Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS

Angkatan/Kelas : XII/Kelompok II

Nama Agenda : Nilai-nilai Dasar ASN (Etika Publik)

Nama Peserta : Neng Desi Nurdiati, S.Pd

No. Daftar Hadir :1

Lembaga Penyelenggara Pelatihan : PPSDM Kemendagri Regional


Bandung

A. Pokok Pikiran
1. Pengertian Etika Publik

Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam


suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuanketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus
dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan
dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN
yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN, yakni sebagai berikut:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara


Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir

Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan tidak hanya


kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh
karena itu perlu dipahami etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki
kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan
bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah
yang tidak beruntung. Etika publik merupakan refleksi kritis yang
mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan,
kesetaraan,dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan
kepedulian terhadap kesejahteraanmasyarakat. Adapun Kode Etik Profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus
dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan
dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesi.

B. Contoh Etika Publik


Sebagai seorang guru yang melayani peserta didik harus menjaga
reputasinya sebagai seorang pendidik, menjaga nama baik institusi
tempatnya bekerja, menjaga rahasia intern tempatnya bekerja dan mampu
bergaul dengan siapa pun bisa menempatkan diri bergaul dengan siapa
saja. Bagaimana etika ketika kita bergaul dengan rekan kerja juga dengan
atasan.

C. Tokoh Etika Publik


H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D. (lahir
di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969; umur 52 tahun), adalah
seorang akademisi pendidikan dan juga politikus Indonesia yang menjabat
sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017 hingga 2022.
Anies merupakan cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman
Baswedan. Ia menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar dan menjadi rektor
termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia
pada tahun 2007, saat menjadi Rektor Universitas Paramadina pada usia
38 tahun. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia untuk Kabinet Kerja sejak tanggal 26 Oktober 2014
sampai dirinya digantikan oleh Muhadjir Effendy dalam perombakan kabinet
pada tanggal 27 Juli 2016.
Sepak terjang Anies Baswedan di bidang pendidikan membuatnya
diberi amanat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet
Kerja Jokowi-JK periode 2014-2019 sejak 27 Oktober 2014. Anies
merupakan salah satu menteri yang datang dari kalangan profesional di
Kabinet Kerja. Pada Kabinet Kerja Jokowi-JK, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dipecah menjadi dua, yaitu Kementerian Kebudayaan dan
Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi yang merupakan gabungan Kementerian Riset dan
Teknologi dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud
sebelumnya. Akan tetapi Kementerian yang dipimpin Anies pada akhirnya
mempertahankan nama resminya sebagai Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Anies menilai bahwa pendidikan adalah kunci peningkatan kualitas
manusia. Ia merasa peningkatan kualitas pendidikan akan terjadi dengan
meningkatkan kualitas guru. Menurutnya pendidikan adalah interaksi antar
manusia di mana peran guru menjadi begitu sentral. Peningkatan kualitas
guru adalah salah satu hal yang ingin ia lakukan selaku Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Indonesia.
Pada bulan Oktober 2014 Anies mengatakan fokus untuk
memperbaiki kekurangan di tiga bidang. Anies mengakui bahwa ketiga
kebijakan tersebut sering menjadi pro dan kontra dan pembicaraan di
masyarakat. Kebijakan tersebut adalah pelaksanaan Ujian Nasional (UN),
Kurikulum 2013 dan sertifikasi guru.
Sepak terjang anise Baswedan di dunia pendidikan sudah tidak
diragukan lagi, kecintaannya pada dunia pendidikan melahirkan berbagai
program yang bertujuan untuk memajukan dunia pendidikan. Hal ini
membuktikan anies Baswedan telah menerapkan nuilai-nilai etika public.

D. Implementasi Nilai Etika Publik


1. Sebagai seorang guru datang ke sekolah tepat waktu, hal ini
menunjukkan kedisiplinan sebagai seorang ASN.
2. Mematuhi segala peraturan yang ada di sekolah (tempat kerja).
3. Mengembangkan kompetensi dan inovasi dalam metode pembelajaran.
Sebagai guru tugas kita selain mengajar juga membentuk karakter dan
akhlak peserta didik terutama berkaitan dengan adab dan etika.
4. Jujur dan terbuka serta tepat waktu dalam menyelesaikan tugas.

Anda mungkin juga menyukai