Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENCIPTAAN TEATER DARI DISABILITAS UNTUK


DISABILITAS SEBAGAI ALAT KESETARAAN
DAN ANTI-DISKRIMINASI

BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:

Haswati Hasan 1782041008 2017


Muhammad Junaid 1482042008 2014
Nurhidayati 1645041009 2016

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


MAKASSAR
2019
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2 Tujuan Program ................................................................................. 2
1.3 Luaran yang Diharapkan ................................................................... 3
1.4 Kegunaan Program ............................................................................ 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4
2.1 Seni Teater ......................................................................................... 4
2.2 Disabilitas .......................................................................................... 4
2.3 Penciptaan Seni.................................................................................. 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ................................................................. 7
3.1 Ide/ Gagasan ...................................................................................... 7
3.2 Naskah ............................................................................................... 7
3.3 Casting Pemain ................................................................................. 7
3.4 Latihan ............................................................................................... 7
3.5 Persiapan Pementasan........................................................................ 7
3.6 Pementasan Teater ............................................................................. 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ................................................. 9
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Biodata Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Akan Diterapkembangkan
 

iii
 

 

BAB 1. PENDAHULUIAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persoalan yang menjadi latar belakang karya ini berdasarkan riset yang
dilakukan oleh Slamet Thohari, Alies Poetri Lintangsari, Unita Werdi Rahajeng,
Mahalli dan Ulfa Fatmala Rizky yang tertuang dalam laporan penelitian Pemetaan
Kesenian dan Disabilitas di Indonesia. Penelitian ini memperlihatkan sebuah
fakta sosial dimana penyandang disabilitas mengalami tingkat kepercayaan diri
yang sangat kurang. Ini semua disebabkan oleh pengaruh lingkungan sosialnya,
seperti dibully, diremehkan, dan dipandang sebelah mata, bahkan tersingkirkan
dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Padahal menurut penelitian tersebut,
populasi penyandang disabilitas sangat tinggi, berdasarkan data dari WHO, sesuai
yang di langsir dari laporan penelitian Pemetaan Kesenian dan Disabilitas di
Indonesia yang menyatakan bahwa, jumlah penyandang disabilitas setiap negara
mencapai 15 %, jika penduduk Indonesia menacapai 250 juta, maka populasi
penyandang disabilitas akan mencapai 36 juta lebih.
Dipaparkan dari hasil riset tersebut bahwa pandangan medis atas disabilitas
digeser oleh modernitas yang dibawa oleh kolonial. Kolonial memperkenalkan
pandangan medis yang meletakkan difabel sebagai “orang sakit”, sehingga
disabilitas adalah “personal tragedy”. Pandangan medis ini pun tersebar luas hingga
kekinian. Inti dari pemahaman medis adalah bahwa “disabilitas” merupakan
tragedi, manakala hadir dalam tubuh seseorang. Disabilitas adalah penyakit yang
harus disembuhkan, karena standard tubuh yang baik adalah tubuh yang sehat dan
bentuk tubuh yang baik adalah tubuh yang sebagaimana umumnya dimiliki oleh
orang banyak. Namun kenyataanya ada banyak penyandang disabilitas yang
mengalami cacat fisik yang sudah tidak bisa di sembuhkan oleh alat medis alias
cacat permanen. Bagi penyandang disabilitas ini, tidak penting lagi memikirkan
penyembuhan fisik mereka, melainkan yang harus diperhatikan adalah kepercayaan
diri mereka.
Berdasarkan hasil riset serta permasalahan di atas kemudian dijadikan sebagai
landasan dalam menciptakan karya seni teater yang di khususkan bagi penyandang
disabilitas sebagai alat kesetaraan dan anti diskriminasi. Kaum disabilitas harus bisa
menatap mata dunia, mereka tidak boleh terus berada pada zona nyaman yang
artinya mereka tidak boleh hanya ada di lingkungan sesama mereka dan hidup
secara khusus. Mereka juga harus tahu bagaimana bersosialisasi di kehidupan yang
umum dan mendapat hak yang sama seperti orang-orang normal pada umumnya.
Kecacatan seharusnya tidak menjadi halangan bagi penyandang disabilitas
untuk memperoleh hak hidup dan hak mempertahankan kehidupannya. Landasan
bagi perlindungan penyandang disabilitas di Indonesia, dapat dilihat dalam
ketentuan Pasal 28 A UUD 1945, yakni : "Setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya". Hak untuk hidup adalah hak
asasi yang paling dasar bagi seluruh manusia. Apa yang dunia tidak berikan kepada
mereka, mereka harus merebutnya dengan cara berusaha, memang tidak mudah.

 

Namun, yang paling sulit adalah bagaimana cara memotivasi mereka sehingga
kepercayaan diri mereka timbul dan sadar bahwa sangat penting mengenal
kehidupan normal, karena tidak selamanya dunia ini dapat menyediakan fasilitas
untuk para penyandang disabilitas butuhkan. Adakalanya, “kami” harus keluar dan
belajar menyesuaikan diri. Penulis mengganti kata mereka menggunakan kata
“kami”, karena penulis sendiri adalah penyandang disabilitas.
Seni teater adalah kegiatan pementasan yang menunjukkan bakat acting atau
kata kasarnya kebohongan-kebohongan yang di lakukan oleh para aktor di atas
panggung melalui alur cerita yang di bawakan. Namun, teater yang diciptakan di
sini adalah teater yang mengungkapkan tentang kebenaran melalui cerita dari
pengalaman pribadi dari kami yang memiliki kekurangan secara fisik.
Pengalaman pribadi yang selama ini menjadi proses dari hidup kami.
Kebanyakan orang-orang di luar sana, terkadang hanya melihat seorang difabel dari
hasil pencapaian yang ia buat, tapi kurang sekali yang memperhatikan proses usaha
yang dilakukan oleh seorang difabel untuk mencapai pencapaian yang tinggi, itu
bukanlah hal yang mudah, ada banyak sekali lika-liku yang harus kami alami untuk
bisa dikatakan berhasil, dan hal yang paling sulit dari itu adalah ketika kami
mengalami yang namanya “konflik batin”. Dimana kami harus melawan diri kami
sendiri dan melupakan ego kami, perasaan malu, perasaan asing saat berada di
keramaian, dan perasaan iri kepada mereka yang lebih sempurna.
Lewat PKM-KC ini kami menampilkan penyandang disabilitas dengan kisah
hidupnya melalui penciptaan seni teater, agar dunia paham bahwa seorang
disabilitas adalah juga mahluk hidup, seorang manusia yang setara dengan manusia
lainnya tanpa perlu diperlukan secara diskriminasi. Hal ini dituangkan dalam judul
Penciptaan Teater dari Disabilitas untuk Disabilitas sebagai Alat Kesetaraan dan
Anti-diskriminasi.

1.2 Tujuan Program


Tujuan yang ingin dicapai dari program kreatifitas karsacipta ini adalah:
1. Merancang dan membuat suatu pementasan yang spektakuler bagi para
difabel dengan menggunakan teater dan naskah cerita berdasarkan
pengalaman pribadi kamu disabilitas.
2. Membangun karakter seorang difabel yang berani bersaing dengan potensi
yang bisa menyamai orang-orang normal, bahkan melebihi.

 

1.3 Luaran Yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah:
1. Terciptanya pertunjukan Teater dari disabilitas untuk disabilitas melalui
pengalaman pribadi kaum disaabilitas sendiri sebagai alat kesateraan dan
anti-diskriminasi.
2. Karya Seni Teater Disabilitas dapat dipatenkan HKI
3. Publikasi karya ilmiah yang di seminarkan oleh Universitas Negeri
Makassar di tahun 2019.

1.4 Kegunaan Program


Kegunaan dari program kreatifitas mahasiswa karsa cipta ini adalah :
1. Bagi Masyarakat
Program ini dapat mengubah pandangan masyarakat terhadap penyandang
disabilitas.
2. Bagi Pengguna (disabilitas)
Program ini dapat memberikan solusi bagi penyandang disabilitas untuk
mengendalikan diri terhadap lingkungan mereka.
3. Bagi Mahasiswa
Program ini dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam
pengembangan teater yang dapat berguna bagi masyarakat difabel sehingga
fungsi mahasiswa dalam seni drama (sendratasik) perguruan tinggi dapat
tercapai.

 

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Seni Teater
Teater adalah istilah lain dari drama, yaitu jenis karya sastra yang
menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Teater menggambarkan realita
kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang
dipentaskan. Dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks
atau naskah, penafsiran, penggarapan, penyajian ataunaskah yang tertulis). Dalam
arti luas, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak
contohnya wayang orang, ketoprak, ludruk dan lain-lain (Harymawan, RMA.
1988:1). Pengetahuan dasar teater mencakup definisi dan sejarah teater, unsur-unsur
teater, penyutradaraan dan manajemen pementasan, bentuk atau jenis teater, seni
keaktoran, dan seni rupa dalam teater. Seorang penggiat teater diperlukan
mengetahui definisi teater dalam arti sempit dan arti luas, serta sejarah teater dari
awal mula terbentuknya sampai menjadi teater modern di Indonesia. Unsur-unsur
yang wajib dipelajari penggiat teater adalah unsur internal seperti naskah, aktor,
sutradara, dan unsur eksternal seperti tim produksi, desainer, dan kru. Jenis teater
seperti teater gerak, dramatik, musikal dan lainnya.
Seni teater tidak hanya dijadikan sebagai sarana upacara maupun hiburan,
namun juga sebagai sarana pendidikan. Sebagai seni, teater tidak hanya menjadi
konsumsi masyarakat sebagai hiburan semata, namun juga berperan dalam nilai
afektif masyarakat. Berdasar dari pengetahuan teater dan keaktoran, bisa dikatakan
bahwa masih banyak penggiat yang belum menguasai teater. Mengutip pendapat
Radhar Panca Dahana, "Teaterawan Indonesia belum tuntas mempelajari Realisme
tetapi sudah main tubruk dengan pindah-pindah bentuk lain" (Jalidu, Maulana
Ahmad. 2010:2)  dalam artian, teaterawan Indonesia belum tuntas menguasai
genre/aliran yang termasuk pengetahuan dasar teater.
2.2 Disabilitas
Menurut Siswadi (2011), Ketua Umum Persatuan Penyandang Cacat
Indonesia, jumlah penyandang cacat di Indonesia berdasarkan data Depkes RI
mencapai 3,11% dari populasi penduduk atau sekitar 6,7 juta jiwa. Sementara bila
mengacu pada standar yang diterapkan Organisasi Kesehatan Dunia PBB dengan
persyaratan lebih ketat, jumlah penyandang cacat di Indonesia mencapai 10 juta
jiwa.(Oktaviana, 2012) Mengingat betapa pentingnya menghormati, melindungi,
memenuhi, dan memajukan hak-hak penyandang disabilitas, Pemerintah Indonesia
pun telah menandatangani Convention on the Rights of Persons with Disabilities
(Konvensi mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas) pada tanggal 30 Maret
2007 di New York. Akhirnya ratifikasi Konvensi tentang Hak-Hak Penyandang
Disabilitas dimunculkan melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang
Pengesahan Convention On The Rights Of Persons With Disabilities (Konvensi
Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas) yang telah disahkan dan diundangkan
pada 10 November 2011. Ada beberapa hal penting terkait ratifikasi konvensi

 

tersebut, pertama, pengakuan bahwa diskriminasi atas setiap orang berdasarkan


disabilitas merupakan pelanggaran terhadap martabat dan nilai yang melekat pada
setiap orang. Kedua, penyandang disabilitas harus memiliki kesempatan untuk
secara aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan mengenai kebijakan dan
program, termasuk yang terkait secara langsung dengan mereka. Ketiga, pentingnya
aksesibilitas kepada lingkungan fisik, sosial, ekonomi dan kebudayaan, kesehatan
dan pendidikan, serta informasi dan komunikasi, yang memungkinkan penyandang
disabilitas untuk menikmati sepenuhnya semua hak asasi manusia dan kebebasan
fundamental.
Pemahaman ini diharapkan masyarakat lebih bisa menghargai seorang
penyandang disabilitas dan memahami bahwa seorang penyandang disabilitas
adalah makhluk yang diciptakan sama pada umumnya manusia, yang berbeda
hanya kondisi fisik dan juga bahwa seorang disabilitas mempunyai suatu potensi
serta sikap positif terhadap lingkungan. Penyandang disabilitas terbagi menjadi
beberapa jenis yaitu tunanetra, tunarungu, tunagrahita dan tunadaksa (Somantri,
2007:3).
Seseorang yang mengalami disabilitas fisik karena kecelakaan belum tentu bisa
menerima diri dengan baik. Penerimaan diri merupakan suatu tingkatan kesadaran
individu tentang karakteristik kepribadiannya, akan kemauan untuk hidup dengan
keadaan tersebut. Penerimaan diri adalah sikap yang pada dasarnya merasa puas
dengan diri sendiri, potensi yang dimiliki serta pengakuan akan
keterbatasannya.(Caplin, 2006:3)
2.3 Penciptaan Seni
Manusia dalam kehidupannya banyak ditentukan oleh alam yang
melingkunginya itu. Alam telah memaksa manusia untuk menentukan suatu sikap.
Maka tentu saja sedikit banyak alam telah ikut berperan di dalam proses kelahiran
seni tersebut. Rasa keindahan mengejawantah setelah bersentuhan dengan alam,
dan itu adalah basic of art. Namun, untuk sampai kepada seni masih melangkah
setapak lagi dengan masuknya untuk ekspresi. Sebenarnya seluruh kebudayaan
adalah merupakan eksistensi manusia sebagai mikrokosmos dalam hubungannya
dengan alam sebagai mikro kosmos. Manusia, dengan kemamuannya, menanggapi
alam secara aktif, dan hubungan antara rasa keindahan dengan alam itu tentu
mtergantung pula oleh kecenderungankecenderungan yang ada pada keduanya.
Manusia memiliki berbagai kecenderungan sebagai gejala kejiwaan yang akan ikut
menentukan di dalam seluruh kegiatan dan proses penciptaan seni. Seperti
misalnya, kecenderungan untuk mengamati, memiliki, berfantasi, bermain-main,
menonjolkan diri, bermasyarakat, membangun, berketuhanan, bebas, berhubungan
seks, menikmati (Dewantara, 1967). Manusia, betapapun sibuknya, telah
menyempatkan dirinya untuk berolah seni. Rupanya seni menjadi suatu kebutuhan
yang penting bagi manusia. Hal ini terjadi karena manusia terdorong untuk
mengembangkan jiwanya dalam rangka mencari makna yang lebih dalam mengenai

 

kehidupannya. Ini berarti bahwa, manusia berusaha untuk emmpeorleh kepuasan


spiritual yang dalam seni bersifat visual atau aural.
Sebenarnya, tidak ada pengucapan artistik yang lahir tanpa merefleksikan sikap
manusia terhadap alam lingkungannya. Sikap manusia terhadap alam yang
melingkunginya itu adalah refleksi psikis dari dunia visual dan auralnya
(Poedjawiyatna, 1970). Semua kualitas yang merangkum setiap karya seni adalah
bagaimana manusia mengalami ruang, suara atau bunyi dan gerak serta waktu.
Konsepsi mengenai hal itu adalah merupakan proyeksi gerak serta waktu. Konsepsi
mengenai hal itu adalah merupakan proyeksi dari sikap estetisnya terhadap alam
semesta. Alam dengan segala kecenderungannya akan mempengaruhi kehidupan
seni yang ada di dalamnya.

 

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Ide/Gagasan
Ide atau gagasan pertama kali muncul dari dalam diri penulis sendiri.
Menurutnya, sangat banyak penyandang disabilitas/ difabel yang ragu untuk
bersosialisasi terhadap lingkungan sekitarnya, seorang difabel yang merasa
terkucilkan dan merasa tersisih dari kehidupan masyarakat umum. Ini dapat
membuat mereka kehilangan hak yang seharusnya didapatkan seperti manusia
normal pada umumnya, mereka berhak sekolah bahkan sangat berhak untuk
menyandang gelar sarjana di tempat-tempat umum. Maka dari itu, mereka harus
belajar menyesuaikan diri di lingkungan umum, semua ini akan sulit bagi seorang
difabel yang tidak percaya diri dan tidak mendapatkan dukungan moral dari
keluarga. Penulis berpikir, kepercayaan diri itu akan muncul dengan adanya
motivasi dan akan lebih mudah jika motivasi itu akan diberikan pada sesama
seorang difabel.

3.2 Naskah
Pembuatan naskah akan dirancang oleh penulis dalam bentuk naskah drama
teater berdasarkan cerita pengalaman pribadi dari seorang difabel yang sudah
berhasil hidup normal dan menyesuaikan diri di lingkungan, serta telah berada di
pencapaian yang diinginkannya. Pembuatan naskah akan dibuat sangat menghibur
dan dapat memotvasi para penonton difabel, sehingga tujuan program ini dapat
tercapai melalui media panggung teater, aktor, dan cerita dramatis yang kami akan
sajikan sebagai bentuk kepedulian kami kepada saudara-saudara difabel yang
belum mendapatkan haknya.

3.3 Casting Pemain


Casting atau pemilihan pemain dilakukan dengan cara menyesuaikan dengan
naskah yang sudah dibuat. Mulai dari aktor utama sampai aktor pendukung
pendukung lainnya.

3.4 Latihan
Latihan akan di lakukan selama minimal satu bulan lamanya, dengan target
yang sudah ditentukan secara bertahap, mulai dari reading, penghafalan dialog,
bloking, latihan dengan property.
3.5 Persiapan Pementasan
Penyesuaian kostum dan tata rias, pembuatan property, dan tempat pelaksanaan
pementasan.
3.6 Pementasan Teater
Sampailah kepada penyajian pementasan teater dari seorang difabel untuk
difabel lainnya. Adapun tahap pelaksanaan dijelaskan melalui bagan 3.4 di bawah
ini.

 

Tabel 3.6 Bagan Tahap Pelaksanaan

mulai

 Ide/Gagasan
 Penentuan bentuk teater yang
menarik
 Pencarian jalan keluar bagi
masalah di dalam cerita

 Penulisan Naskah
 

 Casting Pemain
 

 Latihan 
 Reading naskah 
 Penghafalan dialog 
 Bloking mengunakan  
property 
 

 Persiapan pementasan
 Kostum/ tata rias
 Property
 Tempat pementasan

Pementasan
teater

 

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC
No Jenis pengeluaran Biaya (Rp.)

1 perlengkapan yang dibutuhkan 3.000.000


2 bahan habis pakai 4.580.000
3 Perjalanan 2.400.000
4 lain lain 3.000.000
JUMLAH 11.980.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Table 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-KC
BULAN
No Keterangan I II III IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Menentukan
ide/gagasan  

2 Penulisan naskah

3 Casting/pemilihan
pemain
4 Latihan

5 Persiapan pementasan

6 Pementasan teater
10 
 

DAFTAR PUSTAKA
Dewantara, Ki Hajar, 1967. Kebudayaan Bagian IIA, Jogyakarta L Madjelis.
Jalidu, Maulana Ahmad, 2010, Buku dalam Perkembangan Seni Indonesia.
http://jogjateater.blogspot.co.id/2010/04/bukudalam-perkembangan-seni-
indonesia.html (Diakses tanggal 25 Desember 2018).
Luhur Persatuan Taman Siswa Harymawan, RMA. 1988. Dramaturgi. Bandung:
Rosda.
Oktaviana. 2012. jumlah penyandang cacat di Indonesia mencapai 10 juta jiwa.
Poedjawijatna, IR. 1970. Manusia dengan Alamnya. Djakarta : Obor.
Somantri. 2007. Penyandang disabilitas terbagi menjadi beberapa jenis yaitu
tunanetra, tunarungu, tunagrahita dan tunadaksa.
Thohari, Slamet., Lintasari, Alies P., Rahajeng, Unita W., Mahali, Rizky, Ulfa F.
Pemetaan Kesenian dan Disabilitas di Indonesia. Pusat Studi dan Layanan
DisabilitasvUniversitas Brawijaya dan British Council Indonesia.
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Junaid
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik
4 NIM 1482042008
5 Tempat dan Tanggal Lahir Limboro 29 Desember 1995
6 E-mail Muhjunaid9@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082344177278

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/ Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
Pekan Seni Mahasiswa 15 – 21 Oktober di
Tim Tangkai Lomba
1 Nasional XIV tahun Institut Seni
Monolog
2018 Indonesia Yogykarta
12 – 20 Agustus 2017
Lanjong Art Festival di Ladang Budaya
2 Peserta (Monologer)
2017 Tenggaraong,
Kalimantan Timur
Festival teater
22 – 23 Juli 2017 di
Mahasiswa Nasional
3 Peserta (Aktor) Auditorium
XIII se- Sulawesi
Amanagappa UNM.
Selatan dan Barat

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
Panitia Festival teater
Mahasiswa Nasional XIII
Grup Penampil Teater se- Sulawesi Selatan dan
1 2017
terbaik Barat
Bengkel Sastra Universitas
Negeri Makassar
Panitia Festival teater
Mahasiswa Nasional XIII
Nominasi Aktor se- Sulawesi Selatan dan
2 2017
Utama Pria Terbaik Barat
Bengkel Sastra Universitas
Negeri Makassar

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Lampiran 1.2 Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Prusdianto, S.Pd., M.Sn
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
4 NIDN 0018038704
5 Tempat dan Tanggal Lahir Barru, 18 Maret 1987
6 E-mail prusdianto@yahoo.com
7 Nomer Telepon/HP 085299507710

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Universitas Negeri
Institut Seni Indonesia Yogyakarta -
Institusi Makassar
Pendidikan Bahasa
Jurusan Pendidikan dan Penciptaan Seni -
dan Sastra Indonesia
Tahun Masuk
2005-2010 2010-2012 -
Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1 Pendidikan/ Pengajaran

No Nama Mata Kuliah Wajib/ Pilihan SKS

1. Dasar-dasar Teater Wajib 3


2. Dramaturgi Wajib 3
3. Teater Nusantara Pilihan 3
4. Penyutradaraan Pilihan 3
5. Teater Pendidikan Pilihan 4
6. Drama Radio/ Tv Pilihan 4

C.2 Penelitian

No Judul Penelitian Penyandang dana Tahun


Pendidikan Seni Teater; Sekolah,
1. Mandiri 2016
Teater dan Pendidiknya
Analisis Segmentasi Sistem Tanda
Bahasa pada Pertunjukan Teater
2. PNBP Fakultas 2017
Gending Sriwijaya Sutradara
Ikhsan Bastian
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (RP) Nilai (RP)
- Alat rias 1 set 1.000.000 1.000.000
- Properti, setting dan
1 set 1.000.000 1.000.000
dekorasi
- Peralatan musik dan
1 set 1.000.000 1.000.000
efek bunyi
SUB TOTAL (RP) 3.000.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (RP) Nilai (RP)
- Kostum Pemeran 7 pasang 200.000 1.400.000
- Penyimpan Data 1 buah 1.000.000 1.000.000
- Tinta print 4 kotak 100.000 400.000
- Kertas HVS paper
2 rim 40.000 80.000
One A4 80gr
- Alat tulis 1 set 200.000 200.000
- Bahan make up 1 set 500.000 500.000
SUB TOTAL (RP) 3.580.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (RP) Nilai (RP)
- Keperluan pembelian
2 kali 50.000 100.000
bahan
- Keperluan Survey
2 x 3 orang 50.000 300.000
kaum disabilitas
- Keperluan observasi 2 x 10
50.000 1.000.000
ide (Tim Disabilitas) orang
- Keperluan latihan
2 x 10
teater (Tim 50.000 1.000.000
orang
Disabilitas)
SUB TOTAL (RP) 2.400.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (RP) Nilai (RP)
- Seminar Nasional
1 buah 500.000 500.000
UNM 2019
- Jurnal Nasional
prosiding UNM 1 buah 1.000.000 1.000.000
2019
- Biaya pemakaian
4 bulan 100.000 400.000
pulsa
- Publikasi kegiatan 1 buah 500.000 500.000
- Biaya berlangganan
4 bulan 150.000 600.000
internet
SUB TOTAL (RP) 3.000.000
TOTAL 1 + 2 + 3 + 4 (RP) 11.980.000
(Sebelas Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah)
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No. Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
 Mengkoordinasi
kegiatan,
Pendidikan
Haswati  Mempimpin rapat
Seni
Hasan Seni 10 jam/  Penanggung jawab
1. Drama,
Drama minggu pelaksanaan
Tari dan
1782041008  Mengarahkan dalam
Musik
latihan pertunjukan
teater
Pendidikan  Preparasi kegiatan
Muhammad
Seni  Sekretaris tim
Junaid Seni
2. Drama, 8 jam/ minggu peneliti
Drama
Tari dan  Melatih pemain
1482042008
Musik dalam latihan
 Koordinator
akomodasi
 Mempersiapkan dan
Pendi- menyediakan
Nurhidayati
Pendidikan dikan peralatan yang
3. 8 jam/ minggu
Luar Biasa luar dibutuhkan dalam
1645041009
biasa kegiatan penelitian
 Membantu
komunikasi dengan
pemain

 
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Akan Diterapkembangkan

 
Pertunjukan Teater 
 

  Brosur pertunjukan seni kaum disabilitas 
 

 
Poster Pertunjukan dimana semua pemainnya adalah disabilitas (bertubuh kerdil/ cebol) 

Pertunjukan Seni dengan pemain adalah kamu disabilitas  

Anda mungkin juga menyukai