NIM : 1920201059
Kelas : PGMI 02 (2019)
Mata Kuliah : Islam dan Ilmu Pengetahuan
Dosen Pengampu : Drs. Tastin, M.Pd.I
Pertemuan ke-7
UMAT ISLAM DAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
D. KESIMPULAN
Dunia Islam mencapai kemajuan atau menciptakan peradaban karena ilmu
pengetahuan mendapatkan apresiasi yang tinggi dari umat Islam. Hal itu disemangati oleh
ajaran Islam sendiri sebagaimana yang termuat di dalam kitab suci al-Qur’an. Ayat pertama
kali yang diturunkan kepada Muhammad di Gua Hira’ yaitu iqra’ atau bacalah, mengandung
inti pesan bahwa ilmu pengetahuan hendaklah mendapat tempat yang tinggi bagi orang-orang
Muslim. Dalam ayat lain al-Qur’an menegaskan bahwa orang yang memiliki ilmu
penegetahuan akan mendapatkan derajat yang tinggi di dalam kehidupan. Umat Islam pernah
mengalami masa kejayaan di bidang ilmu pengetahuan. Menarik bahwa keberhasilan dan
kejayaan ini dilandasi oleh semangat kitab suci al-Qur’an. Hal ini tidak saja diakui
kebenarannya oleh umat Islam, tetapi termasuk oleh sejarawan papan atas asal Amerika
Serikat, Marshall Hodgson.
Jenis-jenis ilmu pengetahuan yang diutamakan ialah ilmu kedokteran, matematika,
optika, geografia, fisika, astronomi, dan sejarah di samping filsafat. Dan juga mengharapkan
kepada para cendekiawan Islam bukan hanya menguasai ilmu petahuan dan filsafat yang
mereka pelajari dari buku-buku Yunani saja, tetapi menambahkan ke dalamnya hasil-hasil
penyelidikan yang mereka lakukan sendiri dalam lapangan ilmu pengetahuan dan hasil
pemikiran mereka dalam lapangan filsafat. Yang dapat menciptakan para ilmuwan.
Ada tujuh faktor yang mempengaruhi ilmu pengetahuan, yaitu kontak dengan
peradaban Yunani yang ada di Persia, etos keilmuan para khalifah Abbasiyah, keluarga
Barmak, aktivitas penerjemahan, berkurangnya kegiatan ekspansi dan tidak adanya
pemberontakan, heterogenitas peradaban dan kebudayaan yang ada di Baghdad, serta situasi
sosial Baghdad. Sedangkan kemajuan ilmu pengetahuan di dunia Islam, karena dua faktor,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari ajaran
Islam sendiri sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Qur'an dan as-Sunnah, dan faktor
eksternal yang berupa faktor lingkungan, faktor kebutuhan pragmatis, faktor ekonomi, faktor
politik dan keamanan yang membaik, faktor asimilasi budaya, faktor dukungan penguasa, dan
faktor tradisi ilmiah.