Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS TERHADAP PENURUNAN

TINGKAT NYERI DISMENORE


(Pada Mahasiswi Tingkat 1 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Lamongan)

Oniek Lestari, S.Kes, M.Kes*


*Dosen Program Studi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongam

RINGKASAN
Dismenore merupakan masalah tersendiri yang banyak dialami kaum wanita
ketika menstruasi tiba. Dismenore adalah nyeri menjelang atau selama menstruasi
yang biasanya terbatas pada perut bawah tetapi dapat juga menyebar kepinggang,
punggung dan paha sehingga memaksa penderita untuk beristirahat. Berdasarkan
survey awal didapatkan 50% mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Lamongan Tingkat I. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu penanganan
agar aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan lancar.
Tujuan penelitian ini adalah mencari pengaruh teknik relaksasi nafas terhadap
penurunan tingkat nyeri. Desain penelitian ini menggunakan metode Pra Eksperimen
(One Group Pretest-Postest Design). Metode sampling yang digunakan adalah simple
random sampling. Sampel yang diambil sebanyak 30 responden yaitu mahasiswi
tingkat I yang Dismenore pada bulan Januari sampai Pebruari 2016. Data penelitian
ini diambil dengan menggunakan skala nyeri Bourbanis dan lembar observasi.
Setelah ditabulasi data yang ada dianalisa dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign
Rank Test dengan tingkat signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberi Teknik relaksasi nafas
tingkatan nyeri Dismenore berkurang sebanyak 24 orang dan yang tingkatan nyerinya
tetap sebanyak 4 orang. Sedangkan dari hasil pengujian statistik diperoleh hasil ada
pengaruh tingkatan nyeri Dismenore dengan teknik relaksasi nafas dimana nilai Z
hitung sebesar –5,014 dengan tingkat signifikansi 0,000 (p < 0,05). Dari hasil
penelitian ini didapatkan ada pengaruh teknik relaksasi nafas terhadap penurunan
tingkat nyeri Dismenore.
Oleh karena itu hendaknya para wanita yang mengalami Dismenore agar
menggunakan teknik relaksasi nafas untuk menurunkan rasa nyeri.

Kata kunci : Nyeri Dismenore, Teknik Relaksasi Nafas, Mahasiswa

PENDAHULUAN muntah, sakit kepala, diare dan


Dismenore merupakan nyeri sebagainya (Hanifa Wiknjosastro,
hebat menjelang atau selama 2005:229).
menstruasi sehingga memaksa Nyeri pada Dismenore primer
penderita untuk beristirahat dan diduga berasal dari kontraksi rahim
meninggalkan pekerjaan atau cara yang dirangsang oleh prostaglandin.
hidupnya sehari-hari untuk beberapa Nyeri dirasakan semakin hebat ketika
jam atau hari. Bersamaan dengan rasa bekuan atau potongan jaringan dari
nyeri dapat juga dijumpai rasa mual, lapisan rahim melewati serviks (leher
rahim), terutama jika saluran zaman modern, telah terbukti bahwa
serviksnya sempit. Faktor lainnya yang cairan haid mengandung zat-zat ini
bisa memperburuk Dismenore adalah: telah dibuktikan adalah prostaglandin.
Rahim yang menghadap ke belakang (Hacker/moore 2001,45).
(retroversi), Kurang berolah raga, Stres Bagi wanita yang normal dan
psikis atau stres social (Ninik Dwi A, sehat, pada usia tertentu akan
2005). mengalami haid. Didalam prakteknya,
Pada umumnya setiap wanita banyak wanita yang sedang dalam
akan mengalami gejala-gejala seperti masa haid tetap bekerja tanpa
malas, lemas, payudara mengejang, gangguan apapun. Tetapi kalau
dan nyeri di sekitar perut bagian keadaan fisiknya tidak memungkinkan
bawah sebelum atau saat mengalami sehingga yang bersangkutan tidak
haid. Bahkan ada juga wanita yang dapat melakukan pekerjaan tersebut.
mengalami nyeri di perut sampai kram Hal ini diatur dalam UU No. 1 tahun
perut, mual, nyeri kepala, sehingga gak 1951, pasal 13 ayat 1 dinyatakan:
bisa melakukan aktivitas sehari-hari Buruh wanita tidak boleh diwajibkan
bahkan sampai pingsan seperti yang bekerja pada hari pertama dan hari
kamu alami. Gejala (premenstrual kedua waktu haid. Pelaksaan dari
syndrom) PMS yang berat seperti ini ketentuan tersebut diatur dalam
disebut dengan dismenorrhoe. Karena peraturan pemerintah No. 4 tahun
memang dismenorrhoe bisa berkaitan 1951, pasal 1 sub pasal 1 ayat 2 :
dengan gejala adanya gangguan pada dalam menjalankan aturan tersebut
organ reproduksi. Namun ada juga dalam UU No. 1 tahun 1951 pasal 13
dismenorrhoe yang hanya disebabkan ayat 1, maka majikan dianggap tidak
karena kondisi tubuh yang sedang mengetahui tentang keadaan haid dari
kurang sehat, baik secara fisik maupun buruhnya, bila yang bersangkutan
psikologis. Misalnya sedang sakit, tidak memberitahukan hal itu
maupun sedang mengalami stres yang kepadanya. (Ninik Dwi A, 2005)
berlebihan. Tetapi jika kondisinya Uterus dipersyarafi oleh
seperti ini tentu saja dismenorrhoe sistem syaraf otonom yang terdiri dari
tidak akan dialami setiap bulan setiap syaraf simpatis dan parasimpatis.
kali mengalami haid. (Adhyos Aulia. Jeffcoate mengemukakan bahwa
2006) Dismenorea ditimbulkan oleh ketidak
Dismenore menjadi satu seimbangan pengendalian sistem
masalah tersendiri yang banyak syaraf otonom terhadap miometrium.
dialami kaum wanita sekitar 60-75% Pada keadaan ini terjadi perangsangan
wanita muda mengalaminya. Tiga yang berlebihan oleh syaraf simpatis
perempat wanita yang mengalaminya sehingga serabut-serabut sirkuler pada
intensitas kram ringan atau sedang , istmus dan ostium uteri internum
tetapi 25% nyerinya hebat dan menjadi hipertonik. Teknik relaksasi
membuat penderita tidak berdaya memberikan individu kontrol diri
(Liewellyn-Jones Derek, 2002:216). ketika terjadi rasa tidak nyaman atau
Banyak kebudayaan percaya nyeri, stress fisik dan emosi pada nyeri
bahwa haid dikendalikan oleh bulan (Potter Patricia, 2006:1528).
dan cairan haid bersifat toksik. Di
Dengan merelaksasikan otot- bulan. Pada survei yang dilakukan
otot skelet yang mengalami spasme pada mahasiswi dengan Dismenore
yang disebabkan oleh peningkatan 30% diantaranya diatasi dengan obat-
prostaglandin sehingga terjadi obatan, 20% diantaranya diatasi
vasodilatasi pembuluh darah dan akan dengan beraktivitas dan 50%
meningkatkan aliran darah ke daerah diantaranya dibiarkan saja atau tidak
yang mengalami spasme dan iskemic diapa-apakan.
sehinnga dapat meredahkan nyeri. Metode penanganan nyeri
Seperti halnya dengan rasa banyak berkembang, metode non
nyeri yang lain, Dismenore juga farmakologi adalah salah satu metode
memerlukan penanganan sehingga yang digemari masyarakat karena tidak
aktivitas sehari-hari tetap dilanjutkan. membutuhkan obat-obatan atau alat
Wanita yang pernah mengalami tertentu serta mudah didapat dan
Dismenore mungkin sudah pernah mampu dilakukan sendiri. Banyak cara
mencoba beberapa cara untuk untuk mengatasi sakit ini, tapi tindakan
menghilangkan rasa nyeri dengan sederhana yang telah lama diketahui
mendapat obat-obat tertentu yang tidak sebagai metode yang efektif adalah
terlalu membantu dan ada beberapa Salah satu intervensi kebidanan untuk
yang memberikan kesembuhan menurunkan nyeri adalah pengalihan
dramatis, dan yang lain bisa perhatian. Dimana tehnik ini dengan
mengurangi nyeri sampai batas yang memfokuskan diri kepada lingkungan.
dapat ditanggung, tapi ada yang tidak Lingkungan yang sangat tenang dan
memberikan efek sama sekali atau sedikit membangkitkan input sensori.
malah memberikan efek samping yang Perhatian harus cukup kuat untuk
tidak disukai sehingga memaksa melibatkan seluruh perhatian yang
penderita untuk beristirahat dan tidak menjemukan. Nyeri yang diderita
meninggalkan pekerjaan sehingga sangat luas memerlukan berbagai
diperlukan perawatan khusus untuk penarik perhatran yang berarti. Metode
mengurangi rasa nyeri. menarik perhatian yang digunakan
Salah satu hasil penelitian yang yaitu tehnik nafas dalam (Ninik Dwi
lalu dilaksanakan di panti asuhan A, 2005)
yatim putri ilsam Yogyakarta dengan Berdasarkan latar belakang
jumlah sample 30 orang mendapat diatas, maka masalah dalam penelitian
kesimpulan ada pengaruh yang ini adalah tingginya angka Dismenore
signifikan pemberian teknik pada mahasisiwi tingkat 1 Fakultas
relaksaksasi nafas terhadap penurunan Ekonomi Universitas Islam Lamongan
nyeri disminore. (Ninik Dwi A, 2005).
Berdasarkan survei awal yang TUJUAN PENELITIAN
dilakukan dari 43 mahasiswi Fakultas Diketahuinya pengaruh teknik
Ekonomi tingkat 1, yang mengalami relaksasi nafas terhadap penurunan
Dismenore pada bulan oktober 2005 tingkat nyeri Dismenore
berjumlah 22 mahasiswi, 10 (45%)
mahasiswi mengalami Dismenore TINJAUAN PUSTAKA
kadang-kadang dan 12 (55%) Menstruasi adalah perdarahan
mahasiswi mengalami Dismenore tiap periodik pada uterus yang dimulai
sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, yang tidak menyenangkan berkaitan
2004). dengan kerusakan jaringan yang aktual
Menstruasi adalah perdarahan atau potensial yang dirasakan dalam
vagina secara berkala akibat kejadian-kejadian dimana terjadi
terlepasnya lapisan endometrium kerusakan (Potter Patricia, 2006:1502).
uterus. Fungsi menstruasi normal Teknik relaksasi nafas dalam
merupakan hasil interaksi antara merupakan suatu bentuk asuhan
hipotalamus, hipofisis, dan ovarium keperawatan, yang dalam hal ini
dengan perubahan-perubahan terkait perawat mengajarkan kepada klien
pada jaringan sasaran pada saluran bagaimana cara melakukan napas
reproduksi normal, ovarium dalam, napas lambat (menahan
memainkan peranan penting dalam inspirasi secara maksimal) dan
proses ini, karena tampaknya bagaimana menghembuskan napas
bertanggung jawab dalam pengaturan secara perlahan, Selain dapat
perubahan-perubahan siklik maupun menurunkan intensitas nyeri, teknik
lama siklus menstruasi (Greenspan, relaksasi napas dalam juga dapat
1999). meningkatkan ventilasi paru dan
Dismenore adalah nyeri hebat meningkatkan oksigenasi darah
menjelang atau selama menstruasi (Smeltzer & Bare, 2002).
sehingga memaksa penderita untuk Smeltzer & Bare (2002)
beristirahat dan meninggalkan menyatakan bahwa tujuan teknik
pekerjaan atau cara hidupnya sehari- relaksasi napas dalam adalah untuk
hari untuk beberapa jam / hari (Hanifa meningkatkan ventilasi alveoli,
W, 2005:229). memelihara pertukaran gas, mencegah
Dismenore adalah nyeri atelektasi paru, meningkatkan efesiensi
menjelang atau selama haid, sampai batuk, mengurangj stress baik stress
membuat wanita tersebut tidak dapat fisik maupun emosional yaitu
bekerja dan hams tidur (Arif Mansjoer, menurunkan intensitas nyeri dan
2005:372). menurunkan kecemasan.
Menurut Scrumum dalam A.
Aziz Alimul H. (2006:214) nyeri METODE PENELITIAN
adalah suatu keadaan yang tidak Desain penelitian yang
menyenangkan akibat terjadinya digunakan adalah Pra-Eksperimental
rangsangan fisik maupun dari serabut (One Group PratestPosttest Design)
saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti yaitu kelompok subyek diobservasi
oleh reaksi fisik, fisiologi dan sebelum dilakukan intervensi
emosional. kemudian diobservasi lagi setelah
Nyeri adalah suatu proses intervensi (Nursalam, 2003 :88).
dinamik yaitu hubungan fisiologik Uji statistik yang digunakan
antara rangsangan nyeri dan keluaran adalah Uji Wilcoxon Sign Rank Test.
sensorik respon nyeri dapat mengalami Uji ini merupakan penyempurnaan dari
modifikasi seiring dengan waktu (Price uji tanda. Kalau dalam uji yanda
Sylvia Ander son, 2006:1101). besranya selisih nilai positif dan
Nyeri adalah suatu sensorik negative tidak diperhitungkan.
subyektif dan pengalaman emosional Sedangkan dalam Uji Wilcoxon Sign
Rank Test ini diperhitungkan. 3 Nyeri berat 1 3,3
(sugiono, 2006 : 131). Total 30 100

HIPOTESIS Berdasarkan data dari tabel 1.1.


Terdapat Pengaruh Teknik diatas dari 30 responden didapatkan
Relaksasi Nafas Terhadap Penurunan sebagian besar responden sebelum
Tingkat Nyeri Dismenore diberi teknik relaksasi nafas
mengalami nyeri Dismenore ringan
HASIL PENELITIAN yaitu sebanyak 18 orang (60%) dan
Hasil penelitian ini didapatkan hanya sebagian kecil yang mengalami
dari proses pengumpulan data melalui nyeri Dismenore berat yaitu sebanyak
skala nyeri bourbanis dan lembar 1 orang (3,3%).
observasi. Penyajian meliputi data b. Mengidentifikasi tingkatan nyeri
umum dan khusus. Dismenore pada mahasiswi
Data khusus ini meliputi setelah diberi teknik relaksasi
mengidentifikasi tingkatan nyeri nafas
Dismenore pada mahasiswi sebelum Data tentang mengidentifikasi
diberi teknik relaksasi nafas, tingkatan nyeri Dismenore pada
mengidentifikasi tingkatan nyeri mahasiswi setelah diberi teknik
Dismenore pada mahasiswi setelah relaksasi nafas dapat dilihat pada tabel
diberi teknik relaksasi nafas, 1.2. berikut ini :
selanjutnya menganalisis pengaruh Tabel 1.2. Distribusi frekuensi
teknik relaksasi nafas pada mahasiswi tingkatan nyeri Dismenore pada
terhadap tingkat nyeri Dismenore mahasiswi setelah diberi teknik
a. Mengidentifikasi tingkatan nyeri relaksasi nafas bulan Januari
Dismenore pada mahasiswi sampai Pebruari tahun 2016
sebelum diberi teknik relaksasi
nafas. No Tingkatan Jumlah (%)
Data tentang gambaran nyeri
tingkatan nyeri Dismenore pada 1 Tidak nyeri 16 53,3
mahasiswi sebelum diberi teknik 2 Nyeri ringan 12 40
relaksasi nafas dapat dilihat pada tabel 3 Nyeri sedang 2 6,7
1.1. berikut ini : Total 30 100
Tabel 1.1. Distribusi frekuensi
tingkatan nyeri Dismenore pada Berdasarkan data dari tabel 1.2.
mahasiswi tingkat I Fakultas diatas, dari 30 responden didapatkan
Ekonomi Universitas Islam sebagian besar responden setelah
Lamongan sebelum diberi teknik diberi teknik relaksasi nafas tidak
relaksasi nafas bulan Januari merasa nyeri lagi yaitu sebanyak 16
sampai Pebruari tahun 2016. orang (53,3%) dan hanya sebagian
kecil yang masih mengalami nyeri
No Tingkatan nyeri Jumlah (%) Dismenore sedang yaitu sebanyak 2
1 Nyeri ringan 18 60 orang (6,7%)
2 Nyeri sedang 11 36,7
c. Uji statistik pengaruh teknik kecil nyerinya menetap 4 (13,3% )
relaksasi terhadap tingkat nyeri responden..
Dismenore Dari hasil statistik dapat
Berdasarkan hasil diketahui bahwa hasil uji statistik
pengumpulan data diperoleh data Wilcoxon Sign Rank Test menunjukkan
berupa tingkatan nyeri Dismenore, nilai signifikansi (p sign = 0,000)
data tersebut kemudian dianalisa untuk dimana Z hitung =
mengetahui adakah pengaruh teknik [-5,014] Z tabel = 1,99 hal ini berarti
relaksasi terhadap tingkat nyeri p sign < 0,05 dan Z hitung > Z tabel
Dismenore. Untuk menganalisa sehingga H1 diterima artinya ada
pengaruh tingkatan nyeri Dismenore pengaruh teknik relaksasi terhadap
tersebut maka dilakukan uji statistik tingkat nyeri Dismenore pada
Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil uji mahasiswi Fakultas Ekonomi
statistik Wilcoxon Sign Rank Test Universitas Islam Lamongan.
tentang pengaruh teknik relaksasi
terhadap tingkat nyeri Dismenore pada PEMBAHASAN
mahasiswi sebelum diberi teknik Dari tabel 1.1. menunjukkan
relaksasi nafas dan sesudah diberi bahwa sebagian besar responden
teknik relaksasi nafas dapat dilihat setelah diberi teknik relaksasi nafas
pada tabel 1.3. berikut ini tidak merasa nyeri lagi yaitu sebanyak
Tabel 1.3. Pengaruh Teknik 16 orang (53,3%), nyeri sedang
Relaksasi Terhadap Tingkat Nyeri sebanyak 12 orang ( 40%) dan hanya
Dismenore Bulan Januari Sampai sebagian kecil yang masih mengalami
Pebruari tahun 2016 DiFakultas nyeri Dismenore sedang yaitu
Ekonomi Universitas Islam sebanyak 2 orang (6,7%). Dikatakan
Lamongan tidak nyeri lagi apabila responden
mengatakan bahwa nyerinya sudah
Tingkat nyeri Pengaruh nyeri setelah menghilang. Dan dikatakan nyeri
No sebelum dilakukan Jumlah
dilakukan teknik relaksasi nafas sedang apabila secara subyektif
teknik responden mengatakan nyeri sedang
relaksasi Berkur Menetap berta
nafas ang mba dan secara obyektif responden
h
1 Nyeri Ringan 15 3 (10%) - 18(60%)
mendesis, menyeringai, dapat
(50%) menunjukkan lokasi nyeri, dapat
2 Nyeri Sedang 10 1 (3,3%) - 11(36,7%
(33,4% )
mendeskripsikannya dan dapat
) mengikuti perintah dengan baik.
3 Nyeri Berat 1 - - 1(3,3%)
(3,3%)
Smeltzer & Bare (2002) menyatakan
Jumlah 26 4 30(100% bahwa tujuan teknik relaksasi napas
(86,7% (13,3%) ) dalam adalah untuk meningkatkan
)
Z hitung -5,014 > z table 1,99 ventilasi alveoli, memelihara
pertukaran gas, mencegah atelektasi
Tabel 1.3. di atas menunjukkan paru, meningkatkan efesiensi batuk,
bahwa dari 30 responden seabagian mengurangj stress baik stress fisik
besar tingkatan nyerinya berkurang maupun emosional yaitu menurunkan
sebanyak 26 (86,7%) dan sebagian intensitas nyeri dan menurunkan
kecemasan.
Klien yang merasakan nyeri diketahui pasti. Diduga terjadinya
akan berusaha untuk menghilangkan Dismenore karena endometrium dalam
rasa nyeri itu agar ketidaknyamanan fase sekresi memproduksi
yang dirasakan hilang dan aktivitas prostaglandin (PGF2) yang
sehari-hari dapat tetap berjalan. Tujuan menyebabkan vasokontriksi dan
keseluruhan dalam pengobatan nyeri kontraksi miometrium (Ninik Dwi A,
adalah mengurangi nyeri sebesar- 2005).
besarnya dengan kemungkinan efek Dismenore atau nyeri haid
samping paling kecil (Price Sylvia A, merupakan suatu gejala yang paling
2006:1083). sering menyebabkan wanita atau
Terdapat 2 metode untuk terapi penderita untuk istirahat dan
nyeri yaitu farmakologi dan non meninggalkan pekerjaan atau cara
farmakologi (Price Sylvia A, hidupnya sehari-hari, untuk beberapa
2006:1083). Metode non farmakologi jam atau beberapa hari (Hanifa
merupakan metode yang digemari Wiknjosastro, 2005:229). Dengan
masyarakat karena tidak membutuhkan melihat keadaan tersebut, maka
obat atau alat tertentu serta mudah penderita sangat penting untuk
didapat dan mampu dilakukan sendiri. dilakukan penanganan agar aktivitas
Banyak cara untuk mengatasi sehari-hari dapat berjalan dengan
sakit ini, salah satu cara yang lancar.
digunakan adalah menggunakan teknik Banyak cara untuk mengatasi
relaksasi nafas pada perut atau sakit ini. Salah satu cara meringankan
punggung bawah. Cara ini diharapkan nyeri ini yaitu dengan teknik relaksasi
mampu meringankan rasa nyeri nafas. Pemberian Teknik Relaksasi
sehingga aktivitas sehari-hari dapat pernafasan yaitu dengan.Bernafas
berjalan dengan lancar. ritmik, pandangan fokus pada satu
Pada penelitian ini, mahasiswi objek atau memejamkan mata dan
tidak ada yang mendapatkan melakukan inhalasi perlahan melalui
pengobatan, dimana dalam pemberian hidung dengan hitungan satu sampai
teknik relaksasi nafas tidak empat, hembuskan nafas melalui mulut
dipengaruhi oleh pengobatan lain secara perlahan dengan menghitung
sehingga observasi tingkatan nyeri satu sampai empat (dalam hati),
Dismenore dapat dilakukan dengan berkosentrasi pada sensasi pernafasan
mengurangi faktor perancu. dan terhadap gambar yang memberi
Uji statistik Wilcoxon Sign ketenangan, lanjutkan tehnik ini hingga
Rank Test menunjukkan nilai p sign terbentuk pola pernafasan ritmik.
<0,05 dan Z hitung > Z tabel sehingga Uterus dipersyarafi oleh sistem
terdapat pengaruh teknik relaksasi syaraf otonom yang terdiri dari syaraf
nafas terhadap tingkat nyeri simpatis dan parasimpatis. Jeffcoate
Dismenore pada mahasiswi Fakultas (2002) mengemukakan bahwa
Ekonomi Universitas Islam Lamongan Dismenorea ditimbulkan oleh ketidak
Dismenore adalah nyeri seimbangan pengendalian sistem
menjelang atau selama menstruasi syaraf otonom terhadap miometrium.
sehingga memaksa penderita untuk Pada keadaan ini terjadi perangsangan
beristirahat. Penyebab masih belum yang berlebihan oleh syaraf simpatis
sehingga serabut-serabut sirkuler pada SARAN
istmus dan ostium uteri internum 1. Diharapkan dalam mengatasi nyeri
menjadi hipertonik.Diharapkan teknik Dismenore lebih baik diberikan
relaksasi dapat mengendalikan syaraf teknik relaksasi nafas yang dalam
otonom sehingga dapat mengurangi pemberian teknik relaksasi
nyeri. nafaspun perlu diperhatikan teknik
Mekanisme terjadinya pernafasan yang benar
penurunan nyeri akibat dilakukan 2. Bagi Institusi Pendidikan dan
teknik relaksasi nafas karena Teknik Lahan Penelitian
relaksasi memberikan individu kontrol 3. Perlu dibangun suatu ruangan
diri ketika terjadi rasa tidak nyaman khusus seperti UKS (Upaya
atau nyeri, stress fisik dan emosi pada Kesehatan Sekolah) sehingga
nyeri (Potter Patricia, 2006:1528) apabila ada mahasiswi yang sakit
Berdasarkan penelitian yang dapat beristirahat dan mendapat
dilakukan di Fakultas Ekonomi pengobatan diruangan itu.
Universitas Islam Lamongan pada 4. Bagi Profesi Kebidanan.
mahasiswi yang mengalami Diharapkan dalam profesi
Dismenore sebelum diberi teknik kebidanan dapat
relaksasi nafas sebagian besar mempertimbangkan untuk
mengalami nyeri Dismenore ringan menerapkan teknik relaksasi nafas
tetapi setelah diberi teknik relaksasi untuk mengatasi nyeri Dismenore.
nafas ada penurunan nyeri yang Karena hasil penelitian ini terdapat
sebagian besar mahasiswi sudah tidak Pengaruh teknik relaksasi terhadap
merasa nyeri lagi. Hal ini disebabkan tingkat nyeri Dismenore
karena efek dari teknik relaksai
sendiri yang dapat memberikan DAFTAR PUSTAKA
individu kontrol diri ketika terjadi rasa A. Aziz Alimul H.(2007). Metode
tidak nyaman atau nyeri, stress fisik Penelitian Keperawatan dan
dan emosi. Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
KESIMPULAN Ahmad Fauzi et.all.(2008). Nyeri
Berdasarkan hasil analisa dan Menstruasi (Dismenore).
pembahasan penelitian, maka dapat http/www: Minti@mweb.co.id.
disimpulkan bahwa : diakses tanggal 12 Mei 2016
1. Sebagian besar responden Arif Mansjoer et.all.(2005). Kapita
mengalami nyeri Dismenore Selekta Kedokteran. Jakarta:
ringan sebanyak 60% sebelum Media Aesculapius.
dilakukan teknik relaksasi. Hanifa Wiknjosastro. (2005). Ilmu
2. Sebagian besar responden tidak Kandungan. Jakarta: Yayasan
merasa nyeri lagi sebanyak 53,3% Bina Pustaka Sarwono
setelah dilakukan teknik relaksasi Prawirohardjo.
3. Ada Pengaruh teknik relaksasi I.G.B.Manuaba.(2001). Kapita Selekta
nafas terhadap tingkat nyeri Penatalaksanaan Rutin
Dismenore pada mahasiswi di Obstetri Ginekologi dan KB.
universitas Islam Lamongan. Jakarta: EGC.
Imcw.(2007). Dismenore (Nyeri Haid).
http/www.blog dokter.net.
diakses tanggal 12 Mei 2016.
Musrifatul U dan A. Aziz Alimul.
(2006). Ketrampilan Dasar
Praktik Klinik Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika.
Ninik Dwi A.(2005). Dismenore Alias
Nyeri Haid. http/www: Niex-
klaten.blogspot.com. diakses
tanggal 12 Mei 2016
Posted.(2008). Konsep Dasar Nyeri.
http/www: qittun.com.net.id.
diakses tanggal 10 November
2008.
Potter, Patricia A., Alih bahasa Renata
Komalasari.(2006). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta: EGC
Price, Sylvia A., Alih bahasa Brahm
U.(2006). Patofisiologi :
Konsep Klinik Proses-Proses
Penyakit. Jakarta: EGC.
Stevens, P.J.M.et.all., Alih bahasa
J.A.Tomasowa.(2000). Ilmu
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Sugiono.(2006). Statistika untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharsini Arikunto.(2006). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Wahid I Mubarak.(2008). Buku Ajar
Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan
Aplikasi.Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai