Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN

MANAJER DAN ANDA DITEMPAT KERJA

A. Siapa Manajer Dan Dimana Mereka Bekerja


 Manajer adalah anggota organisasi yang berhak memerintah orang lain untuk
melakukan sesuatu dan dengan cara-cara yang sesuai kehendak mereka
 Manajer mengoordinasikan dan mengawasi pekerjaan orang lain sehingga
tujuan organisasi dapat tercapai.

Organisasi adalah
penataan
Di mana manajer sekumpulan orang
Disuatu Organisasi secara sengaja guna
bekerja?
mencapai tujuan-
tujuan tertentu.

B. Mengapa Manajer Penting atau Dibutuhkan


1. Organisasi memerlukan ketrampilan dan kemampuan manajerial dalam
waktu-waktu yang tak menentu, kompleks, dan kacau
2. Manajer berperan penting dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam
organisasi.
3. Manajer berkontribusi terhadap produktivitas dan loyalitas karyawan, cara
pengelolaan karyawan dapat mempengaruhi kinerja keuangan dan
organisasi, dan kemampuan manajerial penting dalam menciptakan nilai
organisasi

C. Fungsi, Peran, dan Skill Manajer


1. Fungsi
a) Perencanaan (Planning)
Mendefinisikan sasaran-sasaran, menetapkan strategi, dan
mengembangkan rencana kerja, untuk mengelola aktivitas-aktivitas.
b) Pengorganisasian (Organizing)
Menentukan apa yang harus diselesaikan, bagaimanacaranya, dan
siapa yang akan mengerjakannya.
c) Kepemimpinan (Leading)
Adhirayakta x Panda Himas 2020
MANAJEMEN

Memotivasi, memimpin, dan tindakan lainnya yang melibatkan


interaksi dengan orang-orang yang lain.
d) Pengendalian (Controlling)
Memantau aktivitas-aktiavitas demi memastikan segala sesuatunya
terselesaikan sesuai rencana
2. Peran
 Peran Pengambil Keputusan
Hal-hal yang terkait dengan pengambilan keputusan dan
penentuan pilihan (pengusaha, penangan gangguan, pengalokasi
sumber daya, dan negosiator)
 Peran Penyambung Informasi
Aktivitas-aktivitas pengumpulan, penerimaan, dan penyampaian
informasi. (pengawas, penyebar berita, dan juru bicara)
 Peran Penghubung Antar Pribadi
Peran-peran yang melibatkan hubungan dengan orang lain (para
bawahan dan orang- orang di luar organisasi) dan aktivitas-aktivitas
lainnya yang bersifat seremonial dan simbolik. (panutan, pimpinan,
dan penghubung)
3. Skill
 Ketrampilan teknis (technical skills) : Pengetahuan dan ketrampilan
yang berkaitan dengan sebuah pekerjaan yang spesifik
 Ketrampilan hubungan antarmanusia (interpersonal skills) :
kemampuan bekerja sama secara baik dengan orang lain, secara
perorangan maupun secara kelompok.
 Ketrampilan konseptual (conceptual skills) : kemampuan untuk
berpikir dan memahami hal-hal (konsep-konsep) yang bersifat
abstrak dan kompleks.

D. Pentingnya Belajar Manajemen


1. Universalitas Manajemen
Para manajer dibutuhkan di segala bentuk dan ukuran organisasi, di setiap
jenjang dan bidang kerja organisasi, dan di berbagai tempat di seluruh dunia
2. Realitas dunia kerja
Anda akan mengelola dan dikelola
3. Kesadaran
adanya berbagai imbalan dan berbagai tantangan dalam menjadi seorang
manajer

Adhirayakta x Panda Himas 2020


MANAJEMEN

E. Sejarah atau Perkembangan Ilmu Manajemen


1. Latar Historis (3000 SM – 1776)
a. Contoh-contoh manajemen awal : Piramida Mesir, Tembok Cina,
Venesia sebagai kota perdagangan
b. Adam Smith The Wealth of Nation Spesialisasi kerja.
c. Revolusi Industri Tenaga mesin menggeser tenaga manusia.
2. Pendekatan Klasik (1911-1947)
Studi-studi formal awal tentang manajemen, yang berfokus pada rasionalitas
dan menjadikan organisasi dan pekerja berfungsi seefisien mungkin
a. Manajemen Ilmiah (Scientific Management) Pendekatan manajemen
yang menerapkan metode- metode ilmiah dalam rangka
menemukan “satu cara terbaik” untuk melakukan sebuah pekerjaan
b. Administasi Umum (General Administrative) Pendekatan manajemen
yang menitikberatkan pada menjabarkan hal-hal yang dikerjakan
seorang manajer dan hal-hal apa yang disebut praktik manajemen
yang baik
3. Pendekatan Perilaku (1700 - 1950)
Bidang kajian ilmiah yang menelaah tindakan-tindakan (perilaku) orang
yang bekerja di sebuah organisasi. Berperan membentuk wajah manajemen
organisasi masa kini. Memunculkan teori-teori motivasi, kepemimpinan,
perilaku dan pembangunan kelompok, dan teori-teori perilaku organisasi
lainnya.
4. Pendekatan Kuantitatif (1940 – 1950)
Bidang kajian ilmiah yang menggunakan teknik-teknik kuantitatif seperti:
statistika, model-model optimasi, model-model informasi, simulasi
computer, dll, puntuk membantu proses pengambilan keputusan
manajemen.
a. Programasi linier teknik untuk mengambil keputusan yang terkait
dengan alokasi sumber daya.
b. Analisis penjadwalan jalur kritis (critical-path scheduling analysis) :
untuk analisis efisiensi penjadwalan kerja.
c. Model kuantitas pemesanan ekonomis (economic order
quantity/EOQ): membantu menentukan jumlah barang persediaan
yang optimal.
d. Manajemen mutu total /Total quality management (TQM): Falsafah
manajemen yang sepenuhnya berfokus pada upaya perbaikan
berkesinambungan dan kemampuan merespon kebutuhan/harapan
Adhirayakta x Panda Himas 2020
MANAJEMEN

pelanggan, yang juga menggunakan pendekatan kuantitatif untuk


mencapai tujuannya.
5. Pendekatan Kontemporer (1960 - sekarang)
memfokuskan perhatiannya ke hal-hal yang terjadi di lingkungan di luar
batas- batas organisasi.
a. Kesisteman
 Sistem tertutup: system yang tidak dipengaruhi dan tidak
berinteraksi dengan lingkungannya
 Sistem terbuka: system yang berinteraksi dengan
lingkungannya
b. Pendekatan Kontinjensi /Contingency approach
Sebuah pendekatan manajemen yang menyatakan bahwa setiap
organisasi bersifat unik, menghadapi situasi-situasi yang berlainan
(contingencies), dan membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda
– beda (ukuran organisasi, teknologi, ketidakpastian lingkungan, dan
perbedaan individu).

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. Tahapan Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan, terdiri atas beberapa tahap, yaitu :
a. Pemahaman dan Perumusan Masalah
Para manajer dapat mengidentifikasi masalah dengan beberapa cara.
Pertama, manajer secara sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua,
manajer mencari penyimpangan atau perubahan dari yang normal.
b. Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan.
Manajer selanjutnya harus menentukan data-data apa yang
dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudian
mendapatkan informasi tersebut.
c. Pengembangan Alternatif
Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak
kecenderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat
keputusan yang efektif. Manajer harus memilih suatu alternatif yang cukup
baik, walaupun bukan sesuatu yang sempurna atau ideal.
d. Evaluasi Alternatif
Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, manajer
harus mengevaluasi sekumpulan alternatif, manajer harus mengevaluasi
untuk menilai efektivitas etiap alternatif.
Adhirayakta x Panda Himas 2020
MANAJEMEN

e. Pemilihan Alternatif Terbaik


Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif.
Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manajer dan
ketidaksempurnaan kebijakan manajer.
f. Implementasi Keputusan
Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus membuat rencana
untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin dijumpai dalam
penerapan keputusan dengan memperhatikan berbagai risiko dan
ketidakpastian sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan.
g. Evaluasi Hasil Keputusan
Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer harus
meangevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan
memberikan hasil yang diinginkan

B. Pendekatan Dalam Pengambilan Keputusan


a. PENGAMBILAN KEPUTUSAN RASIONALITAS
Manajer dalam pengambilan keputusan akan membuat pilihan yang logis
dan konsisten untuk memaksimalkan nilai.
b. PENGAMBILAN KEPUTUSAN RASIONALITAS TERIKAT
Manajer dalam pengambilan keputusan akan rasional, tetapi terbatas
(terikat) oleh kemampuan individu untuk memproses informasi, karena
manajer tidak mungkin menganalisis semua informasi tentang semua
alternative.
c. PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERANAN INTUISI
Pengambilan keputusan yang didasarkan pada pengalaman, perasaan, dan
akumulasi pertimbangan.
d. PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERAN MANAJEMEN
BERDASARKAN BUKTI
Pengambilan keputusan yang didasarkan pada penggunaan bukti-bukti
yang relevan dan dapat diandalkan.

C. Tipe Keputusan
a. Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di
perusahaan :
 Keputusan Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen
puncak dalam sebuh perusahaan.

Adhirayakta x Panda Himas 2020


MANAJEMEN

 Keputusan taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen


menengah
 Keputusan operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat
manajemen yang paling bawah, misalnya operator mesin di lantai
produksi.
b. Berdasarkan tersedianya pemecahan masalah :
 Keputusan Terprogram
Keputusan ini berkaitan dengan kebiasaan, aturan, dan prosedur. Dalam
hal ini kondisi yang dihadapi semuanya dapat diketahui dengan pasti.
 Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan yang tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung
pada jenis masalahnya. Biasanya, masalah yang membutuhkan keputusan
tidak terprogram ini terjadinya tidak dapat diprediksi.
 Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan ini disebut tidak terstruktur karena tidak diketahui
pemecahannya karena ketidakjelasan masalahnya.

D. Kondisi Pengambilan Keputusan


a. Kepastian
Situasi di mana pembuat keputusan dapat membuat keputusan yang akurat
karena semua hasil sudah diketahui.
b. Risiko
Situasi di mana pembuat keputusan dapat mengestimasi kemungkinan hasil
yang pasti.
c. Ketidakpastian
Situasi di mana pembuat keputusan tidak mempunyai kepastian maupun
estimasi probabilitas yang masuk akal.

E. Metode pengambilan keputusan dalam organisasi


a. Kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion)
Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang
terkesan militer atau otokratik. Keuntungannya yaitu lebih cepat dalam
memutuskan, tapi metode ini akan memicu kurang kepercayaan para
anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh
pemimpin karena tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam
memutuskan.
b. Pendapat ahli (expert opinion)

Adhirayakta x Panda Himas 2020


MANAJEMEN

Apabila dalam organisasi ada seseorang yang ahli dalam hal yang
hendak diputuskan, makan pendapatnya akan sangat membantu dalam
pengambilan keputusan organisasi tersebut.
c. Kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion)
Pendapat anggota kelompok sangat diperhatikan dalam proses
pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan kelompok
masih berpengaruh.
d. Kesepakatan (consensus)
Dalam metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika
didalam proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota
organisasi, secara transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap anggota
sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut.

MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI

A. Perubahan Dalam Organisasi

1. Pengertian
Robbins and Coulter (2005) mengemukakan bahwa “Perubahan akan selalu
ada pada manusia, struktur dan teknologi pada suatu organisasi.
Perubahan organisasi adalah setiap perubahan strategi, orang, struktur, atau
teknologi dalam suatu organisasi.

2. Karakteristik Perubahan
a. Tidak konstan, terdapat variasi dan arah perubahan;
b. Menghasilkan ketidakpastian;
c. Menciptakan adanya peluang dan ancaman.

3. Faktor-Faktor Pendorong Perubahan


Internal Eksternal
a. Adanya perlengkapan dan a. Peraturan dan regulasi
peralatan yang baru; pemerintah;
b. Perubahan struktur ketenaga- b. Perubahan dalam ekonomi
kerjaan; dan politik;
c. Sikap perilaku karyawan; c. Perkembangan teknologi;

Adhirayakta x Panda Himas 2020


MANAJEMEN

d. Perubahan strategi organisasi d. Pangsa pasar (market share).

4. Jenis Perubahan
Secara umum, terdapat 2 jenis perubahan dalam organisasi, yakni :
a. Perubahan Terencana
Perubahan yang dirancang dan diimplemen-tasikan secara berurutan dan
tepat waktu sebagai antisipasi peristiwa/ kejadian di masa depan.
b. Perubahan Reaktif
Merupakan suatu respons terhadap peristiwa/ kejadian pada saat muncul.

5. Agen Perubahan
a. Pengertian
Agen perubahan (Change agent) adalah seseorang yang bertindak sebagai
katalisator dan memikul tanggung jawab untuk mengelola proses perubahan.
Agen perubahan harus memiliki nilainilai dan sikap mental (attitude), harus
peka, dan harus mempunyai keterampilan. Agen perubahan dalam suatu
perusahaan/ organisasi terdiri atas :
1) Pihak internal : manajer dan staf ahli atau tim ahli;
2) Pihak eksternal : konsultan.

b. Peran Utama
1) Sebagai katalisator yang menggerakan anggota organisasi untuk
melakukan perubahan,
2) Sebagai pemberi pemecahan persoalan,
3) Sebagai pembantuproses perubahan yaitu dalam proses pemecahan
masalah dan penyebaran inovasi, serta memberi petunjuk mengenai :
 Bagaimana mengenali dan merumuskan kebutuhan
 Bagaimana mendiagnosapermasalahan dan menentukan tujuan
 Mendapatkan sumber-sumberyang relevan
 Memilih atau menciptakanpemecahan masalah
 Menyesuaikan dan merencanakan pertahapan pemecahan masalah.

B. Proses dan Tipe Perubahan

1. Proses Perubahan
a. Metafora Perairan Tenang oleh KURT LEWIN

Adhirayakta x Panda Himas 2020


MANAJEMEN

Perubahan yang berhasil dapat direncanakan. Kurt Lewin mengajukan proses


perubahan yang mencakup tiga tahap:
1) Unfreezing
karyawan yang akan terkena perubahan dijelaskan mengenai pentingnya
perubahan tersebut sehingga menjadi sadar akan pentingnya perubahan
2) Change (Implementasi)
dalam tahap ini, sikap dan perilaku yang baru diajarkan pada karyawan
3) Refreezing
bertujuan membuat nilai, sikap, dan perilaku yang baru (yang diinginkan)
menjadi norma yang baru.

b. Metafora Arung Jeram


Kurangnya stabilitas dan prediktabilitas lingkungan mensyaratkan bahwa
manajer dan organisasi terus beradaptasi dan mengelola perubahan secara
aktif untuk bertahan hidup.

2. Tipe Perubahan
a. Perubahan Strategi
Ditujukan untuk agar organisasi menjadi lebih sesuai dengan lingkungan yang
dihadapi
b. Perubahan Struktur
Bisa dilakukan dengan beberapa cara: perubahan desain organisasi,
desentralisasi, dan modifikasi kerja
c. Perubahan Teknologi
Mencakup perubahan-perubahan seperti perubahan mesin dan peralatan,
metode kerja, metode produksi, dan lain-lain
d. Perubahan Orang
Mencakup perubahan sumber daya ma-nusia organisasi.

C. Pengembangan Keorganisasian (Organizational Development/OD)

1. Pengertian
Upaya yang didukung oleh menajemen puncak untuk meningkatkan
kemampuan organisasi dalam pemecahan masalah dan proses pembaharuan,
khususnya melalui diagnosis bersama (kolaborasi) yang efektif dan melalui
manajemen budaya organisasi, dengan penekanan pada tim kerja formal, tim

Adhirayakta x Panda Himas 2020


MANAJEMEN

kerja sementara, dan budaya antar ke-lompok, dengan bantuan dari fasilisator
dan menggunakan teori dan teknologi disiplin perilaku, termasuk riset yang
berorentasi pada tindakan (aksi).

2. Asumsi Pengembangan Keorganisasian


a. Tingkat Individual
Karyawan mempunyai keinginan untuk tumbuh dan berkembang. Karenanya
faktor-faktor organisasi yang menghalangi pemenuhan kebutuhan tersebut
harus dihilangkan
b. Tingkat Kelompok
Karyawan mempunyai kebutuhan untuk dapat diterima oleh lainya dalam
organisasi
c. Tingkat Organisasi
Desain organisasi akan mempengaruhi perilaku kelompok dan individu
dalam organisasi.

3. Tipe Aktivitas OD
a. Tingkat Individu
Training Sensitivitas, individu dilatih untuk meningkatkan sensitivitas dan
kemampuan mereka dalam menangani hubungan interpersonal.

b. Tingkat Kelompok (dua orang atau tiga orang)


Analisis Transaksi, bertujuan meningkatkan kejelasan individu dalam
berkomunikasi
c. Tingkat Kelompok
1) Membangun Tim
bertujuan meningkatkan efe-ktivitas dan kepuasan individu yang
bekerja dalam kelompok, dan meningkatkan efektifitas kelompok secara
keseluruhan
2) Konsultasi Proses
Fasilitator mengamati dalam organisasi untuk memperoleh gambaran
yang jelas mengenai pola komunikasi, pengambilan keputusan, dan
proses kepemimpinan, kerja sama, serta cara mengatasi konflik.
d. Tingkat Hubungan Antar Kelompok
1) Pertemuan Konfirmatif

Adhirayakta x Panda Himas 2020


MANAJEMEN

Individu dikumpulkan bersama dan kemudian mereka membicarakan


secara terbuka, menganalisis dan mengusulkan perbaikan yang perlu
dilakukan terhadap masalah yang dihadapi
2) Penengah Pihak Ketiga
Sebagai mediator dalam konflik di dalam organisasi
e. Tingkat Organisasi
1) Survey Umpan Balik
Setiap karyawan diminta menjawab kuisioner yang bertujuan mengukur
persepsi dan sikap terhadap masalah tertentu (misal kepuasan atau gaya
pengawasan)
2) Aktivitas Diagnosis
Manajer atau konsultan berusaha mendiagnosis kemungkinan adanya
masalah melalui kuisioner, survey, interview, dan pertemuan.

D. Mengelola Perubahan

1. Teknik OD :
a. Survey Umpan Balik
menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data, kemudian data
tersebut dikembalikan ke atasan dan bawahan sebagai dasar perubahan.
Tahapan dalam survey umpan balik:
1) Manajemen puncak terlibat dalam perencanaak awal
2) Data dikumpulkan dari semua anggota organisasi
3) Data dikembalikan ke tim manajemen/eksekutif yang kemudian
diturunkan secara hirarkis ke tim fungsionalSetiap penyelia (supervisor)
pada pertemuan dengan bawahannya melakuakan diskusi dimana:
- Bawahan diminta membantu menginterpreta-sikan data
- Rencana perubahan dibuat, dan
- Rencana penyiapan data ke tingkat bawah yang selanjutnya dibuat.

b. Pengembangan Tim
ditujukan untuk meningkatkan partisipasi kelompok atau unit kerja. Ada dua
jenis kelompok dalam fokus metode ini:
1) Kelompok keluarga: terdiri dari manajer dan bawahan yang merupakan
kelompok yang relatif permanen
2) Kelompok khusus: untuk memecahkan masalah-masalah khusus

c. Kisi-kisi Manajerial

Adhirayakta x Panda Himas 2020


MANAJEMEN

dikembangkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton, langkah-langkah


dalam metode tersebut adalah:
1) Pelatihan
2) Pengembangan Tim
3) Pengembangan antar Kelompok
4) Penentuan Tujuan Organisasi
5) Pencapaian Tujuan
6) Stabilitas.

2. Evaluasi dan Kondisi yang diperlukan untuk Suksesnya OD


Beberapa kondisi menentukan sukses tidaknya program pengembangan
keorganisasian:
1) Pengakuan oleh manajemen puncak bahwaorganisasi mempunyai masalah
2) Penggunaan konsultan atau ahli perilaku dari luar
3) Dukungan awal dan keterlibatan dari manajemen puncak
4) Keterlibatan pimpinan kelompok
5) Kesuksesan program pengembangan keorganisasian yang pertama akan
semakin mendorong kepercayaan terhadap program
6) Pendidikan mengenai pengembangan keroganisasisn kepada anggota
organisasi
7) Mengakui kekuatan menajer yang berhasil
8) Melibatkan departemen sumberdaya manusia
9) Manajemen kegiatan pengembangan keorganisasian
10) Pengukuran hasil kegiatan Pengembangan Keorganisasian.

E. Isu Terkini Mengelola Perubahan

Strategi untuk Mengelola Perubahan Budaya :


a. Atur nada melalui perilaku manajemen; manajer puncak, khususnya, harus
menjadi panutan yang positif.
b. Buat cerita, simbol, dan ritual baru untuk menggantikan yang sedang
digunakan.
c. Pilih, promosikan, dan dukung karyawan yang mengadopsinilai-nilai baru.
d. Mendesain ulang proses sosialisasi agar selaras dengan nilai-nilai baru.
e. Untuk mendorong penerimaan nilai-nilai baru, ubah sistem penghargaan.

Adhirayakta x Panda Himas 2020


MANAJEMEN

f. Ganti norma yang tidak tertulis dengan harapan yang jelas.


g. Goyangkan subkultur saat ini melalui transfer pekerjaan, rotasi pekerjaan,
dan / atau pemutusan hubungan kerja.
h. Berusahalah untuk mendapatkan konsensus melalui partisipasi karyawan dan
menciptakan iklim dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.

F. Inovasi

1. Pengertian Inovasi
Stephen Robbins mengemukakan bahwa “Inovasi” sebagai “ Suatu gagasan
baru yang diterap-kan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau
proses dan jasa.
Everett M. Rogers menyatakan bahwa “Inovasi merupakan suatu ide,
gagasan, praktik atau objek yang diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
seseorang atau kelompok yang diadopsi.

2. Perbedaan Inovasi dan Kreativitas


Inovasi Kreativitas
Hasil (outcome) dari proses Kemampuan untuk mengkom-
kreativitas pada produk, jasa binasikan ide atau gagasan
atau metode kerja. dengan jalan yang tidak lazim
(unik) dari biasanya dilakukan.

3. Lingkungan yang Merangsang Inovasi


a. Variabel Struktur
1) Struktur organik
2) Sumber daya yang melimpah
3) Komunikasi antar unit tinggi
4) Tekanan waktu minimal
5) Dukungan bekerja dan tidak bekerja
b. Variabel Budaya
1) Diterimanya ambiguitas
2) Toleransi terhadap hal-hal yang tidak praktis
3) Kontrol eksternal rendah
4) Toleransi terhadap risiko
5) Toleransi terhadap konflik
6) Fokus pada hasil

Adhirayakta x Panda Himas 2020


MANAJEMEN

7) Fokus pada sistem terbuka


8) Umpan balik positif
c. Variabel Sumber Daya Manusia
1) Komitmen tinggi terhadap pelatihan dan pengembangan,
2) Keamanan pekerjaan yang tinggi,
3) Orang-orang yang kreatif.

4. Inovasi yang Mengganggu (Disruptive Innovation)

a. Pengertian
Inovasi yang mengganggu adalah inovasidalam produk, layanan, atau proses
yang secara radikal mengubah aturan permainan suatu industry.
Inovasi yang berkelanjutan adalah perubahan kecil dan bertahap dalam
produk yang sudah ada daripada terobosandramatis

b. Siapa yang rentan?


Organisasi besar, mapan, dan keuntungannya besar, paling rentan
terhadap inovasi yang mengganggu, karena mereka memiliki paling banyak
kehilangan dan paling penting di pasar dan teknologi saat ini.

c. Pentingnya distruptive innovation


Inovasi yang mengganggu adalah ancaman bagi banyak bisnis mapan,
dan merespons dengan inovasiyang berkelanjutan tidak cukup.

d. Implikasi
1) Untuk pengusaha
2) Untuk manajer perusahaan
3) Skunk works
Sebuah kelompok kecil di dalam sebuah organisasi besar, diberi
otonomi tingkat tinggi dan tidak terhalang oleh birokrasi perusahaan,
yang misinya adalah mengembangkan sebuah proyek terutama demi
inovasi radikal.
Untuk perencanaan karir

Adhirayakta x Panda Himas 2020

Anda mungkin juga menyukai