LP KEBUTUHAN CAIRAN
LP KEBUTUHAN CAIRAN
A. Definisi
Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan kebutuhan fisiologis yang digunakan untuk alat
transportasi zat nutrisi, elektrolit dan sisa metabolisme, sebagai komponen pembentuk sel, plasma,
darah, dan komponen tubuh yang lainnya sebagai pengatur suhu tubuh dan seluler. (Maryunani, Anik.
(2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Bogor: In Media)
C. Rencana Asuhan
1. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan pada masalah kebutuhan cairan dan elektrolit yang perlu diperhatikan meliputi:
1.1 Asupan cairan dan makanan
1.2 Pengeluaran cairan, misalnya melalui urine dan feses
1.3 Penyakit atau cedera yang dapat menyebabkan ganggun keseimbangan cairan dan elektrolit
1.4 Pengobatan tertentu yang sedang dijalani
1.5 Status kehilangan atau kelebihan cairan
1.6 Perubahan berat badan
1.7 Status perkembangan dan faktor biologis
2. Pemeriksaan Fisik : Data Fokus
2.1 Sistem integument, meliputi turgor kulit, edema, tetani, fungsi otot, dan sensasi rasa
2.2 Sistem kardiovaskuler, meliputi distensi vena jugularis, tekanan darah, dan bunyi jantung
2.3 Sistem penglihatan, meliputi kondisi mata dan cairan mata
2.4 Sistem neurologi, meliputi reflex, tingkat kesadaran, dan gangguan sensorik serta motoric
2.5 Sistem gastrointestinal, meliputi keadaaan mukosa mulut, mulut, lidah, dan bising usus
(Saputra, Lyndon. (2013). Catatan Ringkasan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara
Publisher)
D. Pemeriksaan penunjang
E. Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa 1 : Kekurangan volume cairan
a. Definisi : Penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler. Ini mengacu pada
dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan pada natrium
b. Batasan Karakteristik : Penurunan tekanan darah, penurunan tekanan nadi, penurunan volume
nadi, penurunan turgor kulit, penurunan turgor lidah, penurunan haluaran urin, penurunan
pengisian vena, membrane mukosa kering, kulit kering, peningkatan hematocrit, peningkatan
suhu tubuh, peningkatan frekuensi nadi, peningkatan konsetrasi urine, penurunan berat badan
tiba-tiba, haus, kelemahan, perubahan status mental
c. Faktor Yang Berhubungan : kehilangan cairan aktif, kegagalan mekanisme regulasi
2. Diagnosa 2 : Kelebihan volume cairan
a. Definisi : Peningkatan retensi cairan isotonik
b. Batasan Karakteristik : Bunyi napas adventisius, gangguan elektrolit, anasarca, ansietas,
azotemia, perubahan tekanan darah, perubahan status mental, perubahan status mental,
perubahan pola pernapasan, penurunan hematokrit, penurunan hemoglobin, dispnea, edema,
peningkatan tekanan vena sentral, asupan melebihi haluaran, distensi vena jugularis, oliguria,
ortopnea, efusi pleura, reflex hepatojugular positif, perubahan tekanan arteri pulmonal,
kongesti pulmonal, gelisah, perubahan berat jenis urine, bunyi jantung S3, penambahan berat
badan dalam waktu sangat singkat
c. Faktor Yang Berhubungan : Gangguan mekanisme regulasi, kelebihan asupan cairan,
kelebihan asupan natrium
F. Perencanaan
1. Diagnosa 1 : Kekurangan volume cairan
a) Tujuan dan Kriteria hasil (outcome criteria): Fluid balance; Hydration; Nutritional Status : Food
and Fluid Intake
Kriteria Hasil : Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT
normal; Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal; Tidak ada tanda tanda dehidrasi,
Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
b) Intervensi keperawatan dan rasional:
1) Fluid management Rasional:
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat Monitoring jumlah cairan yang masuk dan keluar
Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, dengan baik
nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan Perubahan status hidrasi, membran mukosa, turgor kulit
Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan menggambarkan berat ringannya kekurangan cairan.
(BUN , Hmt , osmolalitas urin ) Perubahan jumlah partikel terlarut dalam urine
Monitor vital sign Perubahan tanda vital dapat menggambarkan keadaan
Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake umum klien
kalori harian Memberikan pedoman untuk menggantikan cairan.
Kolaborasi pemberian cairan IV Jika memerlukan cairan tambahan
Monitor status nutrisi Perubahan status nutrisi bisa menjadi masalah
Berikan cairan Meningkatkan jumlah cairan tubuh
Berikan cairan IV pada suhu ruangan Menyesuaikan dengan kondisi tubuh
Dorong masukan oral Meningkatkan asupan cairan dan nutrisi
Berikan penggantian nesogatrik sesuai output Menghindari terjadinya output belebihan
G. Daftar Pustaka
Ed. Herman T.H and Komitsuru. S. (2011). Nanda Internasional Nursing Diagnosis,. Definition and
Clasification 2012-2014.Jakarta: EGC
Guyton, Artur C. (2008). Fisiologi Tubuh Manusia Edisi Ke-6 Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara
Publisher
Maryunani, Anik. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Bogor: In Media
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan. Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction
Saputra, Lyndon. (2013). Catatan Ringkasan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara
Publisher
(………………………………………) (………………………………………)