MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Panduan Manajemen Dan Validasi Data Rumah Sakit Umum Holistic
Purwakarta
KEDUA : Panduan Manajemen Dan Validasi Data sebagaimana dimaksud
dictum KESATU menjadi acuan dan pedoman dalam pelaksanaan
pencatatan, pelaporan dan validasi data indikator mutu dan
keselamatan pasien di Rumah Sakit
KETIGA : Panduan Manajemen Dan Validasi Data sebagaimana dimaksud
dictum KESATU tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Purwakarta
Pada Tanggal 14 Januari 2019
Direktur RSU Holistic Purwakarta
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengacu pada UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, permenkes No. 1691
Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, standar Akreditasi Rumah
Sakit Versi 2012 dan Standar Akreditasi Rumah Sakit Jint Commission Internasional
(JCI), Serta Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit (Depkes, 1994), RSU
Holistic Purwakarta dituntut untuk melakukan upaya peningkatan Mutu Pelayanan
pasien dengan memberikan pelayanan yang bermutu dan menjamin Keselamatan
pasien sesuai dengan Standar yang ditetapkan melalui upaya perbaikan mutu dan
keselamatan pasien.
Perbaikan mutu dan keselamatan pasien dilaksanakan berdasarkan masukan data
dari lapangan yang akan dipergunakan secara efektif dalam praktik klinis dan
manajemen. Setiap tahun pemimpin klinis dan manajerial menetapkan area pelayanan
dan indikator mutu prioritas yang digunakan sebagai variable untuk mengukur sautu
perubahan/perbaikan dengan menggunakan instrument yang tepat.
Untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi indikatur mutu RS diperlukan
sautu perangkat pencatatann dan pelaporan yang baik dan akurat, seningga informasi
yang ada benar-benar dapat menggambarkan kualitas dari mutu pelayanan RS. Data
tersebut nantinya dapat digunakan sebagai bahan perencanaan dan pengambilan
Keputusan dalam menentukan kebijakan program muru di masa yang akan dating.
Salah satu fungsi komite Mutu adalah melakukan pengumpulan dan pengelolahan
data unit, disamping melakukan analisa dan pengkajian program mutu, mengikuti
perkembangan (monitoring) dan menyusun laporan penyelenggaraan program Mutu.
Pengukuran fungsi klinis dan fungsi manajemen di Rumah Sakit akan menghasilan
akumulasi data dan informasi. Untuk memahami seberapa baik kemampuan rumah
sakit, tergantung dari hasil analisis data, informasi yang terkumpul dibandingkan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum memeberikan panduan manajemen data indikator mutu unit-unit di
rumah sakit
2. Tujuan khusus dihasilkannya acuan dalam melakukan pencatatan dan pelaporan
untuk:
a. Pelaksanaan pelaporan indikator mutu prioritas yang selenggarakan oleh
Rumah Sakit.
b. Pelaksanaan program indikator mutu di unit kerja yang ada di Rumah Sakit
c. Rekapitulasi pelaksanaan kegiatan indikator mutu yang diselenggarakan oleh
unit kerja di Rumah Sakit.
d. Rekapitulasi pelaksanaan kegiatan indikator mutu yang diselenggarakan di
tingkat rummah sakit.
e. Pengawasan dan pemantauan kegiatan peningkatan mutu ( plan, do, study,
action).
Pangumpulan data adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis oleh pengumpul
data untuk mengukur indikator mutu dan keselamatan pasien.
Analisan data adalah suatu proses mengevaluasi data dengan menggukan penalaran logis
dan analisis terhadap data/hasil pengukuran indikator muru sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan. Data hasil pengukuran tersebut digunakan untuk memberikan umpan bakik
secara terus menerus mengenai informasi mutu dan keselamatan pasien kepada para
pempinan dan staf untuk digunakan dalam membuat keputusan dan melakukan perbaikan
proses asuhan klinis dan manajerial serta keselamatan pasien secara menerus.
Validasi diartikan sebagai suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap
bahan, proses, prosedur, kegiatan,sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan
dalam produksi dan pengawasan akan senangtiasa mencapai kasil yang diinginkan.
Publikasi data adalah proses penebitan laporan dengan media publikasi secara internal
maupun eksternal keluar rumah sakit setelah mendapatkan persetujuan direktur.
Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan dengan
menggunakan instrumen. Indikator merupakan variable yang digunakan untuk menilai suatu
perubahan. Menurut WHO, indikator adalah variable untuk mengukur perubbahan. Indikator
yang ideal harus memiliki 4 (empat) kriteria :
1. Sahih (valid), yaitu benar-benar dapat dipakain untuk mengukur aspek yang akan
dinilai.
2. Dapat dipercaya (reliable), yaitu mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat
yang berulangkali, untuk waktu sekarang maupun yang akan dating.
3. Sensitif, yaitu cukup peka untuk mengukur, sehingga jumlahnya tidak perlu banyak.
Indikator juga merupakan suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan
merupakan variable yang digunakan untuk menilai perubahan.
A. Indikator Mutu
Pencatatan dan pelaporan indikator mutu terdiri atas :
a. Indikator mutu prioritas RS
1. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan indikator mutu sesuai kebijakan,
panduan, Standar Prosesdur Operasional (SPO)
2. Input data indikator dari unit yang terlibat pada area prioritas RS
3. Pelaporan indikator mutu oleh unit ke komite mutu
4. Rekapitulasi data indikator mutu
5. Analisis indikator mutu unit oleh komite mutu
6. Penampilan data indikator mutu secara deskriptif
7. Pelaporan data indikator mutu ke Direktur
b. Indikator mutu unit kerja
1. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan indikator mutu unit sesuai kebijakan,
pandua, Standar Prosedur Operasional (SPO)
2. Input data indikator dari unit kerja
3. Pelaporan indikator mutu oleh unit ke atasan langsung secara berjenjang
4. Rekapitulasi data indikator mutu
5. Analisis indikator mutu unit oleh instalasi/unit
6. Pelampilan data indikator mutu secara deskriptif
7. Pelaporan data indikator mutu ke Direktur melalui wakil direktur secara
berjenjang.
B. Pengelolaan Data Untuk Peningkatan Kinerja
1. Pengumpulan data terdiri dari :
a. Data apa yang akan dikumpulkan
b. Bagaimana menghitung setiap ukuran data dengan rumus numerator,
denominator
c. Ambang data
d. Sumber data
2. Penelusuran data
a. Frekuensi pemantauan
b. Penyimpan dan mengambil data
c. Distribusi data
d. Metode untuk menyajikan data
Pengumpulan data meliputi pencatatan dan pengambilan data yang diperlukan untuk
pemantauan indikator mutu pengumpulan data dilakukan oleh petugas yang telah
ditunjuk dibawag tanggung jawab PIC pengumpulan data dengan mengacau pada
profil/kamus indikator mutu masing-masing.
Pencatatan dilakukan oleh PIC pengumpul data dengan mengisi formulir pencatatan
dan monitoring indikator mutu. Formulir pancatatan indikator mutu dapat berupa sensus
harian ataupun bentuk laian sesuai kebutuhan dan profil masing-masing indikator mutu.
Pengumpulan data harus dilakukan dengan pencatatan yang jelas dan rinci dengan
mengacau pada profil indikator masing-masing indikator mutu, dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Numerator
2. Denominator
3. Penanggung jawab/ PIC pengumpul data
4. Metodologi pengumpulan data,, ada dua macam itu:
a. Restropektif
b. Sensus harian
5. Frekuensi pengumpulan/penilaian data:
a. Harian
b. Mingguan
c. Bulanan
d. Target sampel dan ukuran sampel
6. Area monitoring untuk mengetahui lokasi data
7. Nilai ambang/standar dilakukan untuk analisis, dengan membandingkan standard
an untuk mengetahui capaian indikator
8. Kritria inklusi dan eksklusi
B. Pelaporan
Pelaporan data indikator mutu meliputi:
1. Data sensus harian maupun data destropektif
2. Rekapitulasi bulanan
a. Teknik sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam
pengambilang sampel terdapat dua teknik sampling yaitu probality samping dan
nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang
memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Sedangkan nonprobability sampling kurang atau tidak bisa memberi
peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Validasi merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek yang diukur
dengan data yang dapat dilaporkan oleh pengumpulan data. Dengan demikian, data yang
valid “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh pengumpulan data dengan
yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diukur.
“The validity of measuring instrument may be defined as the extent to which difference in
scores on it reflects true differences among individuals on the characteristic that we seek
to measure, rather than constant or random errors”
Perbandingan ini membantu rumah sakit memahami sumber dan sifat perusahaan yang
tidak dikehendaki serta membantu fokus pada upaya perbaikan.
Dari gambar alur diatas, langkah-langkah validasi data internal dapat dijelaskan
sebagai berikut:
PENUTUP
Program peningkatan mutu dianggap bermanfaat jika data yang dipakai merupakan
data yang valid. Jika data yang dipakai tidak valid, maka program peningkatan mutu tidak
ada artinya (garbage in garbage out/GIGO). Jadi pengukuran yang terpercaya (reliable)
terhadap indikator mutu merupakan inti dari semua program peningkatan mutu.
Dalam upaya menjamin bahwa data yang dikumpulkan adalah baik dan bermanfaat
untuk upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien, RSU Holistic Purwakarta
menggunakan proses internal untuk melakukan validasi data.
Validasi data menjadi salah satu langkah penting dalam pengukuran indikator mutu
yang meliputi: pemilihan apa yang harus diukur (indikator mutu), pemilihan dan
pengujian ukuran, pengumpulan data, validasi data dan penggunaan data untuk
perbaikan.
Semoga panduan validasi data ini dapat membantu dan bermanfaat dalam
menghasilkan data yang valid yang nantinya data tersebut dapat dipergunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan yang tepat bagi RSU Holistic Purwakarta.
Ditetapkan di Purwakarta
Pada Tanggal 8 Januari 2019
RTA