Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI

KERJA PEGAWAI
Fahri kurniawan1, Joko sustiyo2
1,2,3,4
jurusan manajemen keuangan prodi manajemen aset politeknik keuangan negara STAN
NPM: 4302190076 2-33 No Absen 12 Fahrikurniawan836@gmail.com
Jln. Raya BKP blok T.no 16 kemiling lampung INDONESIA

Intisari— Dokumen ini merupakan format panduan bagi penulis sehingga kita bisa menghadiri dan bergerak kemanapun yang
untuk mennulis makalah yang siap dipublikasikan dalam kita mau.
proceedings seminar. Dokumen ini disadur dari IEEE tempalate. Bekerja dengan semangat pun boleh asal jangan lupa
Para penulis harus mengikuti petunjuk yang diberikan dalam
dengan waktu untuk beristirahat ,karena badan juga perlu
panduan ini. Anda dapat menggunakan dokumen ini baik
sebagai petunjuk penulisan dan sebagai template di mana Anda
isthirahat yang cukup,Kesehatan sangat mahal harganya atau
dapat mengetik teks Anda sendiri. tidak ada harganya,maka peagwai harus bijak untuk menjaga
dan memanajemen waktunya dengan baik,sehingga semua
Keywords— Letakkan kata kunci Anda di sini, kata kunci kegiatan nya bisa teroorganisir secara baik.
dipisahkan dengan koma. Dan selanjutnya yaitu faktor kepemimpinan,
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang
I. PENDAHULUAN dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui
proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa
PNS atau pegawai negeri sipil merupakan salah satu tujuan tertentu (Tannenbaum, 1961)
penggawa negara bekerja dengan sepejuh hati untuk Berdasarkan pengertian dari Tannenbaum pemimpin ialah
menghasilkan hasil yang maksimal ,maka dari PNS dituntut sosok yang bisa mempengaruhi pegawainya dalam situasi
harus memiliki integritas dan etos kerja yang tinggi. tertentu, Pemimpin menunjukkan tingkat usaha yang tinggi.
Tetapi etos kerja yang tinggi tidak selalu di dapatkan oleh Mereka memiliki keinginan yang relative tinggi terhadap
kebanyakan PNS,terkadang jika bekerja di bawah tekanan keberhasilan, ambisius, memiliki banyak energy, tidak kenal
terus menerus bisa menurunkan semangat juang mereka untuk lelah dalam aktivitasnya, dan menunjukkan inisiatif.oleh
bekerja.untuk membangun Kembali semangat kerja para sebab itu pemimpin yang baik yang bukan hanya bekerja
pegawai ini perlu booster yang tepat ,booster itu bisa datang untuk dirinya sendiri karena dia sadar bahwasanya
dari berbagai aspek. pegawainya sangat berperan penting dalam membantu semua
Aspek yang pertama yang sangat erat pengaruhnya yaitu operasional.
faktor lingkungan ,faktor lingkungan merupakan salah satu Motivasi pemimpin tersebut akan mendorong kinerja
faktor terbentuknya sikap,kinerja dan semangat untuk pegawainya untuk berkerja lebih baik lagi,pemimpin juga
bekerja,contohnya jika di suatau lingkungan kerja kita teman- harus memberikan contoh yang baik kepada seluruh pegawai
teman pegawai lainya selalu datang tepat waktu dan nya sehingga dengan adanya kebiasaan yang baik akan
menyelesaikan semua pekerjaannya dengan baik. memicu pegawai nya juga untuk lebih baik dalam
Pastinya akan timbul juga semangat kompetitif dalam mengjalankan tugas ,karena sosok pemimpin yang bijaksana
bekerja,ingin melakukan hal yang lebih baik dari pegawai sangat di perlukan pegawai saat tidak memiliki sengat untuk
lainnya.oleh karena itu sangat penting bagi karyawanan berkerja.
memiliki lingkungan yang baik,tentunya bukan hanya baik
,melainkan lingkungan yang akan menimbulkan suasana
II. LANDASAN TEORI
kompetitife dalam bekerja.
Faktor yang selanjutnya ialah faktor Kesehatan, faktor Penelitian ini berjudul analisis faktor-faktor motivasi
Kesehatan juga sangat berperang penting dalam mendorong kerja pegawai , Pegawai Negeri Sipil (disingkat PNS) adalah
muncul nya motivasi semangat dalam bekerja karena semua pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan,
alat bantu gerak manusia bisa digerakkan dengan baik ,tanpa diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas
adanya Kesehatan yang cukup mungkin sulit untuk bekerja dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya,
dengan efektife dan efisien,percuma kita memiliki uang yang dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
banyak harta yang berlimpah ,tetapi jiwa dan raga kita tidak berlaku.
memiliki Kesehatan yang utuh. Sangat mahal sekali Berdasarkan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974
Kesehatan dalam diri,maka untuk itu jangan lupa bersyukur Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok
,atas segala yang telah di berikan Allah SWT kepada kita Kepegawaian yang sudah tidak berlaku, PNS pernah
dinyatakan sebagai salah satu bagian pegawai negeri yang Kebutuhan social (social needs): kebutuhan akan kasih
terdiri dari: sayang, rasa memiliki, dan persahabatan.
Kebutuhan penghargaan (esteem needs): kebutuhan
1. Pegawai Negeri Sipil seseorang akan faktor-faktor penghargaan internal, seperti
2. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia harga diri, otonomi, dan prestasi, serta faktor-faktor
3. Anggota Tentara Nasional Indonesia penghargaan eksternal, seperti status, pengakuan, dan
perhatian.
Pegawai Negeri Sipil berkumpul di dalam organisasi Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs):
Pegawai Negeri Sipil atau Korps Pegawai Republik Indonesia kebutuhan seseorang akanpertumbuhan, pencapaian potensi
(KORPRI). Tujuan organisasi ini adalah memperjuangkan seseorang, dan pepenuhan diri, dorongan untuk mampu
kesejahteraan dan kemandirian Pegawai Negeri Sipil. menjadi apa yang diinginkan.
Terwujudnya KORPRI sebagai organisasi yang kuat, netral,
mandiri, profesional dan terdepan dalam menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa, mensejahterakan anggota, masyarakat,
Gambar 1. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow’s
dan melindungi kepentingan para anggota agar lebih
profesional di dalam membangun pemerintahan yang baik.

A. Motivasi kerja pegawai

Motivasi adalah proses dimana seseorang di


berimasukan ,diberiarahan untuk memecahkan masalahnya Kebutuhan
atau pun membuatnya untuk kuat dalam menjalankan semua
aktualisasi
pekerjaan yang akan dia hadapi.
Bekerja terus menerus terkadang membuat pekerja
menjadi semakin jenuh dengan semua rutinitas yang ia sedang Kebutuhan penghargaan
jalankan ,dan itu membuat nya semakin jenuh untuk mengabil
keputusan dalam bekerja,semangat nya semakin menurun
karena bekerja hanya sekerdar kerja tidak ada empati atau Kebutuhan sosial
simpati yang ditunjukkan oleh pegawai membuat suasana dan
tujuan semakin tidak karuan. Kebutuhan keamanan
Beberapa elemen dari motivasi, Tiga elemen motivasi:
1. Energi: ukuran dari intensitas atau dorongan, dengan
menunjukkan usaha dan kerja keras. Kebutuhan fisiologis
2. Arah: usaha yang diarahkan dan konsisten dengan
tujuan organisasi
3. Ketekunan: dalam mencapai tujuan Setiap tingkatan dalam hierarkhi kebutuhan harus dipenuhi
Motivasi tanpa adanya energi maka semua yang direncana sebelum kebutuhan berikut menjadi dominan.
yang dibuat akan sia-sia karena tidak ada actian yang naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya.
dilakukan , tanpa arahan dan ketekunan pun motivasi juga Kebutuhan yang lebih rendah sebagian besar dipenuhi secara
taka da sasaran yang jelas untuk menggapai tujuan tertentu eksternal, kebutuhan yang lebih tinggi dipenuhi secara
Motivasi yang dimiliki oleh Pegawai tidak cukup hanya internal.
ketekunan saja. Setelah suatu kebutuhan secara substansial terpenuhi, individu
melainkan adanya faktor pelengkap yaitu ernergi yang tidak lagi termotivasi untuk memenuhi kebutuhan itu.
akan membawa semangat pegawai dalam mencapai hal yang Motivator: perhatikan pada tingkat kebutuhan apa orang itu
diinginkan dan arah memberikan pegawai jalan bagi pegawai berada, dan focus untuk memenuhi kebutuhan itu atau tingkat
untuk melangkah kea rah yang tepat dalam mencapai target di atasnya.
yang diinginkan.
Kita ambil contoh dalam penggunaan Teori Hierarkhi B. Kinerja pegawai
Kebutuhan Maslow Hierarchy of needs theory: teori Maslow
yang menyatakan bahwa dalam setiap orang terdapat sebuah Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actal
hierarkhi dari lima kebutuhan: performance adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
Kebutuhan fisiologis (psychological needs): kebutuhan dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
seseorang akan makanan, minuman, tempat tinggal, seks, dan didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan
kebutuhan fisik lainnya. serta waktu”. (Malayu S. P. Hasibuan (2005: 94). Menurut
Kebutuhan keamanan (safety needs): kebutuhan Dessler (2008: 322), penilaian kinerja berarti mengevaluasi
seseorang akan keamanan dan perlindungan dari kejahatan kinerja karyawan saat ini dan/atau di masa lalu relatif terhadap
fisik dan emosional. standar kinerjanya. Kinerja individu sebagaimana disebutkan
diatas adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas sistematis sesuai tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi
maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan. yang semakin berkembang pesat.
Faktor-faktor penilaian kinerja menurut Dessler (2008: 329): 3. Ketetapan Waktu (Pomptnees) yaitu berkaitan
Kualitas (Akurasi, ketelitian, tingkat dapat diterima dengan sesuai atau tidaknya waktu penyelesaian pekerjaan
kinerjanya),Produktivitas (Kualitas dari efisiensi pekerjaan) dengan target waktu yang direncanakan.Setiap pekerjaan
Pengetahuan mengenai pekerjaan diusahakan untuk selesai sesuai dengan rencana agartidak
kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan mengganggu pada pekerjaan yang lain.
ektrinsik pegawai. Faktor-faktor intrinsik yang mempengaruhi 4. Inisiatif (Initiative) yaitu mempunyai kesadaran diri
kinerja pegawai terdiri dari pendidikan, pengalaman, motivasi, untuk melakukan sesuatu dalam melaksanakan tugas-tugas
kesehatan, usia, keterampilan, emosi dan spiritual. Sedangkan dan tanggung jawab. Bawahan atau pegawai dapat
faktor ekstrinsik yang mempengaruhi kinerja pegawai terdiri melaksanakan tugas tanpa harus bergantung terus menerus
dari lingkungan fisik dan non fisik, kepemimpinan, kepada atasan.
komunikasi vertical dan horizontal, kompensasi, kontrol 5. Kemampuan (Capability) yaitu diantara beberapa
berupa penyeliaan, fasilitas, pelatihan, beban kerja, prosedur faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, ternyata yang
kerja, system hukuman dan sebagainya.  dapat diintervensi atau diterapi melalui pendidikan dan latihan
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, Oktober 2010 : 100 – adalah faktor kemampuan yang dapat dikembangkan.
112 (Keahlian praktis dan teknik yang digunakan) 6. Komunikasi (Communication) merupakan interaksi
Keterpercayaan, Ketersediaan, Kebebasan. yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan untuk
Kinerja juga sangat erat motivasi pegawai dalam menekuni mengemukakan saran dan pendapatnya dalam memecahkan
profesinya sehingga tercipta kinerja yang baik,kinerja pegawai masalah yang dihadapi. Komunikasi akan menimbulkan
bisa kita lihat dengan keterampilannya dalam menyelesaikan kerjasama yang lebih baik dan akan terjadi
problem yang dihadapi,dalam menyelesaikan problem hubunganhubungan yang semangkin harmonis diantara para
pegawai dengan keterampilan skill yang dimiliki. pegawai dan para atasan, yang juga dapat menimbulkan
Dalam Job characteristics model (JCM): kerangka kerja perasaan senasib sepenanggungan. (Sedarmayanti, 2019)
untuk menganalisis dan mendesain pekerjaan yang
mengidentifikasi lima dimensi pekerjaan inti, keterikatannya C. Ketidakpastian lingkungan
dan dampaknya terhadap hasil.
1. Keragaman ketrampilan (skill variety): tingkat di Lingkungan juga memiliki pengaruh yang begitu besar bagi
mana sebuah pekerjaan memerlukan keragaman aktivitas pegawai dalam mendorong membangkitkan semangat
sehingga seorang karyawan dapat menggunakan sejumlah mereka,di lingkungan yang yang kompetitif akan membawa
ketrampilan dan bakat yang berbeda. para pegawai semakin berlomba-lomba dengan bekerja
2. Identitas tugas (task dentity): tingkat di mana sebuah menjadi lebih baik.
pekerjaan memerlukan penyelesaian pekerjaan secara Bukan hanya manajer yang bingung dalam mengambil
keseluruhan dan identifikasi bagian-bagian pekerjaan. keputusan ,tetapi pegawai juga merasa binging jika
3. Signifikansi tugas (task significance): tingkat di ketidakpastian lingkungan nya sangat tinggi . Ketidakpastian
mana sebuah pekerjaan mempunyai dampak yang besar pada lingkungan dapatdiidentifikasi sebagai faktor penting karena
kehidupan atau pekerjaan orang lain. kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan
4. Otonomi (otonomy): tingkat di mana sebuah jugapengendalian. Perencanaan menjadi bermasalah dalam
pekerjaan memberikan kebebasan, idependensi, dan kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi karena adanya
kebijaksanaan yang substantial kepada individu dalam ketidakmampuan manajer dalam memprediksi kondisi atau
menjadwalkan pekerjaan dan menentukan prosedur yang akan kejadian di masa (morris, 1986)
digunakan untuk melaksanakannya.
5. Umpan balik (feedback): tingkat di mana di dalam
melakukan aktivitas kerja yang diperlukan untuk mencapai
gambar 2. Matriks ketidakpastian lingkungan
hasil pekerjaan individu, diperlukan informasi yang langsung
dan jelas mengenai efektivitas kinerjanya. stabil dinamis
Indikator kinerja pegawai di atas akan dibahas di bawah
untuk lebih Ketidakpastian Ketidakpastian
mempermudah dalam memahami kinerja pegawai, yaitu rendah moderat 1
sebagai berikut : sederhana
1. Kualitas Kerja (Quality of work) adalah kualitas
kerja yang dicapai
2. berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan
kesiapannya yang tinggi pada gilirannya akan melahirkan kompleks
penghargaan dan kemajuan serta perkembangan organisasi Ketidakpastian Ketidakpastian
melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara moderat 2 tinggi
mempunyai efek negatif dalam hubungan atasan – bawahan di
tahap awal. Ketika hubungan itu mulai matang dan bawahan
jaames D. Thomson mengembangkan matriks hubungan lebih terbuka kepada atasannya, kualitas hubungan itu dapat
organisasi dengan lingkungan, dimana sumbu horizontal membaik.
adalah tingkat perubahan dan sumbu vertikal adalah Tierney (1999) mendapati hasil dari penelitiannya di mana
tingkat homogenitas lingkungan, lalu terbentuk empat LMX, kualitas
kuadran (ketidakpastian moderat 1, ketidakpastian tinggi, hubungan dalam tim, dan suasana kerja tim berpengaruh pada
ketidakpastian moderat 2, ketidakpastian rendah). cara pandang karyawan terhadap iklim perubahan yang terjadi
Keterangan: pada organisasi. Keseluruhan penemuan mendapati bahwa
Tingkat perubahan: melihat sejauh mana stabilitas suatu kedua tipe hubungan itu mungkin bisa dijadikan mekanisme
lingkungan yang diukur dengan skala tingkat perubahan yang potensial untuk mentransformasi karyawan menuju
stabil dan perubahan dinamis (lingkungan yang cepat perubahan yang dicanangkan oleh organisasi. (abudi, 2013)
berubah mempunyai tingkat perubahan tinggi). Sumber daya anggota meliputi :
Tingkat homogenitas: melihat sejauh mana kompleksitas • Pengetahuan (Knowledge)
lingkungan yang diukur dengan skala homogenitas • Kemampuan (Abilities)
sederhana dan homogenitas kompleks (lingkungan yang • Ketrampilan (Skills)
kompleks mempunyai elemen yang banyak, mempunyai • Kepribadian (Personality traits)
homogenitas yg rendah). (maya, 2013)
Sumber daya anggota mendorong produktivitas dan
D. Hubungan antara pemimpin dan pegawai semangat kerja.karena dari 4 sumber daya manusia saling
mempengaruhi satu sama lain untuk mewujudkan suatu
pemimpin mimiliki peran yang sangat penting,menjadi kemampuan yang kompleks dan bekerja ataupun dalam
pemimpin tidak hanya memimpin pegawainya ,pemimpin menyelesaikan masalah.
yang mengerti kondisi yang semakin monoton dikantor akan
memberi semangat kepada pegawainya.
Dengan cara apa pemimpin menjalin hubungan baik dengan
gambar 3 Conflict and Group Performance
pegawainya,yaitu dengan selalu support dan memberikan
motivasi kepada setiap pegawai ,atau pun memberikan reward
kepada pegawai sehingga para pegawai semakin semangat dan Level of conflict
berlomba-lomba bekerja dengan baik untuk mendapatkan High
reward yang akan diberikan oleh pemimpinnya.
Hubungan antara pemimpin dan pegawai disebut juga
sebagai komunikasi,komunikasi yang baik anatar pegawai dan
bawahannya akan mendorong productivitas dan semakin cepat Level of
mencapai tujuan karena kedua belah pihak memiliki 1 pikiran Group
nya sama ,yang terbentuk dari komunikasi yang baik. Peformance
Ketika meneliti efektivitas pemimpin di China, Tjosvold
(2003) menemukan bahwa nilai-nilai tradisional China low
mempengaruhi hasil kerja melalui interaksi yang baik antara
manajer dan karyawan. Nilai kepemimpinan China tentang A B C
pemimpin yang bersikap melayani ditemukan mampu
memprediksi penerapan kemampuan itu dalam kaitan timbal
balik saling menguntungkan, paling tidak ketika hal itu diukur
oleh atasan. Konsisten dengan penelitian hubungan
kepemimpinan akhir-akhir ini, semakin bermutu interaksi Pada titik A
antara manajer dan karyawannya, semakin efektif pula Tingkat konfilik rendah banhkan tidak ada,tingkat kinerja
pemimpin tersebut. kelompok rendah, dan jenis konfliknya ialah disfungsional.
Atasan dan bawahan cenderung memformulasikan Pada titik B
hubungan diantara mereka melalui kesan pertama yang cepat, Tingkat konflik optimal ,tingkat kinerja kelompok tinggi, dan
namun menurut studi yang dilakukan oleh Xin (1997), jenis konflik fungsional.
perilaku pribadi atau kinerja bawahan mungkin mengubah Pada titik C
kesan itu. Xin (1997) juga menjelaskan bahwa keterkaitan Tingkat konflik tinggi ,tingkat kinerja kelompok rendah, dan
demografis secara signifikan menyumbang pada pembentukan jenis konflik disfungsional.
awal dari hubungan atasan – bawahan. Pengaruh keterkaitan Dalam organisasi pasti masih banyak konflik yang akan
demografis ini tidak nampak secara signifikan ketika menimpa karena itu pegawai dan atasan harus memiliki
hubungan itu mulai matang. Perbedaan negara tempat lahir komunikasi yang baik untuk mengatasi semua masalah ,baik
dan umur adalah variabel demografis yang penting yang itu masalah yang sederhana sampai dengan yang
kompleks,maka pegawai dan pemimpin harus menjaga kerja "di", "oleh", "untuk", "dari", , "pada", "atau", dan sejenisnya.
sama dan hubungan dengan konsisten. Penulisan penulis tidak boleh menunjukkan nama jabatan
BAB III PENUTUP (misalnya Dosen Pembimbing), apapun gelar akademik
UCAPAN TERIMA KASIH (misalnya Dr) atau keanggotaan dari setiap organisasi
REFERENSI profesional (misalnya Senior Member IEEE).
Agar tidak membingungkan, nama keluarga ditulis di
[1] abudi. (2013, juli 3). Hubungan Atasan-Bawahan. Retrieved from bagian terakhir dari masing-masing nama pengarang
abudi39: https://abudi39.wordpress.com/2013/03/07/hubungan- (misalnya Yohanes AK Smith). Setiap afiliasi harus termasuk,
atasan-bawahan/
[2] Hubeis, M. d. (2016, Januari Sabtu). kinerja pegawai . Retrieved
setidaknya, nama perusahaan dan nama negara tempat penulis
from teori manajemen dan organisasi: didasarkan (misalnya kausal Productions Pty Ltd, Australia).
http://theorymanajemendanorganisasi.blogspot.com/2016/01/kinerj Alamat email ini wajib bagi penulis yang bersangkutan.
a-pegawai.html
[3] maya. (2013, oktober 10). pengaruh lingkungan terhadap B. Bagian Heading
organisasi. Retrieved from pengantar bisnis:
http://mayaaaiueo.blogspot.com/2013/10/pengaruh-lingkungan- Sebaiknya tidak lebih dari 3 tingkat untuk heading. Semua
thdp-organisasi.html tulisan harus dalam font 10pt. Setiap kata dalam suatu tulisan
[4] morris, C. d. (1986, april 14). Pengaruh Ketidakpastian harus huruf kecil kecuali untuk kata-kata pendek seperti yang
Lingkungan dan Strategi Bisnis. Retrieved from karya ilmiah: tercantum dalam Bagian III-B.
file:///C:/Users/USER/Downloads/1555-3275-1-SM%20(1).pdf
[5] pengaruh lingkungan terhadap organisasi. (2013, september 20). 1) Heading Level-1: Heading level 1 harus dalam Small
Retrieved from pengantar bisnis:
http://mayaaaiueo.blogspot.com/2013/10/pengaruh-lingkungan- Caps, terletak di tengah-tengah dan menggunakan penomoran
thdp-organisasi.html angka Romawi huruf besar. Sebagai contoh, lihat judul "III.
[6] Sedarmayanti, M. d. (2019, JANUARI 22). Manajemen Sumber Style Halaman "dari dokumen ini. Judul dengan heading 1
Daya Manusia dan Produktivitas Kerja,. Retrieved from Indikator yang tidak boleh dihitung adalah "Ucapan Terima Kasih" dan
Kinerja Pegawai: http://e-
journal.uajy.ac.id/4768/3/2MM01741.pdf "Referensi"..
[7] Tannenbaum, W. M. (1961, 22 1). Pengertian Kepemimpinan
Menurut Para Ahli. Retrieved from dosen pendidikan:
2) Heading Level-2: Heading level-2 harus miring,
https://www.dosenpendidikan.co.id/teori-kepemimpinan merapat ke kiri dan nomor menggunakan abjad huruf besar.
Sebagai contoh, lihat judul "C. Bagian Heading "di atas.
3) Heading Level-3: Heading level-3 harus menjorok,
Seluruh dokumen harus dalam Times New Roman atau
miring dan dinomori dengan angka Arab diikuti dengan tanda
Times font. Type 3 font tidak boleh digunakan. Jenis font lain
kurung kanan. Heading level 3 harus diakhiri dengan titik dua.
dapat digunakan jika diperlukan untuk tujuan khusus.
Tulisan bersambung mengikuti judul heading dengan baris
Fitur ukuran font terlihat pada Tabel 1.
yang sama. Sebagai contoh, ayat ini diawali dengan heading
A. Judul dan Penulis level 3.
Judul harus dalam Reguler 24 pt font. Nama pengarang C. Gambar dan Tabel
harus dalam Reguler 11 pt font. Afiliasi penulis harus dalam
Figures and tables must be centered in the column. Large
Italic 10 pt. Alamat email harus di 9 pt font Courier Regular.
figures and tables may span across both columns. Any table
or figure that takes up more than 1 column width must be
TABEL I positioned either at the top or at the bottom of the page.
UKURAN FONT UNTUK MAKALAH
Graphics may be full color. All colors will be retained on
Font Appearance (in Time New Roman or Times) the CDROM. Graphics must not use stipple fill patterns
Size Regular Bold Italic because they may not be reproduced properly. Please use
8 table caption (in reference item only SOLID FILL colors which contrast well both on screen
Small Caps), (partial) and on a black-and-white hardcopy, as shown in Fig. 1
figure caption, Gambar dan tabel harus terletak di tengah (centered). Besar
reference item
gambar dan tabel bisa span di kedua kolom. Setiap tabel atau
9 author email address abstract abstract heading
gambar yang mencakup lebih dari 1 kolom lebar harus
(in Courier), body (also in Bold)
cell in a table diposisikan baik di bagian atas atau di bagian bawah halaman.
10 level-1 heading (in level-2 heading, Gambar grafik dimungkinkan berwarna. Semua warna akan
Small Caps), level-3 heading, dipertahankan pada CDROM. Grafik jangan menggunakan
paragraph author affiliation pola titik-titik karena ada kemungkinan tidak dapat dicetak
11 nama pengarang sesuai aslinya. Gunakan SOLID FILL dan warna yang kontras
24 Judul untuk tampilan di layar komputer, dan gunakan warna hitam-
putih untuk hardcopy, seperti ditunjukkan pada Gambar. 1.
Judul dan pengarang harus dalam format kolom tunggal
dan harus terpusat. Setiap awal kata dalam judul harus huruf
besar kecuali untuk kata-kata pendek seperti, "sebuah", "dan",
kecil kecuali untuk kata-kata pendek seperti yang tercantum
pada Bagian III-B. Keterangan angka tabel ditempatkan
sebelum tabel terkait, seperti ditunjukkan pada Tabel 1.
F. Nomor Halaman, Headers dan Footers
Nomor halaman, headers dan footers tidak dipakai.
G. Links dan Bookmark
Semua hypertext link dan bagian bookmark akan dihapus.
Jika paper perlu merujuk ke Internet alamat email atau URL di
artikel, maka alamat atau URL lengkap harus ditulis dengan
font biasa.

Gbr. 1 Contoh grafik garis menggunakan warna yang kontras di layar


computer, dan menghasilkan grafik hitam-putih untuk versi cetak

Gbr. 2 menunjukkan contoh sebuah gambar dengan resolusi


rendah yang kurang sesuai ketentuan, sedangkan Gambar. 3
menunjukkan contoh dari sebuah gambar dengan resolusi
yang memadai. Periksa bahwa resolusi gambar cukup untuk
mengungkapkan rincian penting pada gambar.
Please check all figures in your paper both on screen and on
a black-and-white hardcopy. When you check your paper on
a black-and-white hardcopy, please ensure that Harap periksa
semua gambar baik di layar maupun hasil pada versi cetak.
Ketika memeriksa gambar versi cetak, pastikan bahwa::
 warna mempunyai kontras yang cukup, Gbr. 1 Contoh gambar dengan resolusi kurang
 gambar cukup jelas,
 semua label pada gambar dapat dibaca.
D. Keterangan Gambar
Figures must be numbered using Arabic numerals. Figure
captions must be in 8 pt Regular font. Captions of a single
line (e.g. Fig. 2) must be centered whereas multi-line captions
must be justified (e.g. Fig. 1). Captions with figure numbers
must be placed after their associated figures, as shown in
Fig. 1. Gambar diberi nomor dengan menggunakan angka
Arab. Keterangan gambar dalam 8 pt Reguler font.
Keterangan gambar dalam satu baris (misalnya Gbr. 2)
diletakkan di tengah (centered), sedangkan keterangan multi-
baris harus dirata kiri (misalnya Gbr. 1). Keterangan gambar
dengan nomor gambar harus ditempatkan sesuai dengan poin-
poin terkait, seperti ditunjukkan pada Gbr. 1.
E. Keterangan Tabel
Gbr. 2 Contoh gambar dengan resolusi cukup
Tables must be numbered using uppercase Roman
numerals. Table captions must be centred and in 8 pt Regular H. Referensi
font with Small Caps. Every word in a table caption must be The heading of the References section must not be
capitalized except for short minor words as listed in Section numbered. All reference items must be in 8 pt font. Please
III-B. Captions with table numbers must be placed before use Regular and Italic styles to distinguish different fields as
their associated tables, as shown in Table 1. shown in the References section. Number the reference items
Tabel diberi nomor menggunakan angka Romawi huruf consecutively in square brackets (e.g. [1]).
besar. Keterangan tabel ditengah dan font 8 pt Reguler dengan When referring to a reference item, please simply use the
Small Caps. Setiap kata dalam judul tabel menggunakan huruf reference number, as in [2]. Do not use “Ref. [3]” or
“Reference [3]” except at the beginning of a sentence, e.g. Template ini adalah versi pertama. Sebagian besar petunjuk
“Reference [3] shows …”. Multiple references are each format di dokumen ini disadur dari template untuk artikel
numbered with separate brackets (e.g. [2], [3], [4]–[6]). IEEE.
Examples of reference items of different categories shown
in the References section include UCAPAN TERIMA KASIH
Judul pada bagian Referensi tidak boleh bernomor. Semua Judul untuk ucapan terima kasih dan referensi tidak diberi
item referensi dalam 8 pt font. Silakan gunakan Italic Reguler nomor. Terima kasih disampaikan kepada Risanuri Hidayat
dan gaya untuk membedakan berbagai bidang seperti yang telah meluangkan waktu untuk membuat template ini.
ditunjukkan pada bagian Referensi. Jumlah item referensi
berturut-turut dalam tanda kurung siku (misalnya [1]). REFERENSI
Ketika mengacu pada item referensi, silakan menggunakan [1] S. M. Metev and V. P. Veiko, Laser Assisted Microtechnology, 2nd
nomor referensi saja, seperti dalam [2]. Jangan menggunakan ed., R. M. Osgood, Jr., Ed. Berlin, Germany: Springer-Verlag, 1998.
[2] J. Breckling, Ed., The Analysis of Directional Time Series:
"Ref. [3] "atau" Referensi [3] "kecuali pada awal kalimat, Applications to Wind Speed and Direction, ser. Lecture Notes in
misalnya "Referensi [3] menunjukkan bahwa ...". Beberapa Statistics. Berlin, Germany: Springer, 1989, vol. 61.
referensi masing-masing nomor dengan kurung terpisah [3] S. Zhang, C. Zhu, J. K. O. Sin, and P. K. T. Mok, “A novel ultrathin
(misalnya [2], [3], [4] - [6]). Beberapa contoh item referensi elevated channel low-temperature poly-Si TFT,” IEEE Electron
Device Lett., vol. 20, pp. 569–571, Nov. 1999.
dengan kategori yang berbeda ditampilkan dalam bagian [4] M. Wegmuller, J. P. von der Weid, P. Oberson, and N. Gisin, “High
Referensi meliputi: resolution fiber distributed measurements with coherent OFDR,” in
 contoh untuk buku pada [1] Proc. ECOC’00, 2000, paper 11.3.4, p. 109.
[5] R. E. Sorace, V. S. Reinhardt, and S. A. Vaughn, “High-speed digital-
 contoh sebuah buku dalam seri dalam [2] to-RF converter,” U.S. Patent 5 668 842, Sept. 16, 1997.
 Contoh artikel jurnal di [3] [6] (2002) The IEEE website. [Online]. Available: http://www.ieee.org/
 contoh paper seminar di [4] [7] M. Shell. (2002) IEEEtran homepage on CTAN. [Online]. Available:
http://www.ctan.org/tex-
 Contoh paten dalam [5] archive/macros/latex/contrib/supported/IEEEtran/
 contoh website di [6] [8] FLEXChip Signal Processor (MC68175/D), Motorola, 1996.
 contoh dari suatu halaman web di [7] [9] “PDCA12-70 data sheet,” Opto Speed SA, Mezzovico, Switzerland.
[10] A. Karnik, “Performance of TCP congestion control with rate
 contoh manual databook dalam [8] feedback: TCP/ABR and rate adaptive TCP/IP,” M. Eng. thesis, Indian
 contoh datasheet di [9] Institute of Science, Bangalore, India, Jan. 1999.
 contoh tesis master di [10] [11] J. Padhye, V. Firoiu, and D. Towsley, “A stochastic model of TCP
Reno congestion avoidance and control,” Univ. of Massachusetts,
 contoh laporan teknis [11] Amherst, MA, CMPSCI Tech. Rep. 99-02, 1999.
 contoh standar dalam [12] [12] Wireless LAN Medium Access Control (MAC) and Physical Layer
(PHY) Specification, IEEE Std. 802.11, 1997.
III. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai