Anda di halaman 1dari 15

DAMPAK VIRUS COVID-19 TERHADAP KEHIDUPAN

BERMSAYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

Mata Kuliah: Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu: Dra. Nurmiani, M.H.

Disusun oleh:

Muh. Athariq Fajri 42518015

D4 Teknik Komputer dan Jaringan


Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ujung Pandang
2020/2021
KATA PEGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul "Efek Pandemi
Covid-19 bagi Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara."

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurmiani selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membantu penulis dalam
mengerjakan karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Karya ilmiah ini memberikan pengetahuan dampak dari pandemi Covid-19.


Pandemi yang sekarang melanda Indonesia membuat kehidupan masyarakat terutama
dalam perekonomiannya menurun.

Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran
dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap
semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pola makan dan
berat badan yang sehat.

Makassar, 24 Juli 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1. Latar Belakang...............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.3. Tujuan Masalah..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

2.1. Covid-19 di Indonesia....................................................................................3

2.2. Dampak Pandemi Covid-19...........................................................................4

BAB III PENUTUP....................................................................................................10

3.1. Kesimpulan..................................................................................................10

3.2. Saran.............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus
baru yaitu Sars-coV-2 ditemukan pertama kali di Wuhan, Tiongkok pada tanggal 31
desember 2019. Virus corona atau Covid-19 ini bisa menyebabkan gangguan ringan
pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, bahkan kematian. Sampai
dengan saat ini setidaknya ada lima jenis virus corona yang diidentifikasi pada
manusia (Madrasah, 2020). Tercatat jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus
meningkat setiap harinya, per tanggal 30 maret 2021 jumlah kasus Covid-19
mencapai 1.505.775 kasus dengan angka kematian 40.754 kasus (Covid-19, 2021).

Adanya pandemi Covid-19 ini pemerintah memberikan kebijakan untuk


membatasi aktivitas di luar rumah dan untuk tetap berada dirumah sampai meredanya
pandemi ini. Adapun hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran
terinfeksi virus corona adalah dengan menerapkan 3M yang dianjurkan pemerintah
yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan menggunakan sabun di
air yang mengalir. Diharapkan dengan dilaksanakannya 3M ini dapat mengurangi
penyebaran virus corona di sekitar masyarakat (Nafrin & Hudaidah, 2021).

Pandemi Covid-19 yang telah melanda berbagai negara didunia termasuk


Indonesia membawa dampak yang cukup besar pada berbagai bidang. Pemerintah
yang memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial yang Berskala Besar (PSBB)
yang dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus corona sehingga membuat
semua kegiatan yang dilakukan diluar rumah harus dihentikan sampai pandemi
Covid-19 mereda. Kondisi tersebut, membuat semua kegiatan dilakukan di rumah
dan banyak aktivitas diberhentikan sehingga dari pembatasan itu membuat banyak
pekerjaan seperti pedagang tidak dapat melakukan kegiatan jual-beli. Berbagai
perusahaan juga terdampak dari pandemi Covid-19 yang membuat harus

1
memberhentikan sebagian pegawainya, lebih buruknya ada juga perusahaan yang
mengalami bangkrut.

1.2. Rumusan Masalah

Berikut rumusan masalah karya ilmiah:

1. Bagaimana Covid-19 di Indonesia?


2. Bagaimana dampak Covid-19 dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara?

1.3. Tujuan Masalah

Berikut tujuan karya ilmiah:

1. Mahasiswa memahami mengenai Covid-19 di Indonesia.


2. Mahasiswa mengetahui dampak Covid-19 dalam bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Covid-19 di Indonesia

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini
dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan
manusia). Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih
belum diketahui. Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia
ke manusia melalui percikan batuk/bersin (droplet), Orang yang paling berisiko
tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19
termasuk yang merawat pasien COVID-19 (Kementrian Kesehatan RI, 2020). Tanda
dan gejala umum infeksi covid-19 termasuk gejala gangguan pernapasan akut seperti
demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata adalah 5 - 6 hari dengan
masa inkubasi demam, batuk, dan sesak napas. Pada kasus yang parah, covid-19
dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian (Tosepu et al., 2020).

Indonesia adalah negara berkembang dan terpadat keempat di dunia, dengan


demikian diperkirakan akan sangat menderita dan dalam periode waktu yang lebih
lama. Ketika coronavirus novel SARS-CoV2 melanda Cina paling parah selama
bulan-bulan Desember 2019 – Februari 2020. Pada 27 Januari 2020, Indonesia
mengeluarkan pembatasan perjalanan dari provinsi Hubei, yang pada saat itu
merupakan pusat dari COVID-19 global, sementara pada saat yang sama
mengevakuasi 238 orang Indonesia dari Wuhan. Presiden Joko Widodo melaporkan
pertama kali menemukan dua kasus infeksi COVID-19 di Indonesia pada 2 Maret
2020 (Djalante et al., 2020). Pasien yang terkonfirmasi covid-19 di Indonesia
berawal dari suatu acara di Jakarta dimana penderita kontak dengan seseorang warga
negara asing (WNA) asal Jepang yang tinggal di Malaysia. Setelah pertemuan

3
tersebut penderita mengeluh demam, batuk dan sesak nafas (World Health
Organization, 2020).

Indonesia saat ini terkena dampak pandemi virus baru, bahkan bukan hanya di
Indonesia tetapi secara global di berbagai Negara telah terkena dampak yang sangat
hebat dari virus ini. World Health Organization memberi nama virus ini Severe
Acute Resporatory Syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dengan nama
penyakitnya yakni Coronavirus disease 2019 (Covid-19) (World Health
Organization, 2020). Tetapi sekarang Indonesia mengalami masa yang sangat
terpuruk di akibatkan ada varian baru dari Covid-19, varian tersebut ada empat yakni
varian Alpha, varian Beta, varian Gamma dan varian Delta.

Dicky Budiman menjelaskan ada tiga kriteria mutasi virus corona varian baru
masuk kategori yang mengkhawatirkan atau varian super. Pertama yakni memiliki
kecepatan penularan. Kedua, kemampuan menimbulkan gejala parah bahkan
kematian. Terakhir mampu menurunkan efikasi antibodi setelah vaksinasi.
Masyarakat Indonesia dinilai saat ini masih buta dengan situasi corona yang ada di
negaranya sendiri. Terlebih, upaya untuk mendeteksi penularan mutasi virus corona
atau whole genome sequencing yang menyebar saat ini masih amat terbatas (CNN
Indonesia, 2021).

Keempat varian baru tersebut hanya ada tiga yang baru masuk di Indonesia
tetapi dampak dari varian tersebut sangat besar bagi kami sehingga Pemerintah
menetapkan PPKM Darurat untuk menanggulangi penyebaran Covid-19. Pandemi
covid-19 ini juga akan berdampak sangat luas terutama secara sosial dan ekonomi.
Dalam hal ini Indonesia harus bersiap siaga dalam menghadapinya terutama dalam
hal sistem kesehatan yang ada.

2.2. Dampak Pandemi Covid-19

Covid-19 yang terjadi sekarang sangat membuat rakyat Indonesia terpuruk


akibatnya, bukan hanya satu atau dua dampak yang diakibatkan dalam berbagai
sector tetapi hampir semuanya. Berikut dampak virus Covid-19 terhadap kehidupan:

4
1. Dampak dalam Bermasyarakat

Awal mula kasus Covid-19 di Indonesia membuat banyak warga takut


sekaligus waswas karena virus ini sangat menular. Dampaknya terhadap
masyarakat, pembatasan sosial ini dilakukan oleh pemerintah, ketika keluar rumah
harus selalu memakai masker, menjaga jarak 1 meter dari satu sama lain, dan juga
sering mencuci tangan pakai sabun selama 20 detik. Kebiasaan baru ini harus kita
terapkan untuk mengurangi penularan virus covid-19 (Maryanti, 2021).

Akibat dari Virus Covid-19 dapat membuat banyak orang menjadi bingung,
ketidakpastian, stress, dsbnya. Hal tersebut berpengaruh dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dimana masyarakat akan mengalami kecemasan atau
berpikiran berlebihan selama wabah ini terjadi. Ketidakpastian dalam mengetahui
kapan wabah akan berakhir membuat diberbagai golongan masyarakat terutama
mengengah kebawah bingung memikirkan nasib mereka. Kehidupan yang berjalan
seperti biasa tanpa adanya mata pencaharian membuat mereka kesulitan memenuhi
kebutuhan hidup.

Pemerintah telah menerapkan berbagai program agar masyarakat tetap


menjalankan kehidupan biasa meskipun harus mengikuti protokol kesehatan.
Meskipun pandemi ini belum diketahui kapan berakhir kita sebagai masyarakat
tidak boleh pantang menyerah dalam menjalankan hidup. Proses berbangsa dan
bernegara, masyarakat juga perlu tetap mengikuti prokol jangan membuat
terjadinya perpisahaan yang di akibatkan tidak dapatnya saling ketemu, atau jaga
jarak yang dianggap dapat memotong tali silaturahim diantara kita.

2. Dampak dalam Perekonomian

Pada sector perekonomian merupakan bagian yang sangat terdampak sekali di


Indonesia akibat Covid-19. Negeri dan Para pelaku sangat mengalami penurunan
akibat Covid-19, Negeri Indonesia mengalami perekonomian dikarenakan segala
aspek seperti pariwisata, dan berbagai industri mengalami kendala dalam berproses
yang membuat Pemerintah harus melakukan tindakan meminjam uang dari negara

5
lain (menambah utang negara). Hal yang dilakukan oleh pemerintah agar rakyatnya
tidak sengsara akibat Covid-19 meskipun Negeri kita sudah menurun dari
Perekonomian Menengah ke Atas menjadi Perekonomian Mengengah ke Bawah,
Pemerintah tidak putus asa dalam menyelesaikan persoalan ini.

Dampak bagi masyarakat terhadap sector ini berpengaruh di bidang indsutri,


yakni pada tahun 2019 - 2020 berbagai industri harus melakukan PHK terhadap
karyawannya atau mengalami bangkrut karena tidak bisa memenuhi keuangan
perusahaannya sendiri, dan juga masyarakat yang bekerja sebagai penjual terutama
di pasar sangat terdampak sekali karena dilarangnya melakukan transaksi jual beli
dan kurangnya masyarakat yang datang ke pasar dikarenakn takut akan Covid-19.

Hal yang dikhawatirkan sekarang yakni para penjual selama PPKM Darurat
dijalankan akan tidak dapat lagi melakukan proses menjual meskipun sekarang
sudah ada penjualan digital tetapi tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi, salah
satunya yakni bahan pokok. Pemerintah sekarang masih mencarikan solusi terbaik
untuk masyarakatnya sehingga ada dikeluarkan peraturan dibuka mulai dari jam
08:00 s/d jam 17:00 meskipun waktu dipersingkat dari waktu sebelumnya, dan
solusi lain yang disediakan oleh pemerintah yakni adanya bansos dan program
lainnya yang dijalankan untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.

3. Dampak dalam Pendidikan

Kegiatan belajar mengajar terpaksa harus dilakukan dalam jarak jauh. Akan
tetapi, dari kebijakan ini juga banyak pihak yang belum siap untuk melaksankan
pembelajaran melalui jarak jauh atau yang dikenal dengan sebutan daring ini.
Ketika wabah COVID-19 menyerang Indonesia, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan bahwa sekolah atau bidang pendidikan
lainnya menyelenggarakan sistem pembelajaran jarak jauh / online, yang kini biasa
disebut School From Home (SFH). Melalui sistem ini, semua materi dan tugas
dibagikan secara online. Hampir semua sekolah dan universitas tutup sementara

6
agar kegiatan belajar langsung (tatap muka) tidak memperburuk infeksi virus
COVID-19 (Maryanti, 2021).

Sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) dari rumah
masing-masing yang cenderung memanfaatkan teknologi sebagai media
pembelajaran terkadang terdapat hambatan dalam penerapannya. Selama
pembelajaran daring, peserta didik memiliki keleluasaan waktu untuk belajar.
Peserta didik dapat belajar kapan pun dan di mana pun, tanpa dibatasi oleh ruang
dan waktu. Peserta didik juga dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang
bersamaan seperti menggunakan video call atau live chat (Ermayulis, 2020). Oleh
karena itu peran guru menjadi sangat penting mengingat para guru harus bekerja
lebih ekstra demi mengajarkan mata pelajaran kepada para peserta didiknya. Guru
harus memastikan bahwa peserta didik tetap mendapatkan meteri pembelajaran
meskipun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online atau dirumah.

Permasalahan yang paling sering yakni keterbatasan koneksi internet yang


menjadi hambatan pembelajaran daring. Akibatnya para peserta didik terkadang
terhambat dalam pengumpulan tugas karena terkendala susah sinyal. Kemudian
keterbatasan kuota internet pun menjadi penghambat pembelajaran daring. Tidak
sedikit terkadang para peserta didik menghabiskan banyak kuota internet pada saat
pembelajaran daring berlangsung. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet
menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk
menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet (Desi Evayanti, 2020).
Kejenuhan dan kebosanan belajar secara daring pun terkadang membuat para
peserta didik menjawab pertanyaan guru secara asal-asalan. Oleh karena itu guru
harus memikirkan strategi yang efektif bagaimana caranya agar para peserta didik
bisa keluar dari rasa bosan dan jenuh mereka. Pada pembelajaran normal sebelum
pandemi rasa bosan dan stress dari peserta didik ketika belajar di dalam kelas dapat
berefek kepada tujuan dan target pembelajaran, maka guru harus berupaya agar
suasana belajar tidak monoton dapat membuat semua peserta didik tertarik dan
semangat terhadap pembelajaran yang sedang diikuti (Jatira & S, 2021). Oleh

7
karena itu, guru harus kreatif dalam menciptakan model pembelajaran daring yang
menarik perhatian para peserta didik.

Segala upaya pemerintah sudah dilakukan demi membantu pembelajaran


daring ini seperti dengan memberikan kuota gratis bagi para guru dan para peserta
didik. Hal ini diharapkan dapat sedikit mengurangi hambatan dalam kegiatan dan
belajar secara daring (dalam jaringan). Guru pun tetap berusaha memberikan
pengajaran kepada peserta didik dengan mendatangi rumah para peserta didik
untuk mengajar karena kondisi dan keterbatasan yang ada (Yunitasari & Hanifah,
2020).

4. Dampak dalam Pekerjaan

Tidak hanya sekolah yang dilakukan secara online, namun di tempat kerja
sistem Work From Home (WFH) juga diterapkan. Hal ini berdampak pada orang
yang bekerja di area perkantoran. Terkadang pekerja kantoran memiliki jadwal
piket sehingga saat di area kerja tidak banyak orang yang berkerumun dan juga
dapat memutus mata rantai penyebaran virus (Maryanti, 2021).

Terhambatnya aktivitas perekonomian secara otomatis membuat pelaku usaha


melakukan efisiensi untuk menekan kerugian, Akibatnya, banyak pekerja yang
dirumahkan atau bahkan diberhentikan (PHK). Total ada 1.010.579 orang pekerja
yang terkena dampak ini. Rinciannya, 873.090 pekerja dari 17.224 perusahaan
dirumahkan, sedangkan 137.489 pekerja di-PHK dari 22.753 perusahaan.
Sementara itu, jumlah perusahaan dan tenaga kerja terdampak di sektor informal
adalah sebanyak 34.453 perusahaan dan 189.452 orang pekerja. Namun, dalam
catatan kebijakannya, tim riset SMERU menyebut bahwa angka ini belum
menggambarkan tingkat pengangguran secara keseluruhan karena belum
memasukkan pengangguran dari sektor informal dan angkatan kerja baru yang
masih menganggur (Nurul Hidayat, 2021).

Akibatnya, banyak penjarahan dan kriminalitas terjadi disaat tidak ada cara lain
yang dapat seseorang lakukan untuk memenuhi kebutuhannya agar tetap hidup.

8
Hal-hal tersebut tidak dapat kita abaikan, karena ada kemungkinan hal hal tersebut
terjadi jika upaya penanganan yang dilakukan sedari awal telah salah langkah.
Oleh karna itu peran, upaya dan kebijakan dari pemerintah lah yang diharapkan
oleh seluruh rakyat Indonesia bukan hanya para pekerja yang terdapak oleh
pandemi COVID-19 ini saja. Salah satu upaya yang pemerintah lakukan saat ini
adalah tidak memberlakukan lockdown dan menggantinya dengan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB). Alasan kuat pemerintah tidak memberlakukan
lockdown adalah pemerintah melihat budaya dan sikap warga negaranya yang
beragam, dan setelah dikaji dan dibahas secara matang pemerintah tidak
memberlakukan lockdown ini untuk menghindari efek negatif yang bisa timbul
akibat dari lockdown yang diberlakukan (PH et al., 2020).

5. Dampak dalam Politik

Akibat Covid-19 dalam politik Indonesia kita dapat melihatnya, yang pertama
dalam sistem pemerintahan (kantor pemerintahaan) semua hal pelaksanaan akan
mengalami keterlambatan segala pengurusan kerjaan terutama jika terjadi
pemilihan maka harus ditundah seperti pemilu tahun lalu. Kedua, banyaknya
muncul hoax atau berita tidak benar yang ada disekitar masyarakat mengakibatkan
masyarakat dibuat untuk tidak mempercaya pemerintah lagi. Keterakhir terjadinya
bentrok antar pemerintah dan masyarakat karena tidak terjadinya keselarasan satu
sama lain meskipun pemerintah sudah menerangkan mengenai berita hoax dan
sebagainya, masyarakat mulai tidak percaya dengan pemerintah.

Jadi, solusi dari dampak politik ini pemerintah harus bersikap jujur mengenai
keadaan negara sekarang bagaimana dan jangan juga hanya membuat janji semata
ke masyarakat. Karena, masyarakat melihat dimana kebanyakkan kesalahan yang
dilakukan pemerintha yang di jadikan terus permasalahaan bukan hal bagus yang
di ambil oleh masyarakat. Pemerintah dan masyarakat perlu memahami sebaik
mungkin makna Pancasila dan saling membantu satu sama lain dengan prinsip
Pancasila dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Covid-19 merupakan virus yang berasal dari cina dan menjadi penyakit yang
tersebar di seluruh negara. Pendemi Covid-19 memiliki keuntungan dan kerugian
yang terjadi di Indonesia meskipun kerugian yang paling banyak. Kerugian yang
dialami yakni Banyaknya masyarakat menjadi sengsara (PHK, Pengangguran),
Industri dan usaha menengah kebawah banyak mengalami kerugian besar ada juga
sampai bangkrut, Pendidikan dapat terjadi pengunduran, Pariwisata dan berbagai
sector pemasukan kas negara mengalami rugi, dsbnya. Sedangkan keuntungan yakni
para masyarakat akan menjadi terpengaruh ke teknologi yang membuat mereka
semakin tahu akan teknologi, dan banyaknya peluang usaha terbuka dalam bidang
start-up.

3.2. Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

CNN Indonesia. (2021). Ahli: Varian Baru Covid-19 Super Bisa Muncul di
Indonesia. CNN Indonesia.
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210724200137-199-671806/ahli-
varian-baru-covid-19-super-bisa-muncul-di-indonesia

Covid-19, G. (2021). Covid-19.

Desi Evayanti. (2020). Efektivitas Pembelajaran Melalui Metode Daring (Online)


Dalam Masa Darurat Covid-19. STIT Al-Kifayah Riau. https://www.stit-
alkifayahriau.ac.id/efektivitas-pembelajaran-melalui-metode-daring-online-
dalam-masa-darurat-covid-19/

Djalante, R., Lassa, J., Setiamarga, D., Sudjatma, A., Indrawan, M., Haryanto, B.,
Mahfud, C., Sinapoy, M. S., Djalante, S., Rafliana, I., Gunawan, L. A., Surtiari,
G. A. K., & Warsilah, H. (2020). Review and analysis of current responses to
COVID-19 in Indonesia: Period of January to March 2020. Progress in Disaster
Science, 6. https://doi.org/10.1016/j.pdisas.2020.100091

Jatira, Y., & S, N. (2021). Fenomena Stress dan Pembiasaan Belajar Daring Dimasa
Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(1), 35–43.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i1.187

Kementrian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian


Coronavirus Disease.

Madrasah, D. K. (2020). Wawancara Seputar Covid-19.

Maryanti, S. (2021). Dampak Covid-19 bagi Kehidupan. SMK PELAYARAN


“AKPELNI” SEMARANG. https://smk-akpelni.sch.id/?p=474

Nafrin, I. A., & Hudaidah, H. (2021). Perkembangan Pendidikan Indonesia di Masa


Pandemi Covid-19. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 456–462.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i2.324

11
Nurul Hidayat. (2021). Dampak Wabah Virus Corona Terhadap Sektor
Perdagangan dan Perekonomian Indonesia. Kumparan.
https://kumparan.com/nurulhidayatilw2/dampak-wabah-virus-corona-terhadap-
sektor-perdagangan-dan-perekonomian-indonesia-1uvWfFKXJ3q/full

PH, L., Suwoso, R. H., Febrianto, T., Kushindarto, D., & Aziz, F. (2020). Dampak
Pandemi Covid-19 bagi Perekonomian Masyarakat Desa. Indonesian Journal of
Nursing and Health Sciences, 1(1), 37–48.

Tosepu, R., Gunawan, J., Effendy, D. S., Ahmad, L. O. A. I., Lestari, H., Bahar, H.,
& Asfian, P. (2020). Correlation between weather and Covid-19 pandemic in
Jakarta, Indonesia. Science of the Total Environment, 725.
https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.138436

World Health Organization. (2020). Critical Preparedness , Readiness and Response


Actions for COVID-19 . March, 1–3.

Yunitasari, R., & Hanifah, U. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat
Belajar Siswa pada Masa COVID 19. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(3),
232–243. https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i3.142

12

Anda mungkin juga menyukai