Anda di halaman 1dari 45

2.

DASAR TEORI

2.1 Pengenalan motor bakar


Motor bakar adalah suatu perangkat/mesin yang mengubah energi
termal/panas menjadi energi mekanik. Energi ini dapat diperoleh dari
proses pembakaran yang terbagi menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:

1. Motor bakar pembakaran luar, yaitu suatu mesin yang mempunyai


sistim pembakaran yang terjadi diluar dari mesin itu sendiri. Misalnya
mesin uap dimana energi thermal dari hasil pembakaran dipindahkan
kedalam fluida kerja mesin. Pembakaran air pada ketel uap
menghasilkan uap kemudian uap tersebut baru dimasukkan kedalam
sistim kerja mesin untuk mendapatkan tenaga mekanik.
2. Motor pembakaran dalam. Pada umumnya motor pembakaran dalam
dikenal dengan motor bakar. Proses pembakaran bahan bakar terjadi
didalam mesin sehingga gas hasil pembakaran berfungsi sekaligus
sebagai fluida kerja mesin. Salah satunya adalah motor bakar torak

Untuk motor bakar torak dibagi atas 2 (dua) macam, yaitu motor
bensin dan motor diesel. Menurut langkah kerjanya motor bakar dibagi
menjadi mesin dengan proses dua langkah dan mesin dengan proses empat
langkah. ( 2-stroke engine & 4-stroke engine)

2.1.1 Mesin 4 tak


Mesin 4 tak adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan
sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik-turun piston,
dua kali rotasi kruk as, dan satu putaran noken as (camshaft),
langkahnya adalah:

3
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.1.Langkah kerja mesin 4 tak
(Sumber: http://menujubiru.wordpress.com/2012/04/11/motor-bakar/)

 Langkah hisap: Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup


masuk terbuka dan katup keluar tertutup, mengakibatkan udara (mesin
diesel) atau gas (sebagian besar mesin bensin) terhisap masuk ke
dalam ruang bakar.
 Langkah kompresi: Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup
masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang
bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi
TMA, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi (pada mesin bensin
berupa nyala busi sedangkan pada mesin diesel berupa semprotan
(suntikan) bahan bakar.
 Langkah daya: Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan
meningkatkan tekanan dalam ruang bakar, mengakibatkan piston
terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini adalah proses yang akan
menghasilkan tenaga.
 Langkah buang: Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup
masuk tertutup dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas
pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk
diteruskan ke lubang pembuangan

4
Universitas Kristen Petra
2.1.2 Mesin 2 tak
Mesin dua tak (2-Stroke Engine) adalah mesin pembakaran dalam
yang dalam satu siklus pembakaran terjadi dua langkah piston, berbeda
dengan putaran empat-tak yang mempunyai empat langkah piston
dalam satu siklus pembakaran,langkah tersebut adalah:

Gambar 2.2. Langkah kerja mesin 2 tak


(Sumber: http://trexton.wordpress.com/2013/05/02/sistem-cara-kerja-mesin-
motor-2-tak/)

Langkah ke 1: Piston bergerak dari TMA ke TMB:

 Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan


menekan ruang bilas yang berada di bawah piston. Semakin jauh
piston meninggalkan TMA menuju TMB, tekanan di ruang bilas
semakin meningkat.
 Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang
pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-
masing lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring
piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.

5
Universitas Kristen Petra
 Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam
ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
 Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang
tertekan dalam ruang bilas akan terpompa masuk dalam ruang
bakar sekaligus mendorong gas yang ada dalam ruang bakar keluar
melalui lubang pembuangan.
 Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus
memompa gas dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar

Langkah ke 2: Piston bergerak dari TMB ke TMA.

 Pada saat piston bergerak TMB ke TMA, maka akan menghisap


gas hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke
dalam ruang bilas.
 Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston
akan mengkompresi gas yang terjebak dalam ruang bakar.
 Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai
TMA.
 Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk
membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum
piston sampai TMA dengan tujuan agar puncak tekanan dalam
ruang bakar akibat pembakaran terjadi saat piston mulai bergerak
dari TMA ke TMB karena proses pembakaran sendiri memerlukan
waktu dari mulai nyala busi sampai gas terbakar dengan sempurna.

6
Universitas Kristen Petra
2.2 Komponen Utama Motor Bakar 4 tak dan fungsinya

Gambar 2.3.Konstruksi mesin 4 tak


(Sumber: http://qtussama.wordpress.com/materi-ajar-x-tkr/motor-
bakar/)

1. Blok silinder (Cylinder Block)


fungsi : sebagai tempat untuk meradiasikan energi panas yang
merupakan hasil dari proses pembakaran bahan bakar (tempat
terjadinya pembakaran), selain itu blok silinder berfungsi sebagai
tempat pergerakan naik turunnya piston, serta sebagai tempat
kedudukan beberapa komponen, beberapa diantaranya adalah:liner,
cylinder head,crankshaft

Gambar 2.4.Blok Silinder


(Sumber: http://mototech.co.id/modules/store/images/blok-vega.jpg)

7
Universitas Kristen Petra
2. Torak (piston)
fungsi : piston berfungsi untuk memindahkan tenaga yang diperoleh
dari hasil pembakaran bahan bakar ke poros engkol (crankshaft)
melalui batang torak (connecting rod). Piston bergerak naik turun
terus menerus di dalam silinder untuk melakukan langkah hisap,
kompresi, pembakaran dan pembuangan. Oleh sebab itu piston harus
tahan terhadap tekanan tinggi, suhu tinggi, dan putaran yang tinggi.
Piston dibuat dari bahan paduan aluminium,besi tuang, dan
keramik.Pada umumnya piston dari bahan aluminium paling banyak
digunakan, selain lebih ringan, radiasi panasnya juga lebih efisien
dibandingkan dengan material lainnya.

Gambar 2.5. Piston motor


(Sumber:http://www.precisionenginetech.com/wp-
content/uploads/2011/02/fedmog-piston.jpg)

8
Universitas Kristen Petra
3. Cincin Torak (Ring piston)
pegas /cincin torak (ring piston) mempunyai 3 fungsi utama,yaitu:
 Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar saat
langkah kompresi dan usaha.
 Mencegah masuknya oli yang melumasi torak dan silinder masuk
ke ruang bakar.
 Memindahkan panas dari torak (piston) ke dinding silinder.

Gambar 2.6.Posisi Cincin Torak pada Torak


(Sumber: http://www.otomotif.web.id/prinsip-kerja-mesin-bensin-
31.html)

Bagian Dari Pegas torak (ring piston):


 Pegas Kompresi (compression ring):,fungsi dari pegas kompresi
ini adalah untuk mencegah kebocoran campuran udara dan bensin
dan gas pembakaran dari ruang bakar ke bak engkol selama
langkah kompresi dan usaha, jumlah pegas kompresi ini ada
beberapa macam, umumnya terdapat 2 pegas kompresi pada
setiap torak, tepi bagian atas pegas kompresi mempunyai bentuk
runcing dan bersentuhan dengan dinding silinder, desain ini
bertujuan untuk mengikis oli dari dinding silinder secara efektif

9
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.7 Ring Kompresi
(Sumber: http://ottologi.blogspot.com/2012/10/ring-piston-cincin-
torak.html)

 Pegas pengontrol oli (oil control ring): pegas pengontrol oli


diperlukan untuk membentuk lapisan oli (oil film) antara torak dan
dinding silinder,selain itu juga untuk mengikis kelebihan oli ke
dalam ruang bakar, ada dua jenis pegas control oli,yaitu tipe
integral dan tipe three-piece

Gambar 2.8 Pegas pengontrol oli tipe integral


(Sumber: http://ottologi.blogspot.com/2012/10/ring-piston-cincin-
torak.html)

Gambar 2.9 Pegas pengontrol oli tipe three-piece


(Sumber: http://ottologi.blogspot.com/2012/10/ring-piston-cincin-
torak.html)

10
Universitas Kristen Petra
4. Batang Torak (Connecting Rod)
Batang torak (conecting rod) adalah batang yang menghubungkan
torak dan poros engkol. Bagian yang kecil disebut small end dan
bagian yang besar yang berhubungan dengan poros engkol disebut big
end. Batang torak berfungsi mengubah gerak naik turun dari poros
engkol menjadi gerak putar poros engkol. Disamping itu juga
meneruskan tenaga dari torak menuju poros engkol. Crank pin pada
big end berputar deng an kecepatan tinggi saat mesin berputar hal ini
mengakibatkan temperatur menjadi tinggi, untuk mengatasi hal itu
maka pada bagian tersebut dipasang bantalan poros engkol atau biasa
disebut rod bearing

Gambar 2.10.Batang torak


(Sumber: http://saputranett.blogspot.com/2013/05/piston-mesin-
diesel.html)

5. Poros Engkol (crank shaft)


Berfungsi mengubah gerak naik turun atau lurus piston menjadi
gerak putar. Poros engkol adalah salah satu komponen penting suatu
mesin, selain merubah gerak bolak balik piston menjadi gerak putar,
poros engkol juga menerima beban dan tekanan yang sangat tinggi
dari hasil pembakaran oleh piston untuk itu poros engkol haruslah
terbuat dari bahan yang sangat kuat ,terdapat 2 jenis poros engkol
pada pada motor, yaitu jenis Assembled (yang umumnya didapati pada
sepeda motor kecil dengan silinder satu atau dua) dan jenis one piece

11
Universitas Kristen Petra
(yang umumnya dipasang pada motor besar dengan jumlah silinder
banyak) .gambar:

Gambar 2.11.Poros Engkol tipe Assembled


(Sumber:http://gambar.otomotifnet.com/Kanal%20MOTOR/Teknik/2
011/02-Februari/2011023krukasracing_FN.jpg)

Gambar 2.12 Poros Engkol tipe one-piece


(Sumber: https://forums.finalgear.com/motorcycles)

6. Bantalan (Bearing)
Fungsi dari bantalan (bearing) adalah Mencegah keausan dan
mengurangi gesekan serta menjaga poros (shaft) agar selalu berputar
terhadap sumbu porosnya, umumnya bearing dibagi menjadi 2 bagian
yaitu:
 Solid Bearing
Pada Solid bearing,poros berputar pada permukaan bearing,antara
poros dan bearing dipisahkan lapisan tipis oli (film oli). Ketika

12
Universitas Kristen Petra
berputar pada kecepatan operasional shaft ditahan oleh lapisan tipis
oli dan bukan oleh bearing, beberapa jenis bearing diantaranya:
 Sleeve/ bushing bearing: merupaka bentuk yang sederhana
dari solid bearing yang dapat disebut juga dengan
bushing,buhing dirancang lebih lunak dari poros sehingga
apabila terjadi kontak diantara keduanya,maka bushing akan
mengalami keausan terlebih dahulu

Gambar 2.13 Solid Bearing tipe bushing


(Sumber: http://www.novak-
adapt.com/catalog/pilot_bushings/pilot_bushings.htm)

 Split Half Bearing: merupakan jenis solid bearing yang


umumnya dipakai pada automotive engine, yaitu pada
crankshaft dan connecting rod,split half bearing umumnnya
diberi tambahan lubang oli,sering berupa alur yang berfungsi
sebagai tempat mengalirnya oli yang akan melumasi seluruh
permukaan bearing

Gambar 2.14 Solid Bearing tipe Split Half bearing


(Sumber:http://rizkyahmadmaulana.blogspot.com/2013/11/
pengertian-bearing-seal-dan-gasket_21.html)

13
Universitas Kristen Petra
 Anti-Friction Bearing
Anti-friction bearing digunakan pada benda-benda yang berputar
untuk mengurangi gesekan dan memperkecil gesekan awal pada
permukaan bearing yang rata/ datar, anti-friction bearing, beberapa
diantaranya adalah Ball bearing dan Roller bearing

Gambar 2.15 Ball Bearing


(Sumber:http://infobalapliarjakarta.blogspot.com/2013/12/k
ode-bering-mesin-dan-roda-semua-jenis.html)

Gambar 2.16 Roller bearing


(Sumber: http://www.peterverdone.com/archive/6000RR-
CRASH.htm)

14
Universitas Kristen Petra
Cara Membaca Bearing
 Kode Pertama: kode pertama dari bearing menentukan jenis
dari bearing tersebut,pengkodean bearing dalam satuan
metric,kecuali pada kode pertama terdapat huruf “R”,maka
kode bearing dalam satuan inch dan kode selanjutnya
dianggap sebagai kode pertama, jenis bearing dapat dilihat
pada tabel berikut

Tabel 2.1 Kode Pertama Bearing

15
Universitas Kristen Petra
Sumber:
http://www.engineerstudent.co.uk/bearing_numbers.html
 Kode Kedua: kode kedua menyatakan seri bearing
untuk menyatakan ketahanan dari bearing tersebut. Seri
penomoran dapat dilihat pada tabel dibawah:
Tabel 2.2 Kode Kedua Bearing
Kode Ketahanan

8 Extra thin section

9 Very thin section

0 Extra light

1 Extra light thrust

2 Light

3 Medium

4 Heavy

Sumber:
http://www.engineerstudent.co.uk/bearing_numbers.html

16
Universitas Kristen Petra
 Kode Ketiga dan kode keempat: pada kode ketiga dan kode
keempat mengenai diameter dalam bearing, kodenya adalah
sebagai berikut:
a) 00 : diameter dalam 10mm
b) 01 : diameter dalam 12mm
c) 02: diameter dalam 15 mm
d) 03: diameter dalam 17 mm
e) 04: diameter dalam 20 mm
untuk kode 5,6 dan seterusnya maka diameter dalam (bore)
untuk kode tersebut adalah kode tersebut dikali dengan 5

 Kode terakhir: pada kode terakhir menyatakan tipe jenis


penutup bearing ataupun bahan bearing. seperti berikut :

Tabel 2.3 kode terakhir bearing


Kode Explanation

Z Zinc (Single seal)

ZZ Zinc (Double seal)

RS Rubber (Single seal)

2RS Rubber (Double seal)

V Single non-contact seal

VV Double non-contact seal

DDU Double contact seal

NR Snap ring and groove

M Brass cage

Sumber:
http://www.engineerstudent.co.uk/bearing_numbers.html

17
Universitas Kristen Petra
7. Roda Penerus (Fly Wheel)
fungsi: Menyimpan tenaga putar ( inertia ) yang dihasilkan pada
langkah usaha, agar poros engkol tetap berputar terus pada langkah
lainnya.gambar:

Gambar 2.17.Roda Penerus


(Sumber:http://www.trailtech.net/media/content/CRF450R09-
CRF450X09-Flywheels.jpg)

8. Katup (Valve)
fungsi: Membuka dan menutup saluran masuknya bahan bakar dan
saluran pembuangan sisa pembakaran.gambar:

Gambar 2.18.Katup masuk dan buang

18
Universitas Kristen Petra
9. Pegas Katup (Valve Spring)
fungsi: Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula dan
memberi tekanan pada katup agar dapat menutup dengan rapat.
gambar:

Gambar 2.19.Pegas katup


(Sumber:http://www.ferrea.com/product_images/product-
medium_image-34227.jpg)
10. Tuas Katup ( Rocker arm )
Fungsi: Menekan katup masuk dan katup katup buang sehingga
katup-katup tersebut dapat membuka.gambar:

Gambar 2.20.Tuas katup


(Sumber: http://3.imimg.com/data3/CV/WE/MY-3518188/rocker-
arm-250x250.jpg)

11. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )


fungsi: Membuka dan menutup katup sesuai dengan waktu ( Timing )
yang telah ditentukan.gambar:

Gambar 2.21.Poros bubungan


(sumber:http://i01.i.aliimg.com/photo/v0/332866415/Spare_Parts_for
_BAJAJ_Motorcycle_Camshaft_CT100.jpg)

19
Universitas Kristen Petra
12. Pena Torak ( Piston pin )
Pena torak berfungsi untuk mengikat torak terhadap batang penggerak
dan juga berfungsi sebagai pemindah tenaga dari torak ke batang
penggerak agar gerak bolak balik dari torak dapat diubah menjadi
gerak berputar pada poros engkol.

Gambar 2.22.Pena torak


(Sumber:http://www.trendperform.com/wp-
content/uploads/2010/09/TrendCoatedWristpins-web.jpg)

Untuk mencegah pena torak keluar dari lubangnya,maka penampatan


pena torak pada piston dibagi menjadi 3 jenis yaitu: Fixed,semi-
floating,dan floating

Gambar 2.23 Jenis penampatan pena torak pada torak


(http://enginemechanics.tpub.com/14037/css/14037_104.htm)

13. Busi (Sparkplug)


fungsi: Busi dipasang untuk membakar bahan bakar yang telah
dikompresi oleh torak. Percikan busi berupa percikan elektrik yang
diakibatkan karena perbedaan tegangan yang dihasilkan oleh koil

20
Universitas Kristen Petra
pengapian (ignition coil). Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan
udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar
beda tegangan (yang nantinya akan mencapai ±10.000 volt), struktur
gas di antara kedua elektroda tersebut berubah. Pada saat tegangan
melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas-gas tersebut
mengalami proses ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator,
berubah menjadi konduktor. Selanjutnya, arus elektron dapat
mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah percikan
busi naik drastis, mencapai suhu 60.000 K. Suhu yang sangat tinggi
ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti
ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip
dengan halilintar atau petir mini.

Gambar 2.24. Busi


(Sumber: modul sistem pengapian UNY
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/)

21
Universitas Kristen Petra
Jenis busi pada umumnya diklasifikasikan menurut keadaan panas dan
temperatur di dalam ruang bakar. Secara umum, pembagian jenis busi
adalah sebagai berikut:
 Busi Dingin (Cold Type Spark Plug)
adalah busi yang mempunyai kemampuan untuk menyerap
dan melepas/membuang panas dengan cepat sekali. Busi
dingin biasanya digunakan pada mesin yang temperatur
kerja dalam ruang bakarnya tinggi

 Busi Panas (Hot Type Spark plug)


adalah busi dengan kemampuan menyerap dan melepas
panas yang lambat. Jenis ini digunakan untuk mesin yang
temperatur kerja dalam ruang bakarnya rendah

Gambar 2.25 Tingkat aliran panas busi


(Sumber: modul sistem pengapian UNY)

Sistem Kode Busi


Busi diberi kode dengan huruf dan angka. Sistem kode yang
digunakan berbeda-beda menurut pabrik manufakturnya. Berikut ini
merupakan uraian sistem kode busi yang dibuat oleh NGK

22
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.26 Kode busi Menurut NGK

14. Kepala Silinder ( Cylinder Head )


fungsi: fungsi dari kepala silinder adalah sebagai tempat kedudukan
mekanisme katup, ruang bakar, busi dan sebagai tutup blok
silinder.gambar:

Gambar 2.27.Kepala Silinder


(Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-ziwkJqm9Kto/UfX66_dmD-
I/AAAAAAAAAEA/-ucXYHt_7Hk/s1600/2573_big.jpg)

23
Universitas Kristen Petra
15. Bak engkol (Crankcase)
Crankcase (bak engkol) biasanya terbuat dari aluminium dengan
campuran logam. Bak engkol berfungsi sebagai rumah dari komponen
yang ada di bagian dalamnya, yaitu komponen:
1) alternator
2) Pompa oli
3) Kopling
4) Poros engkol dan bantalan
5) Gigi persneling atau gigi transmisi

Gambar 2.28 Crankcase

2.3 Prestasi Motor


Kemampuan mesin motor bakar untuk mengubah energi yang
masuk yaitu bahan bakar sehingga menghasilkan daya berguna disebut
kemampuan mesin atau prestasi mesin.Beberapa parameter untuk
menentukan prestasi dari motor, diantaranya adalah:
 Daya
Daya indikator merupakan sumber tenaga per satuan waktu operasi
mesin untuk mengatasi semua beban mesin Pada motor bakar, daya
dihasilkan dari proses pembakaran di dalam silinder dan biasanya
disebut dengan daya indikator. Daya tersebut dikenakan pada torak
yang bekerja bolak-balik di dalam silinder mesin. Jadi di dalam

24
Universitas Kristen Petra
silinder mesin, terjadi perubahan energi dari energi kimia bahan
bakar dengan proses pembakaran menjadi energi mekanik pada
torak.
 Torsi
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja,
jadi torsi adalah suatu energi. Besaran torsi adalah besaran turunan
yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang dihasilkan
dari benda yang berputar pada porosnya.
 SFC (Specific Fuel Consumption)
SFC adalah laju pemakaian bahan bakar spesifik,yang dinyatakan
dalam satuan massa bahan bakar per satuan keluaran daya atau
dapat juga jumlah bahan bakar (kg) per waktunya untuk
menghasilkan daya sebesar 1 Horse Power

2.4 Sistem Bahan bakar pada Sepeda Motor


Proses terjadinya pembakaran udara dan bahan bakar dalam ruang
bakar, membutuhkan sebuah sistem bahan bakar. Sistem bahan bakar pada
sepeda motor mutlak diperlukan, karena sistem bahan bakarmemiliki
beberapa fungsi, diantaranya :
1. Pengalir bahan bakar dari tangki sampai ke ruang bakar
2. Penyaring bahan bakar dari kotoran
3. Pengubah bahan bakar cair menjadi gas
4. Pengatur suplai bahan bakar sesuai dengan kebutuhan kerjamesin
Pada bagian ini sistem bahan bakar yang akan diulas adalah sistem bahan
bakar konvensional

2.4.1 Komponen Sistem bahan bakar Konvensional


Sistem bahan bakar konvensional merupakan sistem bahan bakar
yang mengunakan karburator untuk melakukan proses pencampuran
bahan bakar dengan udara sebelum disalurkan ke ruang bakar. Sebagian
besar sepeda motor saat ini masih menggunakan sistem bahan bakar

25
Universitas Kristen Petra
konvensional. Komponen utama sistem bahan bakar konvensional
adalah :
a. Tangki Bahan bakar
Tangki merupakan tempat persediaan bahan bakar. Posisi
tangki bahan bakar pada sepeda motor umumnya berada di atas
engine, Hal ini dimaksudkan guna memudahkan penyaluran bahan
bakar berdasarkan prinsip gravitasi. Kapasitas tangki dibuat
bermacam-macam tergantung dari besar kecilnya engine.berikut
adalah struktur tangki

Gambar 2.29 Struktur Tangki


(Sumber : http://otoeasy.blogspot.com/2012/12/sistem-bahan-
bakar-sepeda-motor.html)

 Tutup tangki (Tank Cap) : berfungsi sebagai lubang masuknya


bahan bakar,pelindung debu dan air, lubang pernafasan udara,
dan menjaga agar bahan bakar tidak tumpah ketika sepeda
motor terbalik.
 Filler tube: berfungsi menjaga keluarnya bahan bakar padasaat
ada goncangan (jika kondisi panas, bahan bakar akan memuai).
 kran bahan bakar (Fuel cock): berfungsi untuk membuka dan
menutup aliran bahan bakar dari tangki dan sebagai penyaring
kotoran/partikel debu.
 Peredam (Damper): berupa karet yang berfungsi untuk
meredam posisi tangki saat sepeda motor berjalan

26
Universitas Kristen Petra
b. Pipa (hose) Penyalur bahan bakar
Berfungsi sebagai penyalur bahan bakar dari tangki bahan
bakar menuju ke karburator

Gambar 2.30 Pipa penyalur bahan bakar


(Sumber: http://barumotorsport.com/item/Accesories-universal-
SELANG-BENSIN-KTC.html)

c. Saringan udara (air filter)


Saringan udara berfungsi untuk memisahkan kotoran
sehingga udara yang masuk ke karburator dan ruang bakar
merupakan udara bersih. Jika saringan udara kotor dapat
menyebabkan Saluran saluran yang ada dalam karburator
tersumbat,Jenis saringan udara ada 2 jenis, yaitu jenis kertas dan
jenis busa urethane.

Gambar 2.31 Saringan udara tipe kertas


(Sumber:http://motor.otomotifnet.com/read/2011//Bebersih-Filter)

d. Intake manifold
Intake manifold berfungsi sebagai saluran masuknya
campuran udara dan bahan bakar dari karburator menuju ruang
bakar

27
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.32 Intake manifold
(Sumber:http://www.scooter-center.com/product/7672194)
e. Karburator
Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar cair
menjadi gas/kabut. karburator juga harus dapat menyediakan
campuran udaradan bahan bakar yang tepat pada segala kondisi
kerja mesin

Prinsip kerja karburator


Prinsip kerja karburator berdasarkan hukum-hukum fisika
seperti:kontinuitas dan Bernaulli. Apabila suatu fluida mengalir
melalui suatu tabung, maka banyaknya fluida atau debit aliran (Q)
adalah:
𝑄 = 𝐴. 𝑉 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛…………………...(1.1)
Dimana:
Q = Debit aliran (m3/detik)
A = Luas penampang tabung (m2)
V = Kecepatan aliran (m/detik)
Tekanan (P) pada sepanjang tabung alir yang diameternya
sama,tekanan fluida dalam tabung akan selalu tetap. Jika terdapat
bagiandari tabung alir yang diameternya diperkecil maka tekanan
fluida yangmengalir kecepatannya akan bertambah sedangkan
tekanannya akan menurun.

28
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.33 Prinsip Kerja Venturi
(Sumber: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/kursus)

Prinsip hukum di atas tersebut dipakai untuk mengalirkan


bahan bakardari ruang pelampung karburator dengan memperkecil
diameter dalam karburator. Semakin cepat udaramengalir pada
saluran venturi, maka tekanan akan semakin rendah dan kejadian
ini dimanfaatkan untuk menghisap bahan bakar.

Tipe Karburator
Berdasarkan konstruksinya, karburator pada sepeda engine
dapat dibedakan menjadi tiga:
1. Karburator dengan venturi tetap (fixed Venturi)
Karburator tipe ini merupakan karburator yang diameter
venturinya tidak bisa dirubah-rubah lagi,Besarnya aliran udara
tergantung pada perubahan katup throttle butterfly.Pada tipe ini
biasanya terdapat pilot jet untuk kecepatan idle/langsam

Gambar 2.34 Karburator fixed venturi


(Sumber: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/kursus)

29
Universitas Kristen Petra
2. Karburator dengan venturi berubah (variable venturi)
Karburator dengan venturi berubah menempatkan throttle
valve/throttle piston (skep) berada didalam venturi dan
langsung dioperasikan oleh kawat gas. Oleh karena itu,
diameter venturi bisa dibedakan (bervariasi) sesuai besarnya
aliran campuranbahan bakar udara dalam karburator.

Gambar 2.35 Karburator Variable Venturi


(Sumber: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/kursus)

3. Karburator dengan kecepatan konstan (constant velocity


carburettor).
Karburator tipe ini merupakan gabungan dari kedua
karburator diatas,Piston valve yang berada dalam venturi
berfungsi agar diameter venturi berubah-ubah dengan bergerak
keatas dan kebawah. Pergerakkan piston valve ini dilakukan
oleh tekanan negatif kevakuman) dalam venturi tersebut.

Gambar 2.36 Karburator Constant Velocity Venturi


(Sumber: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/kursus)

30
Universitas Kristen Petra
Berdasarkan gambar diatas, udara yang mempunyai
tekanansama dengan udara luar mengisi daerah di bawah
diafragma. Tekanan rendah dihasilkan dalam ruang vakum dan
piston mulai terangkat karena katup gas dibuka oleh kabel gas.
Pegas pengembali dalam piston membantu menjaga piston
berada dalam posisinya sehingga tekanan pada kedua sisi
diafragma seimbang. Ketika katup gas dibuka penuh, kecepatan
udara yang melewati venturi bertambah. Hal ini akan
menghasilkan tekanan dalam ruang vakum yang lebih rendah
lagi,sehingga piston terangkat penuh

Cara Kerja Karburator

Gambar 2.37 Detail Karburator Variable Venturi


(Sumber: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/kursus)

Sebuah karburator terdiri dari banyak komponen yang


fungsinya satu sama lain berbeda.pada bagian ini cara kerja
karburator yang akan dibahas adalah karburator jenis variable
venturi, cara kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Sistem Pelampung (Float System).
Sistem ini cukup penting karena sistem pelampung
mengontrol tinggi permukaanbahan bakar di dalam bak

31
Universitas Kristen Petra
pelampung. Jika permukaan bahanbakar di dalam bak
pelampung terlalu rendah atau tinggi, makasistem yang
lain tidak akan bekerja dengan baik. Pelampung (float)
pada karburator sepeda motor umumnya. Pelampung
terbuat dari bahan tembaga dan synthetic resin.

2. Sistem Kecepatan Rendah (Pilot System).


Sistem kecepatan rendah ini mencakup keadaan
aliran bahan bakar ketika mesin dihidupkan pada putaran
idle/langsam. Pada waktu mesin dihidupkan, dibutuhkan
campuran bahan bakar dan udara yang gemuk (campuran
bahan bakar lebih banyak).Throttle diatur dalam keadaan
tertutup sehingga jumlah udara yang masuk sedikit. Udara
masuk melalui celah pada ujung choke dari pilot air jet.
Bahan bakar hanya masuk melalui ujung sekrup penyetel
stasioner (pilot screw).Prinsip kerja sistem kecepatan
rendah pada setiap tipe karburator sama, yaitu dengan
memanfaatkan kevakuman yang terjadi dibawah katup
throttle.

3. Sistem Kecepatan Utama/Tinggi.


Bila katup gas/katup throttle dibuka ¾ sampai
dibuka penuh, makaaliran udara sudah cukup kuat untuk
menarik udara dari main jet dan bahan bakar seluruhnya
hanya melalui main jet. Pada karburator tipe variable
venturi ujung tirus jarum akan membuka main jet sehingga
pengontrolan aliran campuran bahan bakar dan udara saat
itu melewati main jet.

2.5 Sistem Starter pada Sepeda Motor


Pada umumnya sistem starter pada sepeda motor dibagi 2 yaitu:
a. Sistem Starter Elektrik

32
Universitas Kristen Petra
Pada umumnya menggunakan motor listrik, yang
dipasangkan/ dihubungkan dengan poros engkol menggunakan
perantara roda gigi maupun rantai. Sumber tegangan diperoleh dari
tegangan baterai, dan motor starter harus dapat menghasilkan
momen yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada
baterai. Hal lain yang harus diperhatikan adalah konstruksi motor
starter harus sekecil mungkin. Kebanyakan sistem starter
menggunakan motor seri arus searah (DC). Prinsip kerja sistem
starter elektrik adalah sebagai berikut:
 Saat Kunci Kontak Off
Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem starter
terputus, tidak ada arus yang mengalir sehingga sistem starter
tidak dapat digunakan.

 Saat Kunci Kontak On


Kunci kontak posisi ON, tetapi tombol starter tidak
ditekan.Tombol starter tidak ditekan (posisi OFF)
menyebabkan arus dari sumber tegangan (baterai) belum
mengalir ke sistem starter
sehingga sistem starter belum bekerja Apabila tombol starter
ditekan (posisi START) pada saat kunci kontak ON, maka
kemudian sistem starter akan mulai bekerja dan arus akan
mengalir :
Baterai ⇒ Fuse ⇒ Kunci Kontak (ON) ⇒ Kumparan Relay
Starter ⇒ Tombol Starter (START) ⇒ massa (ground)

33
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.38 Skema Sistem Starter Elektrik
(Sumber: http://firmanonetu.blogspot.com/2013/10/sistem-
starter-pada-sepeda-motor.html)
Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kemagnetan pada
kumparan relay starter sehingga menghubungkan arus utama
starter dari baterai menuju ke motor starter. Motor starter
mengubah arus listrik dari baterai menjadi tenaga gerak
putar,kemudian memutarkan poros engkol mesin untuk
menghidupkan mesin.

b. Sistem Starter Manual / Kick Starter


Merupakan sistem starter dengan menggunakan
tuas/engkol, dan dihubungkan ke poros engkol melalui serangkaian
mekanisme poros, pegas dan roda gigi penghubung. Sistem starter
tipe ini dioperasikan secara manual, untuk dapat menghidupkan
mesin

34
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.39 Konstruksi Kick Starter
(Sumber: http://firmanonetu.blogspot.com/2013/10/sistem-
starter-pada-sepeda-motor.html)

2.6 Sistem Pengapian pada Sepeda Motor


Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada
busi pada saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan
udara di dalam silinder. Sistem pengapian mempunyai peranan yang
sangat penting dalam pembangkitan tenaga (daya) yang dihasilkan oleh
suatu mesin bensin.
Apabila sistem pengapian tidak bekerja dengan baik dan tepat,
maka proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang
bakar akan terganggu sehingga tenaga yang dihasilkan oleh mesin
berkurang.
Menurut sumber tegangannya, sistem pengapian dibedakan
menjadi dua macam, yaitu : sistem pengapian baterai (DC) dan sistem
pengapian magnet (AC). Adapun dalam perkembangannya sistem
pengapian berkembang menjadi dua sistem, yaitu :
 Sistem Pengapian Konvensional
 Sistem Pengapian Elektronik CDI

2.6.1 Sistem Pengapian Konvensional


Pada Sistem Pengapian Konvensional dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
 Sistem pengapian magnet konvensional (AC)

35
Universitas Kristen Petra
Pada sistem pengapian ini sumber tegangan didapat dari alternator
(kumparan pembangkit dan magnet), sehingga arus yang digunakan
merupakan arus bolak.balik (AC).
 Sistem Pengapian baterai konvensional (DC)
Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai (yang disuplai oleh
sistem pengisian), sehingga arus yang digunakan merupakan arus
searah (DC).

Komponen Sistem Pengapian Konvensional adalah sebagai berikut :


1. Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang
diperlukan oleh sistem pengapian. Sumber tegangan sistem
pengapian dibedakan menjadi dua menurut jenis tegangan yang
digunakan, yaitu::
a) Sumber tegangan AC (Alternating Current), berupa alternator
(Kumparan Pembangkit dan Magnet), berfungsi untuk
mengubah energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin
menjadi tenaga listrik arus bolak.balik (AC).
b) Sumber tegangan DC (Direct Current),berupa Baterai yang
didukung oleh sistem pengisian (Kumparan Pengisian, Magnet
dan Rectifier/Regulator), berfungsi sebagai penyedia tegangan
DC yang diperlukan oleh sistem pengisian.
2. Kunci Kontak (Ignition Switch),berfungsi sebagai saklar utama
untuk menghubung dan memutus (On.Off) rangkaian pengapian
(dan rangkaian kelistrikan lainnya) pada sepeda motor
3. Kumparan Pengapian(Ignition Coil), berfungsi untuk menaikkan
tegangan yang diterima dari sumber tegangan (alternator) menjadi
tegangan tinggi yang iperlukan untuk pengapian
4. Kontak Platina (Contact Breaker),berfungsi sebagai saklar
rangkaian primer pengapian, menghubungkan dan memutuskan
arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada kumparan
pengapian untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada
kumparan sekunder dengan cara induksi elektromagnet.

36
Universitas Kristen Petra
5. Nok Platina (Breaker Cam),membuka kontak platina pada waktu
(sudut engkol) yang tepat, sehingga saat pengapian dapat diatur
menurut ketentuan.
6. Kondensor (Capacitor),mempunyai kemampuan sejumlah muatan
listrik sesuai kapasitasnya dan dalam waktu tertentu. Kondensor
berfungsi untuk menyerap/meredam loncatan bunga api pada
kontak platina yang terjadi pada saat kontak platina mulai
membuka dengan tujuan untuk mempercepat pemutusan arus
primer sehingga meningkatkan tegangan pada kumparan pengapian
sekunder.
7. Busi (Sparkplug),mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi
menjadi loncatan bunga api melalui elektrodanya. Loncatan bunga
api terjadi disebabkan adanya perbedaan tegangan diantara kedua
kutub elektroda busi (±10.000 volt).

2.6.2 Sistem Pengapian Elektronik CDI


Dalam perkembangan sistem pengapian, ditemukan sistem
pengapian elektronik sebagai penyempurna sistem pengapian. Salah
satu sistem pengapian elektronik yang populer adalah sistem pengapian
CDI (Capacitor Discharge Ignition). Sistem pengapian CDI merupakan
sistem pengapian elektronik yang bekerja dengan memanfaatkan
pengisian (charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor.
Proses pengisian dan pengosongan muatan kapasitor dioperasikan oleh
saklar elektronik seperti halnya kontak platina (pada sistem pengapian
konvensional). Sebagai pengganti kontak platina, pada sistem
pengapian elektronik digunakan SCR/Silicon Controlled Rectifier (yang
disebut Thyristor switch). Pada bagian ini sistem pengapian yang
dibahas adalah sistem pengapian AC-CDI pada sistem pengapian
elektronik didapatkan beberapa keuntungan yaitu:
 Tidak terdapat gerakan mekanik/gesekan antar komponen pada
SCR, sehingga tidak terjadi keausan komponen.
 Tidak memerlukan perawatan/penyetelan dalam jangka waktu yang
pendek seperti pada sistem pengapian konvensional.

37
Universitas Kristen Petra
 Kerja sistem pengapian elektronik stabil (karena tidak ada keausan
komponen) sehingga bahan bakar relatif ekonomis karena
pembakaran lebih sempurna.
 Tidak sensitif terhadap air karena komponen sistem pengapian
dapat dikemas
 Tegangan pengapian cukup besar dan konstan, sehingga
pembakaran lebih sempurna dan kendaraan mudah dihidupkan

2.6.2.1 Komponen Sistem Pengapian CDI


a) Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang
diperlukan oleh sistem pengapian. Sumber tegangan sistem
pengapian magnet elektronik AC merupakan sumber tegangan
AC (Alternating Current), berupa Alternator (Kumparan
Pembangkit/stator dan Magnet/rotor). Alternator berfungsi
untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari putaran
mesin menjadi tenaga listrik arus bolak.balik (AC).Pada sepeda
motor, rotor juga berfungsi sebagai fly wheel

Gambar 2.40 Alternator Sepeda Motor


(Sumber:http://coilku.blogspot.com/2013/09/alternator-satu-
phase-single-phase.html)

b) Kunci Kontak (Ignition Switch),berfungsi sebagai saklar utama


untuk menghubung dan memutus (On.Off) rangkaian pengapian

38
Universitas Kristen Petra
(dan rangkaian kelistrikan lainnya) pada sepeda motor. Kunci
kontak untuk pengapian AC merupakan tipe pengendali massa
c) Koil pengapian (Ignition Coil), berfungsi untuk menaikkan
tegangan yang diterima dari sumber tegangan
(alternator)menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk
pengapian.Dalam koil pengapian terdapat kumparan primer dan
kumparan sekunder yang dililitkan pada tumpukan.tumpukan
plat besi tipis. Diameter kawat pada kumparan primer 0,6 – 0,9
mm dengan jumlah lilitan 200 – 400 kali, sedangkan
diameterkawat pada kumparan sekunder 0,05 – 0,08 mm dengan
jumlah lilitan sebanyak 2000 – 15.000 kali

Gambar 2.41 Koil Pengapian


(Sumber: http://bengkelbanyuwangi.blogspot.com/2014/)

d) Unit AC.CDI, merupakan serangkaian komponen elektronik


yang berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian,
menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang
dimanfaatkan untuk melakukan pengisian (charge) dan
pengosongan (discharge) muatan kapasitor, kemudian dialirkan
melalui kumparan primer koil pengapian untuk menghasilkan
arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunderdengan cara
induksi electromagnet

39
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.42 Basic Circuit AC-CDI
(Sumber: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan)

Prinsip kerja AC.CDI adalah sebagai berikut :


Rectifier bekerja menyearahkan arus AC yang dihasilkan oleh
sumber tegangan (alternator) maupun oleh signal generator (pick
up coil) sedangkan Thyristor switch merupakan saklar elektronik
yang akan mengosongkan kapasitor yang sudah bermuatan
tersebut,sinyal input yang didapatkan dari arus yang dihasilkan
oleh pick up coil yang mengalir melalui kaki Gate, Akibatnya
Thyristor aktif dan menghubungkan kedua terminal kapasitor
melalui terhubungnya terminal Anoda dan Katoda pada
Thyristor,kemudian Kapasitor akan melepaskan muatannya
secara cepat melalui kumparan primer koil pengapian untuk
menghasilkan induksi pada kumparan primer maupun induksi
tegangan tinggi pada kumparan sekunder.

e) Kumparan Pembangkit Pulsa (Signal generator/Pick up coil)


Pick up coil terdiri dari suatu lilitan kecil yang akan
menghasilkan sinyal berupa arus listrik AC apabila dilewati oleh
perubahan garis gaya magnit. Sinyal tersebut dimanfaatkan oleh
Thyristor untuk mendischarge seluruh muatan kapasitif.

40
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.43 Prinsip kerja Pickup Coil
(Sumber: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan)

f) Busi (Spark Plug),berfungsi mengeluarkan arus listrik tegangan


tinggi menjadi loncatan bunga api melalui elektrodanya.
Loncatan bunga api terjadi disebabkan adanya perbedaan
tegangan diantara kedua kutub elektroda busi (±20.000 volt)

2.6.2.2 Cara Kerja Sistem Pengapian CDI

Gambar 2.44 Skema sistem pengapian AC-CDI


(Sumber: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan)

 Pada saat Kunci Kontak (Ig. Switch) OFF Kunci kontak dalam
posisi terhubung dengan massa. Arus listrik yang dihasilkan
sumber tegangan (Alternator) dibelokkan ke massa melalui kunci
kontak. Tidak ada arus yang mengalir ke unit CDI sehingga
sistem pengapian tidak bekerja dan motor tidak dapat dihidupkan.
 Saat Kunci Kontak ON Hubungan ke massa melalui kunci kontak
terputus sehingga arus listrik yang dihasilkan alternator akan
mengalir masuk ke sistem pengapian. Ketika rotor

41
Universitas Kristen Petra
alternator(magnet) berputar, kumparan stator menghasilkan arus
listrik Arus tersebut disearahkan dioda untuk mengisi kapasitor
sehingga muatan kapasitor. Arus sinyal dihasilkan oleh signal
generator (pick up coil). Arus sinyal pick up coil mengaktifkan
Thyristor yang menyebabkan arus listrik dapat mengalir dari kaki
Anoda ke Katoda (K). Hal ini akan menyebabkan kapasitor
melakukan discharge. Akhirnya pada kumparan sekunder koil
pengapian akan timbul induksi tegangan tinggi sebesar ± 20
KVolt yang kemudian disalurkan melalui kabel busi ke busi
untuk diubah menjadi pijaran api listrik

2.7 Sistem Pelumasan pada Sepeda Motor

Gambar 2.45.Sistem Pelumasan motor


(Sumber : http://belajar-otomotif-1.blogspot.com/2013/05/mengenal-
sistem-pelumasan.html)

Oli yang tertampung pada bagian bawah bak mesin, dihisap oleh
pompa oli melalui kasa saringan oli, kemudian oli terpompa dan
didistribusikan melalui dua jalur saluran oli:

42
Universitas Kristen Petra
 Jalur 1
Oli mengalir melalui Saluran oli yang mengikuti jalur Baut stud
Silinder (Cylinder Stud Bolt) hingga menembus sampai kepala silinder
sampai poros pelatuk dan poros kem, dari poros pelatuk dan poros
kem, oli melumasi suku cadang berikut:
a) Pelatuk
b) Tangkai dan Pegas katup
c) Sproket dan Rantai Mesin
Oli kemudian turun kebawah (efek gravitasi) dan tertampung kembali
pada bagian bawah bak mesin

Gambar 2.46.Jalur oli pada silinder blok


(Sumber : http://belajar-otomotif-1.blogspot.com/2013/05/mengenal-
sistem-pelumasan.html)

 Jalur 2:
Oli mengalir melalui Saluran oli pada Penutup kanan pada bak mesin
(Right crankcase Cover) menuju saringan sentrifugal kemudian ke
saluran oli pada Crankshaft dan bantalan besar stang piston
(Connecting Rod Big end Bearing) dan saluran oli yang menuju sistem
transmisi. Dari bantalan Besar connecting rod, oli menciprat ke
sukucadang berikut:
a) Leher kecil stang piston (Small end connecting rod)
b) Liner Silinder
c) Silinder

43
Universitas Kristen Petra
Oli kemudian turun kebawah (efek gravitasi) dan tertampung kembali
pada bagian bawah bak mesin

Gambar 2.47. Crankcase motor Bagian Kiri dan kanan

2.7.1 Viskositas Oli


Viskositas adalah sifat fisik zat yg bergantung pd geseran molekul
komponennya, secara singkat viskositas dapat didefinisikan sebagai
kemampuan laju fluida ,Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan
sebagai peristiwa gesekan antara satu bagian dan bagian yang lain
dalam fluida. Dalam fluida yang kental kita perlu gaya untuk
menggeser satu bagian fluida terhadap yang lain. Kekentalan atau
viskositas merupakan salah satu unsur kandungan oli paling rawan
karena berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistansinya
untuk mengalir. Kekentalan oli langsung berkaitan dengan sejauh mana
oli berfungsi sebagai pelumas sekaligus pelindung benturan antar
permukaan logam. Agar fungsi dari oli tersebut dapat berjalan dengan
baik, oli harus memiliki kekentalan atau viskositas yang sesuai,berikut
ada karakteristik pelumas yang baik:
 Low volatility atau tidak mudah menguap, terutama pada kondisi
operasi
 Fluiditas atau sifat mengalir dalam daerah suhu operasi.
 Stabilitas selama periode pemakaian. Sebagian sifat ini ditentukan
oleh sifat minyak dasar, namun terutama ditentukan oleh aditif
yang memperbaiki stabilitas

44
Universitas Kristen Petra
 Kompatibilitas atau kecocokan dengan bahan lain dalam sistim.
Sebagai contoh adalah Kompatibilitas pelumas dengan seals,
bearings.

2.7.2 Standar Kekentalan Oli menurut SAE


Badan international SAE (Society of Automotive Engineering )
mempunyai standar kekentalan dengan awalan SAE di depan indek
kekentalan. Oli mesin secara umum dibagi menjadi 2 menurut SAE,
yaitu Single Grade Oil, dan Multi Grade Oil, berikut adalah cara
membaca indek kekentalan:
1. Kekentalan atau berat dari oli dinyatakan oleh angka yang disebut
indek kekentalan Semakin tinggi angka indek tersebut, maka oli
tersebut semakin kental, begitu pula sebaliknya, semakin rendah
angka indek kekentalan dari suatu oli , oli tersebut semakin encer
2. Oli yang indek kekentalannya dinyatakan dalam range
(Contoh:10W-30, 15W-40) disebut multi grade oil, merupakan oli
yang didesain untuk aplikasi pada perubahan suhu yang signifikan,
indek kekentalan yang diikuti oleh huruf W , menunjukkan ukuran
kekentalan oli pada -20 derajat celcius. Menggunakan oli dengan
kekentalan rendah memudahkan mesin dihidupkan saat dingin.
3. Derajat kekentalan tidak termasuk kekentalan yang tidak termasuk
kekentalan yang ditunjukkan “W” menyatakan indek kekentalan
(indek Viskositas) pada suhu 100 derajat celcius

2.7.3 Standar Pelumasan Oli menurut API


Selain indeks kekentalan, oli juga harus mempunyai kualitas yang
baik.Kualitas oli mesin diklasifikasikan sesuai dengan standar API
(American Petroleum Institute) dan ditest dengan cara API, Klasifikasi
API biasanya tercantum pada kemasan oli mesin untuk menambahkan
tingkatan SAE sehingga pemilihan akan lebih mudah bila dilihat dari
perbandingan kondisi pengoperasian kendaraan. Berikut adalah
Klasifikasi menurut standar API

45
Universitas Kristen Petra
Tabel 2.4 Klasifikasi pelumas Oli menurut API

Klasifikasi
Penggunaan
API

Minyak murni tanpa bahan tambahan (additive) atau


SA tidak berisi bahan tambahan dan dipakai untuk motor
atau mesin yang beroperasi di bawah kondisi ringan
Untuk mesin operasi ringan, minyak yang berisi anti
oksidasi dan anti lecet yang dipakai pada motor atau
SB
mesin yang beroperasi dengan perlindungan yang
minimum.
Untuk mesin kendaraan buatan tahun 1964- 1967,
minyak ini memberikan kemampuan dalam mengontrol
SC lapisan temperatur yang rendah dan tinggi, ketahanan,
karat dan korosi mengandung ditergent- dispersant, anti
oksidan
Untuk mesin kendaraan buatan tahun 1968- 1990,
digunakan untuk mesin operasi dengan temperatur tinggi
SD
, mengandung detergent-dispersent, resisting agent, anti-
oksidan
Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1971 ke
atas, minyak ini memberikan perlindungan lebih
terhadap oksidasi minyak, lapisan mesin temperatur
SE
tinggi dan rendah, karat dan korosi mengandung lebih
banyak detergent-dispersent, resisting agent, anti-
oksidan
Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1980 ke
atas, minyak ini memberikan perlindungan pemakaian
SF yang meningkat dan pencegahan terhadap oksidasi yang
lebih tinggi dibandingkan dengn SE dan daya tahan
paling baik
Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1989 ke
atas , minyak ini memberikan perlindungan yang baik
SG
terhadap oksidasi yang tinggi dan putaran mesin yang
cepat

Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1993 ke


atas, memiliki kemampuan lebih dari SG dalam
SH
mengendalikan deposit, oksidasi pelumas, keausan
mesin, karat dan korosi.

46
Universitas Kristen Petra
Digunakan untuk mesin kendaraan buatan tahun 1997 ke
atas, memiliki kemampuan lebih dari SH dalam
SJ
mencegah penguapan pelumas, dan ditambahkan 0,1 %
berat kandungan fosfor

Spesifikasi baru yang dikeluarkan untuk mesin


SL kendaraan buatan tahun 2001 ke atas, dan mempunyai
kemampuan diatas API sebelumnya.

Sumber:
http://oto.teknik.ummgl.ac.id

47
Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai