusia
lainnya tanpa perlu diperlukan secara diskriminasi. Hal ini dituangkan dalam judul
Penciptaan Teater dari Disabilitas untuk Disabilitas sebagai Alat Kesetaraan dan
Anti-diskriminasi.
3.2 Naskah
Pembuatan naskah akan dirancang oleh penulis dalam bentuk naskah drama
teater berdasarkan cerita pengalaman pribadi dari seorang difabel yang sudah
berhasil hidup normal dan menyesuaikan diri di lingkungan, serta telah berada di
pencapaian yang diinginkannya. Pembuatan naskah akan dibuat sangat menghibur
dan dapat memotvasi para penonton difabel, sehingga tujuan program ini dapat
tercapai melalui media panggung teater, aktor, dan cerita dramatis yang kami akan
sajikan sebagai bentuk kepedulian kami kepada saudara-saudara difabel yang
belum mendapatkan haknya.
3.4 Latihan
Latihan akan di lakukan selama minimal satu bulan lamanya, dengan target
yang sudah ditentukan secara bertahap, mulai dari reading, penghafalan dialog,
bloking, latihan dengan property.
3.5 Persiapan Pementasan
Penyesuaian kostum dan tata rias, pembuatan property, dan tempat pelaksanaan
pementasan.
3.6 Pementasan Teater
Sampailah kepada penyajian pementasan teater dari seorang difabel untuk
difabel lainnya. Adapun tahap pelaksanaan dijelaskan melalui bagan 3.4 di bawah
ini.
8
mulai
Ide/Gagasan
Penentuan bentuk teater yang
menarik
Pencarian jalan keluar bagi
masalah di dalam cerita
Penulisan Naskah
Casting Pemain
Latihan
Reading naskah
Penghafalan dialog
Bloking mengunakan
property
Persiapan pementasan
Kostum/ tata rias
Property
Tempat pementasan
Pementasan
teater
9
2 Penulisan naskah
3 Casting/pemilihan
pemain
4 Latihan
5 Persiapan pementasan
6 Pementasan teater
10
DAFTAR PUSTAKA
Dewantara, Ki Hajar, 1967. Kebudayaan Bagian IIA, Jogyakarta L Madjelis.
Jalidu, Maulana Ahmad, 2010, Buku dalam Perkembangan Seni Indonesia.
http://jogjateater.blogspot.co.id/2010/04/bukudalam-perkembangan-seni-
indonesia.html (Diakses tanggal 25 Desember 2018).
Luhur Persatuan Taman Siswa Harymawan, RMA. 1988. Dramaturgi. Bandung:
Rosda.
Oktaviana. 2012. jumlah penyandang cacat di Indonesia mencapai 10 juta jiwa.
Poedjawijatna, IR. 1970. Manusia dengan Alamnya. Djakarta : Obor.
Somantri. 2007. Penyandang disabilitas terbagi menjadi beberapa jenis yaitu
tunanetra, tunarungu, tunagrahita dan tunadaksa.
Thohari, Slamet., Lintasari, Alies P., Rahajeng, Unita W., Mahali, Rizky, Ulfa F.
Pemetaan Kesenian dan Disabilitas di Indonesia. Pusat Studi dan Layanan
DisabilitasvUniversitas Brawijaya dan British Council Indonesia.
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Junaid
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik
4 NIM 1482042008
5 Tempat dan Tanggal Lahir Limboro 29 Desember 1995
6 E-mail Muhjunaid9@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082344177278
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Lampiran 1.2 Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Prusdianto, S.Pd., M.Sn
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
4 NIDN 0018038704
5 Tempat dan Tanggal Lahir Barru, 18 Maret 1987
6 E-mail prusdianto@yahoo.com
7 Nomer Telepon/HP 085299507710
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Universitas Negeri
Institut Seni Indonesia Yogyakarta -
Institusi Makassar
Pendidikan Bahasa
Jurusan Pendidikan dan Penciptaan Seni -
dan Sastra Indonesia
Tahun Masuk
2005-2010 2010-2012 -
Lulus
C.2 Penelitian
Alokasi
Program Bidang
No. Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
Mengkoordinasi
kegiatan,
Pendidikan
Haswati Mempimpin rapat
Seni
Hasan Seni 10 jam/ Penanggung jawab
1. Drama,
Drama minggu pelaksanaan
Tari dan
1782041008 Mengarahkan dalam
Musik
latihan pertunjukan
teater
Pendidikan Preparasi kegiatan
Muhammad
Seni Sekretaris tim
Junaid Seni
2. Drama, 8 jam/ minggu peneliti
Drama
Tari dan Melatih pemain
1482042008
Musik dalam latihan
Koordinator
akomodasi
Mempersiapkan dan
Pendi- menyediakan
Nurhidayati
Pendidikan dikan peralatan yang
3. 8 jam/ minggu
Luar Biasa luar dibutuhkan dalam
1645041009
biasa kegiatan penelitian
Membantu
komunikasi dengan
pemain
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Akan Diterapkembangkan
Pertunjukan Teater
Brosur pertunjukan seni kaum disabilitas
Poster Pertunjukan dimana semua pemainnya adalah disabilitas (bertubuh kerdil/ cebol)
Pertunjukan Seni dengan pemain adalah kamu disabilitas