Urgensi Revisi Undang-Undang Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
Urgensi Revisi Undang-Undang Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
1 Juni 2020
ISSN: 2086-6305 (print) ISSN: 2614-5863 (electronic)
doi: 10.22212/aspirasi.v11i1.1589
link online: http://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/index
Naskah diterima: 30 Maret 2020 | Naskah direvisi: 5 Juni 2020 | Naskah diterbitkan: 30 Juni 2020
Abstract: At present we are witnessing an increasing population of the world's elderly. The World
Health Organization (WHO) calls this phenomenon as humanity’s greatest triumph. Indonesia
is one of the countries with the most elderly population in the world. The WHO predicts that in
2025 Indonesia will occupy the fifth position with the highest percentage of elderly people in the
world. This article tries to answer what is the latest scientific study of the elderly? What should be
the category limit old age in Indonesia? Is the revision of the Law Number 13 of 1998 concerning
Elderly Welfare (the Elderly Act) is urgent to do? Finally, what is the role of the Indonesian
Parliament on this issue? The researcher uses a qualitative method with a combination of
interview techniques and literature studies. This article tries to answer what is the latest scientific
study of the elderly? What should be the category limit old age in Indonesia? Is the revision of the
Law Number 13 of 1998 concerning Elderly Welfare (the Elderly Act) is urgent to do? Finally,
what is the role of the Indonesian Parliament on this issue? So if there is an elderly bonus, the
burden on productive people will be heavier. Gerontologists introduce the concept of active aging
as a solution. A concept that invites us to see the elderly not as burdens but people with economic
and social potential. A solutive, comprehensive and implementative policy that is supported by
implementers at the central, regional, and community level will make the bonus of the elderly a
blessing. Therefore, the revision of Law No. 13 of 1998 on Elderly Welfare is urgently called for,
with several important things that must be included, namely the principle of humanity, the rights
of the elderly, elderly data collection, and economic protection for the elderly.
Keywords: active aging; elderly; elderly bonus; law; welfare
Abstrak: Saat ini kita sedang menyaksikan meningkatnya populasi lanjut usia (lansia) di dunia.
World Health Organization (WHO) menyebut fenomena ini sebagai kemenangan terbesar umat
manusia. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai populasi lansia terbanyak di
dunia. WHO memprediksi bahwa pada tahun 2025 Indonesia akan menempati posisi kelima negara
dengan persentase lansia tertinggi di dunia. Artikel ini mencoba menjawab bagaimanakah kajian
ilmiah terkini tentang lansia? Berapakah sebaiknya batasan kategori usia lansia di Indonesia?
Apakah revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia (UU
Lansia) mendesak untuk dilakukan? Terakhir, bagaimana peran DPR RI mengenai isu ini? Peneliti
menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu dengan kombinasi teknik wawancara dengan
pakar dan kajian literatur. Berdasarkan perhitungan dependency ratio oleh BPS, pada tahun 2020
ini 100 orang usia produktif menanggung beban 48 orang nonproduktif sehingga jika terjadi bonus
lansia maka beban orang produktif akan semakin berat. Para ahli gerontologi memperkenalkan
konsep active ageing sebagai solusi. Sebuah konsep yang mengajak kita memandang lansia
bukan sebagai beban melainkan orang-orang yang potensial secara ekonomi dan sosial. Sebuah
kebijakan yang solutif, komprehensif, dan implementatif yang didukung oleh para pelaksana di
tingkat pusat, daerah, dan unsur masyarakat akan menjadikan bonus lansia sebagai berkah. Karena
Lukman Nul Hakim Urgensi Revisi Undang-Undang tentang Kesejahteraan Lanjut ... 43
itu, revisi UU Lansia mendesak dilakukan, dengan beberapa hal penting yang harus dimasukkan,
yaitu prinsip kelanjutusiaan, hak-hak lansia, pendataan lansia, dan proteksi ekonomi bagi lansia.
Kata Kunci: active ageing; bonus lansia; kesejahteraan; lanjut usia; undang-undang
2025
Kelompok 2002
Usia
80+ Laki-laki Perempuan
70–74
60–64
50–54
40–44
30–34
20–24
10–14
0–04
350.000 150.000 0 150.000 350.000
Populasi (Ribuan)
Grafik 1. Piramida Populasi Global, Tahun 2002 dan 2025
Sumber: WHO, 2002
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2011
Lukman Nul Hakim Urgensi Revisi Undang-Undang tentang Kesejahteraan Lanjut ... 45
untuk lansia yang lebih berkualitas? Kedua, para lansia terbatas mobilitasnya. Secara sosial
berapakah sebaiknya batasan kategori usia lansia lansia tidak bisa bersosialisasi seperti di masa
di Indonesia? Ketiga, apakah revisi UU Lansia muda, dan pada kondisi tertentu lansia menjadi
mendesak untuk dilakukan? Keempat, bagaimana tergantung dengan orang lain. Kondisi fisiknya
DPR RI dapat mengambil peran dalam upaya mengharuskan mereka selalu didampingi jika
menangani bonus lansia? melakukan aktivitas di luar rumah.
Untuk dapat menjawab pertanyaan- Secara psikis lansia juga mengalami
pertanyaan tersebut peneliti melakukan kajian kemunduran. Tantangan yang sering muncul
dengan menggunakan metode kualitatif. adalah rasa kesepian dan fungsi mengingat
Pengumpulan data dilakukan dengan yang terhambat. Para lansia yang telah ditinggal
menggabungkan teknik wawancara terhadap para meninggal oleh pasangannya sering kali merasa
pakar dan melakukan kajian literatur. Wawancara kesepian. Ditambah lagi dengan semakin
dilakukan kepada pakar demografi dari Universitas sedikitnya teman-teman di masa muda, baik
Indonesia, pakar kajian lansia Fakultas Psikologi itu karena kematian, pindah rumah, ataupun
Universitas Udayana, dan Kementerian Sosial. karena mereka tidak bisa banyak beraktivitas.
Peneliti menanyakan tentang hal-hal yang Kondisi-kondisi tersebut membuat para lansia
mendesak UU Lansia direvisi, tentang kelebihan semakin mudah merasa kesepian dan menjadi
dan kekurangan UU yang lama, serta hal-hal baru lemah secara psikis. Di sisi lain, berkurangnya
yang penting untuk dimasukkan dalam revisi teman-teman masa muda membuat lansia harus
UU. Selain itu, ditanyakan juga tentang isu-isu berteman dengan teman-teman baru yang secara
dan hasil penelitian terkini dalam ilmu psikologi usia lebih muda. Proses tersebut membutuhkan
tentang lansia yang dapat mendukung kebijakan proses adaptasi yang tidak mudah dan melelahkan
yang komprehensif tentang lansia. Peneliti juga secara psikis.
melakukan kajian literatur terhadap jurnal, buku, Kondisi menjadi lebih buruk pada lansia
dan berita media massa terkini. Dari data yang yang terbatas secara ekonomi. Terutama lansia
diperoleh kemudian dilakukan koding sambil yang telah berkurang penghasilannya, baik
dilakukan perbandingan antara masukan dari karena pensiun atau sudah tidak mampu bekerja
narasumber, antara narasumber dengan literatur lagi karena kondisi fisik dan psikis yang tidak
(constant comparison), untuk kemudian ditarik mendukung. Kondisi-kondisi di atas merupakan
kesimpulan penelitian. masalah-masalah yang sering kali harus dihadapi
dan ditangani oleh lansia. Oleh karena itu, proses
Lanjut Usia penuaan penduduk mempunyai tantangan luas
Usia adalah indeks yang menempatkan terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan kultural,
individu-individu dalam urutan perkembangan baik bagi individu, keluarga, masyarakat, maupun
(Fry, 1976: 175). Lebih lanjut Fry (1976: komunitas global (UNPF, 2012).
170) menjelaskan bahwa usia hanyalah indeks Ram, Gerstorf, Fauth, Zarit, dan Malmberg
kasar dari proses menua yang bersifat biologis, (2010) menyatakan bahwa penuaan terbagi atas
psikologis, sosiologis, dan budaya. Lansia tiga jenis, yaitu penuaan primer atau normal,
merupakan salah satu babak dari rentang penuaan sekunder atau patologis, dan penuaan
kehidupan manusia yang alamiah. Setelah sekitar tersier atau kematian. Penuaan primer adalah
sembilan bulan berada dalam kandungan ibu, perubahan khas yang dialami kebanyakan
kemudian lahir, menjadi bayi, tumbuh menjadi orang seiring bertambahnya usia, yaitu proses
anak-anak, kemudian memasuki masa remaja, penurunan fungsi tubuh yang bertambah seiring
lalu masa dewasa, dan masa lanjut usia. bertambahnya usia dan secara kausal terkait
Secara fisik kondisi tubuh lansia menjadi lebih dengan kerusakan biologis dan fisik terkait usia.
lemah dibanding masa muda. Sering kali fungsi Sementara penuaan sekunder adalah perubahan
panca indera lansia mengalami kemunduran. yang diakibatkan penyakit dan kecacatan.
Gerakan motorik kasar maupun halus juga sering Penuaan tersier adalah kemunduran fungsional
kali terganggu. Kondisi ini mengakibatkan yang dipercepat yang terjadi sebelum kematian.
Lukman Nul Hakim Urgensi Revisi Undang-Undang tentang Kesejahteraan Lanjut ... 47
Sementara pakar psikologi perkembangan 2) Masa Kanak-Kanak: 5–11 Tahun; 3) Masa
sosial, Erikson, menitikberatkan pada tugas Remaja Awal: 12–16 Tahun; 4) Masa Remaja
perkembangan yang harus dipenuhi seseorang. Akhir: 17–25 Tahun; 5) Masa Dewasa Awal:
Menurut Erikson tugas perkembangan pada 26–35 Tahun; 6) Masa Dewasa Akhir: 36–45
masa tua sangat penting karena menentukan Tahun; 7) Masa Lansia Awal: 46–55 Tahun; 8)
orang tersebut mengakhiri hidupnya dengan Masa Lansia Akhir: 56–65 Tahun; dan 9) Masa
bahagia atau putus asa. Erikson (dalam Baron Manula: > 65 Tahun.
& Byrne, 2004) membagi rentang kehidupan Lansia dalam perspektif kesehatan dimulai
manusia menjadi delapan tahapan berdasarkan saat masa lansia awal yaitu usia 46–55 tahun. Ini
perkembangan psikologi sosial. Erikson juga adalah masa peralihan menjadi tua yang diikuti
membuat daftar tugas perkembangan yang dengan penurunan fungsi organ dan jumlah
menyertai pada setiap tahap kehidupan tersebut. hormon pada tubuh. Setelah itu, ketika memasuki
Berikut kategorisasi usia versi Erik Erikson: masa lansia akhir (56–65) pada sebagian lansia
mulai ada penurunan fungsi indra seperti indera
Tabel 2 penglihatan dan pendengaran. Kemudian ketika
Tahapan Perkembangan Psikologi Sosial Erikson memasuki masa manula (>65 tahun) fungsi indera
Tahap pada sebagian orang menjadi semakin menurun.
Tugas Perkembangan
Kehidupan
Masa bayi Tahap percaya versus tidak percaya Perspektif Ekonomi
Masa kanak- Tahap otonomi versus rasa malu dan Berbeda dengan perspektif psikologi dan
kanak ragu-ragu
kesehatan yang fokus pada kondisi fisik dan
Usia prasekolah Tahap inisiatif versus rasa bersalah
mental, maka perspektif ekonomi membagi
Usia sekolah Tahap industri versus rasa rendah diri
usia penduduk berdasarkan produktivitasnya.
Masa remaja Tahap identitas versus keraguan akan
identitas Usia penduduk terbagi atas penduduk produktif,
Masa awal Tahap keakraban versus rasa terasing
yaitu mereka yang berusia antara 15–60 tahun
dewasa dan yang tidak produktif, mereka yang berusia
Masa dewasa Tahap produktif versus keadaan pasif 0–15 dan 60 ke atas. Para ekonom dan aktuaris
Masa tua Tahap integritas versus putus asa menghitung implikasi keuangan dan kebijakan
Sumber: Cherry, 2018
pensiun menggunakan old-age dependency ratio
yang dihitung berdasarkan jumlah total populasi
Berdasarkan teori Erik Erikson tugas yang berusia di atas 60 tahun dibagi dengan
perkembangan orang lansia adalah mencapai jumlah populasi yang berusia 15–60 tahun.
integritas agar menjadi lansia yang bahagia. Jika Menurut theglobaleconomy.com (2020),
hal itu tidak tercapai maka akan menciptakan persentase penduduk Indonesia yang tidak bekerja
lansia yang putus asa (despair) dan tidak bahagia. pada tahun 2018 dibandingkan dengan penduduk
Pada masa lansia yang menjadi tantangan adalah yang bekerja adalah 47,95%. Artinya setiap 100
bagaimana caranya agar lansia dapat menjalani orang usia produktif menanggung beban 48 orang
hidup yang berkualitas di tengah-tengah begitu penduduk nonproduktif. Bandingkan dengan
banyaknya perubahan yang terjadi. Perubahan itu negara tetangga Malaysia yang sebesar 44,23%
baik secara fisik, psikis, sosial, maupun ekonomi. atau Singapura 31,13%. Semakin bertambah
jumlah penduduk lansia akan menambah beban
Perspektif Kesehatan tanggungan penduduk usia produktif (BPS,
2019).
Jika ilmu psikologi melakukan klasifikasi
usia berdasarkan tahapan perkembangan mental,
Kajian Ilmiah Terkini tentang Lansia
maka ilmu kesehatan membaginya berdasarkan
kondisi fisik. Al Amin (2017) menuliskan bahwa Minat ilmuwan terhadap kajian lansia
klasifikasi usia menurut Kementerian Kesehatan meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
sebagai berikut: 1) Masa Balita: 0–5 Tahun; Hal ini memunculkan beberapa konsep terkait
Gender
Determinan Pelayanan
ekonomi kesehatan &
sosial
Lingkungan Determinan
fisik pribadi
Budaya
Lukman Nul Hakim Urgensi Revisi Undang-Undang tentang Kesejahteraan Lanjut ... 49
Determinan pertama yaitu kesehatan dan tahun dan lebih ini juga digunakan oleh organisasi
pelayanan sosial terfokus pada melakukan dunia International Labour Organization
promosi kesehatan, tindakan preventif atas (ILO) untuk menghitung angka ketergantungan
penyakit dan pelayanan kuratif berupa pelayanan penduduk. Perbedaan kategori umur tersebut
kesehatan yang prima, pengasuhan jangka umumnya disesuaikan dengan kondisi lanjut usia
panjang, dan pelayanan kesehatan mental di negara maju dan negara berkembang seiring
dan fisik. Determinan kedua yaitu perilaku dengan capaian UHH.
mendorong masyarakat untuk mengadopsi Menurut peneliti batasan usia yang tepat
gaya hidup yang sehat dengan aktivitas fisik, di Indonesia saat ini adalah masih 60 tahun.
makanan sehat, tidak merokok, tidak meminum Pertimbangannya adalah meskipun UHH
minuman keras dan penggunaan obat-obatan masyarakat Indonesia telah semakin meningkat,
secara bijak. Determinan ketiga yaitu faktor akan tetapi secara umum belum diiringi dengan
personal. Kesehatan lansia dipengaruhi faktor- lansia yang berkualitas, baik dari sisi ekonomi,
faktor seperti genetis, lingkungan, gaya hidup, kesehatan, maupun pendidikan. Peningkatan
nutrisi, dan kesempatan hidup (Kirkwood, 1996). batasan usia menjadi 65 akan mengakibatkan
Faktor lain yang berpengaruh adalah kecerdasan, berbagai program bantuan untuk lansia menyasar
kapasitas kognitif, kemampuan menyelesaikan pada masyarakat yang berusia 65 tahun ke atas.
masalah, dan kemampuan beradaptasi terhadap Masyarakat yang berusia 60–64 yang sebelumnya
perubahan. Determinan keempat adalah terkait mendapatkan bantuan menjadi tidak lagi berhak.
lingkungan fisik. Lingkungan yang ramah lansia Upaya mempertahankan ambang batas di usia 60
seperti arsitektur rumah yang sesuai, tetangga tahun adalah dalam rangka melindungi lansia.
yang mendukung, merupakan hal-hal yang sangat Pandangan ini sejalan dengan pendapat dua
berpengaruh dengan kondisi kesehatan lansia. orang pakar yang menjadi narasumber penelitian
Determinan kelima adalah lingkungan sosial ini, yaitu pakar studi lanjut usia dari Universitas
yaitu berupa dukungan sosial, kesempatan belajar Indonesia Ibu Dr. Lilis Heri Mis Cicih dan Made
sepanjang hayat, perdamaian dan perlindungan Diah Lestari S.Psi., M.Psi.
dari kekerasan. Determinan keenam adalah
ekonomi. Terdapat tiga aspek dari ekonomi Mendesakkah Revisi Undang-Undang
yang berpengaruh terhadap active ageing, yaitu tentang Lanjut Usia?
penghasilan, pekerjaan, dan pelindungan sosial Saat ini dengan persentase lansia sebesar 9,6%
(WHO, 2002). dari ambang batas 10%, maka Indonesia telah
berada di pintu gerbang negara dengan kategori
Kategori Usia Lansia struktur penduduk tua (ageing population). Hal
Salah satu alasan Kementerian Sosial ini diperkuat dengan fakta pada tahun 2019 telah
mendorong revisi UU Lansia adalah untuk ada lima provinsi di Indonesia yang lansianya
mengubah batasan kategori usia lansia yang telah mencapai di atas 10%, yaitu DI Yogyakarta
sebelumnya adalah 60 tahun menjadi 65 tahun. Hal (14,50%), Jawa Tengah (13,36%), Jawa Timur
ini memunculkan pertanyaan, berapakah batasan (12,96%), Bali (11,30%), dan Sulawesi Barat
usia lansia yang ideal di Indonesia? Terdapat (11,15%) (BPS, 2019). Menurut data BPS (2020)
beberapa pendapat terkait batasan awal usia kondisi Indonesia di tahun 2020 untuk setiap
yang masuk dalam kategori lanjut usia. Sebagian 100 orang usia produktif menanggung beban
menggunakan usia 60 sebagai batasan awal, 48 orang penduduk nonproduktif. Data BPS di
sementara sebagian lainnya usia 65. Perserikatan tahun 2019 persentase lansia Indonesia sebesar
Bangsa-Bangsa (PBB) menggunakan usia 60 9,6% atau sekitar 25,64 juta orang. Berdasarkan
tahun sebagai batasan awal lansia. Batasan usia data tersebut, secara ekonomi negara harus
60 tahun ini umumnya digunakan di negara mengupayakan langkah-langkah agar populasi
berkembang, sementara di negara-negara maju yang masuk dalam kategori usia tidak produktif
batasan umur yang digunakan adalah 65 tahun (lansia dan anak-anak) dapat ditanggung
dan lebih (WHO, 2013). Kategori usia lanjut 65 bebannya oleh tenaga kerja yang produktif.
Lukman Nul Hakim Urgensi Revisi Undang-Undang tentang Kesejahteraan Lanjut ... 51
Grafik 4 di atas menunjukkan secara jelas merupakan salah satu prinsip penting guna
potret sumber daya manusia lansia Indonesia mewujudkan lansia sejahtera (Cicih, 2020).
yang masih tertinggal. Sementara menurut Secara umum yang dimaksud kelanjutusiaan
BPS (2012) terdapat hubungan antara tingkat adalah pendekatan memahami lanjut usia sebagai
pendidikan dengan status ekonomi. sebuah siklus hidup (life cycle approach).
Diprediksi angka populasi lansia akan Penanganan lansia tidak bisa dilakukan secara
mencapai sekitar 35 juta pada tahun 2025 terpisah-pisah. Penanganan lansia tidak bisa
(PBB dalam WHO, 2002). Rasio penduduk dilakukan hanya ketika orang telah menjadi
nonproduktif akan semakin lebih besar dari lansia, karena bagaimana kondisi lansia saat ini
penduduk produktif, dengan kualitas kesehatan sangat tergantung kehidupan yang dijalani lansia
mayoritas lansia yang buruk, pola hidup lansia sejak awal kehidupan. Lansia merupakan proses
yang tidak sehat, persentase lansia tinggal sendiri panjang sejak lansia tersebut kecil, bahkan sejak
yang lebih besar, serta tingkat pendidikan lansia belum dilahirkan. Prinsip kelanjutusiaan dapat
yang rendah, dapat mengakibatkan depresi dijadikan pedoman agar kebijakan yang disusun
bagi para lansia. Oleh karena itu, negara harus oleh negara bertujuan terciptanya warga negara
segera melakukan langkah-langkah nyata untuk yang sehat dan berkualitas yang pengelolaannya
mengantisipasi bonus lansia. telah dimulai sejak masa di dalam kandungan,
Indonesia saat ini telah mempunyai masa balita, masa kanak kanak, masa remaja
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang awal, masa remaja akhir, masa dewasa awal,
Kesejahteraan Lanjut Usia (UU Lansia). masa dewasa akhir, masa lansia awal, masa
Namun demikian, UU tersebut belum bisa lansia akhir, dan masa manula (Hakim, 2020).
menjawab tantangan yang dihadapi kompleksitas Kajian tentang lansia mengenal teori penuaan
permasalahan lansia di masa mendatang. primer, sekunder, dan tersier. Manusia hanya
Beberapa kelemahan mendasar adalah belum memiliki ruang untuk melakukan intervensi
melihat lansia dengan prinsip kelanjutusiaan, pada proses penuaan jenis sekunder. Penuaan
belum menggunakan konsep active ageing, sekunder bersifat patologis dan dipengaruhi
belum maksimal mengakomodir hak-hak lansia, gaya hidup dan lingkungan. Namun demikian,
masih lemahnya proteksi lansia, lemahnya intervensi terhadap penuaan sekunder tidak
pendataan, serta kinerja kementerian/lembaga bisa dihasilkan dengan intervensi kebijakan
pusat dan daerah yang belum terintegrasi dengan yang dimulai dari waktu ketika seseorang telah
baik. Beberapa kelemahan UU tersebut menjadi menjadi lansia. Intervensi harus dilakukan jauh
poin-poin usulan perbaikan yang akan dibahas sejak sebelum penuaan terjadi, bahkan sejak
pada sub judul “Peran DPR RI Menangani Bonus anak masih di dalam kandungan ibunya. Masa
Lansia” di bawah ini. Berdasarkan uraian di atas kehamilan yang sehat, kemudian setelah lahir
maka revisi UU Lansia mendesak dilakukan. hidup dengan lingkungan yang sehat jasmani
rohani dan bahagia akan menghasilkan masa tua
Peran DPR RI dalam Menangani Bonus yang sehat. Intervensi dapat dilakukan melalui
Lansia edukasi kepada pasangan suami istri yang baru
DPR dapat memainkan peran yang sangat menikah mengenai pola hubungan suami istri
penting dalam upaya menciptakan lansia yang yang baik dan sehat, pola asuh anak (parenting)
sejahtera dengan menjadikan revisi UU Lansia yang baik, edukasi tentang kelansiaan di bangku
sebagai prioritas untuk segera disusun dan dibahas. sekolah, serta edukasi persiapan menghadapi
Dalam pembahasannya, DPR perlu menekankan masa tua dan masa pensiun melalui posyandu
beberapa prinsip tambahan yang penting dalam lansia dan institusi maupun perusahaan.
revisi UU tersebut untuk mendorong terciptanya Kedua, memberikan hak-hak lansia. Lansia
lansia yang sejahtera. Beberapa prinsip tersebut mempunyai hak yang sama sebagai warga negara
adalah sebagai berikut: dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
Pertama, RUU revisi harus mengakomodir bernegara. Negara harus memfasilitasi lansia
prinsip kelanjutusiaan. Prinsip kelanjutusiaan untuk mendapatkan kemudahan dan prioritas,
Meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) Azzahro, F. D. & Rosyid, F. N. (2016). Hubungan
di Indonesia dan terus bertambahnya penduduk antara tingkat depresi dengan kualitas hidup
lanjut usia di Panti Wredha Dharma Bhakti
berusia lanjut, menjadikan Indonesia sebagai salah
Pajang Surakarta. Universitas Muhammadiyah
satu negara dengan persentase lansia tertinggi di Surakarta (Naskah Publikasi).
dunia. Oleh karena itu, revisi Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik Penduduk
Lanjut Usia 2014. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Lanjut Usia (UU Lansia) mendesak untuk
dilakukan. Kita dapat mengacu kajian lansia Badan Pusat Statistik. (2014, February 18).
dari World Health Organization (WHO) sebagai Dependency Ratio menurut Provinsi, 2010–
dasar kebijakan untuk mewujudkan lansia yang 2035. Retrieved from https://www.bps.go.id/
statictable/2014/02/18/1275/dependency-ratio-
lebih berkualitas.
menurut-provinsi-2010-2035.html, on June 25,
Adapun batasan kategori usia lansia dapat 2020.
menggunakan batasan yang sebelumnya, yaitu
60 tahun. DPR RI memainkan peran strategis Baron, R. A. & Byrne, D. (2004). Social Psychology
(10th Edition). New Delhi: Pearson Education.
dengan mendorong revisi UU Lansia menjadi
RUU prioritas untuk segera disusun dan Bloom, D., Canning, D., & Malaney, P. N. (1999).
dibahas. Beberapa poin yang perlu dimasukkan Demographic change and economic growth in
dalam revisi UU Lansia adalah tentang prinsip Asia. CID Working Paper Series.
Lukman Nul Hakim Urgensi Revisi Undang-Undang tentang Kesejahteraan Lanjut ... 53
Cherry, K. (2018, June 5). Erik Erikson’s stages Peel, N., Bartlett, H., & McClure, R. (2004), Healthy
of psychosocial development. Retrieved from ageing: how is it defined and measured?.
https://www.verywellmind.com/erik-eriksons- Australasian Journal on Ageing, 23: 115-119.
stages-of-psychosocial-development-2795740, doi:10.1111/j.1741-6612.2004.00035.x.
on April 5, 2020.
Purnamawati, D. (2019, July 10). 60 Tahun Termasuk
Cicih, L. H. M. (2020). Pengumpulan Data RUU Produktif Mensos Minta Usia Lansia Direvisi.
Lansia/Pewawancara: Tim RUU Lansia BKD, Antara Bengkulu. Retrieved from https://
Badan Keahlian DPR RI. bengkulu.antaranews.com/berita/72346/60-
tahun-termasuk-produktif-mensos-minta-usia-
Costa, L. & Veloso, A. (2015, June). The gamer's soul
lansia-direvisi, on February 26, 2020.
never dies: Review of digital games for an active
ageing. In The 2015 10th Iberian Conference Puspadewi, A. A. R. & Rekawati, E. (2017). Depresi
on Information Systems and Technologies berhubungan dengan kualitas hidup lansia di
(CISTI) (pp. 1–6). IEEE. Panti Sosial Tresna Werdha di Jakarta. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 20(3), 133–138.
Forman, D. E., Berman, A. D., McCabe, C.
H., Baim, D. S., & Wei, J. Y. (1992). Ram, N., Gerstorf, D., Fauth, E., Zarit, S., &
PTCA in the elderly: The “young-old” Malmberg, B. (2010). Ageing, disablement,
versus the “old-old”. Journal of the and dying: Using time-as-process and time-
American Geriatrics Society, 40(1), as-resources metrics to chart late-life change.
19–22. doi:10.1111/j.1532-5415.1992. Research in Human Development, 7(1), 27–44.
tb01823.x. PMID 1727842. Rapih, S. (2019, September 14). Meraih Bonus
Fry, C. L. (1976). The ages of adulthood: a question Demografi Kedua. Solopos.com. Retrieved
of numbers. Journal of Gerontology, 31(2), 170– from https://www.solopos.com/meraih-bonus-
177. demografi-kedua-1017790, on May 30, 2020.
Hakim, L. N. (2020). Perlindungan Lanjut Usia Pada Rowe, J. W., & Kahn, R. L. (1997). Successful
Masa Pandemik Covid-19. Info Singkat, XII (10/ Ageing. The gerontologist, 37(4), 433–440.
II/Puslit/Mei/2020).
Schaie, K. W. (1977). Functional Age and Retirement.
Hurlock, E. B. (2001). Developmental psychology. Paper in Symposium on social and biological
New Delhi: Tata McGraw-Hill Education. aspects of retirement age, International Society
for the study of behavioral development. Pavia,
Kirkwood, T. (1996). Mechanisms of Ageing. In
Italy, September 21, 1977.
Ebrahim S and Kalache A (eds), Epidemiology in
Old Age. London: BMJ Publishing Group TheGlobalEconomy.com. Indonesia: Age
dependency ratio. Retrieved from https://
Lestari, M. D. (2020). Pengumpulan Data RUU
www.theglobaleconomy.com/Indonesia/Age_
Lansia/Pewawancara: Tim RUU Lansia BKD,
dependency_ratio/, on April 28, 2020.
Badan Keahlian DPR RI.
Utami, A. W., Gusyaliza, R., & Ashal, T. (2018).
Mahadewi, I. G. A. (2018). Hubungan Tingkat
Hubungan kemungkinan depresi dengan kualitas
Depresi Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia
hidup pada lanjut usia di Kelurahan Surau Gadang
Di Panti Sosial Werdha Wana Seraya Denpasar
Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang.
Bali. E-Jurnal Medika Udayana, 7(8), 1–8.
Jurnal Kesehatan Andalas, 7(3), 417–423.
Retrieved from https://ojs.unud.ac.id/index.php/
eum/article/view/41632 United Nations Population Fund (UNFPA).
(2012). Ageing in the Twenty-First Century: A
National Institute on Aging. Social isolation,
Celebration and A Challenge. Retrieved from
loneliness in older people pose health risks.
https://www.unfpa.org/sites/default/files/pub-
Retrieved from https://www.nia.nih.gov/news/
pdf/UNFPA-Exec-Summary.pdf, on February
social-isolation-loneliness-older-people-pose-
26, 2020.
health-risks, on April 28, 2020
World Health Organization (WHO). (2002). Active
Orimo, H., Ito, H., Suzuki, T., Araki, A., Hosoi,
Ageing: A policy framework (No. WHO/NMH/
T., & Sawabe, M. (2006). Reviewing the
NPH/02.8). Geneva: World Health Organization.
definition of “elderly”. Geriatrics & gerontology
international, 6(3), 149–158.
Lukman Nul Hakim Urgensi Revisi Undang-Undang tentang Kesejahteraan Lanjut ... 55