Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI

“SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG”

DOSEN PEMBIMBING :

Fredy Olimsar S.E., M.Si.

DISUSUN OLEH :

Apryanti Br Ginting

R004

UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang” tepat
waktu. Makalah Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang disusun guna memenuhi tugas dari
Bapak Fredy Olimsar S.E., M.Si., pada mata kuliah Pengantar Akuntansi di Universitas
Jambi. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Dunia Akuntansi.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku dosen mata
kuliah Pengantar Akuntansi. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

JUDUL..............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Karakteristik Perusahaan Dagang...........................................2

2.2. Tahap–Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang......................................4

2.4. Pencatatan Transaksi Akuntansi Perusahaan Dagang..................................6

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan.....................................................................................................11

3.2. Saran...............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang

Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh dosen dalam rangka membahas tentang akuntansi perusahaan dagang. Makalah ini
membahas tentang asuransi perusahaan dagang, karakteristik akuntansi perusahaan dagang,
macam–macam perusahaan dagang, transaksi–transaksi dalam perusahaan dagang dll.
makalah ini disusun berdasarkan pemahaman penulis tentang akuntansi perusahaan dagang
dan macam– macam transaksi serta bagaimana mencatat transaksi yang terjadi di dalam
perusahaan. Bila dikaitkan dengan dunia perusahaan di dalam suatu perusahaan diperlukan
konsep yang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, nilai,
kepuasan dan mutu, pertukaran, transaksi, dan hubungan dengan pasar.

Dalam dunia usaha apapun termasuk di dalamnya usaha dagang, peran akuntansi
adalah sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha jika tidak diimbangi
oleh sistem pencatatan akuntansi keuangan yang handal, maka tidak akan berarti apapun.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan dagang?

2. Tahap-tahap siklus akuntansi perusahaan dagang?

3. Bagaimana pencatatan transaksi akuntansi perusahaan dagang?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan pengertian dan karakteristik perusahaan dagang.

2. Menjelaskan tahap-tahap siklus akuntansi perusahaan dagang.

3. Menjelaskan pencatatan transaksi akuntansi perusahaan dagang.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Karakteristik Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang merupakan satu dari dua perusahaan yang ada selain perusahaan
jasa. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk tujuan menjualnya
kembali tanpa mengubah bentuk atau sifat barang secara berarti. Barang yang
diperdagangkan biasanya barang yang akan digunakan karena manfaat pakai yang melekat
pada barang tersebut. Barang ini dapat berupa barang konsumsi atau barang produksi dan
bahan baku untuk produksi. Kegiatan perusahaan dagang terutama adalah pembelian dan
penjualan barang yang berwujud fisik dengan spesifikasi (berat, volume atau ukuran unit fisik
lainnya) yang jelas.

Pada dasarnya perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
distribusi barang. Suatu perusahaan biasanya merupakan salah satu mata rantai dari saluran
distribusi antara produsen dan konsumen baik konsumen industri atau konsumen akhir.
Dengan kata lain, perusahaan dagang sebenarnya adalah perantara penjualan barang dari
produsen ke konsumen atau pemakai

Perusahaan dagang dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa agen, toko, penyalur
tunggal, distributor, pedagang besar dan sebagainya. Sedangkan bentuk usahanya dapat
berupa perseroan, CV, perusahaan perseorangan, firma atau persekutuan. Dalam perusahaan
dagang, jumlah uang yang diterima dari konsumen atas penyerahan barang dalam transaksi
penjualan disebut sebagai penjualan dengan nama rekening khusus, Penjualan. Jadi,
penjualan merupakan pendapatan yang diperoleh perusahaan dagang dan akan mempunyai
pengaruh menambah modal perusahaan.

Adanya barang fisik yang dibeli dan dijual, biasanya perusahaan dagang mempunyai
gudang untuk menyimpan barang dagangan. Perusahaan membeli barang di Leveransir atau
pemesok (suppliers) dan menjualnya kepada pelanggan (customers). Semua biaya yang
melekat pada kegiatan tersebut (termasuk barang keluar dan diserahkan kepada pelanggan)
akhirnya akan menjadi biaya operasi yang merupakan elemen dalam Laporan Laba-Rugi.
Susunan dan elemen yang terdapat dalam Laporan Laba-Rugi merupakan hal yang dapat
digunakan untuk membedakan perusahaan dagang dan perusahaan jasa.

Karakteristik dari perusahaan dagang adalah sebagai berikut :

1. Macam – macam Perusahaan Dagang :


– Pedagang Besar (Whole Saler) adalah pedagang yang membeli barang dari pabrik
kemudian menjualnya kepada pedagang kecil.
– Pedagang Kecil (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dari pedagang besar
kemudian menjualnya kepada konsumen.
2. Kegiatan Usaha / Operasional meliputi :
– Membeli barang dagangan.
– Menyimpan barang dagangan sebelum dijual.
– Menjual barang dagangan.
3. Pendapatan Usaha / Operasinal.
Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan
barang dagangan, sedangakan pendapatan yang diperoleh dari luar usaha dagang
disebut pendapatan diluar usaha.
4. Beban Utama
– Harga pokok barang dagangan yang telah laku dijual.
– Beban usaha/operasional terbagi yang terdiri dari Beban penjualan serta Beban
umum dan administrasi.
5. Transaksi Perusahaan Dagang
– Pembelian.
– Biaya angkut pembelian.
– Retur pembelian dan pengurangan harga.
– Potongan pembelian.
– Penjualan.
– Retur penjualan dan pengurangan harga.
– Potongan penjualan.
– Pengeluaran.
– Penerimaan.
– Syarat pembayaran.
– Syarat penyerahan barang.
6. Syarat Penyerahan Barang
– FOB Shipping Point
Free Onboard Shipping Point berarti pembeli harus menangung biaya pengiriman
barang dari gudang penjual kegudangnya sendiri.
– FOB Destination Point

Free Onboard Destination Point berarti penjual yang harus menanggung beban.

– Cost, Freight and Insurance


Berarti penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas
barang yang di jualnya.
7. Syarat – Syarat Pembayaran
– n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari untuk membayar
transaksinya.
– 2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat
membayar paling lambat hari ke-10 dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2%.
– EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan.
– N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan paling
lambat tanggal 5 di bulan berikutnya.

Sementara itu ciri-ciri dari perusahaan dagang adalah sebagai berikut :

a) Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan.


b) Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha
lainnya.
c) Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang.
d) Sebagai perantara antara produsen dan konsumen.
e) Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan.
f) Tujuan utamanya mencari laba dengan menjual barang dengan harga lebih tinggi
dibanding harga belinya.

2.2. Tahap–Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang


1. Tahap Pencatatan

Tahap pencatatan meliputi pencatatan dengan jurnal, buku besar, dan neraca
saldo. Jurnal dibagi menjadi dua, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.
a) Jurnal umum mengidentifikasi seluruh transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
Pencatatan jurnal umum dilakukan dengan metode fisik dan metode perpektual.
Sementara itu, perusahaan dagang memiliki beberapa akun khusus yang tidak
dimiliki oleh perusahaan jasa dan sangat sering terjadi misalnya penerimaan kas,
pengeluaran kas, pembelian dan penjualan. Karena itu, maka perusahaan dagang
membutuhkan jurnal khusus untuk membantu jurnal umum.
b) Buku besar adalah alat untuk mencatat perubahan yang terjadi pada akun-akun
perusahaan dagang akibat transaksi keuangan. Buku besar perusahaan dagang
dibagi menjadi dua, yaitu buku besar utama dan buku besar pembantu.
c) Terakhir, neraca saldo atau trial balance merupakan daftar kesetimbangan setiap
saldo akun pada buku besar dalam periode waktu tertentu. Neraca saldo digunakan
untuk menentukan posisi aktiva, kewajiban, dan modal setelah dipindahkan ke
buku besar.

2. Tahap Pengikhtisaran

Tahap selanjutnya dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah


pengikhtisaran. Di tahap ini, dilakukan pencatatan jurnal penyesuaian dan penyusunan
kertas kerja untuk mendukung penyusunan laporan keuangan. Tahap pengikhtisaran
melibatkan jurnal penyesuaian, pendekatan HPP, penyusutan, dan kertas kerja.

a) Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan catatan


dengan fakta yang sebenarnya. Langkah ini dilakukan supaya akun riil dan nominal
dapat menunjukkan nilai yang sesuai. Unsur penyusun HPP meliputi persediaan
barang dagang awal dan akhir, pembelian, beban angkut pembelian, total
pembelian, potongan pembelian, retur pembelian, pembelian bersih, dan barang
dagang siap jual (barang dagang yang tersedia untuk dijual).
b) Penyusutan dilakukan ketika aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan dagang,
seperti mobil, gedung, dan mesin, mengalami penurunan nilai guna. Penyusutan
dilakukan agar di akhir periode akuntansi, nilai yang sebenarnya dapat
ditunjukkan.
c) Kertas kerja atau neraca lajur adalah suatu daftar yang dibuat untuk mencatat
neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan buku besar guna menyusun laporan
keuangan.
3. Tahap Pelaporan

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan yang


digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Tahapan pelaporan dalam siklus akuntansi perusahaan dagang meliputi neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas.

a) Neraca adalah bagian dari suatu laporan keuangan yang mencatat informasi
mengenai aset, kewajiban pembayaran pada pihak-pihak yang terkait dalam
operasional perusahaan dan modal pada waktu tertentu/pemindahan akun riil dari
kertas kerja.
b) Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi
mengenai biaya dari suatu entitas pada periode tertentu atau pemindahan akun
nominal sementara dari kertas kerja.
c) Laporan perubahan modal atau ekuitas adalah laporan mengenai modal yang
dimiliki perusahaan. Laporan tersebut juga memuat bagaimana modal-modal
tersebut bisa berubah, seperti penambahan atau pengurangan modal hingga akhir
periode akuntansi.
d) Laporan arus kas berisi tentang penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu
perusahaan dalam periode tertentu.

2.3. Pencatatan Transaksi Akuntansi Perusahaan Dagang

1. Pembelian

Transaksi pembelian dilakukan agar perusahaan memiliki persediaan barang


dagangan untuk dijual. Terdapat dua metode dalam pencatatan barang dagangan, yaitu
sistem periodik dan sistem perpetual. Hal ini membuat perbedaan juga dalam
pencatatan akuntansi untuk setiap transaksinya. Berikut ini pencatatan jurnal untuk
transaksi pembelian :

a) Pembelian secara tunai dengan pencatatan sistem persediaan periodik

Pembelian (D) xxx

Kas (K) xxx


b) Pembelian secara kredit dengan pencatatan sistem persediaan periodik

Pembelian (D) xxx

Utang Dagang(K) xxx

c) Pembelian secara tunai dengan pencatatan sistem persediaan perpetual

Persediaan Barang Dagang (D) xxx

Kas (K) xxx

d) Pembelian secara kredit dengan pencatatan sistem persediaan perpetual

Persediaan Barang Dagang (D) xxx

Utang Dagang (K) xxx

Dari keempat jurnal di atas, dapat mengetahui perbedaan pencatatan sistem


perpetual dan sistem periodik. Sistem periodik akan mencatat jumlah persediaan
barang dagangan pada saat akhir periode dengan melakukan perhitungan fisik.
Sementara sistem perpetual akan mencatat persediaan barang dagangan secara
langsung pada akun persediaan. Atas perbedaan yang terjadi maka di akhir periode
pada sistem periodik akan mencatat harga pokok penjualan sebagai berikut :

Harga Pokok Penjualan (D) xxx

Pembelian (K) xxx

2. Penjualan

Perlakuan akuntansi pada perusahaan dagang untuk transaksi penjualan


hampir sama dengan transaksi pembelian. Pada sistem perpetual, pencatatan
penjualan ada dua buah jurnal yang harus dibuat. Yaitu jurnal untuk mencatat
penjualan dan jurnal untuk mencatat harga pokok penjualan (HPP). Hal ini
disebabkan sistem perpetual yang pencatatannya langsung terhubung ke akun
persediaan. Berikut ini pencatatan jurnal untuk transaksi penjualan :

a) Pembelian secara tunai dengan pencatatan sistem persediaan periodik

Kas (D) xxx

Penjualan (K) xxx

b) Pembelian secara kredit dengan pencatatan sistem persediaan periodik

Piutang Dagang (D) xxx

Penjualan (K) xxx

c) Pembelian secara tunai dengan pencatatan sistem persediaan perpetual

– Mencatat Penjualan

Kas (D) xxx

Penjualan (K) xxx

– Mencatat HPP

HPP (D) xxx

Persediaan Barang Dagangan(K) xxx

d) Pembelian secara kredit dengan pencatatan sistem persediaan perpetual

– Mencatat Penjualan

Piutang Dagang (D) xxx

Penjualan (K) xxx

– Mencatat HPP
HPP (D) xxx

Persediaan Barang Dagang (K) xxx

3. Diskon dan Retur

Terkadang pada situasi tertentu seperti akhir tahun, atau jika ada perayaan,
perusahaan biasanya mengadakan diskon. Selain itu, ada pula pengembalian barang
yang biasanya dilakukan oleh para pembeli karena barang yang dibeli terdapat cacat
atau ada ketidaksesuaian barang. Pengembalian barang dagangan itu biasanya disebut
dengan istilah retur.  Adanya diskon dan retur yang diberikan juga harus dicatat dalam
jurnal. Berikut ini jurnal pencatatan untuk diskon dan retur :

– Mencatat diskon penjualan

Diskon Penjualan (D) xxx

Piutang Dagang (K) xxx

– Mencatat retur dan potongan harga penjualan

Retur dan Potongan Penjualan (D) xxx

Piutang Dagang (K) xxx

Persediaan Barang Dagang (D)

HPP (K)

– Mencatat retur dan potongan pembelian menggunakan sistem persediaan


perpetual

Utang Dagang (D) xxx

Persediaan Barang Dagang (K) xxx

(Persediaan barang dagang dicatat pada kredit karena retur dan potongan
pembelian secara langsung mengurangi jumlah persediaan barang dagangan).
– Mencatat retur dan potongan pembelian menggunakan sistem persediaan
periodik

Utang Dagang (D) xxx

Retur dan Potongan Pembelian (K) xxx


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk tujuan menjualnya
kembali tanpa mengubah bentuk atau sifat barang secara berarti. Barang yang
diperdagangkan biasanya barang yang akan digunakan karena manfaat pakai yang melekat
pada barang tersebut. Barang ini dapat berupa barang konsumsi atau barang produksi dan
bahan baku untuk produksi. Kegiatan perusahaan dagang terutama adalah pembelian dan
penjualan barang yang berwujud fisik dengan spesifikasi (berat, volume atau ukuran unit fisik
lainnya) yang jelas.

Ciri-ciri dari perusahaan dagang adalah sebagai berikut :

a) Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan.


b) Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainnya.
c) Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang.
d) Sebagai perantara antara produsen dan konsumen.
e) Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan.
f) Tujuan utamanya mencari laba dengan menjual barang dengan harga lebih tinggi
dibanding harga belinya.

Tahap-tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang meliputi tahap pencatatan, tahap


pengikhtisaran dan tahap pelaporan sedangkan Pencatatan Transaksi Akuntansi Perusahaan
Dagang meliputi pembelian, penjualan, diskon dan retur.

3.2. Saran

Diakhir penulisan makalah ini diharapkan kepada pembaca agar lebih memahami dan
mengetahui mengenai akuntansi untuk perusahaan dagang, dimana didalamnya terdapat
siklus akuntansinya, tahap-tahap siklus akuntansi dan pencatatan transaksi perusahaan
dagang.
DAFTAR PUSTAKA

Pintar, Kelas. 2019. Tahapan dalam Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.


https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/tahapan-dalam-siklus-akuntansi-perusahaan-
dagang-2323/(diakses pada 18 November 2020)

Vidah, Ailina. 2016. Makalah Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.


http://ailinavidah.blogspot.com/2016/11/makalah-siklus-akuntansi-perusahaan.html(diakses
pada 18 November 2020)

Anda mungkin juga menyukai