Anda di halaman 1dari 12

KORELASI ANTARA AKREDITASI SEKOLAH ASAL DENGAN

INDEKS PRESTASI KOMULATIF (IPK ) MAHASISWA


MATEMATIKA STKIP PGRI TULUNGAGUNG DI TRENGGALEK

Tim 3
Lenny Nuurotul Mashlihah – 14184202057
Rani Cristina Yulia Novia Jayanti – 14184202066
Tanisa Diva Aryani – 14184202072

ABSTRAK
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika STKIP PGRI Tulungagung yang
berada di Trenggalek berasal dari berbagai sekolah. Tidak hanya dari SMA/MA
tapi juga SMK baik negeri maupun swasta, yang tentunya masing-masing
sekolah memiliki tingkat akreditasi yang berbeda. Dilihat dari latar belakang
tersebut, penulis bermaksud ingin mengetahui adakah hubungan antara
akreditasi sekolah asal dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa
Jurusan Pendidikan Matematika STKIP PGRI Tulungagung di Trenggalek.
Oleh sebab itu, penulis akan meneliti dengan menggunakan Teknik Analisis
Korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil penelitian penulis,
menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara akreditasi sekolah asal dengan
Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika
STKIP PGRI Tulungagung di Trenggalek.

Kata Kunci : akreditasi, prestasi belajar, IPK, Matematika, SLTA, SMAN,


SMA, SMKN, MAN, MA, swasta, negeri, mahasiswa, hubungan, korelasi.
PENDAHULUAN

Sebagai negara yang besar dan dengan sumber daya alamnya yang melimpah pada
dasarnya Indonesia memiliki potensi yang besaruntuk menjadi salah satu bangsa yang maju,
bermartabat dan lebih baik dari saat ini, dan itu semua dapat terwujud tentunya dengan
dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, kreatif dan memiliki visi yang jelas dan
terarah untuk kemajuan Bangsa. Untuk memenuhi tujuan terciptanya bangsa sumber daya
manusia yang berkualitas tentunya pendidikan adalah faktor terpenting yang tidak dapat
dipisahkan. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
pada pasal 3 (tiga) yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan dari pendidikan nasional tidak saja hanya mencetak sumber daya manusia
yang cerdas akan tetapi juga mampu mencetak kepribadian yang berkarakter, berakhlak,
kreatif, memiliki misi visi dan bertanggung jawab serta sebagai warga negara yang baik.
Kesuksesan seseorang tidak pernah lepas dari potensi yang di miliki oleh orang tersebut,
potensi dalam arti tidak berbicara soal skill akan tetapi meliputi kemampuan seseorang
mengimplementasikan potensi yang dimiliki untuk orang banyak, kemampuan mengelola diri
dan orang lain.

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim


Akbar,2000) mengungkapkan bahwa kemampuan teknis(Hard Skill) hanya memberikan
kontribusi selitar 20% terhadap kesuksesan seseorang, selebihnya sekitar 80% kesuksesan
seseorang di tentukan oleh soft skill dan itu artinya seseorang memiliki porsi yang lebih besar
sebagai penentu sukses tidaknya seseorang dimana karakteristik seseorang sangat di
pengaruhi oleh kualitas pendidikan karakter yang ia serap.

PRESTASI BELAJAR

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan
belajar. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan
makna dari kedua kata tersebut.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian prestasi adalah hasil yang
telah dicapai(dari yang telah diakukan, dikerjakan, dan sebagainya) (1991: 787). Sedangkan
menurut Saiful Bahri Djamarah (1994: 20-21) dalam bukunya Prestasi Belajar dan
Kompetensi Guru, bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan,
hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang
sama Nasrun harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang
perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang
disajikan kepada siswa.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil dari
suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan
menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.
Selanjutnya untuk memahami pengertian tentang belajar berikut dikemukakan
beberapa pengertian belajar diantaranya menurut Slameto (2003: 2) dalam bukunya Belajar
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya bahwa belajar ialah suatu usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Muhibbin Syah
(2000: 136) bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif. Begitu juga menurut James Whitaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto
(1990: 98-99), belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubhah melalui
latihan dan pengalaman.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar merupakan kegiatan yang
dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan mengalami perubahan secara
individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses
latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Menurut Winkel melalui Sunarto (1996: 162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah
suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan
belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo
Supriyono (1990: 130) prestasi belajar merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal)
individu.
Berdasarkan beberapa batasan diatas, prestasi belajar dapat diartikan sebagai
kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai
interaksi aktif antara subyek belajar dengan obyek belajar selama berlangsungnya proses
belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum menurut


Slameto (2003: 54) pada garis besarnya meliputi faktor intern dan faktor ekstern yaitu:
1) Faktor intern
Dalam faktor ini dibahas 2 faktor yaitu:
a) Faktor jasmaniah mencakup:
 Faktor kesehatan
 Cacat tubuh
b) Faktor psikologis mencakup:
 Intelegensi
 Perhatian
 Minat
 Bakat
 Motivasi
 Kematangan
 Kesiapan
c) Faktor kelelahan
2) Faktor ekstern
Faktor ini dibagi menjadi 3 faktor, yaitu:
(a) Faktor keluarga mencakup:
 cara orang tua mendidik
 relasi antar anggota keluarga
 suasana rumah
 keadaan ekonomi keluarga
 pengertian orang tua
 latar belakang kebudayaan
b) Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah
c) Faktor masyarakat meliputi kegiatan dalam masyarakat, mass media, teman
bermain, bentuk kehidupan bermasyarakat, Selanjutnya Sumadi Suryabrata
(2002:233) mengklasifikasikan faktor-faktor yang memepengaruhi belajar sebagai
berikut:
1) Faktor-faktor yang berasal dari luar dalam diri
a) Faktor non-sosial dalam belajar
Meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat dan alat-alat yang
dipakai untuk belajar(alat tulis, alat peraga)
b) Faktor sosial dalam belajar
2) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri
a) Faktor fisiologi dalam belajar
Faktor ini terdiri dari keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi
jasmani tertentu.
b) Faktor psikologi dalam belajar
Faktor ini dapat mendorong aktivitas belajar seseorang karena aktivitas dipacu
dari dalam diri, seperti adanya perhatian, minat, rasa ingin tahu, fantasi,
perasaan, dan ingatan. Pendapat lain mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo
Supriyono (2002: 60) yaitu:
1) Faktor internal
a) Faktor jasmaniah, Faktor jasmaniah, baik bawaan maupun yang
diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran,
struktur tubuh, dan sebagainya
b) Faktor psikologi, baik bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas :
(1) Faktor intelektif yang meliputi:
(a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat
(b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki
(2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.
c) Faktor kematangan fisik maupun psikis
2) Faktor Eksternal
a) Faktor sosial, yang terdiri atas :
(1) Lingkungan kerja
(2) Lingkungan sosial
(3) Lingkungan masyarakat
(4) Lingkungan kelompok
b) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian
c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim
d) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Jadi, berdasarkan pendapar
di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar digolongkan menjadi dua yaitu:
1) Faktor intern
Faktor ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan diri
siswa itu sendiri berupa motivasi, minat, bakat, kepandaian,
kesehatan, sikap, perasaan dan faktor pribadi lainnya.
2) Faktor ekstern
Faktor ini berhubungan dengan pengaruh yang datang dari luar diri
individu berupa sarapa dan prasarana, lingkungan, masyarakat, guru,
metode pembelajaran, kondisi social, ekonomi,
dan lain sebagaianya.

METODOLOGI PENELITIAN

Kami menggunakan data nilai akreditasi sekolah asal dan IPK yang bersumber dari
mahasiswa-mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika STKIP PGRI Tulungagung di
Trenggalek semester V yang akan kami gunakan sebagai data sampel dari populasi
mahasiswa-mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika STKIP PGRI Tulungagung di
Trenggalek. Variabel yang akan kita hitung adalah nilai akreditasi sekolah asal dan nilai IPK
semester terakhir. Kami mendapatkan data melalui media komunikasi online yaitu whatsapp
untuk mendapatkan asal sekolah dan IPK mahasiswa-mahasiswa Jurusan Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Tulungagung di Trenggalek Semeseter 5 dan website
sekolah.data.kemdikbud.go.id untuk mendapatkan data nilai akreditasi sekolah asal
mahasiswa-mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika STKIP PGRI Tulungagung di
Trenggalek. Cara kami mengumpulkan data tersebut akan kami tampilkan buktinya berupa
video yang akan kami lampirkan. Metode yang kita gunakan adalah Teknik Analisis
Korelasi Pearson Product Moment. Berikut langkah-langkahnya :
1. Penentuan Hipotesis
2. Penentuan Taraf Signifikasi
3. Pemilihan Statistik Uji
4. Penentuan Daerah Kritis
5. Keputusan
6. Kesimpulan

HASIL PENELITIAN

Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan dua variabel yaitu:

X = Nilai akreditasi sekolah asal mahasiswa matematika STKIP PGRI TULUNGAGUNG


yang berada di TRENGGALEK.

Y = Prestasi belajar Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa matematika STKIP PGRI
TULUNGAGUNG yang berada di TRENGGALEK.

Taraf signifikansi α=5 %

Tabel Daftar Nilai Akreditasi Sekolah Asal dan Indeks Prestasi Komulatif (IPK)

NILAI
No NAMA AKREDITASI IPK
AKREDITASI
1 Sefriana Dyah Purborini A 93 3,59
2 Anisatul Arofi A 91 3,43
3 Febrika Kusuma A 91 3,5
4 Dwi Ratna Sari A 91 3,59
5 Lailatun Na’imah A 91 3,59
6 Suli Ramayanti A 90 3,64
7 Laili Nur Hanifah A 90 3,44
8 Nika Santi A 90 3,28
9 Yurnia Ekahari P. A 86 3,44
10 Dinda Dias M. A 86 3,28
11 Asti Nityas Sari B 72 3,45
12 Tsania Uliya Firdaus A 91 3,43
13 Nur Kholifah A 90 3,47
14 Desi Puri K. A 90 2,16
15 Suraya Isnaini A 86 3,6
16 Tanisa Diva Aryani B 72 3,62
17 Lenny Nuurotul M. B 72 3,4
18 Heni Purwaningtyas U. A 91 3,78
19 Rani Cristina Yulia Novia A 91 3,47
20 Agus Purnomo B 83, 80 3,36
21 Ciptiana Kusuma A 90 3,6
22 Eko Ritwan A. B 72 3,36
23 Rahadyan Kidung Sukma A. B 72 3, 41
24 Nasiri B 72 3,14

Korelasi Pearson Product Moment

Langkah – langkah Uji Hipotesis:

1. Hipotesis
H0 = Tidak ada korelasi (hubungan) antara Nilai Akreditasi Sekolah Asal dengan
Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa Jurusan Matematika STKIP
PGRI Tulungagung di Trenggalek.
H1 = Ada korelasi (hubungan) antara Nilai Akreditasi Sekolah Asal dengan
Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa Jurusan Matematika STKIP
PGRI Tulungagung di Trenggalek.

Taraf Signifikansi ( α )
α = 5% = 0,05

2. Statistik Uji
2 2

r xy=n ∑ XY−∑ X ∑ Y ¿
√ √
n ∑ X 2−(∑ X ) n ∑ Y 2−(∑ Y ) ¿
¿
n=24 ¿
X = Nilai akreditasi sekolah asal
Y = Indeks Prestasi Komulatif (IPK)
No X Y XY  X 2  Y 2 
1 93 3,59 333,87 8649 12,8881
2 91 3,43 312,13 8281 11,7649
3 91 3,5 318,5 8281 12,25
4 91 3,59 326,69 8281 12,8881
5 91 3,59 326,69 8281 12,8881
6 90 3,64 327,6 8100 13,2496
7 90 3,44 309,6 8100 11,8336
8 90 3,28 295,2 8100 10,7584
9 86 3,44 295,84 7396 11,8336
10 86 3,28 282,08 7396 10,7584
11 72 3,45 248,4 5184 11,9025
12 91 3,43 312,13 8281 11,7649
13 90 3,47 312,3 8100 12,0409
14 90 2,16 194,4 8100 4,6656
15 86 3,6 309,6 7396 12,96
16 72 3,62 260,64 5184 13,1044
17 72 3,4 244,8 5184 11,56
18 91 3,78 343,98 8281 14,2884
19 91 3,47 315,77 8281 12,0409
20 83,8 3,36 281,568 7022,44 11,2896
21 90 3,6 324 8100 12,96
22 72 3,36 241,92 5184 11,2896
23 72 3,41 245,52 5184 11,6281
24 72 3,14 226,08 5184 9,8596
∑ 2043,8 82,03 6989,308 175530,44 282,4673

2 2

r xy=n ∑ XY−∑ X ∑ Y ¿
√ √
n ∑ X 2−(∑ X ) n ∑ Y 2−(∑ Y ) ¿
¿
¿
24 ( 6 .989, 308 )−( 2. 043,8 )( 82,03 )
r xy=
√ 24 ( 175.530 ,44 )−( 2. 043, 8 )2 √24 ( 282, 4673 )−( 82,03 )2
167. 743,392−167. 652,914
r xy=
√ 4.212 .730, 56−4.177 .118 , 44 √ 6.779,2152−6.728 ,9209
90,478
r xy=
√ 35.612 ,12 √50 ,2943
90,478
r xy=
√ 1.791.086 ,6469
90,478
r xy=
1.338 ,3148534
r xy=0,0676
3. Daerah Kritis
|r xy|=0 ,0676
r [ α ; n−2 ]=r [0 , 05 ;24 −2 ]=r [ 0, 05 ; 22]=0 , 404
4. Keputusan

Terima H0
→|r xy| lebih Kecil dari pada r tabel
5. Kesimpulan

Tidak ada korelasi (hubungan) antara Nilai Akreditasi Sekolah Asal dengan Indeks
Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa Jurusan Matematika STKIP PGRI Tulungagung
di Trenggalek.

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan
antara nilai akreditasi sekolah asal dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa
matematika STKIP PGRI TULUNGAGUNG di Trenggalek. Menurut penelitian kami
ternyata akreditasi yang sama belum tentu memiliki nilai akreditasi yang sama. Namun
dalam hal ini nilai akreditasi sekolah asal mahasiswa STKIP PGRI Tulungagung Jurusan
Pendidikan Matematika di Trenggalek tidak berhubungan dengan tinggi rendahnya nilai IPK
mahasiswa STKIP PGRI Tulungagung Jurusan Pendidikan Matematika di Trenggalek. Hal
ini terbukti dengan perhitungan kami menggunakan Teknik Analisis Korelasi Pearson
Product Moment yang hasilnya rxy = 0,0676 yang di mana nilai tersebut lebih kecil dari r tabel
sehingga keputusannya terima H0. Artinya menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara
akreditasi sekolah asal dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa Jurusan
Pendidikan Matematika STKIP PGRI Tulungagung di Trenggalek.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut Tidak ada korelasi (hubungan) antara Nilai Akreditasi Sekolah Asal dengan Indeks
Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa Jurusan Matematika STKIP PGRI TULUNGAGUNG di
Trenggalek. Sehingga tinggi rendahnya nilai IPK bukan ditentukan dari nilai akreditasi
sekolah asal melainkan atas kesungguhan belajar mahasiswa itu sendiri dan juga atas berkat
rahmat Alloh Yang Maha Esa. Untuk itu jika ingin mendapatkan nilai IPK yang tinggi,
belajar dengan sungguh-sungguh adalah suatu keharusan yang dilaksanakan oleh para
mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA
 http://eprints.uny.ac.id/8772/3/bab%202%20-%2008402244010.pdf Diakses :
09/01/2017 15:49:55
 Budiono.2004.Statistika Untuk Peneltian.Surakarta:Sebelas Maret University Press.
 sekolah.data.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai