MUATAN PELAJARAN
IPS DAN BAHASA INDONESIA
TEMA 2 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 1
1
2
Sekolah : SDN Mustikajaya IV
Kelas/Semester : VI/ I
Tema : 2. Persatuan dalam Perbedaan
Subtema : 2. Bekerja Sama mencapai Tujuan
Pembelajaran :1
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, IPS, IPA
A. Kompetensi Inti
IPS .
1
3.4 Memahami makna proklamasi 3.4.1 Menganalisis makna upaya
kemerdekaan, upaya mempertahankan kemerdekaan
mempertahankan kemerdekaan, dan dalam kehidupan sehari-hari
upaya mengembangkan kehidupan
kebangsaan yang sejahtera. 3.4.2 Menjelaskan makna proklamasi
kemerdekaan dalam kehidupan
sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks yang ditampilkan powerpoint saat google meet tentang
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia, peserta didik dapat
mengidentifikasi ciri-ciri kalimat efektif pada teks tentang semangat persatuan
dengan tepat.
2. Setelah membaca teks dan berdiskusi saat google meet, peserta didik dapat
menuliskan peristiwa Pertempuran Surabaya menggunakan unsur apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana dengan menggunakan kalimat efektif.
3. Setelah membaca teks dan menggali informasi dari berbagai sumber saat google
meet, peserta didik dapat menganalisis makna upaya mempertahankan kemerdekaan
dengan benar.
4. Setelah membaca teks dan menggali informasi dari berbagai sumber saat google
meet, peserta didik dapat mempresentasikan contoh upaya mempertahankan
kemerdekaan Pertempuran surabaya melalui peta pikiran dengan tepat.
Bahasa Indonesia
2
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, seharusnya bangsa
Indonesia telah merdeka dan terbebas dari segala bentuk penindasan serta penjajahan.
Namun, kenyataannya tidak demikian, bangsa Indonesia masih perlu berjuang
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mengapa?
Kalimat efektif adalah kalimat yang sudah sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa yang baik
dan benar, yang meliputi ejaan maupun tanda bacanya. Sehingga kalimat tersebut enak kita
dengar dan juga mudah untuk kita pahami maknanya.
Syarat suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif, antara lain:
b. tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud atau makna kalimat penulis atau
penutur.
1. Apa
2. Mengapa
Mengapa pada tanggal 9 November 1945, Inggris mengeluarkan ultimatum kepada rakyat
Surabaya?
Jawaban: Karena Bridjen Mallaby terbunuh.
3. Siapa
Siapa yang memimpin tentara sekutu pada tanggal 25 Oktober 1945 mendarat di Surabaya?
Jawaban: Bridgadir Jendral Mallaby memimpin tentara sekutu mendarat pada tanggal 25
Oktober 1945 mendarat di Surabaya.
4. Bagaimana
3
Bagaimana sikap rakyat Surabaya terhadap ultimatum dari Inggris?
Jawaban: Rakyat Indonesia menolak ultimatum dari Inggris.
5. Kapan
6. Di mana
IPS
4
PERISTIWA 10 NOVEMBER 1945
5
Dalam selebaran yang disebar melalui udara, Komandan Angkatan Perang Inggris di
Jawa Timur Mayor Jenderal Mansergh meminta seluruh pimpinan Indonesia, pemuda, polisi, dan
kepala radio Surabaya, menyerahkan diri ke Bataviaweg atau Jalan Batavia, pada 9 November
1945. Penghinaan itu kontan membuat dada para pejuang kemerdekaan terbakar. Dengan cepat,
BPRI memberikan pelatihan kilat perang gerilya. Terutama tentang tata cara penggunaan senjata
hasil rampasan pasukan Nippon. Setelah mendapatkan pelatihan yang cukup, secara bergantian
mereka memberikan pengajaran kepada teman-temannya yang lain, dan seterusnya. Mereka
inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan "pasukan berani mati". Di antara kelompok
pejuangan itu, terdapat bukan hanya rakyat Surabaya. Tetapi juga pejuang dari Sumatera,
Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Bali, para kiai dan alim ulama dari berbagai Pulau Jawa. Anak-
anak, pemuda, pemudi, dan orang tua. Semua terjun ke medan perang.
Di tengah situasi genting itu, Gubernur Jawa Timur Suryo berpidato di corong radio,
meminta rakyat untuk bersabar dan menunggu keputusan dari pemerintah pusat di Jakarta.
Karena ultimatum itu, ditunjukkan kepada republik yang baru berdiri. Tetapi Jakarta
menyerahkan keputusan yang diambil kepada pemerintah daerah dan rakyat. Akhirnya, Gubernur
Suryo kembali berpidato, dan meminta rakyat mempertahankan kemerdekaan yang baru
diproklamirkan.
Hingga 10 November 1945 pagi, rakyat yang siap angkat senjata pun masih
menunggu. Hingga akhirnya tersiar kabar, sekira pukul 09.00 WIB lebih, seorang pemuda
melaporkan terjadi penembakan oleh pasukan Inggris. Peristiwa yang ditunggu-tunggu pun tiba.
Masing-masing pasukan pemuda, dikerahkan ke pos dan pangkalan yang sudah menjadi
tanggung jawabnya. Pertempuran hebat pun terjadi. Moncong senjata memuntahkan pelornya.
Segenap rakyat berjuang bersama. Tidak ada perbedaan golongan, tingkatan, agama, dan paham.
Ketika satu Indonesia terancam, satu bangsa Indonesia akan membelanya.
Inilah hakikat dari peristiwa bersejarah itu. Di mana semua rakyat menjadi satu, dan
melupakan semuanya, kecuali Republik Indonesia. Perorangan tidak berlaku pada hari itu.
Pemerintah, tentara, rakyat, melebur jadi satu. Kepada segenap rakyat Indonesia yang telah
berkorban saat itulah, gelar pahlawan layak disematkan. Selamat Hari Pahlawan.
Sumber: http://daerah.sindonews.com/read/801803/23/peristiwa-10-november-1945-1383559832