Diajukan Oleh:
i
ii
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Lapangan dengan baik dan tepat.
9. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara
moral maupun materi.
iii
Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun dan
menyelesaikan laporan ini. Namun, penulis menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis menerima dengan
terbuka segala masukan-masukan, kritik, saran dan pendapat yang bersifat
membangun guna memperbaiki Laporan Praktikum Kerja Lapangan ini.
Al Randy Sebayang
Muhammad Nuzulul Amri
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Pelaksanaan.............................................................................................. 2
1.3 Tujuan....................................................................................................... 2
1.4 Manfaat..................................................................................................... 3
1.5 Sistopiktika............................................................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN PKL .......................................................................... 4
2.1 Profil perusahaan tempat PKL ................................................................ 4
2.2 Deskripsi alat/sistem................................................................................ 6
2.3 Sifat-sifat lapis pondasi yang disyaratkan................................................ 11
2.4 Topik/Bidang yang di-amati/observasi ................................................... 12
2.5 Hambatan selama PKL............................................................................. 25
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Peta Lokasi Proyek.......................................................................... 2
Gambar 2.10 Kondisi existing yang ditumbuhi vegetasi di sisi kiri dan kanan
Jalan............................................................................................... 13
Gambar 2.11 Stripping pada vegetasi dan material yang menutupi permukaan
Jalan............................................................................................... 14
Gambar 2.12 Excavator sedang melakukan penggalian galian pelebaran
20 cm............................................................................................. 15
Gambar 2.15 Pemadatan dan pengrapian permukaan galian oleh Mini Tandem
Roller.............................................................................................. 17
Gambar 2.16 (a),(b) Gambaran lokasi AMP produksi campuran aggregat
kelas A...........................................................................................
17
Gambar 2.17 Jalur dan waktu tempuh mobilisasi material campuran aggregat
v
Menuju lokasi proyek.................................................................. 18
Gambar 2.22 Pengujian tes PIT pada pada perkerasan lapis agregat kelas A.. 25
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Spesifikasi............................................................................................
..............................................................................................................................30
ix
BAB I
P ENDAHULUAN
BAB I
P ENDAHULUAN
Dala
ms
uatu pekerjaan konstruksi baik bangunan gedung, jalan, dan air
terdapat suatu faktor yang mendasari pekerjaan konstruksi itu
dilaksanakan. Pekerjaan konstruksi dilakukan untuk menghasilkan sesuatu
yang lebih baik dari sebelumnya melalui tahapan-tahapan yang memiliki
proses sampai konstruksi itu selesai. Pekerjaan konstruksi jalan terbagi
atas pekerjaan konstruksi jalan baru dan pekerjaan konstruksi jalan yang
sudah ada. Pekerjaan konstruksi jalan baru adalah pekerjaan konstruksi
untuk membangun jalan yang sebelumnya tidak ada menjadi ada,
sedangkan pekerjaan konstruksi jalan yang sudah ada adalah pekerjaan
konstruksi peningkatan dengan pekerjaan konstruksi rehabilitasi.
1
Tahun Anggaran 2020. Proyek ini terletak di Sipincur, Kabupaten
Humbang Hasundutan- Humbang Hasundutan. Sipincur merupakan
1.2 Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan PKL yang dijadwalkan oleh Jurusan Teknik Sipil
program studi TPJJ adalah selama empat minggu yang dimulai pada tanggal
5 Oktober 2020 sampai dengan 30 Oktober 2020, yang terdiri dari setiap
hari kerja setiap minggu dan dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga 17.00
WIB. Tetapi dikarenakan adanya perubahan cuaca yang tidak menentu maka
jadwal kegiatan dapat berubah-ubah tergantung kondisi dilapangan.
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam proyek ini adalah:
1. Mengetahui tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan lapis agregat kelas
A secara detail.
2. Mengetahui kesesuaian pekerjaan di lapangan dengan spesifikasi teknis
pekerjaan.
3. Meningkatkan wawasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan
keterampilan mahasiswa sesuai dengan jurusan Teknik Sipil.
2
1.4 Manfaat
Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
1. Mendapatkan ilmu terkait pekerjaan di Lapangan secara langsung.
2. Membandingkan ilmu yang di peroleh di perkuliahan dengan kondisi
dilapangan.
1.5 Sistopiktika
Penulisan laporan PKL ini berdasarkan data dilapangan dan berpatokan dari
referensi. Sehingga untuk mempermudah penulisan maka dibuatlah
sistematika penulisan yang terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, pelaksanaan, tujuan, manfaat PKL serta
sistematika pembahasannya.
3
BAB II
PELAKSANAAN PKL
BAB II
PELAKSANAAN PKL
4
Nama PPK : Pejabat Pembuat Komitmen -2.5 Provinsi
Sumut
Nomor Kontrak : 03/KTR-APBN/Bb2-Wil2.S2.5/2020
Nilai Kontrak : Rp. 36.492.050.000,-
Sumber Dana : APBN
Penyedia Jasa : PT. Akbar Perkasa Indonesia
Masa Pelaksanaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender
Masa Pemeliharaan : 365 (Tiga ratus enam puluh lima) Hari Kalender
Konsultan Supervisi : PT. Harawana Consultant
Tahun Anggaran : APBN 2020
Gambar 2.1 Skema susunan struktur organisasi PT. Akbar Perkasa Indonesia
5
Ket :
6
2.2 Deskripsi Alat/Sistem
Alat merupakan pendukung sekaligus penunjang
utama dalam melakasanakan suatu proyek konstruksi. Salah satu alat yang
diperlukan dalam dunia konstruksi ialah alat berat dimana pemakaian alat
berat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan
suatu struktur baik bangunan jalan, jembatan, dll. Berikut ini beberapa alat
berat yang digunakan pada proyek Pembangunan Jalan Sipinsur, CS:
7
2.2.4 Excavator
Dalam proyek ini pekerjaan galian menggunakan Excavator dengan
jenis backhoe, diamana dalam pekerjaan lapis pondasi base A ini pada
STA 0+00-2+730 menggunakan satu Excavator dengan bobot ± 20 Ton.
Dalam hal ini operator bertanggung jawab terhadap pekerjaan galian,
pemindahan limbah galian dan longsor sekaligus pembongkaran existing
pada STA 2+650-2+730. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2.5.
9
membantu dalam penghamparan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
Gambar 2.8.
10
Tabel 2.1 Sifat-sifat lapis pondasi agregat dan lapis Drainase
11
Catatan :
1) 95/90 menunjukkan bahwa 95% agregat kasar mempunyai muka bidang
pecah satu atau lebih dan 90% agregat kasar mempunyai muka bidang
pecah dua atau lebih.
2) 55/50 menunjukkan bahwa 55% agregat kasar mempunyai m uka bidang
pecah satu atau lebih dan 50% agregat kasar mempunyai muka bidang
pecah dua atau lebih.
3) 80/75 menunjukkan bahwa 80% agregat kasar m empunyai muka bidang
pecah satu atau lebih dan 75% agregat kasar mempunyai muka bidang
pecah dua atau lebih.
Sumber: Spesifikasi Umum 2018 Divisi 5 TABEL 5.1.2.(2) Sifat-sifat Lapis
Pondasi Agregat dan Lapis Drainase terlampir pada lampiran 1. Spesifikasi
a. Stripping
b. Penggalian pelebaran
c. Pemadatan
d. Penumpukan aggregat kelas A
e. Penghamparan
f. Pemadatan
g. Pengujian sand cone
h. Pengujian tes PIT
2.4.1 Stripping
Kondisi existing yang dipenuhi dengan rerumputan liar, akar pohon
pinus, timbunan material longsor dan tanaman semak belukar
menyebabkan kondisi badan jalan menyempit. Oleh karena itu,
dibutuhkan pekerjaan pembersihan badan jalan sekaligus pembersihan
lahan yang akan dijadikan konstruksi pelebaran jalan. Kegiatan
Stripping bertujuan untuk mengupas permukaan lahan yang ditutupi
oleh material sisa longsor, rerumputan liar, semak belukar dan hal-hal
12
yang menutupi badan jalan serta lahan yang akan dijadikan konstruksi
pelebaraan jalan. Material hasil kupasan tersebut, lalu di letakan pada
pinggir batas pelebaran jalan yang nantinya akan dilakukan galian
drainase. Hal ini dilakukan untuk menghemat pengeluaran biaya
pembuangan limbah galian, karena pembuangan limbah stripping
dilakukan sekaligus dengan pembuangan limbah galian untuk saluran
drainase. Dalam proyek ini stripping dilakukan dengan membersihkan
sisi kiri dan kanan jalan existing yang ditutupi oleh vegetasi dan
rerumputan liar. Kondisi existing sebelum adanya pekerjaan dapat
dilihat pada Gambar 2.10.
13
Gambar 2.11 Stripping pada vegetasi dan material yang menutupi
permukaan jalan
Adapun sisa material dan vegetasi akan berkumpul pada tepi jalan setelah
dilakukannya stripping, selanjutnya limbah tersebut akan dibuang
bersaamaan dengan sisa material galian.
14
Gambar 2.12 Excavator sedang melakukan penggalian galian pelebaran
20 cm
15
Dalam satu hari kinerja excavator untuk pekerjaan galian pelebaran jalan
untuk ukuran lebar 1,5 meter dan galian dengan lebar 3,5 m untuk satu
sisi rata-rata mencapai 500 m dengan waktu kerja 7 jam per hari dengan
kodisi alat dalam keadaan prima tanpa kerusakan. Kinerja ini sangat
dipengaruhi oleh kondisi lapangan proyek. Dimana pada proyek yang
penulis amati kondisi medan terjal dan berbukit sehingga memiliki
kesulitan dalam pengerjaan galian pelebaran terssebut.
2.4.3 Pemadatan
Setelah melakukan pekerjaan galian dengan kedalaman 20 cm, selanjutnya
dilakukan pemadatan serta perapian galian yang sebelumnya digali oleh
Excavator. Dimana pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan satu alat
berat Mini Tandem Roller. Perapian sekaligus pemadatan yang dilakukan
16
Mini Tandem Roller dengan melakukan penggilasan sebaaanyak 3 kali
passing. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.15 yang menjelaskan proses
pemadatan yang dilakukan oleh Mini Tandem Roller.
17
Gambar 2.17 Jalur dan waktu tempuh mobilisasi material campuran
agregat kelas A menuju lokasi proyek
Setelah Dump truck yang berisikan material agregat kelas A sudah sampai
menuju lokasi proyek. Dump Truck tersebut dibariskan untuk menunggu
kesiapan dan giliran penuangan sesuai instuksi mandor lapangan. Namun,
sebelum penuangan dilakukan kontrol dengan mengukur tinggi rata-rata
tumpukan agregat kelas A dengan menggunakan meteran rol meter.
Kegiatan ini dilakukan agar mengukur volume agregat dalam muatan satu
Dump Truck. Selain itu juga, hal ini dilakukan untuk mengawasi volume
agregat dari AMP akibat tidak adanya timbangan tonase, sehingga
perhitungan volume manual dengan rol meter dijadikan dasar pembayaran
agregat sesuai dengan keputusan bersama antara PPK, owner, kontraktor
dan pihak AMP. Volume agregat yang dibawa pada satu Dump Truck rata-
rata adalah 4,53 m 3 dalam keadaan gembur.
18
Grader dalam penghamparan agregat kelas A tersebut. Namun, dalam
penumpukan agregat ini juga menyesuaikan kondisi yang ada dilapangan.
Proses penuangan sekaligus penumpukan agregat tersebut dapat diihat
pada Gambar 2.18.
19
b. Untuk lebar jalan = 3,5 m
Volume DT = p x l x t........................................................................(3)
4,53 m3 = p x 3,5 m x 0,24 m
p = 4,53 m3 / 0,84 m2
p = 5,39 m
Jarak antar tumpukan :
a. Untuk lebar jalan = 1,5 m
Jarak antar tumpukan = (panjang hamparan x 1/3 volume DT)/ Volume
DT........................................................................................................(4)
Jarak antar tumpukan = (12,583 m x 1,51 m3 )/ 4,53 m3
Jarak antar tumpukan = 4,19 m ≈ 4 m
b. Untuk lebar jalan = 3,5 m
Jarak antar tumpukan = (panjang hamparan x 1/3 volume DT)/ Volume
DT........................................................................................................(5)
Jarak antar tumpukan = (5,39 m x 1,51 m3 )/ 4,53 m3
Jarak antar tumpukan = 1,79 m ≈ 2 m
Dalam satu hari rata-rata ada 30 Dump Truck yang akan mengangkut
agregat kelas A, namun hal ini juga bergantung pada cuaca dan produksi
AMP yang menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada dilapangan. Dalam
proyek ini untuk total kuantitas kebutuhan volume dapat dilihat pada
lampiran 6. Final Quantity.
2.4.5 Penghamparan
Setelah material dihamparkan dari Dump Truck, selanjutnya material akan
dihamparkan menggunakan Motor Grader sampai material sudah
terhampar dengan merata dalam keadaan gembur, khusus pada bagian di
tepi kiri dan kanan material akan dihamparkan secara berlebih dibagian
tersebut sebab di bagian tersebut adalah bekas galian dari pelebaran
Excavator. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2.19.
20
Gambar 2.19 Penghamparan dengan menggunakan Motor Grader
Pada bagian pelebaran jalan dengan lebar 1,5 m pada sisi kiri dan kanan,
mata pisau grader yang digunakan dilebihkan menjadi 1,8 meter dengan
sudu mata pisau grader yaitut 45 ͦ . Hal ini dilakukan agar mengurangi
pembuangan material yang percuma. Penghamparan ini dilakukan
sepanjang 2.252 m pada sisi kiri dan sisi kanan jalan.
21
Dalam sehari kinerja penghamparan untuk pekerjaan pelebaran 1 m pada
satu sisi jalan mencapai 500 m dengan jumlah kerja 7 jam. Sedangkan
untuk pekerjaan penghamparan di satu tikungan didapat sepanjang 45 m
dalam 7 jam /hari kerja . Hal ini dikarenakan kondisi tikungan yang curam
sehingga pekerjaan pelebaran tikungan memiliki kesulitan yang cukup
tinggi.
2.4.6 Pemadatan
Setelah Motor Grader melakukan peghamparan, dilanjutkan pekerjaan
pemadatan yang dilakukan oleh Vibratory Roller setelah permukaan mulai
halus maka dilanjutkan dengan pemadatan akhir dengan Pneumatic Tyre
Roller dimana proses ini diikuti dengan penyiraman pada lapis base yang
membantu dalam proses pemadatan lapis pondasi tersebut. Alasan
Pneumatic Tyre Roller digunakan saat pemadatan akhir karena roda karet
pada Pneumatic Tyre Roller bisa rusak pada permukaan kasar. Proses
pemadatan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi
sedikit kearah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Untuk lebih jelas nya
dapat dilihat pada Gambar 2.20.
22
Gambar 2.20 (a),(b) Pemadatan dengan menggunakan Vibratory Roller dan
Pneumatic Tyre Roller
Dalam proses pemadata vibratory roller digunakan dalam keadaan bergetar
selama 24 kali passing disertai dengan penggetaran. Penggetaran ini
berfungsi untuk memadatkan butiran agregat. Dan untuk PTR penggilasan
dilakukan 24 kali passing dengan disertai semburan air pada roda
penggilas karet. Pada saat pemadatan dengan PTR dilakukan dengan
menggunakan 2 PTR sehingga pembagian passing dilakukan per unit alat
yaitu masing-masing 12 kali passing. Penggunaan 2 unit PTR ini untuk
mempercepat pelaksanaan penghamparan. Pada saat pemadatan agregat
dengan PTR air ini, agar mengisi rongga udara pada butir agregat.
Dalam satu hari kinerja PTR dapat mencapai 500 m pada pekerjaan
pemadatan dengan lebar 1,5 untuk satu sisi jalan dalam waktu kerja 7 jam
pada kondisi jalan yang lurus . Begitu juga, untuk kinerja Vibratory Roller
dapat mencapai 500 m pada pekerjaan pemadatan dengan lebar 1,5 untuk
satu sisi jalan dalam waktu kerja 7 jam pada kondisi jalan yang lurus.
Sedangkan untuk pekerjaan pemadatan di satu tikungan didapat sepanjang
45 m dalam 7 jam /hari kerja . Hal ini dikarenakan kondisi tikungan yang
curam sehingga pekerjaan pelebaran tikungan memiliki kesulitan yang
cukup tinggi. Selain itu juga, hal ini dipengaruhi oleh Panjang
penghamparan yang dilakukan oleh motor grader sebelumya.
23
2.4.7 Pengujian sand cone
Setelah dilakukan pemadatan dilakukan pekerjaan pemeriksaan hasil
pemadatan. Dalam pengujian ini dilakukan dengan selang waktu 1x24
jam. Pekerjaan ini sedang melakukan uji tes kepadatan tanah yang punya
sifat kering, bersih dan keras, dengan penggunakan pasir ottawan dan alat
lainnya.
Pengertian sand cone test adalah pemeriksaan kepadatan tanah di
lapangan dengan menggunakan pasir Ottawa sebagai parameter kepadatan
tanah yang mempunyai sifat kering, bersih, keras, tidak memiliki bahan
pengikat sehingga dapat mengalir bebas.
Adapun peralatan dan bahan yang dgunakann adalah :
1. Corong kerucut pasir dengan diameter 16,51 cm
2. pelat untuk corong kerucut pasir ukuran 30,48 x 30,48 cm dengan
lubang berdiameter 16,51 cm
3. botol transparan untuk pasir dengan isi kurang lebih 4 liter
4. timbangan 10 kg dengan ketelitian 1 gram
5. timbangan 500 gram dengan ketelitian 0,1 gram
6. peralatan kecil : kuas,palu, sendok, pahat,mistar
7. peralatan untuk menentukan kadar air
8. pasir
Pada pengujian tes pertama pada base A, kepadatan tanah, yang harus di
penuhi adalah 90% sampai 100%. Pengujian ini dilakukan per 25 m
dengan masing masing dicoba dengan satu titik pengujian. Pengujian sand
cone dapat dilihat pada Gambar 2.21.
24
2.4.8 Pengujian tes PIT
Sebuah PIT ( sumur uji ), merupakan pengujian yang dilakukan pada
sebuah timbunan perkerasan. Pada pengamatan kami hal yang di uji
adalah ketebalan dari hasil perkerasan lapis agregat kelas A. hal ini
sebagai indicator control dari hasil suatu pekerjaan pemadatan.
Adapun pengujian ini dilakukan bersamaan dengan pengujian sandcone
dimana penggalian sand cone diikuti dengan pengujian tes spit. Dimana
setelah melakukan galian lubang diukur kedalamannya harus 20 cm
sesuai spesifikasi dan gambar kerja yang berlaku. Dalam hal ini
pengukuran dengan menggunakan rol meter dan linggis untuk melihat
hasil pengukuran kedalaman yang dicapai pada lubang uji satu buah per
25 m dari STA jalan. Pengujian tes PIT dapat dilihat pada gambar 2.22.
Gambar 2.22 Pengujian tes PIT pada pada perkerasan lapis agregat kelas
A
Hasil pengujian tes PIT dapat dilihat pada lampiran 5. Data pengujian tes
PIT.
25
hari hujan, karena akan mengurangi kemampuan pondasi untuk menahan
beban. Pada saat pelaksanaan dilakukan, hujan turun dan kadar air pada
tanah tidak terjaga. Karena lokasi proyek berada pada daerah perbukitan,
pada saat terjadi hujan lumpur akan ikut mengalir dengan air drainase
yang dapat membuat permukaan lapis pondasi menjadi berlumpur dan
dapat mengurangi kemampuan pondasi untuk menahan beban. Selain itu
juga, apabila curah hujan yang turun tinggi dapat menyebabkan longsor
pada pekerjaan pemadatan akibat material yang dipadatkan terbawa aliran
air hujan sehingga harus melakukan pekerjaan pemadatan ulang. Hal inilah
yang menjadi kendala pada saat pemadatan.
2.5.2 Masyarakat
Dengan adanya proyek pembangunan jalan ini, terjadinya perubahan tata
guna lahan masyarakat dari sebelum adanya proyek. Masyarakat yang
lahannya menjadi bidang jalan menuntut pembayaran pembebasan lahan
yang belum diselesaikan oleh pihak perusahaan dan pihak lain yang terkait
dalam proyek tersebut. Selain itu juga, pembangunan jalan ini, yang
disertai dengan pembangunan saluran drainase menghadapi kendala
dalam pembangunan akibat adanya pihak masyarakat yang keberatan
karena khawatir apabila aliran saluran tersebut akan melewati kuburan
orang tua mereka dan ada pula yang beralasan akan menyebabkan banjir
pada rumah mereka. Hal ini menjadi penghambat dalam pelaksanaan
proyek.
26
27
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pemantauan di lapangan selama melaksanakan praktek kerja
lapangan ini, maka penulis dapat mengambil kesimpulan :
3.2 Saran
Dari hasil pemantauan di lapangan, maka penulis dapat mengambil saran:
27
menghindari terjadinya kerusakan yang dapat mengganggu proses
pekerjaan.
28
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Ainun, 2020, 10+ Jenis Alat Berat dan Fungsinya Beserta Gambarnya Lengkap,
https://salamadian.com/author/ainun-dtf/, diakses pada tanggal 29 Januari
2021
SNI 2828:2011 Metode Uji Densitas Tanah Di Tempat (Lapangan) Dengan Alat
Konus Pasir
29
LAMPIRAN
Lampiran 1
Spesifikasi
30
31
32
33
33
34
35
36
37
38
39
42
43
44
45
46
47
48
49
51
52
52
53
54
Lampiran 2
55
56
57
58
`
59
Lampiran 3
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
Lampiran 4
74
75
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
Lampiran 5
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
Lampiran 6
Final Quantity
98
99
Lampiran 7
100
101
102
Lampiran 8
103
104
Lampiran 9
105
106
107
108
109
Lampiran 10
110
111
Lampiran 11
112
113
Lampiran 12
114
115
Lampiran 13
116
117