Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kurikulum merupakan pendidikan dari proses Pendidikan, sebab diantara bidang-bidang
pendidikan yaitu manajemen pendikan, kurikulum, pembelajaran, dan bimbingan siswa,
kurikulum-pengajaran merupakan bidang yang paling langsung berpengaruh terhadap hasil
pendidikan. Dalam pengembangan, kurikulum minimal dapat dibedakan antara
desain kurikulum atau kurikulum tertulis (“design, written, ideal, intended, official, formal
curriculum”) dan implementasi kurikulum atau kurikulum perbuatan (“curriculum
implementation, actual curriculum, real curriculum, atau curriculum in action”).
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin “ curriculum”, sedang menurut Bahasa Prancis
“cuurier” artinya to run (berlari). Istilah kurikulum pada awalnya dipakai dalam dunia olah
raga dengan istilah “curriculae” (Bahasa Latin) yaitu suatu jarak yang harus ditempuh oleh
pelari atau kereta dalam perlombaan, dari awal sampai akhir.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing –
masing satuan pendidikan. KTSP dikembangkan oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah atau madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor Depag kab / kota untuk pendidikan dasar dan dinas pendidikan /
kantor Depag untuk pendidikan menengah dan pendidikan khusus.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan tematik-
integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa,
mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif,
sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan
di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dari Kurikulum?
2. Bagaimanakah Kurikulum KTSP?
3. Bagaimanakah Kurikulum 2013?
4. Bagaimanakah Perbedaan Dari Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Kurikulum
2. Untuk Mengetahui Kurikulum KTSP
3. Untuk Mengetahui Kurikulum 2013
4. Untuk Mengetahui Perbedaan Dari Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin “ curriculum”, sedang menurut Bahasa
Prancis “cuurier” artinya to run (berlari). Istilah kurikulum pada awalnya dipakai dalam dunia
olah raga dengan istilah “curriculae” (Bahasa Latin) yaitu suatu jarak yang harus ditempuh
oleh pelari atau kereta dalam perlombaan, dari awal sampai akhir. Dalam kamus Webstar
1955 kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguran
tinggi yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijazah. Dalam kamus ini kurikulum juga
diartikan keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan.
Berikut ini merupakan pengertian kurikulum menurut beberapa pakar kurikulum:
1. Alice Miel dalam bukunya Changing the Curriculum: a Social Proses (1946) mengatakan
bahwa kurikulum adalah segala pengalaman dan pengaruh yang bercorak pendidikan yang
diperoleh anak di sekolah. Kurikulum mencakup pengetahuan, kecakapan, kebiasaan -
kebiasan, sikap, apresiasi, cita – cita, norma – norma, pribadi guru, kepala sekolah, dan
seluruh pegawai sekolah.
2. J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam bukunya Curriculum Planning for Better
Teaching and Learning (1956) mengatakan bahwa kurikulum adalah segala usaha sekolah
untuk memengaruhi anak belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau di
luar sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum juga meliputi kegiatan ekstrakurikuler.
3. Harold B. Albertycs dalam bukunya Reorganizing the High School Curriculum (1965)
mengartikan kurikulum sebagai semua kegiatan baik di dalam maupun diluar kelas yang
berada dibawah tanggung jawab sekolah.
4. Willam B. Ragan dalam bukunya Modern Elementary Curriculum (1966) mengatakan bahwa
kurikulum meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah yakni segala pengalaman
anak dibawah tanggung jawab sekolah.
5. B. Othanel Smith,W.O. Stanley, dan J. Harlan Shores mengartikan kurikulum sebagai
sejumlah pengalaman yang secara pontensial dapat diberikan pada anak dan pemuda agar
mereka dapat berpikir dan berbuat sesuai dengan masyarakatnya.
6. J. Lloyd Trump dan Delmas F. Miller dalam bukunya Secondary School Improvement
(1973) mengartikan kurikulum meliputi metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi
murid dan seluruh program, perubahan tenaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan,
supervisi dan administrasi dan hal – hal struktural mengenai waktu, jumlah ruangan, serta
kemungkinan memilih mata pelajaran.
7. Hermana Somantrie ( dalam Saylor, Alexander, Lewis , 1981 ) Kurikulum adalah sebagai
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik.
8. Franklin Bobbit ( 1918 ) mengemukakan bahwa “kurikulum adalah susunan pengalaman
belajar terarah yang digunakan oleh sekolah untuk membentangkan kemampuan individual
anak didik.
9. Harold Rugg (1927) juga mengemukakan pandangannya mengenai pengertian kurikulum,
yang berpendapat “kurikulun sebagai suatu rangkaian pengalaman yang memiliki
kemanfaatan maksimum bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan agar dapat
menyesuaikan diri dan dapat menghadapi berbagai situasi kehidupan”.
10. Hollins Caswel ( 1935 ) menyatakan bahwa kurikulum adalah susunan pengalaman yang
digunakan guru sebagai proses dan prosedur untuk membimbing anak didik menuju
kedewasaan.
11. Ralph Tyler (1957) menegaskan bahwa kurikulum adalah seluruh pengalaman belajar yang
direncanakan dan diarahkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya.
12. Hilda Taba (1962) mengatakan bahwa “kurikulum adalah pernyataan tentang tujuan – tujuan
pendidikan yang bersifat umum dan khusus ,dan materinya dipilih dan diorganisasikan
berdasarkan suatu pola tertentu untuk kepentingan belajar dan mengajar”.
13. Robert Gagne (1967) mengartikan bahwa kurikulum adalah suatu rangkaian unit materi
belajar yang disusun sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mempelajarinya
berdasarkan kemampuan awal yang dimiliki atau dikuasai sebelumnya.
14. James Popham dan Eva Baker( 1970) mengatakan bahwa kurikulum adalah seluruh hasil
belajar yang direncanakan dan merupakan tanggung jawab sekolah.
15. Michael Schiro (1978) mengartikan kurikulum adalah sebagai proses pengembangan anak
didik yang diharapkan terjadi dan digunakan dalam perencanaan pengajaran
2.2. Pengertian Kurikulum KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing –
masing satuan pendidikan. KTSP dikembangkan oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah atau madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor Depag kab / kota untuk pendidikan dasar dan dinas pendidikan /
kantor Depag untuk pendidikan menengah dan pendidikan khusus.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional
pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di
Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai
tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23
Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP.
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun
pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu
sendiri. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun
2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24
Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh kepala sekolah setelah
memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain, pemberlakuan KTSP
sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi dari Dinas Pendidikan
atau Departemen Pendidikan Nasional.
Penyusunan KTSP selain melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah
serta bila perlu para ahli dari perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah
dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat,
situasi dan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
Sedangkan menurut Muhammad Joko Susilo, 2006: 11 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) adalah. KTSP ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten yang
cerdas dalam mengembangkan identitas budaya dan bangsanya. Kurikulum ini dapat
memberikan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar, mengembangkan
integritas sosial serta membudayakan karakter nasional. Juga untuk memudahkan guru dalam
menyajikan pengalaman belajar yang sejalan dengan prinsip-prinsip belajar sepanjang hayat
yang mengacu pada empat pilar UNESCO .
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, dkk. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: PT Refija
Aditama
www.academia.edu. Pengertian dan Konsep KTSP. Diakses senin 4 November 2014
wikipedia.org.id. Kurikulum 2013. Diakses Senin 4 November 2014
MAKALAH MANAJEMEN DAN TELAAH KURIKULUM TENTANG MENELAAH
PERBEDAAN DAN PERUBAHAN KURIKULUM 2006, 2013, DAN 2013 REVISI
KATA PENGANTAR Puji Syukur Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan kasih-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Walaupun dibarengi oleh tantangan dan rintangan.
Adapun judul makalah ini adalah Menelaah Perbedaan dan Perubahan Kurikulum 2006,
2013, dan 2013 revisi. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
pembelajaran Pengantar Manajemen yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana
perbedaan dan Perubahan Kurikulum 2006, 2013, dan 2013 revisi. Penulisan makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa dan mahasiswi
STAIN Sultan Abdurrahman. Meskipun kami berusaha semaksimal mungkin, tetapi kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari harapan, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. BINTAN, 03 Februari
2020
Penyusun
inovasi
kurikulum
2013,
menarik
untuk
dikaji
apakah
yaitu (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar penilaian dan (4) standar kompetensi
lulusan. Sehingga perlu bagi kita untuk mengkaji mengenai perbedaan esensial antara
kurikulum 2013 dengan KTSP 2006.
BAB II PEMBAHASAN
A. Menelaah Kurikulum 2006, 2013, dan 2013 Revisi. 1. Pengertian Kurikulum Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dan kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada
di daerah. Perubahan-perubahan dan penyempurnaan yang terjadi di Indonesia sejak
bernama Rencana Pembelajaran 1947 hingga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
tahun 2006 selalu dibarengi dengan argument-argument ilmiah, pendekatan-pendekatan
mutakhir, lengkap dengan background teori belajar terbaru dan rasionalisasi dari masing
masing itu yang tidak terbantahkan. Kurikulum yang sekarang ini dianggap pemerintah
paling mampu menjadi pandangan baru dalam fokus acuan pendidikan adalah kurikulum
2013. Berbeda dengan dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 dalam perencanaan
implementasinya di-klaim dapat memberikan solusi bagi terkendalanya kemajuan bangsa
Indonesia melalui guruan karakter yang memiliki pendekatan ilmiah (scientific approach)
sehingga output pendidikan yang dihasilkan akan sesuai dengan harapan. Implementasi
kurikulum ini diharapka dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini
dimungkinkan, karena kurikulum ini berbasis karakter dan kompetensi, yang secara
konseptual memiliki beberapa keunggulan. Tahun 2013 perubahan kurikulum kembali untuk
SD, SMP, SMA dan SMK. Pihak pemerintah menyebutnya sebagai “pengembangan
kurikulum” bukan “perubahan kurikulum.” Istilah ini bisa jadi untuk menghindari dampak
psikologis, dan bukan persoalan substansinya kenapa kurikulum itu terjadi perubahan.
Kemudian pada tahun 2015 dilakukan Revisi kurikulum 2013 (K-13) dan konsekuensi
perubahannya dilakukan berdasarkan berbagai masukan dari publik, para ahli dan para
pegiat serta pemerhati pendidikan sehingga ada perbaikan pada format dan isinya.Kurikulum
2013 untuk tahun 2017 terjadi revisi lagi. Revisi K13 Tahun 2017
tidak terlalu signifikan, namun perubahan di fokuskan untuk meningkatkan hubungan atau
keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Sedangkan dalam
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) K13 revisi tahun 2017.
Pengembangan kurikulum 2013 yang beragam mengatur pada standar nasional pendidikan
untuk menjamin pencapaian tujuan pendidkan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri
atas standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan pendidikan, standar
pembiayaan pendidikan dan standar penilaian pendidikan.
disusun
oleh,
dan
komite sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan
aspirasi masyarakat, situasi, dan kondisi lingkungan, dan kebutuhan masyarakat. 1) Standar
Kompetensi Lulusan SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran
atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar
nasional yang telah disepakati. 2) Standar Isi Standar isi adalah ruang lingkup materi, dan
tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar Isi ditentukan terlebih
dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Standar Isi merupakan ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar Isi tersebut
52 memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum.
3) Standar Proses Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pengajaran yang
rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada
pembelajaran yang berpusat pada guru. 4) Standar Penilaian Pada
kurikulum
KTSP
2006
penilaian
yang
dilakukan
cenderung
menggunakan penilaian akhir tanpa ada penilaian pada proses pembelajaran. Standar
penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis pada kompetensi (proses dan hasil)
dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berskala.
1) Standar Kompetensi Lulusan SKL yang dirumuskan dalam kurikulum 2013 ditata secara
berjenjang, artinya kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) akan dilanjutkan dan dikembangkan pada jenjang Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang selanjutnya akan dilanjutkan
dan dikembangkan kembali ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah
(MA). Pada kurikulum sebelumnya (kurikulum 2006) memang sudah berjejang, namun sulit
untuk diidentifikasi karena terlalu banyak dan sepertinya belum ada yang mencermati secara
seksama. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.
a. Dimensi sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. b.
Dimensi Pengetahuan Memiliki pengetahuan social dan konseptual berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. c. Dimensi Keterampilan Memiliki
kemampuan social dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
sesuai. Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk
kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama
yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif,
dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok
yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap
social (kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan
(kompetensi 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus
dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara social ative. Kompetensi yang
berkenaan dengan sikap keagamaan dan social dikembangkan secara tidak langsung
(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (kompetensi
kelompok 3) dan penerapan pengetahuan (kompetensi Inti kelompok 4).
2) Standar Isi Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan
pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004
dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu,
sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan
standar
nasional
yang
telah
disepakati.
Kompetensi
pengetahuan,
keterampilan dan sikap ditagih dalam rapor dan merupakan penentu kenaikan kelas dan
kelulusan peserta didik. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar
Nasional Pendidikan ditetapkan bahwa Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar Isi dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan
Menteri. Untuk elemen Standar Isi, kedudukan mata pelajaran kompetensi yang semula
diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari
kompetensi. Untuk pendekatan yang dilakukan adalah: jenjang SD tematik terpadu dalam
semua mata pelajaran, jenjang SMP kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran.
3) Standar Proses Untuk elemen Standar Proses, bahwa semua siswa (mulai SD s.d.
SMA/SMK) harus memiliki kemampuan untuk mengamati, menanya, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, bahkan sampai mencipta. Belajar tidak hanya terjadi di dalam kelas, tapi juga
boleh di luar kelas seperti perpustakaan, bengkel sekolah, industri/instansi terkait, dan
bahkan masyarakat sekitar. Guru bukan satu-satunya sumber belajar, tapi juga dapat
diperoleh dari buku, ocia, TV, radio, internet. Dan sikap (attitude) tidak diajarkan secara
verbal, tetapi siswa akan lebih banyak melihat dari apa yang dicontohkan oleh guru dengan
memberikan suri tauladan yang baik. pada kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar
nantinya yang lebih dominan adalah afektif, psikomotor, baru kognitif. Artinya siswa dalam
proses lebih menonjolkan afektif dan psikomotornya. Kurikulum 2013 sangat menekankan
penyeimbangan antara aspek kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap).
4) Standar Penilaian Untuk elemen Standar Penilaian, jika biasanya nilai diambil dari sebuah
tes/ujian maka diubah menjadi penilaian yang otentik (mengukur semua kompetensi
mulai dari sikap, ketrampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil kerja. Setiap
siswa memiliki semua rekaman kegiatan berupa portofolio yang dibuat oleh siswa sendiri
sebagai socialtiv utama penilaian. Ekstrakurikuler Pramuka akan menjadi wajib pada semua
jenjang pendidikan dasar sampai menengah. 1. Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan
yang dihadapi yaitu arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi
informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan. 2.
Kompetensi masa depan yaitu meliputi kemampuan berkomunikasi, kemapuan berfikir jernih
dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan kemampuan
menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda. 3. Fenomena sosial yang mengemukakan seperti
perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalm berbagai jenis ujian,
dan kejolak sosial. 4. Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu
menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan bermuatan
karakter.
4. KURIKULUM 2013 REVISI Ini sangat penting untuk diketahui oleh semua guru terutama
bagi guru yang sekolahnya melaksanakan Kurikulum 2013. Nah setelah hasil revisi
kurikulum 2013 selesai tentunya pasti ada perubahan yang terjadi dan perubahan tersebut
akan kami bagikan melalui blog pendidikan ini. dan yang kita telah ketahui bersama bahwa
Resmi! Mulai Juli tahun 2017 Kurikulum 2013 Diberlakukan Secara Nasional. Nah Apa saja
perubahannya. berdasarkan informasi yang kami kutip dari salah posting di foruum guru
indonesia, berikut adalah hasil pelatihan yang perlu disampaikan kepada guru di indonesia. •
Nama kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum nasional tapi tetap *Kurikulum 2013 Edisi
R evisi* yang berlaku secara Nasional. • Penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan di
setiap mata pelajaran hanya agama dan ppkn namun *KI tetap dicantumkankan dalam
penulisan RPP*. • Jika ada 2 *nilai praktik* dalam 1 KD , maka yang diambil adalah nilai
yang tertinggi. Penghitungan *nilai ketrampilan* dalam 1 KD ditotal (praktek, produk,
portofolio) dan diambil nilai rata2. untuk pengetahuan, bobot penilaian harian, dan penilaian
akhir semester itu sama. • pendekatan scientific 5M bukanlah satu2 nya metode saat
mengajar dan apabila digunakan maka susunannya tidak harus berurutan. • *Silabus
kurtilas* edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom. Yaitu *KD, materi pembelajaran, dan
kegiatan pembelajaran*. • Perubahan *terminologi* ulangan harian menjadi *penilaian
harian*, uas menjadi *penilaian akhir semester* untuk semester 1 dan *penilaian akhir tahun*
untuk semester 2. Dan sudah tidak ada lagi uts, langsung ke penilaian akhir semester. •
*Dalam RPP*, tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran yang digunakan dan
*materi dibuat dalam bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian* (jika ada). • *Skala
penilaian* menjadi *1-100*. *Penilaian sikap* diberikan dalam bentuk *predikat dan
deskripsi*. • Remedial diberikan untuk yang kurang namun sebelumnya siswa diberikan
pembelajaran ulang. Nilai Remedial adalah nilai yang dicantumkan dalam hasil. Poin penting
atau penejelasan singkat Perbedaan RPP K13 Edisi Revisi 2017 Dengan RPP K13 Revisi
2016. Kurikulum 2013 sekarang sudah direvisi lagi untuk tahun 2017. Revisi K13 Tahun
2017 tidak terlalu signifikan, namun perubahan di fokuskan untuk meningkatkan hubungan
atau keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Sedangkan dalam
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) K13 revisi 2017, yang dibuat harus
muncul empat macam hal yaitu; PPK, Literasi, 4C, dan HOTS sehingga perlu kreatifitas guru
dalam meramunya.
Perbaikan atau revisi Kurikulum 2013 tahun 2017 Adalah sebagai berikut :
Mengintergrasikan
Penguatan
Pendidikan
Karakter
(PPK)
didalam
PERUBAHAN ISTILAH DALAM KURIKULUM 2013 ATAU K13 REVISI 2017 Penting Untuk
Di Ketahui, Oleh rekan-rekan guru mengenai perkembangan kurikulum 2013 terbaru yang
kami bagikan ini karena ada cukup banyak perubahan istilah k13 tahun 2017. Selain itu kami
juga membagikan "Panduan Penyusunan RPP Kurikulum 2013 Tahun 2017" Yang bisa
bapak dan ibu Download File PDF nya mellaui tautan yang kami sematkan dibawah. Jangan
lupa anda juga bisa mempelajari contoh-contoh rpp k13 revisi terbaru dan poin-poin penting
yang harus diubah dalam perangkat pembelajaran anda. Adapun Berdasarkan permen No
53/2015 dinyatakan tidak BERLAKU dan dirubah menjadi PERMENDIKBUD No 23/2016
tentang PENILAIAN revisi Kurikulum 13. Dibawah ini merupakan beberapa daftar perubahan
istilah kurikulum 2013 terbaru 2017 yang sangat penting diketahui oleh rekan-rekan guru
seluruh Indonesia khususnya yang melaksanakan kurikulum 2013 Tahun pelajaran
2017/2018. Istilah KKM berubah istilah drngan KBM ( Ketuntasan Belajar Minimal )
Istilah UH berubah istilah dengan PH ( Penilaian Harian ). Istilah UTS berubah istilah dgn
PTS ( Penilaian Tengah Semester ) Istilah UAS berubah istilah dgn PAS ( Penilaian Akhir
Semester ) Gasal/Genap Istilah UKK berubah PAT ( Penilaian Akhir Tahun )
melakukan
supervisi
kemudian
mengevaluasi
terhadap
proses
memiliki tujuan agar siswa aktif, kreatif dan mandiri dalam belajar, sama-sama guru kreatif
dalam mengajar dan persamaan yang mendasar dalam proses implementasi kurikulum
KTSP dengan kurikulum 2013 sama-sama menitik beratkan kepada siswa dalam tehnik
pembelajarannya.