Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RANGKUMAN KOMPRESOR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Mesin Konversi Energi

Disusun oleh :

Mochamad Rafi Nabhan N


(171244021)

Kelas : 3-PM

Dosen Pembimbing :
Adri Maldi S, M.Sc

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI D4-PROSES MANUFAKTUR
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
BAB 1
KOMPRESOR

1.1 Pengertian
Kompressor meruapakan suatu alat pemampat atau pengkompresi udara. Karena adanya
proses pemampatan tersebut, udara yang dihasilkan mempunyai tekanan yang tinggi jika
dibandingkan dengan tekanan udara luar pada umumnya. Sebagai contoh ketika memompa ban
sepeda motor atau mobil, serta penggunaan udara bertekanan untuk keperluan kebersihan atau
membersihkan suatu tools atau alat yang digunakan untuk bekerja. Sedangkan di dunia industry
kompressor merupakan komponen yang berperan sangat penting sebagai satu kesatuan dari mesin
mesin. Udara bertekanan dari kompressor juga digunakan dalam system pneumatic, pada turbin
gas udara bertekanan menjadi satu di dalam mesin, di dalam mesin pendingin juga membutuhkan
udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompressor. Di dalam kehidupan sehari hari, sering
dijumpai kompressor yang digunakan bengkel bengkel yaitu kompressor udara penggerak motor
bakar atau biasanya disebut dengan kompressor torak atau reciprocating.
Prinsip kerja reciprocating compressor sangat mudah yaitu langkah pertama hissap, torak
bergerak ke bawah karena adanya tarikan engkol. Di dalam ruang silinder tekanan menjadi
negative di bawah 1 atm, katup hisap terbuka karena adanya perbedaan tekanan dan udara
dimampatkan. Kemudain torak bergerak keatas, katup hisap tertutup dan udara dimampatkan.
Karena udara mampat, katup keluar menjadi terbuka.

1.2 Prinsip Kerja


Prinsip kerja kompresor dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika torak pompa ditarik keatas,
tekanan di bawah silinder akan turun sampai di bawah tekanan atmosfer sehingga udara akan
masuk melalui celah katup hisap yang kendur. Katup terbuat dari kulit lentur, dapat mengencang
dan mengendur dan dipasang pada torak. Setelah udara masuk pompa kemudian torak turun
kebawah dan menekan udara, sehingga volumenya menjadi kecil.
Tekanan menjadi naik terus sampai melebihi tekanan di dalam ban, sehingga udara mampat
dapat masuk ban melalui katup (pentil). Karena diisi udara mampat terus-menerus, tekanan di
dalam ban menjadi naik. Proses pemampatan terjadi karena perubahan volume pada udara yaitu
menjadi lebih kecil dari kondisi awal.
Kompresor yang terlihat pada gambar diatas biasa kita jumpai dibengkel-bengkel kecil
sebagai penghasil udara tekan untuk keperluan pembersih kotoran dan pengisi ban sepeda motor
atau mobil. Prinsip kerjanya sama dengan pompa ban, yaitu memampatkan udara di dalam
silinder dengan torak. Perbedaanya terletak pada katupnya, kedua katup dipasang dikepala
silinder, dan tenaga penggeraknya adalah motor listrik. Tangki udara berfungsi sama dengan ban
yaitu sebagai penyimpan energi udara tekan.

1.3 Klasifikasi

1.4 Daya dan Efisiensi

Daya Kompresor
Daya yang diperlukan kompresor tidak hanya untuk proses kompresi gas, tetapi juga untuk
mengatasi kendala-kendala mekanis, gesekan-gesekan, kendala tahanan aerodinamik aliran udara
pada katup dan saluran saluran pipa, kebocoran-kebocoran gas, proses pendinginan, dan lain-lain.
Kendala-kendala tersebut akan mengurangi daya poros kompresor. Namun untuk menentukan
seberapa besar pengaruh masing-masing kendala tersebut adalah sangat sulit. Secara teori
perhitungan daya yang dibutuhkan untuk proses pemampatan kompresi bertingkat adalah sebagai
berikut:
dimana:
-Pad = daya untuk proses kompresi adiabatis (kW)
-m = jumlah tingkat kompresi
-Qs = volume gas ke luar dari tingkat terakhir (m3/menit) ( dikondisikan tekanan dan
temperatur hisap)
-ps = tekanan hisap tingkat pertama (N/m2)
-pd = tekanan ke luar dari tingkat terakhir ( N/m2)
-n = 1,4 (udara) adiabatis = 1 isoterma l

Daya kompresi adiabatis di atasadalah sama dengan daya poros kompresor dikurangi dengan
kendala-kendala kompresi atau dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut:

P ad = P poros – P kendala = P berguna

Secara teori, efisiensi sistem adalah perbandingan daya berguna dengan daya masuk sistem, maka
efisiensi kompresor dapat dirumuskan dengan persaman berikut:

Efisiensi Kompresor
Berdasarkan rumus tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi efisiensi, daya poros yang
dibutuhkan menjadi berkurang, sehingga secara ekonomis menguntungkan. Sedangkan untuk
menghitung tinggi yang dihasilkan kompresor adalah sebagai berikut:
Daya yang dibutuhkan kompresor untuk menghasilkan udara mampat  dengan tinggi tekan
sebesar H :

BAB 2
KLASIFIKASI DAN JENIS- JENIS KOMPRESOR

2.1 Kompresor Dinamis

2.1.1 Sentrifugal
Kompresor sentrifugal merupakan kompresor yang memanfaatkan gaya sentrifugal
yang dihasilkan oleh impeller untuk mempercepat aliran fluida udara (gaya kinetik), yang
kemudian diubah menjadi peningkatan potensi tekanan (menjadi gaya tekan) dengan
memperlambat aliran melalui diffuser. Kompresor sentrifugal ini digerakkan oleh turbin
daya yang merupakan bagian turbin gas.

Prinsip Kerja
Secara garis besar prinsip kerja pada kompresor gas, khususnya kompresor berjenis single
stage dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Fluida yang diangkut masuk ke dalam kompresor dan mengalir melalui Saluran Impeller
(Inlet).
2. Impeller terbuat dari dua buah pelat yang dipisahkan oleh rangkaian sudu. Pada saat
impeller berputar, sudu akan mendorong udara didalam impeller untuk bergerak.Karena
tidak ada gaya sentrifugal yang bekerja, putaran akan mendorong fluida untuk terlempar
keluar dari titik pusat impeller. Kecenderungan udara atau gas untuk bergerak keluar dari
pusat impeller merupakan kecenderungan dari gaya sentrifugal.
3. Pada saat impeller berputar, ia akan menggerakkan gas menuju bagian terluar dari
impeller melalui celah pada blade atau Refrigerant Passages dan mengakibatkan
kecepatan gas tersebut bertambah. Bertambahnya kecepatan untuk menjauhi titik pusat
impeller akan menciptakan daerah yang bertekanan rendah pada pusat impeller tersebut,
dan pada akhirnya akan menyebabkan lebih banyak gas memasuki impeller. Impeller
melakukan kerja terhadap gas. Kerja akan dikonversikan kedalam energi yang gas akan
dapatkan dalam bentuk tekanan dan kecepatan.
4. Pada saat meninggalkan impeller, gas akan diarahkan melalui jalur yang
disebut Diffuser. Radius/jari-jari diffuser lebih besar daripada radius impeller dimana
pola aliran gas yang melalui diffuser akan berbentuk spiral yang besar.Karena pola aliran
menjadi lebih besar dan tidak ada pengaruh langsung yang dilakukan oleh sudu impeller,
kecepatan gas akan berkurang sementara tekanan gas menjadi bertambah.
5. Gas yang telah melewati diffuser selanjutnya akan memasuki Volute. Didalam volute,
pengkonversian kecepatan menjadi tekanan terus berlanjut.
2.1.2 Aksial
Kompresor aksial adalah kompresor gas yang dapat terus menerus menekan gas . Ini
adalah kompresor yang berotasi dan berputar di udara di mana gas atau fluida yang bekerja
mengalir paralel dengan sumbu rotasi, atau secara aksial. Ini berbeda dari kompresor berputar
lainnya seperti kompresor sentrifugal , kompresor axi-sentrifugal dan kompresor campuran
dimana aliran fluida akan memasukkan "komponen radial" melalui kompresor. Tingkat energi
fluida meningkat ketika mengalir melalui kompresor karena aksi dari baling-baling rotor yang
mengerahkan torsi pada fluida. Pisau stasioner memperlambat fluida, mengubah komponen
aliran melingkar menjadi tekanan. Kompresor biasanya digerakkan oleh motor listrik atau uap
atau turbin gas.
Kompresor aliran aksial menghasilkan aliran gas tekan yang kontinu, dan memiliki
manfaat efisiensi tinggi dan laju aliran massa yang besar, terutama dalam kaitannya dengan
ukuran dan penampang. Namun, mereka membutuhkan beberapa baris airfoil untuk mencapai
kenaikan tekanan besar, menjadikannya kompleks dan mahal relatif terhadap desain lain
(misalnya kompresor sentrifugal).

Prinsip Kerja
Kompresor aksial terdiri dari komponen berputar dan stasioner. Sebuah poros
drum drive pusat, dipertahankan oleh bantalan, yang memiliki sejumlah baris airfoil
annulus terpasang. Ini merotasi antara jumlah yang sama airfoil baris stasioner terpasang
pada casing tubular stasioner. Baris bergantian antara airfoils yang berputar (rotor) dan
stasioner airfoils (stators), dengan menanamkan rotor energi ke fluida, dan mengkonversi
stators peningkatan energi kinetik rotasi ke tekanan statis melalui difusi. Sepasang airfoils
rotasi dan stasioner disebut tahap. Pada luas penampang antara drum rotor dan casing
berkurang dalam arah aliran untuk mempertahankan kecepatan aksial cairan yang ditekan.
2.2 Positive Displacement
2.2.1 Reciprocating/ Piston
Reciprocating Compressor atau lebih sering di sebut kompresor piston adalah kompresor yang
menggunakan sistem torak atau piston yang bergerak di dalam silinder untuk mengkompres
udara. tabung silinder nya memiliki 2 buah port, yaitu port inlet(suction) dan port outlet
(discharge). Pada saat piston berada di atas atau di dekat port inlet (suction) dan outlet
(discharge) di dalam silinder dan bergerak turun maka udara dari port inlet (suction) akan
masuk memenuhi silinder.
Lalu ketika Piston bergerak naik atau ke atas maka udara yang berada pada tabung silinder
akan di pompa dan terkompres keluar melalui port outlet (discharge). Bagian-Bagian
Kompresor Reciprocating
Bagian-bagian utama kompresor reciprocating terdiri dari:
1. Bagian statis (tidak bergerak).
a.Frame.
b.Cross head guide.
c.Silinder dan perlengkapan.
d.Stuffing box.
2. Bagian Dinamis (bergerak).
a.Crank shaft.
b.Connecting road.
c.Cross head.
d.Piston rod cross head connecting.
e.Piston dan ring piston.
f.Compressor valve,
g.Bearing.
Prinsip kerja

Siklus dari gambar tersebut adalah :


A. Saat piston di titik 1 (botom dead center), cylinder terisi penuh dengan gas pada tekanan
isap, semua katup tertutup.
B. Piston bergerak dari titik 1 ke 2, menekan gas secara isotropic (tanpa perpindahan panas,
turbulensi, gesekan), sampai tekanan discharge.
C. Piston bergerak dari titik 2 ke 3, Pada tekanan tersebut katup suction tertutup sedangkan
katup discharge terbuka dan gas mengalir keluar.
D. Piston bergerak dari titik 3 ke 4, Pada titik ini gas terperangkap pada clearence, karena
semua katup tertutup.
E. Piston bergerak dari titik 4 (top dead center) menuju 1 ( botom dead center), katup
suction terbuka dan gas masuk memenuhi silider. Sedangkan katup discharge tertutup. Setelah
mencapai titik 1 maka siklus telah selesai.
Jika ditinjau dari metoda kerja reciprocating compressor ada 2 jenis metoda kerja yaitu:
1. Single Acting
Kompresor yang bekerja dengan kompresi dan discharge pada satu ujung silinder atau dengan
dua kali gerakkan piston didapat satu kali tekanan buang (discharge).

2. Double Acting
Kompresor yang bekerja dengan kompresi discharge pada kedua ujung silinder atau dengan
dua Iangkah gerakkan piston didapat dua kali tekanan buang (discharge).
Efisiensi
1) Kompresor piston kerja tunggal
Kopresor piston kerja tunggal adalah kompresor yang memanfaatkan perpindahan piston,
kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong oleh poros engkol (crankshaft) untuk
memampatkan udara/ gas. Udara akan masuk ke silinder kompresi ketika piston bergerak
pada posisi awal dan udara akan keluar saat piston/torak bergerak pada posisi akhir/depan.

 2) Kompresor piston kerja ganda


Kompresor piston kerja ganda beroperasi sama persis dengan kerja tunggal, hanya saja yang
menjadi perbedaan adalah pada kompresor kerja ganda, silinder kompresi memiliki port inlet
dan outlet pada kedua sisinya. Sehingga meningkatkan kinerja kompresor dan menghasilkan
udara bertekanan yang lebih tinggi dari pada kerja tunggal.
           3) Kompresor diafragma
Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston, dan mempunyai kesamaan
dengan kompresor piston, hanya yang membedakan adalah, jika pada kompresor piston
menggunakan piston untuk memampatkan udara, pada kompresor diafragma menggunakan
membran fleksible atau difragma.
2.2.2 Rotary

Kompresor putar atau rotari dapat menghasilkan tekanan yang sangat tinggi. Pada
kompresor putar getaran yang dihasilkan relatif kecil dibandingkan dengan kompresor
torak. Hal ini disebabkan sudu-sudu pada kompresor putar, yang merupakan elemen
bolak-balik, mempunyai masa yang jauh lebih kecil daripada torak. Selain itu
kompresor putar tidak memerlukan katup, sedangkan fluktuasi alirannya sangat kecil
dibandingkan dengan kompresor torak.
Prinsip Kerja
Rotor adalah bagian yang berputar di dalam stator. Rotor terdiri dari dua baling –
baling. Gerakan rotor di dalam stator kompresor akan menghisap dan menekan zat
pendingin. Langkah hisap terjadi saat pintu masuk mulai terbuka dan berakhir setelah
pintu masuk tertutup, pada waktu pintu masuk sudah tertutup dimulai langkah tekan,
sampai katup pengeluaran membuka, sedangkan pada pintu masuk secara bersamaan
sudah terjadi langkah hisap demikian seterusnya.
Macam – Macam Kompresor Rotari
1) Kompresor screw (Rotary screw compressor)
Kompresor screw merupakan jenis kompresor dengan mekanisme putar perpindahan
positif, yang umumnya digunakan untuk mengganti kompresor piston, bila diperlukan
udara bertekanan tinggi dengan volume yang lebih besar.
2) Kompresor Lobe
Kompresor lobe atau sering disebut kompresor blower root, dalam bentuk yang paling
sederhana, terdiri dari dua rotor dengan lobe (sudu) yang berputar dan mempunyai
saluran masuk dan buang. Carakerja kompresor ini mirip dengan cara kerja pompa
roda gigi. Lobe di desain sedemikian sehingga kedap udara (rapat) pada titik singgung
dengan rumahnya. Ketika rotor berputar, udara pada tekanan atmosfir terperangkap
pada ruang yang terbentuk antara lobe dan rumahnya. Gerakan berputar dari lobe
akan membuang udara yang terperangkap ke receiver (penampung udara).
Sehinggamakin banyak udara yang masuk ke receiver maka makin naik
tekanannya,yang pada akhirnya tekanan tinggi akan dihasilkan oleh receiver

3) Kompresor Vane
Tipe Vane adalah Rotary Vane Compressor menggunakan vane atau blade yang
berfungsi untuk mengkompres udara yang masuk. Udara yang masuk dari port inlet di
kompresi oleh vane atau blade yang berputar di dalam casing menuju sisi outlet.
4) Kompresor Roda Gigi
Kompresor putar ini memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini berputar
serempak dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti roda gigi. Putaran
serempak ini dapat berlangsung karena kaitan gigi-gigi rotor itu sendiri atau dengan
perantaraan sepasang roda gigi penyerempak putaran. Karena gesekan antar rotor
sangat kecil, kompresor ini mempunyai performansi yang baik untuk umur kerja yang
panjang. Perbedaan tekanan maksimum yang diizinkan pada kompresor ini ditentukan
oleh defleksi lentur rotor dan besarnya biasanya adalah 30 kg/cm 2 (2900 kPa)..
Daftar pustaka

http://kompresormarineengineering.blogspot.com/2017/05/teori-dasar-kompresor.html
http://duniamarineengineering.blogspot.com/2017/05/dasar-dan-prinsip-kerja-kompresor.html
https://taufiqurrokhman.wordpress.com/2015/03/05/daya-dan-efisiensi-kompresor/
http://mangihot.blogspot.com/2016/12/klasifikasi-dan-jenis-jenis-kompresor.html
http://yunispratama.blogspot.com/2013/12/reciprocatingcompressor-adalah-salah.html
http://enda-wahyu.blogspot.com/p/blog-page_3907.html
http://yunispratama.blogspot.com/2013/12/reciprocatingcompressor-adalah-salah.html

Anda mungkin juga menyukai