Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II


B-1
VOLTMETER DAN AMPEREMETER

Nama : Erdie Ramdhan


NRP : 06.P.3621
Group : TPB 06
Partner : 1.Eko Suparman (06.P.3620)
2.Erik Riyandar (06.P.3622)
Dosen : Totong, AT
Tgl. Percobaan : 26 Maret 2007

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL


BANDUNG
2007
Maksud
A. Mengukur kuat arus dan beda tegangan pada rangkaian arus searah
B. Mengukur tahanan dalam dari Volt dan Amperemeter
C. Mengenal daerah pengukuran Volt dan Amperemeter

Teori dasar
A. 1. Mengukur kuat arus. (gambar 1a dan 1b)
E E

R R
A
Gambar 1a Gambar 1b
2. Mengukur beda tegangan (gambar 2a dan 2b)

E E
V
R

Gambar 2a Gambar 2b
3. Mengukur kuat arus dan beda tegangan secara serentak. Untuk itu dapat dipergunakan
dua macam rangkaian seperti pada gambar 3a dan 3b.

E E
V V
R
A A

Gambar 3a Gambar 3b
a. Dengan rangkaian seperti pada gambar 3a, Voltmeter betul-betul menunjukkan beda
tegangan antara kedua ujung R (=Vab). Tetapi Amperemeter tidak menunjukkan kuat
arus yang sebenarnya, yang melalui tahanan R, tetapi arus yang melalui R dan V.
b. Dengan rangkaian seperti pada gambar 3b, Amperemeter menunjukkan kuat arus
yang sebenarnya, tetapi Voltmeter tidak. Disini yang diukur beda tegangan antara a
dan c (bukan a dan b)
c. Kesalahan-kesalahan diatas dapat dikoreksi bila diketahui tahanan dalam dari
Voltmeter dan Amperemeter yang dipakai.
B. 1. Mengukur tahanan dalam sebuah Miliamperemeter
a. Cara pertama: perhatikan rangkaian pada gambar 4a. kuat arus yang melalui mA
meter dapat dibaca pada mA meter sendiri sedangkan beda tegangannya dapat dibaca
pada Voltmeter. Dari pengamatan ini dapat dihitung tahanan dalam
Miliamperemeter.
E

Gambar 4a
b. Cara kedua (lihat gambar 4b dan 4c)

E E

A A

RA RB

Gambar 4b Gambar 4c

Sebelum RB dipasang, jarum mA meter menunjukkan arus sebesar i. Setelah R B dipasang,


jarum mA meter menunjukkan arus sebesar ia. Jika R B diketahui maka RA dapat dihitung

(i  i A )
dengan rumus: R A  RB
iA

2. Mengukur tahanan dalam sebuah Voltmeter


a. Cara pertama: perhatikan gambar 5a. kuat arus yang melalui tahanan dalam
Voltmeter dapat dibaca pada amperemeter, sedangkan beda tegangannya dibaca pada
Voltmeter sendiri. Dari pengamatan ini dapat dihitung tahanan dalam Voltmeter.
E

Gambar 5a

b. Cara kedua:
E E
Gambar 6a Gambar 6b
Sebelum RB dipasang, jarum Voltmeter menunjukkan harga N Volt. Setelah RB dipasang
(gambar 6b), jarum Voltmetr menunjukkan harga n Volt. Jika R B diketahui, maka Rv dapat

N n
dihitung dengan rumus : RV  RB
n
C. 1. Mengubah daerah pengukuran sebuah mA meter.
Misalkan sebuah mA meter mempunyai batas ukur I mA, sedangkan tahanan dalamnya R.
maka ini berarti bila arus yang melalui mA meter sebesar I mA maka jarumnya
menunjukkan simpangan maksimum.
R
Jika pada mA diberi shunt dengan tahanan sebesar Ohm, maka batas ukur mA
( n  1)

meter menjadi n x I mA. (lihat gambar 7a). artinya bila jarum mA meter menunjukkan
simpangan maksimum, arus yang melalui rangkaian yang diukur adalah n x I mA (arus yang
melalui shunt) adalah ( ( n – i ) x i mA). Pembagian skala jadi 1 / n kali.

Gambar 7a Gambar 7b
2. Mengubah daerah pengukuran sebuah Voltmeter
Sebuah Voltmeter dengan batas ukur V Volt dan tahanan dalam adalah R, akan
menunjukkan simpangan jarum maksimum, bila arus I = V/R ampere. Jika Voltmtr tersbut
dihubungkan secara seri dengan tahanan sebesar ( n – 1 ) x R, maka batas ukur Voltmeter
dngan tahanan tersebut akan mnjadi n x V Volt. (lihat gambar 7b) disini sekarang sebagai
jepit hubung yang baru adalah titik-titik C dan B, bukan laagi A dan B.

Alat – alat
1. Voltmeter
2. Amperemeter dengan berbagai batas ukur
3. Penghubung arus
4. Dua buah tahanan, bangku tahanan
5. Kabel-kabel penghubung
6. Sumber tegangan E

Gambar 12

Cara kerja
(Dalam menggunakan alat ukur yang baru tiap kali mengukur arus atau tgangan, harap digunakan
paling sedikit 2 batas ukur, untuk melihat adanya hambatan).
1. Menyusun rangkaian seperti pada gambar 8.
2. Mengatur kuat arus sehingga didapat kuat arus yang pantas.
3. Mencatat kedudukan Volt dan Ampremeter.
4. Mengulangi percobaan 2 dan 3 untuk beberapa harga kuat arus yang berlainan.
5. Menyusun rangkaian seperti pada gambar 9 (RB belum dihubungkan)
6. Mengatur dengan Forbol shingga didapat kuat arus yang pantas.
7. Mencatat kedudukan mA meter
8. Menghubungkan RB dan mencatatnya lagi kedudukan mA meter (gambar 10)
9. Mencatat pula harga RB yang bersangkutan
10. Mengulangi percobaan 8 dan 9 untuk beberapa harga RB yang berlainan
11. Menyusun rangkaian seperti gambar 11
12. Mengaturnya untuk mendapat kuat arus yang pantas dengan forbol
13. Mencatat kedudukan Volt dan Amperemeter
14. Mengulangi percobaan 12 dan 13 untuk beberapa harga kuat arus yang berlaianan
15. Menyusun rangkaian seperti gambar 12 (RB belum dihubungkan)
16. Menjalankan arus dan mencatat lagi kedudukan Voltmetr (gambar 13)
17. Menghubungkan RB dan catat lagi kedudukan Voltmeter
18. Mencatat pula besarnya RB yang dipakai
19. Mengulangi percobaan 17 dan 18 untuk harga RB yang berlainan
20. Mengukur tegangan sumber dengan alat presisi
Gambar 8 Gambar 9 Gambar 10

Gambar 11 Gambar 12 Gambar 13

Data percobaan
Kondisi Ruangan Awal Percobaan Akhir Percobaan Satuan
1. Temperatur 28,00  0,5 28,50  0,5 0
C
2. Kelembaban 64,00  0,5 65,00  0,5 %
3. Tekanan Udara 75,30  0,01 75,30  0,01 CmHg

Gambar 8 ( seri )

mA mV
1,00  0,05 20,0  5
2,00  0,05 39,0  5 Gambar 8 (paralel)
2,50 mA0,05 MV 5
43,0
1,00 
3,00 0,05
 0,05 20,0  55
53,0
2,00  0,05 39,0  5
2,50  0,05 43,0  5
3,00  0,05 53,0  5

Gambar 10
RB mA
2.00  0,05 0.10  0,05
10.0  0,05 0.60  0,05
20.0  0,05 0.80  0,05
30.0  0,05 0.92  0,05

Gambar 11 (Seri)
mV mA
100  5 0.30  0,05
200  5 0.75  0,05
250  5 0,97  0,05
300  5 1.20  0,05

Gambar 11 (Paralel)
mV mA
100  5 0.30  0,05
200  5 0.75  0,05
250  5 0,97  0,05
300  5 1.20  0,05

Gambar 13
RB mV
0,0  0,05 20,0  5
40,0  0,05 45,0  5
70,0  0,05 60,0  5
210,0  0,05 80,0  5
310/0  0,05 83,0  5
Pertanyaan dan jawaban
1. Hitunglah tahanan dalam dari mA meter yang diselidiki dengan:
a. Hasil percobaan dengan gambar 8
V _ _
RA  RA  ( RA  RA ) 
2
mA mV RA  
I
1,00  0,05 20,0  5 20,00  0,05 1,41 1,9881

2,00  0,05 39,0  5 19,50  0,05 0.91 0.8281

2,50  0,05 43,0  5 17,20  0,05 - 1.39 1.9321

3,00  0,05 53,0  5 17,67  0,05 - 0.92 0.8464

 RA 74,37
RA    18,59  0,05
N 4

( RA  RA) 2  5,5947

( RA  RA) 2 5,5947 5,5947
S RA     0,683
n(n  1) 4(4  1) 12
RA  txS RA  2 x0,683  1,366

Jadi besar tahanan dalam miliamperemeter adalah RA = (18,59  0,683) ohm


b. Hasil percobaan dengan gambar 9
(I  I A )
Rumus: RA  RB
IA

I = (1  0,05) mA

_ _
RA  RA  ( RA  RA ) 
2
RB mA RA (ohm)
2.00  0,05 0.10  0,05 18 9.95 99.0025
10.0  0,05 0.60  0,05 6.6 - 1.45 2.1025
20.0  0,05 0.80  0,05 5 - 3.05 9.3025
30.0  0,05 0.92  0,05 2.6 - 5.45 29.7025
 RA 32,2
RA    8,05  0,05
N 4

( RA  RA) 2  140,11


( RA  RA) 2 140,11 140,11
S RA     3.4169
n(n  1) 4(4  1) 12
RA  txS RA  2 x3.4169  6.83398

Jadi besar tahanan dalam miliamperemeter adalah RA = (8,05  6,8393) ohm


2. Hitunglah tahanaan dalam dari Voltmeter yang diselidiki dengan:
a. Hasil percobaan dengan gambar 11
v 
( RV

RV   RV  RV  RV
mV mA I
)2
100  5 0.30  0,05 333.33 56.3975 3180.67
200  5 0.75  0,05 266.67 - 10.2625 105.32
250  5 0,97  0,05 257.73 - 19.2025 368.74
300  5 1.20  0,05 250.00 - 26.9325 725.36
 RV 1107.73
RV    276.9325ohm
N 4

( RV  RV ) 2  4380.09

( RV  RV ) 2 4380.09 4380.09
S RV     365.0075
n(n  1) 4(4  1) 12
RV  txS RV  2 x365.0075  730.015

Maka tahanan dalam Voltmeter = (276.9325  365,0075) ohm


b. Hasil percobaan dengan gambar 13
N n
Rumus: RV  RB
n
N = (100  5)
 
Rv  Rv ( Rv  Rv
RB mV Rv
)2
0,0  0,05 20,0  5 0 - 37.015 1370.11
40,0  0,05 45,0  5 48.89 11.875 141.02
70,0  0,05 60,0  5 46.67 9.655 93.22
210,0  0,05 80,0  5 52.50 15.485 239.78
 RV 148.06
RV    37.015ohm
N 4

( RV  RV ) 2  4380.09

( RV  RV ) 2 4380.09 4380.09
S RV     365.0075
n(n  1) 4(4  1) 12
RV  txS RV  2 x365.0075  730.015

Maka tahanan dalam Voltmeter = (37,015  365,0075) ohm

3. Dari hasil perhitungan 2a, berilah koreksi terhadap hail perhitungan 2b (dengan diketahui
tegangan sumber E)
E
i
R A  Rv  Rd
E  iRA  iRv  iRd
E  i ( RA  Rv )
Rd 
i
dengan dikethuinya E, maka Rd dapat kita hitung CRA diketahui dari hasil perhitungan 1-a,
Rv diketahui dri hsil perhitungn 2-. i diliht dari amperemeter.
RE  Rd ( N  n) N n
Telah diturunkan dari teori bahwa: Rv   RB
( N  n) RB  n.Rd n
Dengan diketahuinya Rd maka Rv dapat dihitung. Jadi dengan diketahuinya E, kita dapat
memberikn koreksi pada perhitungan tersebut.
4. Apakah besarnya koreksi tergantung pada RB? Terangkan!
Besarnya harga koreksi tergantung pad RB karena jelas terlihat baha harga koreksi
(penyimpngan) merupakan fungsi dari RB (lihat persamaan untuk Rv pada no.3)
5. Apakah hasil perhitungan 1b perlu koreksi, mengingat besarnya kesalahan – kesalahan yang
timbul dalam pengukuran. Terangkan!
Hasil perhitungan 1-b perlu dikoreksi sebab pada keadaan sebenarnya arus dari sumber
sebelum dipasang RB dan sesudah dipasang RB tidak berubah harganya.
6. Dari hasil perhitungan untuk RA yang diperlukan untuk mengubah mA meter yang dipakai
menjadi mA meter dengan maksimum skala 50 mA.
Batas ukur amperemeter = (3  0,05) mA akan diubh menjadi 50 ma, maka:
n = 50/3 kali Rsh = 1/(n-1) . RA
- dari jawaban 1-a besrnnya RA adalah (18,59  0,683) ohm, maka besarnya Rsh dpat
dihitung:

1 1
Rsh  .18,59ohm  18.59  1.1863ohm
50 15.67
1
3
 
 Rsh   1 
Rsh   RA    0,683  0.0436ohm
 Rn    50  1

 3 

maka besarnya tahanan shunt adalah (Rsh  Rsh) ohm = (1.1863  0.043) ohm
- dari jawaban no 1-b besarnya RA adalah (8,05  6,8393) ohm
1 1
Rsh  .8,05ohm  8.05  0.5137 ohm
50 15.67
1
3
 
 Rsh   1 
Rsh    RA   50  6.8393  0.4364ohm
 Rn    1
 3 

Maka besarnya thanan shunt adalah (Rsh  Rsh) ohm = (0,5137  0,4364) ohm
7. Idem untuk 500 mA dan untuk 5 ampere.
- untuk 500 mA n = 500/3 kali
Dari hasil 1-a dengan RA (18,59  0,683) ohm, maka
1 1
Rsh  .18,59ohm  18.59  0.1122ohm
500 165.67
1
3
 
 Rsh   1 
Rsh    RA    0,683  0.0041ohm
 Rn   500
 1
 3 

Jadi Rshunt = (0,1122  0,0041) ohm


Dari hasil 1-b dengan RA (8,05  6,8393) ohm
1 1
Rsh  .8,05ohm  8.05  0.0485ohm
500 165.67
1
3
 
 Rsh   1 
Rsh    RA    6.8393  0.0412ohm
 Rn   500  1 
 3 

Jadi Rshunt = (0.0485  0.0412) ohm


- Untuk 5 ampere
5 A = 5000 mA n = 5000/3 = 1666,67 kali
Dari hasil 1-a dengan RA (18,59  0,683) ohm, maka
1 1
Rsh  .18,59ohm  18.59  0.01115 ohm
5000 1666.67
1
3
 
 Rsh   1 
Rsh    RA    0,683  0.00041ohm
 Rn   5000  1
 3 

Jadi Rshunt = (0,01115  0,00041) ohm


Dari hasil 1-b dengan RA (8,05  6,8393) ohm
1 1
Rsh  .8,05ohm  8.05  0.00483ohm
5000 1666.67
1
3
 
 Rsh   1 
Rsh    RA    6.8393  0.004103ohm
 Rn   5000  1
 3 

Jadi Rshunt = (0.00483  0.004103) ohm


8. Hitunglah tahanan muka untuk Voltmeter yang dipakai, bila batas ukur dijadikan 10 Volt.
10 Volt = 10.000 mV
maka n = 10.000/300 =33.33 kali
hambatan muka yang diperlukan adalah Rm = (n-1) Rv
- dari perhitungn 2-a Rv = (276.9325  365,0075) ohm maka
 100 
Rm    1276,9325  8954,1508ohm
 3 
 Rm   100 
Rm    Rv  (n  1) Rv    1365,0075  11800 ,69ohm
 Rv   3 

Jadi tahanan muka yang harus diberikan adalah (8954,1508  11800,69) ohm
- dari perhitungan 2-b Rv = (37,015  365,0075) ohm
 100 
Rm    137,015  1196 .69ohm
 3 
 Rm   100 
Rm    Rv  (n  1)Rv    1365.0075  11800 .69ohm
  Rv   3 

Jadi tahanan muka yang harus diberikan adalah (1196.69  11800,69) ohm
9. Idem untuk batas ukur 50 Volt dan 100 Volt.
- untuk 50 Volt = 50.000 mV
maka n = 50000/300 = 166,67 kali
dari perhitungn 2-a Rv = (276.9325  365,0075) ohm maka
 500 
Rm    1276,9325  45879.407ohm
 3 
 Rm   500 
Rm    Rv  (n  1)Rv   3  1365,0075  60470.79ohm
  Rv   

Jadi tahanan muka yang harus diberikan adalah (45879.407  60470.79) ohm
dari perhitungan 2-b Rv = (37,015  365,0075) ohm
 500 
Rm    137,015  6132.275ohm
 3 
 Rm   500 
Rm    Rv  ( n  1) Rv    1365.0075  60470.79ohm
 Rv   3 

Jadi tahanan muka yang harus diberikan adalah (6132.27  60470.79) ohm
DISKUSI
Berdasarkan pelaksanaan dan data percobaan yang diperoleh terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan selama melakukan praktek percobaan, antara lain :
 Ketelitian dan kecermatan dalam membaca skala ukur pada Amperemeter, Voltmeter.
 Ketelitian dan kecermatan dalam menyusun rangkaian pada percobaan ini.
 Secara umum hasil percobaan memperlihatkan teori yang benar, yaitu bahwa hambatan
yang disusun secara seri akan lebih besar daripada hambatan yang disusub secara
pararel, hambatan dalam ampermeter harus lebih kecil sedangkan hambatan dalam
voltmeter harus lebih besar.
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul selama melakukan
percobaan, maka diperlukan sikap kehati-hatian, ketelitian dan kecermatan dari setiap
praktikan dalam melakukan setiap praktek percobaan agar diperoleh data hasil percobaan
yang maksimal dan hasil perhitungan akhir yang sesuai dengan literatur

Daftar Pustaka
Buku Panduan Fisika Dasar II, STTT Bandung

Anda mungkin juga menyukai