TINJAUAN PUSTAKA
Masa nifas dimulai sejak bayi dilahirkan dan setelah plasenta keluar dari
sebelum hamil berlangsung sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan
kembali organ reproduksi pada keadaan normal (Suherni dkk, 2009; Ambarwati,
2010).
atau puerperium adalah masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
akan pulih dalam waktu 3 bulan.Pada fase ini terdapat 3 tahapan masa nifas yaitu,
alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu dan remote puerperium yaitu waktu
yang diperlukan untuk pulih dan sehat terutama bila selama hamil atau bersalin
Tubuh ibu mengalami perubahan dari proses hamil dan melahirkan. Pada
sistem reproduksi terjadi perubahan pada uterus, lokia, vagina dan vulva. Uterus
akan mengalami proses involusi yangdimulai segera setelah plasenta keluar akibat
kontraksi otot-otot polos uterus. Dua belas jam pasca persalinan tinggi fundus
umbilikus dan simfisis pubis (Dewi,2009). Jika sampai dua minggu pascapartum
dapat disebabkan oleh infeksi atau perdarahan lanjut atau late postpartum
haemorrage (Suherni,2009).
dan jumlah lokia yang dikeluarkan memberikan informasi apakah involusi uterus
cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai reaksi basa (alkalis) yang dapat
membuat organisme berkembang lebih cepat daripada kondisi asam yang ada
pada vagina wanita normal. Lokia mempunyai bau amis yang tidak terlalu
(kruenta), cairan yang keluar bewarna merah dan mengandung darah dari robekan
atau luka pada plasenta dan serabut dari desidua dan chorion.Pada hari ke empat
pasca persalinan, cairan yang keluar berwarna kecoklatan dan berlendir disebut
lokia serosa yang mengandung serum, leukosit dan robekan atau laserasi plasenta.
leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir serviks, dan serabut jaringan yang
mati. Lokia ini muncul selama 2-6 minggu pasca persalinan (Dewi,2009).
menjadi lunak dan memendek setelah 18 jam persalinan. Laserasi mungkin terjadi
infeksi pada bagian tersebut dan sering terjadi edema. Serviks yang berdilatasi 10
cm saat melahirkan akan menutup secara bertahap setiap harinya. Hari keempat
selama proses melahirkan. Hal ini mengakibatkan vagina mengalami edema dan
pada vagina dan rasa tidak nyaman saat koitus menetap sampai fungsi ovarium
kembali normal dan mulai menstruasi. Ukuran vagina akan kembali seperti
sebelum hamil 6-8 minggu setelah melahirkan dan rugae akan kembali terlihat
pada minggu keempat (Bobak, Lodermilk, Jensen & Perry, 2005).Edema dan
eritema tidak hanya terjadi pada vagina, tetapi juga terjadi pada daerah perineum.
Laserasi juga terjadi di perineum karena robek secara alami saat melahirkan atau
perineum.
Pada masa nifas ibu juga mengalami perubahan pada sistem pencernaan,
berserat serta kurangnya aktivitas tubuh. Selain itu ibu merasa takut untuk buang
air besarkarena terdapat jahitan pada perineum.Buang air besar harus dilakukan 4
hari setelah persalinan.Jika masih terjadi konstipasi dapat diatasi dengan diet
tinggi serat, peningkatan asupan cairan, dan ambulasi awal.Bila ini tidak berhasil
dalam tiga hari dapat diberikan obat laksan per oral/ rektal (Suherni, 2009).
perubahan pada sistem perkemihan yaitu sulit untuk buang air kecil dalam 24 jam
pertama. Penyebab keadaan ini adalah terdapat spasme sfinkter dan edema leher
kandung kemih setelah mengalami kompresi (tekanan) antara kepala janin dan
tulang pubis selama persalinan berlangsung. Urine dalam jumlah besar akan
dihasilkan dalam satu sampai tiga hari setelah persalinan. Kadar hormon estrogen
yang bersifat menahan air akan mengalami penurunan. Ureter yang berdilatasi
melahirkan suhu badan akan naik sedikit (37,5-38o C) akibat kerja keras ketika
melahirkan, kehilangan cairan, dan kelelahan. Biasanya pada hari ke-3 suhu badan
naik lagi karena ada pembentukan ASI. Bila suhu tidak turun kemungkinan
adanya infeksi pada endometrium (mastisis, tractus genitalis atau sistem lain).
Denyut nadi normal pada orang dewasa adalah 60-80 kali per menit. Denyut nadi
sehabis melahirkan biasanya akan lebih cepat. Setiap denyut nadi yang melebihi
100 kali per menit adalah abnormal dan hal ini menunjukkan adanya
tekanan darah akan lebih rendah setelah melahirkan karena adanya perdarahan.
barunya sebagai ibu, cemas dengan kesehatannya sendiri atau bayinya serta
fase yaitu fase taking inyang merupakan periode ketergantungan berlangsung dari
hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada fase ini fokus perhatian
ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman selama proses persalinan berulang
kali diceritakan dari awal sampai akhir, cenderung menjadi pasif dan sangat
bergantung pada orang lain. Pada fase taking holdyang berlangsung tiga sampai
empat hari setelah melahirkan, ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan
rasa tanggungjawabnya dalam merawat bayi dan biasanya ibu menjadi lebih
sensitif. Pada fase ini sangat tepat untuk memberikan penyuluhan dan pendidikan
kesehatan yang dibutuhkan ibu nifas seperti mengajarkan cara merawat bayi, cara
kesehatan yang dibutuhkan ibu seperti gizi, istirahat, dan kebersihan diri. Fase
letting go, yaitu periode menerima tanggung jawab akan peran barunya sebagai
seorang ibu dan mulai menyadari atau merasa kebutuhan bayi sangat bergantung
setelah melahirkan. Wanita yang baru saja melahirkan akan menyesuaikan diri
karena banyak mengalami perubahan pada dirinya, baik perubahan fisik maupun
psikologis. Karena hal tersebut, perlu dilakukan perawatan pada dirinya agar tidak
anus pada ibu yang dalam masa setelah kelahiran plasenta sampai dengan
kembalinya organ genital seperti pada waktu sebelum hamil (Rukiyah, 2011).
dengan cara membersihkan perineum dengan air hangat minimal sekali sehari,
bersihkan dari simfisis pubis sampai daerah anus, menggunakan pembalut dari
kontaminasi, mengganti pembalut setiap kali ibu buang air kecil atau defekasi,
sebaiknya empat kali sehari dan cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti
terapi dingin dan hangat.Terapi dingin diberikan pada bagian luka perineum.
Selama dua jam pertama kompres dingin bertujuan untuk mengurangi edema dan
kebersihan dan mengurangi edema. Ada dua tipe yaitu terapi panas basah, duduk
berendam (Sitz Bath)dengan suhu air 40,5oC dilakukan tiga sampai empat kali
lampu 20 cm dari perineum.Terapi ini dilakukan tiga kali sehari selama 20 menit
(Hamilton, 2013).
lancar dan mencegah terjadinya bendungan pada saluran ASI. Ibu yang
memberikan ASI kepada bayinya dapat mempercepat proses involusi pada uteri.
Bentuk perawatan payudara yang bisa dilakukan oleh ibu nifas adalah massage/
pemijatan dengan menggunakan minyak kelapa atau baby oil dan dilakukan
payudara secara teratur, dua kali sehari.Basuh payudara dengan kompres hangat
dan dingin kemudian keringkan dengan handuk yang lembut.Hal ini dilakukan
dari menggumpalnya air susu dapat dilakukan dengan cara memberikan ASI
yang tepat juga perlu dilakukan untuk menyokong payudara sehingga mengurangi
ketegangan pada saat payudara bengkak serta mengajarkan ibu teknik menyusui
yang baik dan benar agar memberikan rasa nyaman pada ibu dan bayi.
dikonsumsi ibu harus mengandung tinggi protein, kalori dan cairan dengan
minum sedikitnya 3 liter air setiap hari dan minum setiap kali menyusui. Ibu
dianjurkan makan sedikit tapi sering agar asupan gizi yangdibutuhkan oleh tubuh
ASI.Ibu juga harus mengkonsumsi makanan yang tinggi serat untuk membantu
ekskresi dan meningkatkan kekuatan otot cerna.Pil zat besi juga perlu di konsumsi
untuk menambah zat gizi, meningkatkan kualitas ASI dan meningkatkan daya
2.2.4. Mobilisasi
mencegah terjadinya thrombosis dan trombo emboli dan sirkulasi darah keseluruh
normal. Ibu boleh miring ke kiri ke kanan. Pada hari kedua ibu diperbolehkan
duduk, hari ketiga ibu sudah dapat jalan-jalan tetapi jangan melakukan mobilisasi
yang terlalu berat karena akan membebani kerja jantung ibu (Padilla, 2014).
2.2.5. Aktifitas/Latihan
bengkak dan melar, sehingga membuka lebar selama tiga hari, namun setelah
empat minggu kemudian akan menyusut kembali meskipun tidak dalam bentuk
semula. Agar otot vagina pulih kembali bisa dilakukan latihan kegel sesering
kencing.Latihan ini bisa dilakukan dimana saja saat ibu duduk, berdiri dan pada
saat berbaring.Selain latihan kegel, dapat dilakukan pula senam nifas yang dapat
dan menguatkan otot-otot punggung, otot dasar panggul dan perut.Senam nifas
adalah senam yang dilakukan ibu pasca persalinan setelah keadaan tubuhnya pulih
genitalia (Dewi,2009).
Perawatan diri masa nifas tidak terlepas dari faktor budaya dan kebiasaan
ditemukan, daun, akar, buah, batang dan umbi-umbian dijadikan bahan obat
kembali.Ada juga masker perut tapel wangi campuran dari jeruk nipis, kapur
sirih, dan kayu putih untuk mengeluarkan darah kotor dibadan dan membersihkan
stagen dan gurita termasuk upaya tradisional yang dilakukan pada masyarakat
jawa untuk merawat penampilan ibu setelah melahirkan. Perut ibu dibalur dengan
ramuanperut tapel wangi dan diikat gurita atau stagen. Pemakaian dilakukan
selama empat puluh hari dianggap efektif untuk mengencangkan perut dan
untuk membersihkan rahim supaya cepat kering. Ramuan jawa lainnya yaitu
jamu parem wangi, bubuk bancar air susu, jamu pulih galung sumsum, parem
segar sumiyah, biasanya ramuan jawa tersebut dikenal dengan sebutan jamu
membatasi asupan makan atau pantangan karena dipercayai makanan yang berbau
amis akan menimbulkan bau amis pada ASI dan juga pada darah yang keluar
selama masa nifas.Pantang makan lainnya yaitu tidak boleh makan ikan, telur, dan
daging yang dipercayai agar luka jahitan cepat sembuh padahal ibu nifas sangat
penyembuhan luka baik pada dinding rahim maupun pada luka jalan lahir yang
mengalami jahitan. Protein ini dibutuhkan sebagai zat pembangun yang cukup,
bila daya tahan tubuh kurang akibat pantang makanan bergizi. Ibu nifas sebaiknya
mengkonsumsi minimal telur, tahu, tempe, dan daging atau ikan bila ada. Ramuan
tradisional seperti daun katuk juga biasanya dikonsumsi ibu untuk meningkatkan
produksi ASI.
perbuatan atas dasar keyakinan mengenai sifat gaibnya yang memiliki sejumlah
larangan bagi ibu nifas dalam melakukan hal-hal tertentu yang berakibat buruk
bagi ibu dan bayinya. Ada beberapa adat yang tidak memperbolehkan keluar
rumah selama empat puluh hari dengan alasan kondisi ibu yang belum pulih total
akan mudah terserang penyakit dan ada juga yang mengatakan kalau ibu yang
baru selesai melahirkan mudah diganggu oleh roh jahat (Sari, 2004).
pijat badan yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran tubuh ibu, mencegah
digunakan dalam jamuyang akan dikonsumsi karena ada beberapa jamu dapat