Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SEJARAH EPIDEMIOLOGI
Dosen pengampu:
Antun Rahmadi, SKM,MPH
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Farida Indah Cahya (2013411083)
2. Imelda Tasya Zen (2013411089)
3. Kharisa Megarani (2013411093)
4. Khoirunnisa (2013411094)
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis
masih diberi kesehatan dan kekuatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah yang berjudul “Sejarah Epidemiologi” ini disusun untuk memenuhi tugas
mahasiswa pada mata kuliah Epidemiologi di jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Tanjungkarang.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dan masyarakat pada
umumnya.Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah khasanah
ilmu pengetahuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Untuk Mengetahui Definisi Epidemiologi .......................................... 3
2.2 Untuk Mengetahui Definisi Epidemiologi Kuno ................................ 3
2.3 Untuk Mengetahui Definisi Epidemiologi Modern ............................ 4
2.4 Untuk Mengetahui Definisi Epidemiologi Transisi ............................ 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Epidemiologi,
2. Untuk Mengetahui Epidemiologi Kuno,
3. Untuk mengetahui Epidemiologi Modern dan
4. Untuk mengetahui Epidemiologi Transisi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pengobatan dengan metode epidemiologi terutama pada saat berlakunya paradigma bahwa
penyakit disebabkan oleh roh jahat. Keberhasilan menembus paradigma tersebut berkat
perjuangan yang gigih para ilmuwan terkenal di kala itu. Seperti sekitar 1000 SM Cina dan
India telah mengenalkan variolasi, Abad ke 5 SM muncul Hipocrates yang memperkenalkan
bukunya tentang air,water and places, selanjutnya Galen melengkapi dengan faktor atmosfir,
faktor internal serta faktor predisposisi. Abad 14 dan 15 terjadi karantina berbagai penyakit
yang di pelopori oleh V. Fracastorius dan Sydenham, selanjutnya pada tahun 1662 John
Graunt memperkenalkan ilmu biostat dengan mencatata kematian PES & data metriologi.
Pada tahun 1839 William Farr mengembangkan analisis statistik, matematik dalam
epidemiologi dengan mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan
penyebab kematian dibandingkan pola kematian antara orang-orang yang menikah dan tidak,
dan antara pekerja yang berbeda jenis pekerjaannya di inggris.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan sistem pengamatan penyakit secara
terus menerus dan menggunakan informasi itu untuk perencanaan dan evaluasi program telah
mengangkat nama William Farr sebagai the founder of modern epidemiology. Selanjutnya
pada tahun 1848, John Snow menggunakan metode Epidemiologi dalam menjawab epidemi
cholera di London, Kemudian berkembang usaha vaksinasi, analisis wabah, terakhir
penggunaan metode epidemiologi pada penyakit keracunan dan kanker. Perkembangan
epidemiologi surveilans setelah perang dunia II disusul perkembangan epidemiologi khusus.
hal yang sama juga dilakukan Edwin Chadwik Pada tahun 1892 yaitu melakukan riset tentang
masalah sanitasi di inggeris, serta Jacob henle, robert koch, Pasteur mengembangkan teori
kontak penularan.
Dari tokoh-tokoh tersebut paling tidak telah meletakkan konsep epidemiologi yang masih
berlaku hingga saat ini. Konsep-konsep tersebut antara lain:
1. Pengaruh lingkungan terhadap kejadian suatu penyakit
2. Penggunaan data kuantitatif dan statistik
3. Penularan penyakit
4. Eksprimen pada manusia’
4
menganalisis data studi epidemiologi analitik, Snow membandingkan angka kematian
penduduk yang menggunakan dua sumber air minum. John Snow memeragakan bahwa
insidensi kolera jauh lebih rendah pada populasi yang menggunakan air minum yang dipasok
oleh Lambeth Water Company daripada Southwark and Vauxhall Company. Menurut
metodologi sekarang, rancangan yang digunakan John Snow dalam studinya diklasifikasikan
sebagai studi kohor. Sebagaimana dikemukakan Rothman (2012) dalam buku “Modern
Epidemiology”, rancangan itu dapat juga disebut “eksperimen alami” (“natural
experiment”). Studi John Snow merupakan tonggak sejarah kesehatan masyarakat. Atas
upaya terus-menerus dalam meneliti cara kolera menyebar, metode statistik dan pemetaan
yang dirintis, dan penurunan yang nyata kematian karena kolera setelah pemutusan suplai air
yang tercemar di daerah yang terkena, John Snow kemudian dikenal luas sebagai bapak
epidemiologi.
5
b. Tahap 2 - Penyakit infeksi menghilang - Penurunan mortalitas - Angka harapan hidup
30—50 tahun - Pertambahan jumlah penduduk secara eksponensial.
c. Tahap 3 - Penyakit degeneratif turun - Angka pertumbuhan penduduk tergantung angka
fertilitas.
Transisi epidemiologi yang lambat dapat memicu ledakan penduduk. Faktor transisi
negara berkembang :
a. Faktor Ekobiologi Terjadi keseimbangan antarkomponen dalam segitiga epidemiologi.
b. Faktor Sosial, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Pada faktor ini kelompok yang rentan
menjadi korban adalah kelompok usia balita.
c. Faktor Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan.
Transisi Epidemiologi di Indonesia yaitu teori tentang transisi epidemiologi pertama kali
dikenalkan oleh Abdel Omran pada taun 1971. Teori yang dia kemukakan telah mengalami
beberapa revisi yang diusulkan oleh para ahli yang salah satunya perlu ada pembedaan antara
transisi epidemiologi yang terjadi di negara maju (ada 5 fase) dengan transisi yang terjadi di
negara berkembang (3 fase). Tiga fase transisi epidemiologi untuk negara berkembang seperti
Indonesia adalah sebagai berikut:
1. The age of pestilence and famine (masa wabah dan kelaparan), ditandai dengan tingginya
angka kematian, rendahnya usia harapan hidup yaitu dibawah 40 tahun, dan pertumbuhan
populasi yang tidak terkontrol. Fase ini terjadi sejak abad 17 d hingga awal abad 20. Pola
penyakit dalam fase ini ditandai dengan peningkatan paparan mikroba, gizi buruk,
penyakit karena penyimpanan makanan yang tidak adekuat, penyakit menular dan
penyakit endemik.
2. The age of receding pandemics (masa menurunnya pandemi), ditandai dengan penurunan
angka kematian karena penurunan epidemi, dan peningkatan usia harapan hidup menjadi
sekitar 55 tahun. Masa ini terjadi pada pertengahan abad ke 20. Pada fase ini mulai terjadi
pergeseran pola penyakit dan kematian yang awalnya dikarenakan penyakit infeksi, kini
disebabkan karena penyakit degeneratif dan kronik.
3. The age of triple health burden (masa tiga beban kesehatan), ditandai dengan penurunan
signifikan angka kematian dan peningkatan usia harapan hidup menjadi mencapai 70
tahun. Fase ini terjadi pada akhir abad 20 atau awal abad 21. Frenk dan Gomez-Dantes
mengatakan triple burden of disease pada negara berkembang di fase ini meliputi; (1)
Timbunan permasalahan kesehatan klasik, seperti penyakit infeksi, gizi buruk, dan
kematian ibu, (2) Meningkatnya tantangan penyakit tidak menular, seperti kanker,
diabetes, penyakit jantung, dan penyakit mental, (3) Munculnya permasalahan kesehatan
yang berhubungan dengan globalisasi, seperti new emerging disease dan permasalahan
kesehatan terkait perubahan iklim dan gaya hidup. Berdasarkan teori tersebut dapat
disimpulkan bahwa kini Indonesia berada di fase ketiga, yaitu the age of triple health
burden.
6
BAB III
KESIMPULAN
Jadi kesimpulan dari sejarah epidemiologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang pola
penyebaran penyakit atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan, beserta faktor-faktor
yang dapat memengaruhi kejadian. Epidemiologi juga dibagi menjadi 3 yaitu epidemiologi
kuno, epidemiologi modern dan epidemiologi transisi.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/5385/2/BAB%201.pdf
file:///C:/Users/User/Downloads/SejarahPerkembanganEpidemiologi.pdf
http://theicph.com/id_ID/icph/peran-epidemiologi/
https://fkik.uin-malang.ac.id/index.php/2017/01/28/transisi-epidemiologi-di-indonesia/
http://repository.uinsu.ac.id/5523/1/DIKTAT%20DASAR%20EPID.pdf