Anda di halaman 1dari 5

CARA PEMASANGAN DAN

PELEPASAN KATETER
Posted on Oktober 24, 2013 by delimapersadanurul
Standa
r

-Memasang kateter

1. 1.      Tujuan
a)      Mendapatkan specimen urin steril

b)      Mengosongkan kandung kemih

1. 2.      Persiapan
A. Alat
a. bak instrumen 
b. spuit 10 cc
c. bengkok
d. Handscoen
e. aquadest
f. gunting plaster 
g. perlak 
h. kateter
i. Kapas air
j. kasa 
k. Urine bag
l. jelly/vaselin
m.Selimut
2. 3.       Obat
a. Aquadest
b. Bethadine
c. Alkohol 70 %
3. 4.      Prosedur
1)pada laki-laki
a)      Member tahu dan menjelaskan pada klien

b)      Mendekatkan alat-alat

c)      Memasang sampiran

d)      Mencuci tangan

e)      Menanggalkan pakaian bagian bawah

f)        Memasang selimut mandi, perlak dan pengalas bokong.

g)      Menyiapkan posisi klien

h)      Meletakkan dua bengkok diantara tungkai pasien

i)        Mencuci tangan dan memakai sarung tangan

j)        Memegang penis dengan tangan kiri

k)      Menarik preputiu m sedikit ke pangkalnya, kemudian membersihkanya dengan kapas

l)        Mengambil kateter, ujungnya di beri vaselin 20 cm

m)    Memasukkan kateter perlahan-lahan jedalam uretra 20 cm sambil penis diarahkan ke atas,
jika kateter tertahan jangan di paksakan. Usahakan penis lebih di keataskan, sedikit dan pasien di
anjurkan menarik nafas panjang dan memasukkan kateter perlahan-lahan sampai urine keluar,
kemudian menampung urine kedalam botol steril bila diperlukan untuk pemeriksaan.

n)      Bila urine sudah keluar semua anjurkan klien untuk menarik nafas panjang. Kateter di cabut
pelan-pelan di masukkan ke dalam botol yang berisi larutan klorin.

 o)      Melepas sarung tangan dan memasukkan ke dalam botol bersama dengan kateter
dan pinset.
p)      Memasang pakaian bawah, menambil perlak dan pengalas.

q)      Menarik selimut dan mengambil selimut mandi.

r)       Membereskan alat.

s)       Mencuci tangan.


2) pada wanita

a)      Memberitahu dan menjelaskan pada klien.

b)      Mendekatkan alat-alat

c)      Memasang sampiran

d)      Mencuci tangan

e)      Menanggalkan pakaian bagian bawah

f)        Memasang selimut mandi,perlak dan pengalas bokong

g)      Menyiapkan posisi klien

h)      Meletakkan dua bengkok diantara tungkai pasien

i)        Mencuci tangan dan memakai sarung tangan.

j)        Lakukan vulva higyene

k)      Mengambil kateter lalu ujungnya diberi faseline 3-7 cm

l)        Membuka labiya mayora dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri sampai
terlihat meatus uretra, sedangkan tangan kanan memasukkan ujung kateter perlahan-lahan ke
dalam uretra sampai urine keluar,sambil pasien dianjurkan menarik nafas panjang.

m)    Menampung urine kedalam bengkok bila diperlukan untuk pemeriksaan. Bila urine sudah
keluar semua ,anjurkan klien untuk menarik nafas panjang, kateter cabut pelan pelan di masukkan
ke dalam bengkok yang berisi larutan klorin.
n)      Melepas sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok bersama dengan kateter dan
pinset.

 o)      Memasang pakaian bawah, mengambil perlak dan pengalas.


p)      Menarik selimut dan mengambil selimut mandi

q)      Membereskan alat

r)       Mencuci tangan

(Ambarwati dan Sunarsih;2009).

1. Definisi
• Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan
• Kateter terutama terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk
dan silikon
• Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk
menampung air seni yang be rubah-ubah jumlahnya yang dialirkan oleh
sepasang ureter dari sepasang ginjal
• Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui
urethra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine.

Indikasi

1. kateter sementara
Mengurangi ketidaknyamanan pada distensi vesika urinaria. Pengambilan urine
residu setelah pengosongan urinaria.

1. Kateter tetap jangka pendek


1. Obstruksi saluran kemih (pembesaran kelenjar prostat)
2. Pembedahan untuk memperbaiki organ perkemihan.
3. Untuk memantau output urine
4. Kateter tetap jangka panjang
1. Retensi urine pada penyembuhan penyakit ISK/UTI
2. Skin rash, ulcer dan luka yang iritatif apabila kontak
dengan urine.
3. Klien dengan penyakit terminal
Kontraindikasi

Hematoris (keluarnya darah dari urine)

Anda mungkin juga menyukai