PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyajian bahan ajar ini dikelompokkan menjadi dua kegiatan yaitu kegiatan
pembelajaran pertama adalah Memahami karakteristik peserta didik yang
berkaitan dengan aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emsional, dan
intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-
budaya. Kegiatan pembelajaran kedua mencakup kegiatan mengidentifikasi
potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu, mengidentifikasi
bekal-ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu, dan
mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang
diampu
B. Tujuan
Tujuan umum bahan ajar ini adalah untuk membekali para para guru dalam
menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,
kultural, emsional, dan intelektual. Secara khusus tujuan bahan ajar ini
adalah
D. Ruang Lingkup
Lingkup materi yang dibahas dalam bahan ajar ini adalah materi-materi untuk
memenuhi tuntutan standar kompeteni guru untuk kompetensi inti pedagogic,
yaitu mencakup
Materi pelatihan ini dirancang untuk dipelajari oleh para guru yang ingin
memperdalam penguasaan kompetensi pemahaman karakteristik peserta
didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emsional, dan
intelektual. Kegiatan pembelajaran satu mencakup pemahaman karakteristik
peserta didik menurut beberapa ahli antara lain Dave Meier, deKolb, Honey-
Mumford. Kegiatan pembelajaran kedua mencakup bagaimana
mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dan kesulitan belajar peserta
didik.
Selain membaca materi dalam bahan ajar ini, Anda diminta melakukan
diskusi kelompok, latihan-latihan, dan praktik dalam pendalaman materi yang
mendorong kreativitas untuk berinovasi. Pelaksanaan pembelajaran
menggunakan pendekatan andragogi, yaitu lebih mengutamakan
pengungkapan kembali pengalaman peserta pelatihan, menganalisis,
menyimpulkan, dan menggeneralisasi dalam suasana diklat yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna.
c. melaksanakan simulasi;
e. melakukan refleksi.
c. melaksanakan simulasi
d. membuat rangkuman;
e. refleksi.
A. TUJUAN
Tujuan pembelaran bahan ajar ini adalah agar peserta diklat memahami
karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual,
dan latar belakang sosial-budaya, dan mengidentifikasi potensi peserta didik
dalam mata pelajaran yang diampu
C. URAIAN MATERI
Berikut adalah beberapa kutipan kesan peserta diklat dari hasil evaluasi
diklat, dalam menanggapi kegiatan pembelajara yang mereka ikuti, mungkin
”Saya berharap ada kontribusi dari teman sekolah lain yang sudah
berpengalaman dan menunggu pandangan-pandangannya dalam proses
pembelajaran. Hal ini akan memberikan kesempatan kepada saya untuk
belajar dari pengalaman teman, dalam lingkungan pembelajaran bersama. Ini
juga akan membantu saya untuk membangun hubungan antara
pembelajaran terdahulu dengan yang baru dipelajari”.
Masih banyak lagi yang ditulis oleh peserta diklat pada lembar evaluasi diklat
yang selalu diberikan oleh PPPPTK Pertanian pada setiap diklat yang
diselenggarakan.
Setiap peserta didik dapat dipastikan memiliki perilaku dan karakteristik yang
cenderung berbeda. Dalam pembelajaran, kondisi ini penting untuk
diperhatikan karena dengan mengidentifikasi kondisi awal peserta didik saat
akan mengikuti pembelajaran dapat memberikan informasi penting untuk
guru dalam pemilihan strategi pengelolaan, yang berkaitan dengan
bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-komponen strategi
pengajaran yang efektif dan sesuai dengan karakteristik perseorangan siswa
sehingga pembelajaran akan lebih
Dalam uraian materi mengenai karakteristik belajar peserta didik ini akan
dibahas tiga pendapat mengenai karakteristik peserta didik, yaitu karakteristik
belajar menurut Dave Meier, Gaya belajar menurut David A de Kolb, dan
Gaya Belajar menurut Honey Mumford.
a) kelas melukis
b) kelas musik
9 Apa yang kira-kira anda lakukan pada waktu anda merasa senang?
a) meringis (tersenyum)
a) menulisnya
c) memerankannya
a) gangguan visual
b) suara gaduh
Anda sudah mengisi kuisener tersebut, untuk mengetahui gaya belajar anda
sekarang anda coba hitung berapa jumlah pilihan jawaban (a) – jawaban (a)
menunjukkan bahwa anda bergaya belajar ‘visual’. Hitung berapa jumlah
pilihan jawaban (b) – jawaban (b) menunjukkan bahwa anda bergaya belajar
‘auditory’. Hitung berapa jumlah pilihan jawaban (c) – jawaban (c)
menunjukkan bahwa anda bergaya belajar ‘kinesthetic’ Mari kita lihat
deskripsi dari masing-masing gaya belajar tersebut.
Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak
semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan
tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya.
Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini
bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.Karakter
berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-
Pakaian warna pastel lembut mungkin cantik, namun mungkin tidak mudah
dikenang atau diingat. Sekuntum bunga merah tua pada pakaian warna hitam
mungkin lebih mudah diingat. Seperti halnya citra visual, demikian pula
suara. Maka jika suatu pesan kritis atau sulit, coba baca pesan keras-keras
dengan dramatis.
Rangkumlah lalu ucapkan dengan lantang, Apakah anda ingat statistik yang
selama ini kita kutip? Kita cenderung mengingat dua kali lebih banyak pada
apa yang kita ucapkan dengan lantang daripada hanya kita baca saja. Maka,
berhentilah sejenak secara teratur lalu ucapkanlah dengan lantang
rangkuman bahan yang sudah anda baca dalam buku ini. Suara anda sendiri
membantu menambah tingkat keteringatan bahan. Alat rekam sangat
membantu pembelajaran pelajar tipe auditori. Rekamlah catatan rangkuman
anda dan putarlah dengan walkman anda ketika anda berkendaraan, umum
atau pribadi. Dr. Win Wenger dari Proyek Renaisans di Gaithersburg,
Maryland, mengamati bahwa kunci belajar terletak pada apa yang disebutnya
artikulasi terinci. Tindakan mendeskripsikan sesuatu yang baru bagi anda
akan mempertajam persepsi dan memori anda tentangnya. Lebih terinci anda
menguaknya, lebih banyak perkaitan atau asosiasi yang anda bentuk dan
lebih mudah pula diingat.
Belajar bisa optimal jika keempat unsur SAVI ada dalam satu peristiwa
pembelajaran. Misalnya, orang dapat belajar sedikit dengan menyaksikan
presentasi (V), tetapi mereka dapat belajar jauh lebih banyak jika mereka
dapat melakukan sesuatu ketika presentasi sedang berlangsung (S),
membicarakan apa yang sedang mereka pelajari (A), dan memikirkan cara
menerapkan informasi dalam presentasi tersebut pada pekerjaan mereka (I).
Atau mereka dapat meningkatkan kemampuan mereka memecahkan
masalah (I) jika mereka secara simultan menggerakkan sesuatu (S) untuk
menghasilkan piktogram atau panjang tiga dimensi (V) sambil membicarakan
apa yang sedang mereka kerjakan (A).
b. Membaca buku
a. Skeptis
Anda sudah mengisi kuis diatas? Kalau sudah mari kita tinggalkan kuis tsb,
kita pelajari lebih dahulu bagaimana gaya belajar menurut David A de Kolb.
Beliau mengklasifikasikan Gaya Belajar Siswa ke dalam empat
kecenderungan kegiatan pembelajaran utama yaitu kegiatan pembelajaran
melalui proses mengalami secara konkrit (concrete experience/CE), kegiatan
pembelajaran melalui pengkonsepan secara abstrak (abstract
conceptualization/AC),kegiatan pembelajaran melalui pengamatan refleksif
(reflective observation/RO), dan kegiatan pembelajaran melalui
eksperimentasi aktif (active experimentation/AE). Berikut adalah deskripsi
singkat dari keempat gaya belajar tersebut.
1) Tipe 1. Diverger.
2) Tipe 2. Assimilator.
3) Tipe 3. Converger.
Siswa dengan tipe Converger unggul dalam menemukan fungsi praktis dari
berbagai ide dan teori. Biasanya mereka punya kemampuan yang baik dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Mereka juga cenderung
lebih menyukai tugas-tugas teknis (aplikatif). Dia cenderung tidak emosional
dan lebih menyukai bekerja yang berhubungan dengan benda dari pada
manusia, masalah sosial atau hubungan antar pribadi.
Mata pelajaran yang yang diminati adalah bidang IPA dan teknik. Mereka
biasanya lebih banyak bertanya “How?”. Peran dan fungsi guru yang cocok
untuk menghadapi siswa tipe ini adalah sebagai seorang Coach, yang dapat
4) Tipe 4. Accomodator
Mereka biasanya lebih banyak bertanya “What if?”. Peran dan fungsi guru
dalam berhadapan dengan siswa tipe ini adalah berusaha menghadapkan
siswa pada “open-ended questions”, memaksimalkan kesempatan siswa
untuk mempelajari dan menggali sesuatu sesuai pilihannya. Penggunaan
Metode Problem-Based Learning tampaknya sangat cocok untuk siswa tipe
yang keempat ini. Anda dapat menggunakan kuisesner yang sudah anda isi
diatas, untuk mengetahui gaya belajar anda.
b. Membaca buku 2
Setelah anda mengisi kuis tersebut, masukkan nilai urutan rankingnya dalam
table 1 seperti berikut
1d 1 1a 3 1c 4 -
- - 2d 2 2b 4 2a 3
3b - - 3c 3d
5c - - 5a 5b
6b 6c 6d - -
- - 7a 7b 7c
8d 8b - - 8a
Total nilai pada kolom gaya belajar manakah yang paling tinggi menurut
jawaban anda? Kalau total skor paling tinggi ada pada kolom 4, maka gaya
belajar anda adalah fefleksive observatory, sedangkan kalau skor tertinggi
ada pada kolom 2 maka anda bergaya belajar concrete experience dan
seterusnya. Rangkuman deskripsi dari masing-masing gaya belajar disajikan
dalam gambar 8 sebagai berikut
Asimilator
Kekuatannya terletak pada kemampuannya dalam
menciptakan model-model teoritis, mampu mengaitkan
banyak fakta kedalam satu penjelasan umum. Sangat
memperhatikan konsep-konsep abstrak, kurang
memperhatikan penerapan teori.Cocok bekerja pada
bidang-bidang penelitian dan pengembangan.
Gambar 8. Rangkuman deskripsi gaya belajar menurut Kolb
16
15
100%
14
80%
13
12 60%
11
40%
10
9 20%
ACTIVE ABSTRACT
EXPERIMENTATION 20 19 18 17 16 15 14 13 11 9 10 11 12 13 14 16 17 18 CONSEPTUALISATION
(AE) (AC)
20% 13
40%
15
60%
17
80%
18
100%
19
20
21
22
23
REFLECTIVE
OBSERVATION
(RO)
Karena itu pada tulisan selanjutnya de Kolb menyarankan bahwa pada teori
belajar experience learning, peserta diklat akan lebih menguasai objek
belajarnya kalau keempat pengalaman belajar dilakukan semua (lebih rinci
akan dibahas pada bahan ajar teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
9 Saya lebih suka bekerja dengan orang yang bekerja secara logis
analitis, dibandingkan dengan orang yang bekerja dengan cara
Tipe Aktifis,
Tipe aktivis adalah mereka yang suka melibatkan diri pada pengalaman-
pengalaman baru. Mereka cenderung berfikiran terbuka dan mudah diajak
berdialog. Pesertadidik semacam ini biasanya identik dengan sifat mudah
percaya. Dalam proses belajar, mereka menyukai metode yang mampu
mendorong seseorang menemukan hal-hal baru, seperti brainstrorming atau
Tipe Reflektor,
Tipe Teoris,
Tipe teoris biasanya sangat kritis, senang menganalisis, dan tidak menyukai
pendapat atau penilaian yang sifatnya subyektif. Bagi mereka, berfikir secara
rasional adalah suatau yang sangat penting. Mereka biasanya juga sangat
skeptis, dan tidak menyukai hal-hal yang bersifat spekulatif.
Tipe Pragmatis
Mari kita lihat lagi hasil pengisian 40 pertanyaan dalam quisener yang sudah
anda isi. Tanda V pada pertanyaan nomor 1, 4, 12, 18, 22, 24, 25, 27, 36,
dan 40, menunjukkan gaya belajar aktivis. Tanda V pada pertanyaan nomor
8, 10, 11, 16, 19, 21, 23, 29, 31, dan 32, menunjukkan gaya belajar reflector.
Tanda V pada pertanyaan nomor 2, 7, 9, 13, 14, 17, 24, 30, 37, 38, dan 39,
menunjukkan gaya belajar teoris. Tanda V pada pertanyaan nomor 3, 5, 6,
15, 20, 26, 28, 33, 34, dan 35, menunjukkan gaya belajar pragmatis.
2. Guru dapat mengetahui keluasan dan jenis pengalaman belajar siswa, hal
ini berpengaruh terhadap daya serap siswa terhadap materi baru yang akan
disampaikan.
3. Guru dapat mengetahui latar belakang sosial dan keluarga siswa. Meliputi
tingkat pendidikan orang tua, sosial ekonomi, emosional dan mental sehingga
guru dapat menajjikan bahan serta metode lebih serasi dan efisien.
Umur, Jenis kelamin, Keadaan ekonomi orang tua, Kemampuan pra sekolah,
Lingkungan tempat tinggal
Psikis
1. Nativisme
2. Empirisme
3. Konvergensi
Klasifikasi Kecerdasan
90 –109 = Normal/Sedang
80 – 89 = Di bawah Normal
70 – 79 = Bodoh
MODALITAS BELAJAR:
SISWA VISUAL:
10. Mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar, dll
SISWA AUDITORIAL:
SISWA KINESTETIK:
10. Sulit mengingat peta kecuali jika dirinya pernah berada di tempat itu
karakteristik siswa dalam sebuah kelas atau sekolah itu sangat beragam.
Sehingga saat melakukan proses belajar-mengajar, setiap siswa sebaiknya
menerima perlakuan individu dengan pendekatan yang berbeda-beda antara
satu siswa dengan siswa lainnya.
Fungsi layanan peserta didik secara umum adalah: sebagai wahana bagi
peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang
berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosialnya, segi
aspirasinya, segi kebutuhannya dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.
Fungsi manajemen peserta didik secara khusus dirumuskan sebagai berikut:
a. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta
didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi
individualitasnya tanpa banyak terhambat. Potensi-potensi bawaan
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
A. Rhyming Names
Pilihlah kata sifat yang dimulai dengan huruf pertama dari nama anda
yang cocok dengan sifat atau kepribadian anda – misalnya, Fantastis
Fatima, Joget Joko, Dangdut Diana
Anda akan diberi waktu 2 menit untuk berkeliling dan bertemu dengan
orang lain. Pada akhir waktu setiap orang akan menulis nama orang
lain berdasarkan yang diingat. Kita akan menggunakan nama julukan
yang dibuat di depan nama mereka selama pelatihan ini berlangsung.
Buatlah tiga pernyataan yang cukup menarik. Dua harus benar dan
satu bohong. Misalkan
b). Saya punya se-ekor ayam yang bernama “George Bush” (bohong)
Dalam beberapa menit katakan hal ini pada 6 orang. Mereka harus
memilih mana yang bohong. Kita akan bisa menemukan siapa
sebetulnya yang pandai berbohong dan yang pandai menebak.
Menggunakan Energizer
Idealnya energizer yang baik ada hubungannya dengan topik yang akan
dibahas. Misalnya, kompetisi desain pesawat terbang sesuai untuk
membahas topik penting kreatifitas dan praktek dalam merencanakan dan
membuat keputusan.
Seperti yang anda perkirakan bahwa tidak semua energiser dapat dipakai
untuk semua situasi. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah :
Kebutuhan peserta
Anda harus pandai pandai dalam memilih energizer mana yang cocok dan
sesuai dengan kebutuhan peserta. Beberapa energiser mungkin efektif pada
satu peserta pelatihan dan mungkin tidak pada peserta pelatihan yang lain.
Cobalah pilih energiser yang sesuai dengan aktifitas pelatihan yang akan
dilakukan.
Keamanan
Pelatih akan memimpin kata apa yang akan dipilih (Gajah atau Semut)
dan peserta diminta merespon dengan cepat. Bagi peserta yang salah
gerak akan ditunjuk oleh peserta yang lain karena masih dalam
lingkaran (saling mengawasi). Lakukan beberapa kali (3-5 kali) dan
anda masih menemukan bagaimana masih ada saja orang yang
melakukan kesalahan respon.
Dalam kisah Samson dan Delilah terdapat tiga karakter utama yaitu :
Samson, Delilah dan Singa.
Langkah ketiga adalah membaca teks (Read). Peserta diklat diminta untuk
mencari jawaban dari pertanyaan yang mereka buat dengan cara membaca
secara aktif teks yang disediakan. Dalam hal ini membaca secara aktif juga
berarti membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan
mengandung jawaban-jawaban yang relevan dengan pertanyaan tadi. Jika
sebuah pertanyaan tak terjawab, peserta diklat diminta menjawab
pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya, hingga seluruh pertanyaan,
termasuk yang belum terjawab, dapat diselesaikan dengan baik
Hal yang perlu diketahui juga adalah bahwa bahan ajar ini bukan berupa
bahan ajar “self contained” sepenuhnya yang memberikan informasi secara
komprehensif, namun sebagaimana diamanatkan oleh permendikbud 65
tahun 2013 mengenai standar proses, ada banyak sumber belajar yang lain
yang perlu dipelajari. Untuk mempelajari lebih dalam lagi mengenai
E. KASUS
F. RANGKUMAN
Cara belajar peserta didik tidak selalu sama, ada gaya belajar tertentu yang
dirasa cocok untuk sesorang peserta didik, belum tentu sesuai kalau
diterapkan oleh peserta didik lain. Keragaman perilaku belajar peseta didik
perlu dipelajari oleh guru agar dapat memfasilitasi proses belajar semua
spectrum peserta didik.
G. UMPAN BALIK
Kalau anda belum yakin dalam menjawab studi kasus diatas, pelajari lagi
bahan ajar ini
Disamping itu dalam rangka meningkatkan proses diklat, Anda diminta untuk
menjawab beberapa pertanyaan berikut. Agar Anda bebas dalam
memberikan jawaban, Anda tidak perlu menulis identitas Anda!
1. Apakah target yang ingin Anda dicapai dengan menelaah bahan ajar ini?
H. Kunci Jawaban
EVALUASI
Soal
Soal
Jawab
A. TUJUAN
C. URAIAN MATERI
Kenyataannya, tugas guru tidaklah sesederhana itu, tidak seperti profesi lain
yang bekerja dengan benda mati, dimana dalilnya dirumuskan dengan salah
satu hukum fisika Newton “aksi sama dengan reaksi”. Dengan benda mati,
reaksi objek yang kita beri aksi sudah dapat dipastikan. Dalam dunia
pendidikan apakah respon peserta didik dapat kita tentukan seperti hukum
fisika diatas? Tentu saja tidak, sikap guru yang sama terhadap sejumlah
peserta didiknya tidak akan direspon dengan cara yang sama, tetapi direspon
secara berbeda oleh masing-masing peserta didik.
Bongkahan es di laut
Keyakinan (belief), niat
akan mengapung
(motives)
dipermukaan dengan
Gambar 11. Potensi peserta didik kita seperti proporsi kira-kira 10%
fenomena gunung es berada di atas
permukaan,
sedangkan sisanya
kira-kira 90% berada di
bawah permukaan
objek yang dianutnya. Nilai-nilai yang dianut tersebut didasari oleh asumsi
dasar atau keyakinan yang menimbulkan niat atau motif perilaku.
Bekal awal memang dapat diidentifikasi melalui tes, namun tes saja belum
menggambarkan motivasi peserta didik untuk mempelajari lebih jauh materi-
materi yang akan dikuasainya. Disinilah anda diharap mengenal peserta didik
anda dari aspek nilai-nilai apa yang dianut dan asumsi dasar apa yang
menjadi motif peserta didik anda. Menjadi pendidik tidak sekedar mentransfer
pengetahuan namun profesi yang diperuntukkan bagi orang yang dapat
menjadi panutan peserta didiknya. Ikatan emosi antara anda sebagai
pengajar dengan peserta didik anda akan membangun hubungan yang kuat
dengan mereka. Hubungan yang kuat melalui kontak sehari-hari anda
dengan peserta didik anda akan membangun komunikasi dan memahamkan
kebutuhan pribadi dan akademik peserta didik anda.
Bekal ajar peserta didik juga dapat dipelajari oleh guru selama masa
orientasi peserta didik, Jika pada hari-hari pertama masuk sekolah, peserta
didik diperkenalkan dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial sekolah
secara global, maka pada pekan orientasi studi ini mereka diperkenalkan
secara rinci.
Adapun lingkungan sekolah yang diperkenalkan secara rinci tersebut
adalah: peraturan dan tata tertib sekolah, guru dan personalia sekolah,
perpustakaan sekolah, laboratorium sekolah, bengkel sekolah, kafetaria
sekolah, bimbingan dan konseling sekolah, layanan kesehatan sekolah,
layanan asrama sekolah, orientasi program studi, cara belajar yang efektif
dan efisien di sekolah dan organisasi peserta didik.
c. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah ini juga harus diperkenalkan kepada peserta didik.
Yang diperkenalkan menyangkut siapa yang mengelola dan mengepalai, dan
apa saja tugas dan tanggungjawab mereka. Peserta didik perlu
diperkenalkan berapa jumlah koleksi bahan pustaka yang dipunyai
perpustakaan sekolah, macam-macam dan jenis koleksi yang dipunyai oleh
perpustakaan, dari mana koleksi yang dipunyai selama ini. Peserta didik juga
e. Bengkel Sekolah
Bengkel yang dipunyai oleh sekolah perlu diperkenalkan kepada peserta
didik baru. Tujuan dan fungsi diadakannya bengkel harus dijelaskan kepada
peserta didik. Tata cara pemanfaatan bengkel oleh peserta didik juga perlu
dijelaskan kepada mereka.
l. Orang tua pindah tempat kerja. Orang tua yang pindah tempat kerja
bisa menyebabkan anak tidak hadir di sekolah, oleh karena anak
kadang-kadang mengikuti orang tua baik untuk jangka waktu lama
maupun untuk jangka waktu tertentu saja
Kedua, ketidakhadiran yang bersumber dari peserta didik itu sendiri. Hal
demikian bisa terjadi, terutama pada peserta didik yang berjiwa labil serta
kurang mendapatkan pengawasan dari orang tua atau keluarga. Adapun
ketidakhadiran yang bersumber dari peserta didik sendiri adalah sebagai
berikut:
a. Lupa tidak bersekolah.
b. Moralnya tidak baik.
c. Terjadi perkelahian antar peserta didik.
d. Sakit yang tidak diketahui kapan sembuhnya.
e. Anggota kelompok peserta didik yang suka membolos.
f. Anak itu sendiri yang memang suka membolos.
g. Prestasinya lemah
C. Perilaku
1. Bersikap hormat dan sopan kepada pimpinan sekolah, guru, karyawan
dan sesama siswa.
2. Siswa wajib menjaga nama baik almamaternya.
3. Siswa dilarang
a. Membawa barang-barang yang tidak ada hubungannya dengan
pelajaran.
b. Mengeluarkan kata-kata kotor / yang tidak pantas.
c. Melakukan corat-coret atas segala sesuatu yang ada dalam
lingkungan
d. Berkelahi baik dengan teman satu sekolah atau dengan sekolah
lain.
e. Membawa rokok dan atau merokok.
2) Fasilitas Seni
Fasilitas seni adalah bermacam peralatan untuk mengembangkan bidang
seni. Sejumlah bidang seni yang dapat dikembangkan adalah :
a) Seni musik:
Ketika paket diklat ini sedang ditulis, kondisi sosial politik negara
memang sedang berada dalam transisi, terutama alam demokrasinya.
Transisi tersebut, seputar tarik menarik model pemilihan pemimpin, baik di
tingkat nasional, regional dan lokal maupun di berbagai macam institusi. Ada
tawaran pilihan langsung, ada tawaran pilihan melalui wakil-wakilnya; dan
ada yang ingin mengabungkan di antara keduanya.
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
C. Rhyming Names
Pilihlah kata sifat yang dimulai dengan huruf pertama dari nama anda
yang cocok dengan sifat atau kepribadian anda – misalnya, Fantastis
Fatima, Joget Joko, Dangdut Diana
Anda akan diberi waktu 2 menit untuk berkeliling dan bertemu dengan
orang lain. Pada akhir waktu setiap orang akan menulis nama orang
lain berdasarkan yang diingat. Kita akan menggunakan nama julukan
Buatlah tiga pernyataan yang cukup menarik. Dua harus benar dan
satu bohong. Misalkan
b). Saya punya se-ekor ayam yang bernama “George Bush” (bohong)
Dalam beberapa menit katakan hal ini pada 6 orang. Mereka harus
memilih mana yang bohong. Kita akan bisa menemukan siapa
sebetulnya yang pandai berbohong dan yang pandai menebak.
Menggunakan Energizer
Idealnya energizer yang baik ada hubungannya dengan topik yang akan
dibahas. Misalnya, kompetisi desain pesawat terbang sesuai untuk
membahas topik penting kreatifitas dan praktek dalam merencanakan dan
membuat keputusan.
Kebutuhan peserta
Anda harus pandai pandai dalam memilih energizer mana yang cocok dan
sesuai dengan kebutuhan peserta. Beberapa energiser mungkin efektif pada
satu peserta pelatihan dan mungkin tidak pada peserta pelatihan yang lain.
Cobalah pilih energiser yang sesuai dengan aktifitas pelatihan yang akan
dilakukan.
Keamanan
Pelatih akan memimpin kata apa yang akan dipilih (Gajah atau Semut)
dan peserta diminta merespon dengan cepat. Bagi peserta yang salah
gerak akan ditunjuk oleh peserta yang lain karena masih dalam
lingkaran (saling mengawasi). Lakukan beberapa kali (3-5 kali) dan
anda masih menemukan bagaimana masih ada saja orang yang
melakukan kesalahan respon.
Dalam kisah Samson dan Delilah terdapat tiga karakter utama yaitu :
Samson, Delilah dan Singa.
15. Lakukan sebanyak tiga kali dan tentukan kelompok mana yang
menang
Langkah ketiga adalah membaca teks (Read). Peserta diklat diminta untuk
mencari jawaban dari pertanyaan yang mereka buat dengan cara membaca
secara aktif teks yang disediakan. Dalam hal ini membaca secara aktif juga
berarti membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan
mengandung jawaban-jawaban yang relevan dengan pertanyaan tadi. Jika
sebuah pertanyaan tak terjawab, peserta diklat diminta menjawab
pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya, hingga seluruh pertanyaan,
termasuk yang belum terjawab, dapat diselesaikan dengan baik
Hal yang perlu diketahui juga adalah bahwa bahan ajar ini bukan berupa
bahan ajar “self contained” sepenuhnya yang memberikan informasi secara
komprehensif, namun sebagaimana diamanatkan oleh permendikbud 65
tahun 2013 mengenai standar proses, ada banyak sumber belajar yang lain
yang perlu dipelajari. Untuk mempelajari lebih dalam lagi mengenai
E. TUGAS
F. RANGKUMAN
Anda perlu mengenal peserta didik anda sejak mereka menjadi peserta didik
baru anda berdasarkan catatan-catatan dan informasi beru yang anda gali.
Kegiatan selanjutnya adalah andaperlu membangun kompetensi peserta
didik tersebut selama kegiatan pembelajaran mencakup tiga ranah
kompetensi mereka yaitu pada ranah kognitif, afektif dan psikomotornya
G. UMPAN BALIK
EVALUASI
Lembar tugas 1
1. Lakukanlah diskusi panel interaktif yang bertemakan mengatasi siswa
yang suka datang terlambat dan suka membolos sekolah.
2. Dalam diskusi panel interaktif, ada peserta diklat yang berperan sebagai
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, konselor sekolah, ketua osis, wakil
orang tua siswa, dan presenter/pembawa acara.
Lembar tugas 2
1. Salah satu perangkat untuk meningkatkan disiplin peserta didik di sekolah
adalah terdapatnya tata tertib peserta didik di sekolah. Agar tata tertib
tersebut benar-benar dapat dimiliki oleh peserta didik, maka strategi
penyusunannya adalah dengan melibakan mereka. Bahkan akan lebih
bagus, jika dilakukan strategi penyusunan yang bersifat partisipatoris
sehingga terkemas menjadi tata tertib yang dari, oleh dan untuk peserta
didik sendiri.
2. Untuk keperluan tersebut, peserta didik dapat berbagi peran, dan
sebagian besar berperan sebagai kepala sekolah atau wakil kepala
sekolah urusan peserta didik. Wakil kepala sekolah urusan peserta didik
memberikan pengarahan di suatu forum, yang diikuti oleh seluruh peserta
didik. Substansi pengarahan adalah perlunya peserta didik membuat tata
tertib yang dapat menjamin tertibnya peserta didik sehingga pembelajaran
di sekolah berlangsung kondusif. Selain itu, wakil kepala sekolah bisa
menyampaikan apa saja yang dikandung oleh suatu tata tertib peserta
didik yang baik.
3. Seusai pengarahan, peserta didik membentuk satgas yang bertugas
menyusun draft awal tata tertib peserta didik. Setelah draft awal peserta
didik disusun, kemudian diplenokan yang diikuti oleh banyak peserta didik
PENUTUP
Bahan ajar ini dirancang untuk membekali peserta diklat dalam menguasai
salah satu kompetensi pedagogic. Harapan penulis, dengan mempelajari
bahan ajar ini pembaca dapat menguasai salah satu kompetensi pedagogic
tersebut, dan tidak terhambat dalam mencapai uji kompetensi guru. Masukan
dari para perancang uji kompetensi dan penggunan bahan ajar ini sangat
diharapkan demi ketergunaan bahan ajar ini bagi para guru khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Katz, Joseph, et. Al. 1973. Services of Student. San Fransisco: Josey-Bass
Inc.
Imron, Ali. 2005. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: DP3M
Depdiknas.