Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara

sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang

memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih

dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan

pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur

perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

(CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari Diklat terintegrasi ini

adalah untuk membangun integrasi moral, kejujuran, dan motivasi nasionalisme

dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan

memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

dan Pelatihan (Diklat) Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa

salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari

ASN yang profesional seperti tersebut di atas Diklat Pelatihan Dasar CPNS.

Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS.

1
Kompetensi nilai-nilai dasar profesi PNS berperan dalam membentuk karakter

PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam

melayani masyarakat serta berdaya saing. Untuk upaya pencapaian target

pembentukan wawasan yang dimaksud dan menjaga kualitas keluaran Diklat,

maka perlu peningkatan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk

dapat melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan

etika Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan.

Dasar Penyelenggaraan Diklat berdasarkan : 1. Peraturan Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. 2.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Sistem pembelajaran pada Diklat Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil (Diklat Pelatihan Dasar CPNS) menuntut setiap peserta Diklat Pelatihan

Dasar CPNS untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi

yang diakronimkan menjadi ANEKA. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini,

seluruh atau beberapa nilai dasar akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan

peserta Diklat Pelatihan Dasar. Peserta Diklat Pelatihan Dasar CPNS harus

menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar

profesi PNS pada pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancang oleh peserta

Diklat Pelatihan Dasar di unit kerja masing-masing yang dalam hal ini penulis di

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pakpak Bharat. Kegiatan

pembelajaran aktualisasi yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta Diklat

2
Pelatihan Dasar, yaitu: 1. Merancang aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS; 2.

Mempresentasikan rancangan aktualisasi; 3. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

profesi PNS di unit kerja masing-masing 4. Melaporkan pelaksanaan aktualisasi

nilai-nilai dasar profesi PNS dasar; 5. Mempresentasikan laporan aktualisasi.

Diklat Pelatihan Dasar merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh

dalam menyiapkan para CPNS untuk masuk pada sistem pemerintahan. Menurut

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara pada pasal 10 bahwa Pegawai ASN berfungsi sebagai : 1. Pelaksana

Kebijakan Publik; 2. Pelayanan Publik dan 3. Perekat dan Pemersatu bangsa.

Fungsi-fungsi ASN tersebut harus dapat dilaksanakan dan

dipertanggungjawabkan kepada publik.

Pelaksanaan rancangan aktualisasi ini menjadi landasan bagi penulis untuk

melaksanakan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) di lingkungan Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Pakpak Bharat. Nilai-nilai dasar profesi PNS ini menjadi

karakter dan pedoman bagi penulis untuk menyelesaikan permasalahan yang

terjadi di unit kerja penulis. Adapun permasalahan yang saat ini dihadapi oleh

penulis khususnya di dalam Seksi Pengelolaan Data Elektronik di Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pakpak Bharat yang meliputi : Kurang

optimalnya penggunaan beberapa aplikasi E-Government yang dibuat oleh Dinas

Komunikasi dan Informatika; Masih ada beberapa website yang belum dipasang

pengamanan; Masih minimnya kesadaran pegawai di Dinas Komunikasi dan

Informatika tentang keamanan dan privasi penggunaan komputer; sehingga perlu

dilakukan penyelesaian masalah melalui aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS

3
di unit kerja.

1.2 Visi, Misi dan Tupoksi

1.2.1 Visi

Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pakpak Bharat antara

lain :

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG INFORMATIF DAN

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG EFISIEN DAN EFEKTIF

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI”

1.2.2 Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu diselenggarakan Misi Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pakpak Bharat sebagai berikut :

1. Masyarakat yang informatif yaitu (1) masyarakat yang mampu memilih,

memilah dan memanfaatkan informasi guna meningkatkan perubahan

sosial dan pembangunan ekonomi, (2) Masyarakat yang memiliki

kebutuhan yang tinggi terhadap informasi dan (3) Memilik akses informasi

sampai ke rumah-rumah penduduk dan membuka akses informasi ke dunia

luas.

2. Penyelenggaraan pemerintahan yang efesien dan efektif yaitu

pemerintahan yang mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip

profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi,

efesien, efektivitas, supremasi hukum, dan dapat diterima seluruh

masyarakat.

3. Komunikasi yaitu progres penyampaian pesan oleh seseorang kepada

4
orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku

baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (media).

4. Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, meyusun,

menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan

informasi yang berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat

waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan

dan merupakan informasi yang strategis untuk mengambil keputusan.

1.2.3 Tata Nilai Organisasi


Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tata nilai organisasi yang
mengacu kepada Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika No. 315 yaitu
“Mari Melayani dengan PROAKTIF”.

1.PROFESIONAL : dalam bekerja, pimpinan dan seluruh pegawai di


lingkungan Komunikasi dan Informatika melakukannya dengan tuntas,
penuh tanggung jawab menggunakan kompetensi terbaik dan
berkomitmen tinggi terhadap hasil yang dicapai.
2.AKUNTABEL : dalam berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak, pimpinan
dan seluruh pegawai di lingkungan Komunikasi dan Informatika
melakukannya dengan berorientasi pada pelayanan masyarakat sesuai
dengan prinsip-prinsip dan ketentuan yang berlaku sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
3.INTEGRITAS : dalam berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak, pimpinan
dan seluruh pegawai di lingkungan Komunikasi dan Informatika
melakukannya dengan baik dan benar serta selalu memegang teguh
prinsip-prinsip dan nilai moral serta kode etik yang berlaku.
4.INOVATIF : dalam berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak, pimpinan
dan seluruh pegawai di lingkungan Komunikasi dan Informatika

5
melakukannya dengan menggunakan seluruh kemampuan dalam
mendayagunakan pikiran dan sumber daya yang ada di sekelilingnya
untuk menghasilkan karya baru yang original dan dapat bermanfaat
untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara
berkesinambungan.

1.2.4 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Permenpan No. 41 Tahun 2018 Pengelola Keamanan Sistem

Informasi mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan pengelolaan dan

penyusunan laporan di bidang keamanan sistem informasi. Adapun uraiannya

sebagai berikut :

a. Meelaksanakan tugas pemerintahan dan pelayanan umum di bidang


pengembangan dan peningkatan pengelolaan data dan elektronik
b. Melaksanakan layanan monitoring traffic elektronik sesuai dengan program
kerja agar tercapainya tujuan;
c. Melaksanakan layanan penanganan insiden keamanan informasi sesuai
dengan program kerja agar tercapainya tujuan;
d. Melaksanakan layanan peningkatan kapasitas SDM Bidang Keamanan
Informasi  sesuai dengan program kerja agar tercapainya tujuan;
e. Melaksanakan tugas di bidang peningkatan pengelolaan data dan elektronik

f. Menyiapkan dan mencetak brosur, spanduk, baliho, e-book serta bahan-

bahan lain sebagai media penginformasian kepada rekan dan masyarakat

tentang peningkatan pengelolaan data dan elektronik

g. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan

yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas

6
1.2.5 Struktur Organisasi

KEPALA

Dinas Komunikasi dan Informatika

SEKRETARIS

SUBBAG SUBBAG
KELOMPOK JABATAN ADMINISTRASI PERENCANAAN,
UMUM dan EVALUASI dan
FUNGSIONAL
KEPEGAWAIAN PELAPORAN

KABID KOMUNIKASI KABID PERSANDIAN dan


dan INFORMATIKA STATISTIK

SEKSI SARANA dan


PRASANA SEKSI PERSANDIAN
TELEKOMUNIKASI dan
INFORMATIKA

SEKSI STATISTIK
SEKSI PELIPUTAN
PEMBERITAAN dan
DOKUMENTASI

SEKSI PENGELOLAAN
DATA ELEKTRONIK

Plh Kepala Seksi PDE


Sariyanto, S.Kom

Staff :
Pengelola Keamanan
Sistem Informasi
Ryzki Maradhesi, ST UPT
Lusi Risma Rina
Togatorop, S.Kom

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika


Kabupaten Pakpak Bharat

7
1.3 Permasalahan

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk mendukung terwujudnya

visi dan misi yang melekat pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Pakpak Bharat. Beberapa isu yang berkembang di lingkungan Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Pakpak Bharat memerlukan pemecahan masalah,

seperti :

1. Kurang optimalnya penggunaan aplikasi E-Government yang dibuat oleh

Dinas Komunikasi dan Informatika.

2. Masih ada beberapa website yang belum dipasang pengamanan.

3. Masih minimnya kesadaran pegawai di Dinas Komunikasi dan

Informatika tentang keamanan dan privasi penggunaan komputer.

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS bertujuan agar penulis sebagai

seorang PNS dapat menjadi pelayan masyarakat yang mempunyai profesionalisme

dengan selalu mengedepankan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam tugas yang

diemban. Adapun tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang penulis

laksanakan di Dinas Komunikasi dan Informatika adalah :

1. Mampu menerapkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki tanggung

jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.

2. Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga bekerja atas dasar

semangat nilai-nilai Pancasila.

8
3. Mampu menerapkan nilai-nilai etika publik sehingga menciptakan lingkungan

sekolah dan masyarakat yang harmonis.

4. Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu sehingga mewujudkan

pelayanan yang prima terhadap masyarakat.

5. Mampu menerapkan nilai-nilai anti korupsi sehingga bisa mewujudkan sikap

disiplin maupun menjaga kedisiplinan dan jauh dari korupsi.

1.4.2 Manfaat

1.4.2.1 Manfaat Bagi Instansi

Mengoptimalkan layanan dan penggunaan aplikasi-aplikasi E-Goverment

serta membantu perwujudan visi dan misi Dinas Komunikasi dan Informatik.

1.4.2.2 Manfaat Bagi Individu

Membentuk karakter dan perilaku PNS sebagai cerminan nilai-nilai dasar

profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,

dan Anti Korupsi (ANEKA) serta mewujudkan peran dan kedudukan PNS dalam

NKRI.

9
BAB II

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

2.1 Identifikasi Isu

Dalam menyelesaikan permasalahan di unit kerja, tahap pertama yang

dilakukan adalah mengidentifikasi isu. Pengertian isu menurut Regester dan

Larkin bahwa sebuah isu mempresentasikan suasana kesenjangan antara praktik

koorporat denngan harapan-harapan para stakeholdernya. Dengan kata lain,

sebuah isu yang timbul ke permukaan adalah suatu kondisi atau peristiwa, baik di

dalam maupun di luar organisasi, yang jika dibiarkan akan menjadi efek yang

signifikan pada fungsi dan kinerja organisasi tersebut di masa datang. Isu bisa

meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan, atau nilai yang tengah

berlangsung dalam kehidupan bermasyarakat. Penetapan isu dalam bab ini

merupakan isu-isu yang berkaitan dengan tugas-tugas peserta selama menjadi

CPNS, dalam hal ini tugas pada unit kerja Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Pakpak Bharat. Sumber isu yang diangkat berasal dari permasalahan

yang ditemukan dan berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi serta dari kegiatan

yang diinisiatif penulis melalui persetujuan pembimbing dan mentor. Penetapan

kualitas isu sebaiknya menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu.

Alat bantu penetapan kriteria isu adalah

1) Aktual, artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam

masyarakat,

2) Kekhalayakan, artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak,

3) Problematik, artinya isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga

10
perlu dicarikan segera solusinya, dan

4) Kelayakan, artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk

dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Alat bantu lainnya, dengan menggunakan kriteria analisis USG dengan

menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG atau tidak sangat

USG antara lain :

1) Urgency, artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan

ditindaklanjuti,

2) Seriousness, artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan

akibat yang ditimbulkan,

3) Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika

tidak ditangani segera.

Tabel 2.1 Bobot Nilai Analisis Isu

BOBOT KETERANGAN
5 Sangat Kuat Pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
1 Sangat Kurang Pengaruhnya

Setelah menentukan isu, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan isu.

11
Adapun isu-isu yang terdapat di Dinas Komunikasi dan Informatika Pakpak

Bharat adalah :

1. Kurang optimalnya penggunaan beberapa aplikasi E-Government yang

dibuat oleh Dinas Komunikasi dan Informatika.

2. Masih ada beberapa website yang belum dipasang pengamanan.

3. Masih minimnya kesadaran pegawai di Dinas Komunikasi dan

Informatika tentang keamanan dan privasi penggunaan komputer

2.2 Analisis Isu dan Dampak

Adapun analisis dan dampak isu yang dapat disajikan dalam penulisan

rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :

1. Kurang optimalnya penggunaan beberapa aplikasi E-Government

yang dibuat oleh Dinas Komunikasi dan Informatika.

Sudah banyak aplikasi E-Government yang dilaksanakan di OPD Kabupaten

Pakpak Bharat, tetapi masih banyak OPD atau pengguna yang masih belum

bisa menjalankan aplikasi tersebut dikarenakan masih kurang memahami

aplikasi dan kurangnya petunjuk panduan atau user guide, sehingga

penggunaannya kurang optimal .

2. Masih ada beberapa website yang belum dipasang pengaman.

Website yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika masih ada beberapa

yang belum terpasang Secure Socket Layer (SSL), dikarenakan kurangnya

koordinasi dalam bidang pengamanan dan programmer untuk menutup celah

yang ada di website.

12
3. Masih minimnya kesadaran pegawai di Dinas Komunikasi dan

Informatika tentang keamanan dan privasi penggunaan komputer.

Para Pegawai di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika sering memakai

komputer yang bukan milik seksi atau bidangnya bekerja, kemudian

memasukkan atau mengambil data dari komputer tersebut. Akibatnya ada

komputer yang yang berisi data-data yang tidak beraturan, terkena virus dan

membebani data penyimpanan komputer tersebut.

Untuk mengambil isu prioritas yang akan diangkat di Bidang Komunikasi

dan Informatika, terlebih dahulu akan dinilai kualitas isu dari segi aktualnya isu

tersebut dan menyangkut hajat hidup orang banyak serta merupakan masalah yang

kompleks sehingga layak dan realitas untuk dimunculkan inisiatif pemecahan

masalahnya yang dapat dilihat dari tabel 2.2 berikut ini :

Tabel 2.2 Penilaian Kualitas Isu

Kriteria Isu
No. Isu
A P K L
Kurang optimalnya penggunaan beberapa
1. aplikasi E-Government yang dibuat oleh Dinas √ √ √ √

Komunikasi dan Informatika


Masih ada beberapa website yang belum
2. √ √ √ √
dipasang pengaman.

Masih minimnya kesadaran pegawai di Dinas

3. Komunikasi dan Informatika tentang keamanan √ √ √ √

dan privasi penggunaan komputer

13
Ket. : A=Aktual, P=Problematik, Kekhalayakan, L=kelayakan (Layak)

Dari isu yang telah ditetapkan tersebut, semua isu yang terpilih untuk

diangkat akan dianalisis untuk menilai isu mana yang paling prioritas untuk

diselesaikan. Analisa yang dilakukan akan melihat dari segi : seberapa

urgen/mendesaknya isu tersebut, seberapa seriusnya isu tersebut terkait akibat

yang ditimbulkannya, serta kemungkinan terburuk yang akan terjadi jika isu

tersebut tidak diselesaikan. dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.

Tabel 2.3 Penetapan Isu

No. Isu Aktual Urgency Seriously Growth Jumlah Prioritas

Kurang optimalnya

penggunaan beberapa

aplikasi E-Government
1. 5 5 5 15 I
yang dibuat oleh Dinas

Komunikasi dan

Informatika

Masih ada beberapa

website yang belum

2. dipasang pengaman 5 5 4 14 II

14
Masih minimnya

kesadaran pegawai di

Dinas Komunikasi dan


3. 5 4 4 13 III
Informatika tentang

keamanan dan privasi

penggunaan komputer

Berdasarkan tabel di atas, dari 3 isu terdapat 1 isu yang dianggap sangat layak

dan perlu dicari solusinya, sedangkan 2 isu yang lainnya belum layak diangkat

karena belum terlalu berdampak luas. Adapun isu yang diangkat adalah : kurang

optimalnya penggunaan aplikasi E-Government yang dibuat oleh Dinas

Komunikasi dan Informatika. Apabila isu yang diangkat tidak cepat diselesaikan

maka akan berdampak terhadap :

1. Banyaknya pengunjung website dan pengguna aplikasi-aplikasi E-

Government di OPD Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat yang

tidak paham cara kerja aplikasi tersebut.

2. Website dan beberapa aplikasi-aplikasi jadi terabaikan

dikarenakan kurangnya minat pengunjung dan pengguna aplikasi

E-Government.

2.3 Penetapan Isu

Berdasarkan hasil analisis AKPL dan USG diatas maka isu yang layak

diangkat adalah Kurang optimalnya penggunaan aplikasi E-Government yang

dibuat oleh Dinas Komunikasi dan Informatika.

15
2.4 Penetapan Gagasan Kegiatan

Melihat dampak yang akan terjadi dari masalah tersebut di atas maka perlu

dilakukan suatu solusi atau gagasan kreatif yaitu “Optimalisasi penggunaan

aplikasi E-Government dengan membuat petunjuk penggunaan aplikasi”. Adapun

gagasan pemecahan isu tersebut dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut :

Tabel 2.4 Penetapan Gagasan Kegiatan

Jenis Kegiatan
No. Isu/Masalah Gagasan/kegiatan kreatif
Tupoksi Inovasi

1 Kurang optimalnya 1. Membuat daftar rencana √


aplikasi yang akan
penggunaan beberapa dioptimalisasi
2. Membuat banner di √
aplikasi E-Goverment beberapa website dan
aplikasi
yang dibuat oleh Dinas
3. Membuat buku manual √
Komunikasi dan petunjuk penggunaan

Informatika 4. Melakukan verifikasi √


buku manual dan banner
website

5. Memasukkan buku √
manual dan banner ke
dalam website dan aplikasi-
aplikasi E-Government

2.5 Role Model

Di lingkungan tempat saya bertugas yaitu Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Pakpak Bharat yang dapat saya jadikan role model adalah

Bapak Sariyanto, S.Kom selaku Plh Kepala Seksi Pengelolaan Data Elektronik di

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pakpak Bharat. Selama 4 (empat)

16
bulan saya di Dinas Komunikasi dan Informatika beliau merupakan seorang yang

bisa dijadikan panutan karena motivasi tinggi, keilmuan beliau yang seorang

sarjana komputer dan mantan dosen sangat relevan dengan tugasnya , beliau juga

sering memberikan saran dan arahan kepada saya, dan beliau dapat berbaur

dengan bawahannya. Sehingga saya sebagai seorang ASN mampu menerapkan

nilai-nilai dasar profesi PNS di lingkungan tempat saya bertugas.

Gambar 2.1 Role Model

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Nilai-Nilai Dasar ASN

Sebagai seorang ASN dalam menjalankan tugas dan profesinya harus

17
memiliki nilai-nilai dasar yang menjadi landasannya dalam melayani. Dalam

membuat rancangan aktualisasi ini, saya menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang

terdiri dari ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,

Anti Korupsi). Berikut ini uraian tentang nilai-nilai dasar ASN yaitu :

3.1.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus

dicapai seseorang/individu/unit organisasi atau mempertanggungjawabkan

pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang

dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

melalui pertanggungjawaban secara periodik.

Nilai-nilai yang terkandung pada akuntabilitas adalah kepemimpinan,

transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan,

kejelasan dan konsistensi.

Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu :

1. Peran demokrasi yaitu dengan menyediakan kontrol demokratis

2. Peran konstitusional yaitu dengan adanya Undang-Undang dan

peraturan untuk mencegah korupsi dan peyalahgunaan kekuasaan

3. Peran belajar untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas

3.1.2 Nasionalisme

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang

diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan-kesatuan,

kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan

golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan

18
negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak

merasa rendah diri; mengakui persamaan hak dan kewajiban antara sesama

manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama

manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.

3.1.3 Etika publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan

baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan

kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-

Undang ASN, yakni sebagai berikut :

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila

2. Setia mempertahankan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia

1945

3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik

8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah

9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,

akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

19
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama

12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai

13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

14. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai

perangkat karir

3.1.4 Komitmen Mutu

Komitmen mutu yaitu kebulatan tekad, tanggung jawab yang terdiri dari

kegiatan perbaikan (efektifitas, efisiensi, inovasi) berkelanjutan yang melibatkan

setiap orang dalam organisasi melalui usaha yang terintegrasi secara total untuk

meningkatkan kinerja pada setiap level organisasi.

Unsur-unsur dari komitmen mutu adalah :

1. Efektifitas yaitu suatu proses yang menghasilkan output yang

menyebabkan kepuasan bagi seseorang.

2. Efisien yaitu penggunaan sumber daya dalam suatu proses seperti

hemat biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.

3. Inovasi yaitu penemuan sesuatu yang baru atau proses pemikiran atau

pengimplementasian suatu gagasan yang memiliki unsur kebaruan

serta kemanfaatan.

4. Mutu yaitu suatu ukuran baik buruk yang dipersepsi individu terhadap

produk/jasa atau kondisi dinamis berkaitan dengan produk jasa,

manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi

harapan konsumen atau pengguna

20
3.1.5 Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk mencegah

atau memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma

dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau

masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi

terdiri dari kerugian keuangan negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan

curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan

gratifikasi.

Nilai-nilai dasar yang terkandung pada sikap anti korupsi antara lain jujur,

peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

3.2 Kedudukan Dan Peran PNS Dalam NKRI

Untuk menjalankan kedudukannya, pegawai ASN berfungsi sebagai

pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.

Selanjutnya pegawai ASN bertugas :

1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan

3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur sipil negara yang

menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta

harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

Pegawai ASN dilarang menjadi birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini

21
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta

dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang

dibebankan kepadanya.

Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian

pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting

mengingat adanya desentralisasi dan otonomi daereah, sering terjadi adanya isu

putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi

menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi

kesatuan bangsa..

Dalam pembentukan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI maka

pelatihan yang terkait adalah Whole of Goverment, Pelayan Publik, Manajemen

ASN.

3.2.1 Whole of Government (WOG)

Whole of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan

pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari

keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna

mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan

pelayanan publik. Ada beberapa praktik WOG dalam pelayanan publik antara lain

a. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang

menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan

masyarakat.

b. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa

22
yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,

ketenagakerjaan, perhubungan dan lainnya.

c. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang

dibutuhkan masyarakat, seperti jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik,

air bersih dan seterusnya.

d. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukum dan

peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur

sendi-sendi kehidupan masyarakat.

3.2.2 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai

ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih

menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu

tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan

perkembangan zaman.

3.2.3 Pelayanan Publik

Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,

dijelaskan bahwa Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam

rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau

23
pelayan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayan publik.

Ada 3 unsur dalam pelayan publik antara lain :

a. Setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen

yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang untuk kegiatan pelayanan

publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan

pelayan publik.

b. Orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan atau

memerlukan layanan.

c. Kepuasan pelanggan menerima pelayanan.

d. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima

adalah partisipatif, transparan, responsibiltas, tidak diskriminatif, mudah

dan murah, efektif dan efisien, aksesbilitas, dan berkeadilan.

24
3.3 Rancangan Aktualisasi

Rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS akan dilaksanakan di

unit kerja saya yaitu Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pakpak Bharat. Adapun rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan

adalah sebagai berikut :

Unit Kerja : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pakpak Bharat

Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya penggunaan beberapa aplikasi E-Government yang dibuat oleh Dinas Komunikasi dan

Informatika

2. Masih ada beberapa website yang belum dipasang pengaman.

3. Masih minimnya kesadaran pegawai di Dinas Komunikasi dan Informatika tentang keamanan dan privasi

penggunaan komputer

Isu yang diangkat : Kurang optimalnya penggunaan beberapa aplikasi E-Government yang dibuat oleh Dinas Komunikasi dan

Informatika

Gagasaan pemecahan isu : Optimalisasi penggunaan aplikasi E-Government dengan membuat petunjuk penggunaan aplikasi

25
Tabel 3.1. Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan Kontribusi
Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi,
Nilai Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat daftar 1. Meminta izin dan Dengan membuat daftar  Etika Publik. Saya Dengan kegiatan ini Memenuhi tata
rencana aplikasi konsultasi kepada atasan aplikasi-aplikasi E- melakukan mewujudkan misi nilai organisasi
yang akan untuk melaksanakan Government yang akan konsultasi dengan Dinas Komunikasi Dinas Komunikasi
dioptimalisasi rancangan aktualisasi. dioptimalisasi, akan mudah dan Informatika yaitu
atasan secara dan Informatika
2. Menyiapkan peralatan untuk mengetahui aplikasi sopan dan santun Penyelenggaraan
Proaktif yaitu
komputer dan fasilitas apa saja yang akan pemerintahan yang
 Komitmen Mutu Profesional,
internet yang stabil dioptimalkan efesien dan efektif
Saya menyiapkan Akuntabel,
3. Memilih aplikasi-aplikasi
peralatan yaitu pemerintahan
yang akan dioptimalisasi
Integritas dan
komputer sesuai yang
4. Membuat tabel data Inovatif
standar mengembangkan
aplikasi-aplikasi  Akuntabilitas.
dan menerapkan
Saya memilih
prinsip-prinsip
aplikasi -aplikasi
profesionalitas,
dengan cermat dan
akuntabilitas,
penuh rasa
tanggung jawab
transparansi,
pelayanan prima,
demokrasi, efesien,

26
efektivitas,
supremasi hukum,
dan dapat diterima
seluruh masyarakat.
2. Membuat 1. Koordinasi dengan Banner website dan aplikasi  Akuntabilitas. Dengan kegiatan ini Memenuhi tata nilai
banner di programmer untuk bisa menjadi menarik untuk Saya maka sesuai dengan
organisasi Dinas
beberapa masuk sebagai admin di dilihat dan digunakan berkoordinasi visi Dinas
Komunikasi dan
website dan beberapa aplikasi. dengan Komunikasi dan
aplikasi 2. Menyiapkan peralatan programmer Informatika yaitu Informatika Proaktif
komputer dan aplikasi secara cermat dan ‘Terwujudnya
yaitu Profesional,
design teliti, masyarakat yang
Akuntabel, Integritas
3. Mengoperasikan komputer  Komitmen Mutu informatif dan
Saya menyiapkan penyelenggaraan dan Inovatif
dan membuat banner di
peralatan pemerintahan yang
aplikasi photoshop
komputer dan efisien dan efektif
aplikasi yang berbasis teknologi
sesuai standard. informasi komunikasi
 Anti Korupsi.
Saya tidak
mengharapkan
imbalan apapun
3 Membuat buku 1. Menyiapkan peralatan Tersedianya buku manual  Komitmen Mutu Dengan kegiatan ini Memenuhi tata nilai
manual komputer dan aplikasi Saya menyiapkan maka sesuai dengan
petunjuk penggunaan organisasi Dinas
petunjuk peralatan sesuai visi Dinas

27
penggunaan Microsoft Office / WPS. beberapa aplikasi E- standard Komunikasi dan Komunikasi dan
2. Mengetik rancangan buku  Nasionalisme Informatika yaitu
Government. Informatika Proaktif
manual Saya mengetik ‘Terwujudnya
yaitu Profesional,
3. Mengubah file rancangan buku manual masyarakat yang
buku manual di aplikasi dengan Bahasa informatif dan Akuntabel, Integritas
konversi file menjadi Indonesia yang
penyelenggaraan dan Inovatif
bentuk pdf baik dan benar
pemerintahan yang
 Akuntabilitas
efisien dan efektif
Bertanggung
berbasis teknologi
jawab dalam
penataan buku informasi

manual komunikasi
4. Melakukan 1. Konsultasi dengan Tersedianya buku manual  Etika Publik. Dengan kegiatan ini Memenuhi tata nilai
verifikasi Saya melakukan maka sesuai dengan organisasi Dinas
atasan terkait hasil dan banner website yang
buku manual konsultasi dengan visi Dinas Komunikasi dan
pekerjaan membuat sudah dikonsultasikan dan atasan secara Komunikasi dan Informatika Proaktif
dan banner
sopan dan santun Informatika yaitu yaitu Profesional,
website banner dan buku manual dikoordinasikan
 Akuntabilitas. ‘Terwujudnya Akuntabel, Integritas
2. Koordinasi dengan Saya masyarakat yang dan Inovatif
koordinasikan informatif dan
programmer terkait hasil
hasil pekerjaan
penyelenggaraan
pekerjaan membuat dengan
pemerintahan yang
banner website dan buku programmer
efisien dan efektif
secara cermat dan
manual. berbasis teknologi

28
3. Memeriksa kembali hasil teliti, informasi
 Komitmen Mutu komunikasi
verifikasi
Memeriksa
pekerjaan agar
sesuai standard
5. Memasukkan 1. Meminta izin kepada Tersedianya banner website  Etika Publik. Dengan kegiatan ini Memenuhi tata nilai
mentor/atasan untuk Saya konsultasi maka sesuai dengan
buku manual memasukkan buku dan buku manual petunjuk organisasi Dinas
manual dan banner hasil dengan atasan visi Dinas
dan banner ke
verifikasi ke dalam penggunaan aplikasi-aplikasi secara santun Komunikasi dan
Komunikasi dan

dalam website
website dan aplikasi- E-Government  Komitmen Mutu Informatika yaitu Informatika Proaktif
aplikasi
Saya ‘Terwujudnya
dan aplikasi- yaitu Profesional,
2. Koordinasi dengan menggunggah file masyarakat yang
aplikasi E- programmer agar bisa Akuntabel, Integritas
sesuai standard informatif dan
masuk sebagai admin ke
Government dalam aplikasi dan baku dan Inovatif
penyelenggaraan
website  Nasionalisme
pemerintahan yang
Saya unggah file
3. Menggunggah file buku buku manual efisien dan efektif
manual dan banner ke yang memakai
dalam website dan berbasis teknologi
Bahasa
aplikasi-aplikasi E- Indonesia yang informasi
Government baik dan benar
komunikasi

3.4 Rencana Jadwal Aktualisasi Kegiatan

Tabel 3.2 Rencana Jadwal Aktualisasi Kegiatan

29
Oktober November

N Minggu Ke -
KEGIATAN
O

I II III IV V I
1. Membuat daftar rencana aplikasi yang akan dioptimalisasi
2. Membuat banner di beberapa website dan aplikasi

3. Membuat buku manual petunjuk penggunaan

4. Melakukan verifikasi buku manual dan banner website


5. Memasukkan buku manual dan banner ke dalam website dan aplikasi-aplikasi

30
BAB IV

PENUTUP

Rancangan aktualisasi ini berisi rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan

di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pakpak Bharat yang digunakan

oleh peserta latsar golongan III dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi

menjadi dasar bagi Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas-tugas dan

kewajiban dalam instansi kerja. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan

prajabatan pola baru yang lebih menekankan pentingnya internalisasi dan

aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup kerja,

diharapkan adanya aparatur negara yang profesional serta menjadi pelayan

masyarakat yang benar-benar mencerminkan seorang aparatur negara dalam

melaksanakan pelayanan publik sehingga citra negatif yang selama ini

berkembang secara perlahan hilang dan menjadikan citra publik yang kembali

baik.Sebagai pelayan publik kita harus bekerja dengan memberikan pelayanan

yang terbaik bagi masyarakat, dengan menerapkan nilai-nilai dasar tersebut

sehingga kualitas pelayanan akan menjadi semakin baik. Demikianlah isi

rancangan aktualisasi penulis sampaikan semoga segala rencana kegiatan

aktualisasi dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin dan bisa menjadi habituasi

di instansi tempat saya bertugas.

31

Anda mungkin juga menyukai