Anda di halaman 1dari 23

Laboratorium Fisika

Jurusan Fisika – FMIPA


Universitas Negeri Semarang
Gd. D9 Jln, Raya Sekaran – Gunungpati
Semarang 50229, Telp. (024) 7499386

Laporan Praktikum Gelombang

Nama Mahasiswa : Ade Retno Pratiwi


NIM : 4201408003
Nomor Kelompok :2
Jurusan : Fisika
Progam Studi : Pendidikan Fisika
Semester : IV

GETARAN TEREDAM
Tanggal Pengajuan :

Minggu ke - :8
Nama Dosen : Bp. Sutikno
Kawan Kerja : 1. Yohan Rosseno
2. Akib Fajar

Sistematika : Judul, Tujuan, Landasan Teori, Alat dan Bahan, Langkah-Langkah


Percobaan, Data Pengamatan, Analisis Data, Pembahasan,
Kesimpulan, Daftar Pustaka, Lampiran.
1. Judul Praktikum
Getaran Teredam

2. Tujuan Percobaan
1. Menentukan konstanta redaman sistem pegas dalam berbagai medium.
2. Membuktikan pengaruh lingkungan terhadap gaya gesek benda yang
berosilasi.
3. Membandingkan gaya redaman dalam tiga medium yang berbeda.

3. Landasan Teori
Osilasi (gerak harmonik) merupakan gerakan bolak-balik secara periodik
melalui titik kesetimbangan. Gerak harmonik sederhana disebabkan oleh gaya
pemulih atau gaya balik linier (F). Yaitu resultan gaya yang arahnya selalu menuju ke
titik kesetimbangan dan besarnya sebanding dengan simpangannya, dimana arah gaya
selalu berlawanan dengan arah simpangan. Sehingga :
F=-kψ
Dimana k = ketetapan gaya
Ψ = simpangan
F = gaya pemulih
Dalam keadaan real, osilasi lama kelamaan akan melemah (teredam) oleh
karena terdapat gaya gesek benda dengan lingkungan. Pengaruh inilah yang disebut
dengn gaya yang non konservatif, yaitu gaya gesek. Gaya gesek akan mengakibatkan
amplitudo setiap osilasi secara pelan menurunterhadap waktu. Sehingga osilasi akan
berhenti sama sekali.
Gaya gesek dinyatakan dengan :

F~ atau F = -b

Dimana b menyatakan konstanta besarnya redaman.


Jika faktor gaya gesek dan gaya pemulih osilasi disubstitusikan dengan
hukum II Newton, F=ma , maka menjadi :

ΣF = ma , dimana a =

-b -kψ=m

m +b +kψ=0

maka b adalah redaman.

Misal = A², dan = 0 serta k = ω²m

Maka :

m +b +kψ=0, jika nilai m diabaikan

A²ψ + bAψ + ω²ψ = 0

Jadi λ1,2=

λ1,2 =

misal : r = , maka

λ1,2 = -r

Sehingga solusi umum osilasi teredam :


Ψ = c1e-λ1t +c2e-λ2t atau

Ψ = c1e-(-r+ )t
+ c2e-(-r+ )t
atau

Ψ = e-rt[c1e )
+ c2e )
]

Dengan e –rt adalah factor redaman


Getaran teredam dapat terjadi pada 3 kemungkinan,yaitu :

1. Osilasi teredam kurang

Jika r² <<<ω² , maka

=i o , sehingga solusi osilasi menjadi

Ψ(t) = ce-rt[eiωot+ eiωot] fungsi harmonic

= Ae-rt sin (ωt+ψ)

Dengan Ae-rt adalah amplitude berubah sebagai fungsi waktu.

Getaran ini mempunyai amplitude yang berkurang secara eksponensial


terhadap waktu.

2. Osilasi teredam lebih

Jika r²>>> ω² , sehingga solusi osilasi menjadi :

Ψ(t)= c1eo+ c2e-2rt

= A+B e -2rt

3. Osilasi teredam kritis (critically osilation)

Jika r² = ω²

Sehingga solusi osilasi menjadi :

Ψ(t) = (A+B) e –rt

= ce –rt
Gerakan ini tidak berosilasi lagi dan amplitudo lama kelamaan
menjadi nol.

Gambar getaran teredam

A. Alat dan Bahan


1. Statif
2. Pegas
3. Beban
4. Gelas ukur
5. Stopwatch
6. Neraca
7. Air
8. Minyak goring
Setting alat :
Susunan pegas di dalam cairan Susunan pegas di udara

5. Langkah Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum osilasi
teredam.
2. Menyusun alat seperti pada skema susunan alat diatas.
3. Mengukur beban yang akan digantungkan pada ujung pegas.
4. Memberikan simpangan dengan jarak tertentu, sehingga terjadi isolasi.
5. Menghitung waktu yang dibutuhkan pegas untuk melakukan 10 getaran.
6. Mencatat hasil pengukuran waktu periodenya.
7. Mengulangi langkah 3 – 6 untuk variasi massa yang berbeda.
8. Melakukan langkah 1 – 7 dengan medium air.
9. Melakukan langkah 1 – 7 dengan medium minyak goreng.
6. Data Percobaan
a. Getaran pegas di udara
n = 10 kali
x = 5cm

Percob.
mbeban (kg) t(s)
ke-

9,09 0,909
1 0,1033 9,25 0,925 0,919 0,844
9,22 0,922
11,87 1,187
2 0,1533 11,81 1,181 1,177 1,385
11,63 1,163
13,15 1,315
3 0,2033 13,12 1,312 1,319 1,741
13,31 1,331
14,28 1,428
4 0,2533 14,43 1,443 1,445 2,087
14,63 1,463
15,00 1,500
5 0,2733 14,72 1,472 1,493 2,228
15,06 1,506
b. Pegas dalam medium air
n = 4 kali
x = 5cm

= 1 kg

Percob.
mbeban (kg) t(s)
ke-

4,37 1,093
1 0,1033 4,57 1,143 1,111 1,234
4,39 1,098
4,78 1,195
2 0,1533 4,84 1,201 1,201 1,442
4,79 1,198
5,47 1,368
3 0,2033 5,47 1,368 1,370 1,877
5,50 1,375
5,71 1,428
4 0,2233 5,65 1,413 1,415 2,002
5,62 1,405
5,97 1,493
5 0,2433 5,90 1,475 1,489 2,218
6,00 1,500
c. Pegas dalam medium minyak goreng
n = 4 kali
x = 5cm

= 1 kg

Percob.
mbeban (kg) t(s)
ke-

4,38 1,095
1 0,1033 4,32 1,080 1,080 1,166
4,26 1,065
5,00 1,250
2 0,1533 5,21 1,303 1,283 1,646
5,18 1,295
5,42 1,355
3 0,2033 5,47 1,368 1,377 1,896
5,63 1,408
5,87 1,468
4 0,2233 5,81 1,453 1,465 2,146
5,90 1,475
6,10 1,525
5 0,2433 6,00 1,500 1,519 2,307
6,13 1,533
7. Analisis
(i) Dari data percobaan I, untuk mencari konstanta pegas di udara menggunakan
rumus :

k=

1. k1 = = 4,83

2. k2 = = 4,37

3. k3 = = 4,61

4. k4 = = 4,79

5. k5 = = 4,84

k rata-rata =

= 4,69
Tabel Ralat

k k k²

4,83 0,14 0,0196


∆k =
4,37 -0,32 0,1024

4,61 -0,08 0,0064

4,79 0,1 0,0100 =


4,84 0,15 0,0225
= 0,01
k = krata-rata ∆k

= 4,69 0,01

Kesalahan Relatif (KR) = x 100%

= 0,21%
Ketelitian = 100% - KR
=100% - 0,21%
= 99,79 %
(ii) Dari percobaan II menentukan konstanta redaman pegas di dalam medium.
menggunakan rumus :

dimana = dan K=

a. Getaran pegas teredam dalam medium air


No
.
1. 4 45,40 25,91 19,49 77,96 8,83
2. 4 30,59 19,01 11,58 46,32 6,80
3. 4 23,07 11,22 11,85 47,40 6,88
4. 4 21,00 9,86 11,14 45,60 6,75
5. 4 19,28 8,01 11,27 45,08 6,17
∑b 35,43

b̅ = 7,09

No. bi i= bi - b̅ i
2
=( bi - b̅)²
1. 8,83 1,74 3,0276
2. 6,80 -0,29 0,0841
3. 6,88 -0,21 0,0441
4. 6,75 -0,34 0,1156
5. 6,17 -0,92 0,8464
∑ i
2 4,1178
b = brata-rata ∆b

= 7,09 0,45

Ketelitian = 100% - KR
= 100% - 6,35%
= 93,65%

b. Getaran pegas teredam dalam medium minyak goreng

No.

1. 4 45,40 19,36 26,04 104,16 10,21


2. 4 30,59 14,59 16,00 64,00 8,00
3. 4 23,07 10,89 12,18 51,20 7,16
4. 4 21,00 8,58 12,42 49,68 7,05
5. 4 19,28 7,39 11,89 47,56 6,89
∑b 39,31

b̅ =

No. bi i = bi - b̅ i
2
=( bi - b̅)²
1. 10,21 2,35 5,5225
2. 8,00 0,14 0,0196
3. 7,16 -0,7 0,4900
4. 7,05 -0,81 0,6561
5. 6,89 -0,97 0,9409
∑ i
2 7,6291

b = brata-rata ∆b

= 7,86 0,62

Ketelitian =100% - 7,89%


=92,11%
8. Pembahasan
Percobaan getaran pegas teredam merupakan percobaan untuk menentukan
nilai konstanta pegas, mengetahui pengaruh lingkungan terhadap gaya gesek benda,
serta mengetahui adanya gaya redaman pegas dalam berbagai medium (udara, air, dan
minyak goreng). Sebagai dasarnya kita harus memahami konsep getaran terlebih
dahulu. Getaran didefinisikan sebagai suatu gerak bolak-balik di sekitar
kesetimbangan. Kesetimbangan di sini di maksud adalah dimana suatu benda berada
pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran
mempunyai amplitudo yang sama.
Getaran yang berulang terjadi pada pegas seringkali disebut sebagai gerak
osilasi. Dalam percobaan yang pertama, gerak osilasi yang dihasilkan pegas
digunakan untuk menentukan konstanta pegas.

Dengan menggunakan susunan pegas seperti di atas, praktikan mendapatkan data


berupa periode (T) yang besarnya berbanding terbalik dengan nilai konstanta pegas
berdasarkan persamaan
Pada percobaan pertama ini, pegas dibiarkan berosilasi di udara atau tidak
dalam medium cair sebanyak 10 kali dengan simpangan awal sebesar 5cm. Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan nilai konstanta pegas normal di udara yang nantinya
dipakai sebagai k standar pegas redaman di medium air dan minyak goreng. Dari
hasil pengamatan diperoleh nilai k rata-rata sebesar 4,69 dengan mengandung kesalahan
relative sebesar 0,21% serta ketelitian perhitungan mencapai 99,79%. Pada percobaan
pertama ini dapat dikatakan merupakan percobaan paling sederhana karena redaman
udara dianggap dapat diabaikan. Gaya luar yang mempengaruhi massa dianggap tidak
ada. Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas sebanding dengan panjang
regangan, hal ini sesuai dengan hukum Hooke. Sedangkan sesuai hukum Newton,
gaya yang ditimbulkan sebanding dengan percepatan massa.
Untuk percobaan kedua, masih menggunakan pegas yang sama dengan
percobaan pertama. Namun, medium udara yang sebelumnya kita ganti dengan
medium air dan minyak goreng. Pada prinsipnya, gerak osilasi pada pegas adalah
sama seperti percobaan pertama, hanya saja dengan adanya medium air dan minyak
goring maka akan timbul gaya gesek yang berakibat menghambat kecepatan osilasi
benda. Gerak osilasi teredam pegas dalam medium tersebut digambarkan sebagai
berikut
a. Getaran pegas teredam dalam medium air

Pada percobaan ini, massa air yang digunakan adalah 1 kg dan massa beban
bervariasi, yaitu 0,1033kg; 0,1533kg; 0,2033kg; 0,2233kg; 0,2433 kg. Setiap massa
beban, praktikan melakukan 3 kali percobaan untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat. Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai besarnya koefisien redaman sebesar

( 7,09 0,45) dengan mengandung kesalahan relative sebesar 6,35% dan

ketelitiannya mencapai 93,65%.

b. Getaran pegas teredam dalam medium minyak goring

Pada percobaan ini, massa minyak goreng yang digunakan adalah 1 kg dan
massa beban bervariasi, yaitu 0,1033kg; 0,1533kg; 0,2033kg; 0,2233kg; 0,2433 kg.

Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai besarnya koefisien redaman sebesar (7,86

0,62) dengan mengandung kesalahan relatif sebesar 7,89% sehingga ketelitiannya


mencapai 92,11%.
Apabila kita bandingkan nilai koefisien redaman medium air dan minyak
goreng, maka nilai koefisien medium minyak lebih besar dibandingkan air. Daoam
medium minyak, benda akan lebih cepat terhenti osilasinya. Hal ini dipengaruhi oleh
kekentalan zat tersebut. Konstanta akibat kekentalan (viscositas) dinamakan koefisien
peredam. Bila redaman cukup kecil, sistem masih akan bergetar, namun pada
akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam. Bila peredam diperbesar
sehingga mencapai titik saat system tidak lagi berisolasi,berarti system sudah
mencapai titik redaman kritis. Sedangkan peredaman ditambahkan melewati titik
kritis maka system disebut dalam keadaan lewat redam.

Dari kedua jenis percobaan, yaitu menggunakan pegas di udara dan


menggunakan redaman dalam medium, hasil yang dicapai belum mampu
menghasilkan ketelitian 100%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah sebagai berikut
a. Faktor peralatan praktikum

1. Neraca yang digunakan untuk menimbang massa beban kurang akurat


ukurannya meskipun sudah dilakukan kalibrasi oleh praktikan.

2. Beban yang digunakan oleh praktikan massanya kurang sesuai dengan


yang tertulis dalam beban tersebut.

b. Faktor kesalahan pengamatan

1. Kekurangakuratan praktikan dalam menghidupkan dan mematikan


stopwatch.

2. Kurang telitinya praktikan dalam mengamati getaran yang terjadi pada


pegas. Seharusnya praktikan mengusahakan agar gerak osilasi yang
terjadi adalah gerak harmonik saat pegas di udara.
9. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan getaran teredam ini, praktikan memiliki


beberapa kesimpulan sebagai berikut
1. Nilai dari konstanta pegas dapat ditentukan dengan persamaan

Sedangkan konstanta redaman dalam fluida dapat ditentukan dengan


persamaan :

2. Jika pegas digetarkan dalam fluida, maka akan terjadi gaya gesek yang lebih
besar daripada saat pegas digetarkan dalam udara.
3. Gaya redaman dalam air lebih besar dari pada gaya redaman di udara.
Sedangkan gaya redaman dalam minyak goreng lebih besar daripada gaya
redaman dalam air.

b. Saran

Saran yang ingin disampaikan praktikan adalah sebagai berikut

1. Sebelum melakukan praktikum ini, sebaiknya praktikan telah memahami


konsep getaran.

2. Lebih baik lagi apabila praktikan menggunakan medium yang lebih bervariasi
sehingga dapat diketahui perbandingan koefisien redaman yang besar dan
rendah.
10. Daftar Pustaka

http://www.mahasiswasibuk.co.cc/1_8_Gerak-Harmonik-Sederhana.html.

http://andikakuncacing.wordpress.com/2010/02/17/getaran/.

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090315031944AAJstZk.
Lampiran
Hari / tanggal : Rabu, 14 April 2010
Waktu : Pukul 13.30-14.30 WIB

Lampiran 1.1 Mengukur jarak simpangan x=5cm

Lampiran 1.2 Menghitung waktu osilasi dalam medium air


Lampiran 1.3 Menambah massa beban

Lampiran 1.4 Memasang beban pada pegas dalam medium minyak goreng
Lampiran 1.5 Menghitung waktu untuk pegas berosilasi sebanyak 4 kali

Lampiran 1.6 Mengamati gerak osilasi pegas dalam medium minyak goreng

Anda mungkin juga menyukai