Materi M.bakar
Materi M.bakar
DASAR TEORI
Untuk motor bakar torak dibagi atas 2 (dua) macam, yaitu motor
bensin dan motor diesel. Menurut langkah kerjanya motor bakar dibagi
menjadi mesin dengan proses dua langkah dan mesin dengan proses empat
langkah. ( 2-stroke engine & 4-stroke engine)
3
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.1.Langkah kerja mesin 4 tak
(Sumber: http://menujubiru.wordpress.com/2012/04/11/motor-bakar/)
4
Universitas Kristen Petra
2.1.2 Mesin 2 tak
Mesin dua tak (2-Stroke Engine) adalah mesin pembakaran dalam
yang dalam satu siklus pembakaran terjadi dua langkah piston, berbeda
dengan putaran empat-tak yang mempunyai empat langkah piston
dalam satu siklus pembakaran,langkah tersebut adalah:
5
Universitas Kristen Petra
Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam
ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang
tertekan dalam ruang bilas akan terpompa masuk dalam ruang
bakar sekaligus mendorong gas yang ada dalam ruang bakar keluar
melalui lubang pembuangan.
Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus
memompa gas dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar
6
Universitas Kristen Petra
2.2 Komponen Utama Motor Bakar 4 tak dan fungsinya
7
Universitas Kristen Petra
2. Torak (piston)
fungsi : piston berfungsi untuk memindahkan tenaga yang diperoleh
dari hasil pembakaran bahan bakar ke poros engkol (crankshaft)
melalui batang torak (connecting rod). Piston bergerak naik turun
terus menerus di dalam silinder untuk melakukan langkah hisap,
kompresi, pembakaran dan pembuangan. Oleh sebab itu piston harus
tahan terhadap tekanan tinggi, suhu tinggi, dan putaran yang tinggi.
Piston dibuat dari bahan paduan aluminium,besi tuang, dan
keramik.Pada umumnya piston dari bahan aluminium paling banyak
digunakan, selain lebih ringan, radiasi panasnya juga lebih efisien
dibandingkan dengan material lainnya.
8
Universitas Kristen Petra
3. Cincin Torak (Ring piston)
pegas /cincin torak (ring piston) mempunyai 3 fungsi utama,yaitu:
Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar saat
langkah kompresi dan usaha.
Mencegah masuknya oli yang melumasi torak dan silinder masuk
ke ruang bakar.
Memindahkan panas dari torak (piston) ke dinding silinder.
9
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.7 Ring Kompresi
(Sumber: http://ottologi.blogspot.com/2012/10/ring-piston-cincin-
torak.html)
10
Universitas Kristen Petra
4. Batang Torak (Connecting Rod)
Batang torak (conecting rod) adalah batang yang menghubungkan
torak dan poros engkol. Bagian yang kecil disebut small end dan
bagian yang besar yang berhubungan dengan poros engkol disebut big
end. Batang torak berfungsi mengubah gerak naik turun dari poros
engkol menjadi gerak putar poros engkol. Disamping itu juga
meneruskan tenaga dari torak menuju poros engkol. Crank pin pada
big end berputar deng an kecepatan tinggi saat mesin berputar hal ini
mengakibatkan temperatur menjadi tinggi, untuk mengatasi hal itu
maka pada bagian tersebut dipasang bantalan poros engkol atau biasa
disebut rod bearing
11
Universitas Kristen Petra
(yang umumnya dipasang pada motor besar dengan jumlah silinder
banyak) .gambar:
6. Bantalan (Bearing)
Fungsi dari bantalan (bearing) adalah Mencegah keausan dan
mengurangi gesekan serta menjaga poros (shaft) agar selalu berputar
terhadap sumbu porosnya, umumnya bearing dibagi menjadi 2 bagian
yaitu:
Solid Bearing
Pada Solid bearing,poros berputar pada permukaan bearing,antara
poros dan bearing dipisahkan lapisan tipis oli (film oli). Ketika
12
Universitas Kristen Petra
berputar pada kecepatan operasional shaft ditahan oleh lapisan tipis
oli dan bukan oleh bearing, beberapa jenis bearing diantaranya:
Sleeve/ bushing bearing: merupaka bentuk yang sederhana
dari solid bearing yang dapat disebut juga dengan
bushing,buhing dirancang lebih lunak dari poros sehingga
apabila terjadi kontak diantara keduanya,maka bushing akan
mengalami keausan terlebih dahulu
13
Universitas Kristen Petra
Anti-Friction Bearing
Anti-friction bearing digunakan pada benda-benda yang berputar
untuk mengurangi gesekan dan memperkecil gesekan awal pada
permukaan bearing yang rata/ datar, anti-friction bearing, beberapa
diantaranya adalah Ball bearing dan Roller bearing
14
Universitas Kristen Petra
Cara Membaca Bearing
Kode Pertama: kode pertama dari bearing menentukan jenis
dari bearing tersebut,pengkodean bearing dalam satuan
metric,kecuali pada kode pertama terdapat huruf “R”,maka
kode bearing dalam satuan inch dan kode selanjutnya
dianggap sebagai kode pertama, jenis bearing dapat dilihat
pada tabel berikut
15
Universitas Kristen Petra
Sumber:
http://www.engineerstudent.co.uk/bearing_numbers.html
Kode Kedua: kode kedua menyatakan seri bearing
untuk menyatakan ketahanan dari bearing tersebut. Seri
penomoran dapat dilihat pada tabel dibawah:
Tabel 2.2 Kode Kedua Bearing
Kode Ketahanan
0 Extra light
2 Light
3 Medium
4 Heavy
Sumber:
http://www.engineerstudent.co.uk/bearing_numbers.html
16
Universitas Kristen Petra
Kode Ketiga dan kode keempat: pada kode ketiga dan kode
keempat mengenai diameter dalam bearing, kodenya adalah
sebagai berikut:
a) 00 : diameter dalam 10mm
b) 01 : diameter dalam 12mm
c) 02: diameter dalam 15 mm
d) 03: diameter dalam 17 mm
e) 04: diameter dalam 20 mm
untuk kode 5,6 dan seterusnya maka diameter dalam (bore)
untuk kode tersebut adalah kode tersebut dikali dengan 5
M Brass cage
Sumber:
http://www.engineerstudent.co.uk/bearing_numbers.html
17
Universitas Kristen Petra
7. Roda Penerus (Fly Wheel)
fungsi: Menyimpan tenaga putar ( inertia ) yang dihasilkan pada
langkah usaha, agar poros engkol tetap berputar terus pada langkah
lainnya.gambar:
8. Katup (Valve)
fungsi: Membuka dan menutup saluran masuknya bahan bakar dan
saluran pembuangan sisa pembakaran.gambar:
18
Universitas Kristen Petra
9. Pegas Katup (Valve Spring)
fungsi: Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula dan
memberi tekanan pada katup agar dapat menutup dengan rapat.
gambar:
19
Universitas Kristen Petra
12. Pena Torak ( Piston pin )
Pena torak berfungsi untuk mengikat torak terhadap batang penggerak
dan juga berfungsi sebagai pemindah tenaga dari torak ke batang
penggerak agar gerak bolak balik dari torak dapat diubah menjadi
gerak berputar pada poros engkol.
20
Universitas Kristen Petra
pengapian (ignition coil). Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan
udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar
beda tegangan (yang nantinya akan mencapai ±10.000 volt), struktur
gas di antara kedua elektroda tersebut berubah. Pada saat tegangan
melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas-gas tersebut
mengalami proses ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator,
berubah menjadi konduktor. Selanjutnya, arus elektron dapat
mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah percikan
busi naik drastis, mencapai suhu 60.000 K. Suhu yang sangat tinggi
ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti
ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip
dengan halilintar atau petir mini.
21
Universitas Kristen Petra
Jenis busi pada umumnya diklasifikasikan menurut keadaan panas dan
temperatur di dalam ruang bakar. Secara umum, pembagian jenis busi
adalah sebagai berikut:
Busi Dingin (Cold Type Spark Plug)
adalah busi yang mempunyai kemampuan untuk menyerap
dan melepas/membuang panas dengan cepat sekali. Busi
dingin biasanya digunakan pada mesin yang temperatur
kerja dalam ruang bakarnya tinggi
22
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.26 Kode busi Menurut NGK
23
Universitas Kristen Petra
15. Bak engkol (Crankcase)
Crankcase (bak engkol) biasanya terbuat dari aluminium dengan
campuran logam. Bak engkol berfungsi sebagai rumah dari komponen
yang ada di bagian dalamnya, yaitu komponen:
1) alternator
2) Pompa oli
3) Kopling
4) Poros engkol dan bantalan
5) Gigi persneling atau gigi transmisi
24
Universitas Kristen Petra
silinder mesin, terjadi perubahan energi dari energi kimia bahan
bakar dengan proses pembakaran menjadi energi mekanik pada
torak.
Torsi
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja,
jadi torsi adalah suatu energi. Besaran torsi adalah besaran turunan
yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang dihasilkan
dari benda yang berputar pada porosnya.
SFC (Specific Fuel Consumption)
SFC adalah laju pemakaian bahan bakar spesifik,yang dinyatakan
dalam satuan massa bahan bakar per satuan keluaran daya atau
dapat juga jumlah bahan bakar (kg) per waktunya untuk
menghasilkan daya sebesar 1 Horse Power
25
Universitas Kristen Petra
konvensional. Komponen utama sistem bahan bakar konvensional
adalah :
a. Tangki Bahan bakar
Tangki merupakan tempat persediaan bahan bakar. Posisi
tangki bahan bakar pada sepeda motor umumnya berada di atas
engine, Hal ini dimaksudkan guna memudahkan penyaluran bahan
bakar berdasarkan prinsip gravitasi. Kapasitas tangki dibuat
bermacam-macam tergantung dari besar kecilnya engine.berikut
adalah struktur tangki
26
Universitas Kristen Petra
b. Pipa (hose) Penyalur bahan bakar
Berfungsi sebagai penyalur bahan bakar dari tangki bahan
bakar menuju ke karburator
d. Intake manifold
Intake manifold berfungsi sebagai saluran masuknya
campuran udara dan bahan bakar dari karburator menuju ruang
bakar
27
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.32 Intake manifold
(Sumber:http://www.scooter-center.com/product/7672194)
e. Karburator
Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar cair
menjadi gas/kabut. karburator juga harus dapat menyediakan
campuran udaradan bahan bakar yang tepat pada segala kondisi
kerja mesin
28
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.33 Prinsip Kerja Venturi
(Sumber: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/kursus)
Tipe Karburator
Berdasarkan konstruksinya, karburator pada sepeda engine
dapat dibedakan menjadi tiga:
1. Karburator dengan venturi tetap (fixed Venturi)
Karburator tipe ini merupakan karburator yang diameter
venturinya tidak bisa dirubah-rubah lagi,Besarnya aliran udara
tergantung pada perubahan katup throttle butterfly.Pada tipe ini
biasanya terdapat pilot jet untuk kecepatan idle/langsam
29
Universitas Kristen Petra
2. Karburator dengan venturi berubah (variable venturi)
Karburator dengan venturi berubah menempatkan throttle
valve/throttle piston (skep) berada didalam venturi dan
langsung dioperasikan oleh kawat gas. Oleh karena itu,
diameter venturi bisa dibedakan (bervariasi) sesuai besarnya
aliran campuranbahan bakar udara dalam karburator.
30
Universitas Kristen Petra
Berdasarkan gambar diatas, udara yang mempunyai
tekanansama dengan udara luar mengisi daerah di bawah
diafragma. Tekanan rendah dihasilkan dalam ruang vakum dan
piston mulai terangkat karena katup gas dibuka oleh kabel gas.
Pegas pengembali dalam piston membantu menjaga piston
berada dalam posisinya sehingga tekanan pada kedua sisi
diafragma seimbang. Ketika katup gas dibuka penuh, kecepatan
udara yang melewati venturi bertambah. Hal ini akan
menghasilkan tekanan dalam ruang vakum yang lebih rendah
lagi,sehingga piston terangkat penuh
31
Universitas Kristen Petra
pelampung. Jika permukaan bahanbakar di dalam bak
pelampung terlalu rendah atau tinggi, makasistem yang
lain tidak akan bekerja dengan baik. Pelampung (float)
pada karburator sepeda motor umumnya. Pelampung
terbuat dari bahan tembaga dan synthetic resin.
32
Universitas Kristen Petra
Pada umumnya menggunakan motor listrik, yang
dipasangkan/ dihubungkan dengan poros engkol menggunakan
perantara roda gigi maupun rantai. Sumber tegangan diperoleh dari
tegangan baterai, dan motor starter harus dapat menghasilkan
momen yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada
baterai. Hal lain yang harus diperhatikan adalah konstruksi motor
starter harus sekecil mungkin. Kebanyakan sistem starter
menggunakan motor seri arus searah (DC). Prinsip kerja sistem
starter elektrik adalah sebagai berikut:
Saat Kunci Kontak Off
Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem starter
terputus, tidak ada arus yang mengalir sehingga sistem starter
tidak dapat digunakan.
33
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.38 Skema Sistem Starter Elektrik
(Sumber: http://firmanonetu.blogspot.com/2013/10/sistem-
starter-pada-sepeda-motor.html)
Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kemagnetan pada
kumparan relay starter sehingga menghubungkan arus utama
starter dari baterai menuju ke motor starter. Motor starter
mengubah arus listrik dari baterai menjadi tenaga gerak
putar,kemudian memutarkan poros engkol mesin untuk
menghidupkan mesin.
34
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.39 Konstruksi Kick Starter
(Sumber: http://firmanonetu.blogspot.com/2013/10/sistem-
starter-pada-sepeda-motor.html)
35
Universitas Kristen Petra
Pada sistem pengapian ini sumber tegangan didapat dari alternator
(kumparan pembangkit dan magnet), sehingga arus yang digunakan
merupakan arus bolak.balik (AC).
Sistem Pengapian baterai konvensional (DC)
Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai (yang disuplai oleh
sistem pengisian), sehingga arus yang digunakan merupakan arus
searah (DC).
36
Universitas Kristen Petra
5. Nok Platina (Breaker Cam),membuka kontak platina pada waktu
(sudut engkol) yang tepat, sehingga saat pengapian dapat diatur
menurut ketentuan.
6. Kondensor (Capacitor),mempunyai kemampuan sejumlah muatan
listrik sesuai kapasitasnya dan dalam waktu tertentu. Kondensor
berfungsi untuk menyerap/meredam loncatan bunga api pada
kontak platina yang terjadi pada saat kontak platina mulai
membuka dengan tujuan untuk mempercepat pemutusan arus
primer sehingga meningkatkan tegangan pada kumparan pengapian
sekunder.
7. Busi (Sparkplug),mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi
menjadi loncatan bunga api melalui elektrodanya. Loncatan bunga
api terjadi disebabkan adanya perbedaan tegangan diantara kedua
kutub elektroda busi (±10.000 volt).
37
Universitas Kristen Petra
Kerja sistem pengapian elektronik stabil (karena tidak ada keausan
komponen) sehingga bahan bakar relatif ekonomis karena
pembakaran lebih sempurna.
Tidak sensitif terhadap air karena komponen sistem pengapian
dapat dikemas
Tegangan pengapian cukup besar dan konstan, sehingga
pembakaran lebih sempurna dan kendaraan mudah dihidupkan
38
Universitas Kristen Petra
(dan rangkaian kelistrikan lainnya) pada sepeda motor. Kunci
kontak untuk pengapian AC merupakan tipe pengendali massa
c) Koil pengapian (Ignition Coil), berfungsi untuk menaikkan
tegangan yang diterima dari sumber tegangan
(alternator)menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk
pengapian.Dalam koil pengapian terdapat kumparan primer dan
kumparan sekunder yang dililitkan pada tumpukan.tumpukan
plat besi tipis. Diameter kawat pada kumparan primer 0,6 – 0,9
mm dengan jumlah lilitan 200 – 400 kali, sedangkan
diameterkawat pada kumparan sekunder 0,05 – 0,08 mm dengan
jumlah lilitan sebanyak 2000 – 15.000 kali
39
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.42 Basic Circuit AC-CDI
(Sumber: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan)
40
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.43 Prinsip kerja Pickup Coil
(Sumber: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan)
Pada saat Kunci Kontak (Ig. Switch) OFF Kunci kontak dalam
posisi terhubung dengan massa. Arus listrik yang dihasilkan
sumber tegangan (Alternator) dibelokkan ke massa melalui kunci
kontak. Tidak ada arus yang mengalir ke unit CDI sehingga
sistem pengapian tidak bekerja dan motor tidak dapat dihidupkan.
Saat Kunci Kontak ON Hubungan ke massa melalui kunci kontak
terputus sehingga arus listrik yang dihasilkan alternator akan
mengalir masuk ke sistem pengapian. Ketika rotor
41
Universitas Kristen Petra
alternator(magnet) berputar, kumparan stator menghasilkan arus
listrik Arus tersebut disearahkan dioda untuk mengisi kapasitor
sehingga muatan kapasitor. Arus sinyal dihasilkan oleh signal
generator (pick up coil). Arus sinyal pick up coil mengaktifkan
Thyristor yang menyebabkan arus listrik dapat mengalir dari kaki
Anoda ke Katoda (K). Hal ini akan menyebabkan kapasitor
melakukan discharge. Akhirnya pada kumparan sekunder koil
pengapian akan timbul induksi tegangan tinggi sebesar ± 20
KVolt yang kemudian disalurkan melalui kabel busi ke busi
untuk diubah menjadi pijaran api listrik
Oli yang tertampung pada bagian bawah bak mesin, dihisap oleh
pompa oli melalui kasa saringan oli, kemudian oli terpompa dan
didistribusikan melalui dua jalur saluran oli:
42
Universitas Kristen Petra
Jalur 1
Oli mengalir melalui Saluran oli yang mengikuti jalur Baut stud
Silinder (Cylinder Stud Bolt) hingga menembus sampai kepala silinder
sampai poros pelatuk dan poros kem, dari poros pelatuk dan poros
kem, oli melumasi suku cadang berikut:
a) Pelatuk
b) Tangkai dan Pegas katup
c) Sproket dan Rantai Mesin
Oli kemudian turun kebawah (efek gravitasi) dan tertampung kembali
pada bagian bawah bak mesin
Jalur 2:
Oli mengalir melalui Saluran oli pada Penutup kanan pada bak mesin
(Right crankcase Cover) menuju saringan sentrifugal kemudian ke
saluran oli pada Crankshaft dan bantalan besar stang piston
(Connecting Rod Big end Bearing) dan saluran oli yang menuju sistem
transmisi. Dari bantalan Besar connecting rod, oli menciprat ke
sukucadang berikut:
a) Leher kecil stang piston (Small end connecting rod)
b) Liner Silinder
c) Silinder
43
Universitas Kristen Petra
Oli kemudian turun kebawah (efek gravitasi) dan tertampung kembali
pada bagian bawah bak mesin
44
Universitas Kristen Petra
Kompatibilitas atau kecocokan dengan bahan lain dalam sistim.
Sebagai contoh adalah Kompatibilitas pelumas dengan seals,
bearings.
45
Universitas Kristen Petra
Tabel 2.4 Klasifikasi pelumas Oli menurut API
Klasifikasi
Penggunaan
API
46
Universitas Kristen Petra
Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1997 ke
atas, memiliki kemampuan lebih dari SH dalam
SJ
mencegah penguapan pelumas, dan ditambahkan 0,1 %
berat kandungan fosfor
Sumber:
http://oto.teknik.ummgl.ac.id
47
Universitas Kristen Petra