Anda di halaman 1dari 28

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH DASAR ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN


TOPIK “PENGARAHAN DAN PENGGERAKAN"

Dosen :
1. Asmaripa Ainy, S.Si, M.Kes
2. Iwan Stia Budi, S.KM, M.Kes

Nama Mahasiswa (NIM) : 1. Ajeng Fathia Nurqanita (10011282025068)


2. Khoirun Nisa Rosari (10011382025168)
3. Nyayu Septia (10011282025085)
4. Rachmi Saskia Husnika Putri (10011382025167)

Kelas : Ilmu Kesehatan Masyarakat B

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
April 2021
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Pada era saat ini baik individu ataupun organisasi masih banyak yang belum sanggup untuk.
menerapkan sistem manajemen yang baik. Didalam manajemen yang baik harus mempunyai 4
fungsi penting yaitu Planning. (perencanaan), Organizing. (penempatan), Actuating.
(pengarahan/penggerakan), serta Controlling. (pengendalian). Salah.satu. fungsi. tidak berjalan.
dengan. baik. bisa. mempengaruhi. seluruh. aspek manajemen.

Banyak orang ataupun organisasi yang tidak bisa melaksanakan pengarahan atau
penggerakan organisasi dengan baik. Pengarahan atau penggerakan bisa dengan memotivasi
masing-masing anggotanya serta saling menjalin komunikasi antar anggota maupun
menanggulangi permasalahan yang terdapat di dalam suatu organisasi.

Pengetahuan tentang actuating (penggerakan/ pengarahan) digolongan anak muda pada era
saat ini perlu ditingkatkan. Pengetahuan tentang actuating juga tak kalah penting untuk di pahami
serta di pelajari. Era saat ini banyak orang yang tidak tahu betapa pentingnya actuating dalam
setiap individu bagaimna kita dapat melaksanakan penggerakan yang telah diatur yang
berpotensi dapat melaksanakan segala suatu tanpa ada hambatan dalam manajemen saat ini.
Dengan. .di. buatnya. makalah ini, diharapkan agar. lebih. meningkatkan. .pengetahuan terkait
penjelasan tentang Pengarahan dan Penggerakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pengarahan dan Penggerakan?
2. Apa tujuan dari Pengarahan dan Penggerakan?
3. Bagaimana prinsip Pengarahan dan Penggerakan?
4. Apa fungsi dari Pengarahan dan Penggerakan?
5. Bagaimana pelaksanaan Pengarahan dan Penggerakan?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Dapat mengetahui pengertian dari Pengarahan dan Penggerakan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Pengarahan dan Penggerakan.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Pengarahan dan Penggerakan.
4. Untuk mengetahui fungsi dari Pengarahan dan Penggerakan.
5. Untuk mengetahui cara pelaksanaan Pengarahan dan Penggerakan.
BAB II. ISI

A. Pengertian Pengarahan dan Penggerakan

1. Pengertian Pengarahan
Pengarahan adalah tindakan berupa usaha semua anggota kelompok untuk mencapai
tujuan sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha yang ingin dilaksanakan. Pengarahan
berarti mendapatkan atau membuat para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan
harus mereka lakukan. Fungsi ini bertujuan untuk membuat semua aspek bergerak
mencapai tujuan di dalam suatu organisasi.
Fungsi pengarahan merupakan suatu proses memotivasi, membimbing, dan mengarahkan
sumber daya manusia yang dimiliki dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Seorang pemimpin harus berhubungan baik dengan sumber daya manusia dengan cara
menjalin komunikasi dengan baik, memberikan petunjuk, dan dapat memberikan dorongan
bagi semua orang.
Pengarahan merupakan salah satu fungsi manajerial yang menggerakkan organisasi untuk
bekerja efisien dalam pencapaian tujuan organisasi. Fungsi ini dibutuhkan dalam aspek
manajemen yang berhubungan langsung dengan mempengaruhi, membimbing, mengawasi,
memotivasi bawahan untuk pencapaian tujuan organisasi.

Pengarahan memiliki elemen-elemen yaitu sebagai berikut:

a) Pengawasan

Menyiratkan mengawasi pekerjaan bawahan oleh atasan mereka. Ini adalah tindakan
mengawasi dan mengarahkan pekerjaan para pekerja.

b) Motivasi

Berarti menginspirasi, merangsang atau mendorong bawahan dengan semangat bekerja


dan selalu berpikir positif.

c) Kepemimpinan

Sifat kepemimpinan yang dimiliki pemimpin dapat didefinisikan sebagai proses


membimbing. Setelah itu, pengaruh bimbingan akan mempengaruhi keinginan dari pekerjaan
para bawahan.

d) Komunikasi

Adalah proses menyampaikan informasi, pengalaman, dan pendapat dari satu orang ke
orang lain. Komunikasi merupakan penghubung antarpemahaman seseorang.
Pengarahan membuat semua aspek dapat bekerja sama dan bekerja dengan sepenuh hati
dan memiliki sikap semangat untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan
pengorganisasian. Penciptaan dan pengembangan komunikasi terbuka yang baik harus
dilakukan karena pengarahan dan bimbingan merupakan satu kesatuan yang membutuhkan
hal tersebut. Dampak dari hal itu adalah tidak adanya sikap menyalahkan kepada bawahan
yang berbuat salah karena mereka membutuhkan bimbingan dan arahan tersebut untuk
bekerja dengan baik dan benar. Keefektifan pengarahan dapat dilihat dari rencana dan
pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik serta benar oleh pekerja yang ditugasi. Motivasi
dibutuhkan dalam pengarahan. Motivasi dapat diartikan sebagai tindakan dalam rangka
pengefektifan pekerjaan dengan menggunakan perasaan, mental, fisik, dan pengetahuan
secara penuh kepada usaha yang sedang dilakukan.

Sedangkan komunikasi diartikan sebagai upaya menceritakan, mencapaikan suatu


maksud atau tujuan yang berupa gagasan dan pengaruh, sehingga orang yang diajak bicara
dapat memahami apa yang diinginkan. Motivasi dipandang sebagai upaya pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain untuk bertindak mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan. Penekanan dalam commanding ini adalah bagaimana
seorang pimpinan sebagai manajer dalam sebuah organisasi harus memiliki kemampuan
tersebut mengungguli bawahannya. Jika pemimpin tidak memiliki kemampuan seperti
memotivasi, membimbing, mengarahkan, dan memberikan perintah kepada bawahannya,
maka ia tidak akan dapat melakukan hal-hal yang mengungguli bawahan tersebut.

Kemampuan dalam memotivasi, memerintah, mengkoordinasi, mengarahkan,


menggerakkan, membuat inovasi, mengumpulkan semua sumber daya serta kepemimpinan
adalah pekerjaan seorang pemimpin. Pemimpin harus melakukan banyak hal seperti beberapa
kemampuan tersebut yang menyebabkan pakar-pakar manajemen memilih kegiatan yang di
laksanakan menjadi beberapa langkah.

Memimpin berarti mengembangkan suatu usaha dan pemikiran bersama,


mengkomunikasikan tujuan kepada anggota melalui organisasi dan memberikan inspirasi
agar anggota berkembang sebaik-baiknya. Motivasi akan disalurkan melalui proses
penggerakan atau pengarahan inilah sehingga dapat memberikan pengertian dan pemahaman
dasar mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Pekerja akan bekerja dengan maksimal untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Beberapa definisi pengarahan menurut beberapa ahli, yaitu sebagai berikut:

a) Siswanto berpendapat bahwa pengarahan adalah suatu proses bimbingan, pemberian


petunjuk, dan instruksi kepada bawahan agar mereka dapat bekerja sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.

b) Menurut teori dari Henry Fayol dalam (Mugiyo Hartono (2010:10-14), pengarahan
merupakan aktivitas dalam manajemen yang berhubungan dengan pemberian bimbingan,
saran-saran, motivasi, penugasan, perintah-perintah, atau instruksi kepada bawahan untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari
definisi tersebut menggambarkan bahwa pengarahan adalah pemberian masukan kepada
bawahan agar pekerjaan dilakukan dengan baik sehingga tujuan tercapai dengan baik
juga.

2. Pengertian Penggerakan
Salah satu fungsi manajemen lainnya menurut George R. Terry adalah penggerakan.
Penggerakan adalah seluruh proses pemberian motivasi kerja kepada para bawahan sehingga
mereka dapat melakukan pekerjaan dengan hati yang tenang agar tujuan organisasi tercapai
dan berjalan dengan baik. Actuating merupakan fungsi yang berusaha membuat adanya
keinginan organisasi secara langsung, dimana aktivitas di organisasi dapat berhubungan
dengan cara-cara dan kebijaksanaan dalam mengatur dan mendorong orang agar melakukan
tindakan yang diinginkan oleh organisasi tersebut (Amin, 2016: 233).
Menurut Siagian (2015:106) Penggerakan adalah proses pemberian dorongan bekerja
sedemikian rupa secara keseluruhan yang melibatkan para bawahan sehingga mereka mau
bekerja dengan ikhlas yang bertujuan agar tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan
ekonomis.
Dari uraian di atas menunjukan bahwa definisi penggerakan dalam suatu organisasi
merupakan pemberian motivasi kepada bawahan guna mencapai keberhasilan suatu
organisasi yang berhubungan dengan keterampilan dan kemampuan pimpinan dalam
menggerakan bawahannya.

Beberapa definisi pengarahan menurut beberapa ahli, yaitu sebagai berikut:

a) Menurut Hersey dan blanchard penggerakan adalah usaha dalam rangka perkembangan
situasi yang ada secara langsung agar dorongan-dorongan yang ada dalam diri seseorang
terarah dengan baik ketika ada kegiatan-kegiatan sehingga tujuan yang telah ditentukan
akan tercapai (Sudjana, 1992: 155).

b) Menurut Hasibuan (1995:176). Penggerakan adalah suatu usaha dorongan yang membuat
semua kelompok memiliki kemauan dalam bekerja dan bekerja sama bekerja sama dan
bekerja tanpa paksaan serta semangat dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan
perencanaan dan pengorganisasian.
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penggerakan
adalah kegiatan untuk mengarahkan seseorang atau kelompok orang dalam suatu oganisasi
agar menerima dan dapat bekerja dengan baik dalam upaya mencapai tujuan tertentu secara
efektif dan efisien.
Actuating atau fungsi penggerakan pelaksanaan adalah sebuah proses bimbingan kepada
bawahan agar mereka menjalankan tugas pokok sesuai dengan keterampilan dan sumber daya
yang dimiliki. Menggerakkan sumber daya adalah usaha dalam penggunaan sumber daya
yang ada atau menggerakkan elemen-elemen organisasi untuk melakukan semua aktivitas-
aktivitas yang telah direncanakan dengan cara memaksimalkan langkah yang ada .Salah satu
faktor penting dalam penggerakan ini adalah pemimpin, sehingga fungsi ini bisa disebut
sebagai leading (memimpin). Semua bentuk pengendalian diatur pada diri pemimpin, dan hal
inilah yang menyebabkan pemimpin memegang peranan penting pada fungsi ini. Pemimpin
akan mengawali dalam penggerakan dan menjalankan aktivitas-aktivitas organisasi.
Menurut Fayol, metode penggerakan anggota organisasi adalah dengan cara pemberian
perintah dan tanggung jawab utama para bawahan. Kemudian, pemimpin harus mengambil
keputusan dan memberikan perintah yang jelas dan tepat sasaran sehingga tujuan yang
diinginkan berjalan secara efektif dan efisien.
Oleh karena itu, dalam fungsi penggerakan, istilah kepemimpinan dilibatkan dalam
organisasi yang berarti mengupayakan dan menggerakkan sumber daya manusia yang
dimiliki agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Sehingga dalam hal ini dibutuhkan
adanya kekuatan yang dapat mengupayakan dan menggerakkan yang disebut kepemimpinan
(leadership) tersebut.

B. Tujuan Pengarahan dan Penggerakan

1. Tujuan Pengarahan

Secara umum, beberapa tujuan yang akan dicapai pada sebuah organisasi adalah sbb:

a) Menjamin keberlanjutan perencanaan

Pengarahan dilakukan utuk menjamin kelangsungan perencanaan yang telah di


tetapkan sehingga hal yang diinginkan setelahnya berjalan dengan baik. Jika pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, maka akan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya.

b) Membiasakan penggunaan prosedur standar

Prosedur ini akan memberikan petunjuk secara detail agar pekerjaan pada tindakan
yang sering atau biasa terjadi dilakukan secara sistematis.

c) Menghindari kemangkiran yang tidak berarti

d) Membina disiplin kerja

Pembinaan disiplin kerja dapat diterapkan jika semua aspek dapat melakukan semua
hal dengan teratur. Pengarahan diterapkan agar terbina disiplin kerja pada organisasi yang
dibentuk.
e) Membina motivasi yang terarah
Memberi arahan bertujuan untuk memberi tanggung jawab dalam pekerjaan yang
harus diembannya. Arahan pimpinan harus tersampaikan dengan baik sehingga bawahan
tahu apa yang harus dilakukan sesuai dengan arahan pemimpin tersebut. Pengarahan juga
diberikan agar dapat meminimalisir kesalahan yang ada. Selain itu, pengarahan bertujuan
dalam memberi peringatan agar tugas dilaksanakan dengan baik.

2. Tujuan Penggerakan
Beberapa hal yang bisa menjadi tujuan penggerakan. Menurut Nawawi (1983), kegiatan
penggerakan dapat berbentuk sebagai berikut:
a) Memberikan arahan perintah
b) Memberikan petunjuk pelaksanaan kegiatan
c) Memberikan kesempatan meningkatkan kemampuan seperti pengetahuan, keterampilan
dan keahlian agar pelaksanaan kegiatan lebih efektif.
d) Berperan dalam menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk memajukan organisasi
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan inisiatif dan kreativitas individu
e) Memberikan koreksi jika terdapat kesalalahan dalam bertindak agar setiap individu tidak
mengulangi kesalahan lagi
Perencanaan dan pengorganisasian yang kurang baik berarti apabila tidak diikuti dengan
penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan sumber daya lainnya pada
pelaksanaan tugas. Oleh karena itu, penggerakan bertujuan untuk menggerakan semua
elemen yang ada agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik sesuai tujuan yang ingin
dicapai.
Ada 5 (lima) tujuan fungsi penggerakan menurut Azwar (1996), yaitu sebagai berikut :
a) Menjalin kerja sama antaranggota
b) Mengembangkan kemampuan seperti kemampuan pengetahuan dan keterampilan
bawahan
c) Mengembangkan sikap saling memiliki, perhatian, peduli, dan semangat dalam bekerja
d) Menciptakan suasana lingkungan kerja yang nyaman, baik dan dapat memotivasi dalam
melakukan pekerjaan.
e) Meningkatkan status dengan mengembangkan organisasi yang dinamis
Tujuan penggerakan dalam organisasi adalah mewujudkan suatu usaha yang diterapkan
dari pemimpin dalam rangka menimbulkan kemauan dan membuat bawahan mengerti apa
yang harus dilakukan dan yang tidak dilakukan dalam melaksanakan kegiatan, sehingga
secara sadar menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tindakan yang mendasari tujuan penggerakan ini adalah sebagai berikut:
1) Memberikan semangat, motivasi, inspirasi, atau dorongan
Penggerakan dilakukan dengan baik sehingga timbul kesadaran dan kemauan para
bawahan untuk bekerja dengan baik.
2) Pemberian bimbingan
Bimbingan dapat berupa tindakan seperti membuat kelompok dengan memilih orang-
orang yang akan menjadi anggota kelompok secara adil, pengambilan keputusan sesuai
tujuan yang dicapai, mengembangkan komunikasi antara pemimpin dan bawahan
sehingga memudahkan dalam komunikasi dengan bahasa yang selaras. Selain itu,
bimbingan dapat dilakukan untuk membentuk jati diri bawahan dengan memperbaiki
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3) Pemberian petunjuk-petunjuk yang benar, jelas, dan tegas.
Petunjuk dapat berupa saran dan perintah. Pemberian petunjuk kepada bawahan
dalam pelaksanaan tugas harus diberikan dengan jelas dan tegas agar tidak terciptanya
kekeliruan dan kesalahpahaman. Selain itu, tujuan penggerakan dalam pemberian
petunjuk adalah terlaksananya pekerjaan dengan baik dan terarah pada tujuan yang telah
ditetapkan.

C. Prinsip - Prinsip Pengarahan dan Penggerakan


1. Prinsip Pengarahan
Pengarahan: atau: Directing: merupakan: suatu: aspek: hubungan: antar: manusiawi:
dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk mencapai sebuah tujuan. Dibalik
sebuah pengarahan ada prinsip-prinsip yang dipakai sebagai dasar sebuah tujuan yang
detailnya diwujudkan dalam sebuah pengarahan yang dilakukan. Sehingga apapun
pengarahan yang diinformasikan tidak lepas dari prinsip yang dimaksud sebagai acuan demi
keberhasilan tujuan dari pengarahan, berikut ini adalah prinsip-prinsip dalam pengarahan :
a) Kontribusi Individu Yang Optimal.
Kontribusi Individu merupakan suatu prinsip utama dari tujuan directing ataupun
pengarahan. Memotifasi karyawan guna menyumbangkan kemampuan yang optimal pada
manajemen merupakan suatu kebijakan pengarahan dalam menggapai tujuann dari suatu
organisasi.
b) Harmonisasi Tujuan.
Konflik kepentingan merupakan suatu perihal yang biasa terjalin pada suatu kebijakan,
misalnya organisasi mendapatkan laba yang bertambah sebab kebijakan akan efisiensi tetapi
disisi lain karyawan menuntut insentif lebih sebab merasa perihal tersebut disebabkan dari
usaha mereka bersama, fungsi dari pengarahan mengambil peran peting berarti disini guna
membangun keharmonisan serta koordinasi diantara kedua belah pihak.
c) Kesatuan Komando/ Perintah.
Sequence komando yg jelas, prinsip ini mengacu pada bawahan yang hanya menerima
satu instruksi pada satu waktu hanya dari satu atasan. Intruksi yang bertepatan dari sebagian
atasan dapat memunculkan konflik serta kebimbangan, ketidak jelasan fokus orientasi dan
prioritas yang samar.
d) Pemakaian dari “Arahan yang pas”.
Suatu metode pengarahan yang pas digunakan untuk mengawasi, mengetuai/memimpin,
komunikasi serta memotivasi karyawan bersumber pada keahlian, kebutuhan, perilaku dan
pada suasana-suasana tertentu.
e) Komunikasi Manajerial.
Prinsip ini memandang bahwa suatu instruksi mempunyai satu arti, yang berarti pesan
yang di informasikan pada karyawan mempunyai penjelasan yang sama semacam apa
maksud dari instruksi yang di informasikan.
f) Pemakaian Pada Organisasi Informal.
Tidak sering pada suatu organisasi resmi didalamnya ada kelompok yang membentuk
suatu organisasi informal, seseorang Manajer seharusnya memandang bahwa data/informasi
yang di sampaikan pula harus dicoba pada kelompok informal ini sebagai suatu pertukaran
informasi demi perkembangan organisasi secara totalitas.
g) Kepemimpinan ataupun Leadership.
Salah satu hal yang wajib dimiliki seorang Manajer adalah harus mempunyai kualitas
kepemimpinan, memiliki mutu kepemimpinan, yang dipergunakan untuk memengaruhi
bawahan yg membuat mereka bekerja sesuai dengan apa yang akan direncanakan.
h) Senantiasa Memantau.
Manajer harus senantiasa memantau sejauh mana kebijakan, prosedur dan apa yang
diinstruksikan diiringi oleh bawahan, bila nyatanya terdapat permasalahan dalam
implementasi maka manajer dapat langsung memodifikasi instruksi yang disesuaikan supaya
bisa terlaksana.
2. Prinsip Penggerakan
Penggerakan ataupun Actuating merupakan ssuatu tindakan untuk mengusahakan supaya
seluruh anggota kelompok berupaya buat menggapai target yang cocok dengan perencanaan
manejerial serta usaha- usaha organisasi. Jadi maksudnya, actuating ialah menggerakkan
orang- orang supaya ingin bekerja dengan sendirinya ataupun dengan kesadaran secara
bersama- sama guna menggapai tujuan yang dikehendaki secara efisien. Dalam perihal ini
yang diperlukan merupakan kepemimpinan/leadership.
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating diantaranya yaitu:
a) Memperlakukan pegawai dengan sebaik- baiknya.
b) Medorong perkembangan serta pertumbuhan manusia.
c) Menanamkan pada manusia kemauan untuk melebihi.
d) Menghargai hasil yang baik serta sempurna.
e) Terdapatnya keadilan tanpa memilih kasih.
f) Memberi peluang yang pas serta dorongan yang cukup.
g) Memberi dorongan guna meningkatkan kemampuan dirinya.

Dalam manajemen, pengarahan ini sifatnya sangat kompleks sebab disamping


menyangkut manusia, pengarahan pula menyangkut bermacam tingkah laku dari manusia-
manusia itu sendiri. Manusia dengan bermacam tingkah laku yang berbeda- beda,
mempunyai pemikiran dan pola hidup yang berbeda pula. Oleh sebab itu, pengarahan yang
dicoba oleh pimpinan wajib berpegang pada sebagian prinsip. Menurut Haris (2011)
penggerakan yang dilakukn oleh pimpinan wajib berpegang pada sebagian prinsip, antara
lain:
1) Prinsip mengarahkan pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan terlihat pada prinsip yang menyatakan bahwa kian efektifnya
proses pengarahan, maka akan semakin terus menjadi besar sumbangan bawahan terhadap
usaha menggapai tujuan. Pengarahan tidak bisa berdiri sendiri, maksudnya dalam melakukan
guna pengarahan butuh memperoleh sokongan/ dorongan dari faktor- faktor lain semacam
perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang lumayan, pengawasan yang efisien serta
keahlian guna meningkatkan pengetahuan dan keahlian bawahan.
2) Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang- orang bekerja agar bisa mempenuhi kebutuhannya yang mungkin tidak mungkin bisa
jadi sama dengan tujuan perusahan. Mereka menginginkan demikian dengan harapan agar
tidak terjalin penyimpangan yang sangat besar serta kebutuhan mereka bisa dijadikan sebagai
pelemgkap dan harmonis dengan kepentingan suatu perusahaan. Semua ini dipengaruhi oleh
motivasi tiap- tiap orang. Motivasi yang baik hendak mendorong orang- orang guna
mempenuhi kebutuhannya dengan cara yang normal. Sedangkan kebutuhan hendak terpenuhi
apabila mereka bisa bekerja dengan baik, serta dikala seperti itulah mereka dapat
menyumbangkan kemampuannya guna menggapai tujuan suatu organisasi.
3) Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangatlah berarti untk menyatukan arah tujuan serta tangggung
jawab para bawahan. Dimana para bawahan hanya mempunyai satu jalan didalam memberi
tahu seluruh kegiatannya. Serta hanya diperuntukan kepada satu pimpinan sahaja, maka
pertentangan didalam pemberian instruksi bisa dikurangi, dan terus menjadi besar tanggung
jawab mereka untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Cara Menggapai Actuating Managerial Yang Efektif & Efisien


Terdapat sebagian petunjuk buat menggapai motivasi yang efektif dan efisien dalam bidang
manajemen, antara lain:
 Usaha supaya orang- orang merasa dirinya berarti.
 Usahakanlah mengenali perbedaan- perbedaan setiap individu.
 Upayakan supaya saudara jadi pendengar yang baik.
 Menghindari munculnya perdebatan- perdebatan.
 Hormati lah perasaan orang lain.
 Gunakanlah persoalan/ obrolan guna mengajak orang- orang agar bekerja keras.
 Janganlah berupaya buat mendominir.
 Ingatlah jika mayoritas orang- orang adalah tamak.
 Berikanlah perintah- perintah jelas serta lengkap.
 Menggunakan instruksi- instruksi.
 Menyelenggarakan pengawasan (supervisi) yang efisien.
Tahap- Tahap Penggerakan
Tahapan penggerakan dibedakan dalam 3 tahap, yaitu:
a) Mmberi semangat, motivasi, inspirasi ataupun dorongan sehingga mencuat pemahaman serta
keinginan para petugas buat bekerja dengan baik. Tahap ini sering pula disebut motivating.

b) Memberikan bimbingan lewat contoh- contoh tindakan ataupun teladan. Tahapan ini disebut
dengan koding yang meliputi sebagian tindakan, semacam pengambilan keputusan, me
ngadakan komunikasi antara pimpinan serta staff, memilah orang- orang yang akan
menjadi anggota kelompok serta memperbaiki perilaku, pengetahuan ataupun keahlian staff.

c) Pengarahan (directing ataupun commanding) yang dilakukan dengan memberi petunjuk-


petunjuk yang benar, jelas serta tegas. Seluruh saran- saran ataupun instruksi kepada staff
dalam penerapan tugas harus diberikan dengan jelas supaya terlaksana dengan baik
terencana kepada tujuan yang sudah ditetapkn.

Aspek Penghambat dalam Penggerakan


Kegagalan manajer dalam meningkatkan motivasi para staff nya, perihal ini terjadi dikarenakan
seorang manajer kurang menguasai hakikat perilaku serta hubungan antar manusia. Semacam
konsep perilaku (sikap) manusia yang dikemukakan oleh Maslow, di negara berkembang yang
jadi prioritas ialah kebutuhan fisik, rasa aman dan nnyaman, serta diterima oleh lingkunan
sedangkan, pada negara maju kebutuhan yang menonjol ialah aktualisasi diri serta self esteem.
Perbandingan tersebut pula hendak memengaruhi etos kerja serta produktifitas kerja
Aspek yang dibutuhkan dalam penggerakan antara lain:
1. Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk memengaruhi orang- orang supaya berupaya
dengan ikhlas guna menggapai tujuan bersama. Sifat- sifat kepemimpinan menurut Harold
Koontz, antara lain sbb:
a) Memiliki kecerdasan orang- orang yang dipimpin.
b) Memiliki atensi terhadap kepentingan yang menyeluruh.
c) Memiliki kelancaran dalam berbicara.
d) Matang dalam berpikir serta emosi.
e) Memiliki dorongan yang kokoh dari dalam guna memimpin.
f) Memahami kepentingan kerja sama.
2. Sikap serta Moril (Attitude and Morale)
Perilaku atau sikap yakni ssuatu metode memandang hidup, sesuatu metode berpikir,
berperasaan serta berperan. Beberapa perilaku manajer antara lain ialah:
a) Perilaku feudal (feudal attitude)
Ialah suka terikat oleh aturan- aturan tertentu yang sudah teradat serta senantiasa ingin
penghormatan yang serba lebih. Dengan demikian, dalam warga feudal dimana perilaku
anggota masyarakat selaras dengan pola hidup feodalisme akan sukar lahir
kepemimpinan demokratis daripada para manajer, mengingat manajer tersebut hidup dari
warga feudal
b) Perilaku Kediktatoran (Dictatorial attitude).
Manajer yang berperilaku kediktatoran hendak berpikir berperasaan serta berperan selaku
dictator yang memiliki kekuasaan mutlak, sehingga bawahan, pekerja hendak jadi target
daripada kekuasaannya.

3. Tata Hubungan (Communication)


Dalam melakukn suatu komunikasi, terdapat berbagai macam komunikasi antara lain:
a) Komunikasi intern ialah komunikasi yang dilaksanakan dalam organisasi itu sendiri baik
antara atasan dengan atasan ataupun bawahan dengan bawahan ataupun antara atasan
dengan bawahan ataupun kebalikannya.
b) Komunikasi Ekstern ialah komunikasi yang dilakukan keluar organisasi.
c) Komunikasi Horizontal ialah komunikasi yang dilakukan baik intern ataupun ekstern
antar jabatan yang sama.
d) Komunikasi Vertikal ialah komunikasi yang dilakukam dalam intern organisasi antara
atasan serta bawahan ataupun kebalikannya dalam suasana formal.

4. Perangsang (Incentive)
Insentif merupakan sesuatu yang menimbulkan ataupun menyebabkan seseorang melakukan
tindakan.
5. Supervisi (Supervision)
Supervisi dalam bahasa Indonesia diucap pula dengan pengawasan, sehingga suka mencuat
kekacauan penafsiran dengan kata pengawasan sebagai terjemah dari kata control. Menurut
Terry Supervsi yakni aktivitas pengurusan dalam tingkatan organisasi dimana anggota
manajemen serta yang bukan anggota manajemen saling berhubungan secara lansung.
Dengan demkian, tugas supervisor lumayan berat sebab dia harus bisa menemukan
kesalahan- kesalahan serta memperbaikinya, dan memberikan petunjuk guna menuntaskan
suatu pekerjaan serta memberikan nasehat- nasehat kepada pegawai yang menghadapi
kesusahan.

6. Disiplin (Discipline)
Jenis-jenis disiplin dibagi menjadi dua, diantaranya:
a) Self Imposed discipline( disiplin yang mencuat dengan sendirinya).
b) Command Discipline( Disiplin bersumber pada perintah).

Perihal yang Perlu Diperhatikan Manajer dalam Penggerakan


- Manajer diharuskan bekerja lebih produktif.
- Manajer diperlukan menguasai ilmu psikologi, komunikasi, kepemimpinan serta sosiologi.
- Manajer harus memiliki tekad untuk menggapai kemajuan serta peka terhadap lingkungan.
- Manajer diharuskan bersikap obyektif .
Elemen Pengarahan Dalam Manajemen
a) Koordinasi (Coordinating)
Koordinasi merupakan salah satu fungsi yang harus diklola oleh manajer supaya terjalin
komunikasi ataupun kesesuaian diri dari bermacam kepentingan serta perbedan kepentingan
sehingga tujuan sebuah perusahaan bisa tercapai.
b) Motivasi (Motivating)
Motivasi akan menghasilkan ilmu dasar psikologis yang sepositif- positifnya untuk pekerjaan
serta pekerja- pekerja dan manajemen dengan mengingat faktor- faktor dasar psikologis serta
kebutuhan hidup manusia pada umumnya.
c) Komunikasi (Communication)
Komunikasi merupakan proses atau cara kita berdialog dengan bawahan, membagikan uraian
serta penerangan, membagikan isyarat, memohon penjelasan, membagikan nota serta
sebagainya. Serta bilamana dibutuhkan mengadakan rapat, pertemuan, serta pelajaran. Dengan
menjalakan komunikasi yang baik hingga hendak memunculkan suasana kerja yang kondusif di
sebuah perusahan serta meningkatkan kerjasama (teamwork) yang baik dalam bermacam
aktivitas perusahaan.
d) Human Relation
Human relation ataupun hubunan antar manusia yaitu mencermati nasib serta senantiasa
berupaya memelihara penyeimbang antara kepentingan- kepentingan individu pegawai bawahan,
meningkatkan kegembiran serta semangat kerja yang sebaik- baiknya serta kepentingan–
kepentingan universal dari suatu organisasi.
e) Pemberian Komando (Commanding)
Merupakan membagikan perintah, intruksi, serta direktif- direktif, memohon laporan serta
pertanggungjawaban. Dalam memberikan perintah juga seseorang atasan tidak dapat seenaknya,
namun diharuskan memperhitungkan langkah– langkah serta dampak dari tiap langkah yang
diambil sebab tiap keputusan serta langkah hendak memberikan pengaruh untuk sebuah
perusahaan.
D. Fungsi Pengarahan dan Penggerakan
1. Fungsi Pengarahan
Fungsi penggerakan adalah tugas utama dalam manajemen yang diberikan setelah desain
dan pengorganisasian dilakukan. Mungkin sama bahwa arahan bisa menjadi bagian yang
cukup penting dari pekerjaan manajer.
Agar kinerja direktif ini dapat dialokasikan dengan baik dan tepat, diperlukan
kepemimpinan yang cerdas. jiwa kepemimpinan yang jujur akan siap untuk mengarahkan
anggotanya dengan baik. Pengarahan juga sering disebut sebagai pengaktifan (move) atau
leading perform.
Agar pengoperasian arahan ini dapat diterapkan dengan baik dan tepat, diperlukan
kepemimpinan yang cerdas. semangat kepemimpinan yang baik akan mampu mengarahkan
anggotanya dengan baik.
Pengarahan juga biasanya disebut sebagai operasi kausatif (bergerak) atau operasi
terarah. Artinya: manajer dalam posisi tinggi memindahkan manajer yang berada tepat di
bawah mereka.
Agar pengarahan berjalan dengan baik, kepemimpinan kepemimpinan (leadership) baik.
Jiwa kepemimpinan baik bisa mengarahkan dengan baik. Dengan jelas. Saling kerja sama
dan penting tidak terjadi pertentangan. Atau tidak meminimalisir potensi pertentangan. pbisa
berujung pada konflik. Inilah pentingnya fungsi penggerak.
Unsur-unsur pokok penggerakan didalam manajeman adalah sebagai berikut:
a) Mempengaruhi orang-orang supaya bersedia menjadi pengikut.
b) Menaklukkan daya tolak orang-orang
c) Membuat seseorang atau orang ingin melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik.
d) Melaporkan, melaporkan, dan menumbuhkan loyalitas kepada para pemimpin, tugas,
dan organisasi di mana pun mereka bekerja.
e) Menanamkan, menulis dan memupuk cara tanggung jawab seseorang atau rakyat
kepada Tuhan, negara dan masyarakat.
Cara kerja mobilisasi dalam suatu perusahaan adalah usaha atau tindakan pemimpin
sehingga menimbulkan keinginan dan membangun bawahan mengenali pekerjaannya
sehingga mereka secara sadar menjalankan tugasnya sesuai dengan pengaturan yang telah
ditetapkan. Fungsi dari gerakan tersebut antara lain:

a) Komunikasi, adalah hal yang paling penting dalam manajemen untuk menyampaikan
data, menawarkan rasionalisasi dan pengetahuan, memberikan saran atau rekomendasi.

b) Hubungan manusia, nasib bawahan dan selalu ada keseimbangan antara kepentingan
pribadi dan bawahan, mengembangkan semangat dan semangat kerja tetap seperti bisa
dilakukan.

c) Kepemimpinan, kepemimpinan harus membawa misi yang terikat dan berusaha untuk
mencapai tujuan itu. Oleh karena itu, pemimpin harus mampu membangun pilihan
yang tepat, dan mampu menumbuhkan kerjasama yang harmonis antara bagian
eksternal dan internal sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.

d) Government Development, yaitu upaya agar setiap bawahan akan membangun


pilihannya sendiri yang benar dalam menyempurnakan berbagai pekerjaan atau
tugasnya. dan mungkin terus menilai disiplin, dan meningkatkan standar tenaga kerja.

e) Pengembangan cara tanggung jawab, yaitu mengembangkan cara diri Anda sendiri
untuk tidak puas jika apa tugas atau kewajiban Anda tidak dilakukan dengan benar.

f) Memberi perintah, memberi perintah, membimbing anggota yang efektif. Kadang-


kadang dikelola oleh mereka yang peka dan mampu, memahami kapasitas dan
keinginan mereka, alarm apa yang akan diakses.

g) Melakukan observasi terhadap pekerjaan dan kegiatan yang dilaksanakan.

h) Menjaga moralitas dan disiplin, mendidik dan memberi contoh kepada bawahan
tentang apa yang pintar dan bisa dijaga, menjaga ketertiban, kesopanan, dan
keharmonisan.

i) Koordinasi, adalah salah satu fungsi manajemen untuk menyelenggarakan kegiatan


yang bervariasi agar tidak terjadi kekacauan, pertengkaran, kegiatan kosong, dengan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terjalin
kerjasama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan yang terstruktur.

j) Motivasi, adalah tindakan asosiasi yang mendorong seseorang untuk bertindak atau
berperilaku dengan pendekatan yang sangat terikat. Bertindak adalah tindakan asosiasi
untuk memastikan bahwa setiap anggota cluster mencoba mencapai tujuan sesuai
dengan kontrol sosial yang muncul dan menyusun upaya. Oleh karena itu, pindah
menyarankan bahwa orang-orang yang bergerak perlu berpikir sendiri-sendiri atau
dengan kesadaran untuk mencapai tujuan yang efektif.Dalam hal ini yang dibutuhkan
adalah kepemimpinan.
2. Fungsi Penggerakan
Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Secara fisik melakukan aktivitas aktivitas
tersebut, manajer mengambil tindakan ke arah ini. Seperti: Kepemimpinan (leadership),
ketertiban, komunikasi dan isi (nasehat). Pekerja asosiasi dalam perawat akan memiliki
prestasi kerja yang masuk akal, jika dia memiliki motivasi. Oleh karena itu, tugas
kepemimpinan perusahaan adalah menginspirasi staf mereka sehingga mereka akan
menggunakan semua potensi mereka untuk mewujudkan hasil yang paling efektif yang
dapat dilakukan. Jadi bagi seorang manajer atau pemimpin perusahaan untuk memberikan
arahan yang bijaksana, dia harus memiliki kekuatan untuk membimbing perusahaan dan
harus peka pada aktivitas manusia secara vertikal.
Memberikan pengarahan melalui contoh tindakan atau model peran. Tindakan ini juga
disebut memimpin, yang menggabungkan banyak tindakan seperti: proses kognitif yang
lebih tinggi, aktivitas manusia sehingga ada bahasa standar antara pemimpin dan bawahan,
memilih orang yang merupakan anggota cluster, dan meningkatkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan bawahan.
Fungsi penggerakan sesuai dengan Nawawi, 2000 dalam Anggowo, 2013 adalah sebagai
berikut: Operasi kausatif menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan
orang-orang di dalam organisasi. perancangan dan pengorganisasian yang bijaksana tidak
masuk akal jika tidak diikuti dengan memobilisasi semua potensi sumber daya manusia dan
non-manusia dalam menyelesaikan tugas.
Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mewujudkan visi, misi
dan program kerja organisasi. Setiap satuan waktu harus menambah sesuai dengan tugas,
fungsi, peran, pengalaman dan kompetensi setiap satuan waktu untuk mewujudkan visi, misi
dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan. dari pihak-pihak tersebut akan
menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

Fungsi aktuasi harus dimulai dengan manajer sebagai pemimpin organisasi. Manajer
badan PBB perlu mencapai sosok pekerjanya bergerak untuk banyak menguntungkan harus
memahami dan menerapkan disiplin ilmu, ilmu komunikasi, kepemimpinan dan ilmu sosial.
Kegiatan dalam fungsi penggerkan dan implementasi ada tiga fungsi utama, yaitu :

a) Menerapkan metode kepemimpinan, pendampingan, dan memberikan motivasi


kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai
tujuan.
b) Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan. Menjelaskan kebijakan
yang ditetapkan.
c) Menjelaskan kebijakan yang ditetaapkan.
Fungsi dari penggerakan merupakan bagian dari proses kelompok atau organisasi yang
tak terpisahkan atau metode struktur. Istilah-istilah yang akan disortir ke dalam gerakan ini
mengoperasikan satuan wilayah membimbing, memerintah, memimpin, dan mengkoordinir,
yang dalam bahasa Arab disebut "tahai'atul afrad, mengarahkan, kepegawaian" at-taujih ","
isdaarul awamir, memerintah dan‘at-tansieq, coordinating” antara lain:

a) Hasil yang baik dan sempurna.

b) Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih.

c) Berikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang memadai.

d) Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya.

Sedangkan menurut (James attacker, 1993) fungsi pelaksanaan (actuating) adalah sbb:

a) Menerapkan metode kepemimpinan, pendampingan, dan pemberian motivasi kepada


tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.

b) Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.

c) Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

d) Cara pelaksanaan program agar dapat disalurkan oleh semua pihak dalam organisasi
masih karena proses memotivasi semua pihak untuk menjalankan tanggung
jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

Jadi, penggerakan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Karena semua
badan PBB yang bekerja di sebuah perusahaan memiliki kepentingan yang sama sekali
berbeda. Agar kepentingan yang sama sekali berbeda ini tidak bertabrakan satu sama lain,
pimpinan perusahaan harus dapat mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan
perusahaan.Sebab masing-masing orang yang bekerja didalam suatu organisasi mempunyai
kepentingan yang berbeda-beda. Agar kepentingan yang sama sekali berbeda ini tidak saling
bersinggungan, pimpinan perusahaan harus dapat mengarahkannya untuk mencapai tujuan
perusahaan. dalam kasus ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan.

Oleh karena itu, penggerakan harus dilihat dari segi metode dan implementasinya.
Dimana cara pelaksanaan program agar sering disebarluaskan oleh semua pihak dalam
organisasi dan oleh karena itu merupakan cara memotivasi semua pihak untuk menjalankan
tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi. Namun, untuk
mengarahkan orang yang ingin berpikir bukanlah hal yang mudah. Manajer harus memiliki
kekuatan dan seni untuk mengarahkan mereka.Kemampuan dan seni inilah yang disebut
kepemimpinan (leadership).
E. Pelaksanaan Pengarahan dan Penggerakan
Organisasi merupakan suatu bentuk sistem kerja sama dalam sekumpulan orang yang
memiliki tujuan bersama. Maka dari itu, dapat dipastikan bahwa setiap organisasi pasti memiliki
tujuan masing-masing. Mewujudkan tujuan-tujuan tersebut dibutuhkan keselarasan dalam
pelaksanaan dengan adanya motivasi dan dorongan serta ketersediaan fasilitas yang dapat
mendukung.
Manajemen organisasi akan berjalan dengan efisien jika terdapat sumber daya organisasi
yang dibutuhkan, yang biasanya dikenal dengan 7 M (man, money, machines, material,
marketing, methods, dan minutes). Dari ketujuh komponen sumberdaya dalam organisasi ini,
jika ditinjau dari sudut pandang fungsi penggerakan (motivating) dalam manajemen, maka yang
paling penting adalah sumber daya manusia (man). Sumber Daya manusia dalam manajemen
organisasi dapat memberikan dua sisi sumbangsih pada organisasi. Di satu sisi adalah positif,
yaitu ketika sumberdaya dalam organisasi dapat mendukung pelaksanaan kegiatan organisasi dan
fungsi pengelolaannya dalam pengarahan dan penggerakan. Disisi lain sumber daya manusia
dapat pula memberikan dampak negatif, yaitu menghambat berjalannya kegiatan organisasi dan
fungsi pengelolaannya, misalnya oknum-oknum yang memanfaatkan organisasi untuk
kepentingan pribadinya, orang tanpa motivasi kerja, malas bekerja, hingga mogok kerja.
Tentunya hambatan ini merupakan salah satu hambatan yang sulit dipecahkan dalam organisasi.
Sumber daya manusia yang dapat menjadi pelopor dan juga penghambat tersebut
dilatarbelakangi oleh adanya faktor-faktor lain, yaitu faktor pendorong dan penghambat, baik itu
dari internal (dari dalam diri manusia itu sendiri) maupun eksternal (dari luar manusia).
Faktor pendorong dan penghambat ini dapat dilakukan analisis mendalam dengan
menerapkan metode analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, and threat) atau analis
tentang kekuatan, kelemahan, kesempatan atau peluang, dan tantangan.
Analisis mendalam mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan atau peluang, dan tantangan
ini serta penggunaan fungsi manajemen penggerakan (motivating) sangat perlu dilakukan
terutama bagi seorang pemimpin karena hal ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan
perilaku atau tindakan manusia. Kekuatan dalam organisasi perlu dianalisis lalu selanjutnya
harus dipertahankan dan dikembangkan serta dipergunakan dengan sebaik-baiknya karena ini
adalah bagian dari aset untuk mencapai tujuan. kelemahan yang dimiliki dalam suatu organisasi
sebisa mungkin diminimalisasi atau jika memungkinkan diupayakan untuk dihilangkan agar
tidak mengganggu pihak dan kepentingan dalam menjalankan kegiatan dalam suatu organisasi.
Setiap peluang yang ada baik di dalam organisasi maupun di luar organisasi dan jika peluang
tersebut dalam situasi yang mendukung harus diupayakan karena hal ini dapat memaksimalkan
sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi. Tantangan atau ancaman juga perlu
dianalisis dan dipahami serta sebisa mungkin dihindari dampaknya bagi berjalannya organisasi.
Dapat disebutkan bahwa kekuatan dan kelemahan berasal dari internal organisasi sedangkan
kesempatan serta tantangan terdapat dari eksternal organisasi.
Analisis dan upaya tersebut dapat dicapai untuk dilaksanakan jika pimpinan dalam organisasi
mampu menjalankan fungsi penggerakan. Fungsi penggerakan merupakan salah satu bagian dari
fungsi-fungsi manajerial dalam organisasi. Fungsi-fungsi manajerial ini diantaranya adalah
Perencanaan (Planning), Penggorganisasian (Organaizing), Penggerakan (Motivating),
Pembinaan (Comforming), Penilaian (Evaluating), dan Pengembangan (Developing). Fungsi
penggerakan ini secara tidak langsung mendorong tiap-tiap anggota dan komponen dalam
organisasi untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
Fungsi penggerakan mempermasalahkan mengenai suatu cara untuk memotivasi atau
mendorong antusiasme dalam diri anggota organisasi agar mereka dapat senantiasa memberikan
kontribusi terbaik dengan mengupayakan segala kekuatan yang mereka miliki untuk bersama-
sama mewujudkan tujuan organisasi yang sudah ditentukan. Ini bukan hanya ditujukan untuk
anggota yang memiliki kapasitas lebih. Namun, ini diperuntukkan seluruh anggota dengan
harapan agar mereka mampu mempersembahkan kinerja yang optimal.
Dalam fungsi penggerakan juga diharapkan pemimpin organisasi mau dan mampu
memahami kondisi anggotanya. Maka dari itu, sudah sepantasnya seorang pemimpi selain
memiliki kemampuan dalam memimpin juga harus memiliki kemampuan untuk menjadi
pendengar yag baik dan memiliki empati yang tinggi terutama untu anggotanya. Dengan
demikian, seorang pemimpin tahu bagaimana keadaan anggotanya dan apa yang harus dilakukan
untuk melakuakn pemberdayaan kepada anggotanya agar dapat berekmbang sehingga selaraslah
antara kebutuhan anggota organisasi dan tuntutan organisasi.
Sudah jelas bahwa fungsi penggerakan adalah fungsi manajerial yang sangat penting bahkan
fungsi penggerakan dianggap sebagai fungsi tersulit karena melibatkan kemampuan memahami
manusia yang merupakan makhluk yang kompleks dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Dalam hal ini pemimpin tidak seharusnya memberikan perlakuan yang sama antar angggot,
tetapi harus disesuaikan dengan karakter dari anggota tersebut. Inilah yang menyebabkan
terdapat banyak teknik sebagai alternatif dalam fungsi penggerakan.
Siagian (2015:110) menjabarkan pendapatnya mengenai teknik-teknik penggerakan sbb:
1) Jelaskan tujuan organisasi kepada setiap anggota organisasi;
Tujuan adalah pondasi awal suatu organisasi. Setiap anggota perlu memahami latar
belakang dari organisasi dan apa tujuan yang hendak dicapai bersama oleh anggota
organisasi. Tujuan ini akan menjadi akar dalam pelaksanaan setiap kegiatan organisasi.
2) Usahakan agar setiap orang menyadari, memahami serta menerima baik tujuan tersebut;
Setelah mengetahui tujuan dari organisasi seorang pemimpin hendaknya menanamkan
kesadaran setiap anggota organisasi agar mereka dapat menerima tujuan tersebut
sehingga sama-sama mengupayakan tujuan tersebut agar dapat tercapai.
3) Jelaskan filsafat yang dianut pimpinan organisasi dalam menjalankan kegiatan-kegiatan
organisasi;
Setiap pemimpin tentunya memiliki cara yang berbeda-beda dalam memimpin. Setiap
pemimpin memegang filsafat yang berbeda. Maka dari itu, pemimpin harus menjelaskan
kepada anggotanya mengenai filsafat yang dianutnya agar tidak terjadi salah paham antar
anggota dan pemimpin serta diharapkan anggota dapat menyesuaikan diri dengan filsafat
yang dianut oleh pemimpinnya.
4) Jelaskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditempuh oleh pimpinan organisasi dalam
usaha pencapaian tujuan;
Selain menjelaskan filsafat yang dianutnya, seorang pemimpin juga perlu menjelaskan
tentang kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditempuhnya dalam setiap usaha pencapaian
tujuan organisasi ini.
5) Usahakan agar setiap orang mengerti struktur organisasi;
Struktur organisasi adalah sebuah susunan berbagai komponen atau unit-unit kerja dalam
sebuah organisasi. Dari struktur organisasi, bisa dilihat pembagian kerja dan bagaimana
fungsi kegiatan yang berbeda bisa dikoordinasikan dengan baik. Struktur organisasi ini
berfungsi untuk memperjelas setiap fungsi dan hubungan antar bagian dalam sebuah
organisasi sehingga dapat terlihat dengan jelas siapa yang memegang tanggung jawab
atas suatu pekerjaan di suatu bidang tertentu.
6) Jelaskan peranan apa yang diharapkan oleh pimpinan organisasi untuk dijalankan oleh
setiap orang;
Setiap orang sudah memiliki fungsi masing-masing dalam organisasi dan sudah memiliki
peran masing-masing. Dalam hal ini pemimpin perlu kembali menjelaskan dan
menekankan pada anggotanya mengenai harapan mereka terhadap peran tersebut.
7) Tekankan pentingnya kerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan;
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antar individu atau kelompok sosial untuk
mencapai tujuan bersama. Setiap individu memiliki peran masing-masing dan peran dari
tiap-tiap individu dapat berkolaborasi secara utuh untuk mencapai tujuan bersama. Maka
dari itu, penting sekali untuk menekankan kepada anggota bahwa tujuan yang kita miliki
dapat tercapai dengan adanya kerja sama oleh setiap anggota.
8) Perlakukan setiap bawahan sebagai manusia penuh perhatian;
Meskipun berstatus sebagai pemimpin bukan berarti memiliki kedudukan diatas anggota
dalam kehidupan sosial. Baik itu pemimpin ataupun anggota memiliki kedudukan yang
sama yaitu manusia yang juga perlu mendapatkan perhatian dari pemimpinnya.
9) Berikan pujian serta penghargaan kepada karyawan yang cakap dan teguran serta
bimbingan kepada orang yang kurang mampu;
Pujian adalah mengatakan sesuatu yang positif mengenai seseorang, dengan tulus dan
jujur. Pujian dapat menyanjung seseorang dan memberikan mereka motivasi untuk
bekerja dengan lebih baik.
10) Yakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik dalam organisasi tujuan pribadi orang
tersebut akan tercapai semaksimal mungkin.
Dalam organisasi setiap anggota selain harus sama-sama mewujudkan tujuan organisasi
(Profesional goals) juga harus memiliki tujuan pribadi (Personal goals). Tujuan pribadi
ini juga harus tercapai dan ketua harus meyakinkan anggotanya bahwa mereka dapat
meraihnya dalam organisasi.

Dalam pelaksanaan teknik diatas tentunya ada faktor-faktor yang menjadi penghambat
dan pendukung pelaksanaan penggerakan. beberapa faktor pendukung ialah sebagai berikut:
a) Adanya jumlah anggota yang memadai untuk memahami tujuan dari suatu organisasi.
b) Adanya anggota yang menerima dengan baik penyampaian informasi terkait dengan
tujuan dari organisasi.
c) Anggota organisasi yang mendukung untuk mencapai tujuan organisasi dengan aksi yang
cepat dan tanggap dalam pelaksanaan kegiatan organisasi.
d) Anggota organisasi sudah memiliki kesadaran untuk bersama-sama mewujudkan tujuan
organisasi.
e) Adanya keinginan anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
f) Adanya anggota yang dapat menerima penjelasan yang disampaikan pimpinan organisasi
yang memerlukan dukungan semua anggota organisasi.
g) Adanya anggota yang mendukung upaya pemimpin untuk memberikan pengertian kepada
anggota untuk memahami struktur organisasi sehingga mereka dapat bekerja sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Namun, disamping adanya faktor pendorong, ada juga faktor-faktor penghambat dalam
pelaksanaan fungsi penggerakan yang antara lain sebagai berikut:
a) Adanya pegawai yang belum memiliki kesadaran untuk dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik sehingga tujuan organisasi tidak mendapatkan dukungan yang optimal dari
aggota organisasi.
b) Pemimpin kurang menjelaskan mengenai tujuan, tugas, dan harapan-harapan beliau
kepada setiap anggota organisasi.
c) Pemimpin kurang menjelaskan kebijakan apa saja yang akan dijalankan sehingga anggota
mengalam kekurangan bimbingan dalam pelaksanaan tugasnya.
d) Anggota yang kurang memahami struktur organisasi yang ada.
e) Anggota yang kurang memahami peran dirinya dalam organisasi.
f) Kerja sama yang tidak terjalin dengan baik antar anggota dan antar anggota dengan
pemimpin.

Teknik penggerakan anggota organisasi lain dapat melalui pembinaan disiplin,


memberikan tindakan punitif bagi anggota organisasi yang melanggar, pemberian tekanan,
pemberian rewards, mendelegasikan tugas/wewenang yang lebih besar, promosi jabatan,
penciptaan iklim organisasi yang kondusif, penciptaan suasana kerja yang aman dan
menyenangkan, penciptaan persaingan kerja dalam organisasi, tugas belajar, penciptaan
suasana kekeluargaan dan kebersamaan dalam lingkungan kerja, memberikan peluang
pengembangan kompetensi, melibatkan anggota organisasi dalam segenap program
organisasi, dan lain sebagainya.
Dalam kemajuannya terdapat begitu banyak teknik penggerakan. Disampaikan oleh
berbagai ahli, dari sudut pandang yang berbeda, dari permasalahan yang berbeda, dan juga
dari pengalaman yang berbeda. Teknik-teknik ini tidak semuanya bisa diterapkan di dalam
organisasi. Setiap organisasi bisa saja membutuhkan atau menggunakan teknik yang berbeda
sesuai yang kapasitas setiap organisasi. Teknik-teknik tersebut dapat dibagi menjadi tiga
periode, yaitu periode pendekatan manajemen klasik, periode pendekatan hubungan
manusiawi, dan periode pendekatan sumber daya manusia.
1. Periode Pendekatan Manajemen Klasik
Pada periode pendekatan manajemen klasik hubungan antara pemimpin dan anggota
sangat kaku. Hubungan mereka terkesan seperti hubungan antara majikan dan anak buah.
Selain itu, motivasi kerja manusia di periode ini hanya sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan fisiologis saja. Dalam periode ini cara yang dapat digunakan untuk
meningkatkan produktivitas dari pekerjaannya adalah dengan memperhatikan
kesejahteraan pekerja.
2. Periode Pendekatan Hubungan Manusiawi
Periode ini adalah periode peralihan dari periode sebelumnya yaitu periode pendekatan
manajemen klasik. Dalam periode ini teknik penggerakan yang dilakukan berbeda
dengan periode sebelumnya. Dalam periode ini motivasi pekerja digairahkan melalui
perspektif manusia sebagai seorang makhluk sosial yang membutuhkan interaksi yang
koheren. Inovasi ini muncul dikarenakan adanya kesadaran bahwa teknik penggerakan
pada periode sebelumnya sangat kaku dan membuat jenuh. Pendekatan dengan cara ini
diperkenalkan pertama kali oleh Elton Mayo melalui penelitiannya yang berjudul The
Howthorne Studies. Dalam penelitian tersebut tertera bahwa motivasi pekerja dapat
diraih ketika pemimpin organisasi dapat memperlakukan anggotanya dengan baik sesuai
dengan fitrahnya sebagai manusia.
3. Periode Pendekatan Sumber Daya Manusia
Periode pendekatan sumber daya manusia ini juga merupakan bentuk peralihan dari
periode sebelumnya yaitu periode pendekatan hubungan manusiawi. Hadirnya periode ini
merupakan akibat dari penolakan terhadap kedua periode sebelumnya. Pendekatan
sumber daya manusia ini pertama kali dipelopori oleh Douglas McGregor. Lewat
penelitiannya ditemukan suatu teori bahwa manusia secara tidak langsung melihat
pekerjaan bukan sebagai sesuatu yang dikehendaki, tetapi sebagai sesuatu yang dapat
menjadi wadah untuk pengembanan diri dan meraih prestasi. Prinsip dalam pendekatan
ini adalah bahwa manusia cenderung merasakan adanya kepuasan batin ketika
mendapatkan prestasi yang baik, prestasi anggota organisasi bukan karena dorongan dan
pengakuan sosial, dan motivasi hadir sebagai bentuk keinginan tersendiri untuk mencapai
prestasi tersebut. Maka dari itu, teknik penggerakan yang dapat dilakukan pemimpin
adalah dengan memberikan ruang dan kesempatan bagi setiap anggotanya untuk dapat
melakukan pengembangan diri, menciptakan suasana kompetitif dalam lingkungan kerja,
pelimpahan tanggung jawab yang lebih besar dan menyertakan anggota dalam setiap
kegiatan atau program dari organisasi.

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan
Pengarahan merupakan suatu proses memotivasi, membimbing, dan mengarahkan sumber
daya manusia yang dimiliki dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Menurut
teori dari Henry Fayol dalam (Mugiyo Hartono (2010:10-14), pengarahan adalah aktivitas dalam
manajemen yang berhubungan dengan pemberian bimbingan, saran-saran, motivasi, penugasan,
perintah-perintah, atau instruksi kepada bawahan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengarahan membuat semua aspek dapat bekerja
sama dan bekerja dengan sepenuh hati dan memiliki sikap semangat untuk mencapai tujuan
sesuai dengan perencanaan dan pengorganisasian. Penciptaan dan pengembangan komunikasi
terbuka yang baik harus dilakukan karena pengarahan dan bimbingan merupakan satu kesatuan
yang membutuhkan hal tersebut. Komunikasi diartikan sebagai upaya menceritakan,
mencapaikan suatu maksud atau tujuan yang berupa gagasan dan pengaruh, sehingga orang yang
diajak bicara dapat memahami apa yang diinginkan. Tujuan Pengarahan yang akan dicapai pada
sebuah organisasi adalah Menjamin keberlanjutan perencanaan Pengarahan yang dilakukan utuk
menjamin kelangsungan perencanaan yang telah di tetapkan sehingga hal yang diinginkan
setelahnya berjalan dengan baik.

Penggerakan merupakan suatu proses pemberian motivasi kerja kepada para bawahan
sehingga mereka dapat melakukan pekerjaan dengan hati yang tenang agar tujuan organisasi
tercapai dan berjalan dengan baik. Menurut Siagian (2015:106) Penggerakan adalah proses
pemberian dorongan bekerja sedemikian rupa secara keseluruhan yang melibatkan para bawahan
sehingga mereka mau bekerja dengan sepenuh hati yang bertujuan agar tercapainya tujuan
organisasi dengan efektif dan efisien.Dari uraian di atas menunjukan bahwa definisi penggerakan
dalam suatu organisasi merupakan pemberian motivasi kepada bawahan guna mencapai
keberhasilan suatu organisasi yang berhubungan dengan keterampilan dan kemampuan pimpinan
dalam menggerakan bawahannya. Terdapat lima tujuan fungsi penggerakan yaitu Menjalin kerja
sama antar anggota, Mengembangkan kemampuan seperti kemampuan pengetahuan dan
keterampilan bawahan, Mengembangkan sikap saling memiliki, perhatian, peduli, dan semangat
dalam bekerja, Menciptakan suasana lingkungan kerja yang nyaman, baik dan dapat memotivasi
dalam melakukan pekerjaan, serta Meningkatkan status dengan mengembangkan organisasi yang
dinamis.

B. Saran
Seorang pemimpin harus memilki sifat-sifat kepemimpinan yang baik dan bertanggungjawab
atas suatu organisasi yang dijalankan. Mampu menggerakkan stafnya bekerja lebih produktif
tanpa mengabaikan kebutuhan para staf.
Seseorang pemimpin wajib memilki sifat-sifat kepemimpinan yang baik serta
bertanggungjawab atas ssuatu organisasi yang dijalankan. Pempimpin juga harus sanggup
menggerakkan para bawahan atau stafnya agar bekerja lebih produktif tanpa mengabaikan
kebutuhan para staf.
KEPUSTAKAAN
Siriyei, I. Wulandari, RD . 2013. Faktor Determinan Rendahnya Pencapaian Cakupan. Jurnal
Administrasi Kesehatan Indonesia, 1 (3), 246.
Indartono, Setyabudi. 2014. Pengantar Manajemen: Character Inside. Yogyakarta: Fakutas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Kayo, Ridwan. 2015. Manajemen. Jakarta : PT. Bumi Rajagrafindo Persada.
Siagian, Sondang P. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Setyawan, Baharudin Yusuf Putra. 2015. Survei Manajemen Sarana Dan Prasarana Di Stadion
Jatidiri Kota Semarang Pada Tahun 2013. Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan
Rekreasi, 4 (4), 1757.
Rohman, Abdul. 2017. Dasar-Dasar Manajemen. Malang: Inteligensia Media.
Komalasari, Dede Mae. 2018. Pelaksanaan penggerakan oleh kepala dalam upaya
mewujudkan visi dan misi organisasi di sekolah menengah kejuruan negeri 1 rajadesa
kabupaten ciamis. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 5 (2), 90-97.

Ningrat, Hadi Kusuma. (2018). Eksistensi manusia dalam manajemen pendidikan islam. Jurnal
biologi dan pendidikan biologi, 8 (1), 55-72
M.Ag, Badrudin. 2013). Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai