Anda di halaman 1dari 7

Pengertian kebersihan

Alangkah indah agama islam ini, sebab segala hal telah ditetapkan ketentu annya dan kadarnya,
se¬hingga kita sebagai ummat islam khususnya haruslah menaati ketentuan yang sudah Allah berikan.
Agar keberlangsungan kehidupan dapat teratur dan terjaga. Mulai dari hal besar hingga hal kecil diatur
di dalam Islam, mulai dari mengelola Negara hingga mengelola keluarga, mulai dari menjaga kebersihan
lingkungan hingga kebersihan diri, kesemua hal tersebut tidak luput dari ajaran islam yang bersumber
dari Alquran dan Hadits. Sehingga kita sebagai muslim tinggal melaksanakan ketentuan yang ada.

Akan tetapi ketidaktahuan dan ketikperdulianlah yang menjadikan hadirnya berbagai problematika.
Ketika kita sudah tidak memperdulikan hukum Allah, maka secara otomatis kita akan lebih menuruti
nafsu serta bujukan setan, sehingga keteraturan yang seharusnya terjaga pun ternodai.

Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW :
‘Suci itu sebagian dari iman. (Muslim).

Salah satunya terkait tentang kebersihan. Kebersihan adalah salah satu bagian penting di dalam Islam,
kebersihan dan kesucian merupakan bagian dari kesempurnaan nikmat yang dibe¬rikan Allah kepada
hambaNya, karena bersih merupakan modal awal dari hidup sehat, kesehatan merupakan nikmat yang
tidak ternilai harganya. Allah berfirman dalam hal ini, “Allah tidak ingin menjadikan kamu susah tetapi
Dia ingin menyucikan kamu dan me¬nyem-purnakan nikmatNya kepadamu semo¬ga kamu bersyukur”
(QS: Al-Maidah:6)

Bahkan Rasulullah SAW mengait¬kan kebersihan itu dengan keimanan seseorang. Rasulullah Saw
bersabda; Suci itu bagian dari iman (HR. Muslim). Dalam hadits tersebut sangat jelas dikatakan bahwa
kebersihan dan kesucian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan, oleh sebab itu
orang yang tidak menjaga kebersihan dan kesucian sama dengan telah mengabaikan sebagian dari nilai
keimanan, sehingga dia belum terma¬suk orang yang betul-betul beriman secara keseluruhan.

Kebersihan amat erat kaitannya dengan kesehatan, ketika seseorang perduli dan tanggap akan
kebersihan, maka kesehatannya pun akan terjaga pula. Agama kita yaitu Islam sungguh luar biasa dalam
memberikan perhatian terhadap persoalan kesehatan. Karena kesehatan merupakan salah satu unsur
penunjang utama dalam melaksanakan berbagai hal, baik itu bekerja maupun dalam pelaksanaan
aktivitas ibadah kepada Allah Swt.
Kita diperintahkan untuk bersih sebab islam ingin menjaga aspek kesehatan terhadap diri manusia,
sebagaimana yang disampaikan Imam asy-syatibhi dalam Kitabnya Fi Ushul Al-Ahkam, bahwa tujuan
kehadiran agama Islam dalam rangka menjaga agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Oleh
karena itu dalam melaksanakan tujuan kehadiran agama Islam tersebut, kesehatan memegang peranan
yang sangat urgen. Tanpa adanya kondisi kesehatan seseorang , maka dengan sendirinya berbagai upaya
untuk memenuhi kewajiban pokok akan sulit dilaksanakan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
kesehatan meru-pakan modal pokok dalam mencapai tujuan kehadiran agama.

Dalam khasanah Islam ada dua terminologi populer yang artinya sehat yaitu Ash Shihah dan Al
Afiat.Menurut salah satu ulama bahwa makna Ash Shihah itu adalah bentuk kesehatan yang meliputi
jasmani/raga/lahiriah, sedangkan Al Afiat adalah bentuk kesehatan yang meliputi rohani/jiwa/batiniah.
Islam jauh-jauh hari sudah memberikan petunjuk secara jelas, komplit dan terpadu tentang konsep
pentingnya menjaga kesehatan baik seara jasmani maupun rohani.

Akan tetapi, apabila kita amati. Kebersihan masih menjadi masalah yang perlu kita perhatikan di negara
kita ini. Hal ini dapat kita lihat dari lingkungan sekitar yang masih jauh sekali dari kata “bersih”. Sebab
masih banyaknya sampah yang berserakan dimana-mana, sehingga menimbulkan berbagai macam
problema seperti banjir, bau tak sedap dan lain seba¬gainya. Tidak cukup apabila kita hanya perduli
terhadap kebersihan diri, Karena di samping itu, Islam juga sangat mem¬perhatikan kebersihan
lingkungan tempat tinggal, karena sebagai agama yang menjadi rahmat bagi sekalian alam, Islam tidak
akan membiarkan manusia merusak atau mengotori ling¬kungan sekitarnya. Kebersihan lingku¬ngan itu
sendiri akan sangat berpe¬ngaruh terhadap keselamatan manusia yang ada di sekitarnya, oleh sebab itu
menjaga kebersihan lingku¬ngan sama pentingnya dengan menjaga keber¬sihan diri.

Tak sulit rasanya apabila kita ingin melihat tumpukan sampah di sekitar lingkungan kita tinggal. Padahal
tempat tersebut kerap digunakan oleh khalayak ramai. Menjaga kesucian dan keber¬sihan tempat yang
banyak dikunjungi orang sangat penting, karena jika tempat itu kotor dan menjadi sarang penyakit,
maka akan sangat mudah menjangkiti banyak orang dalam waktu yang bersamaan.

Kita juga dilarang meludah di sembarangan tempat, karena disam¬ping ludah itu sendiri sangat
menjijikan, juga menjadi salah satu sarana menularnya beberapa penyakit. Dalam hal ini Rasulullah Saw
bersabda “meludah di mesjid adalah dosa, dan kafarat (taubat) nya adalah dengan menanam ludah itu”
(HR. Bukhari dan Muslim). Masjid di zaman Rasulullah SAW hanyalah berlantai tanah dan pasir, sehingga
kadang-kadang ada orang yang dengan diam-diam meludah sembarangan di dalamnya, lalu Rasulullah
SAW memerintahkan siapa yang meludah di dalam masjid untuk menanam ludah itu supaya tidak jorok
dan diinjak atau diduduki orang lain.
Baca Juga 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Dalam hadits ini dapat kita ambil hikmah bahwa Islam melarang kita untuk meludah di tempat-tempat
umum seperti mesjid dan juga tempat lainnya, karena sama-sama menjijikkan dan menjadi salah satu
faktor tertularnya penyakit.

Hal ini sebenarnya dapat menjadi nilai yang mendasari aktivitas kita di manapun berada, akan tetapi
sampah yang berserakan menjadi bukti bahwa kita masih sangat abai dengan yang namanya kebersihan,
kita hanya menjadikan hadits nabi yang mengisya¬ratkan bahwa kebersihan adalah seba¬gian dari iman
sebagai selogan. kita seolah lupa dengan apa yang telah diajarkan kepada kita bahwa sehat berawal dari
bersih, maka harus ada penerapan konkrit dari hadits tersebut. Apabila dari segi kebersihan kita tidak
peduli, bagaimana kita hendak berjuang atas nama agama, Negara dan bangsa.

Tidaklah sulit rasanya apabila kita ingin melihat orang yang membuang sampah secara sembarangan.
Mungkin gaung kata “bersih itu sehat” masih berada pada perkataan kita, tapi tidak pada perilaku
sehari-hari. Kotornya lingkungan kota yang menghasilkan bau tak sedap seolah tak mampu menggu¬gah
rasa tanggap terhadap pentingnya bersih.

Meskipun lingkungan sudah difasili¬tasi dengan adanya petugas kebersi¬han, bukan berarti kita bisa
berlepas tangan dengan membuang sampah sembarangan. Kapan kita mampu menjadi Negara maju
ketika perilaku kita masih mencerminkan negara yang terbelakang.

Oleh karena itu, marilah kita sadari betapa pentingnya arti kebersihan itu, sehingga kita dapat menjadi
cerminan bagaimana seharusnya seorang muslim itu menjaga kebersihan diri dan ling-kungannya.
Semoga nantinya kita mampu mengaplikasikan perintah aga¬ma yang menginginkan umatnya untuk
peduli terhadap kebersihan diri serta lingkungan, dan kesemuan pihak akan bersinergi ketika kita mau
memulai dari diri sendiri serta mampu menular¬kannya terhadap orang lain.

Dftr pustaka : analisadaily.com

2 . Pandangan islam terhadap kebersihan dan kesehatan

Seperti yang sudah kita ketahui bahwasannya islam merupakan suatu agama yang mengatur seluruh
aspek kehidupan manusia. Karena di dalam ajarannya, agama islam memiliki aturan-aturan serta ilmu
yang berkaitan dengan tata cara kehidupan manusia. Aturan-aturan tersebut tidak lain bertujuan untuk
mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak. Banyak hal yang diajarkan oleh agama islam
agar tercapainya tujuan tersebut. Salah satu hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu
memiliki badan yang sehat. Maka dari itu di dalam agama islam dijelaskan mengenai ilmu yang berkaitan
dengan kesehatan umat manusia.
Islam memandang bahwa kesehatan merupakan salah satu nikmat yang wajib disyukuri oleh semua
umat manusia. Agama islam sangat mengutamakan kesehatan. Hal ini dibuktikan dengan
ditempatkannya nikmat sehat di tempat kedua setelah nikmat iman. Karena untuk mengerjakan semua
ibadah yang diajarkan oleh agama islam seperti shalat, puasa, naik haji, dan lain-lain diperlukan badan
yang sehat. Maka dari itulah kesehatan dianggap penting di dalam ajaran agama islam. Namun
meskipun islam sudah mengajarkan bahwa kesehatan merupakan hal yang penting, masih banyak umat
manusia yang mengabaikan nikmat sehat yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Sebagaimana yang
sudah di riwayatkan oleh Imam Bukhari bahwasannya Rasulullah SAW berkata :

“Ada dua nikmat yang banyak di lupakan manusia, yaitu nikmat sehat dan dan peluang kesempatan”
( H.R Imam Bukhari )

Maka dari itu sungguh sangatlah merugi orang yang mengabaikan nikmat sehat yang telah diberikan.
Karena nantinya nikmat sehat itu akan di minta pertanggung jawabannya di hari kiamat kelak.

Hal tersebut dikuatkan dengan firman Allah SWT dalam surat At-takatsur ayat 8 yang berbunyi :

“Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu)”

Sebagian besar tafsir ulama mengartikan kenikmatan pada ayat diatas yaitu nikmat sehat. Maka dari itu
ayat ini merupakan sebuah ayat yang memperkuat pernyataan bahwa nikmat sehat yang telah kita
peroleh nantinya akan di pertanggung jawabkan di akhirat. Sebagai umat islam tentunya kita
menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam menjalani kehidupan di dunia. Namun pada
kenyataannya tidak jarang Al-Qur’an juga sering disebut sebagai “Penyembuh Penyakit”. Al-Qur’an
merupakan sebuah petunjuk yang akan membawa umat manusia pada kesehatan spiritual, psikologis,
dan fisik. Karena di dalam Al-Qur’an disebutkan berbagai macam penyakit hati yang dapat menimpa
manusia. Selain itu , Al-Qur’an juga mengajarkan manusia agar tetap melestarikan lingkungan dan
menjaga kebersihan agar tidak terkena penyakit. Dan Al-Qur’an juga memberitahu bagaimana cara
untuk mengobati sebuah penyakit. Di dalam Al-Qur’an banyak sekali kalimat yang berkaitan dengan
kesehatan.
Sebagian besar tafsir ulama menganggap kesehatan yang disebutkan tersebut bukan hanya kesehatan
rohani , tetapi kesehatan jasmani juga. Kesehatan jasmani manusia sangatlah penting selama mereka
masih hidup di dunia. Karena kesehatan jasmani itulah yang menjadi modal dari Allah SWT untuk
menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Di dalam Al-Qur’an sendiri
terdapat beberapa cara yang di anjurkan untuk menjaga kesehatan kita. Salah satunya adalah anjuran
untuk selalu menjaga kebersihan dan berwudhu.

Manfaat dari menjaga kebersihan menurut Al-Qur’an adalah dapat menghilangkan kuman atau bakteri
yang dapat membuat tubuh kita terkena penyakit. Sedangkan berwudhu memiliki banyak manfaat baik
itu bagi jasmani mapun rohani. Manfaat berwudhu bagi rohani yaitu ketika seseorang berwudhu maka
berguguran dosa-dosanya melalui bagian tubuh yang di basuhnya. Tidak hanya itu, berwudhu juga
merupakan suatu kegiatan yang baik untuk kesehatan.

Di dalam bukunya Prayers, A Sport for The Body and Soul, Mokhtar Salem menjelaskan kalau berwudhu
yang baik dan benar dapat mencegah timbulnya berbagai macam penyakit.

Alasannya, orang yang berwudhu secara otomatis pasti juga membersihkan anggota tubuh dan kulitnya.
Ia selalu menjaga kebersihan hidungya (dengan istinsyaq), tangannya, wajahnya, hingga kedua kakinya.
Lebih dari itu, Salem menyebutkan kalau berwudhu yang baik dan benar juga bisa mencegah kanker
kulit. Setiap hari orang pasti bersentuhan dengan banyak elemen, termasuk bahan-bahan kimia. Dengan
berwudhu, maka bahan kimia yang menempel dikulit tersebut akan larut dan hilang. Sarjana-sarjana luar
negeri juga banyak yang meneliti tentang manfaat wudhu. Salah satunya adalah psikiater dan neurolog
berkebangsaan Austria, Leopold Werner von Ehrenfels. Berdasarkan hasil penelitiannya, Von Ehrenfels
mengatakan bahwa berwudhu menjadikan tubuh selalu sehat. Air wudhu merangsang saraf-saraf tubuh
manusia. Hasilnya, tubuh orang yang sering berwudhu selalu sehat.

Banyak sekali hubungan antara islam dan kesehatan. Hal itu dapat kita lihat dari banyaknya ayat di
dalam Al-Qur’an dan juga hadist nabi yang membahas tentang kesehatan manusia. Dan juga banyak
cendekiawan-cendekiawan muslim terdahulu yang sudah menghasilkan berbagai buku tentang
kesehatan. Mulai dari Ibnu Sina dengan karyanya yang terkenal yaitu Qanun fi Thib. Beliau juga sering
disebut sebagai “Bapak Pengobatan Modern”.

Dftr pustaka : https://bandungberita-com.cdn.ampproject.org/v/s/bandungberita.com/pandangan-


islam-dalam-hal-kesehatan/amp/?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=16061340182711&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fbandungberita.com%2Fpandangan-islam-dalam-hal-
kesehatan%2F
3.Menerapkan konsep hidup sehat sesuai dengan ajaran agama islam

Hidup sehat merupakan salah satu cara untuk mencapai kehidupan yang bahagia, berkah, bermanfaat
dan tentram sejahtera. Maka dari itu Islam menerapkan cara hidup sehat sesuai dengan syariat Islam.
Menerapkan pola hidup sehat adalah suatu kebagian yang mutlak bagi seluruh umat Musim. Cara hidup
sehat yang dicontohkan oleh Rasulullah yag patut untuk ditiru dan dicoba, di antaranya sebagai berikut:

Tidak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang

Ketika makan dan minum hendaknya duduk

Makan dengan menggunakan tangan kanan

Mengucapkan basmalah ketika hendak makan dan minum

Sering melaksanakan puasa-puasa sunnah

Sedikit tidur dan cepat bangun

Adapun juga hal-hal yang perlu diperhatikan di antaranya:

Menjaga kesehatan dan kesucian

Rajin berolahraga

Mandi

Menjaga kebersihan lingkungan

Setelah bangun tidur hendaknya mencuci tangan

Memperhatikan pola makan

Membersikan mulut dan menggosok gigi

Semua itu merupakan tata cara hidup sehat menurut Islam yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW dan
para sahabatnya yang patut kita contoh dan di terapkan untuk mencapai kehidupan yang sehat
bahagian dan sejahtera. Pentingnya dalam menjaga kesehatan menurut Islam karena tidak akan
sempurna jika menikmati kehidupan dan menjalankan perintah-Nya jika tidak dalam keadaan fisik yang
sehat bugar.
Pola hidup sehat di dalam Islam, yaitu:

Melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan

Menghindari yang membahayakan kesehatan

Melakukan kegiatan yang dapat menghilangkan kegelisahan, stress, dan penyakit

Semua pola hidup sehat ini sudah sangat jelas dan sesuai dengan firman Allah di dalam Al-Qur’an surah
al-A’raf [7]: 31 yang artinya:

“makan dan minumlah kalian, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan”.

Ayat tersebut mengandung makna sekaligus perintah untuk menjalani pola hidup sehat dalam bentuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang akan mendatangkan kebaikan dan menghindari kegiatan-kegiatan
yang akan mendatatangkan keburukan dan kemaslahatan. Seperti mengkonsumsi makanan yang baik
dan halal serta bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan dan menghindari makanan yang membahayakan
bagi tubuh dan kesehatan.

Pada hakikatnya agama sangat menganjurkan pola hidup sehat karena semua kegiatan-kegiatan untuk
kelangsungan hidup seseorang akan lebih baik jika seseorang tersebut dalam keadaan sehat daripada
apa yang dilakukan dan kerjakan dalam keadaan sakit. Tujuannya untuk menegakkan kebenaran dan
terwujudnya kehidupan bahagia, bermanfaat dan sejahtera.

Sumberhttps://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/rezariskiatul/pola-hidup-sehat-dalam-
islam_57facb08327b618d2bcaf8b7?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=16061344607637&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Frezariskiatul%2Fpola-hidup-
sehat-dalam-islam_57facb08327b618d2bcaf8b7

Anda mungkin juga menyukai