145130101111006
PKH 2014C
BAB I
1.3 Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara serta ruang
lingkup dari pada kesehatang lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
Sanitasi, menurut Pudjiati (2008) merupakan salah satu komponen dari kesehatan
lingkungan, yaitu perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk
mencegah manusia bersentuh langsung dengan kotoran dan bahan buangan
berbahaya lainnya, dengan harapan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan
manusia.
3.Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan,
dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
Kesehatan lingkungan yang telah diraih juga harus diaga dan dipelihara. Bisa
dengan tidak mencemari air dengan membuang sampah di sungai, mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor, mengolah tanah sebagaimana mestinya, menanam
tumbuhan pada lahan-lahan kosong, dan cara lain yang serupa.
Tujuan dari pemelihaaraan ini adalah:
1. Mengurangi Pemanasan Global
Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka kita
juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang
dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang
menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara
langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut
untuk bernafas. (Said, 2006)
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya, karena
lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan
sampah. Sampah adalah musuh kebersihan yang paling utama.
Ada 2 jenis sampah yang berbeda penanganannya. Sampah tersebut dapat
dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Membersihkan Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di
dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-
dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :
- Daun-daun tumbuhan
- Ranting-ranting tumbuhan
- Akar-akar tumbuhan
b. Membersihkan Sampah Non Organik
Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat
organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan
membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya. Ruang Lingkup Kesehatan
Lingkungan Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan
hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan
dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap
timbulnya masalah kesehatan masyarakat. (Husin, 2007)
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal
yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan
faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya
masalah kesehatan masyarakat. (Humaida, 2010)
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Husin, Husni, Lia Mairiza, Zuhra. 2007. Oksidasi Parsial Metana Metanol dan
Formaldehida Menggunakan Katalis CuMoO3/SiO2: Pengaruh Rasio Cu:Mo,
Temperatur Reaksi dan Waktu Tinggal. Vol 6, No. 1, Hal. 210-27.16 Oktober 2012.
Sumirat, Uum, Agus Solehudin.2009.Nitrous Oksida (N2O) dan Metana (CH4)
Sebagai Gas Rumah Kaca. Vol. 7, No. 2, Hal. 24-98. 16 Oktober 2012.\
Pudjiastuti, dkk. 1998. Kualitas Udara Dalam Ruang. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Said, Nusa Idaman. 2006. Penghilangan Deterjen dan Senyawa Organik dalam Air
Baku Air Minum dengan Prosese Biofilter Ungun Tetap Tercelup. Vol.7, No. 1, Hal
97-108. 16 Oktober 2012.
Susanta, Gatot, Hari Sutjahjo. 2008. Akankah Indonesia Tenggelam. Jakarta: Penebar
Plus.