PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Terkait dengan fungsi anggaran, tugas dan wewenang dalam UUD 1945 pasal 20
A ayat 2:
Terkait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang dalam
UUD 1945 pasal 20 A ayat 3:
Adapun masih banyak tugas dan wewenang DPR yang lainnya yang terdapat
dalam Undang-undang.
4
1. UUD 1945 pasal 23E ayat 2 yang berbunyi, “Hasil pemeriksaan keuangan itu
diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sesuai dengan kewenangannya.”
2. UUD 1945 pasal 23F ayat 1 yang berbunyi, “Anggota Badan Pemeriksa Keuangan
dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan
Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh Presiden.”
3. UU No. 15 tahun 2006 pasal 7 ayat 1 yang berbunyi, “BPK menyerahkan hasil
pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara kepada DPR,
DPD, DAN DPRD, sesuai dengan kewenangannya.”
4. UU No. 15 tahun 2006 pasal 7 ayat 4 yang berbunyi, “Tata cara penyerahan hasil
pemeriksaan BPK kepada DPR, DPD, dan DPRD diatur bersama oleh BPK
dengan masing-masing lembaga perwakilan sesuai dengan kewenangannya.”
5. UU No. 15 tahun 2006 pasal 11, BPK dapat memberikan:
Pendapat kepada DPR, DPD, DPRD, Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah,
Lembaga Negara lain, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan
layanan umum, Badan Usaha Milik Daerah, Yayasan, dan Lembaga atau badan
lain, yang diperlukan karena sifat pekerjaannya.
6. UU No. 15 tahun 2006 pasal 14 ayat 1 yang berbunyi, “Anggota BPK dipilih oleh
DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.”
7. UU No.15 tahun 2006 pasal 14 ayat 3 yang berbunyi,”Calon anggota BPK
diumumkan oleh DPR kepada publik untuk memperoleh masukan dari
masyarakat.”
8. UU No. 15 tahun 2006 pasal 14 ayat 4 yang berbunyi,”DPR memulai proses
peilihan anggota BPK terhitung sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan
dari BPK sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) dan harus menyelesaikan
pemilihan anggota BPK yang baru, paling lama 1 (satu) bulan sebelum
berakhirnya masa jabatan Anggota BPK yang lama.”
9. UU No. 15 tahun 2006 pasal 21 ayat 2 yang berbunyi, “Pembentukan ketua, wakil
ketua, dan/atau Anggota BPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diresmikan
dengan keputusan Presiden atas usul BPK atau DPR.”
10. UU No. 15 tahun 2006 pasal 35 ayat 2 yang berbunyi, “Anggaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh BPK kepada DPR untuk dibahas dalam
pembicaraan pendahuluan rancangan APBN.”
5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan
yaitu:
1. Dewan perwakilan rakyat (DPR) merupakan suatu lembaga yang dalam hal ini
memiliki kekuasaan secara legislatif di dalam negara kesatuan republik
indonesia.
2. DPR mempunyai tiga fungsi yang penting yaitu fungsi legislasi, fungsi
anggaran dan fungsi pengawasan yang dijalankan dalam kerangka representasi
rakyat.
3. Badan pemeriksa keuangan (BPK) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan
lembaga yang bebas dan mandiri.
4. Hubungan kerjasama antara DPR dengan BPK diatur dalam undang-undang
yaitu: UUD 1945 pasal 23E ayat 2, pasal 23F ayat 1, UU No. 15 tahun 2006
pasal 7 ayat 1 dan 4, pasal 11, pasal 14 ayat 1, 3 dan 4, pasal 21 ayat 2 dan
pasal 35 ayat 2.
Pola hubungan antara DPR dengan BPK adalah hubungan saling koordinasi.
Dengan menggunakan hak legislasinya, DPR dan DPRD meimiliki hak dan
wewenang masing-masing untuk menindak lanjuti temuan-temuan BPK.
3.2 SARAN
Saran dari penulisan makalah ini adalah :
Setiap lembaga dan seluruh lembaga tinggi lainnya agar selalu bekerja sama untuk
kesejahteraan dan kemajuan indonesia. Agar lembaga tinggi negara tidak hanya
fokus ke atas tapi juga melihat yang dibawahnya. Sehingga impian masyarakat
dapat terwujud yaitu menuju kesejahteraan, keadilan, kemakmuran dan harapan
lainnya menuju indonesia yang lebih baik.
6
DAFTAR PUSTAKA