Anda di halaman 1dari 10

KOTSK

built by NOVAERA
Skip to content
 HOME
 ABOUT ME :)
 RACUN RETROFIT PROJECTOR

STANDARD
POSTED BY
NOVAERA

POSTED ON
TUESDAY, 03 MAY 2011

POSTED UNDER
AUTOMODS, FULLWAVE

COMMENTS
768 COMMENTS

FULLWAVE: INSTALASI
REGULATOR HONDA TIGER
Kalo ditulis satu per satu secara rinci modifikasi sistem kelistrikan fullwave (FW), bakal

nggak muat blog ini karena begitu bejibun merk dan model sepeda motor yang beredar di

pasaran 

Jadi saya coba bahas prinsip dasarnya modifikasi fullwave yang bisa dipraktekkan ke semua

model sepeda motor … selama dia memiliki alternator, regulator, dan aki tentunya 

Syarat pertama modifikasi sistem kelistrikan fullwave:

Kawat kumparan stator (spul) pada alternator TIDAK BOLEH ada yang  terhubung

ke ground/massa (earthing). Jadi, semua ujung kawat kumparan (output) HARUS nancep

LANGSUNG ke Regulator sebagai “AC_INPUT”.

Pada kebanyakan motor bebek/matik dengan sistem kelistrikan halfwave, salah satu output

stator terhubung ke ground … baik secara langsung atau melalui kabel ground.
Stator half-phase

Simbol stator half-phase

… tampak bahwa salah satu output / ujung kawat kumparan stator masih terhubung ke

ground/massa.

Diagnosanya simpel:

Cabut soket kabel stator => set multimeter digital ke “continuity mode” => colok probe (pen
tester) merah pada output “charging” dan probe hitam pada ground/rangka. Jika multimeter

berbunyi, artinya kumparan stator masih terhubung dengan ground.

Sesuai syarat, ujung kawat yang terhubung ke ground harus dicabut/diangkat dari ground.

Contohnya pada stator Honda Beat di bawah ini:

Kawat spul dicabut dari ground

Ujung kawat yang telah dicabut tadi, kemudian disambung dengan kabel baru sebagai

AC_INPUT menuju regulator (kiprok) fullwave. Sesuai panjang kabel agar bisa terpasang

pada regulator.

Dan jika ada, output lampu juga dicabut (boleh dari tab stator, boleh dari soket stator),

karena nggak dipakai. Dengan begitu seluruh kumparan bakal digunakan sebagai

AC_INPUT menuju regulator fullwave.


Modifikasi stator half-phase

Jangan lupa, sambungan antara kawat kumparan dan kabel harus terisolasi dengan baik.

Gunakan heatshrink tubeatau selang bakar!

Secara skematik, modifikasi stator digambarkan seperti ini:


Regulator fullwave milik Honda Tiger

Regulator (kiprok) apapun bisa digunakan, selama diperuntukkan ke sistem kelistrikan

fullwave. Jangan lupa, lengkapi dengan soket regulator yang sesuai …


Soket 6-kaki untuk kiprok Honda Tiger

Kencangkan jepitan skun (terminal) kabel dengan tang khusus (crimping kabel). Kalo perlu

lapisi lagi dengan solder dan tutup dengan selang bakar. Ini untuk mencegah terjadinya “bad

contact” yang bisa menimbulkan percikan listrik (fong) dan mengakibatkan soket / kabel

terbakar.

Pada saat memasang regulator baru tersebut, usahakan bodi regulator menempel erat pada

rangka motor agar panas yg dihasilkan regulator bisa tersebar baik.

Karena penggantian regulator, tentu harus ada sedikit rombakan pada jalur-jalur

kabelnya   Contohnya bisa dilihat pada skema di bawah ini:


Instalasi stator, regulator dan jalur kabel

Seperti pada skema, pin#2 regulator harus terhubung ke jalur output kontak. Fungsinya untuk

memonitor voltase drop dijalur tersebut dan mengatur besaran output stator. Tanpa itu,

voltase output bisa berlebih dan aki beresiko overcharge.

————
Jadi, pada dasarnya, modifikasi sistem kelistrikan fullwave adalah sama untuk berbagai tipe

sepeda motor … bedanya paling banter cuma terletak pada desain stator dan warna kabel

doang 

Nah, yang punya niat tuk modifikasi sistem kelistrikan motornya, baca dan simak artikel ini

baik-baik … cetak ke kertas kalo perlu. Karena artikel-artikel berikutnya kemungkinan cuma

nunjukin posisi ground stator aja 

————

Apakah setelah modip harus ganti aki berkapasitas gede?

Tergantung kebutuhan… Fungsi aki nggak beda ama batere cas (chargeable battery) … bisa

nyimpan dan nyuplai listrik dalam durasi yang relatif lama. Yang jelas keberadaan aki adalah

WAJIB meski kerjanya bisa dibilang nggak 100% kontinyu.

Pada saat putaran mesin rendah atau bahkan tidak menyala, voltase_output_regulator <

voltase_output_aki. Pada kondisi ini aki menjadi suplier listrik ke beban-beban listrik

seperti lampu, klakson, starter elektrik, dll. Namun ketika putaran mesin meningkat,

hingga voltase_output_regulator > voltase_output_aki, maka aki “berhenti” menyuplai

listrik, karena potensial listriknya lebih rendah daripada potensial listrik dari regulator

— sama kayak air, listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah — sehingga

pada kondisi ini listrik disuplai oleh alternator (setelah dikonversi ke DC & dilimit oleh

regulator), sementara aki berfungsi sebagai buffer, beban (charged), dan referensi voltase

bagi regulator.

Jadi, tergantung apakah motormu lebih sering dipake nangkring atau jalan (dengan berbagai

pernak-pernik listrik menyala) …

Apakah setelah modip bisa pasang macam-macam aksesoris listrik?


Modifikasi sistem kelistrikan fullwave bukanlah cheat “godmode” … semua ada batasnya.

Bukan berarti setelah itu motormu bisa suplai listrik tanpa batas. Jadi, pinter-pinterlah

memilih & memasang pernak-pernik elektrik di motor. Sesuaikan fungsinya dan

efisiensinya. Kalo ada yang lebih irit, kenapa pilih yang boros? Kalo lampu rem dengan LED

bisa keliatan dari jarak 50-100m, ngapain musti pake bohlam yang boros energi? Kalo

dengan headlamp 35W~55W bisa ngeliat jalanan dengan jelas ngapain pake lampu 100W?

Kalo HID 35W intensitas cahayanya setara bohlam halogen 55W, ngapain pilih halogen

55W? 

Apakah dengan aki standar berpotensi overcharge?

Yang ngatur charging itu REGULATOR   Meski pake aki 30Ah sekalipun, kalo

fungsi “monitoring” pada regulatornya error, potensi overcharge pasti ada. Jadi, selama

komponen-komponen kelistrikan berfungsi normal (alternator, jalur kabel, regulator, aki,

dkk) dan instalasinya benar, nggak ada masalah kalo masih pengen memakai aki standar.

Apakah modifikasi fullwave berefek menurunkan performa mesin?

Setau saya nggak ada 

Hasil pantauan RPM monitor nggak ada perubahan / penurunan RPM (putaran mesin) yang

berarti nggak ada penurunan kinerja mesin. Sekian user (yang melakukan modifikasi

fullwave) malah berkomentar tarikan mesin jadi lebih enteng. Saya nggak begitu peka

dengan mesin 

Tapi kalau ingin lebih terbukti, silakan lakukan dyno-test untuk mengetahui ada nggaknya

dampak negatif terhadap performa mesin … maaf, saya nggak punya alatnya 
Wasalam …

Anda mungkin juga menyukai