Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AGAMA

“KESEHATAN KELUARGA”

DOSEN PENGAJAR : Dr. AYIP ROSIDI ,M.A


DI SUSUN OLEH:
NAMA: AFFANDI HIDAYAT
NO ABSEN : 4 (EMPAT)
NIM : P07120120049

TINGKAT 1B

POLITEKNIK KEMENTERIAN
KESEHATAN MATARAM
PROGRAM STUDI D-III KEPERWATAN MATARAM
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita
ucapkan. Atas rahmat dan karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shawalat serta salam
tercurah pada Rasulullah SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita kelak.

Makalah “kesehatan keluarga” disusun guna memenuhi tugas dosen pada


mata kuliah agama di poltekkes kemenkes mataram. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
kesehatan keluarga.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku


dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
bagi berbagai pihak. Aamiin

Wassalamualaikum wr wb

Mataram, 2 November 2020

penulis

2
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR......................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.............................................................4
B. RUMUSAN MASALAH........................................................4
C. TUJUAN..............................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KELUARGA.......................................6
B. PENGERTIAN KESEHATAN KELUARGA...............6-8
C. FAKTOR PENENTU KUALITAS KESEHATAN
KELUARGA..........................................................8-10
D. KOMITMEN ISLAM DALAM MEMBINA KELUARGA
SEHAT..................................................................10-14

BAB III PENUTUP

 KESIMPULAN................................................................15
 SARAN...........................................................................15

DAFTARPUSTAKA...................................................................16

3
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Saat ini perkembHangan di bidang kesehatan sudah begitu
pesat,serta sudah menjadi sebuah hal yang sangat diutamakan
dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Melihat kondisi yang demikian,
sudah seharusnya bukan hanya tenaga kesehatan saja yang menjadi
penanggung jawab kesehatan, tetapi kesehatan merupakan tanggung
jawab semua masyarakat. Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat. Ini berarti keluarga merupakan kelompok yang secara
langsung berhadapan dengan anggota keluarga selama 24 jam penuh.
Menurut Mubarak, Wahit Iqbal,dkk. (2007) peran keluarga adalah
mampu mengenal masalah kesehatan,mampu membuat keputusan
tindakan, mampu melakukan perawatan padaanggota keluarga yang
sakit, mampu memodifikasi lingkungan rumah, danmampu
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Kesehatan merupakan
kebutuhan keluarga yang tidak bolehdiabaikan karena tanpa kesehatan
segala sesuatu tidak berarti dan karenakesehatanlah seluruh kekuatan
sumber daya dan dana keluarga habis.Orang tua perlu mengenal
keadaan sehat dan perubahan-perubahan yangdialami anggita
keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang dialamianggota keluarga
secara tidak langsung akan menjadi perhatian dari orangtua atau
pengambil keputusan dalam keluarga (suprajitno, 2004). Menurut
Notoadmojo (2003) diartikan sebagai pengingat sesuatu yang
sudahdipelajari atau diketahui sebelumnya. Sesuatu tersebut adalah
sesuatuspesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telahditerima. Dalam mengenal masalah kesehatan keluarga haruslah
mampumengetahui tentang sakit yang dialami pasien.
B.Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksu dengan keluarga ?
2. Apakah yang dimaksud kesehatan keluarga?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi
kesehatan keluarga?
4. Bagaimana komitmen islam dalam membina
keluarga sehat ?

4
C.Tujuan
1.mengetahui pengertian keluarga
2. Mengetahui pengertian kesehatan keluarga.
3. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
kesehatan keluarga.
4. Memahami komitemen islam dalam membina
keluarga sehat.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
B.Pengertian Kesehatan Keluarga
Pengertian kesehatan keluarga adalah pengetahuan tentang
keadaan sehat fisik, jasmani dan sosial dari individu-individu yang
terdapat dalam satu keluarga. Antara individu yang satu dengan lainnya
saling mempengaruhi dalam lingkaran siklus keluarga untuk mencapai
derajat kesehatan keluarga yang optimal.Keluarga yang sehat adalah
salah satu kekayaan yang tak terhingga. Tapi tak sedikit dari kita yang
masih mencari formulasi yang tepat untuk mengajak seluruh anggota
keluarga memiliki kebiasaan hidupsehat.
Didalam agama islam, sangat dianjurkan menerpakan sikap hidup
sehat dan bahkan dikatakan kebersihan sebagian daripada iman. Maka
sangat perlu bagi kita selain hidup tentram dengan kebersihan kita juga
drajat keimanan kita insyaallah naik.
Mehmet C Oz, MD, dokter yang dibesarkan oleh Oprah
Winfrey,memberikan tip praktisnya untuk kita. “Jadikan trik ini seperti
waktu bersenang-senang untuk seluruh keluarga!”

1.Jangan keluar rumah dalam keadaan lapar. Ini adalah salah satucara
agar seluruh anggota keluarga bebas dari risiko obesitas. Jikakita
keluar rumah dalam keadaan perut terisi, kita tidak akankelaparan saat
di perjalanan menuju tempat aktivitas. Terutama jika jarak rumah dan
tempat tujuan cukup jauh, atau harus berhadapandengan kemacetan.
Rasa lapar akan memicu hormon ghrelinsehingga kita akan makan
berlebihan setibanya di tempat tujuan. “Plus tubuh membutuhkan 30
menit untuk mengembalikan ghrelin kembali ke level normal. Selama
menunggu 30 menit itu, kita akanmemakan apa saja untuk memenuhi
panggilan rasa lapar.
6
Jadi sebaiknya pergilah dengan keadaan perut terisi,” Oz
memaparkan.Tapi jika terpaksa, sediakan sekantong kacang almon
sebagaicamilan sehat di perjalanan.
2. Olahraga bersama setiap hari, minimal 20 menit buat apa olahragadi
tempat lain jika kita sekeluarga bisa melakukannya di rumah.Terlebih
jika kita kesulitan untuk menemukan jadwal untuk berolahraga
bersama. Oz menyarankan, sebelum sarapan bersama, bangunkan
seluruh anggota keluarga untuk sekadar jalan pagi atau berolah raga
dengan musik kesukaan bersama. “Tahu apa yang terjadi ketika kita
mencobanya hanya 20 menit? Setelah itu semuaanggota akan
ketagihan karena sebenarnya 20 menit adalah waktu yang singkat,”
ucap Oz sambil mengingatkan kita agar membuatnya menjadi seperti
waktu bersenang-senang bagi seluruhanggota keluarga.

3.Jadilah “food decider” untuk keluarga kita “Jangan langsung


membayangkan kita akan berperan seperti pemimpin yang otoriter,tapi
buatlah seluruh anggota keluarga menyukai pilihan makanan yang kita
berikan,” Oz mengingatkan. Caranya? “Jadilah koki untuk keluarga
kita.” Ini adalah trik merayu sebenarnya. Sebab tanpa sadar, anggota
keluarga akan lebih memilih menikmati makanan yang kita buat
ketimbang makan di luar. Ketika merekamenyukai makanan rumah, itu
artinya segala bahan yang kita pilih benar-benar lulus sensor untuk
memenuhi standar kebersihan serta kesehatan. “Bagi yang punya anak
-anak kecil, kita bisa menjadikanini cara agar mereka suka buah dan
sayur ”

.4.Makan malamlah bersama. Sebenarnya duduk dan menikmatimakan


malam bersama bukanlah sekadar menghabiskan makananyang
disajikan. Lebih dari itu, ujar Oz, makan malam bersama
akanmenciptakan ikatan emosi kepada seluruh anggota keluarga.
Iniadalah modal kesehatan emosi dan membentuk rasa percaya diri
pada anggota keluarga, khususnya anak-anak. Ciptakan suasanayang
hangat dan terbuka sehingga ritual makan malam bersamamenjadi
salah satu cara untuk memiliki waktu berkualitas bersama.
7
5.Cerita sebelum tidur. Bagi kita yang memiliki anak-anak yangmasih
kecil, membacakan dongeng adalah salah satu cara untukmembuat
anak rileks menjelang tidur. Hal ini akan menjadi modalanak untuk
mendapatkan kualitas tidur terbaik. Biasakan anakmemiliki jam dan
kualitas tidur yang baik karena jam dan kualitas tidur bisa sangat
berpengaruh untuk kesehatan tubuh. “Bahkan ketika kita tidak dapat
tidur dengan nyenyak, risiko serangan jantung dan stroke akan
membayangi kita,” ujar Oz.

6.Jadikan anak sebagai “polisi” makan sehat


Ketika kita mengajak anak untuk menerapkan pola makan sehat, kita
harus melibatkan mereka. Caranya, jadikan mereka “polisi” makanan.
Jika salah satu anggota keluarga, termasuk orang tua, kedapatan
menikmati junkfood, maka anak-anak sebagai polisi makanan berhak
memberikansanksi kepada kita. Menurut Oz, ini tak hanya membuat
anak bagian dari proses kebiasaan sehat, tetapi secara langsung
bisamemilih makanan-makanan apa saja yang masuk kategori
makanansehat dan tidak. Dengan demikan, secara sadar mereka
akanmenerapkan pola makan sehat tanpa merasa dipaksa.

7.Eratkan asmara di atas tempat tidur bersama suami. Memiliki jadwal


teratur untuk bercinta bersama suami adalah cara menyenangkan
untuk membuat usia kita 3 tahun lebih panjang.
“Lakukan minimal dua kali seminggu,” Oz menyarankan.

D. Faktor penentu kualitas kesehatan keluarga


Berikut adalah faktor-faktor tersebut:
1. Bentuk keluarga
Di Indonesia, sebagian besar keluarga berbentuk keluarga inti (nuclear
family) atau keluarga campuran (extended family).Keluarga inti hanya
terdiri dari ayah, ibu dan anak kandung. Sedangkan keluarga
campuran, terdiri atas keluarga inti dan sanak saudara lain menurut
garis vertikal atau horizontal dari pihak ayah atau ibu. Contohnya
adalah kakek dan nenek atau paman dan bibi. Pada bentuk keluarga
inti, secara umum fasilitas untuk menunjang kesehatan lebih terjamin
karena alokasi biaya per orang menjadi lebih besar.
8
Meski demikian, anak bisa kurang bersosialisasi, khususnya bila kedua
orang tua bekerja.Sedangkan pada keluarga campuran, masalah yang
sering terjadi adalah kebalikan yang terjadi pada keluarga inti.
2. Status ekonomi dan manajemen keuangan
Status ekonomi suatu keluarga akan menentukan tersedianya
kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan yang berkualitas,
serta akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang layak bagi
seluruh anggota keluarga.
Meski demikian, manajemen keuangan pun harus baik. Jika tidak,
maka alokasi biaya dan kualitas kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi
tidak akan optimal.
3. Akses terhadap fasilitas kesehatan
Terdapatnya fasilitas kesehatan yang dekat dengan rumah tinggal dan
terjangkau dari segi biaya akan memudahkan anggota keluarga untuk
mendapat pertolongan medis saat diperlukan. Dengan demikian,
masalah kesehatan anggota keluarga akan lebih mudah ditangani.
Kemudahan akses ini juga membantu memastikan si Kecil untuk
mendapat imunisasi sesuai kebutuhan dan jadwal yang dianjurkan.
4.Tingkat pendidikan ibu
Sesungguhnya, faktor ini amat memengaruhi kualitas kesehatan
keluarga. Ibu adalah penggerak roda rumah tangga, sehingga ibu yang
berpendidikan, berpengetahuan atau berwawasan luas akan mampu
membuat keputusan-keputusan yang cerdas, kritis, dan selektif. Seperti
istilah didalam agama ” ummu al-madrasatul ula ‘ala athfaliha’’ yang
artinya ‘’ibu adalah pendidikan pertama bagi anak-anaknya’’ maka
pendidikan ibu sangatlah berperan dalam menciptakan keluarga sehat.
Sebagai contoh, ibu yang memilih, menyediakan, dan menyiapkan
makanan bergizi di rumah, serta memastikan kebersihan rumah dan
lingkungan sekitarnya.Ibu juga yang umumnya memiliki kesadaran
akan pentingnya kesehatan, seperti membawa si Kecil imunisasi sesuai
jadwal, memberikan pertolongan pertama pada anggota keluarga yang
sakit, hingga mengingatkan pasangan untuk mengecek kesehatan
secara berkala.

9
Dengan bekal pendidikan dan wawasan yang baik, ibu akan mampu
mendidik si Kecil menjadi pribadi yang berkarakter baik. Hubungan
antar anggota keluarga yang harmonis Kedekatan serta hubungan
antar anggota keluarga yang harmonis dapat mencerminkan keluarga
yang penuh kasih sayang. Hal ini sangat penting bagi kesehatan jiwa
dan psikologis seluruh anggota keluarga, terutama si Kecil.Dalam
keluarga yang harmonis, pertengkaran yang tidak pantas disaksikan si
Kecil atau terjadinya kekerasan dalam rumah tangga bisa dihindari.

5.Sosialisasi dan kontrol sosial


Manusia adalah makhluk sosial. Oleh sebab itu, manusia butuh untuk
bersosialisasi dengan orang lain.Keluarga yang anggotanya cenderung
hidup menyendiri dan tidak bergaul dengan tetangga atau orang lain
akan lebih mudah mengalami depresi dan gangguan jiwa lainnya. Pada
akhirnya, kesehatan fisik pun akan terdampak.Di sisi lain, harus ada
juga kontrol sosial agar lingkungan pergaulan tiap anggota keluarga
tetap sehat dan tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.Kontrol
sosial ini bisa dari orang tua atau lingkungan sekolah ke si Kecil, dari
suami ke istri atau sebaliknya, serta dari lingkungan kerja ke pencari
nafkah dalam keluarga.

6.Memiliki rasa aman dan damai


Rasa aman dan damai umumnya bisa didapat oleh mereka yang
mampu bersyukur dan merasa cukup akan apa yang dimilikinya. Selain
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebelumnya, persepsi ini sangat
dipengaruhi oleh keyakinan iman yang dianut oleh suatu keluarga.

E. Komitmen Islam Membina Keluarga Sehat


1. Membangun dan Membina Kesehatan Fisik
Ajaran Islam secara konkrit memotivasi dan membangun keluarga
agar menjadi sehat secara pisik. Adapun langkah konkritnya adalah :
a. Menjaga Kebersihan
Dalam surat Al-Baqarah, ayat 222 Allah berfirman yang artinya:
“Allah sangat mencintai hambanya yang suka bertaubat dan
memelihara dirinya (mensucikan diri)”.

10
Prinsip ini digaris bawahi oleh Rasulullah dengan sabdanya yang
artinya: “Kebersihan itu adalah sebahagian dari iman”.Ayat dan
hadist tersebut mengandung tuntunan betapa urgensinya setiap
keluarga untuk membangun kesehatan yang prima, di mana sikap
dan perilaku sehat mesti menjadi misi hidup dan kehidupan umat
Islam, karena tidak hanya akan berdampak pada kesehatan pisik
semata melainkan akan jauh berdampak pada intensitas
pelaksanaan pengamalan ajaran Islam kedalam kehidupan sehari-
hari. Adapun tuntunan yang diajarkan Rasulullah antara lain dengan
menggosok gigi sebelum menjalankan shalat. Sebagaimana sabda
Nabiyullah yang diriwayatkan oleh Imam Malik, Ahmad dan Imam An
Nasa’i, yang artinya: “Jika tidak memberatkan umatku, niscaya aku
perintahkan agar umat Islam bersifat(membersihkan gigi, mulut)
setiap kali akan melakukan shalat”
b. Mengkonsumsi Makanan yang Baik dan Halal
Dalam ajaran Islam sangat menekankan pentingnya memakan
makanan yang baik, sehat dan halal, maka Rasulullah secara tegas
memberi tahu kepada umatnya melalu hadist beliau yang artinya:
“Sumber penyakit adalah makanan. Sedang menjaga makanan
adalah sumber segala obat”. Dalam surat Al-Baqarah ayat 172-173,
Allah berfirman yang artinya:“Wahai orang-orang yang
beriman,makanlah diantara rezki yang baik-baik, yang Kami berikan
kepadamu danbersyukur kepada Allah, jika benar-benar hanya
kepada Allah kamu menyembah”.Dalam surat Al A’raaf, ayat 157
Allah berfirman yang artinya:“Dan Allah menghalalkan yang baik-baik
dan mengharamkan yang burukburuk”. Dari ungkapan ayat dan
hadist tersebut menjelaskan bahwa perlu kewaspadaan terhadap
makanan yang dimakan, dengan ketentuan antara lain:
1) Makanan yang dengan jelas diharamkan oleh Allah dan Rasul-
Nya
2) Makanan yang telah kadaluwarsa
3) Makanan yang tidak alami, karena telah banyak mengandung
bahan penyedap
4) Makanan yang banyak mengandung bahan pengawet.8

11
c. Menjauhkan diri dari makanan yang tidak layak konsumsi
Rasulullah senantiasa menganjurkan dan meneladani kepada
umatnya dalam makan, makanan yang tidak layak walau terbuat dari
bahan yang baik dengan tipsnya sebagai berikut :
1) Tidak mencampurkan makanan yang panas dengan panas, dingin
dengan dingin, makanan yang lengket dengan makanan yang
lengket pula
2) Tidak menyantap makanan yang dalam kondisi yang sangat
panas
3) Tidak mengkonsumsi makanan yang dimasak dua kali (dipanasi
lagi)
4) Tidak mengkonsumsi makanan yang basi, sangat asin
5) Kalau mau makan makanan yang dicampur, nasi panas dengan
nasi dingin,
makanan yang kering dengan makanan yang lembek, lembut dan
sebagainya.9
d. Menggunakan Cara Makan dan Minum yang Benar
Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al A’raaf ayat 31, yang artinya:
“Makan dan minumlah kalian, tetapi jangan berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang berlebihan”.
kemudian dalam hadist Rasul riwayat Imam Ahmad, An-Nasa’I dan
Imam Turmudzi, beliau bersabda: “Tidaklah seseorang memenuhi
tempat yang lebih jelek dari pada perutnya, padahal cukup beberapa
suap saja untuk menegakkan punggungnya, bila terpaksa dilakukan
maka; sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman,
sepertiga untuk bernafas”.

Menurut ilmu kedokteran modern, berlebihan dalam hal makan


makana (makan banyak) menyebabkan terjadinya kelambanan
dan pembebanan pencerna serta fermentasi makanan dalam
perut, bahkan terkadang mengakibatkan luka dan
terjadi peradangan pada perut, usus 12 jari dan kerongkongan,
perut kembung, hal ini diakibatkan oleh kondisi rongga yang
menjadi tempat mengendapkannya kelebihan makanan dan
membusuk,yang pada akhirnya juga akan menimbulkan dampak
negatif, sepertinya:
12
1) Reflek gerak pemantulan dan pembalikan saraf terhadap
kondisi jantung
2) Denyut jantung menjadi berdebar-debar, tekanan denyut
menjadi meninggi dan menurun
3) Jantung menjadi kejang-kejang
4) Perut menjadi lemah untuk mencerna makanan,sehingga
makanan

berfermentasi dan dan cepat membusuk.12


F. Tidur yang memadai
Dalam surat An-Naba’ ayat 9-11, Allah berfirman yang artinya: “Dan
Kami jadikan tidurmu istirahat, siangmu penghidupan, malammu
istirahat”.13 Zaenab
Ali Ahmad dalam kutipan Muh. Halabi Hamdi memaparkan bahwa
“Tidur adalah merupakan realitas fisiologis yang teramat penting
dalam hidup. Dalam tiduranggota tubuh terutama yang vital
melakukan istirahat khususnya perangkat syaraf otot. Tidur adalah
salah satu kebutuhan fisiologis yang berkaitan langsung dengan
kelangsungan hidup manusia” Lebih jauh Zaenab Ali Ahmad
memberikan penjelasan tentang manfaat tidur bagi seseorang yaitu:
Membuat otot-otot menjadi santai dan minimnya
aktifitas sel-sel syaraf sampai titik nol, menurunnya tekanan darah,
mengurangi frekuensi denyut jantung, setidaknya dalam satu menit
menjadi hanya 20 detik,mengurangi gerakan pernafasan hingga
empat sampai lima kali dalam satu menit,Menghilangkan ketegangan
otot, menenangkan mata,menjadikan indera pendengaran melemah,
menambah pengeluaran kelenjar kulit,menghentikan interaksi indera
dan gerakan dengan lingkungan luar tubuh, melemahnya aktifitsyaraf
pada otak dan jaringan syaraf, menyimpan kadar glikogen untuk
diubah menjadi gula, merupakan aktifitas paling sedikit
membutuhkan energi (kalori),membuang racun-racun yang
menumpuk dalam tubuh, membangun jaringan tubuh yang rusak,
memperbaiki dan menyembuhkan berbagai
penyakit,influenza,ketegangan syaraf.

13
f. Melakukan Olah Raga Secara Teratur
Tidak dapat disangkal lagi bahwa kegiatan olah raga sangat
memegang peranan penting bagi seseorang yang menginginkan
agar tubuhnya tetap terjaga,sehat dan bugar, seiring dengan
harapan Allah dan RasulNya. Harapan ini tertuang dalam surat Al-
Anfaal ayat 60, yang artinya: “Orang mukmin yanGkuat lebih
dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah”.

Dalam hadist Rasulullah juga dianjurkan agar kita selalu berolaraga,


yang artinya: “Ajarilah anak-anakmu berenang, memanah dan
sebaiKbaik permainan wanita adalah menenun di rumah”
g. Berobat apabila sakit
Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh An Nasa’I, yang
artinya:“Berobatlah engkau, karena sesungguhnya Allah tidak
mendatangkan penyakit,kecuali mendatangkan obatnya. Kecuali
satu yang tidak ada obatnya, yaknipenyakit tua”.

14
BAB III PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pada hakekatnya semua manusia itu membutuhkan kesehatan seluruh
dimensinya,baik pisiknya, psikisnya (mentalnya), sosialnya dan
spiritualitasnya. Guna pemenuhan kebuthan esensial hamba tersebut
ajaran islam menawarkan prinsip prinsip kesehatan yang paripurna
yang holistic untuk bias diterapkan oleh hamba hambanya, agar
dikemudian hari menjadi umat muslim yang sehat lahir batin secara
totalitas demensionalnya,yaitu hamba yang memiliki kepribadian yang
prima sesuai harapan agama.Guna menanamkan dan menegakkan
prinsip prinsip kesehatan islami dimaksud kepada seluruh generasi
muslim, kelihatannya unit keluarga menjadi prioritas pilihan utama dan
pertama menjadi sentrum penanaman dan penumbuhkembangan nilai
nilai positif.Profil umat yang seperti inilah yang menjadi dambaan Allah
dan rasulnya, sebagaimana firmanNya:Orang mukmin yang sehat, kuat
lahiR batinnya akan lebih dicintai Oleh Allah dari pada orang muslim
yang lemah”.Kemudian Dalam surat As- syuara’ ayat 89-90 Allah
mendiskripsikan umat yang seperti ini adalah “ orng orang yang ketika
menghadap Allah kondisi hatinya damai, sehat, selamat, bersih dan
suci.”, Maka surga akan didekatkan pada hamba hambanya yang
muttaqin”. Amin yaa Rabbal A’lamiiin.

B.SARAN
Demikianlah makalah ini penulis buat, penulis yakin dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan yang
perlu dibenarkan dan jauh dari kesempurmnaan, maka dari itu saran
dan kritikan dari pembaca yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan. Akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA
Mujib, Abdul. 2001. Nuansa Nuansa Psikologi Islam. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Bastaman, Hanna Djumhana. 1995. Integrasi Psikologi Dengan Islam,
Yogyakarta:Puskata pelajar.
Departemen Agama. 2007. Alqur’an Terjemah Perkata. Jakarta :
Penerbit Syaamil :
Mahkota Surabaya.El-Qussy, Abdul Aziz.1974. Terjemahan Zakiah
Darodjat, Jakarta: Bulan Bintang.Fatahillah, Muhammad. 1997. Terapi
Stress Secara Islam. Surakarta: Ma’sum Press.

16

Anda mungkin juga menyukai