DI SUSUN
OLEH :
TAHUN 2018
DAFTAR ISI
A. Pengertian kehamilan................................................................................................1
B. Tanda dan gejala awal kehamilan.............................................................................1
C. Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan..........................................................2
D. Manifestasi kehamilan di rongga mulut....................................................................3
E. Perawatan dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada masa
Kehamilan.................................................................................................................6
F. Program pencegahan.................................................................................................8
G. Asuhan keperawatan gigi pada ibu hamil................................................................10
1. Pengkajian ...................................................................................................10
2. Diagnosis .....................................................................................................11
3. Rencana perawatan......................................................................................12
4. Implementasi................................................................................................12
5. Evaluasi........................................................................................................13
H. Daftar pustaka..........................................................................................................15
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin
yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam
rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan,
dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Usia
dibawah 16 tahun dan di atas 35 tahun merupakan umur-umur yang
beresiko tinggi untuk hamil. Umur yang baik untuk kehamilan maupun
persalinan adalah 19-25 tahun.
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu
perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik kehamilan
mengandung kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat
dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba
dapat menjadi berisiko tinggi.
Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua,
banyak anak, dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang
secara tidak langsung menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu
hamil. Resiko tinggi adalah keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi
penyebab langsung kematian ibu, misalnya pendarahan melalui jalan lahir,
eklamsia, dan infeksi. Beberapa faktor resiko yang sekaligus terdapat pada
seorang ibu dapat menjadikan kehamilan berisiko tinggi.
3. Karies Gigi
Kehamilan tidaklah langsung menyebabkan karies gigi.
Meningkatnya karies gigi atau menjadi lebih cepatnya proses karies
yang sudah ada pada masa kehamilan lebih disebabkan karena
perubahan lingkungan di sekitar gigi dan kebersihan mulut yang
kurang (Burket, 1971 ; Forest, 1995).
Faktor-faktor yang dapat mendukung lebih cepatnya proses karies
yang sudah ada pada wanita hamil seperti pH saliva wanita hamil lebih
asam jika dibandingkan dengan yang tidak hamil (Burket, 1971).
Kemudian waktu hamil biasanya sering memakan-makanan kecil yang
banyak mengandung gula (Forest,1995). Adanya rasa mual dan
muntah membuat wanita hamil malas memelihara kebersihan rongga
mulutnya, akibatnya serangan asam pada plak yang dipercepat dengan
adanya asam dari mulut karena mual atau muntah tadi dapat
mempercepat proses terjadinya karies gigi (Forest,1995).
4. Halitosis
Ibu hamil juga seringkali tidak memperhatikan bahwa bau
mulutnya tidak sedap karena kurang menjaga kebersihan mulutnya.
Bila bau mulut yang tidak enak itu berasal dari mulut sendiri disebut
odor vetor ex ore. Kalau berasal dari bagian lain dari mulut, disebut
halitosis.
Keadaan gigi yang buruk, seperti kerowok dan meradang, bisa
radang benak gigi (sumsum gigi/pulpa gigi), bisa juga radang gusi,
radang jaringan mukosa mulut lainnya. Apalagi banyak karang gigi,
menyebabkan bau mulut tidak sedap. Disamping itu keadaan tubuh
yang tidak sehat, seperti kelainan pencernaan juga dapat menyebabkan
bau mulut tidak sedap. Terhembuskan waktu berbicara bersama nafas.
D. Perawatan Dan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Masa
Kehamilan
1. Prinsip Pengelolaan
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya resiko fatal pada
perawatan gigi dan mulut pada masa kehamilan, dalam melaksanakan
pengelolaan dokter gigi harus berpegang teguh pada prinsip kerja rutin
dengan melaksanakan prosedur diagnose yang sistematis melalui peme
riksaan yang lengkap.
Dokter gigi harus menyadari bahwa pasien yang dihadapi bukanlah
pasien yang selalu berada dalam kondisi kesehatan yang optimal.
Untuk itu ada kalanya dokter gigi harus menunda perawatan gigi dari
mulut terutama pada trimester pertama dan di akhir trimester ketiga.
Hal ini berhubungan dengan keadaan medis dari ibu hamil.
3. Radiografi
Penggunaan radiograph sebaiknya dihindari terutama pada
trimester pertama dari kehamilan. Pada saat ini perkembangan janin
sangat peka terhadap radiasi (Lynch,1984;Scully dan Cawson,1993;
Sonis dkk,1995). Bila wanita hamil terkena radiasi akan
mengakibatkan keguguran, perubahan bentuk atau kelainan
pertumbuhan pada janin dan kematian pada janin yang sedang
dikandung
(Lukman,1995).
Apabila radiograph diperlukan sekali, terutama untuk membantu
menegakkan diagnosa yang tepat, pada pasien hamil harus diberikan
pengamanan untuk menghindari terjadinya pengaruh negatif radiasi
pada janin. Baju timah atau apron dapat digunakan sebagai
perlindungan yang adekuat (Lynch,1984; Sonis dkk,1995;
Lukman,1995).
4. Pemakaian obat-obatan
Pemberian obat-obatan pada masa kehamilan merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan. Seperti kita ketahui, dalam kedokteran gigi
obat-obatan berfungsi untuk menyempurnakan hasil perawatan gigi
yang dilakukan. Tetapi pada pasien hamil sebaiknya pemberian obat-
obatan sedapat mungkin dihindari, terutama pada trimester pertama
(Mc Carthy,1979; Scully dan Cawson,1993; Sonis dkk,1995). Hal ini
bertujuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya pengaruh
teratogenik obat pada janin. Pengaruh teratogenik yaitu terjadinya
gangguan pertumbuhan janin, merupakan kejadian yang sungguh
penting karena dapat menyebabkan kematian janin dalam rahim,
keguguran dan cacat bawaan yang sementara ataupun menetap
(Samin,1986). Faktor penentu terjadinya pengaruh teratogenik pada
penggunaan obat bagi wanita hamil yaitu status fisiologi ibu, status
patologi ibu, usia kehamilan saat pemberian obat, kemudahan filtrasi
obat melalui plasenta, dosis dan lama terapi obat dan daya teratogenik
obat (Samin,1986).
Beberapa obat-obatan yang biasa digunakan di kedokteran gigi
belum menunjukkan pengaruh yang buruk pada janin (Mc
Carthy,1979; Scully dan Cawson,1993; Sonis dkk,1995). Tetapi ada
obat-obatan yang dengan cepat dapat melalui plasenta, dan setiap
dokter gigi harus sadar akan kemungkinan pengaruh negatif yang
mengenai janin (Salim, 1 980; Lynch,1984). Pada tabel 1 menunjukkan
obat-obatan yang diindikasikan dan kontraindikasi pasien hamil. Obat
ini harus diketahui dokter gigi agar dapat memakai obat yang dan tidak
menggunakan obat yang kontraindikasi (Mc Carthy, 1979; Scully dan
on, 1993; Salim, 1980; Sonis dkk, 1995).
1. Pengkajian (Assessment)
a. Biodata
Dapat terjadi pada semua wanita yang telah mengalami
pembuahan. Umumnya pada wanita yang telah menikah. Namun, ada
juga wanita yang telah menikah tidak hamil karena menglami
kemandulan. Umur perlu diketahui untuk melihat apakah klien dalam
kehamilan yang beresiko atau tidak. Usia dibawah 16 tahun dan di atas
35 tahun merupakan umur-umur yang beresiko tinggi untuk hamil.
Umur yang baik untuk kehamilan maupun persalinan adalah 19-25
tahun.
b. Keluhan utama
Nyeri atau payudara yang terasa membesar, keras, sensitif dengan
sentuhan.
Mual pagi hari.
Mudah lelah, lemas, pusing, pingsan, sakit kepala.
Beberapa bulan tidak mengalami haid.
f. Riwayat Psikososial
Untuk mengetahui keadaan emosional ibu. Hal-hal yang dikaji,
yaitu :
Kehamilan ini direncanakan/tidak
Respon ibu, suami, dan keluarga terhadap kehamilan
Keadaan hubungan ibu dengan suami, keluarga, dan tetangga
Ada/tidaknya kekhawatiran-kekhawatiran khusus.
g. Kebiasaan sehari-hari
PH saliva wanita hamil lebih asam jika dibandingkan dengan yang
tidak hamil Kemudian waktu hamil biasanya sering memakan-
makanan kecil yang banyak mengandung gula. Adanya rasa mual dan
muntah membuat wanita hamil malas memelihara kebersihan rongga
mulutnya, akibatnya serangan asam pada plak yang dipercepat dengan
adanya asam dari mulut karena mual atau muntah tadi dapat
mempercepat proses terjadinya karies gigi, gingivitis kehamilan dan
tumor kehamilan.
2. Diagnosis
a. Pemeriksaan intra oral
Gingiva
Perubahan gingiva ini biasanya mulai terlihat sejak bulan kedua
dari kehamilan dan mencapai puncaknya pada bulan kedelapan.
Keadan ini disebabkan karena meningkatnya hormone sex wanita
dan vaskularisasi gingiva sehingga memberikan respon yang
berlebihan terhadap factor iritasi local.
Karies
Meningkatnya karies gigi atau menjadi lebih cepatnya proses
karies yang sudah ada pada rnasa kehamilan lebih disebabkan
karena perubahan lingkungan di sekitar gigi dan kebersihan mulut
yang kurang.
Tumor Kehamilan
Kehamilan dapat pula menimbulkan suatu pembentukan
pertumbuhan pada gingiva yang seperti tumor. Istilah yang
digunakan untuk keadaan ini adalah pregnancy tumor atau tumor
kehamilan, epulis gravidarum ataupun granuloma kehamilan.
Tumor kehamilan biasanya berkembang di sekitar daerah papilla
interdental dan pada daerah-daerah yang terdapat iritasi lokal,
seperti tepi restorasi yang tidak baik, tepi dari gigi yang mengalami
karies atau pada poket periodontal.
Halitosis
Keadaan gigi yang buruk, seperti kerowok dan meradang, bisa
radang benak gigi (sumsum gigi/pulpa gigi), bisa juga radang gusi,
radang jaringan mukosa mulut lainnya. Apalagi banyak karang
gigi, menyebabkan bau mulut tidak sedap.
3. Rencana Perawatan
a. Pemeriksaan gigi dan mulut secara umum.
b. Melakukan konseling kepada pasien.
c. Inform consent.
d. Melakukan perawatan scaling pada ibu hamil.
4. Implementasi
o Kasus Askep Ibu Hamil
a. Tindakan klinis
- Penyuluhan tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
- Inform consent
- Melakukan scaling pada ibu hamil
- Menyiapkan alat dan bahan
Alat Bahan
Sonde Cotton pellet
Pinset Chlor etil
Kaca mulut Povidone iodine
Excavator Larutan NaCl
Handscoon Disclosing
Masker
Periodontal probe
Alat scaler
5. Evaluasi
Karang gigi dapat dibersihkan dengan melakukan perawatan scaling
dan pasien merasa nyaman.
Daftar Pustaka