PEMBAHASAN
A. Formulasi
Ethanol Qs
B. Monografi
1. Bahan aktif
a. Zinc Oxide
Pemerian: Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan, tidak berbau,
lambat laun menerap karbon dioksida dari udara
Kelarutan: Tidak larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam asam encer
Stabilitas: Jika dipanaskan dengan kuat, terjadi warna kuning yang akan hilang pada
pendinginan. Ketika kontak dengan udara ZnO perlahan akan menyerap uap lembab
dan CO2.
Inkompabilitas: Zinci Oxide inkompatibel dengan benzil penisilin. Zinci oxide
bereaksi lambat dengan asam lemak dalam minyak dan lemak untuk membuat ester
asam lemak.
Keterangan lain: Kegunaannya sebagai antiseptik lokal [FI IV hal]
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup dan terhindar dari paparan suhu diatas 30o C
pada penggunaan jangka panjang.
Kadar penggunaan: Sebagai pasta 24-26%
2 Eksipien
a. Amylum Tritici [HOPE 6th, p : 685 - 690]
Struktur
Rumus Molekul: (C6H10O5)n dimana n = 300-1000
Pemerian: Tidak berbau, tidak berasa, serbuk putih. Terdiri dari serbuk granul atau
butiran yang sangat kecil.
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam etanol (95%) dan dalam air dingin. Amylum
mengembag dalam air dengan konsentrasi 5-10% pada suhu 37oC. amylum menjadi
larut dalam air panas pada suhu diatas suhu gelanisasi. Amylum praktis tidak larut
dalam dimetilsulfoksida dan dimetilformamide.
Stabilitas: Amylum
Inkompatibilitas: Petrolatum adalah bahan inert dengan sedikit inkompatibel.
Penyimpanan: Disimpan dalam tempat tertutup baik, terlindung dari cahaya, di
tempat sejuk dan kering.
Kegunaan: Basis salep
Kadar kegunaan: Sampai 100%
b. Methylparaben [HOPE 6th : 442]
Sinonim: Aseptoform M; CoSept M; E218; 4-hydroxybenzoic acid methyl ester;
metagin; Methyl Chemosept; methylis parahydroxybenzoas; methyl p-
hydroxybenzoate; Methyl Parasept; Nipagin M; Solbrol M; Tegosept M; Uniphen P-
23.
Struktur
Rumus molekul
C8H8O3
Pemerian: Kristal tidak berwarna atau kristal putih bubuk. Tidak berbau atau berbau
khas lemah. Mempunyai sedikit rasa terbakar.
Kelarutan: Sukar larut dalam air, dalam benzena, dan dalam karbon tetrachlorida,
mudah larut dalam ethanol dan dalam eter. [FI IV Hal 551]
Stabilitas: Stabil pada pH larutan 3-6 [kurang dari 10% terdekomposisi]. Larutan air
pada pH 8 terjadi hidrolisis secara cepat.
pH: 4-8
Struktur:
Rumus molekul: C10H12O3 BM 180.20
Titik lebur: 295oC
Pemerian: Bubuk putih, Kristal, tidak berbau, dan tidak berasa.
Kelarutan: Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam ethanol 95% dan
dalam eter, sukar larut dalam air mendidih.
Stabilitas: Pada pH 3-6 stabil dalam larutan berair, [kurang dari 10%
dekomposisi]. Terjadi hidrolisis cepat pada pH 8 [10% atau lebih, setelah sekitar
60 hari pada suhu kamar]
Inkompatibilitas: Aktivitas mikroba berkurang apabila ada surfraktan nonionic.
Zat yang mengurangi aktivitas propylparaben yaitu, magnesium alumunium
silicat, magnesium trisilikat, oksida besi kuning, propylparaben berubah warna
dengan adanya besi dan terhidrolisis oleh basa lemah dan asam kuat.
Keterangan lain: Kegunaan untuk pengawet atau antimicrobial preservative
dengan
Penyimpanan: Harus disimpan dalam wadah tertutup baik ditempat sejuk dan
kering.
Kadar penggunaan: konsentrasi 0.01-0.02 %.
Struktur:
Rumus molekul: C15H24O
Titik leleh: 70 º C
Kelarutan: BHT tidak dapat larut di dalam air, gliserin, propilen glikol, larutan alkali
hidroksi, dan cairan asam mineral encer. Sangat mudah dapat larut di dalam aseton,
benzen, etanol (95%), eter, metanol, toluena-toluena, minyak lemak, dan obat cuci
perut.
Sinonim: Merkur; mineral jelly; petroleum jelly; Silkolene; Snow White; Soft White;
vaselinum flavum; yellow petrolatum; yellow petroleum jelly.
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam aseton, etanol, etanol (95%) panas atau dingin,
gliserin dan air. Larut dalam benzene, karbon disulfide, kloroform, eter heksan, dan
banyak dari campuran minyak dan minyak atsiri.
Struktur:
Pemerian: Cairan tak berwarna; Jernih; Mudah menguap dan mudah bergerak; Bau
khas; Rassa panas; Mudah terbakar dengan memberika nyala biru yang tak berasap.
Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P, dan dalam eter P.
Inkompatibilitas: Dalam kondisi asam, larutan ethanol bereaksi keras dengan bahan
pengoksidasi. Campuran dengan alkali dapat menggelapkan warna karena reaksi
dengan jumlah sisa aldehid. Garam oraganik atau akasia dapat diendapkan dari
larutan atau disperse. Larutan ethanol juga kompatibel dengan alumunium dan dapat
berinteraksi dengan beberapa obat.
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk,
jauh dari nyala api.
C. Perhitungan
1. Zinc Oxide : 25/100 x 10g = 2,5 x1000gram =2.500gram
2. Amylum Tritici: 25/100 x 10g = 2,5 x1000gram =2.500gram
3. Methylparaben: 0,1/100x10g= 0,01 x1000gram = 10 gram
4. Propylparaben: 0,2/100x10g= 0,02 x1000gram = 20 gram
5. BHT: 0,1/100x10g= 0,01 x1000gram = 10 gram
6. Vaselin album: 10gram (2,5+2,5+ 0,01+0,02+0,01)gram
10gram - 5,04= 4,96 ad 1000gram 4,96 x1000 = 460graam
D. Penimbangan Bahan
No Bahan Jumlah
1. Zinc Oxide 2.500 gram
3. Methylparaben 10 gram
4. Propylparaben 20 gram
5. BHT 10 gram
6. Ethanol Qs
E. Prosedur Pembuatan
Menggunakan alat-alat:
1. Stirrers
2. Agitators
3. Heating kettles
4. Homogenize
5. Electric mortar and pestle
6. Colloid mills
8 Tonisitas
Viskositas
9
Pengemasan
10
F. Pengemasan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA