A. Pengkajian
1. Identitas klien
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 13 Mei 2019 pukul 14.50 WIB. Nama
klien Ny.S, nomor rekam medis 23.84.70, usia 59 tahun, status menikah,
pekerjaan ibu rumah tangga, agama Islam, pendidikan SD, alamat di Kota
Alam Kotabumi Selatan Lampung Utara.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Klien datang pada tanggal 13 Mei 2019 pukul 09.00 WIB, dengan keluhan
buang air besar (bab) 10 x dengan konsistensi cair berlendir bercampur
dengan darah dalam sehari sejak 2 hari yang lalu, warna kulit pucat, turgor
kulit menurun klien merasa mual klien mengatakan muntah sebanyak 3x,
klien mengatakan nyeri dibagian perut dengan skala 6 (0-10). Klien
mengatakan nafsu makan menurun, klien memiliki riwayat hipertensi
didapatkan hasil tekanan darah: 140/80 mmhg, nadi: 100 x/menit
RR: 24x/menit, suhu 37.4 oC
3. Riwayat kesehatan saat pengkajian
a. Keluhan utama saat pengkajian
Klien mengatakan buang air besar 10 kali dalam sehari
b. Keluhan penyerta
Klien mengatakan bab 10 x dengan konsistensi cair berlendir bercampur
dengan darah dalam sehari (kurang lebih 500 cc). Disertai dengan klien
mengatakan lemas , warna kulit pucat, turgor kulit menurun, klien merasa
mual klien mengatakan muntah sebanyak 3x (kurang lebih 550 cc), klien
mengeluh nyeri perut bagian bawah seperti ada yang menekan skala nyeri
6 (0-10) tampak meringis kesakitan. Klien tampak memegangi nyeri
bagian perut. Bising usus hiperaktif, Klien mengatakan nafsu makan
menurun. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah :
140/80 mmhg, nadi: 98 x/menit, RR : 24x/menit, suhu 37.4 oC
23
24
h. Sistem pencernaan
Klien mengeluh mulas dan mual disertai muntah sebanyak 3x dalam sehari.
Mukosa tampak kering klien mengatakan bab 10 x dalam sehari dengan
konsistensi cair dan berlendir, bising usus hiperaktif 33 kali
i. Sistem immunologi dan endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak terdapat luka bakar,
tremor, pembesaran kelenjar tiroid maupun tanda-tanda peningkatan kadar
gula darah
j. Sistem urogenital
Tidak ada keluhan pada sistem urogenital
k. Sistem integument
Tidak ada tanda-tanda peradangan pada kulit, tidak ada kelainan pada sistem
integument.
l. Sistem muskuloskeletal
Klien mengalami masalah dalam aktivitas lemas, klien tampak lemah.
tidak ada tanda tanda fraktur maupun kelainan bentuk tulang dan sendi.
Tidak menggunakan alat bantu.
Tabel 3.1
Tabel 3.2
13. Penatalaksanaan medis yang diberikan pada Ny.S terdapat pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Penatalaksanaan medis yang diberikan pada Ny.S
di ruang penyakit dalam RSD HM Ryacudu Kotabumi
Lampung Utara tanggal 13 s/d 15 Mei 2019
13 Mei 2019 14 Mei 2019 15 Mei 2019
1 2 3
1. Infus ringer laktat 2. Infus ringer laktat 20 1. Infus ringer laktat
20 tpm tpm 20 tpm
Injeksi intra vena: Injeksi intra vena : Injeksi intra vena:
1. ceftriaxone 2x1 gr 1. ceftriaxone 2x1 gr 1. ceftriaxone 2x1 gr
2. ranitidine 2. ranitidine 2x 20mg 2. ranitidine 2x 20mg
2x 20mg 3. ondansetron 3. ondansetron
3. ondansetron 3x25 mg 3x25 mg
3x25 mg 4. scopamin 3x 20 mg 4. scopamin 3x 20 mg
4. scopamin 3x
Oral : Oral :
20 mg
5. As Tranexamant 1. sucrafat syrup 3x1 1. sucrafat syrup 3x1
3x 20 mg sdm . sdm .
Oral:
1. sucrafat syrup
3x1 sdm .
14. Penatalaksanaan
a. Edukasi pemahaman tentang penyakit gastroenteritis, makna dan perlunya
pengendalian dan pemantauan asupan makan dan hygiene, Perencanaan
makanan tentang nutrisi dan diit gastroenteritis.
b. Terapi (jika diperlukan)
c. Intervensi farmakologis dan non farmakologis
Tabel 3.5
Data senjang dari hasil pengkajian yang dilakukan
tanggal 13 Mei 2019 sebagai berikut:
DO : -
5 DS : Defisit Kelemahan
1. Keluarga mengatakan Perawatan
klien lemah tidak bisa Diri
melakukan aktivitas
seperti biasa.
2. Keluarga mengatkan klien
tidak mampu, mandi,
mengenakan pakaian, makan
secara mandiri.
3. Klien mengatakan aktifitas
dibantu oleh anaknya
DO:
1. Klien tampak kotor kusam dan
tidak ganti pakaian saat di
rumah sakit
2. Kebersihan klien tampak tidak
adekuat
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan berdasarkan data hasil
pengkajian terhadap Ny.S adalah sebagai berikut:
1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif dibuktikan
dengan klien mengeluh lemah, nadi teraba lemah dan cepat, turgor kulit
menurun, membran mukosa kering
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan
dengan Klien mengeluh nyeri dibagian abdomen, tampak meringis
kesakitan, skala nyeri 6 (0-10), nafsu makan berubah, bersikap protektif
memegangi bagian abdomen
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan dibuktikan
dengan klien mengatakan nafsu makan menurun, nyeri bagian abdomen,
berat badan menurun ketika sakit, bising usus hiperaktif, membran mukosa
pucat
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan restraint fisik dibuktikan dengan
klien mengeluh sulit untuk tidur, mengeluh istirahat tidak cukup
5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan
klien mengatakan lemah tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa,
mengatakan tidak mampu, mandi, mengenakan pakaian, makan secara
mandiri, aktifitas dibantu oleh anaknya, tampak kotor kusam
Adapun prioritas diagnosa yang utama pada diagnosa keperawatan tersebut yaitu:
1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif dibuktikan dengan
klien mengeluh bab 10 kali sehari, muntah 3 kali, lemah, nadi teraba lemah
dan cepat, turgor kulit menurun, membran mukosa kering
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan
Klien mengeluh nyeri dibagian abdomen, tampak meringis kesakitan, skala
nyeri 6 (0-10), nafsu makan berubah, bersikap protektif memegangi bagian
abdomen
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan dibuktikan
dengan klien mengatakan nafsu makan menurun, nyeri bagian abdomen, berat
badan menurun ketika sakit, bising usus hiperaktif, membran mukosa pucat
34
C. Rencana Keperawatan
Tabel 3.7
Intervensi keperawatan pada Ny.S terhadap tiga diagnosa utama yang penulis tegakkan berdasarkan prioritas pada tabel berikut :
No Diagnosa Nursing Outcomes Classification Nursing Interventions Classification
keperawatan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
1 2 3 4
1 Hipovolemia Hidrasi (0602) Manajemen hipovolemi (I.03116)
berhubungan dengan 1. Turgor kulit elastic (5) 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis.
kehilangan cairan 2. Membran mukosa lembab (5) Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
tekanan darah
aktif 3. Intake cairan (5) menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit
4. Output cairan (5) menurun, membran mukosa kering, haus,
Tanda gejala mayor: 5. Nadi lemah dan cepat (5) lemah)
1. Nadi teraba 2. Monitor intake dan output cairan
3. Berikan asupan cairan oral
lemah dan cepat 4. Anjurkan perbanyak asupan cairan oral
2. Turgor 5. Monitor hemokonsentrasi (misalnya BUN, berat
kulit jenis urin)
menurun 6. Kolaborasi pemberian cairan iv isotonis
3. Membran (mis.NaCL, RL).
mukosa kering
1 2 3 4
Tanda gejala minor: Keseimbangan cairan (0601) Pemantauan elektrolit (I.03122)
1. Klien 1. Denyut nadi radial (5) 1. Identifikasi kemungkinan penyebab
mengeluh 2. Keseimbangan intake dan output ketidak seimbangan elektrolit
lemah dalam 24 jam (5) 2. Monitor mual, muntah dan diare
2. Buang air besar 3. Turgor kulit (5) 3. Monitor kehilangan cairan
10 kali dalam 4. Kelembaban membran mukosa (5) 4. Atur intervensi waktu pemantauan sesuai
sehari dengan kondisi pasien
3. Klien 5. Dokumentasikan hasil pemantauan
mengatakan 6. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
muntah 3 kali 7. Informasikan hasil pemantauan jika perlu
dalam sehari
4. Feses cair
bercampur darah
2 Nyeri akut Kontrol nyeri (1605) Manajemen nyeri (I.08238)
berhubungan dengan 1. Mengenali kapan terjadi nyeri (5) 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
agen pencedera 2. Menggambarkan faktor penyebab frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
fisiologis nyeri (5) 2. Identifikasi skala nyeri
3. Menggunakan tindakan 3. Identifikasi respon non verbal
pengurangan nyeri tanpa 4. Identifikasi faktor yang memperberat
analgesik (5) dan memperingan nyeri
1 2 3 4
Tanda dan gejala 4. Menggunakan analgesik yang di 5. Berikan teknik non farmakologis
mayor : rekomendasikan (5) untuk mengurangi rasa nyeri
1. Klien mengeluh 5. Melaporkan nyeri yang tidak 6. Jelaskan penyebab, priode, dan pemicu nyeri
nyeri dibagian terkontrol (5) 7. Jelaskan strategi meredakan nyeri
abdomen 8. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
2. Klien tampak Tingkat nyeri (2102) 9. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
meringis kesakitan 1. Ekspresi nyeri wajah (5) 10. Ajarkan teknik non farmakologis
3. Besikap protektif 2. Kahilangan nafsu makan (5) untuk mengurangi nyeri
memegangi bagian 3. Mual (5) 11. Kolaborasi pemberian analgetik
abdomen 6. Tidak biasa beristirahat (5)
Tanda dan gejala Terapi relaksasi (I.09326)
minor: 1. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah effektif
1. Skala nyeri 6 digunakan
(0-10) 2. Monitor respon terhadap terapi relaksasi
2. Nafsu makan 3. Gunakan nada suara lembut dengan irama
berubah lambat dan berirama
4. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis
relaksasi nafas dalam
1 2 3 4
5. Anjurkan mengambil posisi yang nyaman
6. Anjurkan sering mengulangi atau melatih
teknik nafas dalam
7. Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi
nafas dalam
Pemberian analgesik (I.08243)
1. Identifikasi riwayat alergi obat
2. Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
3. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
analgesik sasuai indikasi
3 Defisit nutrisi Status nutrisi (1004) Manajemen nutrisi (I.03119)
berhubungan dengan 1. Asupan gizi (5) 1. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
kurangnya asupan 2. Asupan makanan (5) 2. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
makanan 3. Asupan cairan (5) 3. Monitor asupan makanan
4. Energi (5) 4. Anjurkan makan sedikit tapi sering
Tanda dan gejala 5. Hidrasi (5) 5. Ajarkan diet yang diprogramkan
mayor: 6. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
1. Penurunan berat makan (mis. Pereda nyeri, antiemetic)
1 2 3 4
badan sebanyak 3 kg 7. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
2. Berat badan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
menurun ketika dibutuhkan
sakit 8. Bantu klien mengakses program gizi komunitas
Tanda dan gejala Manajemen gangguan makan (I.03111)
minor: 1. Monitor asupan dan keluarnya makanan
1. Klien mengatakan dan cairan serta kebutuhan kalori
nafsu makan 2. Berikan penguatan positif terhaddap keberhasilan
menurun target dan perubahan perilaku
2. Nyeri bagian 3. Ajarkan pengaturan diet yang tepat
abdomen 4. Timbang berat badan secara rutin
3. Bising 5. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
usus kebutuhan kalori dan pilihan makanan
hiperaktif
4. Membran mukosa
pucat
D. Implementasi dan Evaluasi
Tabel 3.8
Implementasi dan Evaluasi pada Ny.S Tanggal 13-15 Mei 2019 sebagai berikut:
No. Dx Tanggal Implementasi Evaluasi
1 2 3 4
1 13/05/2019 Pukul : 16.00 WIB Pukul 17.00 WIB
1. Menganjurkan perbanyak minum air putih S:
setiap 2 jam sekali/ 1 gelas 1. Klien mengatakan muntah 3 kali
2. Berkolaborasi pemberian cairan iv isotonik 2. Klien mengatakan Bab 10 x dengan
Ringer Laktat 20 tpm konsistensi cair berlendir becampur darah
3. Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia yaitu 3. Klien merasa lemas
frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, O:
turgor kulit menurun, membran mukosa kering, 1. Terpasang infus makro RL 20 tpm
haus, lemah 2. Turgor kulit menurun
4. Memonitor intake dan output cairan 3. Membran mukosa lembab
5. Memonitor mual, muntah dan diare
1 2 3 4
6. Memonitor kehilangan cairan 4. Nadi lemah
7. Mendokumentasikan hasil pemantauan 5. N : 98x/menit
6. IWL = 15 X 52 = 780 cc
7. Balance cairan = intake – output
= 2.140 – 2.270
= -130 cc
Riska handayani
1 2 3 4
2 13/05/2019 Pukul 19.00 WIB Pukul 19.20 WIB
1. Menjelaskan dan tujuan, manfaat, batasan dan S:
jenis relaksasi nafas dalam 1. Klien mengeluh nyeri abdomen bagian
2. Mengidentifikasi teknik relaksasi yang pernah bawah
efektif digunakan 2. Klien mengatakan nyeri seperti ditekan tekan
8. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik O:
nafas dalam 1. Skala nyeri 6 (0-10)
3. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 2. Klien tampak meringis
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 3. Klien memegangi perut bagian bawah
4. Mengidentifikasi skala nyeri A : Masalah nyeri akut sebagian
5. Mengidentifikasi respon non verbal teratasi P : Lanjutkan intervensi
9. Mengidentifikasi riwayat alergi obat 1. Manajemen nyeri
10. Berkolaborasi pemberian dosis dan jenis therapy 2. Teknik relaksasi
obat ondansetron 3x25 mg, ceftriaxone 2x1 gr, 3. Pemberian analgesik
scopamin 3x 20 mg, As Tranexamant 3x 20 mg
sasuai indikasi
Riska handayani
1 2 3 4
3 13/05/2019 Pukul 20.00 WIB Pukul 20.20 WIB
1. Menganjurkan makan sedikit tapi sering S:
2. Mengajarkan diet yang diprogramkan 1. Klien mengatakan nafsu makan menurun
3. Menimbang berat badan Mengidentifikasi O:
kebutuhan kalori dan jenis nutrien 1. Bising usus hiperaktif 33 x/menit
4. Memonitor asupan makanan 2. Membran mukosa pucat
5. Berkolaborasi pemberian medikasi terapi 3. BB 59 kg
sucrafat syrup 3x1 sdm sebelum makan
6. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk A: Masalah defisit nutrisi belum teratasi
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang P: Lanjutkan Intervensi
dibutuhkan 1. Manajemen nutrisi
7. Memonitor asupan dan keluarnya makanan dan 2. Manajemen gangguan makan
cairan serta kebutuhan kalori
8. Memberikan penguatan positif terhadap
keberhasilan target dan perubahan perilaku
9. Mengajarkan pengaturan diet yang tepat
Riska handayani
1 2 3 4
1 14/052019 Pukul 16.00 WIB Pukul 17.00 WIB
1. Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia yaitu S:
frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, 1. Klien mengatakan Bab 6x dengan konsistensi
turgor kulit menurun, membran mukosa kering, cair berlendir tanpa becampur darah
haus, lemah 2. Klien merasa sedikit lemas
2. Memonitor intake dan output cairan 3. Klien mengatakan sudah tidak muntah
3. Monitor asupan minum air putih setiap 2 jam namun masih merasakan mual
sekali/ 1 gelas O:
4. Berkolaborasi pemberian cairan iv isotonik 1. Terpasang infuse makro RL 20 tpm
Ringer Laktat 20 tpm 2. Turgor kulit elastis
5. Memonitor mual, muntah dan diare 3. Membran mukosa lembab
6. Mendokumentasikan hasil pemantauan 4. Nadi teraba kuat
5. TD : 130/80mmhg
6. N : 82x/menit
7. IWL = 15 X 52 = 780 cc
1 2 3 4
8. Balance cairan = intake – output
= 2.260 – 1.480
= 730 cc
9. RR : 24x/menit
10. T : 37,2 oC
A: Masalah hipovolemi teratasi
sebagian P: Lanjutkan intervensi
1. Manajemen hipovolemia
2. Pemantauan elektrolit
Riska handayani
2 14/05/2019 Pukul 19.00 WIB Pukul 19.30 WIB
1. Memonitor lokasi, karakteristik, durasi, S:
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 1. Klien mengatakan nyeri abdomen bagian
2. Mengdentifikasi skala nyeri bawah berkurang
3. Menggali bersama pasien faktor-faktor yang 2. Klien mengatakan nyeri seperti ditekan tekan
1 2 3 4
memperberat dan memperingan nyeri O:
4. Memonitor teknik non farmakologis untuk 1. Skala nyeri 3 (0-10)
mengurangi nyeri 2. Klien tampak meringis
5. Kolaborasi pemberian dosis ondansetron 3x25 3. Klien memegangi perut bagian bawah
mg , ceftriaxone 2x1 gr, scopamin 3x 20 mg . A : Masalah nyeri akut teratasi
sebagian P : Lanjutkan intervensi
1. Manajemen nyeri
2. Terapi relaksasi
3. Pemberian analgesik
Riska handayani
3 14/05/2019 Pukul : 20.00 WIB Pukul : 20.30 WIB
1. Berkolaborasi pemberian medikasi terapi S:
sucrafat syrup 3x1 sdm sebelum makan 1. Klien mengatakan nafsu makan meningkat
2. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk dari hari sebelumnya
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang
1 2 3 4
Dibutuhkan O:
3. Menimbang berat badan 1. Bising usus aktif 28 kali
4. Memonitor asupan makanan 2. Membrane mukosa lembab
5. Memonitor pola makan sedikit tapi sering 3. Klien menghabiskan ¼ porsi yang diberikan
6. Memonitor diet yang diprogramkan 4. BB 59 kg
7. Memonitor asupan dan keluarnya makanan dan
cairan serta kebutuhan kalori A: Masalah defisit nutrisi sebagian teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Manajemen nutrisi
2. Manajeman gangguan makan
Riska handayani
1 2 3 4
1 15/05/2019 Pukul : 09.00 WIB Pukul : 09.30 WIB
1. Berkolaborasi pemberian cairan iv isotonik S:
Ringer Laktat 20 tpm 1. Klien mengatakan Bab 3 kali dengan
2. Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia yaitu konsistensi cair tanpa lendir
turgor kulit, membran mukosa, lemah 2. Klien mengatakan sudah tidak muntah
3. Memonitor intake dan output cairan 3. Klien mengatakan mual berkurang
4. Memonitor mual, muntah dan diare O:
5. Mendokumentasikan hasil pemantauan 1. Terpasang infuse makro RL 20 tpm
2. Membran mukosa lembab
3. Turgor kulit elastis
4. Balance cairan = 2.360 – 1.380
= 980 cc
A : Masalah hipovolemi teratasi sebagian
P : Hentikan intervensi
Riska handayani
1 2 3 4
2 15/05/2019 Pukul 10.00WIB Pukul 10.30 WIB
1. Berkolaborasi pemberian dosis ondansetron S:
3x25 mg , ceftriaxone 2x1 gr, scopamin 3x 20 mg 1. Klien mengatakan nyeri abdomen bagian
2. Memonitor lokasi, karakteristik, durasi, bawah berkurang
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri O:
3. Mengdentifikasi skala nyeri memperberat dan 1. Skala nyeri 3 (0-10)
memperingan nyeri 2. Klien tampak sedikit meringis
4. Memonitor teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Hentikan intervensi
Riska handayani
1 2 3 4
3 15/05/2019 Pukul 11.00 WIB Pukul 11.45 WIB
1. Berkolaborasi pemberian medikasi terapi S:
ranitidine 2x 20mg, sucrafat syrup 3x1 sdm 1. Klien mengatakan nafsu makan meningkat
sebelum makan dari hari sebelumnya
2. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk O:
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien 5. Bising usus aktif 28 kali
yang dibutuhkan 6. Membran mukosa lembab
3. Memonitor asupan makanan 7. Klien menghabiskan ½ porsi yang diberikan
4. Memonitor pola makan sedikit tapi sering 8. BB 59 kg
A : Masalah defisit nutrisi teratasi
sebagian P : Hentikan intervensi
Riska handayani