PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Upaya kesejahteraan ibu menjadi hal yang sangat penting di berbagai
negara-negara di dunia terutama di negara berkembang. Hal ini dikarenakan
masih tingginya angka kematian dan kesakitan ibu. Saat ini angka kematian
maternal dan neonatal di Indonesia masih tinggi yaitu 307 per 100.000
kelahiran hidup. Salah satu faktor penting dalam penurunan angka kematian
adalah penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang
berkualitas, serta dekat dengan masyarakat belum terlaksana dengan baik.
Oleh karena itu, pemerintah mencanangkan Making Pregnancy Safer (MPS ),
Yang pada dasarnya menekankan pada penyediaan pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal yang cost offective, yaitu pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan, penanganan komplikasi obstetri dan neonatal, serta
pencegahan kehamilan tidak diinginkan dan penanganan komplikasi abortus.
Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang
berkualitas dibutuhkan tersedianya tenaga terampil dan didukung oleh sarana
dan prasarana yang memadai.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian persalinan kala II
2. Apa Saja perubahan fisiologis pada persalinan Kala II
3. Apa saja respon psikologis persalinan kala II
4. Apa saja tanda gejala persalinan kala II
5. Apa saja tanda bahaya kala II
6. Apa saja kebutuhan dasar selama persalinan
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian persalinan kala II
2. Mengetahui perubahan fisiologis pada persalinan Kala II
3. Memahami respon psikologis persalinan kala II
4. Mengetahuigejala persalinan kala II
5. Mengetahuitanda bahaya kala II
6. Mengetahui kebutuhan dasar selama persalinan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kontraksi Uterus
Dimana kontraksi ini bersifat nyeri yang disebabkan oleh
anemia oleh sel-sel otot tekanan pada ganglia dalam serviks dan
Segmen Bawah Rahim (SBR), regangan dari serviks, regangan dan
tarikan pada peritoneum, itu semua terjadi pada saat kontraksi.
Adapun kontraksi yang bersifat berkala dan harus diperhatikan
adalah lamanya kontraksi berlangsung 60-90 detik. kekuatam
3
kontraksi, kekuatan kontraksi secara klinis ditentukan dengan
mencoba apakah jari kita dapat menekan dinding rahim ke dalam,
interfal antara kedua kontraksi pada kala pengeluaran sekali dalam
2 menit.
4
4. Perubahan pada vagina dan dasar panggul
setelah pembukaan lengkap dan ketuban telah pecah terjadi
perubahan, terutama pada dasar panggul yang diregangkan oleh
bagian depan janin sehingga menjadi saluran yang dinding-
dindingnya tipis karena suatu regangan dan kepala sampai di vulva,
lubang vulva menghadap ke depan atau dan anus, menjadi terbuka,
perineum menonjol dan tidak lama kemudian kepala janin tampk
pada vulva.
a. Sistem kardiovaskuler
Kontraksi menurunkan aliran darah menuju uterus sehingga
jumlah darah dalam sirkulasi ibu meningkat.
Resistensi perifer meningkat sehingga tekanan darah
meningkat.
Saat mengejan → carduac output meningkat 40-50%
TD sistolik meningkat rata-rata 15mmHg saat kontraksi
Janin normalnya dapat beradaptasi tanpa masalah
Oksigen yang menurun selama kontraksi menyebabkan
hipoksia tetapi dengan kadar yang masih adekuat tidak
menimbulkan masalah serius
c. Perubahan Urinaria
PerubahanGinjal memekatkan urineBerat jenis meningkat
Ekskresi protein trace
5
Penekanan kepala janin menyebabkan tobus vesica kandung
kencing menurun
d. Perubahan Musculoskeletal
Hormon relaxsin menyebabkan pelunakan kartilago di antara
tulang
Fleksibilitas pubis meningkat
Nyeri punggung
Janin → tekanan kontraksi mendorong janin sehingga terjadi
fleksi maksimal
Oleh karena itu, wanita harus dianjurkan untuk tidak makan dalam
porsi besar atau minum berlebihan, tetapi makan dan minum ketika
keinginan timbul guna mempertahankan energi dn hidrasi. Mual dan
muntah umum terjadi selama fase transisi yang menandai akhir fase
pertama persalinan.
f. Sistem syaraf
Janin → kontraksi menyebabkan penekanan pada kepala janin
→ DJJ menurun
6
g. Perubahan Sistem reproduksi
Kontraksi uterus pada persalinan bersifat unik mengingat kontraksi
ini merupakan kontraksi otot fisiologi yang menimbulkan nyeri pada
tubuh. Selama kehamilan terjadi keseimbangan antara kadar
progesterone dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan
kadar estrogen dan progesterone menurun kira-kira 1 sampai 2 minggu
sebelum partus dimulai sehingga menimbulkan kontraksi uterus.
Kontraksi uterus mula-mula jarang dan tidak teratur dengan
intensitasnya ringan, kemudian menjadi lebih sering, lebih lama dan
intesitasnya semakin kuat seiring kemajuan persalinan.
i. Perubahan Metabolisme
Selama persalinan, metabolisme karbohidrat meningkat, dengan
kecepatan tetap.
j. Perubahan suhu
Perubahan suhu sedikit meningkat selama persalinan dan tertinggi
selama dan segera setelah melahirkan. Perubahan suhu dianggap
7
normal bila peningkatan suhu yang tidak lebih dari 0,5-1 derajat
celcius mencerminkan peningkatan metbolisme selama persalinan.
m. Perubahan hematologi
Hemoglobin meningkat rata-rata 1,2 gr/100 ml selama persalinan
dan kembali ke kadar sebelum persalinan pada hari pertama
pascapartum jika tidak ada kehilangan darah yang abnormal. Waktu
koagulasi darah berkurang dan terdapat peningkatan fibrinogen plasma
lebih lanjut selama persalinan.
8
5. Perubahan ligamentum rotundum
pasa saat kontraksi uterus ligamentum rotundum yang mengandung
otot-otot polos ikut berkontraksi sehingga ligamentum rotundum
menjadi pendek
6. Effacemt dan dilatasi serviks
effacement merupakan pendekan atau pendataran ukuran dari
panjang kanalis servikalis. ukuran kanalis servikalis yang normal
adalah 2-3cm, ketika terjadi effacement ukuran panjang kanalis
serviks menjadi semakin pendek dan akhirnya sampai hilang.
Dilatasi adalah pembesaran ukuran Ostium Uteri Interna (OUI) uang
kemudian disusul dengan pembesaran ukuran Ostium Uteri Eksterna
(OUE). Pembesaran ini berbeda antara primigravidaa karena pada
multigravida ostium uteri interna sedikit membuka.
9
Dukungan yang diterima atau tidak diterima oleh seorang wanita di
lingkungan tempatnya melahirkan, termasuk dari mereka yang
mendampinginya, sangat memengaruhi aspek psikologinya pada saat
kondisinya saat rentan setiap kali kontraksi timbul juga pada saat nyerinya
timbul secara berkelanjutan.
10
c. Ketegangan ligamentum rotundum
d. Gaya berat janin, kepala kearah bawah uterus.
- Diagnosis pasti :
a. Telah terjadi pembukaan lengkap
b. Tampak bagian kepala janin melalui bukaan introitus vagina
11
Pemantau janin
a. Syok
b. Dehidrasi
c. Infeksi
d. Preeklampsia/eklampsia
e. Inersia uteri
f. Gawat janin
g. Penurunan kepala terhenti
h. Adanya gejala dan tanda distosia bahu
i. Pewarnaan mekonium pada cairan ketuban
j. Kehamilan ganda atau kembar.
12
e. Persiapan ibu dan keluarganya ( asuhan sayang ibu, bersihkan perineum
dan lipat paha. Kosongkan kandung kemih amniotomi dan menjelaskan
peran suami / pendamping )
Penatalaksanaan kala II :
13
b. Menjaga kebersihan diri :
Ibu tetap dijaga kebersihannya agar terhindar dari infeksi
Jika ada darah dan lendir atau cairan ketuban segera
dibersihkan.
c. Kenyamanan pada ibu
Memberikan dukungan mental untuk mengurangi
kecemasan/ketakutan ibu, dengan cara :
Menjaga privasi ibu
Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan
keterlibatan ibu
Mengatur posisi ibu
menjaga kandung kemih tetap kosong,ibu dianjurkan berkemih
sesering mungkin
14
gelisah atau kesakitan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kala II persalinan adalah proses pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil
pengenalan proses dan penatalaksanaan kala pembukaan, batasan kala II
dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan
kelahiran bayi. Kala II juga sebagai kala pengeluaran bayi.
B. Saran
Semoga pembaca khususnya mahasiswi kebidanan dapat menerapkan dan
memahami tentang perubahan fisiologi dan psikologi dalam persalinan untuk
menambah pengetahuan dan keterampilan.
Dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak terdapat
kesalahan. Untuk itu, diperlukan kritik dan saran dari para pembaca
15