id 1
Artikel Penelitian
Abstrak
Kanker kulit merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh perubahan sifat-sifat penyusun sel kulit yang
normal menjadi ganas akibat kerusakan DNA. Salah satu faktor resiko utama kanker kulit adalah Sinar UV. Negara
Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan paparan sinar matahari cukup tinggi sepanjang tahun. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kanker kulit di laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas Periode 1 Januari 2013-31 Desember 2014. Telah dilakukan penelitian retrospektif deskriptif
dengan menggunakan data sekunder berupa catatan medik penderita yang telah didiagnosis sebagai kanker kulit
dengan metode total sampling. Jumlah sampel yang didapat sebanyak 49 orang. Hasil penelitian didapatkan kanker
kulit yang paling banyak ditemukan adalah karsinoma sel basal. Kanker kulit lebih banyak ditemukan pada
perempuan. Kelompok umur tersering terkena kanker adalah 51-60 tahun. Lokasi terbanyak ditemukan kanker kulit
adalah kepala dan leher. Jenis histopatologi kanker kulit yang paling banyak ditemukan adalah varian nodular pada
karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa berdifferensasi pada karsinoma sel skuamousa dan Clark IV pada
melanoma maligna. Perhatian masyarakat dengan kanker kulit masih kurang, sehingga sering ditemui Kanker kulit
dengan destruksi jaringan di sekitarnya atau telah bemetastasis. Oleh karena itu dibutukan sosialisasi dan deteksi dini
kanker kulit.
Kata kunci: Profil Kanker Kulit, Kanker Kulit, Karsinoma Sel Skuamosa, Karsinona Sel Basal, Melanoma Maligna.
Abstract
Skin cancer is a disease caused by changes of normal skin cells become malignant due to DNA damage.
Indonesia have the main risk factor of skin cancer, which is UV. Indonesia is a tropical country with high exposure to
sunlight throughout the year. The purpose of this study is to determine the skin cancer profile in Pathology Anatomy
st st
dapertement of Medical Faculty in Andalas University on the period of 1 January 2013 until 31 December 2014. A
retrospective descriptive study had conducted by using secondary data from medical records of patients who had been
diagnosed as skin cancer with a total sampling method. There were 49 people sample used in this study. The result
showed that most common skin cancer is basal cell carcinoma. Skin cancer is more common in women than man. The
most common age group diagnosed with skin cancer is 51-60 years. The location most found skin cancer is head and
neck. Histopathological type of skin cancer most commonly found is a nodular variant on the basal cell carcinoma,
squamous cell carcinoma well differetiated and malignant melanoma Clark IV. Society concern about skin cancer is
still low, therefore we often find the skin cancer case with the tissue desruction or even has been metastased. Because
of that, it needed more socialization and early detection of skin cancer.
Keywords: Profile Skin Cancer, Skin Cancer, Squamous Cell Carcinoma, Basal Cell Carsinonma, Melanoma
Malignant
Affiliasi penulis : 1. Pendidikan dokter FK UNAND (Fakultas basal dan yang berasal dari sel skuamosa disebut
Kedokteran Universitas Andalas Padang), 2. Bagian Patologi Anatomi 2
dengan karsinoma sel skuamosa .
FK Unand, 3. Bagian Histologi FK Unand
Korespondensi : Citra Resmi Dewanti, Email: Faktor risiko kanker kulit dapat diuraikan
citraresmidewanti@yahoo.co.id Telp: 081320049712 menjadi dua hal yaitu faktor luar dan faktor dalam.
Faktor luar meliputi bahan karsinogen, cahaya
Pendahuluan matahari, radias dan lingkungan pekerjaan.
Kanker kulit adalah suatu penyakit yang Sedangkan faktor dalam meliputi genetik, imunologik,
1
disebabkan oleh berubahnya sifat-sifat penyusun sel ras dan jenis kelamin .Paparan cahaya matahari yang
kulit yang normal menjadi ganas, dimana sel-sel terus panjang merupakan faktor risiko utama untuk semua
3
membelah menjadi bentuk yang abnormal secara tidak jenis kanker kulit .
1
terkontrol akibat kerusakan DNA . Kanker kulit terdiri Insiden kanker kulit, baik non-melanoma dan
dari dua kelompok besar, yaitu melanoma dan non- melanoma, telah meningkat selama beberapa dekade
4
melanoma. Kanker kulit melanoma berasal dari sel terakhir . Insidens tertinggi kanker kulit telah
melanosit kulit sedangkan kanker kulit non melanoma dilaporkan berasal dari Queensland, Australia dengan
berasal dari sel basal disebut dengan karsinoma sel 56 kasus baru per tahun per 100.000 penduduk untuk
5
laki-laki dan 43 untuk kasus baru pada perempuan . Di
15
tahunan, sehingga penderita kanker kulit cenderung yaitu sekitar 87% . Hal ini disebabkan adanya
13
berusia tua . pengaruh mutasi pada gen P53 yang mempengaruhi
16
Lokasi kanker kulit paling banyak ditemukan perkembangan dan dan progretifitas tumor .
pada penelitian ini adalah daerah kepala dan leher.
Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Azamris di
RSUP M Djamil Padang periode Januari 2002 – Maret
11
Kedalaman Invasi
2007 . Hal ini disebabkan karena paparan sinar
33% 22%
matahari didaerah kepala dan leher lebih tinggi
daripada bagian tubuh yang lain. 45%
16%
Varian Histopatologi Clark I Clark II Clark III
16% Gambar 3. Distribusi kedalaman invasi berdasarkan
60% clark pada melanoma maligna
4%
4% Tingkat invasi melanoma maligna
berdasarkan Clark yang paling banyak ditemukan
Superfisial pada penelitian kali ini adalah melanoma Clark level
IV. Hasil yang tidak jauh berbeda ditemukan pada
Gambar 1. Distribusi varian histopatologi pada penelitian Han D et al. di Florida yang menyatakan
karsinoma sel basal
bahwasanya melanoma yang paling banyak
Kanker kulit karsinoma sel basal memiliki ditemukan adalah melanoma Clark level IV dan
17
beberapa varian. Hasil penelitian ini menunjukkan melanoma Clark level V . Sedangkan penelitian yang
varian karsinoma sel basal yang paling banyak dilakukan di Australia menunjukkan melanoma Clark
ditemukan adalah karsinoma sel basal varian nodular level II merupakan melanoma yang paling banyak
(60%) diikuti dengan karsinoma sel basal dengan ditemukan. Hal ini disebabkan oleh tingkat
differensiasi adneksa dan basosquamousa. kewaspadaan warga Australia terhadap melanoma
Hal ini sedikit berbeda dengan penelitian maligna tinggi, sehingga ditemukan melanoma
18
yang dilakukan oleh Crowson AN tahun 2006 yang maligna dengan level Clark yang lebih rendah .
menyatakan bahwa varian karsinoma sel basal 16
terbanyak ditemukan secara berurutan adalah varian
14
nodular, superfisial dan mikronodular, sementara
12
penelitian kali ini tidak ditemukan varian superfisial
10
sama sekali sedangkan varian mikronodular LAKI-LAKI
7 8
ditemukan 4% dari semua kasus . 6
PEREMPUAN
4
2
Derajat Histopatologi 0
KSB KSS MM
10
Gambar 4. Distribusi histopatologi kanker kulit menurut
5 jenis kelamin
banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan Tabel 3.Distribusi histopatologi kanker kulit menurut
13,18
perempuan . lokasi
Berdasarkan perbandingan di atas, karsinoma Jenis histopatologi
Lokasi anatomi
sel basal dan melanoma maligna sesuai dengan KSB KSS MM
kepustakaan dan penelitian sebelumnya, sedangkan Kepala dan leher 24 8 4
kasinoma sel skuamousa tidak. Hal ini dikarenakan Ekstremitas atas 1 1 -
jenis kelamin tidak memiliki pengaruh besar terhadap Badan - 5 -
14 Ekstremitas bawah - 1 5
pembentakan kanker kulit .
Jumlah 25 15 9
Tabel 2. Distribusi histopatologi kanker kulit menurut Distribusi kanker kulit menurut lokasi anatomi
usia pada penelitian ini menunjukkan bahwa karsinoma sel
Jenis histopatologi basal banyak ditemukan pada daerah kepala dan
Usia
KSB KSS MM leher, hal ini sesuai dengan laporan penelitian yang
≤ 20 tahun 1 - - dilakukan oleh Revee T pada tahun 2008 . Pada
20
Dilihat dari usia, kanker kulit karsinoma sel djamil Padang Januari 2012- September 2014.
basal dan karsinoma sel skuamosa paling banyak 2014. (diunduh 9 Agustus 2015). Tersedia dari:
ditemui pada kelompok umur 51-60 tahun. Lain halnya URL: HYPERLINK
dengan melanoma maligna, kanker kulit jenis ini mulai Http://mka.fk.unand.ac.id/images/SupplemenMK
meningkat dari kelompok umur 51-60 tahun keatas A/desember2015/makalah-3.pdf
dan kelompok umur tersering adalah 70 tahun. Ditinjau 13. Wolff K et al.. Fitzpatrick’s dermatology in general
dari lokasi anatomi, kanker kulit non melanoma lebih medicine seventh edition . Amerika serikat: The
banyak ditemukan didaerah kepala dan leher, McGraw-Hill Companies; 2008. hlm 1029-135.
sedangkan melanoma ditemukan paling banyak pada 14. Menaldi SLSW. Ilmu penyakit kulit dan kelamin
ekstrimitas bawah kemudian diikuti pada daerah edisi ketujuh. Jakarta: Bada Penerbit FK UI;2015
kepala dan leher. 15. Pyne J, Sapkota D, Wong JC. Squamous cell
carcinoma: Variation in dermatoscopic vascular
Ucapan Terimakasih features between well and non-well differentiated
Ucapan terimakasih kepada Kepala Bagian tumor. Dermatol Pract Concept 2012;2(4):5.
dan Staf Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas 16. Benjamin CL dan Ananhaswamy HN. p53 and
Kedokteran Universitas Andalas, yang telah the pathogenesis of skin cancer. Toxicol Appl
membantu penulis demi kelancaran dalam penelitian pharmacol. 2007;224(3): 241-8.
ini. 17. Han D et al.. Clinicopathologic Predictors of
Survival in Patients with Desmoplastic
Daftar Pustaka Melanoma. DOI:10.1371/journal.pone.0119716.
1. Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 2015:1-12.
Jakarta: FKUI; 2010. hlm 229-39. 18. Ward SV. The Western Australian Melanoma
2. American Cancer Society. Skin cancer fact. 2014 Health Study: Study design and participant
(diunduh 20 Januari 2015). Tersedia dari: URL: Characteristics. Cancer Epidemiology.
HYPERLINK 2011;35:423–31.
http://www.cancer.org/cancer/cancercauses/suna 19. Habif TP, 2010. Clinical dermatology. Acolor
nduvexposure/skin-cancer-facts guide to diagnosis an therapy. Edisi ke-5. Cina:
3. James WD, Elston DM, Berger TG. Andrew’s Mosby Elsevier. hlm 801-79.
disease of the skin clinical dermatology. Edisi ke- 20. Reeve T. Clinical practice guide basal cell
11. China: Elsevire Saunder; 2011. hlm 633-87. carcinoma, squamouse cell carcinoma and
4. Wolff T, Tai E, Miller T. Screening for skin related lesion. Australia: CCA;2008. hlm 4-12.
cancer: An update of the evidence for the U.S.
preventive services task force. 2009. (diunduh 9
Agustus 2015). Tersedia dari: URL: HYPERLINK
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK34051/
5. Leiter U, Garbe C. Epidemiology of melanoma
and nonelanoma skin cancer. 2008. (diunduh 9
Agustus 2015). Tersedia dari: URL: HYPERLINK
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1834845
6. Raflizar, Olwin N. Faktor determinan kanker kulit
di pulau jawa (analisis data reskesdas 2007).
Buletin penelitian sistem kesehatan.
2012;13:386-93.
7. Crowson AN. Basal cell carcinoma: biology,
morphology and clinical implications.Modern
Pathology. 2006;19: 127–47
8. Weedon D et all. Pathology & genetics skin
tumours. Lyon France: IARC; 2006. hal 15-9.
9. Homsi J et al.\Cutaneus melanoma: Prognostic
factors. Cancer Control. 2005;12(4):223-9.
10. Suriadiredja ASD. Epidemiology kanker kulit.
2012. (diunduh 27 Februari 2015). Tersedia dari:
URL: HYPERLINK:
http://perdoski.org/doc/mdvi/images/19/EDITORI
AL___Epidemiologi_kanker_kulit_(61-62).pdf
11. Azamris. Kanker kulit di bangsal bedah RS Dr. M.
Djamil Padang Januari 2002 – Maret 2007. CDK
183. 2011;38:109-10.
12. Yenny SW, Sari MM. Insiden kanker kulit di sub
bagian tumor poli kulit dan kelamin RS dr M