Anda di halaman 1dari 9

VOL. 2, NO.

2,
ISSN: 2476-9703
APRIL 2017

Journal homepage: http://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/muallimuna

Penerapan Metode Karya Wisata pada Konsep Dasar IPA MI/SD Materi
Perkembangbiakan untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa PGMI

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Penulis: Indonesia
Jumiati
Pendahuluan: Tujuan penelitian ini mendeskripsikan
Dosen Prodi Penddikan Guru proses, hasil dan kendala dalam pembelajaran
Madrasah Ibtidaiyah menggunakan metode karya wisata pada mata kuliah
Universitas Islam Kalimantan Konsep Dasar IPA. Metode: Penelitian ini menggunakan
MAB Banjarmasin, Indonesia
rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan
Email: sebanyak dua siklus, dan tiap-tiap siklus terdiri atas tahap
jumiati.jumiati88@gmail.com perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, serta refleksi.
___________________________
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
Kata Kunci: menggunakan teknik observasi, tes, dan catatan lapangan.
Berpikir Tingkat Tinggi, Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
IPA,
teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil: pada siklus I
Madrasah Ibtidaiyah
dan siklus II diperoleh persentase keterlaksanaan sebanyak
100 %, pada siklus I nilai ketercapaiannya mencapai nilai
Halaman: 19-27 76,79 dan siklus II mencapai nilai ketercapaiannya 84,11.
Ketuntasan belajar klasikal hasil mahasiswa pada siklus I
mencapai persentase 46,66 %, sedangkan pada siklus II
mencapai persentase 90 %. Kendala-kendala yang dihadapi
adalah peneliti kurang memfokuskan mahasiswa dan
mahasiwi yang duduk di belakang. Cara mengatasinya
dengan memberikan pengajaran kepada seluruh
mahasiswa, baik yang duduk didepan maupun di
belakang.

English
Introduction: The aims of the research are: describes the
process of implementation, outcomes, and obstacles
encountered in the applying the method of tourism work
on course of Natural Sciences basic concept. Method: This
research used the action research was conducted in two
cycles, and every cycles which include: planning, acting
and observing, and reflecting. The technic for of gathering
20 Penerapan Metode Karya Wisata pada Konsep Dasar IPA MI/SD..., Oleh: Jumiati: 19-27

data in the research using by technic observation, test, and


field notes. The data was analized using by kualitatif and
kuantitatife technic. Result: The teacher activity in cycle 1
and 2 get percentage was 100%, in cycle in the score
reached 76,79 and the cycle II the score reached 84,11. The
classical completeness of writing description result in cycle
2 reached 46,66%, while in cycle 2 reached 90%. The
problems which happen was the Researchers focused the
students whom sit in behind less and how to resolve it with
gived the teaching to all of student, although the student
who sit infront of class or in behind.

1. PENDAHULUAN Untuk memperoleh hasil yang

optimal, pada proses pembelajaran ilmu


IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam
pengetahuan alam produk dan sasarannya
merupakan ilmu pengetahuan yang
harus selalu berorientasi pada konsep,
berdasarkan fakta, hasil-hasil pemikiran,
prinsip, dan teori. Mengingat observasi dan
dan hasil-hasil eksperimen yang dilakukan
eksperimentasi merupakan salah satu aspek
para ahli. Ini sejalan dengan pendapat
yang sangat penting dalam ilmu
Kuslan Stone (1968) yang menyatakan
pengetahuan alam, maka dalam pengajaran
bahwa ilmu pengetahuan alam adalah
ilmu pengetahuan alam observasi dan
hubungan antara sederetan konsep yang
eksperimentasi merupakan satu hal yang
dikembangkan lewat observasi dan
harus dilakukan. Dalam kaitan ini Sund
eksperimen. Konsekuensi dari pernyataan
(1973), mengatakan bahwa bukan
ini adalah ilmu pengetahuan alam
mengajarkan ilmu pengetahuan alam
merupakan proses dan produk yang saling
apabila tidak disertai dengan observasi dan
berkaitan. Ini berarti dalam mempelajari
eksperimen.
ilmu pengetahuan alam tidak dapat hanya
Pembelajaran ilmu pengetahuan
mendengarkan lewat ceramah atau
alam dengan menerapkan metode karya
membaca buku teks tetapi harus disertai
wisata adalah pembelajaran yang dirancang
dengan pengamatan dan percobaan.
dengan menciptakan aktifitas belajar yang

menyenangkan, yaitu dengan membawa


MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No.2, April 2017 21

mahasiswa dan mahasiswi keluar kelas. pendidikan guru madrasah ibtidaiyah

Pada metode karya wisata, titik tekanannya UNISKA MAB dan solusinya.

terletak pada penggalian kreatifitas anak Metode pembelajaran didefinisikan

dan pengaitan antara bahan yang dipelajari sebagai cara yang digunakan oleh guru,

di sekolah dengan kenyataan dan yang dalam menjalankan fungsinya

kebutuhan yang terdapat di masyarakat. merupakan alat untuk mencapai tujuan

Pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran. Adapun beberapa metode

pengajaran di luar kelas ini diharapkan yang dipergunakan dalam proses belajar

memberikan warna baru pada pengajaran mengajar pada sekolah dasar khususnya,

ilmu pengetahuan alam. yang bertujuan untuk mengimplementasi-

Pembelajaran diluar kelas kan rencana yang sudah disusun dalam

mahasiswa dan mahasiswi akan bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk

mempunyai pengalaman tersendiri dengan mencapai tujuan pembelajaran.

menggunakan media benda konkret yang Metode karya wisata adalah pesiar

dilihatnya secara langsung dan mahasiswa yang dilakukan oleh para peserta didik

dan mahasiswi akan menulis hasil untuk melengkapi pengalaman belajar

kreatifitas pemikiran yang telah diperoleh tertentu untuk melengkapi bagian integral

dalam menggunakan metode karya wisata. dari kurikulum sekolah. Melalui karya

Untuk itu mahasiswa dan mahasiswi perlu wisata sebagai metode pembelajaran peserta

diajarkan metode tersebut khususnya pada didik di bawah bimbingan guru

pembelajaran IPA MI agar nantinya bisa mengunjungi tempat – tempat tertentu

dijadikan bekal atau pesangon apabila dengan maksud belajar (Sagala, 2007: 214).

terjun kelapangan untuk mengajar. Karya wisata juga bisa dikatakan sebagai

Sesuai dengan latar belakang maka cara mengajar yang dilaksanakan dengan

rumusan tujuan penelitian ini adalah: mengajak peserta didik ke suatu objek

Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Apa tertentu di luar sekolah untuk mempelajari

saja kendala yang dihadapi dalam atau menyelidiki secara langsung seperti

pelaksanaan pembelajaran dengan bengkel, pabrik, kebun binatang, alam

menerapkan metode karya wisata untuk sekitar dan sebagainya. Kendati pun karya

meningkatkan motivasi belajar mahasiswa wisata banyak memiliki nilai nonakademis,


22 Penerapan Metode Karya Wisata pada Konsep Dasar IPA MI/SD..., Oleh: Jumiati: 19-27

tetapi tujuan umum pendidikan dapat tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

dicapai, terutama mengenai wawasan dan dan atau meningkatkan praktik-praktik

pengalaman tentang dunia luar seperti pembelajaran di kelas secara lebih

kunjungan ketempat – tempat situs professional. Rancangan PTK ini

bersejarah, museum, peternakan yang merupakan suatu bentuk penelitian

sistematis, dan sebagainya. bersiklus yang dilakukan guru bersama

Penggunaan metode karya wisata peneliti atau bersama-sama dan

pada siswa sekolah dasar akan sangat berkolaborasi oleh pihak-pihak yang terkait.

membantu untuk meningkatkan kreatifitas PTK ini merupakan rangkaian tindakan

dan apresiatif mereka, karena pada bersiklus artinya dapat dilakukan secara

dasarnya siswa sekolah dasar merupakan berulang, yang terdiri dari 4 tahap yaitu:

anak – anak yang memasuki tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

perkembangan kognitif “operasional refleksi.

konkrit”. Artinya dalam masa sekolah dasar Penelitian ini menggunakan metode

seperti ini lebih cepat untuk mendapatkan penelitian dari Kemmis dan Mc Taggart

pengetahuan dari sebuah pengalaman. yang dilaksanakan dengan siklus yang

Menurut Adelia, kegiatan belajar mengajar berulang. Setiap siklus meliputi planning

di luar kelas juga akan memiliki di sisi (perencanaan), action (tindakan) and

penggunaan pembelajaran, yaitu observation (pengamatan), reflection (refleksi).

menggunakan media pembelajaran yang Langkah pada siklus berikutnya dalah

konkret dan memahami lingkungan yang perencanaan ulang, tindakan dan

ada di sekitarnya. pengamatan, kemudian refleksi. Sebelum

masuk pada siklus kedua dilakukan


2. METODE
tindakan pendahuluan yang berupa
Penelitian yang digunakan dalam identifikasi permasalahan.
penulisan ini adalah penelitian tindakan Dilihat dari setiap rumusan masalah
kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yang ada, data yang dikumpulkan pada saat
adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat proses belajar mengajar berlangsung
reflektif dengan melakukan tindakan- sebagai berikut: data berupa pelaksanaan
MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No.2, April 2017 23

pembelajaran, data hasil belajar siswa, dan analisis data dengan cara deskriptif

data tentang kendala – kendala yang kualitatif, sebab hanya menggambarkan

dihadapi saat pembelajaran berlangsung. subjek permasalahan dengan kata-kata

Adapun instrumen penelitian yang untuk mencapai kejelasan masalah yang

digunakan yaitu lembar penelitian dan dibahas, sehingga dapat diketahui apakah

lembar tes. terjadi penyimpanganpenyimpangan atau

Setelah terkumpul perlu diadakan sudah sesuai dengan teori yang ada,

pengolahan data (analisis data). Analisis selanjutnya dipergunakan sebagai dasar

adalah penyelidikan terhadap sesuatu untuk membahas permasalahan dalam

peristiwa dan untuk mengetahui keadaan penelitian ini. Aktivitas dalam analisis data,

yang seharusnya. Teknik analisis data yaitu data colection (pengumpulan data), data

menggunakan ada dua cara yaitu deskriptif reduction (reduksi data), display data

analisis kualitatif dan deskriptif analisis (penyajian data), conclusion

kuantitatif. drawing/verivication (penyimpulan).

Untuk mengetahui keberhasilan

penggunaan suatu metode pembelajaran 3. HASIL

dengan motode pembelajaran tertentu Dalam pembahasan ini akan

dalam suatu pembelajaran perlu dilakukan dipaparkan sejauh mana perkembangan

analisis data. Dalam penelitian ini teknik aktivitas peneliti dan hasil belajar

pengumpulan data yang digunakan adalah mahasiswa dan mahasiswi setelah

teknik analisis data dengan cara deskriptif mengikuti pembelajaran dengan

kualitatif dan kuantitatif. Dalam menggunakan metode karya wisata. Untuk

menganalisis data seorang peneliti harus mengetahui perkembangan aktivitas

mampu menentukan dengan tepat teknik peneliti dalam proses pembelajaran dengan

analisis mana yang akan digunakan, dalam menggunakan metode karya wisata, maka

penelitian ini teknik pengumpulan data peneliti melihat hasil observasi aktivitas

yang digunakan adalah teknik peneliti saat proses pembelajaran

analisis data dengan cara deskriptif berlangsung, seperti dilihat pada diagram

kualitatif dan kuantitatif. Selanjutnya pada berikut ini:

penelitian ini peneliti menggunakan teknik


24 Penerapan Metode Karya Wisata pada Konsep Dasar IPA MI/SD..., Oleh: Jumiati: 19-27

Diagram 2 menunjukkan skor


100%

80%
ketercapaian pembelajaran siklus I dan
60%
pertemuan I
siklus II. Skor ketercapaian pembelajaran
40% pertemuan II
pada siklus I pertemuan 1 mencapai skor
20%

0% 76,5 dan pertemuan 2 mencapai skor 77,08.


siklus 1 siklus 2
Jadi rata – rata skor ketercapaian
Diagram 1. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran
pembelajaran pada siklus I adalah 76,79.
Siklus I Dan Siklus II
Skor tersebut masih belum mencapai

100 indikator keterlaksanaan yang telah


80
ditentukan yaitu 80.
60
40 Pertemua Setelah diberikan upaya perbaikan
nI
20 pada siklus II, skor ketercapaian pada siklus
0
Siklus ISiklus II pertemuan 1 mencapai skor 82,81 dan
II
pada pertemuan 2 mencapai 85,41. Jadi rata
Diagram 2. Nilai Ketercapaian Pembelajaran Siklus I
- rata skor ketercapaian pembelajaran pada
Dan Siklus II
siklus II adalah 84,11. Skor ketercapaian ini

sudah mencapai indicator ketercapaian


Diagram 1 menunjukkan keterlak-
yang telah ditentukan pada indicator
sanaan pembelajaran konsep dasar IPA
ketercapaian yaitu 80. Maka dari itu peneliti
MI/SD materi perkembangbiakan dengan
tidak akan melanjutkan pada siklus yang
menggunakan metode karya wisata siklus I
selanjutnya.
dan siklus II. Keterlaksanaan pembelajaran
Peningkatan motivasi belajar dengan
pada siklus I pertemuan 1 yaitu 100 % dan
menggunakan metode karya wisata ini
pada pertemuan 2 yaitu 100%.
sangat membantu mahasiswa dan
Keterlaksanaan pembelajaran pada siklus II
mahasiswi. Karena mahasiswa dan
pada pertemuan 1 dan 2 mencapai 100%.
mahasiswi dipermudah dengan cara
Keterlaksanaan pembelajaran ini mengalami
melihat benda atau tempat secara langsung
kesetabilan.
yang dipergunakan sebagai topik materi.

Dengan menggunakan metode tersebut juga


MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No.2, April 2017 25

membantu daya nimajinasi siswa secara belajar mahasiswa dan mahasiswi untuk

langsung. konsep dasar IPA MI/SD materi

Hasil belajar mahasiswa dan perkembangbiakan dengan menggunakan

mahasiswi pembelajaran konsep dasar IPA metode karya wisata mengalami

MI/SD materi perkembangbiakan dengan peningkatan. Pada siklus I ketuntasan

menggunakan metode karya wisata pada klasikal mencapai 46,66%. Hasil ini belum

siklus I dan siklus II dapat dilihat pada mencapai target ketuntasan klasikal yang

diagram berikut ini: diharapkan yaitu lebih dari 75%, maka

penelitian ini dilanjutkan pada siklus II


100
untuk dilakukan upaya perbaikan. Hasil
80

60 ketuntasan klasikal yang diperoleh pada


Siklus I siklus II mencapai 90%. Hasil tersebut
40

20 sudah mencapai target ketuntasan klasikal


0 yaitu lebih dari 75%. Maka penelitian ini
Siklus I Siklus II
tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
Diagram 3. Rata – Rata Tes Menulis Meningkatnya hasil belajar mahasiswa dan
Karangan Deskripsi Siklus I dan Siklus II
mahasiswi seiring dengan meningkatnya

Berdasarkan diagram 3 di atas, dapat aktivitas mahasiswa dan mahasiswi, baik itu

dilihat peningkatan hasil konsep dasar IPA sikap ilmiah maupun keterampilan

MI/SD materi perkembangbiakan pada psikomotor mahasiswa dan mahasiswi. Hal

siklus I hingga siklus II. Pada siklus I nilai ini sejalan dengan pendapat yang

rata – rata yang diperoleh adalah 66,93. dikemukakan piaget. Piaget berpendapat

Setelah diberikan upaya perbaikan pada bahwa perkembangan anak dipengaruhi

siklus II, nilai rata – rata siswa mengalami oleh beberapa factor yaitu kemasakan,

kenaikan menjadi 76,9 yang berarti pengalaman, interaksi sosial, equilibration.

mencapai nilai KKM yang telah ditentukan Adapun Kendala – kendala yang

yaitu 70. dihadapi pada pelaksanaan pembelajaran

Ketuntasan Klasikal Pembelajaran konsep dasar IPA MI/SD materi

Siklus I dan Siklus II Ketuntasan klasikal perkembangbiakan menggunakan metode

karya wisata adalah saat peneliti mengajak


26 Penerapan Metode Karya Wisata pada Konsep Dasar IPA MI/SD..., Oleh: Jumiati: 19-27

mahasiswa dan mahasiswi keluar sekolah. Keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I

Mahasiswa dan mahasiswi tampak sangat pertemuan 1 mencapai 100% dengan nilai

senang dan ramai sendiri. Peneliti hanya 76,5 dan pertemuan 2 mencapai 100%

memberikan bimbingan kepada mahasiswa dengan nilai 77,08. Terjadi peningkatan

dan mahasiswi yang duduk di depan. keterlaksanaan pembelajaran siklus II

pertemuan 1 mencapai 100% dengan nilai


Kendala yang muncul pada saat proses
82,81 dan pada pertemuan 2 mencapai 100%
pembelajaran
Konsep dasar IPA Mi/SD materi dengan nilai 85,41.

perkembangbiakan dengan menggunakan Ketuntasan belajar secara klasikal

metode karya wisata dapat diatasi dengan pada pembelajaran konsep dasar IPA MI/SD

membuat kelompok kecil pada saat keluar materi perkembangbiakan dengan

sekolah dan memfokuskan mahasiswa dan menggunakan metode karya wisata

mahasiswi dengan cara mengajar secara mengalami peningkatan pada setiap

menyeluruh kelas, yaitu dengan cara tidak siklusnya. Pada siklus I, ketuntasan klasikal

hanya memberikan pengajaran kepada mencapai 46,66%. Hasil ini belum mencapai

mahasiswa dan mahasiswi yang duduk di target yang ditetapkan, yaitu 75%.

depan. Tetapi juga memberikan perhatian Penelitian ini dilanjutkan pada siklus

kepada mahasiswa dan mahasiswi yang II untuk dilakukan upaya perbaikan. Hasil

duduk di belakang sehingga mahasiswa dan ketuntasan klasikal yang diperoleh pada

mahasiswi yang duduk di belakang tidak siklus II mengalami peningkatan menjadi

mempunyai kesempatan untuk ramai 90%. Hasil tersebut sudah mencapai target

sendiri. ketuntasan klasikal yaitu 75%, sehingga

penelitian ini dihentikan pada siklus II.


4. PENUTUP
Kendala – kendala yang dihadapi dalam
Pelaksanaan pembelajaran konsep
pelaksanaan
dasar IPA MI/SD materi perkembangbiakan
pembelajaran adalah pada saat
dengan menggunakan metode karya wisata
peneliti mengajak mahasiswa dan
sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan
mahasiswi keluar sekolah. Para mahasiswa
pembelajaran yang telah dirancang.
dan mahasiswi sulit untuk dikendalikan.
MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, No.2, April 2017 27

Kendala tersebut dapat diatasi dengan cara

guru membuat kelompok – kelompok kecil,

agar mahasiswa dan mahasiswi lebih

konsen dan teratur saat kegiatan

pengamatan di luar kelas.

RUJUKAN

[1] Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan

Kelas untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung:

Yrama Widya.

[2] Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan

Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

[3] Rosetiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta:Rineka Cipta.

[4] Sagala, Syaiful. 2007. Konsep dan Makna

Pembelajaran Bandung: Alfabeta.

[5] Vera, Adelia. 2012. Metode Mengajar

Anak di Luar Kelas. Jogjakarta: Diva

Press.

Anda mungkin juga menyukai