LP Isos - Desti Aprilia N - P2005015
LP Isos - Desti Aprilia N - P2005015
ISOLASI SOSIAL
Disusun Oleh:
NIM: P2005013
A. PENGERTIAN
Isolasi sosial adalah suatu tindakan melepaskan diri baik perubahan maupun
minatnya terhadap lingkungan social secara langsung.( Stuart dan Sudden, 2008).
Isolasi social adalah suatu keadaan dimana seseorang individu mengalami
penurunan bahkan sama sekali tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan
orang lain. ( Budi Anna Keliat, 2010).
B. RENTANG RESPON
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Withdrawl
Paranoid
Respon Adaptif
Yaitu respon individu dalam penyesuaian masalah yang dapat diterima oleh norma –
norma sosial dan kebudayaan, meliputi :
a. Solitude (Menyendiri)
Merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yng telah
dilakukan di lingkungan sosialnya, dan merupakan suatu cara mengevaluasi diri untuk
menentukan langkah – langkah selanjutnya.
b. Autonomy (Kebebasan)
c. Respon individu untuk menentukan dan menyampaikan ide – ide pikirandan perasaan
dalam hubungan sosial.
d. Mutuality
Respon individu dalam berhubungan interpersonal dimana individu saling memberi
dan menerima.
e. Interdependence (Saling Ketergantungan)
f. Respon individu dimana terdapat saling ketergantungan dalam melakukan hubungan
interpersonal.
Respon Antara Adaptif dan Maladaptif
a. Aloness (Kesepian)
Dimana individu mulai merasakan kesepian, terkucilkan dan tersisihkan dari
lingkungan.
b. Manipulation (Manipulasi)
Hubungan terpusat pada masalah pengendalian orang lain dan individu cenderung
berorientasi pada diri sendiri atau tujuan bukan pada orang lain.
c. Dependence (Ketergantungan)
Individu mulai tergantung kepada individu yang lain dan mulai tidak memperhatikan
kemampuan yang dimilikinya.
Respon Maladaptif
Yaitu respon individu dalam penyelesaian masalah yang menyimpang dari norma –
norma sosial dan budaya lingkungannya.
a. Loneliness (Kesepian)
Gangguan yang terjadi apabila seseorang memutuskan untuk tidak berhubungan
dengan orang lain atau tanpa bersama orang lain untuk mencari ketenangan waktu
sementara.
b. Exploitation (Pemerasan)
c. Gangguan yang terjadi dimana seseorang selalu mementingkan keinginannya tanpa
memperhatikan orang lain untuk mencari ketenangan pribadi.
d. Withdrawl (Menarik Diri)
Gangguan yang terjadi dimana seseorang menentukan kesulitan dalam membina
hubungan saling terbuka dengan orang lain, dimana individu sengaja menghindari
hubungan interpersonal ataupun dengan lingkungannya.
e. Paranoid (Curiga)
Gangguan yang terjadi apabila seseorang gagal dalam mengembangkan rasa percaya
pada orang lain.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Kegagalan perkembangan yaitu tidak mampu membina hubungan yang sehat
tergantung dari pengalaman selama proses tumbuh kembang
2. Kurangnya stimulasi kasih sayang, perhatian dan kehangatan ibu (pengasuh) pada
waktu masih bayi akan memberikan rasa tidak aman yang menghambat terbentuknya
rasa percaya yang mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya orang
lain, ragu takut salah
3. Putus asa terhadap hubungan dengan orang lain
4. Menghindar dari orang lain
5. Tidak mampu merumuskan keinginan dan merasa tertekan.
D. FAKTOR PRESIPITASI
1. Faktor sosio-kultural karena menurunnya stabilitas keluarga dan berpisah karena
meninggal
2. Faktor psikologis seperti berpisah dengan orang yang terdekat atau kegagalan orang
lain untuk bergantung, merasa tidak berarti dalam keluarga sehingga menyebabkan
klien berespons menghindar dengan menarik diri dari lingkungan (Stuart and
Sundeen, 2008).
3. Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan dengan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat,
kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhan, ketergantungan dapat menimbulkan
ansietas tingkat tinggi.
G. MEKANISME KOPING
Individu yang mengalami respons sosial maladaptif menggunakan berbagai
mekanisme dalam upaya untuk mengatasi ansietas. Mekanisme tersebut berkaitan dengan
dua jenis masalah hubungan yang spesifik (Stuart, 2008).
Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian antisosial antara lain
proyeksi, splitting dan merendahkan orang lain, koping yang berhubungan dengan
gangguan kepribadian ambang splitting, formasi reaksi, proyeksi, isolasi, idealisasi orang
lain, merendahkan orang lain dan identifikasi proyeksi.
H. SUMBER KOPING
Sumber koping individual harus dikaji dengan pemahaman terhadap pengaruh
ganngguan otak pada perilaku. Kekuatan dapat meliputi seperti model intelegensia atau
kreatifitas yang tinggi orang tua harus secara aktif mendidik anak dan dewasa muda
tentang ketramppilan koping karena mereka biasanya tidak hanya belajar dari
pengamatan. Sumber keluarga dapat berupa pengetahuan tentang penyakit, finansial
yang cukup, ketersediaan waktu dan tenaga serta kemampuan memberikan dukungan
secara berkesinambungan. ( Stuart dan sundeen, 2008 )
Ada 5 sumber koping yang dapat membantu individu beradaptasi dengan stresor
yaitu ketrampilan dan kemampuan, ekonomi, teknik pertahanan dukungan sosial dan
komunikasi (Rasmun, 2001 )
I. PENATALAKSANAAN UMUM
Menurut Keliat, dkk.,(2006), prinsip penatalaksanaan klien menarik diri adalah :
1. Bina hubungan saling percaya
2. Ciptakan lingkungan yang terapeutik
3. Beri klien kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
4. Dengarkan klien dengan penuh empati
5. Temani klien dan lakukan komunikasi terapeutik
6. Lakukan kontak sering dan singkat
7. Lakukan perawatan fisik
8. Lindungi klien
9. Rekreasi
10. Gali latar belakang masalah dan beri alternatif pemecahan
11. Laksanakan program terapi dokter
12. Lakukan terapi keluarga
J. POHON MASALAH
K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan persepsi sensori
2. Isolasisosial
3. Harga diri rendah.
L. FOKUS INTERVENSI
Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
SP 2
1. Evaluasi kegiatan berkenalan
(berapa orang) . beri pujian
2. Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan
harian(latih dua kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan 2-3 orang pasien,
perawat dan tamu , berbicara
saat melakukan kegiatan
harian
Sp 3
1. Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan (berapa orang) &
bicara saat melakukan dua
kegiatan harian. Beri pujian
2. Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian (2
kegiatan baru )
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan 4-5 orang .
berbicara saat melakukan 4
kegiatan harian
Sp 4
1. Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan, bicara saat
melakukan empat kegiatan
harian. Beri pujian
2. Latih cara bicara social :
meminta sesuatu, menjawab
pertanyaan
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan >5 orang, orang
baru , berbicara saat
melakukan kegiatan harian
dan sosialisasi
Sp 5
1. Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian
dan sosialisasi. Beri pujian
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
4. Nilai apakah isolasi social
teratasi
Sp 2
1. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam merawat/melatih
pasien berkenalan dan
berbicara saat melakukan
kegiatan harian . beri pujian
2. Jelaskan kegiatan rumah
tangga yang dapat
melibatkan pasien berbicara
(makan, sholat bersama) d
rumah
3. Latih cara membimbing
pasien berbicra dan
member pujian
4. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal saat besuk
Sp 3
1. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam merawat/melatih
pasien berkenalan,
berbicara saat melakukan
kegiatan harian. Beri pujian
2. Jelaskan cara melatih
pasien melakukan kegiatan
social seperti
berbelanja,meminta sesuatu
dll.
3. Latih keluarga dalam
mengajak pasien belanja
saat besuk
4. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal dan berikan
pujian saat besuk
Sp 4
1. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam merawat/melatih
pasien berkenalan, berbicara
saat melakukan kegiatan
harian / RT, berbelanja . beri
pujian
2. Jelaskan Follow up ke
RSJ/PKM , tanda kambuh,
rujukan
3. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal kegiatan dan
memberikan pujian
Sp 5
1. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam merawat / melatih
pasien berkenalan, berbicara
saat melakukan kegiatan
harian/ RT, berbelanja &
kegiatan lain dan follow up
2. Nilai kemampuan keluarga
dalam merawat klien
3. Nilai kemampuan keluarga
melakukan control ke
RSJ/PKM
DAFTAR PUSTAKA
Keliat Budi Anna. . 2010. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Isolasi Menarik Diri, FIK,
UI : Jakarta
Maramis,WT.2015.Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa.Ed 9.Jakarta : EGC
Stuart, GW dan Sundeen, S.J .2008.Buku Saku Keperawatan Jiwa.Jakarta : EGC
Kusumawati dan Hartono.2014.Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika