Mikroba dalam tubuh manusia sebenarnya jumlahnya lebih banyak dari sel
tubuh manusia itu sendiri. “Mikroba tersebut sebenarnya merupakan bagian inti dari
tubuh kita, dan kami rasa banyak organisme normal yang melindungi kulit. Jadi,
terlalu sering membersihkan badan (mandi) menurut saya juga tidak bagus. Pasalnya,
itu sama saja menghilangkan salah satu lapisan pelindung tubuh kita (organisme
pelindung kulit),” tuturnya.
Sudah sejak lama diketahui bahwa bakteri hidup di kulit, tapi Blaser dan
koleganya menggunakan teknik molekuler canggih yang berdasarkan pada DNA
untuk mendapatkan penghitungan akurat. Mereka membuktikan bahwa penghuni
dunia lebih beragam dari yang selama ini dipikirkan, dengan sekitar 8 persen spesies
tidak dikenal.
Beberapa bakteri cenderung hidup permanen di kulit, yang terdiri atas empat
genus, yaitu Staphylococcus, Streptococcus, Propionibacteria dan Corynebacteria.
Beberapa di antaranya hanya singgah sementara. Pada tiap orang, populasi bakteri
berubah setiap waktu kendati sudah ada yang bersifat tetap.
Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari tiga pria dan tiga wanita, dan
hasilnya menunjukkan bahwa kedua jenis kelamin berbeda itu juga menunjukkan
perbedaan dalam hal bakteri yang dibawa. Sebelumnya, peneliti juga sudah meneliti
bakteri di perut dan kerongkongan.
Melalui penelitian ini, mereka menemukan bahwa di dalam tubuh dan kulit terdapat
perbedaan mendasar dalam hal populasi bakteri. “Mikroba telah hidup pada binatang
selama miliaran tahun. Begitupun mikroba yang ada dalam tubuh kita tidak muncul tiba-tiba.
Mereka telah tumbuh berkembang bersama kita,” ungkapnya.
Baketri stafilokokus pertama kali di kenal oleh Pasteur pada tahun 1880 dan ogstron
pada tahun 1881 dari pus seorang penderita. Selanjutnya, becker pada tahun 1883 berhasil
melakukan biakan murni pada tahun 1884 Resonbach untuk pertama kalinya mengetahui
adanya kausal antara timbulnya suatu penyakit osteomeilitis dengan bakteri staphylococcus.
Dalam genus staphylococcus terdapat 3 macam spesies yaitu staphylococcus aureus,
staphylococcus epidermiclis, staphylococcus saprophyticus, bakteri golongan staphylococcus
memiliki bentuk sel bulat dan tersusun bergerombol seperti buah anggur.
Staphylococcus berasal dari kata staphyle yang berarti kelompok buah anggur dan
coccus berarti biji yang bulat. Bakteri ini sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit
dan selaput lendir manusia, tetapi dapat pula menyebabkan infeksi pada binatang, bahkan
ada jenis staphylococcus yang menyebabkan keracunan makanan.
Staphylococcus adalah sel berbentuk bulat, gram positif tersusun seperti buah
anggur, kuman ini mudah tumbuh pada berbagai media dan metabolismenya aktif,
meragikan banyak karbohidrat dan menghasilkan pigmen yang bervariasi dari warna putih
hingga kuning tua.
A. Ciri-ciri Organisme
•Diameter 0-1 um
•Gram positif
B.Biakan
Staphylococcus mudah tumbuh pada media CC, paling baik mambentuk pigmen
pada 20-27bakteri, suhu potomim 37 (suhu kamar) koloni pada perbenihan tampak bulat,
halus dan menonjol dan berkilau-kilau membentuk berbagai pigmen, albus putih, aureus
emas, citrius kehijauan seperti jeruk.
Contoh
Staphylococcus aureus haemolitikus seperti emas
C.Sifat pertumbuhan
D.Variasi
E.Struktur antigen
Propionibacterium
Kingdom : Bacteria
Phylum : Actinobacteria
Order : Actinomycetales
Family : Propionibacteriaceae
Genus : Propionibacterium
Species : P. Acnes
Untuk binomial name ( nama binomial) bakteri jerawat ini disebut sebagai
Propionibacterium acnes (Gilchrist 1900). P. Acnes merupakan jenis bakteri yang hidup
tanpa memerlukan adanya oksigen atau bisa disebut sebagai bakteri anaerobik. Organisme
yang hidup tanpa memerlukan oksigen biasa juga disebut memiliki tipical atau karateristik
aerotolerant. Sang bakteri jerawati ini juga merupakan bakteri jenis Gram-Positif.
Seperti yang telah saya berikan di artikel lain, Bakteri jerawat dapat menyebabkan terjadinya
peradangan pada jerawat. Genome dari P. Acnes dalam beberapa penelitian / study
menunjukkan bahwa geberapa gen darinya memproduksi ensime yang dapat mendegradasi
kulit dan protein.
Nama dari Propionibacterium Acnes diambil karena bakteri ini dapat memproduksi
atau menghasilkan asam propionik (propionic acid).
Ketika pori pori kulit terhalang atau "tidak bisa bernafas" maka bakteri yang sifatnya
tumbuh dalam lingkungan yang anaerobic (tanpa oksigen) ini menjadi tumbuh sangat cepat
dan mengeluarkan banyak bahan kimia untuk merusak jaringan jaringan pada pori pori kulit,
dan menjatuhkan bakteri semisal Staphylococcus aureus ke kulit yang kemudian membentuk
"luka jerawat" (acne lesion)
CORYNEBACTERIUM
Kingdom: Bacteria
Phylum: Actinobacteria
Order: Actinomycetales
Suborder: Corynebacterineae
Family: Corynebacteriaceae
Genus: Corynebacterium
A. Definisi
+Coryne = club/ganda
+Bacteria = batang/kecil
B. Sifat Umum
Batang gram +
Tidak dapat bergerak
Tidak membentk spora
Hidup pada temperatur 370C, aerob, fakultatif anaerob, dan saprofit
Tidak berkapsul
Ukuran : Panjang bervariasi dengan lebar ± o,5-1Цm
C. Karakteristik
- Mikroskopis
Formasi : V,W,L
Bentuk : seperti gada/club shaped
Granula metakhromatik (pewarnaan Neisser dan Tyler)
- Pada Perbenihan
1. Tipe Gravis
2. Tipe Mitis
3. Tipe Intermedius
Dalam bulyon tipe gravis tumbuh seperti selaput, tipe mitis difus (keruh
merata) dan tipe intermedius berupa sediment granular.
D. Patogenesis
C. diphteriae masuk ke tractus respiratorius bagian atas melalui droplets
inhalasi, per oral, bakteri berkembang biak dan menimbulkan luka infeksi.
Bakteri mengeluarkan toksin lalu menjadi eksotoksin, lalu terabsorpsi dalam
mukosa, menimbulkan kerusakan pada epitil dan peradangan superficial dan
terjadilah nekrosis.
E. Spesies
dll.
F. Gejala Klinis
Masa tunas inkubasi 2-5 hari
Demam
Pseudomembran(mudh menyebabkan perdarahan)
Bila masuk toksin ke sirkulasi darah dapat mengakibatkan perdarahan
ginjal, kelenjar suprarenal;kerusakan cor;kerusakan SSP
G. Terapi
Kingdom : Monera
Divisio : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Lactobacilalles
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Streptococcus mutans adalah salah satu jenis dari bakteri yang mendapat
perhatian khusus, karena kemampuannya dalam proses pembentukan plak dan karies
gigi (Joklik et al., 1980; Nolte, 1982). Bakteri ini pertama kali diisolasi dari plak gigi
oleh Clark pada tahun 1924 yang memiliki kecenderungan berbentuk coccus dengan
formasi rantai panjang apabila ditanam pada medium yang diperkaya seperti pada
Brain Heart Infusion (BHI) Broth sebagaimana pada gambar 2.3, sedangkan bila
ditanam di media agar memperlihatkan rantai pendek dengan bentuk sel tidak
beraturan (Michalek dan Mc Ghee, 1982).
Michalek dan Mc Ghee (1982) serta Nolte (1982) menyatakan bahwa media
selektif untuk pertumbuhan Streptococcus mutans adalah agar Mitis Salivarius, yang
menghambat kebanyakan bakteri mulut lainnya kecuali Streptococcus. Penghambatan
pertumbuhan bakteri mulut lainnya pada agar Milis Salivarius disebabkan karena
kadar biru trypan. Di samping itu, media ini juga mengandung kristal violet, telurit
dan sukrosa berkadar tinggi.