Tidak Putus Asa Menghadapi Musibah
Tidak Putus Asa Menghadapi Musibah
Khutbah 1
Tidak ada seorang pun yang bisa luput dari musibah, termasuk para Nabi
dan Rasul-Nya; dan tidak ada jenis musibah apapun namanya yang bisa
menimpa, melainkan dengan izin Allah (QS at-Taghabun: 11). Dunia saat
ini sedang berduka karena terjangkit wabah Corona. Sebagai dampaknya,
musibah global pun telah menimpa kita, baik di bidang kesehatan,
ekonomi, sosial dan politik bahkan keagamaan. Musibah yang datang silih
berganti dapat memperburuk kehidupan kita. Kesenangan berubah menjadi
kesedihan, kesuksesan menjelma menjadi kegagalan, dan kebaikan pun
bisa menimbulkan keburukan. Ketika musibah datang menghampiri,
kerapkali membuat kita terkejut (shock), tidak nyaman, serasa terluka dan
sakit menyayat hati.
Berbagai musibah yang terjadi, ada yang ringan, sedang dan berat.
Jenisnya juga beragam. Demikian pula konteks situasi/kondisi dan sikap
seseorang dalam menghadapinya. Lantaran terkena Covid 19 atau penyakit
lain, orang jadi kesulitan memenuhi kebutuhan pangan, hilang pekerjaan,
terjadi KDRT dan bahkan kabar kematian pun datang bertubi-tubi. Untuk
itu Allah mengingatkan kita dalam firman-Nya:
َّ س َو َ ِ ص م َِن اأْل َمْ َو
( ين ِ ت َو َب ِّش ِر الص
َ َّاب ِر ِ الث َم َرا ِ ُال َواأْل ْنف ٍ ُوع َو َن ْق ْ ْ ُ
ِ َولَ َن ْبل َو َّن ُك ْم ِب َشيْ ٍء م َِن ال َخ ْوفِ َوالج
)156 – 155 : (البقرة.)156( ُون َ َِين إِ َذا أ
َ صا َب ْت ُه ْم مُصِ ي َب ٌة َقالُوا إِ َّنا هَّلِل ِ َوإِ َّنا إِلَ ْي ِه َرا ِجع َ ) الَّذ155
Artinya, “155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan; dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
156. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: "Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji'ûn." (QS al-Baqarah: 156).
Kalimat istirja’ yang sering kita baca dan juga membanjiri jagad sosial
media, mengingatkan kepada kita bahwa musibah itu terjadi dengan taqdir-
Nya. Mengisyaratkan kepada shâhibul musîbah agar ikhlas menerimanya.
Pepatah Arab mengatakan:
Artinya, “Dengan musibah orang bisa menjadi mulia dan bisa menjadi
hina.”
Untuk itu hendaknya kita tidak berputus asa dalam menghadapi musibah
agar semakin mendapatkan kebaikan-kebaikan dari Allah ta’âlâ. Bagi
orang beriman, musibah tidak boleh dilihat sebagai peristiwa negatif.
Melainkan harus dipandang sebagai ajang melatih diri untuk sabar dan
tabah. Manusia diuji untuk tidak mudah berputus asa, karena Allah telah
berjanji akan mengangkat derajat orang yang menghadapi musibah dengan
penuh kepasrahan, dan akan mengganti apa yang hilang atau lepas dari
tangan mereka dengan anugerah yang lebih baik.
Banyak orang yang salah menyikapi musibah dan berakhir dengan putus
asa. Orang yang berputus asa akan dihinggapi rasa ragu, pesimis,
menganggap semua negatif, merasa dirinya tidak berguna, bahkan merasa
kehilangan dukungan dari keluarga. Secara psikologis orang yang putus
asa akan menunjukkan gejala emosi yang dapat mengakibatkan tindak
kejahatan. Orang yang mengalami putus asa, hidupnya merasa kacau dan
keadaan yang dihadapinya tidak dapat dikendalikan. Dalam kondisi seperti
ini orang sulit berpikir jenih, tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Putus asa merupakan salah satu gejala depresi. Jika tidak diatasi dengan
baik, perasaan ini tidak hanya dapat mengganggu aktivitas, tapi juga dapat
mengarah kepada aksi bunuh diri. Seseorang yang mengalami putus asa
akan merasa kehilangan harapan, menderita, dan larut dalam kesedihan.
Bisa jadi orang yang putus asa akan dapat beraktivitas sebagaimana
biasanya, namun mereka tidak merasakan adanya kebahagiaan dalam
hidup.
Artinya, “Ibrahim berkata: ‘Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat
Tuhan-nya kecuali orang-orang sesat’." (QS al-Hijr: 56).
Pada surat al-Baqarah: 214 dijelaskan, apakah kalian mengira akan masuk
surga dengan hanya menyatakan keislaman tanpa diuji seperti halnya
orang-orang sebelum kalian? Mereka diuji dan dingoncangkan dengan
berbagai cobaan (kemiskinan, penyakit dan kesengsaraan). Sampai- sampai
Rasulullah sendiri dan orang-orang yang bersamanya berkata, "Bilakah
pertolongan Allah akan tiba?" Saat itu Allah menepati janji-Nya dan
mengatakan kepada mereka bahwa pertolongan itu sudah dekat.
Yakinlah, bahwa tidak ada beban musibah apapun yang tidak bisa dilewati.
Allah akan memberikan beban sesuai dengan kekuatan masing-masing,
sebagaimana firman-Nya:
Ayat ini menjelaskan, setiap cobaan yang diberikan selalu memiliki jalan
keluar. Allah tidak memberikan cobaan melainkan sesuai dengan
kemampuan hamba-Nya. Untuk itu, sudah semestinya manusia tidak patah
semangat, dan terus berusaha mencari solusi dari setiap masalah yang
dihadapi. Meskipun terasa sulit, jika selalu percaya dan yakin atas
kekuasaan Allah, maka hati akan terasa lebih tenang. Yakinlah badai pasti
berlalu, jangan putus asa, musibah pasti akan berakhir. Semoga musibah
yang mendera ini menjadi ladang amal dan kebaikan di kemudian hari.
Amin.
آن ْال َعظِ ي ِْمَ ،و َن َف َعنِي َوإِيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه مِنْ آ َي ِة َو ْذ ُك َر ْال َح ِك ْي َمَ ،و َت َق َّب َل هللاُ ِم َّنا
ك هللا لِي َو َل ُك ْم فِي ْال ُقرْ ِ ار َ َب َ
ْ ْ
هللا ال َعظِ ْي َم ،إِ َّن ُه ه َُو ال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم َ َ َ ْ ْ
َو ِمن ُك ْم ِتالَ َو َت ُه إِ َّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُمَ .وأقُ ْو ُل َق ْولِي َهذا َفأسْ َت ْغفِ ُر َ
Khutbah 2
صلِّيْ َوأ ُ َسلِّ ُم َعلَى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ْالمُصْ َط َفىَ ،و َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َح ِاب ِه أَهْ ِل ْال َو َفا .أَ ْش َه ُد اَ ْل َح ْم ُد هلِل ِ َو َك َفىَ ،وأ ُ َ
ك لَهَُ ،وأَ ْش َه ُد أَنَّ َس ِّي َد َنا م َُحم ًَّدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ ،أَمَّا َبعْ ُد َف َيا أَ ُّي َها أَنْ اَّل إِل َه إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ
هللا ْال َعلِيِّ ْال َعظِ ي ِْمَ .واعْ لَم ُْوا أَنَّ هللاَ أَ َم َر ُك ْم ِبأَمْ ٍر َعظِ ي ٍْم ،أَ َم َر ُك ْم ْالمُسْ لِم ُْو َن ،أ ُ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى ِ
ِين آ َم ُنوا ون َعلَى ال َّن ِبيِّ َ ،يا أَ ُّي َها الَّذ َ صلُّ َصاَل ِة َوال َّساَل ِم َعلَى َن ِب ِّي ِه ْال َك ِري ِْم َف َقا َل :إِنَّ هللاَ َو َماَل ِئ َك َت ُه ُي َ ِبال َّ
ْت َعلَى صلي ََّ ص ِّل َعلَى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَى ِ
آل َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َك َما َ ِّ
صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلمُوا َتسْ لِيمًا .اَللٰ ُه َّم َ
ّ َ
ت ارك َ ْ آل َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َك َما َب َ َ
اركْ َعلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َعلى ِ َ آل َس ِّي ِد َنا إِب َْرا ِه ْي َمَ ،و َب ِ َ
َس ِّي ِد َنا إِب َْرا ِه ْي َم َو َعلى ِ
ْ
اغفِرْ لِلمُسْ لِ ِمي َْن ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَللّٰ ُه َّم ْ ْ
آل َس ِّي ِد َنا إِب َْرا ِه ْي َم ،فِي ال َعالَ ِمي َْن إِ َّن َ َعلَى َس ِّي ِد َنا إِب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ
ْ ْ ْ َ أْل
ت ا حْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َوا ْم َواتِ .اَللهم ْاد َفعْ َع َّنا ال َباَل َء َوال َغاَل َء َوال َو َبا َء َ أْل والم ُْؤ ِم ِني َْن َو ْالم ُْؤ ِم َنا ِ
ت ْ َو ْالمُسْ لِ َما ِ
ف ْالم ُْخ َتلِ َف َة َوال َّشدَا ِئ َد َو ْالم َِح َنَ ،ما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن ،مِنْ َبلَ ِد َنا َو ْال َفحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْال َب ْغ َي َوال ُّسي ُْو َ
هللا َيأْ ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل
هللا ،إنَّ َ ك َعلَى ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْي ٌر عِ َبا َد ِ َان ْالمُسْ لِ ِمي َْن َعام ًَّة ،إِ َّن َ َه َذا َخاص ًَّة َومِنْ ب ُْلد ِ
ِظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َنَ .ف ْاذ ُكرُوا ان َوإِ ْي َتا ِء ذِي ْالقُرْ َبى و َي ْن َهى َع ِن ال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َكر َوال َب ْغيَ ،يع ُ
ِ ِ َواإْل حْ َس ِ
هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْمَ ،ولَ ِذ ْك ُر ِ
هللا أَ ْك َب ُر َ