Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

RUKUN IMAN SEBAGAI SYSTEM


KEPERCAYAAN DAN SYSTEM PANDANGAN
HIDUP
Dosen pengampu :
Hj. Indri Silviani, M.Pd

Disusun oleh :
Riki Abdul Holik (10220011)
Fadiya Hanifa Gunawan (10220008)

Akidah Islam
Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
Rukun iman sebagai system kepercayaan dan system pandangan hidup ini dengan
sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir,
penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad
SAW. tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Indri Silviani,
M.Pd selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal
kami selaku para penulis usahakan.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.

Nanggerang, 23 November 2020

Kelompok 8
DAFTAR ISI

HALAMA JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang ....................................................................1
 Rumusan Masalah................................................................2
 Tujuan..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
 Rukun Iman........................................................................3
 Tingkatan Iman.................................................................10
 Fungsi Iman.......................................................................11
BAB III PENUTUP
 Kesimpulan.......................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tak diragukan lagi bahwa siapapun ingin hidup bahagia. Masing-masing
dalam hidup ini mendambakan ketenangan kedamaian kerukunan dan
kesejahteraan. Namun di manakah sebenarnya dapat kita peroleh hal itu semua?
Sesungguhnya menurut ajaran Islam hanya iman yg disertai dgn amal shaleh
yg dapat menghantarkan kita baik sebagai individu maupun masyarakat ke arah itu.
“Barangsiapa yg mengerjakan amal shaleh baik laki-laki-laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yg baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada
mereka dgn pahala yg lbh baik dari apa yg telah mereka kerjakan.”
Dengan iman umat Islam generasi pendahulu mencapai kejayaan berhasil
merubah keadaan duni dari kegelapan menjadi terang benderang. Dengan iman
masyarakat mereka menjadi masyarakat adil dan makmur. Para umara’
melaksanakan perintah Allah para ulama beramar ma’ruf dan nahi mungkar dan
rakyat saling tolong-menolong atas kebajikan dan kebaikan. Kalimatul Haq mereka
junjung tinggi tiada yg mengikat antar mereka selain tali persaudaraan iman.
Namun setelah redup cahaya iman di hati kita lenyaplah nilai-nilai kebaikan
diantara kita. Masyarakat kita pun menjadi masyarakat yang penuh dgn
kebohongan kesombongan kekerasan individualisme keserakahan kerusakan moral
dan kemungkaran.Dengan memohon ma’unah Allah makalah singkat ini mencoba
menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan topik tersebut di atas.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yakni:
1. Apa pengertian iman?
2. Bagaimana karakteristik iman?
3. Tingkatan iman.
4. Cabang-cabang dari iman.
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yakni untuk memenuhi kewajiban
sebagai pelajar, yakni membuat tugas yang diberikan oleh dosen, akan pemenuhan
dari kewajiban itupula tidak lepas ari banyaknya manfaat yang bisa didapatkan.
Yaitu kita dapat mengetahui apa pengertian dari iman, karakteristik iman, dan
segala sesuatu tentang iman.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Secara etimologis berarti ‘percaya’. Perkataan iman (‫ )ايمان‬diambil dari kata
kerja ‘aamana’ () – yukminu’ () yang berarti ‘percaya’ atau ‘membenarkan’.
Menurut hadits, iman merupakan tambatan hati yang diucapkan dan
dilakukan merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati,
ucapan dan perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang – orang beriman
adalah mereka yang di dalam hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya
sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang
yang memiliki prinsip. Atau juga pandangan dan sikap hidup.
Menurut para imam dan ulama telah mendefinisikan istilah iman:
Imam Ali bin Abi Talib: “Iman itu ucapan dengan lidah dan
kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota.”
Aisyah r.a.: “Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan
membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota.”
Imam Al-Ghazali: “Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan
pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-
anggota).”
Berdasarkan hadits Ibnu Majjah Tabhrani:
‫ان َو َع َم ٌل بِااْل َ ْر َكا ِن‬
ِ ‫س‬َ ِّ‫ب َو اِ ْق َرا ٌر بِال‬
ِ ‫اَاْل ِ ْي َمانُ َع ْق ٌد بِا ْلقَ ْل‬.
Artinya: ”Iman adalah tambatan hati, ucapan lisan dan laku perbuatan.”
B. Ruang Lingkup Iman
Adapun batasan ruang lingkup iman adalah isi yang di cakup oleh kata kata
iman tersebut.
‫ َو َع َم ٌل بِااْل َ ْر َكا ِن‬+ ‫ان‬
ِ ‫س‬َ ِّ‫ َو اِ ْق َرا ٌر بِال‬+ ‫ب‬
ِ ‫اَاْل ِ ْي َمانُ = َع ْق ٌد بِا ْلقَ ْل‬
Artinya: Tambatan hati + Ucapan lisan (Pandangan hidup) + Laku
perbuatan(Sikap hidup)
Jadi bicara soal Iman = bicara soal hidup yang mencakup:
· Pandangan hidup
· Sikap hidup

C. RUKUN IMAN
1. Iman kepada Allah SWT
Sudah kita ketahui, Allah SWT adalah Esa/Tunggal. Seperti dalam Q.S Al-
Ikhlas: 1-4
Artinya:“Katakanlah: Dia-Lah Allah Yang Maha Esa. Hanya Allah-lah
tempat bergantung. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakan. Tidak ada
satupun yang menyamai-Nya.”
Dalam surat tersebut telah jelas dijelaskan bahwa Allah-lah tempat
bergantung, bergantung diatas ialah ketika umat muslim menyembah dan meminta
hanya kepada Allah. Seperti Q.S Al-Fatihah: 5
Allah maha pengasih lagi Maha penyayang. Ia menyuruh manusia agar
berbuat kebajikan,agar kehidupannya bahagia di dunia dan akhirat. Untuk dapat
berbuat kebajikan manusia perlu tuntunn bimbingan dari allah swt. Allah maha adil
lagi bijaksana,Allah menjanjikan kepada manusia yang ikhlas menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya akan mendapat imbalan berupa Surga.
Begitu pula sebaliknya barang siapa berbuat dosa balasannya adalah neraka.
Di antara sifat-sifat Allah yang banya disebut dalam Al-Qur’an adalah
“Rabb”: Maha Memiliki, Mendidik, dan Memelihara. “Rahmaan” dan “Rahiim”:
Maha Pemurah dan Maha Penyayang,. “Ghafuur”: Maha Pengampun. “Malik”:
Maha Menguasai, Maha Memiliki.
2. Iman kepada Malaikat-Malaikat Allah SWT
Yang Wajib diketahui oleh umat Islam ada 10.
1) Jibril. Tugasnya menyampaikan wahyu
2) Mikail. Tugasnya memberikan rizki
3) Israfil. Tugasnya meniup sangkakala
4) Izrail. Tugasnya mencabut nyawa
5) Munkar. Tugasnya menanyakan dalam kubur
6) Nakir. Tugasnya menanyakan dalam kubur
7) Raqib. Tugasnya mencatat amal kebaikan
8) Atid. Tugasnya mencatat amal keburukan
9) Malik. Tuganya penjaga pintu neraka
10) Ridwan. Tugasnya penjaga pintu surga
Beriman kepada Malaikat, didasarkan pada:
· Q.S Al-Baqarah: 177
Artinya “Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu
kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah,
hari kiamat, Malaikat-Malaikat, Kitab-Kitab, Nabi-Nabi....................”.
· Q.S Al-Baqarah: 285
Artinya: “Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya demikian pula orang-orang yang beriman, semuanya beriman
kepada Allah, Malaikat-MalaikatNya, Kitab-KitabNya, Rasul-
RasulNya......................”.
Malaikat adalah makhluk halus yang tidak nampak dan mempunyai fungsi-
fungsi yang tertentu. Sebagai konsekuensi beriman kepada Allah, maka umat Islam
harus beriman kepada Malaikat. Malaikat, menurut Hadits yang diwayatkan oleh
Aisyah R.A, diciptakan dari nur (cahaya), sedangkan jin diciptakan dari nar (api).
Adapun Fungsi Malaikat adalah:
a) Sebagai utusan untuk menyampaikan wahyu Allah kepada Rasul-
RasulNya.
b) Sebagai perantara untuk memperkuat Para Nabi dan kaum Muslimin.
c) Untuk mendatangkan azab pada umat yang dzalim serta mengingkari
zat-zat Allah.
d) Menolong dengan memintakan ampun bagi mereka yang ada dibumi.
e) Membantu meningkatkan kehidupan rohaniah manusia didunia
maupun diakhirat, dengan selalu memberi ilham pada manusia untuk berbuat yang
baik.
f) Untuk mencatat semua perbuatan-perbuatan manusia.

Sifat Malaikat :
1) Diciptakan dari nur (cahaya)
2) Taat dan berbakti kepada Allah
3) Dapat menjelma atau berubah bentuknya seperti manusia atau seperti
makhluk lainnya.
4) Bersujud kepada allah.
5) Senantiasa mengucapkan tasbih atau mensucikan allah.
6) Tidak pernah merasa letih untuk menyembah allah.
7) Tidak sombong.
8) Memberi salam kepada ahli syurga.
9) Memohon ampunan untuk orang2 yang beriman.
10) Malaikat itu tidak berjenis laki-laki atau perempuan.
11) Tidak memiliki hawa nafsu,tidak membutuhkan makan dan minum,dan
sarana-sarana fisik lainnya.
12) Tidak mati sebelum datangnya hari kiamat.
Hikmah Beriman Kepada malaikat :
a) Iman kepada malaikat adalah salah satu rukun iman. Oleh sebab
itu,kita harus mempercayai adanya malaikat dengan penuh keyakinan. Beriman
kepada malaikat dapat mendatangkah hikmah,antara Lain:
b) Dapat mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada allah swt.
c) Diantara sekian banyak sifat malaikat adalah disiplin dan ikhlas
melaksanakan perintah allah. Sifat yang luhur ini sebaiknya kita jadikan contoh
dalam rangka ibadah kita kepada Allah swt.
d) Malaikat ada yang bertugas mengawasi dan mencatat semua perbuatan
manusia. Hal ini merupakan Motivasi (pendorong) bagi kita untuk senantiasa
berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan jahat.

3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah


Iman kepada kitab Allah berarti tidak hanya percaya kepada Al-Quran, tetapi
percaya kepada kitab yang diturunkan dalam semua masa, serta yang diturunkan
kepada tiap-tiap umat.
Menurut ajaran Al-Quran tiap-tiap umat, dimanapun ia berada dibumi,
kepada umat itu diturunkan wahyu. Kitab suci yang diturunkan Allah kepada rasul
yang wajib kita imani adalah:
1) Kitab Taurat,Diturunkan kepada Nabi Musa AS pada kira-kira abad 12
SM di daerah Israil dan Mesir.
2) Kitab Zabur,Diturunkan kepada Nabi Daud AS pada kira-kira abad 10
SM di daerah Israil.
3) Kitab injil, diturunkan kepada Nabi Isa AS pada permulaan abad
pertama masehi.
4) Kitab Al-Qur’an,diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,abad ke-6
masehi di Mekkah,Madinah dan sekitarnya (sekarang negara Arab Saudi).
Perbedaan Al-Quran dan kitab-kitab lainnya:
Kitab Taurat,Zabur dan Injil berisi tentang Aqidah (tauhid) dan hukum-
hukum syari’at. Sedangkan kitab Al-Qur’an berisi tentang aqidah,hukum-hukum
syari’at dan muamalat. Al-Qur’an adalah kitab suci yang paling lengkap,yang
berisi pokok-pokok keyakinan (aqidah),aturan tata cara peribadatan (syariah),tata
cara dan hukum kemasyarakatan (muamalah).
Sebagaimana Q.S Al-Faathir: 24
Artinya: ”.......... dan tidak ada suatu umat melainkan telah ada dahulu
diantara mereka orang yang memberikan peringatan.”
Al-Quran membenarkan apa yang termasuk dalam kitab-kitab suci lain,
tetapi juga menguji kemurnian dari kitab-kitab suci itu. Karena itu Al-Quran
memuat kisah-kisah Nabi untuk mengambil pelajaran juga menunjukkan kejadian
yang sebenarnya.

4. Iman kepada Rasul-Rasul Allah


Iman kepada Rasul artinya mempercayai dan meyakini bahwa Allah SWT
telah mengutus Rasul-RasulNya untuk menuntun dan membimbing umat manusia
kejalan hidup yang benar dan diridhai Allah SWT. Rasul adalah manusia biasa
pilihan Allah SWT yang diberi wahyu untuk dirinya dan umatnya.
Sebagai manusia, Rasul pun memiliki sifat-sifat yang dimiliki manusia
lainnya. Misalnya makan, minum, bekerja, berkeluarga, dan bermasyarakat. Allah
SWT berfirman dalam Q.S An-Nahl: 43
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali lelaki yang
Kami beri wahyu kepada mereka. Maka bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahuinya”
a. Nama-nama Rasul Allah SWT
Jumlah nabi dan rasul sangat banyak, tidak ada seorangpun yang mengetahui
jumlahnya dengan pasti. Hal itu karena sebagian dicantumkan kisahnya dalam Al-
Quran dan sebagian lagi tidak. Sabda Nabi SAW:

Artinya: “(Jumlah nabi dan rasul) adalah seratus dua puluh ribu orang dan
para rasul sebagian dari mereka berjumlah tiga ratus tiga belas orang.” (H.R
Bukhari dan Muslim)
Tetapi jumlah nabi dan rasul yang wajib diketahui oleh umat Islam dan
diterangkan dalam Al-Quran ada 25orang, yaitu:
1) Adam AS.
bergelar Abu al-Basyar (Bapak semua manusia) atau manusia pertama yang
Allah swt. ciptakan, tanpa Bapak dan tanpa Ibu, terjadi atas perkenanNya “ Kun
Fayakun” artinya “ Jadilah ! , maka terjelmalah Adam.”Usia nabi Adam mencapai
1000 tahun.
2) Idris AS.
adalah keturunan ke 6 dari nabi Adam. Beliau diangkat menjadi Rasul
setelah berusia 82 tahun. Dilahirkan dan dibesarkan di sebuah daerah bernama
Babilonia. Beliau berguru kepada nabi Syits AS.
3) Nuh AS.
adalah keturunan yang ke 10 dari nabi Adam. Usianya mencapai 950 tahun.
Umat beliau yang membangkang ditenggelamkan oleh Allah swt. dalam banjir
yang dahsyat. Sedangkan beliau dan umatnya diselamatkan oleh Allah swt. karena
naik bahtera yang sudah beliau persiapkan atas petunjuk Allah swt.
4) Hud AS.
adalah seorang rasul yang diutus kepada bangsa ‘Ad yang menempati daerah
Ahqaf, terletak diantara Yaman dan Aman (Yordania) sampai Hadramaut dan Asy-
Syajar, yang termasuk wilayah Saudi Arabia.
5) Shaleh AS.
Beliau masih keturunan nabi Nuh AS. diutus untuk bangsa Tsamud,
menempati daerah Hadramaut, yaitu daratan yang terletak antara Yaman dan Syam
(Syiria). Kaum Tsamud sebenarnya masih keturunan kaum ‘Ad.
6) Ibrahim AS.
putra Azar si pembuat patung berhala. Dilahirkan di Babilonia, yaitu daerah
yang terletak antara sungai Eufrat dan Tigris. Sekarang termasuk wilayah Irak.
Beliau berseteru dengan raja Namrud, sehingga beliau dibakarnya dalam api yang
sangat dahsyat, tetapi Nabi Ibrahim tidak mempan dibakar, karena diselamatkan
Allah swt. Beliau juga dikenal sebagai Abul Anbiya (bapaknya para nabi), karena
anak cucunya banyak yang menjadi nabi dan rasul. Syari’at beliau banyak
diamalkan oleh Nabi Muhammad saw. antara lain dalam ibadah haji dan Ibadah
Qurban, termasuk khitan.
7) Luth AS.
Beliau keponakan nabi Ibrahim, dan beliau banyak belajar agama dari nabi
Ibrahim. Diutus oleh Allah swt. kepada kaum Sodom, bagian dari wilayah
Yordania. Kaum nabi Luth dihancurkan oleh Allah swt. dengan diturunkan hujan
batu bercampur api karena kedurhakaannya kepada Allah swt, terutama karena
perilaku mereka yang suka mensodomi kaum laki-laki.
8) Ismail AS.
adalah putra nabi Ibrahim AS. bersama ayahnya membangun (merenovasi)
Ka’bah yang menjadi kiblat umat Islam. Beliau adalah seorang anak yang
dikurbankan oleh ayahnya Ibrahim, sehingga menjadi dasar pensyari’atan ibadah
Qurban bagi umat Islam.
9) Nabi Ishak AS.
putra Nabi Ibrahim dari isterinya, Sarah. Jadi nabi Ismail dengan nabi Ishak
adalah saudara sebapak, berlainan ibu.
10) Ya’qub AS.
adalah putra Ishaq AS. Beliaulah yang menurunkan 12 keturunan yang
dikenal dalam Al Quran dengan sebutan al Asbath, diantaranya adalah nabi Yusuf
yang kelak akan menjadi raja dan rasul Allah swt.
11) Yusuf AS.
putra nabi Ya’qub AS.Beliaulah nabi yang dikisahkan dalam al Quran
sebagai seorang yang mempunyai paras yang tampan, sehingga semua wanita bisa
tergila-gila melihat ketampanannya, termasuk Zulaiha isteri seorang pembesar
Mesir (bacalah kisahnya dalam Q.S. surah yusuf).
12) Ayyub AS.
adalah putra Ish . Ish adalah saudara kandung Nabi Ya’qub AS. berarti
paman nabi Yusuf AS. Jadi nabi Ayyub dan nabi Yusuf adalah saudara sepupu.
Nabi Ayyub digambarkan dalam Al Quran sebagai orang yang sangat sabar. Beliau
diuji oleh Allah swt. dengan penyakit kulit yang sangat dahsyat, tetapi tetap
bersabar dalam beribadah kepada Allah swt. (bacalah kembali kisahnya)
13) Dzulkifli AS.
putra nabi Ayyub AS. Nama aslinya adalah Basyar yang diutus sesudah
Ayyub, dan Allah memberi nama Dzulkifli karena ia senantiasa melakukan
ketaatan dan memeliharanya secara berkelanjutan
14) Syu’aib AS.
masih keturunan nabi Ibrahim. Beliau tinggal di daerah Madyan, suatu
perkampungan di daerah Mi’an yang terletak antara syam dan hijaz dekat danau
luth. Mereka adalah keturunan Madyan ibnu Ibrahim a.s.
15) Yunus AS.
adalah keturunan Ibrahim melalui Bunyamin, saudara kandung Yusuf putra
nabi Ya’qub. Beliau diutus ke wilayah Ninive, daerah Irak. Dalam sejarahnya
beliau pernah ditelan ikan hiu selama 3 hari tiga malam didalam perutnya,
kemudian diselamatkan oleh Allah swt.
16) Musa AS.
adalah masih keturunan nabi Ya’qub. Beliau diutus kepada Bani Israil.
Beliau diberi kitab suci Taurat oleh Allah swt.
17) Harun AS.
adalah saudara nabi Musa AS. Yang sama-sama berdakwah di kalangan
Bani Israil di Mesir.
18) Dawud AS.
adalah seorang panglima perang bani Israil yang diangkat menjadi nabi dan
rasul oleh Allah swt, diberikan kitab suci yaitu Zabur. Beliau punya kemampuan
melunakkan besi, suka tirakat, yaitu puasa dalam waktu yang lama. Caranya
dengan berselang-seling, sehari puasa, sehari tidak.
19) Sulaiman AS.
adalah putra Dawud. Beliau juga terkenal sebagai seorang raja yang kaya
raya dan mampu berkomunikasi dengan binatang (bisa bahasa binatang).
20) Ilyas AS.
adalah keturunan Nabi Harun AS. diutus kepada Bani Israil. Tepatnya di
wilayah seputar sungai Yordan.
21) Ilyasa AS.
berdakwah bersama nabi Ilyas kepada bani Israil. Meskipun umurnya tidak
sama, Nabi Ilyas sudah tua, sedangkan nabi Ilyasa masih muda. Tapi keduanya
saling bahu membahu berdakwah di kalangan Bani Israil.
22) Zakaria AS.
seorang nabi yang dikenal sebagai pengasuh dan pembimbing Siti Maryam
di Baitul Maqdis, wanita suci yang kelak melahirkan seorang nabi, yaitu Isa AS.
23) Yahya AS.
adalah putra Zakaria. Kelahirannya merupakan keajaiban, karena terlahir
dari seorang ibu dan ayah (nabi Zakaria) yang saat itu sudah tua renta, yang secara
lahiriyah tidak mungkin lagi bisa melahirkan seorang anak.
24) Isa AS.
adalah seorang nabi yang lahir dari seorang wanita suci, Siti Maryam. Ia
lahir atas kehendak Allah swt, tanpa seorang bapak. Beliau diutus oleh Allah swt.
kepada umat Bani Israil dengan membawa kitab Injil. Beliaulah yang dianggap
sebagai Yesus Kristus oleh umat Kristen.
25) Muhammad SAW.
putra Abdullah, lahir dalam keadaan Yatim di tengah-tengah masyarakat
Arab jahiliyah. Beliau adalah nabi terakhir yang diberi wahyu Al Quran yang
merupakan kitab suci terakhir pula.

5. Iman kepada Hari Kiamat


Iman kepada hari kiamat berarti mempercayai dan meyakini adanya hari
dimana seluruh amal dan perbuatan manusia dipertanggungjawabkan.
Hari Kiamat Menurut Tinjauan Ilmu Pengetahuan
Pemikiran tentang terjadinya kiamat menurut sains (ilmu pengetahuan)
dibahas dalam beberapa teori seperti berikut:
a. Sir James Jeinz
Astronom ini berpendapat dalam buku Bintang-bintang dalam Perjalanannya
bahwa bulan itu akan mendekati bumi sedikit demi sedikit, hingga kedekatan itu
mengancam keselamatan bumi. Pada saat itu hari pembalasan akan segera tampak
dan bulan akan terbelah.
b. Prof. Achmad Baiquni Msc. Ph. D
Dalam buku Al-Qur’an; Ilmu Pengetahuan dan Teknologi beliau
mengemukakan bahwa ada beberapa skenario tentang terjadinya kiamat menurut
sains, yaitu:
1) Pertama
a) Menggambarkan habisnya bahan bakar termonuklir, yaitu hidrogen di
dalam matahari.
b) Menjadikan reaksi nuklir makin berkurang, matahari akan menjadi
dingin, dan bumi akan membeku.
c) Bila begitu tidak ada tanaman yang mampu tumbuh dan kehidupan di
bumi akan berakhir. Waktu yang diperlukan matahari untuk menghabiskan bahan
bakarnya sekitar lima milyar tahun.
2) Kedua
a) Menggambarkan habisnya hidrogen di bumi.
b) Semua makhluk hidup akan mati membeku seperti skenario pertama.
3) Ketiga
a) Menggambarkan mengembangnya matahari
b) Matahari adalah salah satu bintang dalam galaksi kita yang letaknya
paling dekat dengan bumi, yang pada dasarnya merupakan satelit matahari..
c) Evolusi matahari akan mengikuti kehidupan bintang-bintang lainnya,
yaitu bila ia telah padam ia akan menyusut terus menjadi kecil sampai pada suatu
saat ketika energi gravitasi berubah menjadi panas dan mengubahnya menjadi
bintang raksasa merah.
d) Pada kondisi itu sistem tata surya sebagian (termasuk bumi kita) akan
tertelan oleh apinya.
e) Semua makhluk hidup akan mati tebakar.

Fungsi Iman Kepada Hari Akhir


1) Memperkuat keyakinan bahwa Allah Mahakuasa dan Mahaadil.
2) Kuasa menghancurkan alam semesta dengan segala isinya (terjadinya
kiamat kubra).
3) Kuasa mengadili makhluk dengan seadil-adilnya, berdasarkan
perbuatan manusia di dunia, pada Yaumul Hisab.
4) Mendorong untuk berdisiplin menjalankan ibadah, seperti shalat lima
waktu.
5) Memberi dorongan untuk membiasaka diri dengan sikap dan perilaku
terpuji (akhlakul arimah) dan menjauhkan dari sikap tercela (akhlakul
mazmumah).
6) Memberi dorongan untuk bersikap optimis dalam hidup.
Tanda-tanda Hari Kiamat
Diantara tanda-tanda tibanya hari kiamat ialah apabila para pemegang
pemerintahan adalah orang-orang dari golongan rendah, baik ditinjau dari segi
akhlaknya, tingkat keimanannya (agamanya), maupun pendidikannya, sehingga
mereka berbuat zalim, menganiaya, dan memperlakukan orang lain seperti
memperlakukan budak. Juga apabila pengembala kambing sudah berlomba-lomba
membangun gedung-gedung tinggi dan hidup di dalamnya dengan cara yang
sangat mewah.
Ada 2 macam kiamat yang kita kenal dan kita alami,yaitu :
a) Kiamat sugra (Kiamat Kecil)
Merupakan kehancuran,kematian atau berakhirnya kehidupan setiap
makhluk yang bernyawa. Firman allah:
“semua yang ada di bumi itu akan binasa,tetapi jawab tuhanmu yang
memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal” (QS. Ar-Rahma (55):26-27)
b) Kiamat Qubro (Kiamat Besar)4
Merupakan peristiwa besar atau hancur binasanya alam semesta beserta
isinya (makhluk) sebagai awal di mulainya kehidupan akhirat. Kiamat pasti terjadi
tetapi tak seorangpun yang tahu kapan kiamat akan terjadi. Termasuk para nabi dan
rasulnya.
Allah berfirman dalam surat al-A’raf 07:187 :
”Mereka menanyakan kepadamu (muhammad) tentang kiamat,”kapan
terjadi?” katakanlah “sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada
tuhanku; tidak ada (seorangpun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain
dia. (kiamat) itu sangat berat (huru-hara nya bagi makhluk)yang di langit dan di
bumi,tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba” mereka bertanya
kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (muhammad)
“sesungguhnya pengetahuan tentang (hari kiamat) ada pada allah,tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Ada beberapa hal yang memiliki kaitan dengan peristiwa haris akhir
kiamat,yaitu:
1) Yaumul Ba’ats, yaitu hari kebangkitan semua makhluk yang setelah
mengalami kematian.
2) Yaumul Mahsyar, yaitu dimana semua makhluk akan berkumpul pada
suatu tempat yang luas (terutama manusia).
3) Yaumul Hisab, yaitu hari perhitungan atas segala amal manusia selama
hidup di dunia.
4) Mizan, yaitu timbangan amal.
5) Surga dan neraka
Surga adalah tempat yang menyenangkan yang disediakan bagi orang-orang
yang bertakwan dan beramal sholeh.
Neraka adalah tempat pembalasan paling berat bagi orang-orang yang
ingkar,durhaka dan suka melanggar aturan-aturan allah swt.

6. Iman kepada Qada dan Qadar


Menurut bahasa Qadha memiiki beberapa pengertian yaitu: Hukum,
ketetapan, pemerintah, kehendak, pemberitahuan,penciptaaan. Menurut Islam yang
dimaksud dengan Qadha adalah ketetapan allah sejak jaman Azali sesuai dengan
iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk.
Sedangkan menurut bahasa Qadhar adalah: Kepastian,peraturan,ukuran.
Menurut Islam Qadar perwujudan atau atau kenyataan ketetapan Allah terhadap
semua makhluk dalam kadar dan bentuk sesuai dengan iradah-Nya.
Iman kepada Qada dan Qadar berarti mempercayai dan meyakini akan
ketentuan-ketentuan atau takdir yang telah Allah berikan kepada masing-masing
umat Islam.
Dalam Firman Allah QS.Al-Ahzab 33:38: ”Tidak ada keberatan apapun
pada nabi tentang apa yang telah di tetapkan Allah baginya (Allah telah
menetapkan yang demikian) sebagai sunnah allah pada nabi-nabi yang telah
terdahulu. Dan ketetapan allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.”
Jelaslah hubungan antara Qadha dan Qadar dimana mengacu pada
hukum,undang-undang,peraturan dan ketetapan Allah yang berlaku atas semua
makhluk-Nya. Sedangkan Qadar mengacu pada pelaksanaan dari rencana allah atas
hukum,undang-undang dan ketetapannya.
a. Kewajiban beriman kepada dan qadar
Dalamsuatu hadist diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah SAW
didatangi oleh seorang laki-laki yang berpakaian serba putih , rambutnya sangat
hitam. Lelaki itu bertanya tentang Islam, Iman dan Ihsan. Tentang keimanan
Rasulullah menjawab yang artinya: Hendaklah engkau beriman kepada Allah,
malaekat-malaekat-Nya, kitab-kitab-Nya,rasul-rasulnya, hari akhir dan beriman
pula kepada qadar(takdir) yang baik ataupun yang buruk. Lelaki tersebut berkata”
Tuan benar”. (H.R. Muslim)

Seorang laki-laki tersebut adalah Malaekat Jibril yang sengaja datang pada
saat itu untuk memberikan pelajaran agama kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Jawaban Rasulullah yang selalu dibenarkan oleh Malaekat Jibril itu berisi tentang
rukun iman. Salah satunya dari rukun iman tersebut adalah iman kepada qadha dan
qadar. Dengan demikian , bahwa mempercayai qadha dan qadar adalah merupakan
pengakuan hati kita. Kita harus yakin dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu
yang terjadi pada diri kita, baik yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan adalah atas kehendak Allah.

b. Hikmah beriman kepada Qadha dan Qadar


Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat
berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri
untuk kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain:
1) Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat
keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan
nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia
akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian
Firman Allah:
Artinya:”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari
Allah( datangnya), dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah
kamu meminta pertolongan. ”( QS. An-Nahl ayat 53).
2) Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa
Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh
keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil
usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia
mudah berkeluh kesah dan berputus asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu
sebenarnya adalah ketentuan Allah.
Firman Allah SWT:

Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf
dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang
kafir. (QS.Yusuf ayat 87)
Sabda Rasulullah: yang artinya” Tidak akan masuk sorga orang yang
didalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat kesombongan.”( HR. Muslim)

3) Memupuk sifat optimis dan giat bekerja


Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang
tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang
begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada
qadha dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan
keberhasilan itu.
Firaman Allah:

Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan. (QS Al- Qashas ayat 77)
4) Menenangkan jiwa
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senangtiasa mengalami
ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang
ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika
terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi.

Takdir ada 2 macam,yaitu:


a) Takdir Mubran adalah Qadha dan Qadar allah yang tidak dapat di
elakkan dan pasti terjadi,dan manusia tidak dapat menghindarinya,seperti contoh:
Jenis kelamin laki-laki/perempuan,hari kiamat,datangnya ajal seseorang,dll
b) Takdir Muallaq adalah Qadha dan Qadar allah yang di gantungkan
pada ikhtiar seseorang atau usaha-usahanya,menurut kemampuan yang ada pada
manusia. Seperti orang ingin pandai harus belajar,orang ingin kaya harus giat
bekerja,dll.

Bagi orang yang beriman segala kejadian yang menimpa selain disebabkan
karena perbuatannya sendiri juga terjadi karena kehendak allah swt. Menurut Syeh
Muhammad saleh Al Usaimin,mengemukakan bahwa takdir itu mempunyai 4
tingkatan,yaitu :
1) Al ilmu (pengetahuan)
Seorang harus meyakini bahwa Allah swt mengetahui segala sesuatu baik
secara global maupun terperinci.
2) Al Kitabah (Catatan)
Allah swt mencatat semua itu di dalam sebagai ketetapan disisinya.
3) Al Masyiah (Kehendak)
Kehendak allah itu bersifat umum,tidak ada sesuatu dilangit maupun dibumi
melainkan terjadi dengan iradah atau kehendak allah swt.
4) Al khalku (Ciptaan)
Tidak sesuatupun dilangit dan dibumi melainkan allah sebagai pencipta,
memiliki, pengatur, dan penguasaannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan ini, maka dapat disimpulkan Pengertian iman secara bahasa menurut
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin adalah pengakuan yang melahirkan
sikap menerima dan tunduk. Kata beliau makna ini cocok dengan makna iman
dalam istilah syari’at. Dan beliau mengkritik orang yang memaknai iman secara
bahasa hanya sekedar pembenaran hati (tashdiq) saja tanpa ada nsure menerima
dan tunduk. Kata ’iman’ adalah fi’il lazim (kata kerja yang tidak butuh objek),
sedangkan tashdiq adalah fi’il muta’addi (butuh objek) (Lihat Syarh Arba’in, hal.
34)

Perkataan iman yang berarti ‘membenarkan’ itu disebutkan dalam al-Quran,


di antaranya dalam Surah At-Taubah ayat 62 yang bermaksud: “Dia (Muhammad)
itu membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para
orang yang beriman.” Iman itu ditujukan kepada Allah , kitab kitab dan Rasul.
Iman itu ada dua Iman Hak dan Iman Batil.

Definisi Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang diucapkan


dan dilakukan merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi
hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang – orang
beriman adalah mereka yang di dalam hatinya, disetiap ucapannya dan segala
tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur
atau orang yang memiliki prinsip. atau juga pandangan dan sikap hidup.
Para imam dan ulama telah mendefinisikan istilah iman ini, antara lain,
seperti diucapkan oleh Imam Ali bin Abi Talib: “Iman itu ucapan dengan lidah dan
kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota.” Aisyah r.a.
berkata: “Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan
hati dan mengerjakan dengan anggota.” Imam al-Ghazali menguraikan makna
iman: “Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati
dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota).”
Berbicara tentang iman, tentu berbicara tentang keyakinan. Maka secara
mutlak orientasi pembahasan dititik beratkan pada jiwa seseorang atau lazimnya di
sebut “qalbu”. Hati merupakan pusat dari satu keyakinan, kita semua sepakat
bahwa dalam diri manusia terdapat dua unsur pokok kejadian, terbentuknya jazad
dan rohani, apabila keduanya pincang atau salah satu di antaranya kurang, maka
secara mutlak tidak mungkin terbentuk makhluk yang bernama manusia.
B. Saran
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari,
oleha karena itu penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan
taqwa kita kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut
pandangan Allah SWT. Juga keyakinan kita terhadap malaikat, kitab, rasul, hari
akhir dan takdir senantiasa harus ditingkat demi meningkatkan amal ibadah kita.
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni, Dwi. 2010. Pendidikan Agama Islam. Surakarta: CV. Mediatama


Majid, Al-Zandaniy, Abdul, dkk. 1991. Al Iman. Jakarta: Pustaka Al
Kautsar
Umary, Barmawie, Drs. 1991. Materi Akhlak. Solo: Ramdhani
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. 1993. Ensiklopedia Islam. Jakarta: PT.
Ikhtiar Baru Van Hoeve
Fachrudian, HS, H. 1992. Ensiklopedia Al Qur’an. Jakarta: Rineka Cipta
Bahreisy, Salim. 1985. Riadlus Shalihin (terjemahan). Bandung.
Sabiq, Sayid. 1980. Aqidah Islam. Bandung: Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai