Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 4: Bermain dan perkembangan kognitifitas

R.A Uswatun hasanah

Resi hamalia

Rahma izzati

Rika rahayu

BERMAIN BAGI ANAK

A. Pengertian Bermain bagi Anak


a. Anak memperoleh kesempatan mengembangkan semua potensi yang ada
b. Anak akan menemukan dirinya, yaitu kekuatan dan kelemahannya kemampuannya, minat
dan kebutuhnnya
c. Memberi peluang bagi anak untuk berkembang seutuhnya baik fisik, intelektual, bahasa,
perilaku (psikososial dan emosional)
d. Anak terbiasa menggunakan seluruh aspek panca indranya sehingga terlatih dengan baik
e. Secara alamiah memotivasi anak untuk mengetahui sesuatu lebih mendalam lagi
Dengan bermain pembelajaran menjadi lebih bermakna karena :
1. Bermain itu Belajar
2. Bermain itu bergerak
3. Bermain itu bentuk perilaku :
a. Menanamkan budi pekerti yang baik
b. Melatih membedakan sikap perilaku yang baik dan tidak baik
c. Melatih sikap ramah, bekerjasama, menunjukan kepedulian
d. Menanamkan kebiasaan disiplin dan bertanggung jawab
e. Melatih mencintai lingkungan dan ciptaan Tuhan
f. Melatih anak tertib dan patuh terhadap aturan
g. Melatih anak berani, memiliki rasa ingin tahu yang besar
h. Menjaga keamanan diri
i. Melatih mengerti berbagai konsep moral (salah, benar, jujur, adil fair )
Dengan bermain anak dapat:
– Memampukan anak menjelajah dunianya
– Mengembangkan sosial dan kultur
– Membantu anak mengungkapkan pikiran dan perasaan Memberikan kesempatan mengalami
serta memecahkan masalah
– Mengembangkan ketrampilan berbahasa dan melek huruf, serta mengembangkan pengertian
dan konsep

B. Faktor yang mempengaruhi kegiatan bermain anak


1. Motivasi : Anak melakkan kegiatan bermain karena dorongan dari dalam yang sangat kuat
tanpa paksaan dari siapapun. Mereka akan dengan senang hati aktif dalam permainan.
2. Lingkungan : Lingkungan yang kurang memadai fasilitasnya, tidak aman, tidak
menyenangkan, akan menyebabkan ruang gerak bermain anak terbatas.
3. Perilaku anak dalam bermain : Membuat anak lega dan rileks. Akan mengubah perilaku yang
negatif menjadi positif, bila bermain dengan teman-teman anak akan mempunyai penilaian
terhadap dirinya sendiri tentang kelebihan yang ia miliki sehingga dapat membantu
pembentukan konsep diri yang positif, merasa percaya diri karena merasa mempunyai
kemampuan tertentu
C. Yang harus diperhatikan Guru dalam kegiatan bermain atau permaianan adalah :
1. Pengamatan guru terhadap kegiatan bermain
a. Cara memainkan alat permainan
b. Sikap anak pada waktu bermain, aktif atau diam saja
c. Bermain ikut-ikutan teman atau mengtur/memerintah saja
d. Berapa waktu yang digunakan untuk melakukan satu jenis permainan
e. Jenis permainan yang sering dipilih atau yang diminati anak
f. Anak bermain sendiri tau bersama teman-teman
g. Anak mandiri melakukan permainan atau tidak
h. Mengalah selalu atau mau menang sendiri
2. Ciri-ciri permainan anak yang baik
a. Tiap anak mendapatkan kesempatan yang cukup
b. Sedikit kemungkinan timbul masalah konflik
c. Tujuan jelas
d. Anak merasa aman walaupun membuat kesalahan
e. Banyak pengalaman menyangkut perilaku sosial emosional dapat dielesaikan
f. Komponen-komponen permainan menunjang interaksi sosial
g. Berbagai perbedaan dapat di akomodasikan. Diharapkan semua anak dapat berperan
aktif/berpartisipasi dalam setiap permainan.

PENINGKATAN ASPEK KOGNITIF MELALUI PERMAINAN EDUKATIF

Salah satu tujuan pendidikan kita adalah mengoptimalkan kemampuan anak dan
membantu mengembangkan kemampuan anak yang sempurna secara fisik, intelektual dan
emosional.
De orter dalam teorinya “Quantum Learning” mengungkapkan bahwa manusia sebagai individu
memiliki potensi untuk berkembang (potential to growth) hampir tidak terbatas.
Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan
baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk
sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang
diatur guru melalui proses pengajaran.
Bahan pengajaran adalah seperangkat materi keilmuan yang terdiri atas fakta, konsep, , prinsip,
generalisasi suatu ilmu pengetahuan yang yang bersumbar dari kurikulum dan dapat menunjang
tercapainya tujuan pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan tersebut guru mengupayakan strategi dan model pembelajaran yang
baik serta ketetapan dalam menggunakan media pembelajaran. Untuk itu pembelajaran
hendaknya dikemas dalam aktivitas yang menarik, bermakna, bervariasi, menantang, dan sesuai
dengan dunia anak.pembelajaran tersebut harus di buat sedemikian rupa sehingga tampak
menyenagkan anak.misalnya dengan permainan.
Metode yang digunakan oleh guru adalah salah satu kunci pokok di dalam keberhasilan suatu
kegiatan belajar yang dilakukan oleh anak. Pemilihan metode yang digunakan harus relevan
dengan tujuan penguasaan konsep, transisi dan lambang dengan berbagai variasi materi, media
dan bentuk kegiatan yang dilakukan.
Penggunaan metode permainan Edukatif dalam proses pembelajaran merupakan salah satu
alternatif yang tepat dalam peningkatan aspek kognitif pada anak usia dini.
Adapun metode yang dapat digunakan dalam Peningkatan aspek kognitif melalui permainan
edukatif adalah metode permainan Berhitung dan Belajar Angka, dan metodenya adalah:
Untuk lebih jelasnya dari penggunaan metode permainan edukatif berhitung dan belajar angka
dapat meningkatkan aspek kognitif maka, dapat dilakukan dengan berbagai jenis-jenis dan
langkah-langkah permainan sebagai berikut:

1. Judul : “berburu angka”


Alat dan bahan : kartu, buku, atau gambar yang berisi nama atau gambar angka yang cukup
besar
Tujuan pembelajaran : belajar mengenali bilangan dan lambang angka dengan cepat, belajar
mengurutkan angka dengan tepat.
Persiapan : sebelum anak-anak memasuki ruangan, tempelkan benda-benda dengan lambang
angka disekitar ruangan. Sembunyikan beberapa diantaranya di bawah meja atau di dalam laci
Kegiatan :
1. Jelaskan pada anak-anak bahwa kita akan berburu bilangan dan lambang bilangan
2. Anak-anak harus menemukan semua kartu, gambar, dan benda lain yang memuat angka 1-10
3. Berikan petunjuk apabila ada kartu, gambar atau benda yang tidak bisa ditemukan
4. Sediakan tempat dimana anak-anak bisa menyusun angka dalam urutan yang benar
Penilaian :
a. Bisakah anak-anak mengenalibilangan dan lambang bilangan dan lambang angka dengan
cepat ?
b. Bisakah anak-anak mengurutkan angka 1-10.
A. Kerangka Berfikir
Permainan adalah salah satu aktivitas menggembirakan. Dengan bermain dan permainan anak
dapat meningkatkan kemahiran.
Kegunaan permainan dari segi perkembangan kognitif adalah secara tidak langsung permainan
ini dapat membantu kanak-kanak dalam perkembangan inteleknya seperti memahami konsep
awal matematika. Dan belajar memerhati situasi yang berlaku disekelilingnya. Konsep awal
matematika yang digunakan dalam permainan ini adalah seperti konsep angka dan bilangan dan
penyelesaian masalah.
“pendekatan melalui permainan adalah pendekatan yang terancang dan terstruktur bagi
memberi peluang kepada murid, belajar dalam suasana yang menggembirakan dan bermakna
pendekatan belajar melalui permainan dpberi penekanan khusus dalam proses pengajaran dan
pembelajaran karena bermain adalah fitrah kanak-kanak. Melalui bermain mereka bembira dan
senang hati, membuat penerkaan, penemuan, pembinaan melalui pengalaman langsung secara
semula jadi.”
( Huraian, Kurikulum Prasekolah Kebangsaan:2003)
Setelah membicarakan beberapa hal yang brkaitan dengan permainan, para pendidik menyadari
bahwa parmainan adalah suatu kegiatan yang sangat penting bagi anak-anak. Bermain
merupakan cara bagi anak untuk mengungkapkan hasil pemikiran, perasaan serta cara mereka
menjelajahi dunuia lingkungannya. Bermain juga membantu anak dalam menjalin hubungan
sosial antar anak. Dengan demikian para guru sebaiknya menyadari akan kegiatan bermain
dengan permainan edukatif khususnya pada kegiatan bermain untuk meningkatkan aspek
kognitif. Melalui kegiatan permainan edukatif guru dapat meningkatkan mutu pendidikan
melalui kegiatan bermain di sekolah.
Kegiatan bermain dalam permainan edukatif dapat dilakukan didalam maupun diluar ruangan
kelas. Umumnya kegiatan diluar dan didalam sama pentingnya namun berbeda keuntungannya.
Bermain di luar ruangan, biasanya lebih banyak menimbulkan suara dan lebih banyak
membutuhkan kekuatan dan lebih bersemangat, dalam arti fisik. Dan di luar membutuhkan
lebih banyak ruang.
Penting untuk diperhatikan adalah kegiatan permainan di luar bukan semata-mata agar anak
dapat melampiskan energinya. Kegiatan permainan di luar dirancang agar anak dapat
melakukan kegiatan yang bernilai untuk perkembangannya. Untuk hal tersebut guru harus
memonitor keamanan anak, yaitu tingkah laku yang tidak agresif. Guru harus menjadi penjaga
untuk mengawasi masing-masing anak, jangan sampai ada yang saling menyakiti atau
berkelahi.
Bermain di dalam ruangan, biasanya sedikit lebih tenang dan ruanganya lebih luas. Hal yang
harus diperhatikan guru adalah menyediakan berbagai alat peraga dukatif dan perlengkapan
dengan maksud agar ide bermain anak lebih luas.
Hal yang sangat membanggakan bagi seorang guru sudah mampu membuat suatu media
bermain hasil idenya sendiri dengan menggunakan bahan-bahan sisa atau bahan alam yang ia
temukan, ia akan menemukan kepuasan tersendiri ketika alat tersebut dimainkan oleh siswanya.
Tentunya alat peraga edukatif yang dibuatnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan siswanya
baik dari sisi kesulitannya maupun variasi media bermain iu sendiri.
Permainan edukatif berhitung dan belajar angka ini termasuk kategori bermain terpimpin,
dalam kegiatan bermain terpimpin anak tidak bebas, melainkan terikat pada peraturan
permainan atau kegiatan tertentu. Biasanya permainan dan alat permainan diciptakan oleh guru
sendiri. Oleh karena itu, guru TK harus kreatif mencipta ( permainan dan alat ) agar kegiatan
pembelajaran tidak membosankan serta anak dan guru tidak mengalami kejenuhan.
Dasar pemikiran yang melandasi permainan edukatif yang baik dan sehat bagi perkembangan
anak, yaitu berikut ini :
1. Permainan yang dirancang dengan baik dapat menjadi sarana pengembangan kemampuan
anak.
2. Setiap anak mempunyai hak untuk mendapatkan pengalaman yang sehat dan bersifat positif.
3. Anak-anak merupakan unsur terpenting dalam setiap permainan anak.
4. Anak memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi.
5. Perilaku bermain dapat merupakan hasil kebutuhan yang tidak terpenuhi.
6. Permainan dapat mempengaruhi pandangan anak mengenai dirinya sendiri, orng lain dan
dunia sekelilingnya.
7. Aktivitas permainan perlu dievaluasi secara berkala untuk melihat dampaknya bagi
perkembangan anak (baik positif maupun negatif).
Berdasarkan uarian diatas, hendaknya guru mempertimbangkan permaianan edukatif dalam
proses belajar mengajar terutama dalam peningkatan aspek kognitif. Karena dengan permainan
edukatif dapat merangsang imajinasi siswa untuk mngembangkan kemampuannya dalam
menyelasaikan masalah, sehingga perkembangan kognitif anak dalam permainan dapat
meningkat.

Anda mungkin juga menyukai