Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME MTE PADEPOKAN STASE KEPERAWATAN

THAHARAH DAN SHOLAT PADA PASIEN

RSUD TIDAR MAGELANG

Disusun Oleh:

Hani Risnawati/ 20204030009

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2021
A. Hubungan antara kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Peran dan fungsi manajemen :
Peran
- Interpersonal
- Informational
- Decisional
Fungsi manajemen
- Planning
- Organizing
- Staffing
- Coordinating
- Controlling
Untuk menjadi perawat manajer harus memiliki perawat klinik 2 baru bisa menjadi
perawat manajer 1 atau perawat primer. Sebagai perawat manajer memiliki amanah dan
tanggung jawab.
B. Definisi
Pemimpin :
- Melibatkan diri dan mempengaruhi
- Visioner, penuh energy, inspirasi dan inovatif
- Berpikir kritis, memberikan aksi dan advokasi
Kepemimpinan
- Kegiatan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok dalam mencapai tujuan
bersama.
C. Urgensi kepemimpinan dalam islam
- Islam memandang kepemimipinan sebagai hal yang penting dan menentukan dalam
mencapai tujuan
- Tidak hanya pada kelompok besar, pada kelompok kecilpun islam sangat
memperhatikan masalah kepemimpinan, termasuk pada tataran pelayanan
keperawatan
- Nabi saw bersabda:
a. Apabila 3 orang melakukan perjalanan hendaklah mengangkat salah seorang
diantara mereka sebagai pemimpinnya (HR, Abu Dawud)
b. Laki-laki dalam rumah tangganya adalah pemimpin dan akan dimintai
pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya (Muttafaq ‘alayh)
Tugas kepemimpinan dalam islam
- Pemimpin yang baik akan membawa pengikutnya menuju kehidupan yang lebih baik,
adil, sejahtera, aman dan tentram dibawah ridha illahi.
- Dalam konteks pengelolaan asuhan keperawatan, nurse leader bertanggung jawab
dalam pemberian perawatan kepada pasien dan keluarga secara berkualitas dan
menjamin keselamatan.
D. Kriteria pemimpin menurut Al-Quran dan As-sunnah
- Beriman dan bertaqwa
Q.S Al-A’raf yang artinya “wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu
menjadikan pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi bahan ejekan
dan permainan (yaitu) diantara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan
orang-orang kafir (orang musyrik) dan bertaqwalah kepada Allah jika kamu orang-
orang beriman.”
a. Memelihara hubungan baiknya dengan Allah
b. Memelihara hubungan baiknya dengan manusia
c. Tunduk kepada Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman

Manfaat Imam dan Taqwa

a. Seluruhnya (pemimpin dan rakyat) pasti akan mendapat berkah yang banyak dari
langit dan bumi. Q.S Al-Araf : 96 yang artinya “Dan sekiranya penduduk negeri
beriman dan bertaqwa pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka
Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”
b. Inilah yang menyebabkan Nabi SAW selalu membekali calon pemimpin dengan
wasiat taqwa. Abu Sulaiman ra, meriwayatkan bahwa “jika Rasul SAW
mengangkat seseorang sebagai pemimpin pasukan beliau bermaksiat secara
khusus kepadanya untuk bertaqwa pada Allah dan mewasiat kebaikan untuk
orang-orang yang berperang bersamanya” (HR, Muslim dan Ahmad).
- Amanah
Merupakan wujud keimanan kepada Allah SWT. Allah mengisyaratkan untuk
mengangkay “pelayan rakyat” yang kuat dan dapat dipercaya. “dan salah seorang dari
kedua (perempuan) itu berkata, “wahai ayahku Jadikanlah dia pekerja (pada kita),
sesungguhnya orang-orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada
kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya” Q.S Al Qasas : 26
Seseorang dipercaya apabila memiliki integritas kepribadian (shiddiq, ramah,
bertanggung jawab, adil). Kemampuan (fathonah/cerdas dan professional).
Pemimpin harus memiliki 3 kecerdasan :
1. Kecerdasan intelektual : berilmu, berwawasam luas, cerdas-kreatif, memiliki
pandangan jauh kedepan / visioner (Q.S Al Hasyr : 18) wahai orang yang
beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada
Allah. Sungguh, Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
2. Kecerdasan spiritual : kemampuan menterjemahkan kehendak Allah dalam
pikiran, sikap dan perilaku. Dia melakukan sesuatu bukan karena yang lain
melainkan hanya karena Allah semata (ikhlas)
3. Kecerdasan emosional : sabar, yakni mampu mengandalkan emosi jiwanya, tahu
kapan harus bertindak tegas dan kapan toleran : “Dan Kami jadikan diantara
mereka itu pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama
mereka sabar. Mereka menyakini ayat-ayat kami.” Q.S As Sajadah : 24
- Syaja’ah
Yaitu berani menyatakan kebenaran dan memutuskan perkara dengan adil dan
bijaksana, serta berani menyeru pada kebaikan dan mencegah kemunkaran.
Hanya orang-orang yang benar-benar bersih dan yakin akan kebenaran yang
diperjuangkan serta takut kepada Allah yang berani menyampaikan kebenaran risalah
illahi. “(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah Allah, mereka takut kepada-
Nya dan tidak merasa takut kepada siapapun selain Allah dan cukuplah Allah
sebagai pembuat perhitungan.” QS. Al Ahzab :39
- Mencintai dan dicintai pengikutnya
Rasulullah SAW bersabda :
Bukti kecintaan pemimpin terhadap rakyatnya yaitu dia kenal dan dekat dengan
rakyatnya dalam segala tingkatan social, peka dan peduli terhadap nasib rakyatnya,
tidak mau menyusahkan dan selalu mendoakannya.
- Uswatun hasanah
Artinya seorang pemimpin harus mampu menjadi teladan yang baik dan teduh
sehingga mampu mendidik orang yang dipimpinnya dengan keteladanan dan nasihat
yang baik pula.

Anda mungkin juga menyukai