A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sekitar kita tidak pernah terpisahkan dengan peristiwa-
peristiwa fisika dan kimia. Dalam hal kita akan membahas lebih lanjut
tentang prinsip-prinsip fisika yang terdapat di sekitar kita yaitu salah
satunya pantai atau laut. Laut atau pantai bukanlah hal yang asing lagi bagi
kita. Bahkan, anak kecil saja sudah mengenal yang namanya laut/pantai.
Tanpa kita sadari, ternyata beberapa hal yang terjadi di laut atau pantai ini
tidak pernah lepas dari kejadian atau peristiwa-peristiwa fisika. Belajar
fisika sangatlah mudah karena fisika ada di sekitar kita atau belajar fisika
sama halnya dengan kita belajar mengenal alam.
Pada tugas ini kita akan membahas prinsip-prinsip Fisika yang terdapat di
laut atau pantai. Di antaranya mengenai gelombang air laut, angin lat dan
suhu laut/pantai. Dengan tugas dan pembahasan ini, semoga pembelajaran
fisika kita mengenai lingkungan semakin berkembang dan maju.
B. Rumusan Masalah
1. Apa prinsip Fisika yang terdapat pada gelombang air laut?
2. Apa prinsip Fisika yang terdapat pada angin laut?
3. Apa prinsip Fisika yang terdapat pada suhu laut atau pantai?
C. Tujuan
1. Mengetahui prinsip Fisika yang terdapat pada gelombang air laut.
2. Mengetahui prinsip Fisika yang terdapat pada angin laut.
3. Mengetahui prinsip Fisika yang terdapat pada suhu laut atau pantai.
1
3 GEJALA/HAL PRINSIP
FISIKA YANG TERJADI DI LAUT/PANTAI
B. Angin Laut
Angin darat terjadi ketika pada malam hari energi panas yang
diserap permukaan bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh
daratan (udara dingin). Sementara itu di lautan energi panas sedang dalam
proses dilepaskan ke udara. Gerakan konvektif tersebut menyebabkan
udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di
lautan sehingga terjadi aliran udara dari darat ke laut. Angin darat terjadi
pada tengah malam dan dini hari.
3
Sedangkan angin laut terjadi ketika pada pagi hingga menjelang
sore hari, daratan menyerap energi panas lebih cepat dari lautan sehingga
suhu udara di darat lebih panas daripada di laut. Akibatnya udara panas di
daratan akan naik dan digantikan udara dingin dari lautan. Maka
terjadilah aliran udara dari laut ke darat. Angin laut terjadi pada sore dan
malam hari.
Proses terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan oleh beda
sifat fisis antara permukaan darat dan laut. Yaitu perbedaan sifat antara
daratan dan lautan dalammenyerap dan melepaskan energi panas
matahari. Daratan menyerap dan melepas energi panas lebih cepat
daripada lautan. Periode angin darat dan angin laut adalah harian.
Angin laut terjadi ketika pada pagi hingga menjelang sore hari,
daratan menyerap energi panas lebih cepat dari lautan sehingga suhu
udara di darat lebih panas daripada di laut. Akibatnya udara panas di
daratan akan naik dan digantikan udara dingin dari lautan.Maka terjadilah
aliran udara dari laut ke darat.
Angin darat terjadi ketika pada malam hari energi panas yang
diserap permukaan bumisepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh
daratan (udara dingin). Sementara itu dilautan energi panas sedang dalam
proses dilepaskan ke udara. Gerakan konvektif tersebutmenyebabkan
udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di
lautansehingga terjadi aliran udara dari darat ke laut.
Proses terjadinya angin darat dan angin laut secara konveksi
(tentang kalor). Konveksi merupakan peristiwa perpindahan kalor melalui
medium /perantara yang disertai dengan perpindahan partikelnya.
Pada waktu siang hari yang panas, kondisi udara di daratan akan
lebih panas dibandingkan denganudara di lautan. Udara yang lebih panas
memiliki massa jenis yang lebih kecil sehingga udara di daratan akan
naik kemudian digantikan oleh udara yang lebih dingin dari lautan. Jadi,
udara di laut masih memiliki massa jenis yang lebih besar sehingga
mengelir menuju daratan. Proses ini terus berlanjut sampai sore hari.
Udara yang lebih panas juga memiliki tekanan yang lebih rendah
yaitu ada di daratan. Kemudian suhu udara yang lebih dingin memiliki
tekanan udara yang lebih besar yang ada di lautan. Jadi, udaranya akan
menglir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Begitupun sebaliknya
pada malam hari yaitu, proses terjadinya angin darat.
D. Kesimpulan
1. Gelombang laut adalah bentuk permukaan laut yang berupa punggung
atau puncak gelombang dan palung atau lembah gelombang oleh
gerak ayun (oscillatory movement) akibat tiupan angin, erupsi gunung
api, pelongsoran dasar laut, atau lalu lintas kapal (Sunarto, 2003).
Gelombang laut memiliki dimensi yaitu periode gelombang, panjang
gelombang, tinggi gelombang, dan cepat rambat gelombang.
2. Periode gelombang (T) adalah waktu tempuh di antara dua puncak
atau dua lembah gelombang secara berurutan pada titik yang tetap
(satuan detik). Panjang gelombang (L) adalah jarak horizontal antara
dua puncak atau dua lembah yang berurutan (satuan meter). Tinggi
gelombang (H) adalah jarak vertikal antara puncak gelombang dan
lembah gelombang (satuan meter). Cepat rambat gelombang (C)
adalah kecepatan tempuh perjalanan suatu gelombang, yang dapat
diperoleh dengan pembagian panjang gelombang (L) dengan periode
gelombang (T) atau C=L/T.
3. Proses terjadinya angin darat dan angin laut secara konveksi (tentang
kalor). Konveksi merupakan peristiwa perpindahan kalor melalui
medium /perantara yang disertai dengan perpindahan partikelnya.
Pada waktu siang hari yang panas, kondisi udara di daratan akan lebih
panas dibandingkan denganudara di lautan. Udara yang lebih panas
memiliki massa jenis yang lebih kecil sehingga udara di daratan akan
naik kemudian digantikan oleh udara yang lebih dingin dari lautan.
6
Udara yang lebih panas juga memiliki tekanan yang lebih rendah yaitu
ada di daratan. Kemudian suhu udara yang lebih dingin memiliki
tekanan udara yang lebih besar yang ada di lautan. Jadi, udaranya akan
menglir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Begitupun sebaliknya
pada malam hari yaitu, proses terjadinya angin darat.
4. Suhu adalah suatu besaran fisika yang menyatakan banyaknya bahang
yang terkandung dalam suatu benda. Secara alamiah sumber utama
bahang dalam air laut adalah matahari. Suhu merupakan derajat panas
suatu benda yang dapat berubah ruang dan waktu dimana
penyebarannya disebabkan oleh gerakan air seperti arus dan
turbulensi. Suhu memiliki fungsi yang sangat urgen di dalam
lingkungan laut. Secara langsung, suhu mempengaruhi laju
fotosintesis tumbuh-tumbuhan dan fisiologi hewan, khususnya derajat
metabolisme dan reproduksi. Sedangkan secara tidak langsung suhu
mempengaruhi daya larut oksigen yang digunakan untuk respirasi
biota laut. Daya larut oksigen akan berkurang jika suhu perairan naik.
5. Suhu air pada laut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
musim, lintang (latitude), ketinggian dari permukaan laut (altitude),
waktu dalam satu hari, penutupan awan, aliran dan kedalaman air.
Peningkatan suhu air mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi
kimia, evaporasi dan volatisasi serta penurunan kelarutan gas dalam
air seperti O2, CO2, N2, CH4, dan lain sebagainya.
6. Perbedaan suhu pada pada tempat yang berlainan dikarnakan iklim,
cuaca, gelombang, ar
7
8