Anda di halaman 1dari 7

ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.

Agustus 2013

ANALISA RIWAYAT ORANG TUA SEBAGAI FAKTOR RESIKO


OBESITAS PADA ANAK SD DI KOTA
MANADO
Ika Rosaria Indah Permatasari
Nelly Mayulu
Rivelino Hamel

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: indahrosaria24@ gma il.com

Abstrak: Obesity is generally defined as an illness experienced by a person when the calories he
ate far more than the calories burned Obesity can also be accompanied by a state of insulin
resistance, which in turn will lead to the occurrence of diabetes mellitus This study aims to
analyze the history of the parents as a risk factor obesity in elementary school children in the
city of Manado with analytical survey method using a cross sectional design (cross-sectional)
136 samples using the chi-square test (x2), at the 95% significance level (α 0.05). Results
showed that there is a relationship between parental history obese with obesity in elementary
school children in the city of Manado conclusion obesity prevalence in primary school children
in the city of Manado in 2013 were 44 males (32.4%) and 24 women (17.6%) prevalence obesity
in the elderly respondents in 2013 was the father of 27 people (19.9%) and 31 women (22.8%)
History of the parents is a risk factor for obesity in primary school children in the city of
Manado advice provides information about obesity and more planning Scaling back about
obesita monitoring the nutritional status of school children, especially elementary students to
monitor the growth and development of nutritional status.
Keywords: elderly, obese

Abstrak: Obesitas secara umum didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang dialami oleh
seseorang saat kalori yang dia makan jauh lebih banyak dibandingkan dengan kalori yang
dibakar Obesitas juga dapat disertai keadaan resistensi insulin yang pada akhirnya akan
menyebabkan terjadinya diabetes mellitus Penelitian ini bertujuan menganalisis riwayat orang
tua sebagai faktor risiko terjadinya obesitas pada anak SD di kota Manado dengan metode
penelitian survei analitik dengan menggunakan rancangan Cross sectional (potong lintang)
sampel 136 menggunakan uji chi-square (x2 ), pada tingkat kemaknaan 95% (α 0,05).Hasil
penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara riwayat orang tua yang obes dengan
kejadian obesitas pada anak SD di kota Manado kesimpulan Prevalensi Obesitas pada anak SD
di Kota Manado pada tahun 2013 adalah laki-laki 44 orang (32,4%) dan perempuan 24 orang
(17,6%) Prevalensi Obesitas pada orang tua responden pada tahun 2013 adalah ayah 27 orang
(19,9%) dan perempuan 31 orang (22,8%) Riwayat orang tua merupakan faktor risiko
terjadinya obesitas pada anak SD di Kota Manado saran memberikan informasi tentang obesitas
dan perencanaan lebih lanjut mengenai obesita Menggiatkan kembali monitoring status gizi anak
sekolah terutama siswa SD untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan status gizinya
Kata kunci : orang tua, obesitas

1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

PENDAHULUAN untuk anak permpuan. Data baru yang


dikumpulkan oleh himpunan obesitas
Obesitas mulai menjadi Indonesia yakin tahun 2008 menunjukan
masalah kesehatan diseluruh dunia, bahkan bahwa prevalensi obesitas untuk anak-anak
WHO menyatakan bahwa obesitas sudah pada sejumlah sekolah dasar di indonesia
merupakan suatu epidemi global, sehingga adalah 12% menderita obesitas dan 9%
obesitas sudah merupakan suatu kegemukan dari 1,730 anak.
problem kesehatan yang harus segera Data Riskesdas 2010 menunjukkan,
ditangani. Prevalensi obesitas pada anak obesitas pada balita mencapai 14 persen,
meningkat dari tahun ke tahun, baik di sedangkan anak usia 15 tahun ke atas
negara maju maupun negara yang sedang persentasenya 19,1 persen. Angka tersebut
berkembang. Disamping itu, obesitas pada tergolong tinggi, sehingga perlu mendapat
anak berisiko tinggi menjadi obesitas dimasa perhatian penuh dari semua pihak. Tren
dewasa dan berpotensi menderita penyakit kelebihan nutrisi, baik dalam kelebihan berat
metabolik dan penyakit degeneratif badan maupun obesitas pada anak, menjadi
dikemudian hari (Wildanul, 2012). perhatian dunia internasional
Di Indonesia masalah obesitas pada (Diana,2012).Sedangkan prevalensi obesitas
anak belum mendapat perhatian yang cukup pada anak SD di Manado berkisar 2,1%-
karena pemerintah masih disibukkan oleh 25%. (Agustini, 2009)
masalah gizi kurang. Meskipun demikian, Prenatal fatness merupakan faktor
obesitas pada anak perlu mendapat perhatian risiko genetik yang berperan besar. Bila
karena prevalensinya cenderung terus kedua orang tua obesitas, 80% anaknya
meningkat dan memiliki dampak serius menjadi obesitas, bila salah satu orang tua
terhadap kesehatan dan perkembangan obesitas, kejadian obesitas menjadi 40% dan
psikologi anak. Misalnya menciptakan rasa bila kedua orang tua tidak obesitas,
kurang percaya diri, depresi, dan pasif prevalensi menjadi 14%. Penelitian di
karena sering tidak dilibatkan dalam Negara maju juga melaporkan hubungan
kegiatan yang dilakukan oleh teman aktifitas fisik yang rendah dengan kejadian
sebayanya. Gangguan kejiwaan ini dapat obesitas. Penelitian di Jepang menunjukkan
memperparah obesitas anak bila anak risiko obesitas yang rendah (OR: 0,48) pada
melampiaskan stress yang dialaminya ke kelompok yang mempunyai kebiasaan olah
makanan. Selain itu penanganan obesitas raga, sedang penelitian di Amerika
pada anak juga membutuhkan keahlian menunjukkan penuruanan berat badan
khusus karena anak masih dalam masa dengan jogging (OR:0,57), aerobik (OR:
pertumbuhan, oleh karena itu upaya yang 0,59). Penelitian di Amerika juga
lebih penting adalah mencegah terjadinya menunjukkan bahwa mereka yang nonton
obesitas pada anak sedini mungkin. Untuk TV sekitar 5 jam perhari mempunyai risiko
itu dibutuhkan tidak hanya peranan orang obesitas sebesar 5,3 kali lebih besar
tua tetapi juga guru dalam mengawasi dibanding yang nonton TV seitar 2 jam
petumbuhan anak. (Pratiwi, 2012). perhari (Andro, 2012)
Data yang dikumpulkan himpunan Salah satu kelompok umur yang
obesitas Indonesia (2008) berdasarkan data berisiko terjadinya gizi lebih
dan departemen kesehatan pada tahun 1993 adalahkelompok umur usia sekolah. Hasil
jumlah penderita obesitas meningkat penelitian Husaini yang dikutip oleh
menjadi 6,3% untuk anak laki-laki dan 8% Hamam(2005), mengemukakan bahwa, dari

2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

50 anak laki-laki yang mengalami gizi diteliti atau sebagian jumlah dari
lebih,86% akan tetap obesitas hingga karekterisktik yang dimiliki oleh populasi.
dewasa dan dari 50 anak perempuan yang Sampel pada penelitian ini terdiri 68 murid
obesitasakan tetap obesitas sebanyak 80% yang obes (kasus) dan 68 murid yang tidak
hingga dewasa. Obesitas permanen, obes (kontrol).
cenderungakan terjadi bila kemunculannya
pada saat anak berusia 5 – 7 tahun dan Kriteria inklusi: 1) Berusia 6-12 tahun
anakberusia 4 – 11 tahun, maka perlu upaya 2) Berdomisili di Kota Manado 3) Bersedia
pencegahan terhadap gizi lebih danobesitas menjadi subjek penelitian. Kriteria eksklusi:
sejak dini (usia sekolah) (Romauli, S. 2008). 1) Siswa yang kurus.
Pengukuran obesitas yang paling
sederhana dilakukan adalah dengan Teknik pembambilan sampel yaitu
menghitung indeks massa tubuh (IMT). kuota sampling, yaitu memilih sampel yang
Caranya, mengukur berat badan dengan obes dengan cara terlebih dahulu melakukan
timbangan dan tinggi badan dengan penilaian klinis yang tampak obes kemudian
microtoice. Kemudian dimasukkan ke dalam dilakukan pengukuran antropometri untuk
rumus dan apabila IMT lebih dari 25 kg/m2 menentukan criteria obes. Untuk kontrol
maka dikategorikan obesitas (Andro, 2012) dipilih siswa yang tidak obes (normal) pada
Berdasarkan Latar belakang diatas sekolah yang sama dengan melakukan
maka peneliti tertarik untuk melakukan matching terhadap umur dan jenis kelamin.
penelitian mengenai “hubungan sosial Pemilihan sampel dilakukan secara kuota
ekonomi dengan kejadian obesitas pada anak sampling hingga terpenuhi jumlah besar
sekolah dasar di Kota Manado sampel yang dibutuhkan.

METODE PENELITIAN Jenis data : a. Data primer, yaitu data


Penelitian ini adalah penelitian survei yang menyangkut karakteristik subyek
analitik dengan menggunakan rancangan penelitian, data tentang orang tua, tingkat
Case control (kasus kontrol), digunakan sosial ekonomi keluarga, serta data yang
untuk menganalisis riwayat orang tua memuat tentang riwayat keluarga. b. Data
sebagai faktor risiko terjadinya obesitas. sekunder, yaitu data tentang jumlah sekolah,
Penelitian ini menggunakan pendekatan alamat sekolah dan jumlah siswa, yang
retrospective, dimana efek diidentifikasi diperoleh dari Dinas Pendidikan dan
pada saat ini, kemudian faktor risiko Kebudayaan Kota Manado.
diidentifikasi ada atau terjadinya pada Cara pengumpulan data: Tahap pertama
waktu yang lalu. melakukan koodinasi dengan sekolah
Penelitian ini dilaksanakan di 8 SD tempat penelitian dan pengurusan surat izin,
yang ada di Kota Manado. Yang terdiri dari Melakukan studi pendahuluan (skrining
SD impres 68, SD Negeri Malalayang, SD awal) untuk penentuan prevalensi, dengan
Negeri 06, SD Negeri Winangun, SD melakukan pengukuran antropometri (berat
Cokroaminoto, SD Negeri 11 Manado, SD badan tinggi badan) menggunakan
katholik 12, SD Negeri 02, dilaksanakan timbangan injak electronic personal scale
selama bulan juni. merk camri dengan tingkat ketelitian 0,1 kg,
Populasi dalam penelitian ini adalah dan alat pengukuran tinggi badan
seluruh murid sekolah dasar dari kelas 1 (microtoise) berkapasita sepanjang 200cm
sampai kelas 5 yang berada di 8 SD yang dengan ketelitian 0,1 cm, kemudian
dijadikan tempat penelitian. Sampel dilakukan pengkajian status gizinya, Data
merupakan bagian dari populasi yang akan
3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

umum karakteristik responden dikumpulkan tidak obesitas dikumpulkan dengan melalui


melalui metode wawancara responden pengukuran tinggi badan berat badan, 3)
dengan menggunakan kuesioner. Berat badan diukur menggunakan
timbangan berat badan merek camry dengan
Langkah - langkah pengukuran berat badan : ketelitian 0,1 kg dengan kapasitas 120 kg, 4)
1) Pengkuran berat badan dilakukan sebelum Tinggi badan diukur dengan
makan, 2) Reponden menggunakan pakaian menggunakanmicrotoise merek Seca dengan
biasa, isi kantong dikeluarkan, tidak ketelitian 0,1 cm dengan kepasitas 200 cm.
menggunkan sepatu dan kaos kaki, 3) Pengolahan data: 1) Pemeriksaan kembali
Timbangan diletakkan pada permukaan yang (editing) , yaitu untuk memastikan
keras dan rata.tekan kotak disisi kanan kotak kebenaran data, 2) Pengkodean (koding),
angka untuk menyalakan timbangan, tunggu yaitu merubah data berbentuk huruf menjadi
sampai angka 0,0 muncul, 4) Responden data berbentuk angka/bilangan. Kegunaan
berdiri diatas timbangan pada bagian dari koding ini adalah untuk mempermudah
dengan beratnya tersebar meraata pada pada saat analisis data dan juga
kedua kaki. Padangan lurus ke depan dan mempercepat pada saat entry data, 3)
jangan bergerak-gerak, 5) Baca berat badan Proses/entri data (proccessing), yaitu
badan pada tampilan dan catatlah hasilnya melakukan entri data dari kuesioner kedalam
dengan ketepatan 0,1 kg dan kapasitas 120 paket program komputer yaitu program
kg. SPSS versi 19.00, 4) Pembersihan data
(cleaning), yaitu pengecekan kembali data
Langkah – langkah mengukur tinggi badan :
1) Alas kaki reseponden dilepas, berdiri yang sudah di-entri apakah ada kesalahan
tegak, kaki rapat, lutut lurus tumit, pantat, atau tidak.Analisis Univariat untuk
bahu menyentuh dinding vertical, pandangan mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi
masing-masing variabel yang diteliti.
lurus kedepan serta tangan lepas disamping
Adapun tujuan dari analisis univariat ini
badan dengan telapak tangan menghadap
paha, 2) Responden menarik napas panjang yaitu untuk memperlihatkan/menjelaskan
distribusi data dari variabel yang terlibat
dan berdiri tegak mengangkat tumit untuk
menegakkan tulang belakang, bahu harus dalam penelitian.a. Analisis Bi-variat, untuk
tetap santai, 3) Microtoise ditarik sampai mengetahui riwayat orang tua sebagai faktor
risiko terjadinya obesitas pada anak SD di
menyentuh ujung kepala, pegang secara
kota Manado, menggunakan uji chi-square
horizontal. Pengukuran tinggi badan diambil
(x 2 ), pada tingkat kemaknaan 95% (α 0,05).
pada saat menarik nafas maksimum, dengan
mata pengkur sejajar dengan alat penunjuk karena rancangan penelitian ini adalah studi
angka untuk menghindari kesalahan status kontrol untuk melihat faktor resiko,
penglihatan, 4) Tinggi badan dicatat dengan maka dilakukan perhitungan Odds Ratio
ketelitian 0,1 cm, 5) Data umum (OR). Dengan Mengetahui besarnya OR,
karakteristik responden dikumpulkan dapat diestimasi pengaruh dari faktor resiko
melalui metode wawancara yang diteliti.perhitungan OR Menggunakan
responden dengan menggunakan kuesioner. tabel silang 2x2.
Instrumen Penelitian: 1) Data umum HA SIL DAN PEMBAHASAN
tentang karakteristik responden dilakukan
melalui wawancara dengan menggunakan Distribusi Responde n
kuesioner identitas responden, 2) Data
status gizi untuk kelompok obesitas dan

4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan


Jenis Kelamin Pendapatan Keluarga

Jenis kelamin Obesitas Tidak obesitas Pendapatan Obesitas Tidak


n % n % obesitas
Laki- laki 44 64,7 44 64,7 n % n %
Perempuan 24 35,3 24 35,3
Tinggi 38 55,9 17 25,0
Total 68 100 68 100
Sumber: Data Primer 2013
Rendah 30 44,1 15 75,0
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Total 68 100 68 100
Agama Sumber: data primer 2013
Agama Obesitas Tidak Tabel 6 Analisis risiko ayah obes terhadap
obesitas kejadian Obesitas
n % n %
Islam 26 25 36,8 Status Obesitas Tidak P OR
Kr.Protestan 38,2 37 54,4 gizi Obesitas
Khatolik 6 4,4 ayah
34 50
N % n %
8 11,8
Total 68 100 68 100 Obes 29 39,7 25 36,8
Tidak 41 60,3 43 63,2 0,86 1,1
Sumber: Data Primer 2013 obes
Total 68 100 68 100
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan
Pendidikan orang tua. Sumber : data primer

Pendidikan Obesitas Tidak Tabel 7 Analisi risiko ibu obes terhadap


Orang tua obesitas kejadian Obesitas
n % n %
SD 2 2,9 1 1,5 Status Obesitas Tidak P OR
SMP 9 13,2 4 5,9 gizi Obesitas
SMA 42 61,8 34 50 ibu
S1 13 19.1 26 38,2
S2 2 2,9 3 4,4
n % N %
Obes 31 45,6 17 25
Total 68 100 68 100 Tidak 37 54,4 51 75 0,05 2,5
Sumber: data primer 2013 obes
Total 68 100 68 100
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber: data primer
pekerjaan orang tua
Pekerjaan Obesitas Tidak obesitas
PEMBAHASAN
Ayah
n % n %
Analisis Riwayat Orang Tua Terhadap
PNS 20 29,4 15 22,1
Resiko Kejadian Obesitas
Pegaw ai Swasta 13 19,1 11 16,2
Wirasw asta 8 11,8 6 8,8 Faktor resiko potensial untuk
Buruh Tukang 27 39,7 36 52,9 menjadi obesitas adalah frekuensi obesitas
Total 68 100 68 100 itu sendiri diantara anggota keluarga
Sumber: data primer 2013 termasuk didalamnya genetik dan faktor

5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

lingkungan seperti kebiasaan makan dapat bila salah satu orang tua obes, kejadian obes
menentukan dalam asupan energi dan gaya menjadi 40% dan bila kedua orang tua tidak
hidup keluarga Pada orang dewasa telah obes, prevalensi menjadi 14%. Perubahan
diketahui bahwa obesitas merupakan faktor lingkungan gizi dalam kandungan
resiko terjadinya diabetes mellitus, penyakit menyebabkan gangguan perkembangan
jantung koroner, dan hipertensi. Overweight organ-organ tubuh terutama kerentanan
dan obesitas menunjukkan konsentrasi terhadap pemrograman janin yang di
ratarata dengan nilai di atas ambang kemudian hari bersama-sama dengan
terutama untuk anak laki-laki, Obesitas juga pengaruh diet dan stres lingkungan
dapat disertai keadaan resistensi insulin yang merupakan predisposisi timbulnya berbagai
pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya penyakit di kemudian hari. Mekanisme
diabetes mellitus (Suciaty, 2008). Hasil kerentanan genetik terhadap obes melalui
analisis riwayat orang tua khususnya ayah efek pada resting metabolic rate,
sebagai faktor risiko terjadinya obesita pada thermogenesis non exercise, kecepatan
anak diperoleh nilai Odds Ratio = 1,1. Hal oksidasi lipid dan kontrol nafsu makan yang
ini memberi arti bahwa responden yang jelek. Dengan demikian kerentanan terhadap
mempunyai riwayat orang tua obes memiliki obes ditentukan secara genetik sedang
risiko sebesar 1 kali lebih besar untuk lingkungan menentukan ekspresi fenotip.
menderita obes dibandingkan responden Anak yang salah satu orang tuanya
yang tidak mempunyai riwayat orang tua mengalami obesitas, berkemungkinan 40 %
obes. Nilai tersebut berada diantara nilai mengalami obesitas. Pada faktor genetik,
confidence interval 95%, Lower limit (LL) = kegemukan dapat diturunkan dari generasi
0,56 dan Upper Limit (UL) = 2,26. Terdapat ke generasi di dalam sebuah keluarga. Orang
hubungan yang signifikan diperoleh nilai p tua yang gemuk cenderung memiliki anak
sebesar 0,86 yakni lebih besar dibandingkan yang gemuk pula. Sepertinya faktor genetik
α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa telah ikut campur dalam menentukan jumlah
terdapat hubungan antara riwayat orang tua unsur sel lemak dalam lemak yang
yang obes dengan kejadian obesitas pada berjumlah besar dan melebihi ukuran
anak SD di kota Manado. Hasil analisis normal, secara otomatis akan diturunkan
riwayat orang tua ibu sebagai faktor risiko kepada bayi selama dalam kandungan. Tidak
terjadinya obesitas pada anak SD diperoleh heran bila bayi yang lahir memiliki unsur
nilai Odds Ratio (OR) = 2,5. Hal ini lemak yang relatif sama besar. Walau
memberi arti bahwa responden yang demikian menurut penelitian yang dilakukan
mempunyai riwayat orang tua obes memiliki Internasional Obesity Task Force (IOTF)
risiko sebesar 2 kali lebih besar untuk yaitu bagian dari WHO yang mengurusi
menderita obes dibandingkan responden masalah kegemukan pada anak, faktor
yang tidak mempunyai riwayat orang tua genetik hanya berpengaruh 1 % dari
obes. Nilai tersebut berada diantara nilai kejadian obes pada anak sedangkan 99 %
confidence interval 95%, Lower limit (LL) = disebabkan faktor lingkungan (Suciaty,
1,2 dan Upper Limit (UL) = 5,20. Dengan 2008) .
demikian hipotesis diterima bahwa riwayat KESIMPULAN
orang tua merupakan faktor risiko terhadap
terjadinya obesitas pada anak di Kota Proporsi ayah responden mengalami
Manado obesitas pada kelompok obes sebesar 39,7%
Menurut Hidayati (2006), bila kedua dan pada kelompok tidak obes sebesar
orang tua obes, 80% anaknya menjadi obes, 36,8%.Proporsi ibu responden mengalami
obesitas pada kelompok obes sebesar 45,6%
6
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

dan pada kelompok tidak obes sebesar SD di kota Manado.Ibu dengan obesitas
25%.Ayah dengan obesitas bukan merupakan factor risiko terjadinya obes pada
merupakan factor risiko terjadinya obes pada SD di kota Manado (OR=2,5).
DAFTAR PUSTAKA
Wildanul, A. (2012). Salah Paham Tentang
Obesitas.

http://sahabatperawat.com/2012/06/salah-
paham-tentang-obesitas/

Pratiwi, R. (2012). BAB 1 Pendahuluan.


http://id.scribd.com/doc/109356725/Bab-1-
2-Obesitas
Agustini, U. (2009). Sindroma Metabolik
pada Remaja Obesita.
http://eprints.undip.ac.id/19103/1/0
6_mexitalia_sindroma_metabolik.p
df.
Andro, (2012). Gambaran Kejadian Obesitas
pada Murid-murid SD A dan SD B.
http://androskripsi.wordpress.com/
2012/11/30/gambaran-kejadian-
obesitas-pada-murid-murid-sd-a-
dan-sd-b-kode029/
Romauli, S. (2008). Pengaruh Pola
Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan
Keturunan Terhadap Kejadian
Obesitas Pada Siswa Sekolah
Dasar Swasta Di Kecamatan
Medan Baru Kota Medan.
http://repository.usu.ac.id/bitstrea
m/123456789/6796/1/09E01346.p
df

Suciaty anggraini. (2008). Faktor Risiko


Obesitas Pada Anak Taman
Kanak- Kanak Di Kota Bogor.
http://repository.ipb.ac.id/bitstrea
m/handle/123456789/2828/A08sa
n2.pdf

Hidayati . (2006). Obesitas pada


Anak.[terhubungberkala].
www.pediatrik.com.

Anda mungkin juga menyukai