Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

WAHAM

Disusun Oleh:

CAHYO TRI WIDIANTORO

NIM: P2005013

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN

TAHUN AJARAN 2021


LAPORAN PENDAHULUAN
WAHAM

A. PENGERTIAN
Waham adalah suatu keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus-menerus,
tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat, 2006)
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang
salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budaya klien (Aziz R, 2013).

B. RENTANG RESPON
Respon adaptif Respon mal adaptif

- Pikiran logis - Kadang proses - Gangguan proses


- Persepsi akurat pikir terganggu pikir (waham)
- Emosi konsisten - Ilusi - Perubahan proses
- Perilaku sesuai - Emosi berlebihan/ emosi
berkurang - Perilaku tidak
- Perilaku tidak terorganisir
biasa - Isolasi Sosial
- Menarik diri

C. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf yang
berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
b. Neurobiologis :  adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbic
c. Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin dan glutamat.
d. Virus : paparan virus influensa pada trimester III
e. Psikologis :  ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli

D. FAKTOR PRESIPITASI
1. Stressor sosial budaya
Stres dan kecemasan akan meningkat bila terjadi penurunan stabilitas keluarga,
perpisahan dengan orang yang paling penting, atau diasingkan dari kelompok.
2. Faktor biokimia
Penelitian tentang pengaruh dopamine, inorefinefrin, lindolomin, zat halusinogen
diduga berkaitan dengan orientasi realita
3. Faktor psikologi
Intensitas kecemasan yang ekstrim dan menunjang disertai terbatasnya kemampuan
mengatasi masalah memungkinkan berkurangnya orientasi realiata

E. KLASIFIKASI WAHAM
Adapun klasifikasi dari wahamitu sendiri yaitu:
1. Waham Agama
Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkjan secara
berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
2. Waham Kebesaran
Keyakinan klien yang berlebihan terhadap kemampuan yang disampaikan secara
berulang yang tidak sesuai kenyataan
3. Waham Somatik
Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya yang disampaikan secara berulang
yang tidak sesuai kenyataan
4. Waham Curiga
Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang yang tidak
sesuai kenyataan
5. Waham Sisip Fikir
Klien yakin bahwa ada fikiran orang lain yang disisipkan/dimasukkan kedalam fikiran
yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai kenyataan
6. Waham Nihilistik
Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak didunia/meninngal yang disampaikan secara
berulang yang tidak sesuai kenyataan.
7. Waham Siar Fikir
Klien yakin bahwa ada orang lain mengetahui apa yang dia butuhkan walaupun dia
tidak menyatakan pada orang tersebut apa yang dinyatakan secara berulang dan tidak
sesuai kenyataan
F. MANIFESTASI KLINIS
Manisfestasi knilis menurut Azis R dkk, 2013 :
1. Data Subyektif
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
kenyataan.
2. Data Obyektif
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak
(diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat
menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung
3. Psikodinamika
Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga diri rendah.
Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap diri
sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai
keinginan.
Akibat dari waham klien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang ditandai
dengan pikiran tidak realistic, flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-
kata yang didengar dan kontak mata yang kurang. Akibat yang lain yang
ditimbulkannya adalah beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.

G. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping yamg sering digunakan klien adalah :
1. Regresi, merupakan usaha klien untuk menanggulangi ansietas.
2. Proyeksi, sebagai untuk menjelaskan kerancuan persepsi.

H. SUMBER KOPING
Ada beberapa sumber koping individu yang harus dikaji yang dapat berpengaruh
terhadap gangguan otak dan prilaku kekuatan dalam sumber koping dapat meliputi
seperti : modal intelegensi atau kreativitas yang tinggi. Orang tua harus secara aktif
mendidik anak-anaknya, dewasa muda tentang keterampilan koping karena mereka
biasanya tidak hanya belajar dan pengamatan. Sumber keluarga dapat berupa
pengetahuan tentang penyakit, finansial yang cukup, ketersediaan waktu dan tenaga dan
kemampuan untuk memberikan dukungan secara berkesinambungan.
I. PENATALAKSANAAN UMUM
Perawatan dan pengobatan harus secepat mungkin dilaksanakan karena,
kemungkinan dapat menimbulkan kemunduran mental. Penatalaksanaan klien dengan
waham meliputi farmako terapi, ECT dan terapi lainnya seperti: terapi psikomotor, terapi
rekreasi, terapi somatik, terapi seni, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spritual
dan terapi okupsi yang semuanya bertujuan untuk memperbaiki prilaku klien dengan
waham pada gangguan skizoprenia. Penatalaksanaan yang terakhir adalah rehablitasi
sebagai suatu proses refungsionalisasi dan pengembangan bagi klien agar mampu
melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat.

J. POHON MASALAH
Resiko tinggi perilaku kekerasan

Perubahan proses pikir : Waham

Isolasi sosial

Harga diri rendah

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi perilaku kekerasan
2. Perubahan proses pikir : Waham
3. Isolasi sosial
4. Harga diri rendah
L. FOKUS INTERVENSI
Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi
keperawatan

Perubahan Setelah Pasien Pasien


proses dilakukan Pasien mampu : Sp 1 :
fikir:waham tindakan 1. Dapat 1. Identifikasi tanda dan gejala
keperawata memenuhi kebutuhan waham
n selama 12 dasar 2. Bantu orientasi relitas
x 30 menit 2. Klien mampu 3. Diskusikan kebutuhan pasien
di harapkan berinteraksi dengan yang tidak terpenuhi
klien dapat lingkungan dan orang lain 4. Bantu pasien memenuhi
berorientasi 3. Klien kebutuhannya yang realistis
kepada menggunakan obat 5. Masukkan pada jadwal kegiatan
realitas dengan teratur. pemenuhan kebutuhan
secara
bertahap Sp 2
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien dan berikan
pujian
2. Diskusikan kemampuan yang
dimuliki
3. latih kemampuan yang dipilih
berikan pujian
4. masukkan pada jadwal
pemenuhan kebutuhan dan
kegiatan yang telah dilatih

Sp Sp 3
1. evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien, kegiatan yang
dilakukan pasien dan berikan
pujian
2. jelaskan tentang obat yang
diminum ( 6 benar ) dan tanyakan
manffat yang dirasakan pasien
3. masukkan pada jadwal
pemenuhan kebutuhan, kegiatan
yang telah dilatih dan obat

Sp 4 ;
1. evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien, kegiatan yang
telah dilatih,dan minum obat
berikan pujian
2. diskusikan kebutuhan lain dan
cara memenuhinya
3. diskusikan kemampuan yang
dimiliki dan memilihnyang akan
dilatih. Kemudian latih
4. masukkan pada jadwal
pemenuhan kebutuhan, kegiatan
yang telah dilatih, minum obat
Sp Sp 5:
1. evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan, kegiatan yang dilatih
dan minum obat. Beri pujian
2. nilai kemmapuan yang telah
mandiri
3. nilai apakah frekuensi
munculkanya waham berkurang
apakah waham terkontrol

Keluarga
Sp Sp 1:
1. diskusikan masalah yang
dirasakan dalam merawat pasien
2. jelaskan pengertian tanda dan
gejala, dan proses terjadinya
waham (gunakan booklet)
3. jelaskan cara merawat: tidak
disangkal, tidak diikuti atau
diterima(netral)
4. latih cara mengetahui kebutuhan
pasien dan mengetahui
kemampuan pasien
5. anjurkan membentu pasien sesuai
jadwal dan memberi pujian

Sp 2:
1. evaluasi kegiatan keluarga dalam
membimbng pasien memenuhi
kebutuhanya.Beri pujian
2. latih cara memenuhi kebutuhan
pasien
3. latih cara melatih kemampuan
yang dimiliki pasien
4. anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan memberi pujian

Sp 3 :
1. evaluasi kegiatan keluarga dalam
membimbng memenuhi kebutuhan
pasien dan membimbng pasien
dalam melaksanakan kegiatan
yang telah dilatih.beri pujian
2. jelaskan obat yang diminum oleh
pasien dan cara membimbngnya
3. anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan memberi pujian

Sp 4 ;
1. evaluasi kegiatan keluarga dalam
membimbng memenuhi kebutuhan
pasien, membimbng pasien
melaksanakan kegiatan yang telah
dilatih dan minum obat.berikan
pujain
2. jelaskan folowup ke rsj/PKM
tanda kambuh rujukan
3. anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan memberikan pujian

Sp 5 :
1. evaluasi kegiatan keluarga dalam
membimbing memenuhi
kebutuhan pasien, membimbng
pasien melaksanakan kegiatan
yang telah dilatih, minum obat,
berikan pujian
2. nilai kemampuan keluarga
merawat pasien
3. nilai kemampuan keluarga
melakukan kontrol k rsj/PKM
DAFTAR PUSTAKA

Aziz R, dkk.2013. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJDDr. Amino


Gonohutomo.
Keliat, Budi Anna. 2006. Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Jiwa. Jakarta : FIK,
Universitas Indonesia
Kusumawati dan Hartono . 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa .Jakarta : Salemba Medika.
Stuart dan Sundeen . 2015 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta :EGC .

Anda mungkin juga menyukai