Anda di halaman 1dari 22

BIOLOGI

KELAS XII IPA

MATERI SEMESTER 1

BAB 1 : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MAKHLUK HIDUP

BAB 2 : ENZIM DAN METABOLISME SEL

BAB 3 : MATERI GENETIK

BAB 4 : PEMBELAHAN SEL

BAB 5 : PRINSIP PEWARISAN SIFAT MAKHLUK HIDUP

BAB 6 : POLA-POLA HEREDITAS PADA MAKHLUK HIDUP

BAB 7 : POLA-POLA HEREDITAS PADA MANUSIA

BAB 1

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

KD. 3.1 Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal eksternal terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup .

PERTEMUAN 1 dan PERTEMUAN 2 ( MINGGU PERTAMA )

Indikator :

3.1.1. Membedakan pengertian pertumbuhan dan perkembangan


3.1.2. Mendeskripsikankan proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
3.1.3. Menentukan factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan

PERTUMBUHAN

Pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi) karena pertambahan jumlah sel
yang bersifat ireversibel. Pertumbuhan pada tanaman ditunjukkan pada penambahan ukuran
dan berat kering yang bersifat irreversibel. Sebagai akibat perbanyakan dan pembesaran sel
yang terus menerus, maka semakin bertambah pula protoplasma pada tumbuhan. Perbanyakan
sel terjadi karena pembelahan mitosis. Sedangkan pembesaran sel terjadi karena penambahan
material. Hal ini erat kaitannya dengan peristiwa, dimana air, karbondioksida, dan garam-
garam mineral akan diubah menjadi bahan-bahan hidup. Peristiwa di atas meliputi proses
fotosintesis, proses absorpsi, dan translokasi serta proses metabolisme.
Contoh proses pertumbuhan :

1. Penambahan tinggi tanaman


2. Penambahan diameter batang
3. Penambahan jumlah daun
4. Penambahan luas akar
Penyebab tumbuhan bertambah besar dan tinggi:
1. Pertambahan jumlah sel hasil mitosis pada meristem di titik tumbuh primer dan

sekunder

2. Pertambahan kompenen-kompenen seluler dan adanya diferensiasi sel,

contoh : - penyerapan air di vakuola yang menyebabkan sel membesar

- terbentuknya jaringan organ, individu melalui diferensiasi &spesialisasi

AUKSANOMETER (Auxesis=pertumbuhan; Meter=satuan panjang) suatu alat untuk


mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman

Pengukuran pertumbuhan akan menghasilkan suatu grafik sigmoid

Fase Pertumbuhan :

a. Lag (pertumbuhan lambat, sel-sel yang membelah hanya sedikit)


b. Eksponensial (pertumbuhan mencapai maksimum, sel-sel aktif membelah dan
mengalami elongasi)
c. Pertumbuhan lambat (pertumbuhan konstan, melambat)
d. Stationary (pertumbuhan terhenti atau nol, ukuran tumbuhan sudah tidak mengalami
perubahan)
e. Death (kematian) tumbuhan mengalami penuaan
Perkembangan

Merupakan proses pematangan fungsi organisme yang ditandai dg kemampuan bereproduksi.


Perkembangan merupakan proses kualitatif tidak dapat diukur. Contoh pembungaan,
perkecambahan, penuaan, pematangan buah.

Perkembangan diartikan sebagai proses diferensiasi (spesialisasi sel). Diiferensiasi merupakan


perubahan yang menyangkut pada spesialisasi fungsi sel. Siklus perkembangan tanaman
diawali dengan perkecambahan, dilanjutkan dengan “juvenility”, kemudian pendewasaan,
pembungaan dan pembuahan. Pada beberapa tanaman tahunan, sebelum masuk ke siklus
selanjutnya, tanaman akan mengalami masa dormansi (periode diam).
a. Fase perkecambahan biji
Perkecambahan biji merupakan serangkaian proses penting yang dimulai sejak
dorman (periode diam) sampai menjadi bibit yang sedang tumbuh.
Perkecambahan meliputi peristiwa-peristiwa fisiologis dan morfologis sebagai berikut :
1. Imbibisi dan absorpsi
2. Hidrasi jaringan
3. Absorpsi oksigen
4. Pengaktifan enzim dan pencernaan
5. Transport molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio
6. Peningkatan respirasi dan similasi
7. Munculnya embrio

Struktur Biji Mekanisme perkecambahan biji


Perkecambahan dimulai dari penyerapan air oleh biji, sehingga beratnya bertambah
Proses ini disebut dengan proses imbibisi. Pertambahan berat biji yang siap berkecambah pada
kacang kira-kira 1,5 kali berat biji semula. Masuknya air pada biji mengaktifkan enzim dan
memungkinkan makanan cadangan (tepung) dihidrolisis menjadi larutan yang sesuai untuk
dibawa ke titik tumbuh kecambah. Kecepatan perkecambahan dapat juga ditentukan oleh
kecepatan menyiapkan makanan. Namun harus anda ingat, disamping faktor air dan makanan,
terdapat faktor lain yang dapat mengendalikan perkecambahan yaitu faktor suhu dan
persediaan oksigen.
Sebagian tumbuhan dapat berkecambah pada keadaan terang, sebagian lainnya
memerlukan sedikit cahaya. Akan tetapi pada umumnya tumbuhan berkecambah pada keadaan
gelap. Faktor suhu bergantung pada keadaan geografis. Suhu di daerah tropis berlainan
dengan suhu di daerah dingin. Suhu yang terlalu tinggi akan merusak enzim, sehingga proses
enzimatis tidak berlangsung lancar.
Pada pertumbuhan embrio, awal terbentuknya akar (radikula) lebih cepat daripada
pertumbuhan pucuk lembaga (plumula) dan umumnya radikula muncul dari kulit biji yang pecah.
Perkecambahan terjadi akibat pertumbuhan plumula (calon batang) dan radikula (calon akar).
Plumula tumbuh ke atas sedangkan radikula tumbuh ke arah bawah.
Bagian pangkal /aksis yang melekat pada kotiledon disebut hipokotil, bagian ujung/terminal
disebut radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar Bagian atas pangkal adalah epikotil dan
ujungnya plumula tumbuh berkembang menjadi batang dan daun.

Struktur biji Kacang-kacangan (tanaman dikotil): plumula, hipokotil, radikula, kotiledon, embrio.
Struktur biji Jagung (tanaman monokotil): koleoptil, plumula,radikula, koleoriza, skutelum dan
endosperma. Pada biji jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan koleoptil.
Saat perkecambahan, akar diselubungi oleh koleoriza dan pada ujung embrio/plumula
diselubungi oleh koleoptil. Skutelum sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam
endosperma. Plumula tumbuh keatas menjadi daun pertama Radikula tumbuh kebawah jadi
akar primer

Proses perkecambahan sangat dipengaruhi oleh dua faktor penting yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksud adalah adanya peranan fitohormon
(etilen dan GA) pada tanaman. Sedangkan faktor eksternal, meliputi air, temperature, gas
(ketersediaan oksigen), cahaya, dan senyawa eksogen (KNO 3, tiourea-CS(NH2)2, H2 O2).

Tipe perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledonnya, terdapat dua macam tipe perkecambahan, yaitu
hipogeal dan epigeal.

1.Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal terjadi karena pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan
pada tumbuhan gandum makanan diambil dari endosperma. Misalnya biji tanaman
kacang capri (pisum sativum), jagung.

2. Perkecambahan Epigeal
Pada perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya plumula dan
katiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya bunga matahari (Helianthus annuus)
dan kacang hijau (Phaseolus radiatus). Pada perkecambahan secara epigeal ini, kotiledon
yang terkena sinar matahari akan mengembangkan klorofil dan dapat mengadakan
fotosintesis, tetapi sebelum hal itu terjadi suplai makanan diambil dari endosperma.
Kotiledon hanya sementara berfungsi sebagai daun tempat fotosintesis, yaitu sebelum
daun sesungguhnya tumbuh.

contoh: kacang hijau, jarak

b. Fase pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terdiri atas dua fase yang saling
berkesinambungan yaitu fase vegetatif dan fase reproduktif.
Fase vegetatif
Fase vegetatif tanaman terutama terjadi pada perkembangan akar, daun, dan
batang baru. Fase ini menyangkut tiga proses penting dalam tubuh tanaman yaitu antara
lain sebagai berikut.
(1) Pembelahan sel
Proses ini berhubungan dengan proses pembentukan sel-sel baru yang
membutuhkan karbohidrat dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, laju pembelahan
sel bergantung pada suplai karbohidrat yang cukup.
(2) Perpanjangan sel
Perpanjangan sel merupakan proses lanjutan dari pembelahan sel, yaitu proses
pembesaran sel-sel baru yang terbentuk tadi. Proses ini melibatkan suplai air yang cukup,
hormone yang berperan dalam perentangan dinding sel, dan adanya gula yang cukup.
(3) Tahap pertama diferensiasi sel
Tahap pertama diferensiasi sering disebut sebagai proses pembentukan jaringan.
Proses ini terjadi pada perkembangan jaringan-jaringan primer.
Jadi bisa dikatakan bahwa fase vegetatif tanaman merupakan fase pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder.
Proses pertumbuhan primer yaitu proses pertumbuhan oleh karena pertumbuhan
meristem primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang.
Meristem di ujung batang membentuk daun muda (primordia) yang menyelubungi
bagian ujung dan membentuk tunas kuncup. Pada sudut antara daun dan batang tumbuh
tunas samping (lateral) yang akan menjadi cabang.
Daun dan tunas samping tumbuh pada jaringan tertentu membentuk bagian buku
dan ruas (lihat jaringan epidermis). Meristem ujung akar dilindungi oleh tudung akar yang
berasal dari sel-sel meristem.
Pada akar dan batang terdapat jaringan permanen yang terletak di belakang daerah
diferensiasi. Pertumbuhan seperti yang telah dijelaskan di atas adalah pertumbuhan
primer.Pertumbuhan primer menyebabkan bertambah panjangnya batang dan akar.
Sedangkan pertumbuhan sekunder menyebabkan bertambah besarnya diameter
batang. Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas sel-sel meristem di antara xilem
dan floem (lihat batang dan jaringan pada tumbuhan) dan terjadi khusus tanaman dikotil
kayu. Bagian meristematik yang disebut kambium ini membentuk lingkaran pada batang.
Pembelahan sel atau pertumbuhan kambium terjadi secara radial, yaitu membentuk xilem
ke arah dalam dan membentuk floem ke arah luar. Akibat pertumbuhan ini terbentuk xilem
sekunder dan floem sekunder, dan sebuah formasi lingkaran tahunan pada kayu.
Fase Reproduktif
Fase reproduktif terjadi pada pembentukan dan perkembangan kuncup-kuncup
bunga, bunga buah dan biji. Fase ini berhubungan dengan proses :
(1) pendewasaan jaringan
(2) penebalan serabut
(3) pembentukan hormon untuk perkembangan kuncup bunga (primordia)
(4) perkembangan kuncup bunga, bunga buah dan biji
(5) pembentukan koloid-koloid hidrofilik
Pada fase reproduktif ini, karbohidrat ditimbun dan tanaman tersebut menyimpan
sebagian besar karbohidrat yang dibentuknya.

(a) (b)
 Teori tentang titik tumbuh
• teori tunika dan korpus dari “Schmidt” teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh
terdiri atas 2 bagian
1) Tunika merupakan lapisan terluar, tediri atas sel-sel yang membelah
mengakibatkan bertambah luasnya permukaan titik tumbuh
2) Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah
ke segala arah.

• Teori histogen dari “Hanstein” teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh batang
seakan-akan dibedakan jadi tiga lapisan membentuk jaringan/histogen.
1) Plerom (lapisan dalam pembentuk silinder pusat),
2) Dermatogen (lapisan terluar biasanya setebal satu sel yang akan menjadi
epidermis)
3) Periblem (lapisan tengah) setebal beberapa lapis sel membentuk kortek

Pertumbuhan tanaman ada dua macam yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
a. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan ini terjadi akibat adanya pemanjangan pada bagian ujung-ujung dari
tumbuhan seperti akar dan ujung tunas sebagai hasil pembelahan meristem apikal.
Pemanjangan ini memungkinkan akar membuat jalinan tanah dan tunas untuk
meningkatkan pemaparannya terhadap cahaya matahari dan karbondioksida. Hasil
pembelahan meristem apikal pada akar dan ujung tunas akan menjadi meristem primer,
protoderm dan prokambium serta meristem dasar yang akan berdiferensiasi menjadi tiga
sistem jaringan yaitu jaringan dermal, jaringan pembuluh (vaskuler) dan jaringan dasar.

Pertumbuhan primer akan mendorong akar menembus tanah. Tudung akar


merupakan pelindung bagi meristem yang rapuh pada saat akar memanjang menembus
tanah. Meristem apikal yang terletak di pusat zona pembelahan, menghasilkan sel-sel
meriste primer dan juga mengganti sel-sel tudung akar yang akan mengelupas.
Pertumbuhan primer tunas terjadi melalui pertumbuhan ruas yang sedikit lebih tua
dibawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan oleh pembelahan dan
pemanjangan sel di dalam ruas tersebut.
b. Pertumbuhan sekunder
Adanya aktivitas penebalan secara progresif pada akar dan tunas yang terbentuk
sebelumnya oleh pertumbuhan primer. Pertumbuhan sekunder adalah produk dari
meristem lateral. Pertumbuhan ini akan menyebabkan membesarnya ukuran dan diameter
tumbuhan. Pertumbuhan dapat diukur sebagai pertambahan panjang, lebar atau luas;
tetapi dapat pula diukur berdasarkan pertambahan volume, masa atau berat (segar atau
kering).

Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Pertumbuhan tanaman dikendalikan oleh dua faktor yaitu faktor luar (eksternal) dan faktor
dalam (internal).
a.Faktor Luar (eksternal)
Faktor luar adalah lingkungan di luar tubuh tumbuhan yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Faktor luar yang dimaksud adalah (1) tanah; (2) suhu; (3) cahaya;
(4) kelemaban dan air. Berikut ini akan kita uraikan masing-masing faktor luar tersebut.
(1) Tanah
Tanah adalah kehidupan. Ini berlaku universal untuk setiap makhluk hidup di muka
bumi ini, tak terkecuali tumbuhan. Pengertian tanah dalam hal ini adalah media tanam
bagi tumbuhan. Tanah memiliki fungsi mutlak yang mendukung kehidupan tanaman, maka
tanah mempunyai tiga peran aktif bagi pertumbuhan tanaman, mencakup :
 Memberikan unsur mineral bagi sebagai media pertukaran atau sebagai
tempat persediaan.
 Pensuplai air
 Menopang tumbuh dan tegaknya tanaman
Bertolak dari peran tanah tersebut, maka tanah sangat berperanan dalam
mendukung pertumbuhan tanaman. Hal-hal yang perlu diperhatikan menyangkut peran
tanah tersebut adalah struktur tanah, tekstur tanah, bahan organik dan anorganik yang
terkandung, organisme tanah, air tanah, dan kesuburan tanah.
Struktur dan tekstur tanah sangat erat kaitannya dengan drainasi dan aerasi
(sirkulasi udara) dalam tanah. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah peran ganda dari
oksigen. Oksigen tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan pada bagian tumbuhan di atas
tanah, tetapi juga mempengaruhi pertumbuhan akar yang berada dalam tanah. Tanah
yang teraerasi dengan baik sangat diperlukan bagi pertumbuhan tumbuhan. Oksigen
dapat menjadi pertimbangan utama para petani dalam mengelola tanah. Tanah gembur
mempunyai kemampuan di dalam mengikat oksigen.
Unsur hara dan garam-garam mineral yang terkandung di dalam tanah merupakan
makanan bagi tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan makanan sebagai bahan baku yang
akan diolah dalam peristiwa metabolisme untuk menghasilkan energi bagi
pertumbuhannya. Ketersediaan makanan sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan.
Jika kekurangan makanan, pertumbuhan akan terganggu. Untuk mengatasi hal tersebut
petani menambahkan pupuk dengan dosis tertentu untuk menyuburkan tanah.
Pada tanaman hidroponik, media tanam yang digunakan bukanlah tanah, melainkan
lapisan hara yang lewat secara terus menerus. Air adalah contoh salah satu media
hidroponik. Bertolak dari hal tersebut maka penanaman secara hidroponik yang sangat
tergantung pada ketelitian menyiapkan nutrisi. Hidroponik terutama di laksanakan di
daerah yang media tanahnya terbatas.
(2) Faktor Suhu
Proses-proses fisik dan kimiawi sangat dikendalikan oleh suhu. Proses-proses inilah
yang akan mengendalikan reaksi biologi dalam tanaman. Sejumlah proses pertumbuhan
juga sangat tergantung dari suhu, misalnya respirasi, sebagian reaksi fotosintesis, gejala
pendewasaan dan pematangan, dormansi, pembungaan, dan pembuahan. Dengan
demikian, suhu optimum pertumbuhan tanaman akan berbeda sesuai dengan tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, juga antara species yang satu dengan species
lainnya. Suhu yang ekstrem biasanya akan merusak tanaman. Kerusakan akibat suhu
yang terlalu tinggi dapat dihubungkan dengan kekeringan (desikasi), hal ini terjadi karena
laju transpirasi lebih cepat dari absorpsi air oleh akar tanaman.
Selain itu, peranan suhu juga erat kaitannya dengan kerja enzim untuk memobilisasi
cadangan makanan. Enzim hanya bekerja aktif pada suhu tertentu. Pada suhu yang
terlalu rendah atau terlalu tinggi umumnya enzim tidak dapat bekerja.
(3).Cahaya
Charles Darwin dan putranya Francis telah mengamati bahwa pertumbuhan
batang mengarah ke arah datangnya sumber cahaya (misalnya sinar matahari). Jika
tumbuhan disinari cahaya dari satu sisi, maka pertumbuhan batang membelok ke arah
sumber cahaya. Dari hasil percobaannya darwin menyimpulkan bahwa pembelokan
arah pertumbuhan terjadi beberapa milimeter di ujung belakang pada daerah
perpanjangan. Apa yang menyebabkan ?
Berdasarkan penyelidikan Boysen-Jensen (1910) akhirnya dikemukakan satu
teori bahwa ada sesuatu yang berpindah dari ujung daerah perpanjangan jika cahaya
kena cahaya, dan sesuatu itu berupa bahan kimia. Bagaimanakah bahan kimia
menyebabkan pembelokkan arah pertumbuhan ?
Dalam eksperimen berikutnya, boysen-jensen menyimpulkan bahwa bahan kimia
yang dihasilkan dari bagian ujung daerah perpanjangan akan turun bila terkena sinar
dan berpindah ke sisi yang tidak kena cahaya. Sebagai akibatnya sisi tersebut
menimbun banyak bahan kimia. Dengan demikian pertumbuhan pada bagian yang tidak
terkena cahaya lebih cepat dibandingkan yang terkena cahaya. Kesimpulannya bahwa
ada bahan yang diproduksi oleh sel ujung daerah perpanjangan yang turun dari ujung
pada sisi yang tidak ada cahaya (gelap) dan menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan
dinamakan auksin. Auksin adalah mempercepat pertumbuhan. Peranan cahaya disini
adalah menghalangi kerja zat kimia.
Cahaya juga mempengaruhi banyak respons dari tanaman, termasuk
perkecambahan, pembentukan umbi dan bulb, dan pembungaan. Reaksi cahaya dari
tanaman meliputi
 Fotosintesis
Laju fotosintesis berbanding lurus dengan intensitas cahaya. Laju fotosintesis
akan berkurang selama cahaya suram (misalnya ketika mendung). Demikian
sebaliknya.
 Fototropisme
Fototropisme adalah pertumbuhan tanaman yang menuju arah datangnya
cahaya.
 Fotoperiodisme
Fotoperiodisme adalah pertumbuhan tanaman berdasarkan pada periode
(lamanya) siang dan malam.
Fotopriodisme dalam pengontrolan pembungaan :
a)Tumbuhan hari pendek (short-day plants) yaitu tumbuhan yang berbunga jika
mendapat penyinaran kurang dari 12 jam perhari. Contoh : kacang kedelei
dan bunga krisan
b)Tumbuhan hari panjang (long-day plants)
Yaitu tumbuhan yang berbunga jika mendapat penyinaran lebih dari 12 jam
perhari. Contoh : bayam dan gandum
c.Tumbuhan berhari neutral (neutral-day plants)
Yaitu tumbuhan yang waktu berbunganya tidak dipengaruhi oleh lamanya
penyinaran. Contoh : tomat dan mentimun

 Etiolasi
Etiolasi adalah suatu keadaan bertambah panjangnya suatu tanaman karena
kekurangan cahaya dalam pertumbuhannya. Biasanya tanaman yang mengalami
etiolasi akan berwarna pucat dan batangnya tidak kuat atau lebih rapuh.
Respon ini dikendalikan oleh pigmen yang mengabsorpsi cahaya yaitu fitokrom.
Fitokrom dipengaruhi oleh cahaya merah dalam spektrum cahaya. Jadi, cahaya akan
nampak dari gelombang yang berbeda, dan akan memberikan kebutuhan energi yang
berbeda pula.
(4).Kelembaban dan Air
Kelembaban udara mempengaruhi proses transpirasi pada tanaman yang
berhubungan dengan penyerapan nutrisi. Sedangkan air erat kaitannya dengan
perannya sebagai pelarut zat hara dalam tanah. Selain itu air juga berfungsi untuk
menjaga suhu dalam tanah.

b. Faktor Dalam (internal)


Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman meliputi faktor
genetis dan fitohormon. Gen merupakan faktor hereditas atau pembawa sifat yang
terdapat dalam tubuh tanaman. Faktor ini sangat berperanan dalam mengatur
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Selain faktor genetis, faktor internal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman adalah zat pengatur tumbuh yang disebut fitohormon. Hormon
pertumbuhan merupakan zat organik yang dihasilkan oleh jaringan tertentu dan
diedarkan ke jaringan lainnya, yang dalam jumlah sedikit dapat mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan.
Fitohormon adalah sekumpulan zat yang membantu pertumbuhan, sering disebut
sebagai zat penumbuh atau hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan pada tumbuhan
ada bermacam-macam diantaranya (1) auksin; (2) sitokinin; (3)giberelin; (4) asam
absisat, (5) etilen, (6). asam traumalin dan (6) kalin.
Tabel . Jenis-jenis Hormon padaTumbuhan dan Pengaruhnya
Hormon Pengaruh Tempat produksi
Auksin, Mendorong pemanjangan batang, pertumbuhan Dihasilkan pada embrio
misalnya akar, diferensiasi sel dan percabangan, dalam biji, meristem
AIA pertumbuhan buah, dominasi apical, batang, dan daun-daun
fototropisme, dan gravitropisme muda
Sitokinin, Mempengaruhi pertumbuhan akar dan Disintesis pada akar dan
misalnya diferensiasi akar, mendorong pembelahan, diangkut ke organ lain
zeatin pertumbuhan sel, perkecambahan dan
pembungaan, menghambat penuaan.
Giberelin, Mendorong perkecambahan biji dan tunas, Diproduksi dalam
misalnya pemanjangan batang, pertumbuhan daun, meristem batang,
GA3 pembungaan dan perkembangan buah, meristem akar, daun
mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi muda dan embrio.
akar.
Asam Menghambat pertumbuhan, menutup stomata Disentesis pada daun,
absisat selama kekurangan air, menghilangkan batang dan buah hijau
dormansi.
Etilen Mendorong pemasakan buah (berlawanan Diproduksi di jaringan
dengan beberapa efek auksin), mendorong buah masak, di ruas
atau menghambat pertumbuhan dan batang, dan di daun tua.
perkembangan akar, daun, dan bunga.
Asam Hormon luka atau membantu menyembuhkan Diproduksi dalam
traumatat luka. jaringan tumbuhan
Kalin Merangsang pembentukan organ akar Diproduksi dalam
(rizokalin), organ batang (kaulokalin), organ jaringan tumbuhan
daun (filokalin), organ bunga (anthokalin).

Interaksi faktor eksternal dan internal terhadap pertumbuhan dan perkembangan,


serta pemanfaatannya
Dalam upaya untuk membudidayakan suatu tanaman, perlu kita perhatikan beberapa hal
agar hasilnya sesuai harapan kita. Interaksi antara faktor eksternal dan internal yang
sesuai dengan sifat tanaman akan menghasilkan tanaman baru yang baik. Misalnya
Chrisantium, secara genetis berwarna indah, hidup di daerah yang dingin, dan
kelembaban tinggi. Maka, bila kita membudidayakannya, kita pastikan lokasi yang sesuai
dengan kebutuhan tanaman tersebut. Sehingga hasil budidaya sesuai dengan yang kita
harapkan.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PERTEMUAN 1 DAN 2 ( minggu pertama )

PETUNJUK KEGIATAN :

1. Baca literatur yan berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup
2. Bacalah contoh kasus pada suatu objek biologi yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Jawab pertanyaan lainnya dengan singkat dan tepa

1. Bacalah wacana di bawah ini dan jawablah pertanyaannya!

WACANA 1

Andi menanam biji pepaya pada halaman rumahnya. Biji yang telah Andi tanam tersebut
kemudian berkecambah menjadi tanaman pepaya dan tinggi batangnya semakin bertambah dari minggu
ke minggu. Andi juga menghitung jumlah daun pepaya yang semakin bertambah banyak.

Pertanyaan:
Menurut ananda, tanaman pepaya Andi mengalami pertumbuhan atau perkembangan?
Jelaskan pendapatmu!
Jawaban:
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
...................................................................................................................................
WACANA 2

Setelah 4 bulan Andi dengan tekun merawat pepayanya akhirnya membuahkan hasil. Beberapa
tanaman sudah mulai berbunga. Dua bulan berikutnya, semua tanaman sudah berbunga secara merata..

Pertanyaan:
Menurut ananda, tanaman pepaya Andi mengalami pertumbuhan atau perkembangan?
Jelaskan pendapatmu!
Jawaban:
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.............................................................................................................
................................................................................................................................
WACANA 3

Friska sering bermain di kebun Andi. Friska selalu mengamati tanaman pepaya Andi. Ia
dapat menghitung jumlah daun pada bulan ke-3, yaitu sebanyak 12 lembar, mengukur tinggi batang
dengan meteran yaitu 196 cm serta mengukur diameter batang yaitu 65 cm. Namun, Friska tidak
dapat menentukan kapan pepaya tersebut akan berbunga? Alat untuk mengetahuinya pun tidak ada.
Setelah berumur 9-14 bulan, tanaman pepaya Andi sudah dapat dipanen. Frekuensi panen bisa
dilakukan setiap 10 hari sekali. Hal ini tentu membuat Andi dan Friska semakin rajin mengunjungi
kebun pepaya. Sekarang tanaman pepaya tersebut kembali berbunga dan berbuah. Saat memetik
buah pepaya, timbul pertanyaan dari Andi yaitu mengapa tanaman pepayanya bisa kembali
berbunga dan berbuah sementara ukuran tanamannya itu tidak bisa kembali ke ukuran semula
sewaktu baru ditanam. Setelah berumur 30-36 bulan atau 3 tahun, tanaman pepaya Andi mulai
berhenti berbunga dan berbuah. Setelah beberapa bulan, daun-daunnya tampak menguning dan
akhirnya tanaman pepaya Andi mati.

Pertanyaan:
Dapatkah ananda membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan dari permasalahan
yang dialami Friska? Jelaskan disertai contoh!
Jawaban:
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Isilah tabel di bawah ini berdasarkan jawaban pada soal no 1-4!
CIRI-CIRI
No
Pertumbuhan Perkembangan
1

2
CIRI-CIRI
No
Pertumbuhan Perkembangan
3

3. Andi dan Friska melakukan percobaan pertumbuhan 2 sampel tanaman kacang hijau
selama 9 minggu. Dengan melakukan pengamatan terhadap jumlah daun, didapatkanlah
data sebagai berikut!

Tabel 1. Jumlah helaian daun


Minggu Sampel (helai)
TOTAL Rata-rata
ke- Tanaman 1 Tanman 2
1 2 2 4 2
2 8 8 16 8
3 15 15 30 15
4 20 17 37 16.5
5 25 20 45 22.5
6 24 21 45 22.5
7 18 12 30 15
8 12 15 27 13.5
9 12 13 25 12.5

Berdasarkan data yang didapatkan oleh Andi dan Friska, jawablah pertanyaan berikut!
A. Jelaskanlah kapan tanaman kacang hijau mengalami fase lag, fase eksponensial, fase
pertumbuhan lambat, fase satasioner, dan fase kematian?
Jawaban:
Fase lag:
........................................................................................................................
Fase eksponensial:
........................................................................................................................
Fase pertumbuhan lambat:
........................................................................................................................
Fase stasioner:
........................................................................................................................
Fase kematian:
........................................................................................................................
B. Buatkanlah grafik pertumbuhan tanaman kacang hijau tersebut!

4. Jelaskanlah fisiologis perkecambahan pada biji tumbuhan berdasarkan gambar


berikut!

Jawaban:
.......................................................................................................................
......................................................................................................................
..................................................................................................................
.....................................................................................................................
....................................................................................................................

.............................................................................................................................................
.............................................................................................
5. Perhatikan gambar titik tumbuh akar di bawah ini!
a
b
d
c

a) Berilah keterangan gambar di atas!


a : ………………………..
b : ………………………..
c : ………………………..
d : ……………………….
e : ……………………….
f : ………………………..
g : ……………………….
b) Titik tumbuh akar di bedakan menjadi tiga zona (daerah). Jelaskan masing-masing zona
tersebut!
Jawab :
…………………………………………………………………….………………………………
………………………………………………………………………………………………….…
…………………………………………………
…………………………………………………………………….………………………………
……………………………………………………….……………………………………………
…………………………………………….………………

…………………………………………………………………….…………………
…………………………………………………………………….…………
…………………………………………………………………….……………
6. Pada tumbuhan dikenal adanya pertumbuhan primer dan sekunder. Jelaskan perbedaan
keduanya dilihat dari aspek tempat terjadi, sebab dan hasilnya!

No
Aspek Pembeda Pertumbuhan Primer Pertumbuhan Sekunder

1. Tempat terjadi

2. Sebab

3. Hasil

7. Isilah tabel berikut ini!

Hormon yang memengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan Fungsi
tumbuhan
8. Isilah tabel berikut ini!

Faktor Eksternal yang memengaruhi Peranannya


pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai