HUKUM TERMODINAMIKA I
DOSEN PEMBIMBING
WITA KRISTIANA,S.T.,M.T
DISUSUN OLEH:
NIM : 193010504013
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK PERTAMBANGAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehairdat Tuhan Yang Mahakuasa yang telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas berkat TUhan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “HUKUM TERMODINAMIKA I” dengan tepat waktu.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................II
DAFTAR ISI...........................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................................2
1.3 TUJUAN...............................................................................................................................2
1.4 MANFAAT...........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
2.1 PENGERTIAN TERMODINAMIKA..................................................................................4
2.2 SISTEM DAN LINGKUNGAN...........................................................................................6
2.2.1APLIKASI SISTEM DAN LINGKUGAN..........................................................10
2.3 KEADAAAN SISTEM,VARIABLE SISTEM,PERUBAHAN SISTEM DAN FUNGSI SISTEM...........10
2.4.KALOR DAN ENERGI......................................................................................................14
BAB III PENUTUP.................................................................................................................18
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................18
3.2 SARAN...............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang hubu
ngan antara energi panas dengan kerja. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain,
baik secara alami maupun hasil rekayasa teknologi.Termodinamika secara kompleks
termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja.Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk
lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa teknologi. Selain itu, energi di alam semesta
bersifat kekal,tidak dapat dimusnahkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan
energy dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan.Hal
ini erat hubungannya dengan hukum–hukum dasar pada termodinamika.Dalam
makalah ini kami akan membahas tentang hukum pertama termodinamika dan kapasitas kalor
gas. Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak
bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat
diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan transfer
energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan.
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang
dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu
ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi
energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
1
Proses reversibel adalah proses termodinamik yang dapat berlanggsung secara bolak-balik.
Sebuah sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel selalu mendekati keadaan
kesetimbangan termodinamika antara sistem itu sendiri dan lingkungannya. Proses reversibel
merupakan proses seperti-kesetimbangan (quasi equilibrium process).
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.3.TUJUAN
2
1.4 MANFAAT
1.Mengerti pengertian dari termodinamika
2.Memperjelas pengetahuan tentang sistem dan lingkungan
3.Memahami tentang perpindahan kalor dan energy
4.Mempermudah pengenalan terhadap prinsip termodinamika dalam kehidupan sehari-hari.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN TERMODINAMIKA
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani yaitu thermos=”panas” dan
dynamic=”perubahan” dan dapat kita ambil kesimpulan bahwa termodinamika merupakan
cabang fisika yang mempelajari temperatur, panas, dan pertukaran energi.Termodinamika
berhubungan dekat dengam mekanika statistik dimana banyak hubungan termodinamika
berasal.Termodinamika merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang
energi.Membahas kaitan antara energi panas dan kerja yang dihasilkan dari energi
tersebut.Sebagaimana kita ketahui di alam ini energi terdiri dari berbagai macam bentuk selain
energi panas ada energi kimia, kinetik, potensial, nuklir, listrik dan masih banyak lagi.Energi itu
dapat berubah menjadi bentuk lain yang terjadi secara alami ataupun melalui rekayasa teknologi.
Selain itu energi juga tidak dapat diciptakan dan juga dimusnahkan melalui rekayasa teknologi.
Selain itu energi juga tidak dapat diciptakan dan juga dimusnahkan.Pada sistem di mana terjadi
proses perubahan wujud atau pertukaran energi.
Termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses
reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah ”termodinamika”biasanya merujuk
pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konseputama dalam termodinamika
adalah proses kuastitatik, yang diidealkan. Proses “superpelan”. Proses termodinamika
bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang.
Hukum Dasar Termodinamika
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
4
perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup, sama dengan total dari
jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap
sistem. Hukum ini dapat diuraikan menjadi beberapa proses, yaitu proses dengan
Isokhorik, Isotermik, Isobarik, dan juga adiabatik.
Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum
kedua termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang
dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius.
Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu sistem apapun bekerja sedemikian rupa
sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan energi sebagai panas dari sistem dengan
temperatur tertentu ke sistem dengan temperatur yang lebih tinggi.
Pernyataan kelvin-planck: tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam siklus
termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja kesekeliling sambil menerima
energi panas dari satu reservoir termal.(sumber Fundamentals of engineering
thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. – 6th ed. – 2007 – Wiley) Bab5).
Total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya hal ini disebut
dengan prinsip kenaikan entropi” merupakan korolari dari kedua pernyataan diatas
(analisis Hukum kedua termodinamika untuk proses dengan menggunakan sifat entropi)
(sumber Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. – 6th ed.
– 2007 – Wiley) Bab6).
Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses
akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga
menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol
absolut bernilai nol.
Dalam ilmu termodinamika, sistem dan lingkungan adalah salah satu hal yang harus
dipahami. Sistem adalah tempat berlangsungnya reaksi termodinamika, sedangkan lingkungan
adalah segala sesuatu di luar sistem.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
Sistem tertutup
6
Sistem tertutup adalah sistem yang memungkinkan adanya pertukaran energi dengan
lingkungannya namun tidak terjadi pertukaran materi dengan meletakkan tutup pada panci materi
tidak bisa lagi tertransfer karena tutup panci mencegah adanya materi yang masuk panci atau
meninggalkan panci namun panci tersebut masih memungkinkan untuk terjadi transfer energi
walaupun panci sudah tertutup energi panas masih bisa ditransfer dari dalam keluar panci atau
sebaliknya
Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan
lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran
panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem
terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat
pembatasnya:
Sistem terisolasi
7
Sistem terisolasi adalah sistem yang tidak memungkinkan adanya pertukaran materi
maupun energi contoh sederhana adalah termos air dalam termos melindungi air panas
atau dingin yang ada di dalamnya sehingga tak mungkin terjadi adanya nya transfer
materi atau energi dari dalam ke luar termos atau sebaliknya
Sistem terbuka
Sistem terbuka adalah sistem yang memungkinkan adanya pertukaran energi dan materi
dengan lingkungannya misalnya adalah saat merebus air dalam panci terbuka energi
berupa kalor dan materi dapat ditransfer ke lingkungan melalui uap air yang dihasilkan
panci adalah sistem terbuka karena memungkinkan untuk transfer materi dan untuk
transfer energi
8
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti
ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari
sistem.
Keadaan Termodinamika
Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam
keadaan pasti (atau keadaan sistem).Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari
sistem dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu
membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam
seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan. Jumlah properti
minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem tertentu ditentukan
oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih
besar, dari jumlah minimal tersebut.
Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan. Persamaan
keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.
Konsep Sistem dan Lingkungan sebenarnya tidak asing kita jumpai di dalam kehidupan sehari-
hari. Beberapa contoh yang sudah kita bahas di atas merupakan kejadian yang ada di sekitar kita.
Penerapan dari konsep sistem dan lingkungan yang sederhana dapat kita lihat pada termometer.
Pada termometer, bagian dalamnya yang berisi merkuri (Hg) atau Alkohol merupakan bagian
yang diamati (sistem), sedangkan bagian luarnya merupakan lingkungan.
9
Jika termometer di desain dengan sistem terbuka ataupun sistem terisolasi, maka pengukuran
temperatur tidak akan akurat lagi. Hal inilah yang menyebabkan saintis mendesain termometer
seperti yang bisa kalian lihat saat ini.
Jadi pengertian sistem dan lingkungan dalam termokimia merupakan pokok bahasan ilmu kimia
yang penting karena aplikasinya pada berbagai bidang
dengan beberapa besaran, diantaranya tekanan (P), temperature (T), volume (V), dan
kerapatan. Dalam termodinamika besaran dibedakan menjadi dua yaitu, besaran extensif dan
besaran intensif. Besaran extensif adalah suatu besaran yang dipengaruhi oleh massa atau
jumlah mol sistem. Contohnya adalah volume, kapasitas panas (C). Besaran intesif adalah
suatu besaran yang tidak dipengaruhi oleh massa atau jumlah mol sistem. Contohnya
adalah tekanan dan temperatur. Keadaan sistem sangat bergantung pada koordinat sistem. Dalam
hal ini koordinat sistem atau variabel keadaan sistem adalah suatu kwantitas yang dapat
menggambarkan keadaan sistem. Keadaan sistem akan berubah jika koordinatnya berubah.
Contoh: Gas dalam silinder, keadaan sistem dinyatakan dengan tekanan, volume, temperatur.
yang dalam hal ini p, V, dan T merupakan koordinat termodinamika/ variabel keadan sistem.
Keadaan sistem akan berubah jika p, V, dan T gas berubah (Rapi, 2009).
10
Keadaan sistem baru bisa dinyatakan dengan koordinat sistem jika sistem berada dalam
kesetimbangan termodinamika. Dimana sistem dalam keadaan kesetimbangan termodinamika
jika sistem berada dalam keadaan kesetimbangan mekanis, kimiawi, dan kesetimbangan termal.
Keadaan Suatu sistem berada dalam keadaan tertentu jika semua sifat-sifatnya mempunyai
harga tertentu yang tidak berubah dengan waktu.Keadaan waktu ditentukan oleh sejumlah
parameter atau variabel (suhu,tekanan,volume,zat,komposisi,energi dalam,entropi).Jumlah
parameter yang diperlukan bergantung pada sistem .Contoh:
jumlah mol
tekanan
volume
Fungsi keadaan
Merupakan setiap varabel yang harganya hanya bergantung pada keadaan sistem (keadaan awal
dan akhir)dan tidak bergantung pada bagaimana mencapai keadaan itu.
suhu
tekanan
volume
energi dalam
entropi
11
variabel sistem
Setiap fungsi keadaan dapat dinyatakan sebagai fungsi dari suatu set variabel yang cukup untuk
menentukan keadaan sistem.
V=V(n,T,P)
T=T (n,P,V)
12
Perubahan sistem
jika suatu sistem mengalami perubahan keadaan maka perubahan ini sudah tertentu jika keadaan
awal dan keadaan akhir sistem diketahui urutan keadaan yang dilalui sistem perubahan jalannya
perubahan perubahan keadaan yang berlangsung melalui jalan tertentu.
Proses:
13
Kalor
Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berkaitan dengan temperatur. Kalor juga
mengikuti hukum kekealan energi yaitu energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tapi
dapat dikonversikan ke bentuk energi lain. Dalam termodinamika teknik biasanya membahas
tentang perubahan energi kalor menjadi gerak seperti permesinan dengan bahan bakar tertentu.
Pada mesin itu terjadi perubahan energi kalor yang berasal dari pembakaran bahan bakar menjadi
putaran mesin atau pergerakan piston.
Kalor adalah energi yang ditransfer dari suatu benda ke benda lain karena adanya
perbedaan suhu
Alat pengukur kalor adalah kalorimeter
Kalor berpindah dari suatu benda ke benda yang lainnya melalui tiga cara cara konduksi
konveksi dan radiasi
Kalor merupakan energi karena dapat diubah menjadi energi kinetik begitupun
sebaliknya
Kalor dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
1. Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
2. Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud kapasitas kalor
Kapasitas kalor adalah banyak kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda
sebesar 1 derajat Celcius
C=mc
14
Persamaan kalor
Untuk benda yang tidak mengalami perubahan wujud
Q=m c ∆T= C ∆T
Untuk benda yang mengalami perubahan wujud
Q= m L
jumlah kalor yang harus diberikan kepada sebuah benda bermassa m dan mempunyai
kalor jenis c untuk menaikkan temperatur nya adalah
Tf
Q=m∫ C dT
Ti
Menurut asas black pada pencampuran zat zat total kalor yang dilepas sama dengan total
kalor yang diterima
Qterima =Qlepas
Energi
Energi dalam pada dasarnya adalah energi kinetik total yang dimiliki molekul zat. Energi dalam
sangat tergantung pada temperatur. Untuk gas ideal besarnya energi dalam diturunkan dari
konsep ekuipartisi energi sehingga didapat:
Energi dalam adalah jumlah energi kinetik seluruh partikel penyusunnya ditambah
seluruh energi potensial dari interaksi antara seluruh partikel
energi dalam merupakan suatu sifat mikroskopik zat sehingga tidak dapat diukur secara
langsung.
15
Secara umum perubahan energi dalam (∆U)dirumuskan:
∆U= U2-U1
menurut hukum 1 termodinamika jumlah kalor yang diberikan dari suatu sistem sama
dengan besarnya usaha yang dilakukan tersebut dan perubahan energi dalam sistem.
Q=∆U+W
∆U=Q-W
Hukum Termodinamika I
Sesuai dengan konsep energi bahwa energi adalah kekal, maka dalam termodinamika juga
berlaku hukum ini. Jika ada suatu sistem tertutup kemudian menerima atau melepaskan kalor
maka akan terjadi perubahan energi dalam dan terjadi kerja. Hal ini dirumuskan dalam hukum
termodinamika I, yaitu:
Tinjauan dalam termodimamika adalah sistem terkait. Jika sistem menerima kalor maka nilai Q
bernilai positif sebaliknya jika sistem melepaskan kalor maka Q bernilai negatif. Untuk
perubahan energi dalam, nilai ΔU akan bernilai positif jika selam proses mengalami kenaikan
suhu begitu pula sebaliknya jika sistem mengalami penurunan suhu maka ΔU bernilai negatif.
Kerja W bernilai positif jika sistem melakukan kerja dan negatif jika menerima kerja.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
17
Kesimpulan yang dapat disampaikan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Hukum pertama termodinamika (first law of thermodynamics). ”Jika energi panas yang
diberikan sistem dikurangi dengan usaha yangdilakukan oleh sistem sama dengan
perubahan energi dalam sistem”.Dengan demikian, hukum pertama termodinamika
menyatakan bahwasejumlah kalor (Q) yang diterima dan usaha (W) yang dilakukan
terhadapsuatu gas dapat digunakan untuk menambah energi dalam.
2.Termodinamika merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang energi membahas
tentang energi panas dan kerja yang dihasilkan oleh energi tersebut
3.Energi dapat berubah menjadi bentuk lain secara alami maupun melalui rekayasa teknologi
selain itu energi juga tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan
4.Kesetimbangan energi pada suatu sistem didasarkan pada prinsip atau hukum kekekalan energi
akan kesinambungan dengan prinsip kesetimbangan massa sehingga prinsip yang digunakan
kesetimbangan energi mirip dengan kesetimbangan massa yaitu :
energi yang masuk =energi yang keluar
5.Dalam kehidupan sehari-hari kita sering aplikasikan hukum termodinamika baik yang secara
sederhana maupun modern.
3.2 SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/73051630-Makalah-hukum-1-termodinamika.html
Dokumen.tips/documents/makalah-termodinamika-566db4ea4ceb6.html
https://mystupidtheory.com/pengertian-sistem-dan-lingkungan-dalam-
termokimia/
https://www.ilmukimia.org/2016/02/sistem-dan-lingkungan.html
https://www.slideshare.net/BughisBerkata/hukum-i-termodinamika
https://www.slideshare.net/fauziahpieter/sistem-kerja-kalor-dan-energi-dalam
20