A. PENGERTIAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Religi artinya kepercayaan kepada
Tuhan; kepercayaan akan adanya kekuatan adikodrati di atas manusia; kepercayaan
(animisme, dinamisme); agama: kesalehan dapat diperoleh melalui pendidikan --;
masyarakat terasing itu juga mengenal -- tertentu, misalnya dengan menyembah petir.
Sedangkan masyarakat multikultural artinya sebagai masyarakat yang terdiri atas
beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda.
2. Islam
SENI BANGUNAN (MASJID)
Dilihat dari segi arsitektuknya, masjid-masjid kuno di Indonesia menampakan
gaya arsitektur asli Indonesia dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1. Atapnya bertingkat/tumpang dan ada puncaknya (mustaka)
2. Pondasinya kuat dan agak tinggi
3. Ada serambi di depan atau di samping
4. Ada kolam/parit di bagian depan atau samping
MAKAM
Makam khususnya untuk para raja bentuknya seperti istana disamakan dengan
orangnya yang dilengkapi dengan keluarga, pembesar, dan pengiring terdekat.
Budaya asli Indonesia terlihat pada gugusan cungkup yang dikelompokkan
menurut hubungan keluarga. Pengaruh budaya Islam terlihat pada huruf dan
bahasa Arab, misalnya Makam Puteri Suwari di Leran (Gresik) dan Makam
Sendang Dhuwur di atas bukit (Tuban).
SISTEM KALENDER
Pada zaman Khalifah Umar bin Khatab ditetapkan kalender Islam dengan
perhitungan atas dasar peredaran bulan yang disebut tahun Hijriah. Tahun 1
Hijrah (H) bertepatan dengan tahun 622 M. Sementara itu, di Indonesiapada
saat yang sama telah menggunakan perhitungan tahun Saka (S) yang
didasarkan atas peredaran matahari. Tahun 1 Saka bertepatan dengan tahun 78
M. Pada tahun 1633 M, Sultan Agung raja terbesar Mataram menetapkan
berlakuknya tahun Jawa (tahun Nusantara) atas dasar perhitungan bulan ( 1
tahun =354 hari). Dengan masuknya Islam maka muncul sistem kalender
Islam dengan menggunakan nama-nama bulan, seperti Muharram (bulan
Jawa; Sura),Shafar (bulan Jawa; Sapar), dan sebagainya sampai dengan
Dzulhijah (bulan Jawa; Besar) dengan tahun Hijrah (H).
SISTEM PEMERINTAHAN
Pada zaman Hindu pusat kekuasaan adalah raja sehingga raja dianggap
sebagai titisan dewa. Oleh karena itu, muncul kultus “dewa raja”. Apa yang
dikatakan raja adalah benar. Demikian juga pada zaman Islam, pola tersebut
masih berlaku hanya dengan corak baru. Raja tetap sebagai penguasa tunggal
karena dianggap sebagai khalifah, segala perintahnya harus dituruti.
D. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF KEPERCAYAAN DALAM SUATU
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Dampak positifnya :
- Sebagai keragaman budaya di tengah kehidupan sosial masyarakat Indonesia
- Melatih kita agar bisa saling menghormati
- Kita bisa mengambil hikmah atau mencontoh kebiasaan baik yang sering dilakukan
oleh suatu suku, agama atau ras
- Melatih untuk menghargai perbedaan dan rasa toleransi
- Memotivasi anak bangsa untuk tetap bersatu walau berada di tengah perbedaan
- kita bisa memperoleh ilmu pegetahuan lebih banyak karena pergaulan kita yang
beragam
- Keragaman suku, ras dan agama membuka mata kita sebagai makhluk sosial bahwa
kita tidak hidup sendiri, melainkan membutuhkan bantuan orang lain
- Setiap kelebihan dan kemampuan yang di miliki oleh masing-masing suku, agama
maupun ras secara tidak langsung membantu pembangunan negeri
- Membuktikan kepada dunia bahwa indonesia merupakan negara yang kaya dan
beragam
Dampak negatifnya :
- Bagi beberapa kalangan, perbedaan menimbulkan perpecahan
- Adanya isu SARA
- Timbulnya kekerasan akibat kurangnya rasa tolernsi dan kurangnya menghargai
perbedaan.
- Timbul persaingan, saling berlomba lomba untuk membuktikan agama, suku atau ras
mana yang paling baik.
- Munculnya rasisme, atau membeda-bedakan antar golongan
- Timbulnya permusuhan antar suku karena perbedaan atau pertentangan budaya
- Adanya tindak anarkis dari oknum fanatik yang mengatasnamakan suku, ras maupun
agama
- Munculnya egoisme, karena setiap suku, agama, maupun ras memiliki kepentingan
yang berbeda
- Munculnya perpecahan antar suku, ras atau agama karena perbedaan budaya atau
ajaran masing-masing
- Timbulnya individualisme karena suatu suku, agama atau ras yang tidak mau
membaur dengan suku, agama atau ras lainnya.
Sangat berasa di Indonesia ketika dewasa ini ada saja selalu yang namanya SARA. Atas
nama agama, dijadikannya agama sebagai alat politik untuk menghalalkan segala cara.
Padahal perbedaan tersebut diciptakan agar masyarakat dapat memahami perbedaan suatu
bangsa atau individu dari mereka sendiri.
E. PERKEMBANGAN AKULTURASI DALAM MASYARAKAT INDONESIA
Kepercayaan di Indonesia saat dahulu adalah animisme, dinamisme. Mereka percaya
pada tumbuhan-tumbuhan yang mempunyai kekuatan gaib ataupun setiap benda di dunia
ini yang mereka percayai mempunyai roh-roh yang hal ini membuat mereka percaya
kepada suatu bangunan dari batu untuk dijadikan tempat menyembah.
Kepercayaan dan tradisi lokal dalam msyarakat yang masih terdapat sisa-sisa tradisi
meghalithikum (adalah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu
besar, seperti menhir adalah tugu yang melambangkan arwah nenek moyang sehingga
menjadi benda pujaan. Dolmen adalah bentuknya seperti meja batu berkakikan tiang satu
yang merupakan tempat saji). Pada dasarnya tertumpu pada keyakinan tentang adanya
aturan yang mengatasi segala yang terjadi dalam alam dunia. Tradisi kepercayaan dan
sistem sosial budaya adalah produk masyarakat lokal dalam menciptakan keteraturan
seperti tradisi lokal itu adalah melakukan upacara adat menghadirkan tata cara menanam
dan memanen, melakukan selamatan serta melakukan upacara peralihan hidup.
F. SUMBER
1. KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (KBBI) tentang arti kata “Religi”
2. http://sejarah-smu.blogspot.co.id/2013/11/akulturasi-kebudayaan-indonesia-dan.html
3. http://nunutresnawardah01.blogspot.co.id/2016/06/akulturasi-animisme-dinamisme-
hindu.html
4. https://brainly.co.id/tugas/1395590